Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemajuan suatu negara ditentukan oleh berbagai aspek tidak terkecuali

perkembangan pendidikan dari negara tersebut. Semakin pendidikan berkembang

semakin maju pula teknologi, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi. Banyak

negara yang berusaha memajukan negaranya supaya bisa bersaing dengan negara

yang lainnya. Tidak terkecuali negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam

memajukan mutu pendidikan dengan berbagai cara seperti penataran,

menyekolahkan kembali guru D3 menjadi S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah

untuk dibimbing, memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberi

alat-alat peraga dan lian-lain. Tetapi kenapa mutu pendidikan negara kita masih

belum maju?

Dilihat dari kacamata pendidikan guru memiliki peran penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan negara ini. Guru juga sebagai poros dasar dari

pendidikan dinegeri ini, selain itu guru juga sebagai pembentuk karakter bangsa.

Jika diamati pendidikan di Indonesia ini masih menggunakan metode ceramah

yaitu pembelajaran guru berada didepan kelas dan menjelaskan materi saja tanpa

memperdulikan siswa itu mengerti atau tidak. Metode tersebut banyak diterapkan

guru-guru di sekolah terutama guru sekolah dasar, padahal metode tersebut hanya

membuat siswa menghafal mata pelajaran saja tanpa mengerti inti dari

pembelajaran tersebut/pembelajaran menjadi kurang maksimal. Guru-guru

menganggap metode pembelajaran tersebut sudah biasanya diajarkan selama ini.

1
2

Selain itu banyak guru enggan dalam penggunaan media dalam mendukung

pembelajaran. Padahal penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam

pembelajaran, ada yang menganggap media itu fungsinya sebagai pajangan saja.

Ada guru yang berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran sangatlah

merepotkan dan butuh waktu yang banyak. Selain itu guru menganggap lebih

praktis jika pembelajarannya tanpa penggunaan media pembelajaran, guru hanya

menerangkan materi saja sehingga siswa hanya disuruh menghafalkan pelajaran

dari buku pelajaran saja. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya guru yang tidak

tahu akan fungsi dari media tersebut untuk mendukung pembelajaran terutama

pembelajaran IPA di SMP.

Kehidupan manusia setiap detik dapat berubah. Perubahan ini dapat

menuju ke segi positif dan segi negative, dan perubahan ini tidak hanya terjadi di

dalam perubahan IPTEK yang senantiasa modern, tetapi juga sudah merambah ke

dunia pendidian. Dengan adanya perubahan pada dunia pendidikan maka seorang

guru dituntut untuk lebih mengasah dan mengeksplorasi kemampuan dirinya

dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Diharapkan dengan menciptakan

dan menggunakan media pembelajaran yang baik maka pembelajaran yang

dilakukan tidak lagi monoton, tapi peserta didik memperoleh pengetahuan serta

pengalaman yang lebih maksimal.

Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran mempunyai peranan

penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidik seharusnya memperhatikan

tentang pemanfaatan media dalam setiap pembelajaran, dengan mempelajari

bagaimana cara menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan

pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Realitanya media


3

pembelajaran sering terabaikan dengan alasan terbatasnya waktu untuk membuat

persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya. Agar

proses belajar mengajar mudah, efisiensi dan konsentrasi belajar meningkat maka

seorang pendidik harus memilih serta menggunakan media yang tepat dan

berelevansi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan

belajar mengajar yang dibutuhkan adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Jadi

sesederhana mungkin media pembelajaran dapat dipakai sebagai sarana mencapai

tujuan pembelajaran, oleh karena itu pemakalah menjelaskan tentang pembuatan

dan pemanfaatan media pembelajaran sederhana.

Seorang guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran di dalam

proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mempermudah pesertadidik dalam

memahami konsep materi pelajaran yang dijelaskan. Dalam pemilihan media,

banyak pilihan yang bisa di gunakan dari media konvensional yang bersifat

sederhana sampai media yang bersifat modern yang berbentuk digital, seperti slide

show, video pembelajaran, aplikasi, dan lain-lain.

Di era digitalisasi ini, kemajuan teknologi informasi turut andil dalam

perkembangan media pembelajaran di sekolah. Kini hampir semua media belajar

disediakan dalam bentuk perangkat lunak/software dan aplikasi. Meskipun

perkembangan dunia teknologi yang begitu pesat bukan berarti penggunaan media

konvensional yang masih bersifat sederhana sudah tak lagi digunakan. Media

konvensional masih tetap bisa digunakan bagi anda yang memiliki keterbatasan

media belajar di sekolah, khususnya bagi sekolah yang masih jauh dari perkotaan.

Di saat media teknologi tidak mampu diterapkan di sekolah anda, di sinilah anda

harus berkreasi bagaimana membuat media belajar yang sederhana namun


4

memiliki daya tarik terhadap pesertadidik anda. Sehingga menambah minat belajar

mereka, dan belajar akan terasa lebih menyenangkan dan bermakna.

Media belajar tidak harus mahal, asalkan kita bisa mengembangkan

kreatifitas, dengan bahan dan alat yang sederhana pun kita bisa membuat media

belajar kreatif dan menyenangkan bagi pesertadidik. Media pembelajaran secara

umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau

ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan,

manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Pelajaran IPA Biologi kelas 8 semester 2 pada materi Sistem Pencernakan

makanan pada manusia dari tahun ke tahun senantiasa menemukan kendala yang

ditunjukkan dari tingkat ketertarikan peserta didik sehingga tingkat penguasaan

materi juga relative rendah diketahui dari prestasi belajar yang relative rendah.

Pada saat media pembelajaran menggunakan audio visual ada ketertarikan pada

peserta didik sehingga tingkat pemahaman ada peningkatan dan berpengaruh pada

prestasi belajar yang meningkat. Tetapi hal ini memiliki kendala pada fasilitas

perangkat LCD sekolah yang terbatas sehingga tidak semua kelas mendapat

kesempatan yang sama, hal ini dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan prestasi

belajar pada kelas yang mendapat perbedaan perlakuan karena keterbatasan

fasilitas yang ada pada ruang laboratorium saja. Berangkat dari permasalahan

tersebut maka penulis mencoba mengembangkan dengan membuat dan

menggunakan media pembelajaran yang interaktif dan menarik untuk peningkatan

penguasaan materi yang bersifat abstrak memerlukan suatu metode untuk


5

mencapai kompetensi secara maksimal. Media pembelajaran yang telah

dikembangkan oleh penulis dapat dikatakan telah bermanfaat sesuai dengan hasil

uji coba pada siswa. Hal ini juga menunjukkan jika materi yang ditampilkan lebih

mudah dipahami oleh siswa.

Media pembelajaran yang dikembangkan oleh penulis saat ini memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan produk. Kelebihan media pembelajaran ini

adalah bisa dibuat dan dikembangkan dengan membutuhkan biaya yang tidak

terlalu mahal dan dapat dilakukan oleh siapapun, media ini bisa digunakan oleh

teman sejawat dalam satu sekolah secara bergantian pada kelas yang sama. Isi

materi sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa.

Produk ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Media pembelajaran

yang dikembangkan telah melalui tahap uji coba sehingga media pembelajaran

telah layak untuk digunakan. Kekurangan yang ada pada media pembelajaran

Sistem Pencernaan Makanan yang dikembangkan ini adalah tidak dapat

digandakan, jika ada kerusakan karena suatu sebab maka harus dibuat ulang

sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang relative lama.

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas maka dapat

diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah manfaat penggunaan media pembelajaran ?

2. Bagaimana strategi pemanfaatan media pembelajaran?

3. Apa unsur unsur media pembelajaran sederhana ?

4. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran sederhana ?


6

B. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, maka tujuan penulisan makalah

ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan manfaat penggunaan media pembelajaran

2. Mendeskripsikan strategi pemanfaatan media pembelajaran

3. Menjelaskan unsur unsur media pembelajaran sederhana

4. Menjelaskan cara pembuatan media pembelajaran sederhana

C. MANFAAT

1. Bagi guru, memiliki kemampuan profesional dalam mengembangkan karya

inovasi pembuatan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk

mewujudkan mutu pendidikan di sekolah.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat belajar siswa dan belajar lebih

menyenangkan dan bermakna

3. Bagi sekolah, dapat memberi motivasi bagi para pendidik lainnya untuk

membuat dan menggunakan media pembelajaran sederhana sehingga para

peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran menyenangkan dan

bermakna

D. BATASAN MASALAH

Makalah ini hanya membahas mengenai pembuatan serta pemanfaatan media

pembelajaran sederhana.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PERANAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Peranan media pembelajaran

Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997),

diantaranya adalah:

a.  Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta

didik.

b.  Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.

c.   Mengamati benda yang terlalu kecil.

d.  Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.

e.  Mengamati suara yang halus untuk didengar.

f.    Mengamati peristiwa-peristiwa alam.

g.  Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk

membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran

berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.


8

2.  Peranan Sumber Belajar

Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar juga memiliki

peranan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a.  Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh pengetahuan

(belajar).

b.  Mentransmisi rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa

(ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan

dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan

bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu

mengorganisasi dimensi sumber belajar.

B. MANFAAT MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar

interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara

optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti

dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

2. Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu

hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga

materi tersampaikan secara seragam.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

4. Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat

dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses


9

maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas

dan lengkap.

5. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

6. Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru

dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru

mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.

7. Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.

8. Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan

materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika

mereka memanfaatkan media dengan baik.

9. Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

10. Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien,

tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan

utuh.

11. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

12. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada

keberadaan guru.

13. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

C. STRATEGI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk

belajar. Sedangkan pemanfaatan media berarti penggunaan yang sistematis dari

sumber untuk belajar (AECT, 1994). Proses pemanfaatan media merupakan


10

proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.

Misalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan atau “ditindak lanjuti” dan

dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip

pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pemelajar. Seseorang yang

belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat

menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.

Dalam prakteknya, pemanfaatan media dilakukan dengan menggunakan

beberapa pola. Arief Sadiman (1993:189) menggunakan 2 (dua) pola

pemanfaatan, yaitu pola pemanfaatan media dalam situasi kelas dan pola

pemanfaatan media di luar situasi kelas. Penjelasan kedua pola tersebut dijelaskan

lebih lanjut sebagai berikut:

1. Pola Pemanfaatan Media dalam situasi kelas

Pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah penggunaannya dipadukan

dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dan dalam merencanakan

pemanfaatannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

 Tujuan yang akan dicapai

 Materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan

 Strategi  pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan.

Jadi penggunaan atau pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah benar-

benar harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Dan yang terpenting

adalah media yang disajikan di ruang kelas di mana guru dan siswa hadir

bersama-sama dapat berinteraksi secara langsung (face to face). Disamping

mempertimbangkan ketiga hal di atas juga tentunya harus memungkinkan

dilihat dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan siswa untuk
11

menggunakannya dan tidak membahayakan bagi penggunanya atau dengan

kata lain harus praktis, ekonomis, dan mudah untuk digunakannya. 

2.  Pola Pemanfaatan Media di luar situasi kelas

Dalam pemanfaatan media di luar situasi kelas ini ada beberapa cara, yaitu

pemanfaatan secara bebas, secara terkontrol, perorangan dan cara kelompok.

Pemanfatan media secara bebas adalah media yang digunakan tanpa diawasi

dan dikontrol, pemakai menggunakan menurut kebutuhan masing-masing.

Contohnya adalah pemakaian kaset pelajaran bahasa inggris dan pemanfaatan

program  siaran radio pendidikan. Sebaliknya, pada pola pemanfaatan media di

luar situasi kelas yang terkontrol adalah media yang digunakan dalam

rangkaian kegiatan  diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu.

Contohnya pemanfaatan siaran radio untuk penataran guru dan pemanfaatan

media untuk mencapai ijazah penyetaraan atau persamaan. Sedangkan yang

terakhir yaitu cara pemanfaatan media untuk perseorangan atau sendirian saja,

dan juga untuk kelompok atau massal.

Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam memanfaatkan

media untuk proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a.       Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan

b.      Media pembelajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau

didengar

c.       Media pembelajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar

d.      Media pembelajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa
12

e.       Media pembelajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam

proses pembelajaran siswa.

D. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA

Media tidak selalu identik dengan mahal karena media dapat dibedakan

berdasarkan keadaannya yaitu media canggih, yang identik dengan mahal dan media

sederhana (simple media) yang tidak memerlukan biaya mahal. Media sederhana

merupakan media yang dapat dibuat sendiri. Oleh anda sebagai guru atau ahli media

yang biasanya tidak memerlukan listrik untuk menyajikannya. Sesungguhnya proses

belajar selalu terjadi dalam kegiatan kejiwaan siswa sendiri atau penalaran sendiri

yaitu ketika terjadi interaksi antara lingkungan diri sendiri dengan lingkungan luar.

Oleh karena itu alasan perlunya media sederhana dalam pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1. Keyakinan bahwa penggunaan media yang sesuai dengan materi pelajaran dan

karakteristik anak didik mampu memberikan suatu pengalaman baru yang bisa

mengubah perilaku (pengetahuan, nilai-nilai, atau kecakapan (keterampilan)

melalui aktivitas kejiwaan sendiri).

2. Untuk mengoptimalkan panca indra anak dalam belajar. Dalam proses belajar

mengajar panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu

diransang agar mereka tidak hanya mampu mengetahui melainkan juga

memahami, mengingat, menganalisis dan melakukan kembali setiap perayaan

yang dilakukan guru.


13

3. Dengan penggunaan media sederhana mampu merangsang imajinasi anak dan

memberikan kesan yang dalam, jika digunakan secara seimbang sesuai materi

pelajaran.

E. UNSUR – UNSUR MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA

Unsur-unsur visual media sederhana adalah sebagai berikut:

1. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang

terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit

memindahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan

visual itu. Kata-kata harus memakai huruf sederhana, dengan huruf mudah

terbaca dan tidak terlalu beragam dalam tampilan visual. Kalimat-kalimat

harus ringkas, tetapi padat dan mudah dimengerti.

2. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen

visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-

elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan

sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal,

dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

3.  Penekanan

Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang

menjadi pusat perhatian siswa, dengan menggunakan ukuran, hubungan-

hubungan perspektif warna atau ruang penekanan dapat diberikan pada unsur

yang terpenting.
14

4.   Keseimbangan

Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang

memberikan persepsi keseimbangan-keseimbanganmeskipun tidak seluruhnya

simetris. Keseimbangan yang seluruhnya simetris disebut keseimbangan

formal dengan menampakkan dua bayangan visual yang sama dan sebangun

yang cendrung tampak statis, sedangkan keseimbangan informal tidak seluruh

simetris yang memberi kesan dinamis dan menarik perhatian.

5. Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan

perhatian oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam

penyajian pesan perlu diperhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun

perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus

yang dapat digunakan untuk penekanan unsur, seperti warna.Tekstur dapat

digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

8. Warna

Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk

membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan

persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu. Ada

tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan warna yaitu:

a) Pemilihan warna khusus (merah, biru, dan sebagainya).


15

b) Nilai warna yaitu tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan

dengan unsur lain dalam visual tersebut.

c) Intensitas atau kekuatan warna untuk memberikan dampak yang diinginkan.


16

BAB III.

PEMBAHASAN

Fungsi Media Pembelajaran Pelajaran IPA di SMP tidak dapat terpisahkan

oleh media pembelajaran, karena banyak materi pembelajaran IPA yang sulit

dijelaskan dengan buku saja. Penggunaan media dalam pelajaran IPA sangatlah

bermanfaat, karena media memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam proses belajar.

Fungsi media pembelajaraan IPA sangatlah banyak yaitu membangkitkan

keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan

belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara

tidak langsung siswa termotifasi/rangsang untuk belajar lebih mandiri dan

mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan

pembelajaran menjadi lebih menarik, terutama pada pelajaran IPA.

Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan media adalah :

a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku

b. Pengajaran menjadi lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan penerapannya teori belajar dan

prinsip-prinsip psikologis sehingga mudah diterima/pahami siswa

d. Mempersingkat waktu pembelajaran

e. Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat

f. Pengajaran menjadi fleksibel

g. Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan siswa dalam mempelajarinya

h. Meningkatkan minat siswa dalam belajar


17

i. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas

siswa

Anak-anak akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan

percobaan dengan menggunakan media tersebut. Penggunaan media dalam

pembelajaran IPA membuat siswa dapat membangkitkan atau meningkatkan

ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut

membuat siswa aktif dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati.

Dengan penggunaan media pembelajaran secara tidak langsung meningkatkan

kemampuan siswa dalam berfikir, bernalar, psikologis, sikap, dan mental.

Penggunaan media pembelajaran IPA tersebut bermanfaat bagi guru yaitu guru

akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh

anak, dengan begitu guru dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya.

Pembelajaran IPA tanpa menggunakan media akan terasa membosankan dan

minat siswa dalam mempelajari pelajaran tersebut sangatlah sedikit.

Pembelajaran tersebut hanya monotone/guru mengajar siswa mendengarkan

saja. Apabila pembelajaran IPA tanpa menggunakan media pembelajaran

berdampak pada minat siswa, motifasi untuk belajar, prestasi dalam bidang

IPA, sikap, dan psikologis akan menurun/buruk. Akibat dari hal tersebut siswa

kurang peduli dengan lingungannya, akibat lebih lanjut adalah kerusakan

lingkungan yaitu mengali sumber daya tanpa bisa meminimalisir kerusakan

yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.

Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar

mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode, dan evaluasi

pembelajaran. Ada dua unsur yang terkandung dalam media pembelajaran


18

yaitu: (1) pesan atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan dengan

istilah lain disebut perangkat lunak (software) dan (2) perangkat keras

(hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu belajar. Dengan

penggunaan media guru dan siswa diharapkan dapat berkomunikasi lebih

mantap dan hidup

Media pendidikan yang dipergunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat

dikatakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran secara khusus

dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau

kompetensi tertentu yang dirumuskan.Sumber belajar sebagai semua sumber

(data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu

sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar dan

meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan.Peran media

dalam pembelajaran sangat signifikan, karena media pembelajaran merupakan

suatu bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan dalam semua

program dan jenjang. Kualitas outpot dari sebuah sekolah termasuk media

sebai salah satu unsur yang menentukan, Karenanya seorang guru profesional

tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran yang akan

disampaikan kepada anak didiknya, akan tetapi juga harus mampu

memanfaatkan mengembangkan media pembelajaran, agar pencapaian prestasi

belajar akan sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator

yang harus dicapai.


19

1. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar

interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara

optimal.

2. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.

Sedangkan pemanfaatan media berarti penggunaan yang sistematis dari

sumber untuk belajar

3. Media tidak selalu identik dengan mahal karena media dapat dibedakan

berdasarkan keadaannya yaitu media canggih, yang identik dengan mahal dan

media sederhana (simple media) yang tidak memerlukan biaya mahal.

Media sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri. Oleh anda

sebagai guru atau ahli media yang biasanya tidak memerlukan listrik untuk

menyajikannya. Diharapkan proses pengembangan media pembelajaran yang

dibuat dapat meningkatkan pemahaman pada materi sistem pencernaan makanan

pada manusia, sehingga meningkat pula prestasi belajar peserta didik pada pada

materi kelas VIII semester satu dan dapat dicoba dan di buat Laporan Penelitian

Tindakan Kelas, dan mudah mudahan dapat bermanfaat untuk meningkatkan

proses pembelajaran IPA Biologi pada materi sistem pencernaan.

Pembuatan media pembelajaran ini harapan penyusun agar kedepannya dapat

menjadikan inspirasi dan motivasi dalam pembuatan media pembelajaran demi

peningkatan penguasaan peserta didik dalam mempelajari materi IPA Biologi

sehingga dapat mendorong peserta didik untuk lebih tertarik mendalami pelajaran

Biologi, yang tadinya banyak kendala kesulitan mempelajari biologi dengan

dikembangkannya media pembelajaran ini dapat membantu mengatasi kesulitan


20

dan kebosanan peserta didik sehingga berdampak pada kecintaan mempelajari

biologi serta peningkatan pemahaman peserta didik yang nantinya berdampak pada

peningkatan prestasi belajar

A. Metode pembelajaran ini dibuat untuk

1. JENJANG : SMP

2. KELAS : 8 (delapan)

3. SEMESTER : I (Satu)

4. KOMPETENSI ISI : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan

manusia

5. KOMPETENSI DASAR :1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada

manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan

6. INDIKATOR : Menjelaskan saluran dan kelenjar pencernaan

makanan pada manusia.

7. TUJUAN PEMBELAJARAN : Siswa dapat menjelaskan saluran dan kelenjar

pencernaan penyusun sistem pencernaan manusia.

8. JUDUL MEDIA : Media Sistem pencernaan makanan pada manusia

9. LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN :

A. Alat dan bahan :

1. Karton tebal 7. Print gambar

2. Double tip 8. Karton

3. Lem 9. Spidol

4. Benang wol 10. Penggaris

5. Steroform 11. Isolasi

6. Guntingan 12. Stap long


21

B. Cara membuat :

1) Menyiapkan karton tebal dan gambar print yang siap di tempel

2) Guntinglah gambar yang sudah di print

3) Tulis bagian-bagian gambar di karton bekas pada ukuran kecil sesuai

kebutuhan

4) Dan potong-potong sesuai bagiannya ditulisi sesuai kebutuhan setelah itu

potong steroform menjadi bentuk dadu untuk menempel potongan kertas

dengan double tip

5) Kemudian taruh potongan-potongan kertas karton yang sudah ditulisi bagian-

bagiannya di atas steroform yang sudah di potong-potong menjadi bentuk

dadu, tempel menggunakan double tip

6) Siapkan karton, tempel gambar yang sudah di potong di atas karton sesuai

dengan urutannya, tempel dengan lem.

7) Taruh bagian-bagian gambar yang sudah di tempel di steroform sesuai dengan

gambarnya. Berilah tanda panah menggunakan spidol dan penggaris pada

gambar yang sesuai.

8) Lubangi bagian kanan kiri atas bagian karton menggunakan stapling,

kemudian ikatkan benang wol pada bagian yang sudah dilubangi

9) Berilah hiasan pada pinggir karton menggunakan isolasi bergambar sehingga

tampak seperti bingkai

10) Buat selubung pembungkus media


22

Buat kartu soal

 Potong-potong soal dan jawaban yang sudah di print sesuai ukuran

 Taruh potongan-potongan soal dan jawaban pada kartu soal dan berilah hiasan

agar menarik

 Kemudian buatlah kotak wadah soal dan jawaban sesuai dengan ukuran soal

menggunakan karton bekas

 Bungkus kotak wadah soal dan jawaban dengan kertas kado

 Dan taruh soal dan jawaban di masing-masing kotak wadah soal dan kotak

wadah jawaban

C. Cara Menggunakan

Melalui Metode pembelajaran make a match merupakan metode pembelajaran

kelompok yang memiliki dua orang anggota. Masing-masing anggota kelompok tidak

diketahui sebelumnya tetapi dicari berdasarkan kesamaan pasangan misalnya

pasangan soal dan jawaban. Guru membuat dua kotak undian, kotak pertama berisi

soal dan kotak kedua berisi jawaban. Peserta didik yang mendapat soal mencari

peserta didik yang mendapat jawaban yang cocok, dengan mencocokan pada gambar

demikian pula sebaliknya. Metode ini dapat digunakan untuk membangkitkan

aktivitas peserta didik belajar dan digunakan dalam bentuk permainan.

Diharapkan media yang dibuat oleh guru dapat membantu siswa menjelaskan

permasalahan yang berhubungan dengan fungsi Sistem pencernakan makanan

sekaligus pada waktu menjawab pertanyaan dapat didukung dengan gambaran yang

nantinya pehaman tentang materi tersebut dapat meningkat.


23

Langkah-langkah Make - a Match:

1) Guru menyiapkan dua kotak kartu, satu kotak kartu soal dan satu kotak kartu

jawaban

2) Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu

3) Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

4) Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (soal maupun jawaban)

5) Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang

ditetapkan diberi poin

6) Setelah satu babak, kotak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat

kartu yang berbeda dari sebelumnya

D. Kelemahan Dan Kelebihan Media Yang Dikembangkan Dibanding Dengan

Media Lain

Media pembelajaran yang dikembangkan oleh penulis saat ini memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan produk. Kelebihan media pembelajaran ini adalah

bisa dibuat dan dikembangkan dengan membutuhkan biaya yang tidak terlalu mahal

dan dapat dilakukan oleh siapapun, media ini bisa digunakan oleh teman sejawat

dalam satu sekolah secara bergantian pada kelas yang sama. Isi materi sudah sesuai

dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa. Produk ini dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Media pembelajaran yang dikembangkan

telah melalui tahap uji coba sehingga media pembelajaran telah layak untuk

digunakan. Kekurangan yang ada pada media pembelajaran sistem pencernaan

makanan yang dikembangkan ini adalah tidak dapat digandakan, jika ada kerusakan
24

karena suatu sebab maka harus dibuat ulang sehingga tidak dapat disimpan dalam

waktu yang relative lama.

E. Biaya pengembangan

No Nama barang Harga


1 Karton tebal 1 buah 6.000
2 Karton tipis 2 buah 3.000
3 Print 7.000
4 Double tip 4.000
5 Pin 4.000
Jumlah 24.000

BAB IV

PENUTUP
25

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan dapat diperoleh kesimpulan diantaranya :

1. Manfaat penggunaan media pembelajaran :

a. Memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu

siswa belajar secara optimal.

b. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

c. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

d. Menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat

(visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun

prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan

lengkap.

e. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

f. Dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara

aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah”

kepada siswa.

g. guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal

waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan

media dengan baik.

h. Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

i. Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien,

tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam

dan utuh.

j. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.


26

k. Penggunaan atau pemanfaatan media media yang disajikan di ruang kelas di

mana guru dan siswa hadir bersama-sama dapat berinteraksi secara

langsung (face to face).

2. Strategi Pemanfaatan media pembelajaran, beberapa syarat umum yang

harus dipenuhi dalam memanfaatkan media untuk proses pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a.       Media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan

b.      Media pembelajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau

didengar

c.       Media pembelajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar

d.      Media pembelajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa

e.       Media pembelajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam

proses pembelajaran siswa.

3. Unsur-unsur visual media sederhana adalah sebagai berikut:

 Kesederhanaan, Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah

elemen yang terkandung dalam suatu visual lebih sedikit memindahkan

siswa untuk menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.

Kata-kata harus memakai huruf sederhana, dengan huruf mudah terbaca dan

tidak terlalu beragam dalam tampilan visual. Kalimat-kalimat harus ringkas,

tetapi padat dan mudah dimengerti.

 Keterpaduan, Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai

suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh


27

yang dapat dikenal, dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang

dikandungnya.

 Penekanan, Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah

satu unsur yang menjadi pusat perhatian siswa, dengan menggunakan

ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang penekanan dapat

diberikan pada unsur yang terpenting.

 Keseimbangan, Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang

penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan-

keseimbanganmeskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan yang

seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal dengan menampakkan

dua bayangan visual yang sama dan sebangun yang cendrung tampak statis,

sedangkan keseimbangan informal tidak seluruh simetris yang memberi

kesan dinamis dan menarik perhatian.

 Bentuk, Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan

minat dan perhatian oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual

dalam penyajian pesan perlu diperhatikan.

 Garis, Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat

menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

 Tekstur, Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar

atau halus yang dapat digunakan untuk penekanan unsur, seperti

warna.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya

warna.

 Warna, Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan,

untuk membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek,


28

menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons

emosional tertentu.

Media sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri. Oleh

anda sebagai guru atau ahli media yang biasanya tidak memerlukan listrik

untuk menyajikannya.

4.Pembuatan media pembelajaran sederhana sangat mudah dibuat dan

tidak memerlukan biaya yang mahal

B. SARAN

1. Dengan adanya makalah ini dapat membantu kita sebagai guru harus

memperhatikan dan melaksanakan tugas sebagai seorang guru dengan peran

dan tanggungjawab yang sudah diberikan kepada kita.

2. Sebaiknya para pendidik membuat dan menggunakan media pembelajaran

sederhana, karena selain mudah dibuat diperoleh dan digunakan akan dapat

membuat anak didik lebih memahami materi dengan mengaplikasikan media

yang dilihatnya dalam kehidupan sehari- hari.

Anda mungkin juga menyukai