Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Kyai

Beberapa pendapat tentang pengertian Kiai

1. Menurut Abdullah ibnu Abbas R.A., kiai adalah orang-orang yang mengetahui bahwa Allah SWT
adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.

2 Menurut Mustafa al-Maraghi, kiai adalah orang-orang yang mengetahui kekuasaan dan keagungan
Allah SWT sehingga mereka takut melakukan perbuatan maksiat.

3. Menurut Sayyid Quthb beliau mengartikan bahwa kiai adalah orang-orang yang memikirkan dan
menghayati ayat-ayat Allah yang mengagumkan sehingga mereka dapat mencapai ma`rifatullah
secara hakiki. Menurut Nurhayati Djamas mengatakan bahwa “kiai adalah sebutan untuk tokoh
ulama atau tokoh yang memimpin pondok pesantren”.

Sebutan kiai sangat populer digunakan di kalangan komunitas santri. Kiai merupakan elemen sentral
dalam kehidupan pesantren, tidak saja karena kyai yang menjadi penyangga utama kelangsungan
sistem pendidikan di pesantren, tetapi juga karena sosok kiai merupakan cerminan dari nilai yang
hidup di lingkungan komunitas santri. Kedudukan dan pengaruh kiai terletak pada keutamaan yang
dimiliki pribadi kiai, yaitu penguasaan dan kedalaman ilmu agama, kesalehan yang tercermin dalam
sikap dan perilakunya sehari-hari yang sekaligus mencerminkan nilai-nilai yang hidup dan menjadi
ciri dari pesantren seperti ikhlas, tawadhu`, dan orientasi kepada kehidupan ukhrowi untuk
mencapai riyadhah.

B. Syrat menjadi kiai

 Persyaratan seorang untu menjadi kiai berdasarkan Undang undang nomor 18 tahun
2019 tentang pesantren pada pasal 9 berbunysebagai berikut

 berpendidikan Pesantren;
 berpendidikan tinggi keagamaan Islam, dan/atau;
 memiliki kompetensi ilmu agama Islam.
 Keempat menjadi pimpinan pada lembaga pesantren
 Kelima; dapat menjadi pengasuh figur dan suri tauladan dalam
penyelenggaraan pesantren.

C. Bisakah kiai dikaderkembali.


Jawabnya adalah bisa. Jika syarat-syarat menjadi kiai adalah seperti
disebutkan pada poin B diatas maka untuk mengkader kiai adalah sangat bisa.
Dengan masih banyaknya pondok-pondok pesantren dan bahkan terus
berkembang pasti akan banyak alumni-alumni pesantren. Ditambah lagi era
keterbukaan ini mulai banyak pondok pesantren yang memadukan pendidikan
pesantrennya yang konvensional menjadi pesantren salaf modern dengan
menerima sistem pendidikan ala pendidikan modern. Sehingga akan
melahirkan alumnipesantren sekaligus pendidikan modern. Seperti pesantren
yang menyenggarakan pendidikan umum mulai smp, sma bahkan perguruan
tinggi. Sehingga akan melarkan kiai kiai alumni pesantren sekaligus alumni
perguruan tinggi. Belum lagi putera-putera kiai yang secara nasab akan lebih
mudah untuk menjadi para kiai mereka juga banyak yang mengenyam
pedidikan tinggi diampingbelajar di pesantren.

D.Kompetensi inti di pesantren


Kompetensi inti adalah kompetensi inti keagamaan Islam yang harus dipenuhi oleh
lulusan pesantren salafiyah, terdiri dari kompetensi inti sikap, kompetensi inti
pengetahuan, dan kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi inti sikap yang harus dipenuhi oleh lulusan pesantren salafiyah untuk
jenjang pertama jenjang menengah, dan jenjang atas;
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
3. Berakhlak mulia dengan menjunjung tinggi jiwa keikhlasan, kesederhanaan,
kemandirian, persaudaran sesama umat Islam (ukhuwah islamiyah), rendah hati
(tawadhu), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat (tawasuth),
keteladanan (uswah), dan pola hidup sehat.
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
5. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
6. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
7. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Kompetensi inti pengetahuan yang harus dipenuhi oleh lulusan pesantren salafiyah untuk
jenjang ula, jenjang pertama, dan jenjang atas:
1. Pertama- Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) pada tingkat dasar berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
2. menengah - Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
 atas - Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi inti keterampilan yang harus dipenuhi oleh lulusan pesantren salafiyah
untuk jenjang upertama jenjang menengah , dan jenjang atas:
 pertama - Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di pesantren.
 menengah - Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di pesantren dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
 atas- Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di pesantren secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
E. kompetensi Dasar pesantren
Kompetensi dasar pesantren adalah kompetensi dasar keagamaan Islam
berdasarkan rumpun ilmu yang harus dipenuhi oleh lulusan pesantren salafiyah,
meliputi al-Qur’an dan ‘Ulûm al-Qur’an, Hadits dan Ilmu Hadits, Tauhid dan Ilmu
Kalam, Tarikh, Fiqh dan Ushul Fiqh, Akhlak dan Tasawuf, serta ‘Ulûm al-Lughah,
untuk setiap jenjang.

Kompetensi dasar keagamaan Islam menurunkan masing-masing mata pelajaran


sesuai dengan rumpun keilmuannya atau dengan program takhasus pada rumpun
keilmuan tertentu.

F. IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi)

1)   Santri dapat menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Alllah SWT
2)      Santri dapat menunjukkan sikap bermoral, beretika, dan berkepribadian yang baik.
3)      Santri dapat menunjukkan sikap berakhlak mulia dengan menjunjung tinggi jiwa
keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaran sesama umat Islam (ukhuwah
islamiyah), rendah hati (tawadhu), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat
(tawasuth), keteladanan (uswah), dan pola hidup sehat.
4)      Santri dapat menunjukkan sikap Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
5)      Santri dapat menunjukkan sikap Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
6)      Santri dapat menunjukkan sikap Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
7)      Santri dapat menunjukkan sikap Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki
semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
 

Anda mungkin juga menyukai