FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2021 KASUS
Seorang peria tentara israel berusia 19 tahun mengalami cedera akibat
sambaran petir selama aktivitas militer diluar ruangan. Pasien ditemukan dalam keadaan kesadaran yang berubah dan distress pernapasan dan segera diberikan pertolongan pertama. Layanan medis dengan cepat membawa pasien ke pesksemas rambam dalam kondisi stabil , setibanya diruang darurat didapatkan tanda” vital pasien normal kerja darah normal kecuali pada hasil pemeriksaan CPK mengalami peningkatan dan hasil CT scan menunjukan konsulidasi paru kanan kecil pada pemeriksaan fisik di dapatkan pasien mendapatkan luka bakar tingkat 2 yang menutupi 3% dari total permukaan tubuh (TBSA) termasuk leher, dada dan daerah perut. Saat ini pasien dirawat dirumah sakit dalam perawatan intensif unit (ICU) dan ekstubasi berhasil dengan pengobatan suportif pasien dipindahkan kesatuan bakar. Dia menyelesaikan perawatan empiris selama 5 hari dengan sepolosparin generasi ke tiga untuk pneumonia aspirasi. saat dilakukan pemeriksaan neurologis tidak menunjukan perubahan apapun kecuali amnesia dan sakit kepala akibat kejadian tersebut pasien menjalani CT kepala dan CTA karotis dengan temuan normal. Luka bakar diobati secara topical dengan pembalut lokal selama 2 minggu mencapai penyembuhan luka penuh. Selain itu pasien mengeluh sesak napas yang bersifat episodic, nyeri otot di daerah leher, dan sensasi kesemutan di seluruh lengan kanan. ANALISA DATA NO DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI 1. DS : Kerusakan integritas Kerusakan - pasien mengalami cidera kulit permukaan kulit akibat sambaran petir (sambaran petir) - pasien mengatakan nyeri otot daerah leher dan sensasi kesemutan daerah lengan DO : - luka bakar tingkat 2 yang menutupi 3% dari total permukaan tubuh (TBSA) termasuk di leher, dada, dan daerah perut
2. DS: Resiko Infeksi Prosedur infasif
- mengalami distres pernapasan - pasien mengeluh sesak napas - pasien mengeluh sakit kepala DO: - Pada pemeriksaan CPK mengalami peningkatan dan hasil CT scan menunjukan konsulidasi paru kanan kecil - Pasien menyelesikan perawatan empiris 5 hari dengan sefalosporin generasi ke 3 PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN SEKARANG
1. Kerusakan integritas kulit b/d
2. Resiko Infeksi b/d prosedur infasif INTERVENSI KEPERAWATAN NO DX SLKI SIKI TTD 1 Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka Bakar (l.14565) Rista keperawatan pada pasien diharapkan Observasi masalah pasien akan teratasi dengan - monitor kondisi luka (mis. criteria hasil: Presentasi ukuran luka, derajat Integritas Kulit Dan Jaringan luka, perdarahan, warna dasar (L.14125) luka, infeksi, eksudat, bau luka, - Perfusi jaringan dari skala 3 kondisi tepi luka. sedang menjadi skala 5 Teraupetik meningkat. - Bersihkan luka dengan cairan - Kerusakan jaringan dari skala 2 steril (mis. NaCl 0,9%, cairan cukup meningkat menjadi 4ntiseptic) 5menurun. Edukasi - Nyeri dari skala 2 cukup - Anjurkan mengkonsumsi meningkat menjadi 5 menurun. makanan tinggi kalori dan - Kemerahan dariskala 2 cukup protein meningkat menjadi 5 menurun. - Jelaskan tanda dan gejala Penyembuhan luka bakar (L14130) infeksi. - Penyatatuan tepi luka dari 2 Kolaborasi cukup menurun menjadi 4 cukup - Kolaborasi prosedur meningkat debridement - Edema pada sisi luka dai 2 cukup Pemberian Analgesik (I.08243) meningkat menjadi 4 cukup Observasi menurun - Identifikasi karakteristik nyeri - Nekrosis dari 3 sedang menjadi - Identifikasi riwayat alergi 4 cukup menurun obat - Identifikasi kesesuaian analgesic - Monitor TTV - Monitor efek analgesic Terapeutik - Dokumentasikan respon terhadap analgesic dan efek yang tidak diinginkan Edukasi - Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi - Kolaborasi pemberian analgesic dan dosis sesuai indikasi 2 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi (L.14539) Rista keperawatan pada pasien diharapkan Observasi masalah pasien akan teratasi dengan - Monitor tanda dan gejala infeksi criteria hasil: lokal dan sistemik Kontrol risiko (L.14128) Terapeutik - Kemampuan mencari informasi - Pertahankan teknik aseptik pada tentang faktor risiko dari cukup pasien beresiko tinggi menurun (2) menjadi cukup Edukasi meningkat (4) - Jelaskan tanda dan gejala - Kemampuan menghindari faktor infeksi risiko dari cukup menurun (2) - Anjurkan meningkatkan asupan menjadi cukup meningkat (4) nutrisi - Kemampuan mengenali perubahan Pemberian Obat ( I.02062) status kesehatan dari cukup Observasi menurun (2) menjadi cukup - Identifikasi kemungkinan alergi, meningkat (4) interaksi, dan kontra indikasi - Kemampuan melakukan strategi obat kontrol risiko dari cukup menurun - Vertivikasi order obat sesuai (2) menjadi cukup meningkat (4) indikasi - Periksa tanggal kedaluarsa obat - Monitor tanda” vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat - Monitor efek terapeutik obat - Monitor efek samping toksissitas dan interaksi obat Terapeutik - Perhatikan prosedur pemberian obat yang aman dan akurat - Lakukan perinsif enam benar - Perhatikan jadwal pemberian obat - Dokumentasikan pemberian obat dan respon terhadap obat Edukasi - Jelaskan jenis obat alasan pemberian, tindakan yang diharapkan dan efeksamping sebelum pemberian - Jelaskan faktor yang dapat menurunkan dan meningkatkan efektifitas obat IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD 5-07-21 Jam - Memonitor kondisi luka. S: Rista 13.30 - Mengunakan teknik ntisep - pasien mengatakan saat ini selama merawat luka. sudah merasa nyaman karena - Melepas balutan lama dengan luka sudah dibersihkan dan menghindari nyeri dan perban luka sudah diganti, perdarahan - pasien mengatakan masih - Membersihkan luka dengan merasakan nyeri otot pada cairan steril (mis. NaCl 0,9%, leher cairan ntiseptic). O: - Menggunakan modem - luka tampak sedikit memerah dressing sesuai dengan dan mulai mongering, kondisi luka - ttv 120/80 nadi 88x/mnit - Menganjurkan suhu 36,7 c mengkonsumsi makanan A: tinggi kalori dan protein. - sebagian masalah teratasi - Menjelaskan tanda dan gejala infeksi. P: - Kolaborasi prosedur - lanjutkan intervensi dengan debridement mempertahankan intervensi - Mengidentifikasi sebelumnya karakteristik nyeri - kolaborasi pemberian - Identifikasi riwayat alergi analgesik obat - Identifikasi kesesuaian analgesic - Monitor TTV - Monitor efek analgesic 5-07-21 jam - Monitor tanda dan gejala S: 14.00 infeksi lokal dan sistemik - pasien mengataan saat ini - Menjelaskan tanda dan gejala masih merasakan sesak,dan infeksi pasien mengatakan sakit - Menganjurkan meningkatkan kepala akibat kejadian yang asupan nutrisi menimpanya - Mengidentifikasi kemungkinan alergi, O: interaksi, dan kontra indikasi - Pasien terlihat gelisah obat - Pernapasan 23x/mnit - Memeeriksa tanggal - Nadi 88 kedaluarsa obat A: - Monitor tanda” vital dan nilai - sebagian masalah teratasi laboratorium sebelum pemberian obat P: - Monitor efek terapeutik obat - lanjutkan intervensi dengan - Monitor efek samping mempertahankan intervensi toksissitas dan interaksi obat sebelumnya - Memperhatikan prosedur - melaporkan ke dokter pemberian obat yang aman tentang sakit kepala pasien dan akurat - kolaborasi dengan dokter - Melakukan perinsif enam pemberian obat benar - Menjelaskan jenis obat alasan pemberian, tindakan yang diharapkan dan efeksamping sebelum pemberian - Menjelaskan faktor yang dapat menurunkan dan meningkatkan efektifitas obat DAFTAR PUSTAKA
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: