Laporan Pendahuluan Proses Penuaan - Mutiara DS - 132023143065
Laporan Pendahuluan Proses Penuaan - Mutiara DS - 132023143065
DOSEN PEMBIMBING:
Ferry Efendi, S.Kep.,Ns, MSc, PhD
OLEH:
MUTIARA DUMALANGGA SAWITRI
132023143065
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Lansia
Menurut World Health Organization (WHO) lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1
Ayat 2 menyebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60
tahun.
Pengertian lansia (lanjut usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui,
ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan
fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian meninggal. (Darmojo,
2004 dalam Psychologymania, 2013).
3. Proses Menua
Proses menua merupakan suatu proses yang wajar, bersifat alami dan pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan
tua (Kholifah, 2016)
3. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul antara lain:
a. Inkontinensia urine urgensi berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung
kemih ditandai dengan keinginan berkemih yang kuat disertai dengan
inkontinensia (D.0047)
b. Defisit perawatan diri : berpakaian, makan, eliminasi berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke
toilet/berhias secara mandiri (D.0109)
c. Gangguan persepsi sensori (tipe penglihatan, pendengaran, taktil, olfaktori)
berhubungan dengan usia lanjut ditandai dengan disorientasi waktu, tempat, orang
atau situasi (D. 0085)
d. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis
(keengganan untuk makan) ditandai dengan cepat kenyang setelah makan (D.0019)
e. Defisit pengetahuan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif ditandai
dengan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran (D.0111)
f. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai
dengan kekuatan otot menurun (D.0054)
g. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan ditandai dengan
mengeluh sulit tidur (D.00550
h. Nyeri akut berhubungan dengan proses agen pencedera fisik ditandai dengan
proses berpikir terganggu (S.0077)
i. Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakmampuan menjalin hubungan yang
memuaskan ditandai dengan menarik diri (D.0121)
4. Intervensi Keperawatan
Diagnosis keperawatan : Inkontinensia urine urgensi berhubungan dengan penurunan
kapasitas kandung kemih ditandai dengan keinginan berkemih yang kuat disertai
dengan inkontinensia (D.0047)
SLKI :
1) Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x8 jam diharapkan pola
kebiasaan buang air kecil normal
2) Kriteria hasil :
1. Kontinensia Urine (L.04036) :
a. Kemampuan berkemih meningkat (5)
b. Residu volume urine setelah berkemih menurun (5)
c. Distensi kandung kemih menurun (5)
d. Frekuensi berkemih membaik (5)
e. Sensasi berkemih membaik (5)
2. Eliminasi Urine (L.04034)
a. Sensasi berkemih meningkat (5)
b. Desekan berkemih (urgensi) menurun (5)
c. Berkemih tidak tuntas menurun (5)
d. Frekuensi membaik (5)
e. Karakteristik urine membaik (5)
SIKI :
1. Perawatan inkontinensia urine
a. Observasi
1) Identifikasi penyebab inkontinensia urine (usia)
2) Identifikasi perasaan dan persepsi terhadap inkontinensia urine yang
dialaminya
3) Monitor kebiasaan BAK
b. Edukasi
1) Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
2) Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
3) Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
4) Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
5) Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, the dan coklat
6) Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
DAFTAR PUSTAKA