DASAR TEORI
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya
air selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan
hidrogeologi di bumi.
Menurut Tood dalam Adji T. Nugroho, 2014, air tanah merupakan air
disebut daur hidrologi, yaitu proses alamiah yang berlangsung pada air
menerus.
1
I.1.2 Pembentukan Air Tanah
Pada saat turun hujan, Air meresap ke dalam tanah dan mengalir
mengikuti gaya garavitasi bumi. Akibat adanya gaya adhesi butiran tanah
pada zona tidak jenuh air, menyebabkan pori-pori tanah terisi air dan
zona tidak jenuh air (zona aerasi). Sejumlah air beredar didalam tanah
dan ditahan oleh gaya-gaya kapiler pada pori-pori yang kecil atau tarikan
tanah pada zona aerasi telah habis, air akan bergerak kebawah kedalam
daerah dimana pori-pori tanah atau batuan terisi air. Air di dalam zona
Volume air yang meresap kedalam tanah tergantung pada jenis lapisan
utama, yakni lapisan kedap (impermeable) dan lapisan tanah tidak kedap
air (permeable). Kadar pori lapisan kedap atau tak tembus air sangat
lapisan kedap yaitu galuh, napal dan lempung. Sedangkan kadar pori
lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh karena itu,
kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Contoh lapisan tembus air
2
(Sumber:. Linsley dkk., 1989)
hidupnya.
musim.
udara dengan wilayah jenuh air. Air tanah diperolah dari proses
3
4. Wilayah air dalam
Wilayah ini berisikan air yang terdapat dalam batuan yang tidak
tembus air.
Air tanah terdapat dalam beberapa tipe geologi, dan salah satu yang
bawah tanah yang mengandung air dan mengalirkan air dalam jumlah
karena adanya pori-pori pada lapisan tersebut atau sifat dari lapisan
batuan tertentu. Contoh batuan pada lapisan akuifer adalah Pasir, kerikil,
basalt, batuan malihan, dan plutonik dengan banyak retakan (Fetter, 1994
sifat akuifer untuk melakukan atau meloloskan air tanah disebut dengan
inilah yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah pada suatu
4
terletak di atas atau di bawah lapisan dari sistem aliran air tanah
tidak dapat menyimpan dan meloloskan air atau bersifat kedap air mutlak
menyimpan dan meloloskan air secara lambat dari satu akuifer ke akuifer
(aquitard).
5
I.1.4 Pembagian Air Tanah Berdasarkan Letaknya
Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni air
tanah permukaan (air tanah dangkal/freatik) dan air tanah dalam (Todd
Air tanah dangkal (freatik) adalah air tanah yang terjadi dari air
kedap air (impermeable). Air tanah jenis ini terletak pada lapisan
januh air (zona of saturation) atau pada lajur freatik (phreatic zone)
diatas lapisan kedap air. Kedalaman air tanah dangkal terdapat pada ke
sumur berdinding semen atau sumur bor. Secara fisik, air tanah
dangkal cukup baik dan layak digunakan sebagai air minum. Namun,
kuantitas air tanah dangkal ini dipengaruhi oleh musim. Pada musim
Air tanah dalam (artesis) adalah air tanah yang terdapat dibawah
6
tertekan dengan kedalaman 100-300 m di bawah permukaan tanah.
Air tanah dalam sangat jernih dan sangat baik digunakan sebagai air
oleh lapisan tanah. Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik
dari pada air tanah dangkal. Hal ini disebabkan karena proses filtrasi
air tanah dalam lebih panjang, lama, dan lebih sempurna dibandingkan
dengan air tanah dangkal. Secara kualitas, air tanah dalam cukup besar
I.2 Akuifer
menyalurkan air tanah. Secara umum air tanah akan mengalir sangat
perlahan melalui suatu celah yang sangat kecil dan atau melalui butiran
antar batuan. akuifer yang tersusun oleh material batu pasir diperkirakan
intrusi air laut maka batu pasir akan lebih cepat terintrusi oleh air laut
Struktur geologi berpengaruh terhadap arah gerakan air tanah, tipe dan
potensi akuifer. Stratigrafi yang tersusun atas beberapa lapisan batuan akan
kedudukan air tanah. Jenis dan umur batuan juga berpengaruh terhadap daya
hantar listrik, dan dapat menentukan kualitas air tanah. Pada mulanya air
lebih tinggi dari pada daerah buangan (discharge area). Daerah tangkapan
7
biasanya terletak di gunung atau pegunungan dan daerah buangan terletak di
daerah pantai.
Air yang berada dibagian bawah akuifer mendapat tekanan yang besar
oleh berat air diatasnya, tekanan ini tidak dapat hilang atau berpindah karena
akuifer terisolasi oleh akiklud diatas dan dibawahnya, yaitu lapisan yang
Lapisan yang dapat dilalui dengan mudah air tanah seperti lapisan pasir
kerikil disebut lapisan permeable. Lapisan yang sulit dilalui air tanah seperti
8
(Sumber: Tood, D.K.1980 dalam Pengky Irawan, 2012)
Menurut Tood, D.K (dalam pengki irawan, 2012) bahwa akuifer dapat
air tanahnya terpisah dari air tanah induk oleh lapisan yang relative
kedap air yang begitu luas dan terletak diatas daerah jenuh air.
hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air.
atmosfer.
seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi
9
4. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu akuifer yang seluruh
jumlah airnya dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang diatas maupun
dibawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan
atmosfer.
air tanah. Jumlah air tanah yang dapat disimpan dalam batuan dasar,
semacam ini terjadi pada lempung. Porositas sangat berpengaruh pada aliran
dan jumlah air tanah. Porositas adalah jumlah atau persentase pori atau
rongga dalam total volume batuan atau sedimen. Porositas dapat di bagi
menjadi dua yaitu porositas primer dan porositas sekunder. Porositas primer
Pori-pori merupakan ciri batuan sedimen klastik dan bahan butiran lainnya.
Pori berukuran kapiler dan membawa air yang disebut air pori. Aliran
10
sedangkan untuk batuan yang terkonsolidasi berkisar antara 0 sampai 10 %.
Material dengan diameter kecil mempunyai porositas besar, hal ini dapat
dilihat dari diameter butiran material dengan besarnya porositas untuk jenis
No Batuan Porositas %
1. Tanah 50-60
2. Lempung 45-55
3. Lumpur 40-50
4. Campuran Pasir kasar dan sedang 35-40
5. Pasir sedang 30-40
6. Campuran Pasir halus dan sedang 30-35
7. Kerikil 30-40
8. Kerikil dan batu pasir 20-35
9. Batu pasir 10-20
10. Shale 1-10
11. Batu gamping 1-10
kerapatan porositas yang tinggi sehingga tidak dapat meloloskan air, batuan
air secara horizontal disebut juga pergerakan air lateral. Pergerakan air
vertikal dapat berupa pergerakan air ke bawah yang dipengaruhi oleh gaya
11
gravitasi melalui infiltrasi dan perkolasi serta pergerakan air ke atas melalui
gerak kapilaritas air tanah yang dipengaruhi oleh porositas tanah dan
temperatur tanah. Air tanah yang berada di bawah zona perakaran tanaman
Buckman (1982), air akan bergerak dari tanah yang lembab menuju tanah
yang lebih kering. Pada tanah lembab jumlah persentase airnya lebih tinggi,
I.4 Geolistrik
sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dari
permukaan bumi. Besaran fisis yang dicari adalah tahanan jenis batuan
isotropis, dimana arus listrik bergerak ke segala arah dengan nilai sama
melalui elektroda arus listrik positif (Current Source). Arus lisrik yang
12
listrik dan berbentuk setengah bola (Gambar 2.5a). Dalam situasi yang
sama antara elektroda arus positif (Current Source) dan elektroda arus
voltmeter.
Gambar II.5 Sederhana garis-garis arus listrik dan permukaan ekipotensial yang timbul
dari (a).Satu buah elektroda sumber (current cource) (b).Satu set elektroda (current source
and sink).
13
negatif bernilai negatif dan bertambah (dengan nilai negatif) seiring
tertentu di permukaan bumi dapat terukur. Hasil data beda potensial yang
listrik dan sepasang elektroda potensial listrik yang terpisah pada jarak
listrik yang digunakan untuk mengukur beda potensial di antara dua titik
Gambar II.6 Konfigurasi empat buah elektroda secara umum, yang terdiri dari
sepasang elektroda arus listrik (A dan B) dan sepasang elektroda potensial
listrik (M dan N).
14
Pada elektroda M, potensial listrik yang dihasilkan oleh elektroda A
I
bernilai positif, yaitu sebesar + ρ , sedangkan potensial listrik
2 π r ( AM )
I
sebesar −ρ ,
2 π r (BM ) sehingga besar potensial listrik pada elektroda M
sebesar:
antara elektroda M
dan N adalah
sebesar :
15
persamaan resitivitas semu dapat dituliskan dalam bentuk persamaan
seperti berikut :
khusus dari susunan elektroda arus listrik dan elektroda potensial listrik.
16
horizontal (mendatar). Metode resistivity konfigurasi wenner ini
yang sama, yaitu rAM = rBM = dan rAN = rBN =2a seperti terlihat pada
Gambar 2.7.
persamaan rumus :
17
tetap. Jarak antar elektroda arus listrik yang dibuat tetap
diperkirakan.
Keterangan : R1 = R4
18
atau dengan cara peralatan arus yang memepunyai tegangan listrik
MN/2), arus (I), dan beda potensial (ΔV). Parameter yang dihitung
arus dan elektroda potensial bisa terletak tidak segaris dan tidak
simetris.
19
yang bisa menggunakan multi ‘potenTial electrode’ dan dapat
20
3.4.2.4 Konfigurasi Pole-Pole
elektrode elementer dimana terdapat satu titik sumber arus dan satu
titik ukur potensial. Untuk itu salah satu elektrode arus (C2) dan
(α).
dengan hanya satu elektrode arus dan satu elektrode potensial, tidak
21
P1 dan C1 yang digunakan dalam survei. Pengaruh dari elektroda
karena jarak yang besar antara elektroda P1 dan P2, itu bisa
pole-pole :
22
( Sumber:Telford, 1976 dalam Koebanu, Joifita,2018)
23