PROFIL INDUSTRI
A. Managemen Proyek
Manajemen proyek adalah ilmu yang berkaitan dengan memimpin dan
mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan
menggunakan tehnik pengelolaan yang modern untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya. Manajemen proyek
dapat didefinisikan sebagai semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan koordinasi suatu proyek dari awal sampai selesai proyek guna menjamin
proyek berjalan sesuai rencana.
Sebuah pekerjaan dapat berhasil dengan baik jika didukung sistem
manajemen yang baik. Manajemen yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas
yang harus dilakukan secara umum sebelum melaksanakan tindakan yang
benar. Pada kegiatan ini dijelaskan mengenai kebutuhan tenaga kerja,
biaya, waktu, dan sumber lain (Husen, A,2009).
2. Pengorganisasian
Merupakan proses penyusunan, pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja,
fungsi, beserta kewenangan dan tanggung jawab ( Husen, A,2009).
3. Pelaksanaan
Proses yang dilakukan untuk membina dan mendorong semangat kerja
pada karyawan demi tercapainya tujuan (Husen, A,2009).
4. Pengendalian
Demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, pengendalian harus
dilakukan karena merupakan rangkaian yang harus dilakukan untuk
mengadakan pengawasan, penyempurnaan, dan penilaian. (Husen,
A,2009).
B. Lokasi Proyek
Secara geografis lokasi dari Proyek Pembangunan Jembatan Kedungjati ini
berada di atas sungai Oyo yang merupakan perbatasan Desa Selopamioro dan
Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
C. Data Proyek
Data proyek merupakan kumpulan data perencanaan yang digunakan untuk
pedoman membangun bangunan. Ada dua macam data proyek yaitu data
umum dan data teknis.
1) Data Umum Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Polsek Depok Barat
Sleman
Lokasi Proyek : Jl. Laksda Adisucipto, Ambarukmo, Catur
Tunggal Depok Sleman
Pemilik Proyek : Polsek Sleman
Perencana : PT. Multivisi Karya
Pengawas : PT. Mitra Gutama Lima
Pelaksana : PT. Pradipta Bhumi Kontruksi
Biaya Proyek : Rp.3.463.687.783
Nomor Kontrak : SP / 08 / VI/LOG.4.1.5/2020/Res Slm 29 Juni 2020
Waktu Pelaksanaan : 184 hari kalender
2) Data Teknis Proyek
Nama Proyek : Pembangunan Polsek Depok Barat Sleman
Lokasi proyek : Jl. Laksda Adisucipto, Ambarukmo, Catur
Penggunaan : Polsek Sleman
Jumlah lantai : 3 lantai
Struktur Bangunan : Beton Bertulang
Rangka Atap : Kuda-Kuda Baja Ringan
Dinding : Semua
permukaan dinding diplester dan dicat
Lantai : Keramik
3) Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah organisasi yang melaksanakan suatu kegiatan
secara teratur dan terkoordinasi dengan mewujudkan jalinan kerjasama antara
unsur-unsur didalamnya untuk mencapai tujuan yang direncanakan.
Keberhasilan organisasi proyek menyangkut tiga hal utama yaitu mutu, waktu,
dan biaya. Dengan demikian pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan
memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Unsur-unsur yang berperan
dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Kedungjati adalah pemilik
proyek, pelaksana dan pengawas. Ketiga unsur tersebut memiliki hubungan
kerja yang berperan dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dikarenakan didalam
pelaksanaan pembangunan proyek tersebut melibatkan banyak instansi/badan
hukum/perorangan yang masing-masing memiliki tugas, tangggung jawab serta
kewajiban yang berbeda-beda. Sistem organisasi dan struktur organisasi pada
proyek pembangunan tersebut, 12 diharapkan dapat mengakomodasi seluruh
tugas tersebut, sehingga pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan yang direncanakan.
a) Site Engineer
Site engineer pada Proyek Pembangunan Jembatan Kedungjati adalah
Widarto Sutrisno. Seorang site engineer membantu semua unsur
pelaksanaan struktur yang ada. Tugas dan tanggung jawab site engineer
yaitu:
b) Administrasi Teknik
Peranan dari administrasi teknik adalah mempersiapkan pelaksanaan
pembangunan hingga penutupan kontrak kerja dengan pihak pemilik.
Administrasi Teknik dalam proyek pembangunan Jembatan Kedungjati
adalah Rini Purwanti.
c) Logistik
Dalam suatu proyek konstruksi dibutuhkan tenaga ahli yang bertugas
mengatur barang masuk dan keluar. Barang-barang tersebut seperti bahan
material dan peralatan. Adapun pihak logistik yang bertanggung jawab
adalah Hamdani.
d) Ahli K3
Untuk menghindari kecelakaan kerja saat di lapangan, peranan ahli K3
sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan proyek konstruksi memiliki
resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Ahli K3 dalam proyek pembangungan
Jembatan Kedungjati adalah Heri Partono.
3) Administrasi Proyek
Administrasi proyek merupakan hal penting dalam pelaksanaan suatu proyek.
Administrasi ini sangat penting guna terselenggaranya pengendalian suatu
proyek konstruksi. Tanpa administrasi proyek yang baik suatu kegiatan tidak
akan mencapai perkembangan yang baik. Kegiatan administrasi Proyek
Pembangunan Jembatan Kedungjati ini adalah sebagai berikut:
a) Mengurus serta menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat administratif
keuangan dan umum.
b) Membuat berita acara lapangan dan menyusun dokumentasi serta laporan
berkala untuk komunikasi resmi dalam menyampaikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan proyek.
4) Laporan Kerja
Laporan kerja adalah suatu penyampaian informasi tertulis kepada pimpinan
yang mencakup perkembangan pekerjaan yang mencakup uraian
penyimpangan pelaksanaan di lapangan dan perkembangan baru yang timbul di
lapangan. Laporan proyek dibuat pada saat proyek sedang berjalan maupun
setelah proyek berakhir yang dijadikan bahan evaluasi hasil pekerjaan dan
untuk penyempurnaan proyek dimasa mendatang. Fungsi laporan kerja:
a) Laporan disampaikan kepada pimpinan merupakan tanggung jawab yang
harus disampaikan oleh bagian administrasi.
b) Laporan merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan oleh
seorang pemimpin untuk mengetahui jalannya suatu proyek.
5) Laporan Akhir
Laporan akhir adalah penyampaian informasi tertulis kepada pimpinan yang
mencakup penyelesaian pekerjaan semua telah selesai dilaksanakan..
Sedangkan output yang didapat dari proyek antara lain:
a) Adanya adendum pelaksanaan proyek.
b) Re-design pekerjaan karena ada masalah yang tidak sesuai dengan
perencanaan.
c) As built drawing
6) Waktu Kerja
Waktu Kerja Waktu kerja pada proyek pembangunan Jembatan Kedungjati
ini di bagi menjadi dua sebagai berikut:
a) Jam kerja biasa
Jumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 7 hari, sedangkan jumlah jam
kerja dalam 1 hari adalah 8 jam, kelebihan jam kerja tersebut dianggap
sebagai jam lembur, perincian jam kerja biasa adalah sebagai berikut :
1) Pukul 08.00 – 11.00 WIB adalah jam bekerja.
2) Pukul 11.00 – 14.00 WIB adalah jam istirahat.
3) Pukul 14.00 – 16.00 WIB adalah jam bekerja.
f) Baja Tulangan
Baja tulangan beton berbentuk batang berpenampang lingkaran yang
digunakan untuk penulangan beton. Pada pekerjaan Jembatan
Kedungjati digunakan baja tulangan ulir dengan diameter 13, 16, dan
25 mm. Baja tulangan diameter 13, 16, digunakan sebagai tulangan
sengkang pada pier head dan diameter 25 digunakan sebagai tulangan
pokok pada badan pier head. Baja ulir mempunyai bentuk fisik yang
berbentuk menyirip dengan pola tertentu yang bertujuan untuk
meningkatkan daya lekat antara baja dan beton.
g) Kawat Bendrat
Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar
dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat
yang digunakan adalah kawat bendrat berdiameter 0,9 mm.
2) Alat yang digunakan
a. Alat pengangkat beban (chain hoist)
Sebuah perangkat yang digunakan untuk mengangkat atau
menurunkan beban yang melekat pada alatnya. Pada proyek ini
menggunakan alat hoist atau alat pengangkat beban.
e. Scaffolding
Struktur penunjang keberhasilan pekerjaan acuan beton adalah
struktur perancah. Sebagai struktur vertical berfungsi sebagai
peyangga, yang bertugas meneruskan gaya dan beban dari atas ke
bawah. Diharapkan penerusan seluruh gaya dapat berlangsung merata,
untuk itu diperlukan struktur yang kaku dan kekuatannya merata.
Perancah (scaffolding) adalah alat yang berupa rangka besi dengan
modul ukuran tertentu yang terdiri dari diagonal brace, vertical brace,
horizontal brace, jack base, serta pengatur ketinggian. Alat ini disusun
f. Truk Pompa
Dum Truck merupakan alat yang digunakan untuk membantu
menyalurkan adukan beton ke ketinggian melalui selang
g. Pick Up
Pick up berfungsi untuk mengangkut material dalam jumlah
banyak seperti galian, urugan, pasir, semen, genset, kayu, dan
sebagian serta material yang tak tepakai seperti besi bekas
pembongkaran jembatan lama. Pick up pada proyek jembatan ini
milik PT. Surya Karya Setiabudi.
h. Palu
Alat yang digunakan untuk memberi tumbukan kepada benda yang
terdiri dari gagang palu dan kepala palu.
i. Paku
Paku yang digunakan pada Jembatan Kedungjati untuk memasang
kayu kaso dengan playwood untuk membuat bekisting pada pier
head. Paku yang digunakan dengan panjang 4 cm dan 7 cm.
j. Catut
Catut adalah tang yang berguna untuk memotong kawat dan kabel
serta mencabut paku. Catut ini berfungsi untuk membendrat atau
menganam besi tulangan dengan bendrat atau menyatukan
tulangan sehingga akan saling terkait dengan tulangan menjadi
satu perakitan pier head
Sarung tangan