Anda di halaman 1dari 14

PUTUSAN

Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Agama Sukoharjo yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis hakim telah menjatuhkan
putusan dalam perkara Cerai Gugat antara:

Poniyem Binti Kamto Diharjo, tempat dan tanggal lahir Sukoharjo, 10


Desember 1970, agama Islam, pekerjaan Pedagang,
Pendidikan Sekolah Dasar, tempat kediaman di
Bertempat Tinggal ( Domisili ) Di Jagan Rt. 002 Rw. 001
Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten
Sukoharjo dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Purwanto, S.H., Advokat yang berkantor di Jalan
Larasati 35 Dawung Tengah, Kelurahan
Serengan,Kecamatan Serengan Kota Surakarta Telp
081329023621 berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal sebagai Penggugat,
melawan
Sukiyo Bin Setro Karyo, tempat dan tanggal lahir Sukoharjo, 21 Januari
1961, agama Islam, pekerjaan Sopir, Pendidikan
Sekolah Dasar, tempat kediaman di Gatakrejo Rt. 002
Rw. 001, Desa Nguter, Kecamatan Nguter Kabupaten
Sukoharjo. sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
dan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi serta para saksi di muka
sidang;

Hal. 1 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


DUDUK PERKARA
Bahwa Penggugat dalam surat permohonannya tanggal 06 April 2020
telah mengajukan permohonan Cerai Gugat, yang telah terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama, dengan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh,
tanggal 06 April 2020, dengan dalil-dalil pada pokoknya sebagai berikut:
 
1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah menikah pada tanggal 19 maret
1987 dan telah di catatkan pada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Agama Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo, sebagaimana tercatat
dalam Kutipan Akta Nikah nomor : 448/15/III/1987 yang dikeluarkan oleh
Kantor  Urusan Agama tersebut  tanggal 19 Maret 1987;
2. Bahwa pada saat menikah , Penggugat adalah perawan dan Tergugat
adalah jejaka.  Bahwa setelah akad nikah , tergugat mengucapkan Sighot
taklik talak sebagaimana tercantum dalam kutipan akta nikah;
3. Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat hidup bersama  di
rumah orang tua tergugat di Gatakrejo RT. 002 RW. 001 Desa Nguter,
Kecamatan Nguter , Kabupaten Sukoharjo. Bahwa pada  awal Nopember
2019, penggugat pulang dan tinggal rumah orang tuanya di Jagan RT. 002
RW. 001 Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo sampai
gugatan ini diajukan ;
4. Bahwa Penggugat dan tergugat  sudah melakukan hubungan suami istri
( ba’da Dukhul ) dan  dikaruniai 2 anak ;
4.1. Hariyanti, perempuan lahir di Sukoharjo, 27 Februari 1988;
4.2. Hariyani, perempuan lahir di Sukoharjo, 26 Juni1990;
4.3. Haryadi, laki-laki lahir di Sukoharjo, 25 Juli 1999;
4.4. Hastutiningrum, perempuan lahir di Sukoharjo, 15 Februari 2003;
5. Bahwa Penggugat  denganTergugat belum pernah bercerai di Pengadilan;
6. Bahwa awalnya rumah tangga penggugat dan tergugat hidup harmonis dan
rukun di rumah orang tua tergugat . Bahwa sekira September 2018, rumah
tangga penggugat dan tergugat mulai goyah bahkan tergugat sudah
memulangkan penggugat kepada orang tuanya  selama 2,5 bulan dan

Hal. 2 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


penggugat sudah ajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Sukoharjo
akan tetap rumah tangga dapat disatukan kembali;
7. Bahwa sekira Agustus 2019, Kembali penggugat dan tergugat terjadi
perselisihan dan pertengkaran sehingga rumah tangga goyah. Hal ini
disebabkan;
7.1. Tergugat mempunyai tabiat sering keluar malam dan mabuk mabukan
dan apabila diperingatkan marah marah kepada penggugat;
7.2. Bahwa apabila diingatkan marah dan melakukan kekerasan baik
kekerasan phisik berupa pemukulan, merusak barang barang rumah
tangga, maupun kekerasan psikis dengan kata - kata yang tidak
pantas diucapkan kepada penggugat sebagai istrinya;
8. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran terjadi pada sekira
Nopember 2019,  Penggugat dan tergugat bertengkar hebat  kemudian
penggugat pergi dari kediaman bersama di Gatakrejo, Desa/Kec. Nguter
pulang ke rumah orang tuanya di Desa Jagan Kecamatan Bendosari.
Penggugat juga pernah melaporkan perbuatan kekerasan tergugat ke
Polsek Nguter akan tetapi belum ada tindak lanjut;
9. Bahwa sejak penggugat pulang ke rumah orang tuanya, antara penggugat
dan tergugat sudah tidak menjalankan kewajiban sebagai suami dan istri,
serta tergugat  sudah dengan tidak  memberikan nafkah lahir dan batin;
10. Bahwa penggugat sudah berusaha mempertahankan rumah tangga. Bahwa
sudah pernah diadakan musyawarah keluarga untuk mempertahankan
rumah tangga akan tetapi tidak mendapatkan hasil;
11. Bahwa berdasarkan alasan tersebut mengakibatkan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat tidak ada kebahagian lahir dan batin dan tidak ada
harapan untuk kembali membina rumah tangga lagi;
12. Bahwa cukup alasan penggugat mengajukan gugatan berdasarkan pasal
19 huruf (f ) PP 9/ 1975 tentang Perkawinan jo pasal 116 huruf ( f )
Kompilasi Hukum Islam ( KHI ) .

Hal. 3 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut, Penggugat memohon kepada
Pengadilan Agama Sukoharjo, agar menjatuhkan putusan yang amarnya
sebagai berikut:
Primair :
1. Mengabulkan gugatan  Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Shughro Tergugat (Sukiyo Bin Setro Karyo)
terhadap Penggugat  (Poniyem binti Kamto Diharjo);
3. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai ketentuan
undang-undang;
Subsidair :
Apabila Pengadilan Agama Sukoharjo berpendapat lain mohon memberikan
putusan yang seadil-adilnya
Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat
dan Tergugat telah hadir, dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan
Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses mediasi
dengan mediator Hakim (Sutikno, S.Ag., M.H), sebagaimana laporan mediator
tanggal 20 Mei 2020, akan tetapi tidak berhasil;
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat gugatan
Penggugat yang maksud dan tujuannya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat mengajukan jawaban pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa, Posita nomor 1 - 5 benar;
- Posita no 6 benar, karena Penggugat telah memalukan saya, di mana
Penggugat masih berstatus masih mempunyai suami, tetapi cerita pada
tetangga, kalau Penggugat mau menikah lagi;
- Posita no.7 Jika di rumah tidak tenang benar saya keluar malam, tetapi
hanya untuk ngobrol-ngobrol di Pos Kamling, bukan untuk mabuk-
mabukan;
- Tidak benar kalau saya pernah memukul Penggugat, yang terjadi adalah
saat itu saya mau kerja dan minta dibuatkan mie pada Penggugat, tetapi

Hal. 4 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


Penggugat tidak mau, saat itu saya kerja di travel dan mobil sudah datang,
lalu panci untuk buat mie saya injak;
- Posita no 8 benar, namun selama pisah sekitar 4 bulan, saya mau memberi
nafkah pada Penggugat, tetapi Penggugat tidak mau menerima, lalu
diberikan pada anak-anak, adapun untuk nafkah batin sebenarnya saya
mau mengajak berhubungan layaknya suami istri, tetapi Penggugat tidak
bersedia;
- Bahwa setelah pisah rumah pernah sekitar jam 15.00 WIB saya datang ke
rumah Penggugat, saat itu Penggugat mau masak dan Penggugat sambil
pegang pisau, saya berniat mengajak baik lagi pada Penggugat, akan tetapi
Penggugat tidak mau lalu jari Penggugat terkena pisau sedikit dan
mengeluarkan darah;
- Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut saya keberatan untuk dicerai,
karena saya kasihan pada anak-anak;
Bahwa atas jawaban tersebut, Penggugat dalam repliknya menyatakan
tetap pada dalil-dalil gugatannya begitu Tergugat dalam dupliknya menyatakan
tetap pada dalil-dalil jawabannya;
Bahwa dalam menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti-bukti berupa:
A. SURAT
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat Nomor
3311055012700001 tanggal 2 September 2012, yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Bukti surat tersebut telah bermeterai
cukup dan telah sesuai dengan aslinya, oleh Ketua Majelis diberi tanda
P.1;
2. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 448/15/III/1987 tanggal 19
Maret 1987, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Bendosari,
Kabupaten Sukoharjo yang bermeterai cukup dan telah sesuai dengan
aslinya, oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2;
B. SAKSI
1. Yatmi binti Somoyo, umur 77 tahun, Agama Islam, Pendidikan Sekolah
Dasar, Pekerjaan Petani, tempat tinggal di Dusun Jagan RT 02 RW 01,

Hal. 5 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, telah memberi
keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi sebagai ibu kandung Penggugat;
- Bahwa Pengguat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada
tahun 1987;
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama di
rumah orang tua Tergugat, hidup rukun dan sudah dikaruniai 3 orang
anak ;
- Bahwa sejak September 2018, Penggugat dan Tergugat mulai sering
bertengkar;
- Bahwa saksi pernah mendengar dan melihat sendiri mereka bertengkar,
saat itu Penggugat sedang mengiris-iris sayur mau masak, dan terjadi
pertengkaran dan saling berebut pisau, yang menyebabkan tangan
Penggugat luka dan berdarah;
- Bahwa kini Penggugat dan Tergugat telah berpisah, Tergugat telah
memulangkan Penggugat ke rumah saya 2 kali, hingga sekarang sudah
selama sekitar 10 bulan;
- Bahwa pihak keluarga pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat,
tetapi tidak berhasil;
2. Suparno bin Ismo Karan, umur 70 tahun, Agama Islam, Pendidikan Sekolah
Dasar, Pekerjaan Pensiunan, tempat tinggal di Dusun Jagan RT 02 RW 01,
Desa Jagan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, telah memberi
keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena saksi sebagai tetangga
Penggugat;
- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama di
rumah orangtua Tergugat;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 3 orang anak;
- Bahwa kini Penggugat dan Tergugat telah berpisah, Tergugat telah
memulangkan Penggugat kepada orang tua Penggugat 2 kali, hingga
sekarang sudah selama sekitar 10 bulan;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat berpisah karena sering bertengkar;

Hal. 6 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


- Bahwa Penggugat dan Tergugat bertengkar sejak September 2018;
- Penggugat dan Tergugat bertengkar karena Tergugat sering ke luar
malam dan suka mabuk-mabukan;
- Bahwa pihak keluarga pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat,
tetapi tidak berhasil;
Bahwa Majelis Hakim telah pula memberi kesempatan kepada Tergugat
untuk mengajukan bukti, namun Tergugat menyatakan untuk tidak mengajukan
bukti sehingga Majelis Hakim menganggap bahwa Tergugat telah melepas
haknya untuk mengajukan bukti-bukti;
Bahwa pada kesimpulannya baik Penggugat maupun Tergugat tetap
pada pendiriannya masing-masing, dan keduanya tidak mengajukan apapun
lagi serta mohon putusan;
Bahwa untuk singkatnya, maka segala sesuatu yang tertuang dalam
Berita Acara Sidang ini harus dianggap dan merupakan satu kesatuan yang
tidak terlepas dari uraian putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah diupayakan
untuk berdamai, baik dalam persidangan oleh Majelis Hakim maupun dalam
proses mediasi oleh Mediator yang telah ditunjuk, namun upaya perdamaian
tersebut tidak berhasil, dengan demikian telah terpenuhi ketentuan Pasal 82
ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang
Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 154 ayat (1) Rbg dan Pasal 2 Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2008 yang telah diubah
dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,


maka diperiksa pokok perkara dalam sidang tertutup untuk umum, hal tersebut
sesuai ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Hal. 7 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan


cerai adalah bahwa Sejak bulan September 2018 rumah tangga Penggugat
dengan Tergugat mulai tidak harmonis, Penggugat dengan Tergugat sering
terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan Tergugat sering keluar
malam sampai mabuk-mabukan, pemarah, menyaiti pisik Penggugat, merusak
barng-barang sehingga terjadi pisah tempat tinggal sejak bulan November 2019
sampai sekarang;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut,
Tergugat dalam jawabannya pada pokoknya mengakui sebagian dalil-dalil
gugatan Penggugat dan membantah sebagian yang lain sebagaimana dalam
duduk perkara di atas dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa atas dali-dalil yang dibantah, Tergugat memberikan
keterangan sebagai berikut:
- Bahwa Tergugat memulangkan Penggugat karena Penggugat telah
memalukan Tergugat, di mana Penggugat masih berstatus masih
mempunyai suami, tetapi cerita pada tetangga, kalau Penggugat mau
menikah lagi;
- Bahwa Tergugat keluar malam hanya jika di rumah tidak tenang, tetapi
hanya untuk ngobrol-ngobrol di Pos Kamling, bukan untuk mabuk-
mabukan;
- Tidak benar kalau Tergugat pernah memukul Penggugat, yang terjadi
adalah saat itu Tergugat mau kerja dan minta dibuatkan mie pada
Penggugat, tetapi Penggugat tidak mau, saat itu Penggugat kerja di travel
dan mobil sudah datang, lalu panci untuk buat mie saya injak;
- Bahwa selama pisah sekitar 4 bulan, Tergugat mau memberi nafkah pada
Penggugat, tetapi Penggugat tidak mau menerima, lalu diberikan pada
anak-anak, adapun untuk nafkah batin sebenarnya Tergugat mau mengajak
berhubungan layaknya suami istri, tetapi Penggugat tidak bersedia;
- Bahwa setelah pisah rumah pernah sekitar jam 15.00 WIB Tergugat datang
ke rumah Penggugat, saat itu Penggugat mau masak dan Penggugat

Hal. 8 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


sambil pegang pisau, Tergugat berniat mengajak baik lagi pada Penggugat,
akan tetapi Penggugat tidak mau lalu jari Penggugat terkena pisau sedikit
dan mengeluarkan darah;
- Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat keberatan untuk dicerai,
karena Tergugat kasihan pada anak-anak;
Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat dengan
Tergugat maka yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah
apakah perselisihan atau pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga
Penggugat dan Tergugat sudah sedemikian parah sehingga Penggugat dan
Tergugat sudah tidak ada harapan lagi untuk rukun kembali;
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat membantah sebagian dalil-
dalil gugatan Penggugat, maka Penggugat terlebih dahulu dibebani untuk
mengajukan pembuktian;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penggugat telah mengajukan bukti
surat bertanda (P.1) dan (P.2) serta 2 (dua) orang saksi;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 yang aslinya merupakan akta
otentik berdasar ketentuan Pasal 165 HIR, yang mana bukti tersebut
menjelaskan bahwa Penggugat bertempat tinggal di Kabupaten Sukoharjo,
maka terbukti Penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan
Agama Sukoharjo, oleh karenanya sesuai dengan ketentuan Pasal 73 ayat (1)
Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua
dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 jo. Pasal 132 ayat (1) Kompilasi
Hukum Islam di Indonesia, maka perkara ini menjadi wewenang relatif
Pengadilan Agama Sukoharjo;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 berupa fotokopi Kutipan Akta
Nikah yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang sebagai akta autentik,
bermeterai cukup, telah dicap pos (nazegelen) dan sesuai dengan aslinya,
maka bukti surat tersebut telah memenuhi syarat formil, isi bukti tersebut
menerangkan bahwa Penggugat telah menikah dengan Tergugat pada tanggal
19 Maret 2006, relevan dengan dalil yang hendak dibuktikan oleh Penggugat,
sehingga telah memenuhi syarat materil, maka bukti P.2 sebagai akta otentik

Hal. 9 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 terbukti bahwa Penggugat
dengan Tergugat adalah suami istri sah, menikah pada tanggal 19 Maret 1987,
hal tersebut sesuai ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, bahwa
pernikahan itu hanya bisa dibuktikan dengan Akta Nikah;
Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi
yaitu: Yatmi binti Somoyo dan Suparno bin Ismo Karan, keduanya telah
memberikan keterangan di bawah sumpah sebagaimana telah diuraikan dalam
duduk perkara;
Menimbang, bahwa kedua saksi tersebut adalah orang dewasa yang
memberikan keterangan secara terpisah di bawah sumpah di muka sidang, isi
keterangan kedua saksi adalah fakta yang dilihat atau didengar sendiri oleh
para saksi dan keterangan kedua saksi secara materil saling bersesuaian satu
sama lain dan relevan dengan dalil-dalil yang hendak dibuktikan oleh
Penggugat serta tidak ada halangan diterimanya kesaksian para saksi tersebut,
maka kedua saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil sehingga
keterangan kedua saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang dapat
diterima ( Pasal 171 HIR jo. Pasal 1911 KUH Perdata);
Menimbang, bahwa dalam persidangan Tergugat sudah diberi
kesempatan untuk menyampaikan bukti-buktinya, akan tetapi Tergugat tidak
mengajukan bukti apapun di persidangan, dengan demikian majelis
menganggap Tergugat telah melepaskan haknya untuk mengajukan alat-alat
bukti di persidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, bukti tertulis
dan keterangan para saksi, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum
yang disimpulkan sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang terikat dalam
perkawinan yang sah;
- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun, akan tetapi
sejak bulan September 2018, Penggugat dan Tergugat mulai sering

Hal. 10 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


bertengkar sehingga Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal sejak
bulan November 2019 sampai sekarang;
- Bahwa Penggugat menolak untuk hidup rukun kembali sebagai suami istri;
- Bahwa upaya untuk merukunkan kembali Penggugat dengan Tergugat telah
dilakukan oleh keluarga, namun tidak berhasil;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis
Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah
mengalami keretakan, akibat perselisihan hingga terjadi pisah tempat tinggal
sejak bulan November 2019, dan Penggugat telah menyatakan ketetapan hati
untuk bercerai dengan Tergugat yang meskipun Tergugat masih mengharapkan
Penggugat bisa mengurungkan niatnya untuk berpisah dari Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat
sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam sebuah rumah tangga,
dan Majelis Hakim berpendapat bahwa tujuan perkawinan sebagaimana
dikehendaki Al Qur'an surat Ar Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak akan terwujud
dalam rumah tangga kedua belah pihak, dan Majelis Hakim memandang bahwa
perceraian adalah jalan keluar terbaik yang lebih kecil madlorotnya dari pada
membiarkan kedua belah pihak berada dalam konflik rumah tangga yang terus
menerus, hal ini perlu dihindari sesuai qaedah ushuliyah yang untuk selanjutnya
diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yang menyatakan:

‫د رء ا لمفا سد مقد م على جلب ا لمصا لح‬


Artinya: ”Menolak kemafsadatan lebih didahulukan dari pada menarik
kemaslahatan.”

Menimbang, bahwa terhadap kasus ini, Majelis Hakim sependapat


dengan ahli hukum Islam sebagaimana dalam Kitab Ghoyatul Murom Lissyaihil
Majidi yang diambil alih Majelis menjadi pertimbangan hukum sebagai berikut:

‫واذا اشتد عدم رغبة الزوجة لزوجها طلق عليه القاضى طلقة‬

Hal. 11 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


Artinya: “Dan apabila ketidaksukaan istri terhadap suami sudah sedemikian
rupa, maka hakim boleh menjatuhkan talaknya suami itu dengan talak
satu.”
Menimbang bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI
Nomor 3 Tahun 2018 tanggal 16 Nopember 2018 poin III Rumusan Hasil Rapat
Pleno Kamar Peradilan Agama Nomor 1, bahwa karena perceraian itu
mengakhiri lembaga perkawinan yang sakral, mengubah status hukum dari
halal menjadi haram, berdampak luas bagi struktur masyarakat dan
menyangkut pertanggungjawaban dunia akhirat, oleh karena itu perceraian
hanya dapat dikabulkan jika perkawinan sudah pecah (broken marriage)
dengan indikator secara nyata telah terbukti, oleh karena fakta-fakta yang telah
nyata terbukti sebagaimanat telah dipertimbangkan di atas serta upaya
perdamaian telah dilakukan akan tetapi tidak berhasil, telah terjadi perpisahan
tempat tinggal, tidak ada lagi komunikasi sebagaimana layaknya suami istri,
maka terdapat indikasi-indikasi bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat
telah pecah (broken marriage), oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Pasal
19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f)
Kompilasi Hukum Islam, serta sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung
RI Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang kaedah hukumnya
bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama,
salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak
lain, merupakan bukti yang cukup menjadi alasan perceraian sesuai Pasal 19
huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, maka gugatan Penggugat dapat
dikabulkan;
Menimbang, bahwa perceraian yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama
Sukoharjo adalah talak satu bain sugra, maka sebagaimana maksud Pasal 119
ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, bekas istri (Penggugat) meskipun dalam masa
iddah tidak boleh rujuk dengan bekas suaminya (Tergugat), tetapi keduanya
boleh melakukan akad nikah baru;
Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Ayat (1) dan
(2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Hal. 12 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009, diperintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Sukoharjo untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang
mewilayahi tempat tinggal Penggugat, tempat tinggal Tergugat dan tempat
pernikahan Penggugat dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang
perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Peradilan Agama, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan hukum syara’ yang berkenaan dengan perkara ini;

MENGADILI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat (Sukiyo bin Setro Karyo)
terhadap Penggugat (Poniyem binti Kamto Diharjo);
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp401.000.- (Empat ratus satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


Agama Sukoharjo pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2020 Masehi bertepatan
dengan tanggal 24 Zulkaddah 1441 Hijriah oleh Dr. Muhammad Fauzi Ardi,
S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. Muhlisoh, M.H. dan Sutikno, S.Ag,
M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan
pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis beserta

Hal. 13 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.


para Hakim Anggota tersebut, dan didampingi oleh Dra. Hj. Farkhah sebagai
Panitera, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat.

Hakim Anggota Ketua Majelis,

Dra. Hj. Muhlisoh, M.H. Dr. Muhammad Fauzi Ardi, S.H.,M.H.

Sutikno, S.Ag, M.H.


Panitera,

Dra. Hj. Farkhah

Perincian biaya :
- Pendaftaran : Rp 30.000,00
- Proses : Rp 75.000,00
- Panggilan : Rp 260.000,00
- PNBP : Rp 20.000,00
- Redaksi : Rp 10.000,00
- Meterai : Rp 6.000,00
Jumlah : Rp 401.000,00
(empat ratus satu ribu rupiah).

Hal. 14 dari 14 hal. putusan Nomor 398/Pdt.G/2020/PA.Skh.

Anda mungkin juga menyukai