Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ikhsan Al Amin

Kelas : 5A
NIM : 182170011

1.Berdasarkan Asal Mula Bahan Bakar


Bahan bakar padat
Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan menjadi sumber energi panas.
Misalnya kayu dan batubara. Energi panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap
untuk menggerakkan peralatan dan menyediakan energi.

Bahan bakar cair


Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika dibandingkan dengan bahan bakar padat
molekulnya dapat bergerak bebas. Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan
bakar cair. Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi
minyak bumi. Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa:
parafin, naphtena, olefin, dan aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan
hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam fraksi, seperti: bensin atau
premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar, minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah
mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya berbeda

Bahan bakar gas


Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada
dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG
yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa digunakan
untuk sebagian kendaraan bermotor.

2. Bahan Bakar Khusus


a. Avgas merupakan bahan bakar yang biasanya digunakan untuk pesawat terbang, Avgas biasanya dikenal
dengan bensol. Kadar oktan bensol biru 102 dan bensol hijau 104 ini juga digunakan untuk motor yang sudah
spek up alias motor balapan road race. Namun, pemakaian bensol tidak akan berpengaruh terhadap motor yang
kompresinya masih dibawah 11 : 1. Bila kompresi engine tidak tinggi, malah tenaga bisa drop. Tapi bila
digunakan di engine yang memiliki kompresi tinggi, bensol menjadi doping yang paling ampuh bagi motor spek
balapan.
b. AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan bakar pesawat terbang
yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion
Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan
performanya pada temperatur rendah. Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan
yang dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan titik nyala (flash point) minimum
38°C (100° F).
c. Pertamax Racing Fuel sebagai Bahan bakar balap mampu menghasilkan daya dan torsi tinggi tanpa
menimbulkan detonasi, agar kendaraan balap responsif dan berkinerja stabil, serta ketahanannya tinggi. Produk
ini merupakan high grade fuel quality yang bersifat ramah lingkungan (mengandung bioethanol & bebas
timbal/TEL) dan diformulasikan secara khusus untuk bahan bakar kendaraan balap dan kendaraan modern yang
memiliki kompresi mesin yang tinggi yaitu di atas 10:1 sehingga aman untuk mesin, tidak menimbulkan emisi
yang membahayakan kesehatan mekanik, pembalap dan penonton acara balap.

3. a. Oktan adalah tingkat kualitas bahan bakar untuk mesin bensin


b. Cetane adalah tingkat kualitas bahan bakar untuk mesin diesel
c. Satuan nilai oktan adalah RON (Research Octane Number)

Nilai oktan atau cetane menunjukkan kemampuan suatu bahan bakar terhadap detonasi atau knocking.
Semakin tinggi nilai oktan / cetane suatu bahan bakar maka akan semakin tinggi pula suatu bahan bakar
terhadap knocking

4. Sifat Bahan Bakar

Densitas
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan bakar terhadap volum bahan
bakar pada suhu acuan 15°C. Densitas diukur dengan suatu alat yang disebut
hydrometer. Pengetahuan mengenai densitas ini berguna untuk penghitungan kuantitatif
dan pengkajian kualitas penyalaan. Satuan densitas adalah kg/m3.

TitikNyala

Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu terendah dimana bahan bakar dapat
dipanaskan sehingga uap mengeluarkan nyala sebentar bila dilewatkan suatu nyala
api. Titik nyala untuk minyak tungku/ furnace oil adalah 66 0C.

NilaiKalor

Nilai kalor merupakan ukuran panas atau energi yang dihasilkan., dan diukur sebagai
nilai kalor kotor/ gross calorific value atau nilai kalor netto/ nett calorific value.
Perbedaannya ditentukan oleh panas laten kondensasi dari uap air yang dihasilkan
selama proses pembakaran. Nilai kalor kotor/. gross calorific value (GCV)
mengasumsikan seluruh uap yang dihasilkan selama proses pembakaran sepenuhnya
terembunkan/terkondensasikan. Nilai kalor netto (NCV) mengasumsikan air yang
keluar dengan produk pengembunan tidak seluruhnya terembunkan. Bahan bakar
harus dibandingkan berdasarkan nilai kalornetto.

5.Kadar Abu

Kadar abu erat kaitannya dengan bahan inorganik atau garam dalam bahan bakar
minyak. Kadar abu pada distilat bahan bakar diabaikan. Residu bahan bakar memiliki
kadar abu yang tinggi. Garam- garam tersebut mungkin dalam bentuk senyawa
sodium, vanadium, kalsium, magnesium, silikon, besi, alumunium, nikel, dll.

Umumnya, kadar abu berada pada kisaran 0,03 – 0,07 %. Abu yang berlebihan dalam
bahan bakar cair dapat menyebabkan pengendapan kotoran pada peralatan
pembakaran. Abu memiliki pengaruh erosi pada ujung burner, menyebabkan
kerusakan pada refraktori pada suhu tinggi dapat meningkatkan korosi suhu tinggi dan
penyumbatan peralatan.
5. Penjelasan Pertamax direkomendasikan untuk motor bensin sistem injeksi
Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio
10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan
Electronic Fuel Injection (EFI).

Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency),
Pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan
bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari
campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).

6. Formula Pertamax terbuat dari bahan baku berkualitas tinggi, sehingga mampu menghasilkan kinerja
mesin kendaraan yang lebih baik dan bertenaga, dengan tetap rendah emisi, sekaligus hemat konsumsi
BBM.

Adapun pada kendaraan yang menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan
catalytic converters, penggunaan BBM beroktan tinggi seperti Pertamax sangat dianjurkan. Pertamax
tidak mengandung timbal, sehingga dapat memperpanjang usia mesin kendaraan.

Kendati demikian, penggunaan Pertamax pada kendaraan yang diproduksi di bawah tahun 1990 atau
mobil antik juga dapat bermanfaat pada peningkatan kinerja mesin dan memperpanjang usia mesin.

mengandung oktan 92 serta stabilitas oksidasi yang tinggi dan kandungan olefin, aromatic dan benzene
pada level rendah. Dengan demikian mampu menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada
mesin.

Selain itu, Pertamax dilengkapi dengan aditif generasi 5 yang bersifat detergency, sehingga memastikan
injector bahan bakar, karburator, inlet valve dan ruang bakar tetap bersih. Manfaatkan kinerja mesin
selalu optimal.

Pertamax tidak menggunakan campuran timbal dan metal yang sering digunakan pada bahan bakar lain
untuk meningkatkan nilai oktan.

7. Hubungan perbandingan kompresi dengan nilai oktan dan knocking


Untuk membuat mesin bekerja dengan perbandingan kompresi tinggi, syarat utamanya adalah harus
menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi. Kendati demikian, tidak semua mesin harus atau lebih
baik menggunakan bensin beroktan tinggi. Mesin dengan kompresi rendah, jika diberi bensin oktan
tinggi, hanya menyebabkan pemborosan uang. Tenaga mesin juga tidak naik dan tetap saja boros.

makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi
(knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan
udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan
pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.

8. Aditif Bahan Bakar


A. Octane Booster dan Cetane Improver

Bahan bakar nafta sebagai bahan mentah harus diubah sampai mengandung unsur oktan atau
cetane agar bisa terbakar sempurna di ruang mesin.
Zat aditif oktan atau cetane diperlukan karena rancangan mesin kendaraan mengandalkan kompresi
campuran bahan bakar dan udara agar bisa terbakar saat proses induksi.
B. Dispersant
Zat aditif khusus di bahan bakar diesel yang mengandung sulfur berupa partikel kotoran, ditambah
lubang injektor mesin diesel itu lebih kecil daripada injektor mesin bensin.

Senyawa zat aditif dispersant berperan untuk merontokkan partikel kotoran agar bisa larut ke
dalam bahan bakar sehingga mencegah penyumbatan pada lubang injektor mesin.
C. Deterjen
Selama proses pembakaran berlangsung akan muncul deposit berupa karbon yang lama-lama
menjadi endapan dan berkerak di ruang bakar.

Untuk itulah detergent diperlukan supaya karbon dari sisa pembakaran bisa sekaligus dirontokkan
selama proses pembakaran berlangsung.
D. Demulsifier

Sejatinya di dalam bahan bakar terdapat kandungan air yang muncul karena kondensasi di dalam
tangki bahan bakar mobil.

Kondensasi terjadi karena desain dari tangki bahan bakar yang memungkinkan udara masuk ke
dalam dan bereaksi dengan bahan bakar.

Dengan adanya demulsifier, kandungan air yang muncul bisa langsung turun ke bawah dan tidak
ikut masuk ke dalam saluran bahan bakar mesin.
E. Anti corrosion
Demulsifier tidak bisa mencegah sepenuhnya kandungan air di dalam bahan bakar dan tetap bisa
masuk ke dalam ruang bakar.

Sejatinya ruang bakar harus bebas dari air karena bisa menyebabkan korosi pada bagian logam yang
bisa merusak mesin.

Dengan adanya anti corrosion bahan bakar yang dibakar tidak akan memicu terjadinya korosi di
ruang bakar.

9. Oktan merupakan Angka indikator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan
bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api pembakaran (ignition) selama prose
pembakaran.  Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Octane dalam campuran bahan bakar. Dengan
kata lain,makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking).
Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan
oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih
hemat.
10. Service Kendaraan Secara Berkala
Melakukan service kendaraan secara rutin bisa menghemat penggunaan bahan bakar. Lakukanlah service setiap 3
bulan sekali atau setiap penggunaan mencapai 5000 Km. Dengan melakukan service secara berkala, maka saluran
bahan bakar dan komponen kendaraan lainnya akan diperiksa dan terjaga dalam kondisi terbaik. Hal itu akan
membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dan efisien.
Periksa Tekanan Angin Pada Ban
Selain mesin, tekanan angin dalam ban juga harus dicek secara berkala. Karena setiap kali roda berputar, maka
permukaan ban yang menapak di jalan akan menopang berat kendaraan tersebut. Dalam dunia otomotif, ini disebut
sebagai rolling resistance (tahanan gulir). Tekanan angin pada ban yang kurang, akan membuat tahanan gulir
membesar dan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Secara natural, tekanan angin berkurang 2 psi setiap bulan
rata-rata pada ban, dipakai atau tidak karena sifat kompon karet yang berpori. Karenanya selalu perika tekanan angin
pada ban terpakai ataupun cadangan di bagasi.

Efektif Menggunakan AC
AC merupakan komponen dalam mobil yang sering tidak diperhatikan. Saat AC dinyalakan maka tenaga mesin akan
diambil oleh sistem AC hingga 5 PK untuk menggerakan kompresor dan sistem yang terkait. Agar lebih efektif, jangan
nyalakan AC sebelum udara panas dalam mobil keluar. Optimalkan kinerja AC dengan mematikan switch AC saat
membutuhkan engine power, misalnya saat melewati jalan menanjak atau memanfaatkan economy mode yang akan
membuat beban dari kompresor berkurang.

Perhatikan Filter Udara


Filter udara yang sudah terlalu kotor pada kendaraan akan membuat boros bahan bakar. Karena filter yang sudah
tersumbat debu dan kotoran akan membuat mesin bekerja lebih berat untuk mengisap udara bersih. Jika sudah
begitu, sebaiknya bersihkan filter udara setiap 2.000-3.000 km atau ganti jika pemakaiannya sudah terlalu lama.

Kurangi Beban Pada Kendaraan


Terlalu banyak beban yang ada pada mobil akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar.
Kendaraan akan lebih boros bahan bakar sekitar 1-2% untuk setiap beban seberat 50 kg di mobil.
Jadi, bawalah barang-barang yang penting saja ketika akan berpergian. Selain itu, kurangi beban
kendaraan dengan cara mengisi bahan bakar setengah penuh saja. Karena dengan membawa
barang yang beratnya kurang lebih 100 kg, akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 3%

Anda mungkin juga menyukai