Jurnal Efektivitas 2
Jurnal Efektivitas 2
PENDAHULUAN
tentang pemerintahan daerah ini mengalami beberapa kali perubahan hingga yang
pemerataan dan keadilan dalam masyarakat. Oleh karena itu kualitas pelayanan
yang sesuai dengan standar pelayanan serta mampu untuk memenuhi kepuasan
landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah
ditentukan.
mulai terintergrasi dalam suatu teknologi yang dapat dikendalikan dari pusat
mengintegrasikan alur kerja dan proses, untuk secara efektif mengelola data dan
oleh perkembangan digital tahun terakhir, baik melalui layanan online, data besar,
media sosial, aplikasi mobile, atau komputasi, memperluas cara kita melihat e-
transparan, efektif dan efisien menjadi salah satu alasan pemerintah Indonesia
komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas,
dalam volume yang besar secara cepat dan akurat, bahwa pemanfaatan teknologi
yang baik (good governance) dan meningkatkan layanan publik yang efektif dan
publik di Indonesia.
Republik Indonesia, Kota Cimahi merupakan kota terbaik di Jawa Barat dalam
2013 Kota Cimahi pernah berprestasi dengan berhasil meraih peringkat runner-up
dalam ajang tersebut didasarkan pada kriteria yang meliputi beberapa aspek
benefit (manfaat).
pertama di Provinsi Jawa Barat. Kota Cimahi menghasilkan nilai rata-rata sebesar
2,83 dari seluruh dimensi yang dinilai dan memiliki predikat “BAIK” dalam
kategori penilaian karena berada pada angka >2,50. Pencapaian tersebut berhasil
diraih berkat usaha-usaha yang sudah dilakukan pemerintah Kota Cimahi dalam
Setelah melihat prestasi yang sudah diperoleh oleh Kota Cimahi dalam hal
Pemerintah Kota Cimahi sudah cukup baik dalam bidang e-government. Akan
tetapi, pada faktanya di lapangan dari apa yang sudah dilakukan Pemkot Cimahi
ini merupakan tahap kedua dari 4 tahap dalam pengembangan e-government yang
tahap memiliki web portal informasi publik yang bersifat interactive sehingga
masih berada pada tahap kedua awal, dan tentu saja belum sampai pada tahap
transactional. Artinya, e-government yang dimiliki Kota Cimahi saat ini masih
bersifat satu arah atau masih belum tercipta hubungan yang dinamis antara
pemerintah dan masyarakatnya. Dengan fakta yang ada di lapangan tersebut maka
Cimahi.
aspirasinya baik berupa pengaduan, kritik dan saran bagi pemerintah Kota Cimahi
melalui suatu program yang disebut Program Pesan Singkat Penduduk (Pesduk).
adalah salah satu kunci keberhasilan dari program pemerintah Kota Cimahi untuk
28F yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dalam pasal 2 ayat 1 dan 3, yaitu Ayat (1)
setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna
informasi publik. Ayat (3) setiap informasi publik harus dapat diperoleh setiap
pemohon informasi publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan dan cara
Pedoman ini dijadikan dasar agar pemeritah dapat memberikan pelayanan prima
pesan singkat penduduk atau Pesduk kedalam suatu Surat Keputusan Walikota
ruang publik ini dengan tujuan sebagai jembatan penghubung komunikasi antara
keluhan menjadi input bagi program Pesduk. Sedangkan output atau tujuan yang
Cimahi.
Cimahi.
Informasi Publik.
6. Memangkas birokrasi.
081221700800. Pesan yang dikirim akan diterima oleh administrator dalam suatu
sistem dan secara otomatis pesan ini juga akan diterima oleh Walikota, Wakil
SKPD terkair. Setelah diterima oleh SKPD sesuai dengan tema dan bidang pesan,
aspirasi masih sedikit. Hal ini terlihat dari perbandingan jumlah penduduk, jumlah
Namun berdasarkan hasil wawancara dan Dokumen ICT Pura Tahun 2011
yaitu sekitar 51% sampai 75% dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Cimahi.
Dan dari jumlah pengguna telepon seluler tersebut, 51% sampai 75% nya
bahwa masyarakat Kota Cimahi sudah dapat dikatakan mengerti akan kemajuan
teknologi.
Tahun 2013 adalah sebesar 570.991 jiwa. Pada tahun 2014 mengalami
peningkatan dari tahun 2013 menjadi 579.015 jiwa. Untuk tahun 2015 menurut
591.584 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk ini mencapai 1,05% dari tahun
dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Cimahi tahun 2013, tahun 2014 dan
tahun 2015 diatas maka jumlah pengguna telepon genggam di Kota Cimahi untuk
tahun 2013 adalah sekitar 291.205 sampai 428.244 jiwa. Sedangkan pada tahun
2014 jumlah pengguna telepon genggam adalah sekitar 295.297 sampai 434.262
jiwa. Kemudian pada tahun 2015 jumlah pengguna telepon genggam adalah
periode tahun 2013 adalah 556 pesan. Untuk mengetahui persentase partisipasi
pada tahun 2014 jumlah pesan masuk adalah 621. Dari 434.262 pengguna telepon
seluler, hanya 0,14% yang menggunakan aplikasi Pesduk. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan partisipasi melalui Pesduk walaupun tidak signifikan yaitu
meningkat hanya sebesar 0,01%. Untuk periode tahun 2015 dari 443.688 orang
penurunan partisipasi masyarakat yang cukup signifikan yaitu sebesar 0,05% dari
Saran Saran
Pertanyaan Pertanyaan
Laporan Laporan
Keluhan Keluhan
Pengguna Pengguna
Telepon Seluler Telepon Seluler
Saran
Pertanyaan
Laporan
Keluhan
Pengguna
Telepon Seluler
dengan jumlah penduduk pengguna telepon seluler baik pada tahun 2013, 2014,
ataupun tahun 2015. Hal ini ditunjukkan dari area pengguna Pesduk yang
Pesduk masih rendah dapat terlihat dari rata-rata pesan masuk setiap tahunnya.
Pada tahun 2013-2014 rata-rata pesan masuk adalah 588,5 pesan, sedangkan pada
tahun 2014-2015 rata-rata pesan masuk menurun menjadi 504,5 pesan (lihat
konten pesan masuk dari masyarakat melalui Pesduk yaitu apakah masyarakat
laporan atau keluhan mengenai pemerintahan Kota Cimahi. Dalam tabel tersebut
dimana kedua aspek ini memiliki jumlah pesan masuk terbanyak. Kategori yang
masuk terbanyak dengan persentase 33,01% dari jumlah total pesan masuk.
Kemudian laporan memilki persentase 11,58% dari jumlah total pesan masuk.
Untuk kategori dukungan memiliki persentase 10,24% dari jumlah total pesan
masuk. Dan yang memiliki jumlah paling sedikit adalah kategori saran dengan
dukungan, saran, pertanyaan, laporan dan keluhan dapat dilihat dari Gambar I.3.
fluktuatif dari kategori saran, kategori pertanyaan, dan kategori keluhan. Pada tiga
kategori tersebut terdapat perubahan dari tahun 2013 ke tahun 2014 berupa
kenaikan jumlah pesan masuk dalam bentuk saran, pertanyaan dan keluhan.
Kemudian dari tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan jumlah. Penurunan
jumlah ini tentu saja dapat disebabkan oleh macam-macam hal untuk setiap
kategori yang ada. Pada kategori pertanyaan, penurunan yang terjadi mungkin
bisa terjadi karena informasi publik yang dibutuhkan masyarakat sudah cukup
Pesduk. Lalu penurunan pada kategori saran, mungkin dapat terjadi karena kinerja
pemerintah sendiri sudah benar dan sejalan dengan apa yang masyarakat inginkan
keluhan, bisa saja terjadi dikarenakan kinerja pemerintah yang sudah optimal dan
warga sendiri semakin puas akan hal itu sehingga keluhan dari masyarakat pun
angkanya menurun. Akan tetapi, karena angka penurunan jumlah ini yang
memang dapat dikatakan bahwa angkanya pun termasuk sangat rendah maka
setiap penurunan yang terjadi pada masing-masing kategori hanya dapat dikatakan
penurunan jumlah secara konsisten dari tahun ke tahun. Kategori yang mengalami
penurunan setiap tahunnya ialah pesan masuk berupa dukungan dan laporan.
kurang setuju atau sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah baik itu
memang ada jumlah angka partisipasi yang besar sehingga data bisa diolah dan
hanya sebesar 40 partisipasi yang artinya dari penurunan angka yang terjadi hanya
bisa diartikan bahwa kepedulian atau kemauan dari warga sendiri yang semakin
lama semakin turun akan apa yang dilakukan pemerintah, bukan bermakna tidak
setuju tapi lebih kepada masyarakat kurang peduli. Lalu angka dari laporan setiap
tahunnya sebenarnya bisa menunjukkan tingkat respon warga terhadap apa yang
masyarakat sendiri semakin menurun dan ini tentu akan mempengaruhi tingkat
sedang dijalankan.
mengalami penurunan. Ini dapat terlihat dari data berupa grafik yang
menunjukkan bahwa dari periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 baik
dalam kategori dukungan, keluhan, saran, pertanyaan dan juga laporan semuanya
pemerintahan Kota Cimahi yang paling banyak mendapatkan pesan masuk dari
masyarakat adalah bidang sarana dan prasarana dengan jumlah 78 pesan masuk.
dalam menangani masalah sarana dan prasarana yaitu Dinas Pekerjaan Umum
Pesduk.
1. Banyaknya keluhan yang masuk melalui Pesduk. Jumlah keluhan yang masuk
melalui Pesduk dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami kenaikan yaitu
pada tahun 2013 sebanyak 167 dan pada tahun 2014 jumlahnya meningkat
menjadi 198 (lihat Gambar 1.3). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
penurunan menjadi 151 pesan. Namun penurunan yang terjadi pada tahun
2015 tidak dapat dijadikan acuan bahwa pelayanan sudah membaik, karena
pada tahun 2015 justru jumlah keluhan merupakan jumlah paling besar
yang dialami oleh warga. Panjangnya rantai komando yang terjadi dari mulai
masuknya aspirasi atau partisipasi warga Kota Cimahi melalui Pesduk sampai
dengan diterimanya aspirasi tersebut oleh Dinas atau Pemerintah yang terkait
menjadi alasan mengapa lambatnya proses tindak lanjut atau eksekusi yang
sehingga keluhan yang masuk melalui Pesduk pun memiliki jumlah yang
tinggi.
2. Partisipasi masyarakat Kota Cimahi masih rendah. Hal ini dapat terlihat
tahun 2013 hanya 0,13%, tahun 2014 meningkat 0,01% dari tahun 2013
cukup signifikan sebesar 0,05% yaitu menjadi 0,09% (lihat Lampiran 4).
Kemudian jika dilihat jumlah keseluruhan pesan masuk melalui Pesduk yaitu
pemerintah Kota Cimahi tidak lebih dari lima kali yaitu hanya ketika terdapat
Brosur ini pun tidak semua penduduk Kota Cimahi mendapatkannya sehingga
Hal ini terlihat dari hasil observasi awal penulis terhadap beberapa warga
Kota Cimahi yaitu dari 20 masyarakat Kota Cimahi yang mengetahui adanya
Program Pesduk dari Pemerintah Kota Cimahi hanya 4 orang, sedangkan 16
3. Respon yang diberikan oleh aparatur Pemerintah Kota Cimahi masih kurang
maksimal. Hal ini terlihat dari persentase respon yang diberikan oleh aparatur
Pemerintah Kota Cimahi setiap tahunnya tidak mencapai 60% dari jumlah
pesan yang masuk melalui Pesduk (lihat Lampiran 5). Pada tahun 2013
respon yang diberikan hanya mencapai 53,06% dari 556 pesan yang masuk.
Pada tahun 2014 respon yang diberikan hanya mencapai 57,01% dari 621
pesan yang masuk. Sedangkan pada tahun 2015 respon yang diberikan hanya
mencapai 56,74% dari 386 pesan yang masuk. Respon yang diberikan kurang
bidang sarana dan prasarana dan menganalisis faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap penerapan program berbasis e-government yaitu Program Pesan Singkat
2. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang
pada Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Cimahi dan untuk mengetahui apakah Program Pesan Singkat Penduduk (Pesduk)
sudah efektif. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang berpengaruh terhadap efektivitas Program Pesan Singkat
praktis)
Pada aspek praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai