MARI MENGAMATI
kejahatan dan berbagai tindak pidana merupakan tindakan yang dilarang dan
tidak dapat dibenarkan dalam ajaran Islam. Islam merupakan agama kasih
sayang bagi seluruh manusia, selalu menebarkan kedamaian, ketentraman, dan
keselamatan bagi para pemeluknya. Islam melarang praktik pembunuhan dengan
cara apapun. Namun karena kurangnya pemahaman, kepatuhan, dan atau
kesadaran dalam diri manusia, tindak pidana menjadi hal yang lumrah dan sering
diperoleh informasi beritanya, baik melalui media cetak maupun elektronik
1
PETA KONSEP
Pembunuhan
(T in d a k P id a n a )
Penganiayaan
JIN A Y A T
HIKMAHNYA
Qishash
Diyat
Kaffarat
.
JINAYAT
Jinayat adalah tindakan aniaya terhadap jiwa maupun harta. Di kalanan ulama
fiqih lebih dikhususkan lagi pada dengan sesuatu yang bisa menyakiti badan
contohnya pembunuhan
Dalam bab ini membahas tentang pelaku tindak kejahatan beserta sanksi
hukuman yang berkaitan dengan pembunuhan, Penganiayaan, Qisas, Diyat, dan
Kaffarat.
A. PEMBUNUHAN
1. Pengertian Pembunuhan
Pembunuhan dalam bahasa Arab disebut الْ َق ْتل. Pembunuhansecara
ُ
bahasa adalah menghilangkan nyawa seseorang
Al-Qatl الْ َق ْت ُل Pembunuhan
2
dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan menggunakan alat
mematikan ataupun tidak mematikan.
2. Macam-macam pembunuhan
Pembunuhan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pembunuhan
sengaja (Qatlu al-‘Amdi) pembunuhan seperti sengaja (Qatlu Syibhu
al-‘Amdi) dan pembunuhan Tersalah. (Qatlu al-Khata’)
ِ الْعم
a. Pembunuhan Sengaja (د ) َق ْت ُل
َْ
yaitu pembunuhan yang telah direncanakan dengan menggunakan
alat yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan
(mutsaqal). Dikatakan pembunuhan sengaja apabila ada niat dari
pelaku sebelumnya dengan menggunakan alat atau senjata yang
mematikan. Si pembunuh termasuk orang yang baligh dan yang
dibunuh korban) adalah orang yang baik.
ِ الْعم
b. Pembunuhan Seperti Sengaja (د ) َق ْت ُل ِش ْب ِه
َْ
yaitu pembunuhan seperti sengaja adalah pembunuhan yang
dilakukan seseorang tanpa niat membunuh dan menggunakan alat
yang biasanya tidak mematikan, namun menyebabkan hilangnya
nyawa seseorang
c. Pembunuhan Tersalah (خطَِإ
َ ْال ) َق ْت ُل
pembunuhan yang terjadi karena salah satu dari tiga kemungkinan.
Pertama; perbuatan tanpa maksud melakukan kejahatan tetapi
mengakibatkan kematian seseorang.,
kedua; perbuatan yang mempunyai niat membunuh, namun
ternyata orang tersebut tidak boleh dibunuh,
ketiga; perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tetapi
akibat kelalaiannya dapat menyebabkan kematian seseorang
3
Dari al-Ahnaf bin Qais, dia berkata: saya menuju laki-laki ansor,
kemudian ditengah perjalanan Abu Bakrah menemuiku dan bertanya
mau kemana? Dijawab “saya mau menemui orang Ansor, kemudian
Abu Bakrah malah menyuruhku “pulanglah, sesungguhnya saya
mendengar Rasullullah Saw, bersabda “Jika ada dua orang muslim
berhadapan dengan membawa pedang masing-masing (mau saling
membunuh),maka yang membunuh dan yang dibunuh sama-sama
masuk Neraka.” (HR. Al-Bukhari-Muslim).
5
Sabda Rasulullah Saw:
Artinya: dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Saw berkata
“Pembunuhan sengaja (hukumannya) adalah Qisas, kecuali jika wali korban
memaafkan.”(HR. Ad Daruqutni)
B. PENGANIAYAAN
1. Pengertian Penganiayaan
Secara bahasa penganiayaan atau melukai dalam bahasa arab
dinamakan َج َر ْح yang berarti (بدنه س ق بعض ) menyakiti sebagian
anggota badan manusia
Secara istilah penganiayaan adalah perbuatan pidana (tindak
kejahatan) yang berupa melukai, merusak atau menghilangkan fungsi
anggota tubuh.
2. Macam-macam penganiayaan
a. Penganiayaan berat
perbuatan melukai atau merusak bagian badan yang menyebabkan
hilangnya manfaat atau fungsi anggota badan tersebut, seperti
memukul tangan sampai patah, merusak mata sampai buta dan lain
sebagainya.
b. Penganiayaan ringan
perbuatan melukai bagian badan yang tidak sampai merusak atau
menghilangkan fungsinya melainkan hanya menimbulkan cacat ringan
seperti melukai hingga menyebabkan luka ringan
penganiayaan dikenai sanksi apabila memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut
1) Perbuatan menimbulkan rasa sakit atau luka pada badan orang lain.
2) Tidak dengan maksud patut atau dengan kata lain melewati batas yang
diizinkan.
3) Perbuatan diiringi dengan niat ingin menyakiti orang lain.
3. Dasar hukum tindakan penganiayaan
QS. Al-Maidah : 45
ِّ ِالس َّن ب
ۙالس ِّن ِّ ف َوااْل ُذُ َن بِ ااْل ُذُ ِن َوِ ْف بِ ااْل َن َ ْس َوال َْع ْي َن بِ ال َْع ْي ِن َوااْل َن َّ ِس ب
ِ الن ْف َّ َو َكتَْبنَ ا َعلَْي ِه ْم فِ ْي َهآ اَ َّن
َ الن ْف
ك ُه ُم ال ٰظّلِ ُم ْو َن ۤ ٰ ِ
َ ص َّد َق بِهٖ َف ُه َو َك َّف َارةٌ لَّهٗ ۗ َو َم ْن لَّ ْم يَ ْح ُك ْم بِ َمآ اَْن َز َل اللّهُ فَاُو ٰل ِٕى
َ َاصۗ فَ َم ْن ت
ٌ ص َ ْج ُر ْو َح ق ُ َوال
"Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa
(dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga
dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qis}as} -nya
(balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qis}as})nya, maka itu
6
(menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang
zalim." (Q.S. al-Maidah [5]: 45)
7
8