Anda di halaman 1dari 7

A B S T R A K S I

“Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan”, digunakan pada Desa Cihanjuang


dan Desa Ciawitali, Kotamadya Cimahi, Jawa Barat. Tujuan perhitungan ini untuk
menentukan nilai CBR, tebal perkerasan, serta jenis perkerasan seperti apa yang
cocok digunakan di daerah tersebut sesuai dengan kondisi tanah dan LHR.
Dalam perhitungan tebal perkerasan, telah diadakan pengujian dan
penelitian data sebelumnya yang meliputi : kondisi tanah dasar, LHR dan iklim.
Dari hasil tersebut selanjutnya dianalisis untuk menentukan nilai CBR, jenis
perkerasan dan tebal perkerasan.
Desain untuk tebal masing-masing lapisan perkerasan adalah lapisan
permukaan (D1) 100 mm, lapisan pondasi atas A (D2) 150 mm, lapisan pondasi
atas B (D3) 200 mm, lapisan pondasi bawah (D4) 450 mm.

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan iii


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
Kata Pengantar………………………………………………………………i
Abstrak………………………………………………………………………iii
Daftar Isi…………………………………………………………………….iv
Daftar Tabel…………………………………………………………..……. vi
Daftar Gambar…………………………………………………………..…. vii
Daftar Notasi dan Istilah………………………………………………..….. viii
BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang …………………………………………… I-1
1.2. Permasalahan………………………………………………I-2
1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………
I-2
1.4. Metode Pemecahan………………………………..……… I-2
1.5. Sistematika Penulisan ……………………………….…… I-4
BAB II. Konsep Dasar Perhitungan Tebal Perkerasan
2.1. Konstruksi Lapis Perkerasan ………………………………II-1
2.1.1. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)…………………..II-2
2.1.2. Lapisan Pondasi Bawah (Sub-base Corse)…..……..II-2
2.1.3. Lapisan Pondasi Atas (Base Course)………………II-2
2.1.4. Lapisan Permukaan (Surface Course)………..…. II-3
2.2. Metode Perencanaan Lapisan perkerasan………………..... II-3
2.3. Dasar-dasar perhitungan perkerasan Lentur ………..…….. II-5
2.3.1. Karakteristik Perkerasan Lentur ………………...... II-5
2.3.2. Lalu-lintas Rencana untuk Perkerasan Lentur…...... II-5
2.3.3. Perhitungan Daya Dukung Tanah dasar (DDT)….. II-9
2.3.4. Menentukan Faktor Regional (FR)………………. II-12
2.3.5. Indeks Permukaan pada Akhir Usia Rencana…..…. II-13

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan iv


2.3.6. Indeks Tebal Perkerasan …………………….……..II-14
BAB III. Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan
3.1. Kondisi Umum Lapangan…………………………………. III-1
3.2. Data Perencanaan…………………………………………..III-3
3.3. Perhitungan Tebal Perkerasan ……………………….…….III-5
3.4. Evaluasi Perhitungan Tebal Perkerasan ……………….…..III-11

BAB IV. Kesimpulan dan Saran


6.1. Kesimpulan ……………………………………………….. IV-1
6.2. Saran………………………………………………………. IV-1
Daftar Pustaka
Lampiran

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan v


DAFTAR TABEL

Tabel :1-1. Jumlah Lajur berdasarkan lebar perkerasan…………………… II-5


Tabel :1-2. Koefisien Distribusi (C) ……………………………………..…II-6
Tabel :1-3. Klasifikasi jalan raya……………………………………………II-6
Tabel :1-4. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan…………………II-7
Tabel :1-5. Tipikal Perkiraan nilai CBR Desaing………………………….. II-10
Tabel :1-6. Nilai R untuk perhitungan CBR cegmen……………………….II-11
Tabel :1-7. Faktor Regional (FR)…………………………………………...II-13
Tabel :1-8. Indeks Permukaan Pada Akhir Usia Rencana (IPt)…………….II-13
Tabel :1-9. Indeks Permukaan Pada Awal Usia Rencana (IPo)…………….II-13
Tabel : 2-1. Koefisien Kekuatan Relatif (a)……………………………….. II-14
Tabel : 2-2. Batas-batas minimum tebal lapisan perkerasan ……………….II-15
Tabel : 2-3. Koordinat dan Elevasi …………………………………………III-1
Tabel : 2-4. Nilai qc berdasarkan pengujian Sondir………………………...III-4
Tabel : 2-5. Nilai CBR ……………………………………………………..III-5
Tabel : 2-6. LHRo berdasarkan hasil penitian lapangan………………….....III-5
Tabel : 2-7. Nilai CBR Segmen Pertama…………………………………...III-7
Tabel : 2-8. Hasil perhitungan tebal perkerasan …………………………....III-10
Tabel : 2-9. Evaluasi Metode Bina Marga………………………………….III-11
Tabel : 3-0. Perbandingan selisih hasil perhitungan tebal perkerasan……...III-11

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar : 1.1 Bagan Alir Perencanaan Perkerasan………………… I-3


Gambar : 1.2. Lapisan Perkerasan Flexible Pavement…………….. II-1
Gambar : 1.3. Lapisan Perkerasan Rigid Pavement………………. II-2
Gambar : 1.4. Lapisan Perkerasan Composite Pavement…………. II-2
Gambar : 1.5. Bagan Alir cara Bina Marga ……………………….. II-4
Gambar : 1.6. Korelasi nilai CBR dan qc………………………….. II-9
Gambar : 1.7. Korelasi antara Nilai CBR dan DDT……………….. II-12
Gambar : 1.8. Peta Sekitar Lokasi Proyek……………………………….. III-2
Gambar : 1.9. Peta Lokasi Proyek……………………………………….. III-2
Gambar : 2.0. Peta Kontur Dan Titik Penyelidikan Tanah……………… III-3
Gambar : 2.1. Korelasi Nilai qc dan CBR……………………………….. III-4
Gambar : 2.2.Grafik penetuan CBR Segmen……………………….III-8
Gambar : 2.3. Potongan Melintang …………………………………III-11
Gambar : 2.4. Tipikal Jalan Berdasarkan Bina Marga………………III-12

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan vii


DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH

AASTHO : American Association of State Highway and Transportation Officials


NAASRA : National Association of Australian State Road Authorities
SKBI : Standar Konsensus Beban Indonesia
CBR : California Bearing Ratio (%)
LHR : Lalu-lintas Harian Rata-rata (SMP)
ITP : Indeks Tebal Perkerasan
LEP : Lintas Ekivalen Permulaan
LEA : Lintas Ekivalen Akhir
LET : Lintas Ekevalen Tengah
LER : Lintas Ekivalen Rencana
DDT : Daya Dukung Tanah Dasar
IPt : Indeks permukaan pada akhir usia rencana
IPo : Indeks permukaan pada awal usia rencana
MS : Marshall Test (kg)
Kt : Kuat tekan (kgf/cm)
JR : Jalur Rencana
UR : Umur Rencana (tahun)
FP : Faktor Penyesuaian
FR : Faktor Regional (%)
C : Koefisien Distribusi
D : Tebal Lapisan (mm)
E : Angka Ekivalen (kg)
L : Lebar Perkerasan (mm)
a : Koefisien Kekuatan Relatif
i : Perkembangan Lalu-lintas (%)
j : Jenis Kendaraan
n : Jumlah Lajur

Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan viii


Kamil Teapon. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan ix

Anda mungkin juga menyukai