Laporankerjapraktekdhila 11
Laporankerjapraktekdhila 11
net/publication/324200690
CITATIONS READS
0 10,048
1 author:
Fadhilah Khairunnisa
Universitas Islam Indonesia
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
KLASIFIKASI FAMILIA AMPHIBI (ORDO ANURA) BERDASARKAN EKSTRAKSI CIRI SUARA DENGAN MFCCs MENGGUNAKAN NAIVE BAYES CLASSIFFIER METHOD View project
IMPLEMENTASI METODE TERMS FREQUENCY-INVERS DOCUMENT FREQUENCY (TF-IDF) DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DALAM PEMBUATAN SISTEM PROGRAM
CHATBOT PARIYATA (Studi Kasus: Informasi Objek Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta) View project
All content following this page was uploaded by Fadhilah Khairunnisa on 04 April 2018.
Fadhilah Khairunnisa
14611145
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT.PLN (Persero) KANTOR PUSAT
JAKARTA SELATAN
Fadhilah Khairunnisa
14611145
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Nama : Fadhilah Khairunnisa
Nomor Mahasiswa : 14611145
Dr. RB Fajriya Hakim, S.Si., M.Si. Arum Handini Primandari, S.Pd.Si., M.Sc.
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN
Disusun Oleh :
Nama : Fadhilah Khairunnisa
Nomor Mahasiswa : 14611145
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, serta tidak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktik di PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jakarta Selatan yang berjudul “Analisis
Pengaruh Daya Tersambung dan Jumlah Pelanggan Terhadap Penjualan
Listrik Berdasarkan Golongan Tarif Periode 2006-2015 Menggunakan Panel
Regression Analysis” dengan baik.
Pada kerja praktik ini penulis melaksanakan di PT PLN (Persero) Kantor
Pusat Jakarta Selatan guna memenuhi tugas mata kuliah kerja praktik yang berbobot
2 sks pada Program Studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII). Selama Kerja Praktik banyak hal
yang diperoleh penulis berkaitan dengan penerapan ilmu yang berupa pengetahuan
dan pengalaman didalam dunia kerja yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
penulis di masa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang berkaitan dengan laporan kerja praktik ini.
Dalam melakukan kerja praktik dan penyusunan laporan ini, penulis telah
melibatkan berbagai pihak, oleh sebab itu tak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT karena atas segala rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan kerja praktik, menyusun laporan, serta melakukan seminar
dengan baik.
2. Keluarga tersayang yang selalu mencurahkan doa, dukungan, dan semangat
untuk penulis.
iv
v
3. Bapak Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D.,selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
4. Bapak RB Fajriya Hakim, M.Si., selaku Ketua Jurusan Statistika beserta seluruh
jajarannya.
5. Ibu Arum Handini Primandari, S.Pd.Si, M.Sc. yang telah memberi bimbingan
selama penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
6. Bapak Fakhri, selaku Manajer Senior Pengembangan Kepemimpinan dan
Pengelolaan Pegawai Kantor Pusat Jakarta Selatan atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk menjalankan kerja praktek ini.
7. Ibu Setiawati selaku Kepala Divisi Niaga serta pembimbing lapangan yang telah
membimbing dan membantu penulis selama melaksanakan kerja praktek di
PT.PLN(Persero) Kantor Pusat Jakarta Selatan.
8. Jajaran pegawai PT PLN (Persero) Kantor Pusat Jakarta Selatan, khususnya
Divisi Niaga dan Divisi Talenta.
9. PTL Crew (Andi Nurhanna Manthovani, Aufa Praba Raditya, Ella Tasia
Febriana, Febritista Yubinas, Hafizhan Aliady Afif, Julia Widiastuti,
Khairunnisa Febrianty Sihono, Moh Aliamsyah, Muhammad Husni, Nanda
Hadina Wijayanti, Pertiwi Bekti Utami, Rachmad Febrian, Samsudin,
Sendhyka Cakra Pradana, Septi Serdawati, Yusrina Dwi Anggraini, Zarmeila
Putri) selaku partner dalam membantu sharing pengetahuan mengenai segala
hal dalam hidup dan telah banyak memberikan motivasi, saran, semangat dan
doa untuk penulis.
10. Sahabat seperjuangan Novinda Widya Putri dan teman-teman jurusan Statistika
baik alumni maupun yang masih seperjuangan, yang selama ini saling
bertukar pikiran dan pemahaman serta kerjasamanya selama ini.
11. Serta semua pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini.
vi
Fadhilah Khairunnisa
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................. xiii
2.1.3 18.. - 1906 PLTA PAKAR dan PLTM SALIDO KECIL .............................. 5
vii
viii
Tabel 4.1 Data Pooling Penjualan Rupiah (Dalam Satuan Milyar) .............................. 35
Tabel 4.2 Data Pooling Daya Tersambung (Dalam Satuan Juta Voltage Ampere) ...... 35
Tabel 4.3 Data Pooling Jumlah Pelanggan (Dalam Satuan Orang) .............................. 35
Tabel 4.2 Data Pooling Penjualan Rupiah (Dalam Satuan Milyar) .................. 35
Tabel 4.3 Data Pooling Daya Tersambung (Dalam Satuan Juta Voltage Ampere)
........................................................................................................................... 35
Tabel 4.4 Data Pooling Jumlah Pelanggan (Dalam Satuan Orang) .................. 35
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
Kata Kunci: PLN, Listrik, Penjualan Listrik, Golongan Tarif, Daya Tersambung, Jumlah
Pelanggan, Analisis Data Panel.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
adalah untuk penerangan. Namun beberapa dari kita mungkin tidak pernah berpikir
seperti apa hidup tanpa listrik.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha pada saat ini terutama 10
tahun belakangan ini sangat bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan
yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu perusahaan butuh suatu analisis untuk mengetahui pengaruh yang
signifikan dengan perkembangan penjualan lisrik 10 tahun belakangan ini, dengan
menggunakan variabel independen pemakaian daya tersambung dan banyaknya
jumlah pelanggan. Dengan demikian perusahaan harus dapat memberikan
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap kesempatan.
Dari persoalan diatas, maka dari itu menarik untuk dilakukan penelitian
tentang pengaruh daya tersambung dan jumlah pelanggan berdasarkan penjualan
listrik periode 2006-2015 menggunakan Panel Regression Analysis.
PT.PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara merupakan salah satu unit
usaha milik negara, yang yang bergerak dalam distribusi listrik bagi masyarakat
umum. PT.PLN (Persero) merupakan perusahaan Negara sebagai sarana penyedia
Listrik yang diawasi dan dimonitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif
daerah.
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa
perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan
sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak
perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga
listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan
berdirinya perusahaan swasta lainnya.
4
5
A. Sektor Priangan
PLTA-PLTA, yaitu Bengkok (3x1050 KW) dan Dago (1x 700KW) pada
1923 dengan menggunakan sumber air dari Sungai Cikapundung, selanjutnya
Plengan (3x1050 KW, 1923), ditambah 2000 KW (1962) dan Lamajan dengan
kapasitas 2x6400 KW (1924), dan ditambah 6400 KW pada 1933 dengan
sumber air Sungai Cisangkuy dan Sungai Cisarua.
7
Sebagai cadangan air untuk musin kemarau dibangun situ Cileunca (9,89
Juta M3 air) pada 1922 dan Cipanunjang (21,8 Juta M3 air) pada 1930. Untuk
mencapai jumlah banyaknya air seperti tersebut, maka bendungan Pulo,
Playangan dan Cipanunjang' dipertinggi pada 1940, sedangkan situ-situnya
mendapat tambahan air dari sungai-sungai sekitarnya. Dari PLTA Plengan
dibangun jalur transmisi 30 KV sepanjang 80 Km ke GI-GI Sumadra, Garut dan
Singaparna untuk menghantarkan tenaga listrik ke bagian Priangan Timur.
Selanjutnya dari GI Kiaracondong dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI
Rancaekek hingga Sumedang ke Priangan Utara - Timur dan kemudian hingga
PLTA Parakan. Kini tegangan Sumedang - Parakan sudah menjadi 70 KV.
Dari PLTA Lamajan pada 1928 dibangun jalur transmisi 30 KV
(kemudian 70 KV) ke GI Padalarang, Purwakarta dan Kosambi untuk daerah
Priangan Barat dan pada tahun 1966 dari Kosambi ke Cawang. Di tahun 1920
dibangun PLTU Dayeuhkolot (2x750 KW) untuk keperluan pemancar radio ke
luar negeri, namun pada 1940 dibongkar dan kemudian menjadi PLTD
Dayeuhkolot (2x550 KW). Kini seluruhnya telah tiada dan bangunan menjadi
GI Dayeuhkolot, gudang, dan bengkel Dayeuhkolot yang sudah ada duluan.
Pada 1928 dibangun Central Electriciteit Laboratorium, disingkat CEL di
komplek Sekolah Tinggi Tinggi (Technische Hooge School) Bandung, yang
meliputi pekerjaan testing dan perbaikan peralatan listrik. Kini CEL telah
diserahkan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).
B. Sektor Cirebon
Berhubungan dengan rencana pembangunan PLTA Parakan
(4x2500KW) pada tahun 1939 didirikan Perusahaan Tenaga Air Negara
Cirebon (Landswaterkrachtbedrijf Cirebon). Kota Cirebon dan sekitarnya
dahulu mendapat energi listrik dari PLTD Kebonbaru kepunyaan maskapai Gas
Hindia Belanda (Nederland Indische Gas Maatschappij atau NIGM).
Perusahaan ini mempunyai PLTA Ubrug (2x5400 KW) pada tahun 1924
ditambah dengan 1x6300 KW pada tahun lima puluhan dan PLTA Kracak
(2x5500 KW) pada tahun 1929, kemudian ditambah dengan 1x5500 KW.
Kedua PLTA tersebut dengan perantaraan transmisi 70 kV dihubungkan
bersama ke GI di Bogor dan dari sini dihantarkan dengan jaringan transmisi 70
kV ke Jakarta dengan GI-GI Cawang, Meester Cornelis (Jatinegara),
Weltevreden (Gambir), dan Ancol.
Dari PLTA Ubrug pada 1926 dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI
Lembursitu sepanjang 16 km untuk Sukabumi dan sekitarnya. Dari PLTA
Kracak pada 1931 dibangun jalur transmisi 30 kV sepanjang 57 km untuk
Rangkasbitung dan sekitarnya.
2.2 Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang Unggul
dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
2.3 Motto
Motto yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) dalam menjalankan bisnisnya
“Electricity for a Better Life (Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik)”.
2.4 Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomer 28 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Visi, Misi dan Motto maka dirumuskan Misi PT.Perusahaan Listrik
Negara (Persero) periode tahun 2008 – 2014 sebagai berikut :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
10
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero)
guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan - insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
terdapat dalam organisasi tersebut, agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
melaksanakan tugas oleh para karyawan. Berdasarkan pada skema struktur
organisasi, maka pembagian tugas dan tanggung jawab penulis hanya
mencantumkan beberapa bidang saja, sebagai berikut :
1. General Manager
Bertanggung jawab atas pengadaan usaha, melalui optimalisasi
seluruh sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis serta menjamin
penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas pelayanan,
peningkatan profit serta iklim kerja yang produktif.
2. Manajer Bidang perencanaan
Bertanggung jawab atas tersusunnya perencanaan kerja, sistem
manajemen kerja, perencanaan investasi dan pengembangan aplikasi
sistem informasi untuk mendukung upaya pengusahaan tenaga listrik yang
memiliki efisiensi, mutu dan keandalan yang baik serta upaya pencapaian
sasaran dan ketersediaan kerangka acuan pelaksanaan kerja.
Adapun uraian tugas dalam bidang ini adalah :
a. Menyusun perencanaan wilayah
b. RUPTL (Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik).
c. RJP (Rencana Jangka Panjang)
d. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
Rencana pengembangan sistem ketenaga listrikan;
1. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja;
2. Menyusun metode evalusi kelayakan investasi dalam melakukan penilaian
finansialnya.
3. Menyusun program pengembangan aplikasi sistem informasi
4. Menyusun dan mengelola manajemen mutu.
5. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
6. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
3 Manajer Bidang Pembangkit
14
yang baik, pengeloalaan pajak dan asuransi yang efektif serta penyajian
laporan keuangan dan akuntansi yang akurat dan tepat waktu.
Adapun tugas dalam bidang keuangan ini adalah :
1. Menyusun kebijakan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan.
2. Mengendalikan anggaran investasi dan anggaran operasi.
3. Mengendalikan aliran kas pendapatan.
4. Mengendalikan aliran kas pembiayaan.
5. Melakukan pengelolaan keuangan.
6. Melakukan analisis dan evalusi laporan keuangan unit-unit.
7. Menyusun laporan keuangan konsolidasi.
8. Menyusun laporan rekonsoliasi keuangan.
9. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan asset.
10. Melakukan pengelolaan pajak dan asuransi.
11. Membuat usulan RKAP yang terkait dengan bidangnya.
12. Menyusun dan mengelola manajemen mutu.
13. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
14. Manyusun laporan manejemen di bidangnya.
6 Manajer Bidang SDM & KHA
1. Sumber Daya Manusia
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen
SDM dan Organisasi, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial
untuk mendukung kelancaran kerja organisasi.
Adapun tugas dari Bidang SDM dan Organisasi ini adalah :
1. Mengelola :
a. Pengembangan organisasi dan manajemen.
b. Pengembangan sumber daya manusia.
c. Manajemen sumber daya manusia.
d. Administrasi dan data kepegawaian.
1. Melakukan analisis dan evalusi jabatan.
2. Membina hubungan industrial.
17
satu bulan melaksanakan kerja praktek banyak pengalaman dan pelajaran yang
dapat diambil.
BAB III
LANDASAN TEORI
19
20
12. Industri 3 dengan batas daya lebih dari 200KVA, merupakan jenis
Golongan tarif yang digunakan untuk keperluan industry menengah
pada tegangan menengah.
13. Industri 4 dengan batas daya lebih dari 30.000KVA, merupakan jenis
Golongan tarif yang digunakan untuk keperluan industry besar pada
tegangan tinggi.
14. Kantor Pemerintah 1 dengan batas daya 6600VA s/d 200KVA,
merupakan jenis Golongan tarif yang digunakan untuk keperluan kantor
pemerintah sedang pada tegangan rendah.
15. Kantor Pemerintah 2 dengan batas daya lebih dari 200KVA, merupakan
jenis Golongan tarif yang digunakan untuk keperluan kantor pemerintah
besar pada tegangan menengah.
16. Penerangan Jalan umum dengan batas daya lebih dari 450VA s/d
2200VA, merupakan jenis Golongan tarif yang digunakan untuk
keperluan jalan umum pada tegangan rendah.
Karena itu, metode OLS tidak bisa digunakan untuk mendapatkan estimator
yang efisien bagi model random effects. Metode yang tepat untuk
mengestimasi model random effects adalah Generalized Least Squares (GLS)
dengan asumsi homokedastik dan tidak ada cross-sectional correlation.
28
Statistik Uji :
Jika nilai Fhit > F(α; N-1 ; NT-N-K-1 ), maka keputusan hipotesis nol akan
ditolak sehingga dapat disimpulkan teknik regresi data panel dengan fixed
effects lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy
(common effects).
Fhit : Statistik Uji Chow
N : Jumlah Individu
T : Jumlah Periode Waktu
K : Jumlah Variabel Independen
(Ardi, 2014)
29
Statistik Uji :
Jika nilai W > α, maka keputusan tolak H 0 yang artinya model yang terpilih
adalah model fixed effects.
W : Statistik Uji Hausman
Statistik Uji :
Jika nilai BPLM > α, maka keputusan hipotesis nol akan ditolak sehingga
dapat disimpulkan teknik regresi data panel dengan randomeffects lebih baik
dari pada regresi data panel dengan common effects.
BPLM : Statistik Uji Breusch-Pagan LM
30
terdapat autokorelasi jika nilai DW > DU dan (4-DW) > DU atau bisa
dinotasikan juga sebagai berikut: (4-DW) > DU < DW. Untuk menentukan
autokorelasi negatif atau positif, akan kami bahas pada artikel berikutnya.
(Hidayat, Uji Autokorelasi Durbin Watson, 2017)
Obyek Penelitian
CEM (Common Effect Model) FEM (Fixed Effect Model) REM (Random Effect Model)
Heterokedastisitas Autokorelasi
Interpretasi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
33
34
Peneliti hanya memakai data 10 tahun terakhir yang akan diolah dan diambil 3
variabel yaitu penjualan listrik, daya tersambung, dan jumlah pelanggan
berdasarkan dari 5 golongan tarif yang PLN tetapkan yaitu golongan sosial,
bisnis, industri, rumah tangga, dan pemerintah. Pertama yaitu melihat pola data
seperti dibawah ini.
Seperti yang terlihat pola data berpola linear, dengan pola penjualan
meningkat setiap tahunnya sesuai golongan tarif. Kemudian, data tersebut
diringkas menjadi sebuah pola yaitu pola data panel, pertama dijadikan 3 kategori
berdasarkan variabel seperti dibawah ini.
35
Tabel 4.3 Data Pooling Daya Tersambung (Dalam Satuan Juta Voltage Ampere)
X1?
Daya X2?
Y? Tersambung Jumlah
Penjualan (Juta) Voltage Pelanggan
(Milyar) Rupiah C Ampere (Orang)
1506.74 1 1722.177 749873
1664.74 1 1863.288 791079
1779.64 1 1995.276 827505
1933.43 1 2119.347 859712
2240.1 1 2297.473 908469
2677.05 1 2534.874 961763
3047.35 1 2868.632 1134562
3755.11 1 3221.993 1194009
4398.390000000
001 1 3505.598 1264420
4804.49 1 3826.024 1322160
24581.73 1 25854.61 32951356
26777.09 1 27510.71 34505856
28995.17 1 29044.26 35834241
32018.95 1 30380.74 36896053
35788.63 1 32857.78 39109847
40828.55 1 36806.96 42347588
45813.7 1 40489.51 45886659
52788.73000000 44829.23000000
001 1 001 49801061
63280.63 1 47985.4 52995396
73733.97 1 51258.44 56310881
12730.41 1 9596.172 1486322
14372.78 1 10499.85 1577824
17513.57 1 11417.3 1670094
20161.71 1 12194.26 1740828
23133.28 1 13019.81 1861635
25012.17 1 14097.08 1971211
26935.6 1 15472.13 2092727
32919.66000000
001 1 17134.75 2261835
42160.9 1 19835.31 2527164
45346.28 1 21551.84 2763873
26827.57 1 13170.8 46163
28218.65 1 13736.26 46586
29904.17 1 14347.85 47276
28721.23 1 14584.21 47621
33064.47 1 15350.48 48394
38593.47 1 17236.77 50027
42929.22 1 19699.66 52310
51172.82 1 21220.72 55170
64103.82 1 23212.29 57969
73112.37 1 24688.52 62924
2857.79 1 1918.086 181659
37
Data diatas adalah hasil penumpukan, terurut menurut kategori cross section, yaitu:
Setelah itu lihat angka pearson correlation yang sebesar 0,864. Angka ini
menunjukan hubungan yang kuat (paling kecil 0 paling besar 1, minimal 0,5 untuk
hubungan yang kuat). Ini berarti hubungan antara Penjualan, Daya Tersambung,
dan Pelanggan berhubungan positif.
Lalu, muncul model seperti berikut :
1. Model I
Penjualan =𝑏1 Daya Tersambung + 𝑏2 Jumlah Pelanggan + 𝑐𝑖 + 𝑑𝑡 + 𝑢𝑖,𝑡
2. Model II
Penjualan =𝑏1 Jumlah Pelanggan + 𝑏2 Daya Tersambung + 𝑐𝑖 + 𝑑𝑡 + 𝑢𝑖,𝑡
v. Keputusan
Chi Square 0,0000 < 0,05 Tolak H 0
vi. Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% data yang ada tolak H 0 ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang terpilih adalah Fixed Effect
Model.
Uji Durbin Watson disebut juga uji kebebasan sisaan. Uji Durbin Watson
merupakan pengujian autokorelasi sisaan ordo satu (sisaan berkorelasi dengan
sisaan jeda waktu sebelumnya). Durbin Watson dilengkapi tabel untuk melihat
nilai dl dan du. Berikut merupakan hipotesisnya:
i. Hipotesis
H 0 Tidak terdapat autokorelasi
H 1 Terdapat autokorelasi
ii. Tingkat Signifikansi
0,05
iii. Titik Kritis
H0 ditolak jika DW < dl
Gagal tolak H0 jika DW > du
Tidak ada keputusan jika dl < DW < du atau 4-du < DW < 4-dl
iv. Statistik Uji
DW = 0,760731 ; du = 1,6739 ; dl = 1,4206 ; 4-du = 2,3261 ; 4-dl 2,5794
(didapatkan dari tabel DW)
v. Keputusan
DW = 0,760731 < dl = 1,4206 Tolak H 0
vi. Kesimpulan
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% data yang ada tolak H 0 ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat autokorelasi.
48
4.5.6 Interpretasi
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil penjualan listrik selama 10 tahun belakangan ini mengalami
peningkatan berdasarkan golongan tarif Sosial, Industri, Bisnis, Rumah
Tangga, dan Pemerintah.
2. Angka pearson correlation yang sebesar 0,864. Angka ini menunjukan
hubungan yang kuat (paling kecil 0 paling besar 1, minimal 0,5 untuk
hubungan yang kuat). Ini berarti hubungan antara Penjualan, Daya
Tersambung, dan Pelanggan berhubungan positif.
3. Hasil analisis regresi data panel didapatkan model sebagai berikut:
Penjualan = -10497,26 + 3,392841 Daya Tersambung – 0,001761 Jumlah
Pelanggan menunjukan uji yang terbaik adalah Fixed Effect Model. Uji
asumsi Autokorelasi dan Heterokedastisitas yang hasilnya adalah terdapat
autokorelasi dan terjadi heterokedastisitas. Maka dari itu bahwa keputusan
model yang didapatkan tidak valid atau tidak sesuai karena adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
49
50
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari analisis, maka diberikan saran
sebagai berikut :
1. Untuk PT.PLN(Persero) Kantor Pusat sebaiknya lebih teliti dalam
penyusunan Laporan Penjualan Aliran Listrik Golongan Tarif berdasarkan
jumlah pelanggan, pendapatan , daya tersambung dan total pembebanan
agar dapat dikelompokkan dengan lebih signifikansi lagi untuk memperoleh
hasil penelitian yang optimal.
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti juga mencoba mengambil
faktor – faktor lain yang mempengaruhi tingkat penjualan listrik.
3. Pada analisis data panel merupakan analisis yang sangat terperinci,
sebaiknya dilakukan dengan sangat teliti disetiap ujinya.
DAFTAR PUSTAKA
52
Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
52
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai KP.
52