PENDAHULUAN
Pembelajaran jarak jauh merupakan proses belajar mengajar antara siswa dan
guru yang berlangsung dari ditempat yang berbeda atau tidak sama atau dari jarak
jauh. Biasanya pembelajaran jenis ini diterapakan untuk mengatasi keadaan dan
kondisi belajar yang tidak memungkinkan terjadi di satu tempat atau kelas.
solusi bagi keadaan pembelajaran yang tidak bisa dilaksanakan di dalam kelas.
Salah satu pembelajaran yang tidak bisa dilaksanakan di dalam kelas adalah
pembelajaran pada era Covid-19 yang tidak memperbolehkan siswa dan guru
Pandemi Covid-19 merupakan penyakit yang sebabkan oleh virus corona yang
menyerang organ pernapasan, sejenis penyakit menular yang telah merenggut banyak
jiwa dan terus-menerus menambah daftar korbannya. Gejala yang diakibatkan virus
Covid-19 adalah demam dan menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah dengan
gejala ringan hingga berat yang mengakibatkan kematian pada orang yang tertular
Covid-19.
1
2
berada dikerumunan dan wajib mengenakan masker pada saat keluar rumah. Bukan
hanya hal tersebut, bahkan berbagai perusahaan diberbagai belahan dunia termasuk
diliburkan. Akan tetapi pentingnya pendidikan bagi kehidupan tidak bisa dihentikan
begitu saja. Solusinya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembelajaran jarak
dengan menggunakan alternatif lain agar proses belajar mengajar tetap bisa
terutama untuk menjalani kehidupan di era grobal ini. Dalam menghadapi era pasar
yang memiliki persaingan ketat, sehingga menuntut sumber daya manusia yang
kehidupan. Oleh karena itu, konsep dasar matematika harus sudah dimengerti dimulai
dari sejak dini, sejak masa anak-anak agar bisa lebih terampil dan dapat
kritis, dan berlajar juga merupakan aktivitas untuk mengemukakan gagasan atau
masalah. Hal tersebut sangat penting supaya ketika peserta didik dihadapkan pada
Fungsi Matematika dalam pendidikan adalah sebagai alat, pola pikir dan ilmu
dapat menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu pelajaran Matematika juga
membantu lebih mudah memahami bidang studi lain seperti Kimia, Fisika,
harus berlangsung dari jarak jauh membuat hasil belajar matematika siswa perlahan
menurun. Penyebabnya adalah penggunaan media belajar yang tidak tepat, juga
kondisi siswa yang tidak terbiasa menjalani kegiatan belajar yang berlangsung dari
jarak jauh selama berlangsungnya pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, penggunaan
Audio visual adalah media yang bisa dijadikan alat untuk menyampaikan
pembelajaran dari jarak jauh pada era pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan karena
media audio visual merupakan media dua unsur yang saling bersatu memungkinkan
sekaligus atau dalam bentuk visualisasi. Audio visual ialah bentuk media
pembelajaran yang murah dan terjangkau. Audio vissual dapat menampilkan pesan
Dalam pengertian lain audio visual merupakan media yang melibatkan indra
pendengaran dan pengelihatan sekaligus dalam satu proses. Sipat pesan yang dapat
disalurkan melalui media bisa berupa pesan verbal dan non verbal. Media audio
visual adalah gambaran dari teknologi modern yang berupa, Televisi, Tablet, Laptop,
penggunaan Internet LCD Proyekor dan lain-lain (Novrianti dan Yusnaini, 2018)
merupakan media yang kriteria dan penggunaannya dapat dijadikan untuk melakukan
Akan tetapi penggunaan media yang tepat saja belum cukup untuk mengatasi
yang ada serta menjadi mandiri dan juga mampu beradaptasi membiasakan diri
dan mampu bersaing. Kemampuan pemecahan masalah ini sangat penting karena
keterampilan matematika.
adalah untuk membuat pola pikis siswa lebih sistematis, kritis, logis, serta memiliki
sipat tidak mudah menyerah dan berputus asa, dalam menghadapi masalah dan
menemukan solusi.
MAN 2 Padang Lawas merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang
mengajar di sekolah ini disesuaikan dengan kurikulum yang ada dan pada saat era
jarak jauh. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari di
MAN 2 Padang lawas bertujuan untuk dapat menciptakan siswa yang berkualitas,
sukses dan berguna bagi bangsa dan negara. Namun matematika yang terkenal
sebagai ilmu yang sulit untuk dipelajari ditambah situasi kondisi Covid-19, serta
penggunaan media yang tidak tepat dan kemampuan pemecahan matematika yang
mempelajarinya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mengkaji sejauh mana penerapan media
MIPA-1, maka penelitian ini fokus untuk meneliti tentang penelitian dengan judul
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui masih banyak masalah
yang timbul dalam pelajaran matematika, pada era Covid-19. Masalah tidak terbiasa
dan media yang tidak tepat mengakibatkan proses belajar mengajar antara guru dan
siswa menjadi tidak aktif dan efektif. Tujuannya adalah untuk mempermudah dalam
penelitian, masalah yang menjadi objek penelitian serta membantu penelitian masalah
C. Batasan Masalah
mengakibatkan penelitian yang tidak terarah. Agar penelitian ini terfokus pada satu
Lawas.”
D. Rumusan Masalah
pertanyaan yang akan dipecahkan ataupun yang akan dicari jawabannya oleh peneliti.
matematika oleh siswa MAN 2 Padang Lawas pada masa pandemi Covid-19?
pandemi Covid-19.
8
E. Tujuan Penelitian
kegiatan terlaksana dengan terarah dan mampu memberikan manfaat bagi peneliti dan
media audio visual di MAN 2 Padang Lawas pada masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan media audio visual
F. Manfaat Penelitian
Setiap pekerjaan akan mempunyai manfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang
lain. Adapun pembagian manfaat penelitian dapat ditinjau dari segi teoritis maupun
1. Manfaat Teoritis
teoritis, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada
penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternative yang dapat dipertimbangkan dalam
2. Manfaat Praktis
berikut :
a. Bagi Siswa
Lawas.
b. Bagi Guru
d. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam hal materi pendidikan Matematika
e. Bagi Pembaca
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Matematika
kemampuan belajar yang berguna untuk memudahkan siswa dalam mengatasi serta
serta kerterkaitan erat terhadap ilmu pelajaran lain. Misalkan untuk mempelajari
Demikian juga pelajaran lain seperti kimia, agama, biologi dan pelajaran lainnya
sebagainya yang juga sama, agar dapat menyelesaikan beberapa masalah serta
menyelesaikannya.
Dalam peternakan membutuhkan takaran pakan juga luas kandang yang tepat untuk
10
11
menghasikan ternak yang unggul. Dalam kedua hal tersebut jelas kita ketahui bahwa
hal itu membutuhkan rumus matematika. Sehingga dalam hal tersebut membuat
metematika menjadi dasar pengembangan ilmu lain yang tidak bisa lepas dari
kehidupan sehari-hari.
2. Media Pembelajaran
Menurut Khuluqo, (2017) media adalah perantara atau pengantar pesan dari
yaitu sebagai berikut. Briggs mengatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video dan
sebagainya.
Latuheru menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat
dan berguna.
dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yaitu, fungsi pertama media sebagai
alat bantu pembelajaran dan fungsi kedua adalah media sebagai sumber belajar.
Sementara itu manfaat media pembelajaran menurut Khuluqo, (2017) yaitu sebagai
berikut ini:
6. Dan mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
hasil belajar,
Dalam Khuluqo, (2017) Dale mengemukakan bahwa bahan audio visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen penting dalam
sistem pendidikan modern saat ini. Manfaat media belajar yaitu sebagai berikut ini:
13
hasil belajar.
dikembangkan.
pembelajaran.
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran siswa dibutuhkan jika
mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna dan
1. Objektivitas
2. Program pengajaran
waktu senggang saja, dari pada siswa tidak memiliki kegiatan sama sekali.
3. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima informasi
pengajaran melalui media pembelajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam
kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara
belajarnya.
Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi situasi dan kondisi sekolah serta
5. Kualitas teknik
15
Dari segi teknik media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan,
tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan karakteristi media yang bersangkutan. Adapun kriteria yang harus
tersedia.
Menurut Safitri dan Dewi, (2017) media audio visual merupakan wahana
penyalur informasi belajar yang mempunyai unsur suara dan gambar yang bisa
visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan mudah terjangkau.
dinyatakan sebagai alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang berupa perangkat keras yang mampu memutar video, slide dan
sebagainya. Media audio visual dapat diklasifikasikan sebagai media yang sering
Video atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar mengahasilkan gambar hidup. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan
hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Sementara hal tersebut video yang digunakan
dalam pembelajaran bukanlah video yang bersifat hiburan belaka, sebab video yang
Media audio visual juga merupakan salah satu media yang tepat diterapakan pada
era Covid-19. Pembelajaran secara jarak jauh pada era Covid-19 dapat memanfaatkan
media audio visual dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa dari jarak
Guru bisa mengirimkan video pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
sedang yang sedang berlangsung pada siswa, sehingga siswa dapat menerima dan
menonton video pembelajaran tersebut. Untuk lebih efektif selama kegiatan tersebut
orang tua siswa dapat mengawasi anaknya saat belajar. Hal itu dilakukan untuk
Media audio visual ada dua macam yaitu audio visual murni dan audio visual
tidak murni.
1) Media audio visual murni disebut juga sebagai media audio visual gerak yaitu
media yang menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara
maupun unsur gambar tersebut berasal dari sumber film bersuara, video dan
televisi.
2) Sedangkan media audio visual tidak murni atau disebut juga media audio
visual diam merupakan media yang unsur suaranya berbeda ditambah dengan
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti, film bingkai suara
(sound slide) yang merupakan slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara
bukan alat audio visual lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh
sebab itu slide atau filmstrip termasuk audio-visual saja atau media diam plus
18
suara. Gabungan antara slide dengan tape audio adalah jenis sistem
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertiannya, fungsi dan manfaat audio
visual adalah sebagai media yang efektif dalam pembelajara terlebih lagi dalam
kondisi dan situasi Covid-19 yang pada saat ini sedang berlangsung. Media audio
visual secara tidak langsung telah memberikan solusi pada pendidikan dengan
Adapun tujuan dan manfaat media audio visual dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut:
3) Pesan pembelajaran yang disampaikan mempunyai hasil yang lebih jelas dan
mudah dipelajari,
9) Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali dan dievaluasi.
Adapun media audio visual yang diterapkan ialah berbentuk video pembelajaran.
Video yang dimaksud adalah video yang berisikan bahan ajar, materi belajar atau
ilmu yang akan dipelajari dalam bentuk sebuah rekaman video. Adapun pengertian
video dalam Anjasari dan Karim, (2020) menurut Busyari, Udin dan Zaenuddin,
Video merupakan audio visual yang banyak bererdar di masyarakat di era 40 yang
berisi konten hiburan, pengetahuan, informasi, musik, cerita bersejarah dan lain
sebagainya.
matematika pada era pandemi Covid-19. Selain itu media audio visual yang
mudah dipahami, sangat efisien karena mudah digunakan serta sangat praktis.
Penggunaan video dalam pembelajaran dapat membuat guru tidak perlu repot
belum mengerti, sebab siswa yang belum mengerti dapat memutar kembali rekaman
berlangsung di whatsapp grup, sangat disarankan pengawasan dari orang tua untuk
pembelajaran tersebut.
matematika baru, karena berawal dari masalah, siswa dapat berpikir lebih dalam
Tiga hal yang memuat dalam penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :
Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk memecahkan masalah
selain menuntut siswa menjadi mandiri, siswa juga diharuskan banyak terlibat dengan
masalah. Oleh sebab itu, sebelum dapat memecahkan masalah siswa diharuskan
memahami serta mengetahui seluk beluk dari masalah yang akan dihadapinya
siswa, maka dalam pembelajaran siswa diharuskan banyak terlibat dengan berbagai
berbasis masalah menurut Nurdyansyah dan Fahyuni, (2016) yaitu sebagai berikut.
yang keduanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk
siswa.
mudah dipahami, luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan bermanfaat.
karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan bentuk penyelesaian
bekerja satu sama dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau
masalah, meliputi:
1. Penyajian masalah,
2. Penggerakan inkuiri,
dan evaluasi.
Tabel 2.1
23
menyajikan hasil karya karya yang sesuai seperti laporan video dan model serta
matematika siswa, maka gambaran umum beberapa kerangka kerja adalah sebagai
berikut.
kelompok.
Adapun penelitian yang relevan sesuai dan berhubungan dengan judul penulis
Hasil penelitian dari tiga peneliti sebelumnya yaitu, Novrianti dan Yusaini
mengenai pengaruh media audio visual pada tahun 2018, yang memberikan
pemecahan masalah matematika siswa pada tahun 2019. Terakhir penelitian yang
dilakukan oleh Herliandry, Nurhasana dan Suban mengenai pembelajaran pada masa
pandemi Covid-19 di tahun 2020. Ketiga hasil penelitian yang dilaksanakan tersebut
berkaitan dengan dengan penelitian yang judul penelitian yang dilakukan sekarang
oleh peneliti.
Berbagai masalah dari ketiga sumber data penelitian terdahulu dapat dikaitkan
dengan penelitian sekarang. Permasalahan yang ada diharapkan dapat diatasi dengan
C. Kerangka Pikir
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dengan
demikian, kerangka berfikir adalah suatu konsep yang dapat memberikan gambaran
program penelitian atau sebagai tolak ukur yang dapat menjadi contoh peneliti dalam
visual.
26
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan sementara yang berfungsi sebagai arah, pemandu juga
hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
kualitatif dan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dipilih agar
lebih efektif menyesuaikan terhadap judul penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu dan
Data yang dikumpulkan dapat berupa, skor tes essai, hasil wawancara guru dan
siswa, hasil observasi dan lain sebagainya yang berkaitan dengan catatan lapangan
kegiatan siswa. Sementara itu proses analisis data dalam penelitian dimulai sejak
sebelum peneliti memasuki lapangan sampai selesai. Analisis data dilakukan secara
27
28
B. Setting Penelitian
Penelitian ini bertempat di MAN 2 kelas X dengan jumlah keseluruhan siswa 198
orang, 14 orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Beralamat di Jalan
Besar Jl. Sibuhuan – Gunung Tua, No 96, Binanga, Barumun Tengah, kabupaten
C. Subjek Penelitian
Lawas, yang berjumlah 36 orang dengan 14 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih dua bulan atau setelah selesainya
diseminarkan dan setelah mendapatkan surat izin dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
1. Populasi
semua elemen yang ada dalam wilayah peneliti maka penelitiannya merupakan
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Setiap penelitian data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya,
agar data informasi yang ditemukan dapat dijadikan untuk menjawab permasalahan
atau untuk menguji hipotesis atau pernyataan penelitian yang diajukan dalam
29
penelitian, maka data yang diperlukan tersebut dikumpulkan dari objek penelitian.
Yaitu kelas X MAN 2 Padang Lawas, yang berjumlah keseluruhan 198 siswa.
Selengkapnya mengenai data untuk lebih lanjut dijelaskan dalam tabel sebagai
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 X-MIPA-1 14 Siswa 22 Siswa 36 Siswa
2 X-MIPA-2 14 Siswa 21 Siswa 35 Siswa
3 X-IPS-1 12 Siswa 21 Siswa 33 Siswa
4 X-IPS-3 12 Siswa 20 Siswa 32 Siswa
5 X-IPS-3 12 Siswa 20 Siswa 32 Siswa
6 X-IPS-4 10 Siswa 20 Siswa 30 Siswa
Total 74 Siswa 124 Siswa 198 Siswa
Sumber: Data tata usaha MAN 2 Padang Lawas
2. Sampel
menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Jika disimpukan maka sample itu
ialah bagian dari populasi itu sendiri yakni wakil dari populasi yang akan diteliti.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yang dijadikan eksprimen
untuk mendapatkan sampel secara acak. Yakni kelas X MIPA-1 di MAN 2 Padang
Lawas yang merupakan perwakilan dari kelseluruhan kelas X yang dijadikan sebagai
kelas uji coba. Dengan keseluruhan siswa yang berjumlah 36 orang siswa dengan 14
E. Prosedur Penelitian
diikuti kegiatan observasi, interprestasi, analisis dan refleksi. Apabila diperlukan pada
1. Perencanan Tindakan
Pada tahap ini alternatif tindakan yang dapat diambil dirumuskan ke dalam
bentuk hipotesis dalam arti dugaan mengenai perubahan yang terjadi jika suatu
relevan dan pengalaman masa lalu dalam kegiatan pembelajaran yang sebidang.
Menurut Salim dkk, (2015) tahapan perencanan tindakan meliputi beberapa hal
keberhasilan tersebut.
31
2. Pelaksanaan Tindakan
ini bersifat fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kelas saat
Adapun contoh aspek rencana tindakan menurut Salim dkk, (2015) yang perlu
2) Format tugas,
32
dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan format yang sesuai dengan yang
telah disusun. Sementara Evaluasi ialah menguraikan cara dan hasil asesmen
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan dengan menguraikan prosedur, alat, pelaku, sumber, informasi dan cara
menganalisis semua data yang telah diperoleh, baik data observasi, wawancara dan
tes tertulis.
Menurut Saim dkk, (2015) data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh
tindakan dalam arti bahwa data itu memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi
tindakan terkait, bukan hanya mengingat kembali. Oleh sebab itu dalam pengumpulan
data tidak hanya membutuhkah hipotesis, melainkan juga membutuhkan alat yang
refleksi dalam siklus penelitian tindakan. Adapun alat pengumpulan data yang
penelitian dilaksanakan.
oleh peneliti.
telah dilakukan.
4) Tes dilakukan pada akhir siklus untuk mengetahui sejauh mana hasil
masalah matematika siswa pada era pandemi Covid-19. Data hasil tes
dalam dua jenis yaitu data primer dan data skunder. Menurut Salim dkk, (2015)
1) Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer sering disebut sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
data primer antara lain adalah dengan cara observasi, wawancara, dikusi
2) Data Skunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
skunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
F. Analisis Data
Analisis data secara umum diartikan sebagai tahapan penelitian yang dilakukan
yang didapatkan dalam penelitian dan sesuai dengan metode penelitian yang
diambil. Dalam penelitian tindakan kelas analisis data diperoleh dari data deskriptif
dan statistik.
Analisis data secara Deskriptif adalah proses mencari serta menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-
bahan lainnya sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain.
35
Proses analisis data dimulai sejak sebelum dimulainya penelitian hingga selesainya
Tahapan proses analisis data serta interaksinya dapat dilihat sebagai berikut.
Data Data
Collection
Display
Conclusion
Conclusion
Data Drawing/
Drawing/
Reduction verifying
verifying
Gambar 3.1
Interaksi antar Tahapan Proses Analisis Data
dalam Penelitian Tindakan Kelas
a. Reduksi Data
Reduksi data yakni adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian,
dari catatan lapangan. Proses reduksi data bertujuan menghindari penumpukan data
dan informasi yang telah diperoleh, kemudian data yang sudah valid disajikan untuk
menerapkan media audio visual pada era Covid-19 di MAN 2 Padang Lawas.
tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah dipahami. Pada langkah ini, peneliti
berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat
disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara
menampilkan dan membuat hubungan antar penomena untuk memaknai apa yang
sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan
penelitian.
Menurut Salim dkk, (2015) Verifikasi Data (Conclusion Drawing) yaitu adalah
data. Kesimpulan yang awalnya bersifat sementara dan akan berubah apabila
pengamatan.
Gambar 3.2
Uji kreadibilitas data dalam penelitian
Berikut ini adalah kriteria hasil analisis data peningkatan kemampuan pemecahan
Tabel 3.3
Persentase Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
P = persentase skor hasil
diperlukan rangkaian pengolahan data serta analisis agar data tersebut dapat
hipotesis penelitian. Kegiatan analisis data secara kuantitatif menurut Salim dkk,
1) Pengolahan data,
2) Penyajian data,
3) Pengujian hipotesis
rxy =
39
Keterangan:
N : Jumlah data
3. Validasi Data
model penilaian secara konsolidasi data sehingga hasil dari data set yang diperoleh
Adapun serangkaian yang dilakukan validaasi data yaitu dengan melakukan uji
Validitas data. Menurut Sugiono, (2019) Untuk menguji validitas data digunakan
Keterangan :
Untuk menentukan harga validitas tiap soal maka harga tersebut merujuk ke tabel
harga kritik r product moment dengan taraf signifikan 5% dan α = 0,05, jika r hitung >
rtabel maka butir soal dalam kategori valid. Kriteria pengukuran data adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi Validitas Nilai rxy
Nilai Validitas
Sangat tinggi
0,80 < rxy 1,00
Tinggi
0,60 < rxy 0,80
Cukup
0,40 < rxy 0,60
Rendah
0,20 < rxy 0,40
Sangat rendah
0,00 < rxy 0,20
Tidak valid
rxy 0,00
Validitas data pada penelitian ini dalam menerapkan media audio visual untuk
butir soal matematika yang diuji cobakan kepada siswa kelas X MIPA-1 di MAN 2