Anda di halaman 1dari 6

UAS PJOK SEMESTER 2

Nama : Ayu Lestari


NIM : 1401420054
Rombel : A
Prodi : PGSD

1. Hakikat yang terkandung di dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk
kebutuhan dinamika kehidupan manusia dan kaitannya dengan pendidikan yang lain.
Penjasorkes menjadi salah satu usaha pendidikan dalam meningkatkan dan
mewujudkan pendidikan nasional,melalui pembelajaran penjasorkes di berbagai
jenjang pendidikan, dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pembelajaran penjasorkes merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, ketrampilan gerak,ketrampilan berfikir kritis,ketrampilan
sosial,penalaran,stabilitas emosional,tindakan moral,aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Ruang lingkup penjasorkes meliputi : permainan dan olahraga,aktivitas
pengembangan,aktivitas senam,aktivitas ritmik,aktivitas air,pendidikan luar kelas dan
kesehatan BNSP. Pembelajaran penjasorkes tidak hanya meliputi pendidikan jasmani
dan olahraga,namun meliputi kesehatan sebagaimana yang tertera dalam aspek-aspek
penjasorkes. Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat,memilih makanan dan minuman yang sehat,mencegah dan
merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS.Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara
implisit masuk ke dalam semua aspek.
Melalui program pendidikan jasmani yang teratur,terencana,dan terbimbing
diharapkan dapat tercapai seperangkat tujuan yang meliputi pertumbuhan dan
perkembangan aspek jasmani,intelektual,emosional,sosial,dan moral spiritual yang
optimal. Mengacu pada pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak, maka perlu
adanya suatu model pembelajaran pendidikan jasmani yang dipadukan dengan mata
pelajaran yang lain. Model pembelajaran tersebut merupakan salah satu inovasi yang
dapat memberikan wahana bagi anak dalam beraktifitas yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya. Model pembelajaran ini juga diharapkan dapat memberikan suatu pola
pemikiran kreatif dan inovatif bagi guru dalam meramu proses pembelajaran agar
anak merasa senang dan tidak merasa terbebani dengan materi pelajaran yang ada
dalam kurikulum. Materi-materi yang terdapat dalam mata pelajaran lain dapat
dilibatkan dalam suatu proses pembelajaran pendidikan jasmani yang materinya
relevan. Materi yang ada dalam pendidikan jasmani dipilih kemudian dipadukan
dengan materi-materi mata pelajaran yang lain. Kurikulum Berbasis Kompetensi
tahun 2004 juga memberikan kesempatan para guru untuk membangun tema
pembelajaran yang mencakup beberapa materi pelajaran pada mata pelajaran yang
berbeda,model ini lebih disebut dengan Tematik. Sebagai contoh,tema suatu
pembelajaran pendidikan jasmani,menghubungkan dengan belajar membaca dan
berhitung dasar bagi anak sekolah dasar.

2. Terdapat tiga gerak dasar dalam olahraga, diantaranya yaitu gerakan


lokomotor,gerakan nonlokomotor dan gerakan manipulatif.
 Gerakan Lokomotor
Gerak lokomotor adalah kegiatan di mana bagian tubuh tertentu bergerak atau
berpindah tempat. Sebagai contoh, gerak berjalan dan melompat disebut gerak
lokomotor karena berpindah tempat.
 Gerakan Nonlokomotor Jenis gerakan ini berbanding terbalik dengan gerak
lokomotor karena gerakan nonlokomotor adalah gerakan yang tidak berpindah
tempat. Artinya, sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan.
Contohnya yaitu menari, mendorong, memutar, hingga menekuk.
 Gerakan Manipulatif Adapun gerakan manipulatif adalah gerakan yang
melibatkan tindakan mengontrol suatu objek khususnya dengan tangan dan
kaki. Sebagai contoh, melempar bola kasti ke arah sasaran termasuk gerak
manipulatif.
Keterampilan dari gerakan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, di
antaranya:
Menjauhkan obyek: memukul, menendang, melempar.
Menaikkan kemampuan: menangkap, mengambil, memetik bola di
udara
Bergerak bersama: membawa, men-dribble bola Dari tiga keterampilan
dasar tersebut, bisa saja seseorang melakukan variasi dua atau tiga
gerakan. Misalnya dalam sepak bola, yakni variasi antara gerak
nonlokomotor dengan kombinasi gerak dasar manipulatif adalah
menarik dan mengayun kaki dengan menendang bola.

Menarik dan mengayun kaki adalah gerakan nonlokomotor atau tidak


berpindah, menendang bola adalah gerakan manipulatif.

Melalui pendidikan jasmani, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman


gerak secara keseluruhan sebagai ungkapan perasaan yang menyenangkan,
kreatif, dan terampil serta dapat mengembangkan intelektual, emosional dan
meningkatkan kebugaran jasmani. Untuk mencapai kualitas pendidikan
jasmani yang optimal, perlu dukungan dari pendidik yang memiliki kualifikasi
untuk menjadi pendidik dalam pendidiikan jasmani.

Berikut ini tujuh komponen yang secara fisik harus dimiliki oleh pendidik
kesehatan jasmani (olahraga) yakni:

1) Menunjukkan kompetensi dan ahli dalam banyak

bentuk gerakan,

2)Menggunakan konsep gerakan dan prinsip-prinsip pembelajaran dan


pengembangan keterampilan motorik,

3) Menunjukkan gaya hidup aktif secara fisik,


4) Menjaga dan mempertahankan kesehatan serta meningkatkan kebugaran
fisik, 5) Menunjukkan perilaku pribadi dan sosial yang bertanggung jawab
dalam pengaturan aktivitas fisik,

6) Menunjukkan pemahaman dan menghargai perbedaan antara orang-orang,

7) Memahami bahwa aktivitas fisik memberikan kesempatan untuk


kesenangan,

tantangan, ekspresi diri dan interaksi sosial.

Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan salah satu upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani dan meningkatkan prestasi olah
raga yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional, sehingga akan
dapat membentuk watak dan kepribadian yang baik, disiplin dan sportivitas
yang tinggi. Oleh karena itu upaya peningkatan prestasi olahraga perlu terus
dilakukan secara terpogram dan berkelanjutan melalui pemanduan bakat,
pembibitan, pendidikan dan pelatihan olah raga. Pembibitan atlet sebaiknya
dilakukan sejak usia dini, karena untuk menjadi atlet yang berprestasi
membutuhkan waktu yang lama. Menyusun pembinaan olahraga dalam tiga
tahap yaitu tahap persiapan, tahap pembangunan dan tahap spesialisasi.
Prestasi dan bidang olah raga dapat dicapai jika bibit-bibit atlet dibina sejak
dini, dengan penanganan secara alamiah, latihan kontinyu, bertahap dan
berkelanjutan selama delapan sampai sepuluh tahun. Dengan demikian, peran
olahraga usia dini sebagai pembentuk dasar dalam membina atlit usia lanjut,
dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi olahraga Nasional maupun
Internasional. Pembinaan gerak untuk anak sejak dini dapat pula
memunculkan olahragawan muda yang memiliki kemampuan fisik, dan
mental untuk menjadi juara. Pembinaan olahraga untuk anak tidak hanya
menargetkan menjadi juara, namun juga untuk melatih mental untuk percaya
diri bahwa anak mampu menunjukkan keterampilannya selama berlatih.
Olahraga untuk anak harus pula diberikan dalam bentuk permainan karena
dengan suasana bermain anak dapat mengikuti kegiatan dengan riang, dan
senang. Pembelajaran
dengan bermain meningkatkan motivasi pada anak untuk belajar gerak dan
mengoptimalkan fungsi ototnya. Untuk itu, di sekolah setiap hari anak-anak
perlu diajak untuk berolahraga sederhana agar memberikan kekuatan pada
otot-otot.

3. Tujuan Senam Inspiratif


1. Menjaga tubuh tetap ideal, sehat, dan bugar
2. Menyehatkan jantung dan paru-paru
3. Meningkatkan kesehatan kulit
4. Menjaga kekuatan otot dan tulang
5. Menjaga kelenturan sendi
6. Meningkatkan stamina dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari
7. Menurunkan kadar kolesterol dan berat badan
8. Meningkatkan kekuatan dan kelincahan tubuh
9. Meningkatkan keluwesan tubuh

Manfaat gerakan pemanasan bagi tubuh di antaranya yaitu :


1. Mengurangi Risiko Cedera
2. Meningkatkan Fleksibilitas
3. Meningkatkan Energi
4. Melancarkan Peredaran Tubuh
5. Menambah Performa Tubuh

Gerakan inti dalam senam bermanfaat untuk melatih kekuatan otot dan kekuatan
tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan tubuh.

Manfaat gerakan pendinginan pada senam diantaranya ialah :


1. Mencegah Stres pada Tubuh
2. Mengembalikan Detak Jantung ke Kondisi Normal
3. Mengatur Laju Pernapasan
4. Mengurangi Risiko Kram Otot
5. Mengurangi Tekanan pada Sendi Tubuh
6. Pikiran Menjadi Lebih Relaks
4. Langkah awal yaitu menjadi warga yang kreatif dan pemimpin. Mahasiswa dapat
berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus tersebut terhadap diri
sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggal dengan tetap dirumah saja dan
keluar apabila memang ada kepentingan yang mendesak. Karena kaum intelektual
seharusnya dapat memberi contoh yang baik. Mahasiswa dapat memanfaatkan media
sosial untuk membuat gerakan bersama mahasiswa satu Universitas atau seluruh
Indonesia. Mahasiswa dapat mengajak masyarakat melalui media online untuk
mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik serta dapat menggalang donasi
yang ditujukan kepada yang membutuhkan ditengah pandemi. Selain itu, mahasiswa
dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas
Covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan
logistik makanan bergizi, vitamin, masker dan lain sebagainya. Dengan begitu segala
elemen yang ada saling bahu-membahu untuk menyudahi penyebaran Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai