Anda di halaman 1dari 7

8

PENERAPAN TEKNIK PRESENTASI MATERI


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
FONOLOGI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS RIAU

Hasnah Faizah dkk.*


Dosen FKIP Universitas Riau
Email: hasnahfaizahar@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi ketika penulis mengalami kendala dalam mengajarkan
mata kuliah fonologi. Dalam pembelajaran masih ada mahasiswa yang tidak bisa membedakan
bunyi-bunyi fonem serta mentransformasikan kalimat dalam bentuk fonemik dan fonetik. Untuk
memecahkan masalah ini penulis memilih sebuah teknik yang diperkirakan cocok dalam pembelajaran
ini dan dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami materi fonologi, yaitu teknik presentasi
materi. Pada siklus 1, antusias dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat,
mahasiswa menunjukkan aktivitas dalam berdiskusi dan tanya jawab. Namun, masih ada beberapa
orang yang kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat dalam diskusi. Oleh sebab itu,
masih ada nilai mahasiswa yang belum tuntas. Pada siklus II, aktivitas mahasiswa lebih meningkat
lagi dibandingkan dengan siklus I. Ditandai dengan perolehan skor total hasil pembahasan yang
tinggi, yaitu berada di rentang 50-100% dengan kemunculan kriteria sebanyak empat indikator
keberhasilan yang ditetapkan sehingga termasuk dalam kriteria sangat baik. Mahasiswa lebih aktif
dibandingkan dengan siklus sebelumnya dan lebih menguasai materi fonologi serta kelas lebih
kondusif, tidak malu lagi apabila menjawab soal yang diberikan dosen maupun teman sejawat.
Jadi, teknik presentasi materi dapat meningkatkan hasil pembelajaran fonologi.

Kata Kunci: Presentasi materi, Pemhaman fonologi, dan PTK

PENDAHULUAN merupakan sebagai sebuah disiplin ilmu yang


Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu berdiri sendiri. Sebagai sebuah disiplin ilmu,
yang termasuk dalam kelompok ilmu-ilmu linguistik memiliki bidang-bidang yang menjadi
humaniora atau ilmu pengetahuan budaya. cabangnya. Cabang linguistik secara garis besar
Cabang ilmu ini mempelajari seluk-beluk bahasa. dibagi menjadi tiga, yaitu mikrolinguistik,
Sebagaimana didefinisikan oleh Richard & Platt makrolinguistik, dan sejarah linguistik atau sejarah
(1997:215), linguistik adalah studi tentang bahasa kajian bahasa (Kridalaksana, 1993:xxviii).
sebagai sistem komunikasi manusia. Bahasa Mikrolinguistik merupakan bidang teoretis
merupakan salah satu alat komunikasi bagi dalam linguistik. Cabang ini dibagi menjadi dua
manusia. Melalui bahasa, menusia dapat saling yaitu umum dan untuk bahasa-(bahasa) tertentu.
berhubungan dalam pengalaman belajar dan Yang bersifat umum meliputi teori-teori linguistik
dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang terdiri dari fonologi (sistem bunyi bahasa),
antara yang satu dengan yang lainnya dalam struktur (morfologi ‘tata kata’ dan sintaksis ‘tata
komunikasi sehari-harinya. Di samping itu, kalimat’), serta sistem makna (semantik). Selain
bahasa merupakan medium yang paling efektif itu, ada linguistik deskriptif dan linguistik historis
dalam berkomunikasi apabila dibandingkan komparatif. Bidang teoretis untuk bahasa-bahasa
dengan cara komunikasi yang lainnya. tertentu meliputi linguistik deskriptif dan linguistik
Istilah linguistik pertama kali muncul pada historis komparatif.
tahun 1808 dalam majalah ilmiah yang disunting Makrolinguistik dibagi menjadi dua
oleh Johann Severin Vater dan Friedrich Justin kelompok. Kelompok pertama merupakan
Betruch (Kridalaksana, 1993:128). Linguistik bidang interdisipliner dan kelompok kedua
* Mangatur Sinaga, Charlina, Hermandra
8
Hasnah Faizah dkk, Penerapan Teknik Presentasi Materi 9

adalah bidang linguistik terapan. Cabang-cabang mentransformasikan kalimat dalam bentuk


linguistik yang termasuk dalam bidang fonemik. Untuk memecahkan masalah ini penulis
interdisipliner adalah sosiolinguistik, memilih sebuah teknik yang diperkirakan cocok
psikolinguistik, neurolinguistik, etnolinguistik, dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan
kriminolinguistik, fonetik (akustik dan auditoris), kemampuan dalam memahami materi fonologi.
stilistika, filsafat bahasa, filologi (mempelajari Teknik yang digunakan yaitu teknik presentasi
bahasa, kebudayaan, pranata dan sejarah suatu materi.
bangsa melalui naskah-naskah lama), semiotika Berdasarkan latar belakang di atas, dapat
(ilmu tentang tanda), epigrafi (ilmu tentang tulisan penulis rumuskan masalah dalam penelitian ini
kuno pada prasasti-prasasti), serta paleografi iadalah: “Apakah Teknik Presentasi Materi dapat
(penafsiran tulisan kuno). Kelompok bidang Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa
makrolinguistik kedua adalah bidang-bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam
terapan, yaitu pengajaran bahasa, penerjemahan, Memahami Mata Kuliah Fonologi?”
leksikografi (linguistik terapan yang mencakup Dosen merupakan sebutan untuk tenaga
teknik dan teknik penyusunan kamus), fonetik pengajar di lingkungan universitas. Dosen
terapan, sosiolinguistik terapan, pembinaan memiliki fungsi khusus dalam proses
bahasa internasional, pembinaan bahasa khusus, pembelajaran. Dosen yang baik bukan hanya
linguistik medis, grafologi, mekanolinguistik dosen yang pintar dalam memyampaikan materi,
(linguistik komputasi, bidang linguistik terapan namun seorang dosen harus bisa membawa
yang mencakup penggunaan linguistik untuk ilmu mahasiswa untuk belajar. Jadi, dapat dikatakan
komputer dan usaha untuk membuat mesin bahwa dosen di dalam kelas sebagai fasilitator
penerjemahan; memanfaatkan komputer dalam yang memfasilitasi mahasiswa dalam belajar.
penelitian bahasa). Teknik yang digunakan dalam pembelajaran
Cabang yang ketiga adalah sejarah linguistik. sangat berpengaruh terhadap peningkatan
Dalam cabang ini dibicarakan sejarah kemampuan mahasiswa dalam memahami materi
perkembangan ilmu bahasa. pembelajaran. Oleh karena itu, dosen harus bisa
Fonologi adalah cabang linguistik yang memilih teknik yang tepat, supaya tuntutan hasil
membahas tentang bunyi bahasa. Fonologi pembelajaran tercapai. Dalam hal ini, penulis
merupakan tata bahasa atau bidang ilmu bahasa tertarik untuk meneliti tentang penggunaan teknik
yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. presentasi materi terhadap peningkatan
Istilah fonologi ini berasal dari gabungan dua kata pembelajaran dalam mata kuliah fonologi.
Yunani yaitu phone yang berarti bunyi dan logos Teknik presentasi materi merupakan salah
yang berarti tatanan, kata, atau ilmu disebut juga satu elemen dalam desain komunikasi visual,
tata bunyi. Fonologi terbadi dari dua bagian, yaitu khususnya di bidang multimedia. Pada awalnya
Fonetik dan Fonemik. Fonetik adalah bagian teknik presentasi hanya ditafsirkan dengan
fonologi yang mempelajari cara menghasilkan beberapa macam penafsiran. Misalnya pada
bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa penerapan di bidang ekonomi, teknik presentasi
diproduksi oleh alat ucap manusia. Fonemik digunakan sebagai media menampilkan barang-
adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi barang produk yang ingin dipresentasikan
ujaran menurut fungsinya sebagai pembeda arti. (dipamerkan) ke hadapan audience. Namun,
istilah lain yang berkaitan dengan Fonologi antara untuk sekarang teknik prsesntasi sudah menjadi
lain fona, fonem, konsonan, dan vokal. sebuah teknik dalam pembelajaran. Biasanya
Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengguanaan teknik presentasi bisa menggunakan
bidang fonologi. Hal ini dilatarbelakangi ketika alat manual (papan tulis dan spidol) maupun
penulis mengalami kendala dalam mengajarkan elektronik (laptop dan infokus).
mata kuliah fonologi. Ketika mahasiswa tidak bisa Teknik presentasi materi ini adalah suatu
membedakan bunyi-bunyi fonem serta cara seseorang untuk menyajikan penjelasan
10 Jurnal Bahas, Volume 8, Nomor, 1, April 2013

terhadap data, uraian proses, maupun Kedua, fonemik yaitu kesatuan bunyi
pembelajaran, baik disajikan di depan audience terkecil suatu bahasa yang berfungsi
dengan bantuan alat peraga berupa slide show, membedakan makna. Chaer (2007) mengatakan
program aplikasi yang menyajikan informasi bahwa fonemik mengkaji bunyi bahasa yang
interaktif yang dapat diakses secara personal, dapat atau berfungsi membedakan makna kata.
maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang Misalnya bunyi [l], [a], [b] dan [u]; dan [r],
dibagikan kepada semua penerima informasi. [a], [b] dan [u] jika dibandingkan
Fonologi adalah salah satu cabang ilmu perbedaannya hanya pada bunyi yang pertama,
linguistik yang membahas masalah bunyi. yaitu bunyi [l] dan bunyi [r]. Dengan demikian
Sebagaimana yang dikemukakan Kridalaksana dapat disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut
(2008), “Fonologi adalah bidang dalam linguistik adalah fonem yang berbeda dalam bahasa
yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut Indonesia, yaitu fonem /l/ dan fonem /r/.
fungsinya.” Fonologi merupkan suatu ilmu linguitik Sebagai bidang yang berkosentrasi dalam
yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan deskripsi dan analisis bunyi-bunyi ujar, hasil kerja
runtutan-runtutan bunyi bahasa yang secara fonologi berguna bahkan sering dimanfaatkan oleh
etimologi terbentuk dari kata fon yang artinya bunyi cabang-cabang linguistik yang lain, misalnya
dan logi artinya ilmu. Jadi, secara hirarki dapat morfologi, sintaksis, dan semantik.
dikemukan bahwa bunyi merupakan objek studi Bidang morfologi yang kosentrasinya pada
dari fonologi. Secara umum fonologi dibedakan tataran struktur internal kata, sering
menjadi dua yaitu: Pertama, fonetik yaitu cabang memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya
kajian yang mengkaji bagaimana bunyi-bunyi fonem ketika menjelaskan morfem dasar {butuh}
sebuah bahasa direalisasikan atau dilafalkan. diucapkan secara bervariasi antara [butUh] dan
Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh [bUtUh] serta diucapkan [butuhkan] setelah
manusia terutama yang berhubungan dengan mendapat proses morfologis dengan penambahan
penggunaan bahasa. Chaer (2007) membagi urutan morfem sufiks {-kan}.
proses terjadinya bunyi bahasa itu, menjadi tiga jenis Bidang sintaksis yang berkosentrasi pada
fonetik, yaitu: tataran kalimat, ketika berhadapan dengan
a) fonetik artikulatoris atau fonetik organis kalimat kamu berdiri. (kalimat berita), kamu
atau fonetik fisiologi, mempelajari bagaimana berdiri? (kalimat tanya), dan kamu berdiri!
mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja (kalimat perintah) ketiga kalimat tersebut masing-
dalam menghasilkan bunyi bahasa serta masing terdiri dari dua kata yang sama tetapi
bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan. mempunyai maksud yang berbeda. Perbedaan
b) fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa tersebut dapat dijelaskan dengan memanfaatkan
sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam hasil analisis fonologis, yaitu tentang intonasi,
(bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi jedah dan tekanan pada kalimat yang ternyata
getaranya, aplitudonya,dan intensitasnya. dapat membedakan maksud kalimat, terutama
c) fonetik auditoris mempelajari bagaimana dalam bahasa Indonesia.
mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh Bidang semantik, yang berkosentrasi pada
telinga kita. persoalan makna kata pun memanfaatkan hasil
Dari ketiga jenis fonetik tersebut yang paling telaah fonologi. Misalnya dalam mengucapkan
berurusan dengan dunia lingusitik adalah fonetik sebuah kata dapat divariasikan, dan tidak.
artikulatoris, sebab fonetik inilah yang berkenaan Contoh kata [tahu], [tau], [teras] dan [t”ras] akan
dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa bermakna lain, sedangkan kata duduk dan didik
itu dihasilkan atau diucapkan manusia. Untuk ketika diucapkan secara bervariasi [dudU?],
fonetik akustik lebih berkenaan dengan bidang [dUdU?], [didî?], [dîdî?] tidak membedakan
fisika, dan fonetik auditoris berkenaan dengan makna. Hasil analisis fonologislah yang
bidang kedokteran. membantunya.
Hasnah Faizah dkk, Penerapan Teknik Presentasi Materi 11

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra meningkatkan kemampuan pemahaman


Indonesia (PBSI) merupakan salah satu program mahasiswa terhadap materi perkuliahan ataupun
studi yang mencetak lulusan di bidang keguruan. dalam pembelajaran di sekolah.
Lulusan PBSI diharapkan bisa menjadi guru yang
berkompeten di dalam bidangnya (baik dalam METODE PENELITIAN
mengajar maupun dalam pergaulan sehari-hari). Penelitian ini penulis lakukan pada semester
Oleh sebab itu, seorang dosen yang mengajar di genap 2011/2012 mulai dari bulan Januari sampai
sana harus bisa membuat lulusan PBSI menjadi Juni 2012. Penelitian ini merupakan penelitian
guru yang handal dalam bidangnya dan bisa kuantitatif, yang menjadi sasaran dalam penelitian
tampil berbicara di depan kelas tanpa ada rasa ini adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
gugup. Jadi, teknik presentasi materi ini bisa Sastra Indonesia semester II FKIP UR.
menjadi salah satu cara yang tepat untuk melatih Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah
para calon guru. mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Mungkin istilah teknik presentasi materi dan Sastra Indonesia yang berjumlah 47 orang
dalam sebuah teknik pembelajaran jarang mahasiswa semester tiga tahun ajaran 2012.
digunakan, apabila dibandingkan dengan teknik Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu
diskusi dan teknik ceramah. Oleh karena itu, variable X : Penerapan staretegi teknik presentasi
dalam buku atau literature model-model materi dan variable Y : Kemampuan memahami
pembelajaran jarang ditemukan tentang mata kuliah fonologi. Yang menjadi indikator
pembahasan teknik presentasi materi. dalam menjawab permasalahan dalam penelitian
Keberhasilan dalam sebuah presentasi ini antara lain:
didukung oleh empat faktor. Pertama, a. Aktivitas mahasiswa dalam berdiskusi
menyampaikan presentasi secara langsung di b. Kemampuan mahasiswa menyampaikan
depan audience. Kedua, materi yang informasi serta terampil dalam membuat slide
disampaikan harus sesuai dengan tujuan yang yang akan dipresentasikan sebagai alat
ingin dicapai. Ketiga, sarana yang dipergunakan pendukung dalam presentasi.
untuk menyampaikan presentasi misalnya c. Kemampuan mahasiswa dalam menjawab
slideshow yang disusun berdasarkan materi yang kuis pada akhir pembelajaran.
ingin disampaikan ataupun materi yang d. Hasil test
difotokopikan dan dibagikan pada audience Data dalam penelitian ini, dikumpulkan
serta peralatan untuk menyampaikan sarana berdasarkan hasil observasi, catatan lapangan,
misalnya meliputi LCD Projector, sound system dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen
(apabila pada ruang yang cukup besar dan jumlah resmi lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini
audience yang cukup banyak), papan tulis dan termasuk dalam penelitian kualitatif dan
spidol. Keempat, menganalisis audience yang kuantitatif.
dijadikan sasaran sebagai penerima informasi. Prosedur dalam penelitian ini dilakukan
Adapun yang menjadi tujuan dalam berdasarkan prinsip-prinsip PTK dengan
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa menggunakan siklus-siklus tindakan:
besar persentase peningkatan kemampuan perencanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi.
pembelajaran fonologi mahasiswa Pendidikan Selanjutnya tindakan yang dilakukan dalam
Bahasa dan Sastra Indonesia melalui teknik menerapkan teknik presentasi materi ini antara
presentasi materi. lain:
Hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk 1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang
dunia pendidikan antara lain: untuk tenaga terdiri atas 3-5 orang.
pendidik baik dosen maupun guru. Di sampimg 2. Masing-masing diberi bahan yang akan
itu, teknik presentasi ini bisa dijadikan sebagai dipresentasikan, dan setiap anggota
salah satu teknik yang efektif dalam kelompok mempunyai tanggung jawab
12 Jurnal Bahas, Volume 8, Nomor, 1, April 2013

terhadap bagian masing-masing yzng telah a. Aktivitas Mahasiswa


disesuaikan. Pada siklus I, dari lembar observasi
3. Setiap anggota kelompok mempelajari menunjukkan aktivitas belajar mahasiswa.
materi secara individu dan membuat slide Misalnya, meningkatnya antusias dan motivasi
dari bahan yang dipresentasikan. mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran,
4. Masing-masing mahasiswa menjelaskan karena dorongan dan pemberian motivasi oleh
materi yang telah dipelajari kepada yang lain dosen. Dalam teknik presentasi materi ini
secara individu. mahasiswa menunjukkan aktivitas, seperti diskusi
5. Mahasiswa menjawab kuis terhadap soal dan tanya jawab antar teman serta memberi
yang telah didiskusikan tadi. pendapat tentang hasil yang diperoleh. Namun
pada siklus ini masih ada beberapa orang yang
HASIL DAN PEMBAHASAN masih kurang percaya diri untuk berpendapat
Hasil Penelitian Prasiklus dalam diskusi serta masih ada nilai mahasiswa
Penelitian prasiklus ini dilakukan untuk yang belum tuntas. Jadi, pada siklus I ini belum
mengetahui kemampuan awal mahasiswa menunjukkan secara optimal aktivitas yang
sebelum metode teknik presentasi materi dilaksanakan mahasiswa sesuai yang diharapkan
dilaksanakan. Penelitian prasiklus ini dilaksanakan sehingga perlu ditingkatkan.
seminngu sebelum tindakan diterapkan. Dari hasil
pretest ini diperoleh hasil rata-rata mahasiswa b. Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa
50,34%. Ini berarti tingkat penguasaan Dari hasil observasi (aktivitas berdiskusi,
kompetensi mahasiswa pada pre test baru kemampuan menyampaikan informasi terhadap
mencapai 50, 34%. orang lain, dan kemampuan menjawab kuis pada
akhir kegiatan) dapat dianalisa masih kurang
Hasil Penelitian Siklus I mampu mengikuti langkah dalam penerapan
Kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan teknik presentasi materi. Rata-rata mahasiwa
kelas pada mata kuliah Fonologi Bahasa yang aktif dalam berdiskusi 20 orang (42,55%),
Indonesia mahasiswa angkatan 2011 FKIP UR yang mampu menyampaikan materi dengan baik
ini menggunakan teknik presentasi. Penjelasan 15 orang (31,91%), dan yang mampu menjawab
kegiatan pada teknik ini antara lain: pertanyaan kuis pada akhir kegiatan 25 orang
(53, 19%).
1. Perencanaan Dari hasil analisis di atas, dapat
Peneliti menyiapkan dan menetapkan lembar dikemukakan bahwa hasil penelitian pada siklus
observasi. Lembar observasi tersebut mencakup I belum memuaskan. Hal ini tergambar dari hasil
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pada siklus I bahwa penerapan teknik presentasi
mahasiswa dalam kegiatan berbentuk tindakan materi dalam meningkatkan kemampuan
atau perbaikan. Terkait dengan rencana memahami mata kuliah fonologi baru mencapai
perbaikan pembelajaran, peneliti mengecek rata-rata 53,19%.
kesiapan mahasiswa dalam menyiapkan berbagai
bahan yang akan dipresentasikan dalam 3. Refleksi
pelaksanaan proses pembelajaran seperti : Pada siklus I ini, masih ada mahasiswa yang
laptop, infokus, slideshow, dan spidol. tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan
dari teman sebaya, serta masih ada beberapa
2. Pelaksanaan orang yang bercerita. Hal ini mungkin disebabkan
Dari pelaksanaan siklus I, diperoleh karena kurang menariknya penyajian bahan yang
berbagai data yaitu data hasil belajar mahasiswa. telah ditetapkan untuk , mahasiswa pada saat.
Hasil penelitian pada siklus I dapat dijelaskan Kurang menarik di sini juga didukung oleh
sebagai berikut: penggunaan media ketika presentasi, mulai dari
Hasnah Faizah dkk, Penerapan Teknik Presentasi Materi 13

slideshow sampai pada cara penyajian. dan spidol sebagaimana pelaksanaan pada siklus
Kesiapan dan keaktifan mahasiswa di kelas juga I.
belum maksimal saat diberi pertanyaan maupun
latihan soal. Masih banyak mahasiswa yang 2. Pelaksanaan
belum tuntas dalam menjawab nilai kuis. Dari pelaksanaan siklus II, diperoleh
Mahasiswa juga masih enggan untuk memberikan berbagai data yaitu data hasil belajar mahasiswa
tanggapan terhadap pekerjaan yang diselesaikan dan data hasil observasi aktivitas mahasiswa.
oleh mahasiswa yang lain, walaupun sudah Hasil penelitian pada siklus II dapat dijelaskan
diberikan kesempatan oleh dosen. sebagai berikut:
Belum optimalnya aktivitas dalam
pembelajaran tersebut perlu adanya perbaikan a. Aktivitas Mahasiswa
dengan memberikan dorongan motivasi kepada Pada siklus II aktivitas mahasiswa lebih
mahasiswa untuk bersungguh-sungguh dalam meningkat lagi dibandingkan dengan siklus I.
melaksanakan pembelajaran, menyatukan Pada siklus II ini mahasiswa sudah tidak malu
pendapat, tidak boleh mengganggu teman, lagi apabila menjawab soal yang diberikan dosen
melakukan diskusi secara aktif, dan memberi maupun teman sejawat. Walaupun dalam
pujian bagi mahasiswa yang bertanya dan menjawab masih ada kesalahan, seperti
menjawab pertanyaan. Dosen di sini juga harus kesalahan dalam penggunaan bahasa. Setelah itu,
bisa menumbuhkan rasa percaya diri agar di akhir pembelajaran nanti dosen memberikan
mahasiswa tidak malu lagi untuk menyampaikan pengayaan kepada mahasiswa. Pada
inspirasinya. Permasalahan ini akan diupayakan pembelajaran siklus I, mahasiswa yang masih
perbaikan pada siklus II dengan melaksanakan malu bertanya dan masih mengalami kesulitan
kegiatan pembelajaran menggunakan teknik dalam proses pembelajaran, pada siklus II ini
presentasi materi dengan melakukan tindakan mahasiswa sudah mau bertanya baik kepada
sebagai berikut: dosen maupun temannya.
1. Tetap menggunakan cara kerja siklus I
2. Memberikan memotivasi mahasiswa serta b. Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa
member reward bagi mahasiswa untuk aktif Berdasarkan hasil observasi (aktivitas
dalam diskusi, baik dalam mendengarkan berdiskusi, kemampuan menyampaikan informasi
teman, aktif dalam memberikan tanggapan, terhadap orang lain, dan kemampuan menjawab
serta tuntas mmenjawab soal kuis. kuis pada akhir kegiatan) dapat dianalisa masih
kurang mampu mengikuti langkah dalam
B. Siklus Kedua penerapan teknik presentasi materi. Rata-rata
Kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan mahasiwa yang aktif dalam berdiskusi 35 orang
kelas pada siklus II sebagaimana diuraikan di (74,45%), yang mampu menyampaikan materi
bawah ini : dengan baik 37 orang (78,72%), dan yang
1. Perencanaan mampu menjawab pertanyaan kuis dengan tuntas
Peneliti kembali menyiapkan dan pada akhir kegiatan 40 orang (85, 10%).
menetapkan lembar observasi. Lembar observasi Dengan mengaplikasikan hasil refleksi siklus
tersebut mencakup langkah-langkah yang akan 1, hasil pada siklus II menunjukkan bahwa
dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan mahasiswa telah mampu mengikuti kegiatan-
berbentuk tindakan atau perbaikan. Terkait kegiatan perkuliahan dengan menggunakan
dengan rencana perbaikan pembelajaran, peneliti teknik presentasi materi. Pada siklus I,
mengecek kesiapan mahasiswa dalam mahasiswa yang mampu mengikuti perkuliahan
menyiapkan berbagai bahan yang akan dengan penerapan teknik presentasi materi hanya
dipresentasikan dalam pelaksanaan proses 53, 19%, adapun pada siklus II meningkat
pembelajaran seperti :laptop, slideshow, infokus, menjadi (85,10%).
14 Jurnal Bahas, Volume 8, Nomor, 1, April 2013

4. Refleksi c. Penerapan teknik presentasi materi pada


Hasil penelitian tindakan kelas dengan siklus II sudah dapat meningkatkan hasil
menggunakan pola 1 pra siklus dan 2 siklus belajar mahasiswa serta sesuai dengan
ternyata dapat menjawab tujuan penelitian yang kriterian yang ditentukan. Pada siklus II
dikemukakan sebelumnya. Dengan kata lain, kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran
kemmapuan mahasiswa memahami mata kuliah fonologi sudah meningkat, hal ini tergambar
fonologi telah meningkat secara signifikan setelah pada hasil observasi sudah mencapai
penerapan teknik presentasi materi dalam 85,10% dan sudak menunjukkan
perkuliahan. Hal ini dalap dibuktikan peningkatan maksimum.
berdasarkan hasil observasi dan hasil test. Untuk
lebih jelas, berikut disajikan hasil observasi Saran
aktivitas mahasiswa pada siklus 1 dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan
teknik presentasi materi dapat meningkatkan
Tabel I: Hasil Observasi Aktivitas kemampuan mahasiswa dalam memahami mata
Mahasiswa Siklus I & II kuliah fonologi, maka dapat disarankan bahwa
teknik presentasi materi dapat diaplikasi dalam
No Indikator Penelitian Hasil Observasi
Siklus Siklus II
pengajaran terutama bagi mahasiswa FKIP
I dalam menumbuhkan rasa keberanian dalam
1. Aktivitas mahasiswa 42,55 74,45 menyampaikan materi serta mengemukakan
2. dalam berdiskusi 31,91 78,72 pendapat.
Kemmapuan
3. mahasiswa 53,19 85,10
menyampaikan materi DAFTAR PUSTAKA
yang telah dibagikan Arikunto, Suharsimi. 2006. Arikunto, Suharsimi.
kepada mahasiswa 42,45 79,42
lainnya. 2006. Prosedure Penelitian Suatu
Kemampuan Pendekatan Praktik. (6th ed.) .Jakarta:
mahasiswa Rineka Cipta.
memperoleh
pertanyaan kuis pada Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:
akhir kegiatan Rineka Cipta.
Faizah. Hasnah. 2009. Fonologi dalam Bahasa
Rata-rata presentase
Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insani
PENUTUP Hudoyo. 1990. Strategi Belajar Mengajar.
Simpulan Bandung: Bumi Aksara
Berdasarkan hasil penelitian dapat Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus
dismpulkan sebagai berikut: Linguistik. Jakarta. Penerbit PT Gramedia
a. Rata-rata pre-test sebelum tindakan adalah Pustaka Utama.
50, 34%. Ini menggambarkan tingkat Lexy J Moleong, 1993. Metodologi Penelitian
penguasaan materi fonologi mahasiswa Kualitatif .Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Nazir, M.. 1988. Teknik Penelitian ,Jakarta:
angkatan 2011 masih rendah Ghalia Indonesia
b. Penerapan teknik presentasi materi pada siklus I Richard, Jack C., Platt, John & Platt, Heidi.
belum maksimal, karena masih belum sesuai 1997. Longman dictionary of Language
dengan kriteria yang ditetapkan. Pada siklus I ini & applied Linguistics. Longman Malaysia.
kemapuan mahasiswa mengikuti perkuliahan Longman.
melalui observasi baru mencapai 53,19%, dan Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan
rata-rata hasil pra tindakan 50,34%. Hal ini Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
menunjukkanbaruada2,85%peningkatanantara Publisher.
sebelum tindakan dengan hasil siklus I.

Anda mungkin juga menyukai