Anda di halaman 1dari 13

TEKS DRAMA

BAHAN AJAR TEKS


DRAMA

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Payakumbuh


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Semester : II (Genap)
Materi Pokok : Bermain
Drama

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2.Menghayati dan mengamalkani perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan media sesuai kaidah keilmuan.


TEKS DRAMA
Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 3.18 Mengidentifikasi alur cerita, babak 3.18.1 Memahami struktur drama yang dibaca atau
demi babak, dan konflik dalamdrama ditonton
yang dibaca atau ditonton. 3.18.2 Menelaah bagian-bagian penting dalam
naskah drama yang dibaca atau ditonton.
2 4.18 Mempertunjukkan salah satu tokoh 4.18.1 Menampilkan satu tokoh dalam drama.
drama yang dibaca atau ditonton secara 4.18.2 Mempresentasikan,menanggapi, dan
lisan. merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.

ORIENTASI

Ananda tentu tidak asing lagi dengan sinetron atau film. Di media massa ini, kamu
mudah mendapatkan teks drama. Kalau ingin mengenal lebih dekat dengan teks tersebut,
sesungguhnya dalam percakapan sehari-hari pun dengan mudah kamu mendapatkannya.
Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang teks drama. Mudah-
mudahan, setelah membaca, memahami, dan mengerjakan latihan-latihan dalam materi ajar
ini, Ananda akan lebih memahami: (1) pengertian teks drama, (2) fungsi teks drama, (3)
unsur-unsur teks drama

Mengidentifikasi Alur Cerita dan Konflik dalam Drama yang Dibaca


atau Ditonton
TEKS DRAMA

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada banyak teks yang akan Ananda
pelajari, salah satunya adalah teks drama. Teks drama dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari ketika membaca buku pelajaran atau internet. Teks drama
bermanfaat bagi kita untuk mendapatkan hiburan kepada kita dalam bentuk lakon
para tokohnya.
Nah, berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teks drama
adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah
laku (akting) yang dipentaskan. Drama juga diartikan sebagai karya seni yang
dipentaskan. Ciri drama berupa cerita, bentuk dialog, dan bertujuan untuk
dipentaskan.

Sebelum kita mulai untuk memahami teks drama secara detail, alangkah
baiknya kita pahami dulu apa fungsi teks drama. Teks drama berfungsi untuk
memudahkan pemain/ pelakon dalam menghapal naskah atau skenario drama yang
akan dimainkan.

C. Unsur-Unsur Teks
Drama
TEKS DRAMA

Unsur Intrinsik
Tema

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama

Contoh: tema pada contoh drama “Kondisi ekonomi yang kekurangan”

Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita dan
peran para tokoh drama.
Penokohan
Contoh: amanat
Penokohan dari contoh
merupakan drama
cara “Kondisi
pengarang di ekonomi yang kekurangan”
dalam menggambarkan adalah
karakter
seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan kehidupan berkenaan
tokoh. Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh Protagonis, tokoh
dengan keadaan
antagonis, ekonomi
dan tokoh yang kekurangan.
tirtagonis.

Alur
Tokoh protagonis adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam
pementasan drama. Tokoh utama ditandai oleh beberapa hal, yaitu
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
palingmencakupbagian-bagian
Alur drama sering mucul dalam setiap 1) adegan, menjadi
Orientasi sentral atau
(pengenalan pusat2)
cerita);
perhatian
Konplikasi ( konfliktokoh-tokoh yang lain,
awal); 3) Evaluasi kejadian-kejadian
(puncak dari rangkaianyang melibatkan
alur);4) Resolusi
tokoh lain selalu dihubungkan dengan tokoh utama, dialog-dialog
(penyelesaian konflik pada tokoh utama; dan 4) Koda (penyelesaian / akhir
cerita). yang dilibatkan tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh
utama.
Contoh: drama “Kondisi ekonomi yang kekurangan” menggunakan alur maju,
Tokoh antagonis
karena dimulai adalah tokoh
dari pengenalan yang
cerita, mempunyai
konflik, watak kurang secara
dan penyelesaian baik
berurutan.atau berperan sebagai orang jahat.

Tokoh tirtagonis adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan


untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh
utama.

Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama


terdiri dari empat macam, yaitu:

Tokoh berkembang adalah tokoh ysng mengalami perkembangan


nasib atau watak selama pertunjukan. Misalnya, tokoh yang awalnya
seorang yang baik, pada akhirnya menjadi seorang yang jahat.

Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menyertai,


melayani, atau mendukung kehadiran tokoh utama.

Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter


dari awal hingga akhir dalam suatu drama.

Tokoh serbabisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain.
Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang raja, tapi juga
berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan
TEKS DRAMA

E. Dialog

Dalam sebuah dialog itu sendiri, ada tiga elemen yang tidak boleh dilupakan,
yaitu:

Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih dibandingkan


pelaku-pelaku yang lain, sifatnya bisa protagonis atau antagonis.

Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh


tokoh cerita.

Kramagung adalah petunjuk prilaku, tindakan, atau perbuatan yang


harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung
dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring)

Latar

Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam
drama dinyatakan dalam petunjuk pementasan. Bagian itu disebut dengan
kramagung. Latar juga dapat dinyatakan melalui percakapan para tokohnya.
Dalam pementasannya, latar dapat dinyatakan dalam tata panggung ataupun
tata cahaya.
Bahasa

Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa


menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
Apabila disajikan dalam bentuk pementasan, drama memiliki unsur lainnya,
yakni sarana pementasan, seperti panggung, kostum, pencahayaan, dan tata
suara.
TEKS DRAMA

Unsur Ekstrinsik Drama

Unsur ekstrinsik drama merupakan unsur-unsur pembentuk drama


dari luar.

Unsur intrinsik drama adalah unsur-unsur pembentuk drama dari


dalam. Komponen-komponen yang termasuk sebagai unsur
ekstrinsik drama antara lain adalah :

Latar belakang pengarang


Nilai agama dan kepercayaan
Kondisi politik negara
Psikologis pengarang
Situasi sosial budaya

Hal-hal di atas termasuk dalam unsur ekstrinsik drama. Hal-hal


tersebut menjadi faktor luar yang mempengaruhi dibuatnya suatu
drama. Misalnya latar belakang pengarang, tentu berbeda-beda,
sehingga menghasilkan karya drama yang berbeda-beda pula antar
satu pengarang dengan pengarang lain.

Nilai-nilai lain seperti nilai agama, politik, sosial dan budaya juga
turut mempengaruhi drama. Hal ini melandasi jalan cerita hingga
perwatakan yang dibuat oleh pengarang. Kondisi psikologis
pengarang juga turut menjadi unsur ekstrinsik drama yang cukup
penting.
Unsur Ekstrinsik
TEKS DRAMA

D. STRUKTUR TEKS

DRAMA
TEKS DRAMA
Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut:

Prolog

Merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah


drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang
cerita (dalang) untuk menjelaskan gambaran para pemain, gambaran
latar, dan sebagainya.

Dialog

Merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang


diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia,
problematika yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan
persoalan hidupnya. Didalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai
dengan:
Orientasi adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi
yang sedang atau sudah terjadi.

Komplikasi berisi konflik-konflik dan pengembangannya. Gangguan-


gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau
kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada bagian ini dapat
diketahui watak tokoh utama (protagonis atau antagonis)

Resolusi adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak
akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang
dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan
memiliki kaitan yang wajar dengan kejadian sebelumnya.

Epilog

Adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti
sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada
akhir cerita
TEKS DRAMA

Contoh Teks Drama


TEKS DRAMA
Warung Kopi

Para Tokoh:

Bowo : Pemuda Mapan, Ganteng dan Penyuka Tantangan

Dewi : Perempuan Cerdas, Bertindak lokal, Berpikir Global.

Mak Juleha : Cerewet sekaligus pemilik sah warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”

Setting:

Situasi di warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”. Terletak ditepi jalan besar, warung ini slalu
stanby nonstop, 24 jam. Di tengah-tengah ada sebuah meja besar-panjang, diatasnya ada
lampu minyak tergayut. Disebelah kanannya, ada kantor lurah kecamatan. Dibelakang
warung ada pintu darurat. Di dinding sebelah kiri ada jendela. Di sebuah kursi duduk Bowo
sedang bermenung. Bowo duduk dikursi, seperti orang bingung. Dewi masuk dan menyambar
dari belakang.

Bowo:(memegang segelas kopi. Menggerak-gerakan gelas itu, lalu lama melihat ke dalam
gelas. Penuh perhatian dan amarah.)

Dewi:Aku bisa melihat kemarahan di wajahmu, wo. Kau tak bisa menyembunyikannya
dariku. Aku tahu, beberapa hari ini, adalah hari yang berat bagimu. Wo, hati boleh panas, tapi
kepala tetap dingin.

Bowo: (jengkel) Sudah ku bilang, jangan datang ke sini. Jangan temui aku lagi!

Dewi: Aku mengerti suasana hatimu, wo. Kedatangan ku sekarang ini bukanlah sebgai orang
yang hendak mengejek dan melukai hatimu. Aku tau, kau marah dan benci padaku. Aku bisa
terima itu, wo!

Bowo: (berteriak) Apaaa... bencii. Kau bilang soal BENCI. Benci adalah kata yang terlalu
lembut. Kau membuatku muak. Kau membuatku jijik.

Mak Juleha: (melongok, lama)

Dewi:(menarik napas, tersenyum) Aku hanya bisa menahan diri. Tubuhku bergetar. Aku
merasakan air mataku mengalir dipipi. Aku pun menangis hingga kelelahan. Aku
mencintaimu sekaligus mengagumimu, wo. Aku tak tahu kenapa.

Bowo:Kau sudah mendapatkan semuanya, wi.


TEKS DRAMA
Dewi :Tapi...aku tak bisa membencimu, wo. Sebagai sahabat, hatiku terbuka untukmu.

Bowo: Pada saatnya nanti, kau akan belajar untuk mengekspresikannya, wi. Kemudian kau
akan menyalurkannya. Kau tidak akan menjadi orang yang santai dan selalu bertabiat manis
selamanya. Kau akan merasa marah saat kau harus marah. Tunjukan kemarahan itu pada
yang pantas menerimanya.

Dewi: (terkejut, memandang jauh)

Bowo: Ada yang lebih dari itu semua. Aku tak mampu menerima hal-hal buruk seperti ini.
Aku dipenuhi rasa curiga akhir-akhir ini.

Dewi:Semua manusia mengalami hal itu bila berada diposisimu. Tapi itu adalah bagian dari
hal-hal yang gelap. Sisa dari dirimu. Mari kita membagi kesadaran dan kesejahteraan kepada
masyarakat, dan mungkin ini bisa membantu.

Bowo: Apa yang akan terjadi?

Dewi: Sebuah awal yang baru. Kau akan mengenal dirimu sendiri dengan segala
kerumitannya. Kau akan bergabung lagi dengan kami ‘kan. Kau akan membangun sebuah
kehidupan baru.

Bowo: (tertawa) Haa..Haa...Haa...

Dewi: Ya, Tuhan Rasanya aku tak seperti yang kau pikirkan. Aku pikir semuanya akan
menjadi sangat indah. Kita bisa mengabdikan diri kepada masyarakat.

Bowo: Omong kosong!

Dewi:Hal ini sudah ku duga. Kau sekarang melihat semuannya dari sudut pandang yang lain.

Bowo: Dulu aku merasa yakin dengan: benar dan salah. Baik dan jahat. Dunia ini masih
sebuah tempat yang busuk. Orang-orang masih saling mengkhianati, merampok dan
membunuh satu sama lain. Baik secara pribadi maupun bernegara. Aku pernah mengira, aku
tau semua jawabannya.

Dewi: (diam, dan mendengarkan)

Bowo: Satu dunia. Tempat pertemuan. Mimpi akan sebuah kesatuan, Indonesia bangkit. Tapi,
aku tidak yakin lagi sekarang. Masih ada semua bayangan, perbedaan, dan pengharapan ini.
Aku seolah dilahirkan kembali di dalam sebuah dunia yang terpecah.
TEKS DRAMA
Dewi: Kau tidak sendirian, wo. Orang lain juga mencari jawabannya. Orang-orang yang baik.
Aku yakin, kau cukup kuat untuk menghadapi dirimu sendiri sekarang. Kurasa. kau perlu
waktu untuk rileks dan istirahat sejenak. Kau kelelahan.

Bowo:Tidak, wi. Mereka hanya menginginkkan sisi baikku. Atau bisa jadi, mereka tergelitik
kalau sesuatu dalam diriku bisa meledak setiap waktu. Semua orang bisa mencintai kebaikan.
Kebaikan yang tegas, penuh kasih-sayang dan suci.

Dewi:Kau harus bisa menerimanya, wo. Yang baik dan yang jahat. Itu membuatmu utuh.
Menerima dirimu sendiri. Dirimu seutuhnya. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah!

Mak Juleha: (tersentuh hatinya) hiks...hiks...hiks...

(https://www.kompasiana.com/syafriansah_viola/54f6983ca33311b9148b50a8/naskah-drama-
Bacalah contoh teks drama “ Warung Kopi “ di atas !
pendek-di-warung-kopi-usah-kau-kenang-lagi)

Catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam naskah drama tersebut!


Analisislah unsur-unsur yang terdapat dalam drama tersebut ! dan
tulislah dalam format di bawah ini !
NoUnsur Intrinsik dan ekstrinsikAnalisisKutipan
Drama1.Tema2.Jenis alur
Tahap-tahap alur :
Orientasi
Komplikasi
Evaluasi
Resolusi
Koda3.Nama tokoh dan perwatakan4.Tokoh antagonis
Tokoh protagonis5.Amanat6.Latar waktu, latar tempat, latar
suasana7.Unsur ekstrinsik

Latihan
TEKS DRAMA

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Yayasan Citra
Budaya Indonesia.
................2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Yayasan Citra
Budaya Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nursaid.2014. “Urgensi Reorientasi Penyiapan Guru Bahasa Indonesia untuk
Mengimplementasikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Genre Teks
“Makalah disajikan dalam Seminar InternasionalBahasa, Sastra dan
Pembelajarannya”. Padang Teater Tertutup FBS UNP:20 Maret 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi


Diri dan AkademikKelas XI . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi
REFERENSI
Diri dan Akademik Kelas XI: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai