Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LINGKUNGAN
I. Tujuan Praktikum
Mengukur Total Zat Organik dalam sampel air
Mampu memahami penentuan total zat organik metode permanganometri
II. Pendahuluan
2.1. Dasar Teori
Zat organik yang terdapat di air dapat berasal dari alam misalnya minyak, tumbuh-
tumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alkohol, selulosa, gula, pati dan
sebagainya. Sintesa misalnya berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan
dari proses-proses dalam pabrik. Fermentasi misalnya alkohol, aseton, gliserol,
antibiotik, asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan mikroorganisme
terhadap bahan-bahan organic.
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh
kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi
yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah
dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung
atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe2+, asam atau garam oksalat yang dapat larut
dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak
langsung dengan permanganometri seperti:
1. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga
terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya
dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
2. Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam kromat. Setelah disaring,
dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO 4
berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh kromat tersebutdan sisanya dapat
ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.
Kalium Permanganat (KMnO4) telah lama dipakai sebagai oksidator pada
penentuan konsumsi oksigen untuk mengoksidasi bahan organik, yang dikenal sebagai
parameter nilai permanganat atau sering disebut sebagai bahan organik total atau TOM
(Total Organic Matter). Akan tetapi, kemampuan oksidasi oleh permanganat sangat
bervariasi, tergantung pada senyawa-senyawa yang terkandung di dalam air.
Uji coba ini dengan cepat menunjukkan kebutuhan langsung oksigen yang di
sebabkan oleh zat-zat anorganik yang dioksidasi, seperti nitrit, sulfida, sulfit dan
sebagainya, maupun oleh zat-zat organik yang dapat dioksidasi dengan mudah. Uji coba
permanganat, yang dapat dikerjakan dengan cepat, dengan demikian, dapat
dipergunakan untuk memberikan gambaran kasar tentang BOD. Uji coba permanganat
selama empat jam merupakan uji coba kimia murni dan mengukur jumlah zat pencemar
yang dioksidasi secara kimiawi oleh potasium permangananat. Uji coba permanganat
menunjukkan jumlah yang sesungguhnya dari pada kotorankotoran organik di dalam
suatu contoh.
Zat organik dapat dioksidasi dengan menggunakan KMnO4 dalam suasana asam
dengan pemanasan. Sisa KMnO4 direduksi dengan asam oksalat berlebih. Kelebihan
asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4. Metode permanganometri didasar kan
pada reaksi oksidasi ion permanganat. Reaksi oksidasi ini dapat berlangsung dalam
suasana asam, netral dan alkalis. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut:
V. Data Pengamatan
VII. Pembahasan
Kadar zat organik yang berlebihan dalam air bersih tidak diperbolehkan karena
selain menimbulkan warna, bau, dan rasa yang tidak diinginkan juga mungkin bersifat
toksik baik secara langsung maupun setelah bersenyawa dengan zat lain yang ada. Zat
organik yang terdapat dalam air dapat berasal dari alam atau sebagai dampak dari
kegiatan manusia. Yang berasal dari alam misalnya asam humat (humic acid) dari daun
dan batang pohon yang membusuk; senyawa nitrogen (amina) dan senyawa sulfurik
(merkaptan) yang berasal dari organisme yang membusuk. Manusia dalam kehidupan
sehari-hari membuang limbah berupa tinja, limbah cair, limbah padat dan gas baikk yang
berasal dari kegiatan rumah tangga maupun dari kegiatan pertanian/kehutanan, industri,
transportasi, pertambangan dan sebagainya. Kegiatan pertanian/kehutanan menghasilkan
limbah organik berupa pestisida dan pupuk; industri mengeluarkan limbah organik sesuai
produk dan prosesnya, transportasi mengeluarkan hidrokarbon dan senyawa organik lain,
kegiatan pertambangan juga menghasilkan limbah hidrokarbon dan juga berbagai
senyawa-senyawa organik lainnya.
Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0,01 N, titrasi permanganometri
digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer dengan
menggunakan kalium permanganat sebagai titran. Dalam suasana penetapan basa atau
asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO2 yang mengganggu.
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O (dalam lingkungan asam)
Akhir titrasi sitandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan kelebihan
permanganat. Untuk mengetahui konsentrasi KMnO4 pada proses pembakuan larutan
KMnO4, digunakan rumus persamaan sebagai berikut:
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
mg
kadar zat organik yang terkandung pada sampel air sumur sebesar 1404,7 /L. Jadi dapat
disimpulkan bahwa air sampel sumur tidak memenuhi kriteria air minum yang ditetapkan
oleh KEMENKES RI No.492/MENKES/SK/VI/2010. Hal ini dikarenakan banyaknya zat
organik yang akan mengakibatkan meningkatnya populasi mikroorganisme dan dapat
menyebabkan berkembangnya bakteri pathogen yang berbahaya bagi tubuh manusia.