Anda di halaman 1dari 12

93 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi


terhadap Perilaku Konsumsi

Iskandar1, Rahmayanti2
1
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana, Universitas Kuningan, Kuningan, Indonesia
1
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana, Universitas Kuningan, Kuningan, Indonesia
E-mail: iskandar@uniku.ac.id, E-mail: rahmayantiyanti74@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, kelompok teman sebaya, dan literasi ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis jalur (path analysis), model path analysis
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, gaya hidup berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi, kelompok teman sebaya
berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi, gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku konsumsi
siswa, teman sebaya berpengaruh positif terhadap perilaku konsumsi siswa, dan literasi ekonomi berpengaruh
positif terhadap perilaku konsumsi siswa. Pada model siklus I koefisien determinasi, R2= 0,938 atau 93,8%. Pada
model siklus II koefisien determinasi, R2= 0,655 atau 65,5%. Dengan demikian, gaya hidup mempunyai pengaruh
parsial yang tinggi terhadap literasi ekonomi dan mempunyai pengaruh yang rendah terhadap perilaku
konsumsi.

Kata Kunci: gaya hidup; kelompok teman sebaya; literasi ekonomi; perilaku konsumsi.

1. PENDAHULUAN Selain itu, manusia biasanya lebih cenderung


Manusia sebagai makhluk ekonomi (homo menghabiskan uang untuk memenuhi keinginannya
economicus) adalah manusia yang selalu ingin daripada kebutuhannya. Hal ini disebabkan karena
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat adanya beberapa faktor, salah satunya adalah gaya
rasional dan tidak pernah puas, seperti yang hidup. Seperti yang dijelaskan oleh Hawkins dalam
diungkapkan oleh Smith (1976) dalam bukunya yang Setiadi (2002), gaya hidup adalah pola hidup yang
berjudul “An Inquiry into the nature and causes of the berhubungan dengan uang dan waktu yang
wealth of nations,” yaitu Manusia merupakan dilaksanakan oleh seseorang dan berhubungan
makhluk ekonomi (homo economicus) yang dengan keputusan. Penelitian ini tidak hanya fokus
cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa pada pengaruh gaya hidup saja, tapi juga dengan
yang diperolehnya dan selalu berusaha secara terus beberapa faktor lain seperti kelompok teman dan
menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self ekonomi literasi. Ini sesuai dengaan rumusan masalah
interest). yaitu: 1) Bagaimana gambaran pengaruh gaya hidup,
Sebagai makhluk ekonomi sudah seharusnya teman sebaya, dan literasi ekonomi terhadap perilaku
manusia selalu bertindak rasional artinya selalu konsumsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon?
memperhitungkan sebab akibat (untung-rugi) dalam 2) Bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap literasi
mengambil suatu keputusan dalam rangka memenuhi ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon?
kebutuhannya sehingga tidak merugikan diri sendiri. 3) Bagaimana pengaruh kelompok teman sebaya
Namun dalam memenuhi kebutuhannya manusia terhadap literasi ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri
dihadapkan pada masalah ekonomi yang berlaku 2 Kota Cirebon? 4) Bagaimana pengaruh gaya hidup
sebagai akibat adanya ketidak-seimbangan antara terhadap perilaku konsumsi siswa kelas XI SMA
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat Negeri 2 Kota Cirebon? 5) Bagaimana pengaruh
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas atau kelompok teman sebaya terhadap perilaku konsumsi
yang disebut sebagai adanya kelangkaan. Banks siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon? dan 6)
(dalam Budiwati, 2014) mengemukakan esensi Bagaimana pengaruh literasi ekonomi terhadap
konsep kelangkaan adalah bahwa keinginan manusia perilaku konsumsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota
tidak terbatas, namun jumlah sumber-sumber daya Cirebon?
dalam suatu masyarakat terbatas. Permasalahan Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1)
inilah yang menjadi penghalang manusia dalam Mengetahui gambaran pengaruh gaya hidup, teman
mencapai tujuan hidupnya. sebaya, dan literasi ekonomi terhadap perilaku
Iskandar1, Rahmayanti2 94
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

konsumsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon; dan prasarana untuk berbelanja, hal ini dapat
2) Mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap literasi diwujudkan semakin maraknya minimarket,
ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon; 3) supermarket, mall, butik, distro, kafe, serta pusat
Mengetahui pengaruh kelompok teman sebaya perbelanjaan lainnya seperti yang sekarang ini
terhadap literasi ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri semakin menjamur keberadaannya. Masyarakat
2 Kota Cirebon; 4) Mengetahui pengaruh gaya hidup semakin dimanjakan dalam hal pemenuhan
terhadap perilaku konsumsi siswa kelas XI SMA kebutuhan hidupnya, sehingga mengarah kepada
Negeri 2 Kota Cirebon; 5) Mengetahui pengaruh tindakan konsumsi yang berlebihan atau yang disebut
kelompok teman sebaya terhadap perilaku konsumsi dengan gaya hidup konsumtif.
siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon; dan 6) Sebuah fakta yang didapat melalui jajak
Mengetahui pengaruh literasi ekonomi terhadap pendapat yang dilakukan oleh Kasali (Budiwati, 2010)
perilaku konsumsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota yang menemukan bahwa mall adalah tempat
Cirebon. nongkrong yang paling popular untuk mengisi waktu
luang remaja (30,8%), sedangkan jajan merupakan
2. KERANGKA PENELITIAN & HIPOTESIS prioritas pertama pengeluaran remaja (49,4%),
Manusia terkadang tidak menyadari keterbatasan setelah itu membeli alat sekolah (19,5%), jalan-jalan
pendapatan yang dimilikinya sehingga berakibat pola atau hura-hura (9,8%), membeli kaset (2,3%),
konsumsi manusia tidak rasional, dikarenakan membeli aksesoris mobil (0,6%), dan ada pula yang
perilaku konsumsi manusia tidak didasarkan pada tidak menjawab sebanyak (0,4%). Hasil jajak
pertimbangan yang matang, melainkan atas dasar pendapat tersebut menunjukkan bahwa remaja saat
keinginan dan kesenangan semata (motivasi ini lebih berorientasi pada gaya hidup hedonis.
hedonis). Perkembangan dan kemajuan jaman telah Seperti halnya siswa SMA Negeri 2 Kota
membawa dampak terhadap perkembangan sarana Cirebon yang mengalokasikan pengeluarannya pada
hal-hal serupa, seperti tersaji dalam Tabel 1:

Tabel 1. Persentase Alokasi Pengeluaran Siswa


Pengeluaran Jumlah Siswa Persentase (%)
Makan/Jajan 35 36,46
Belanja/Jalan-jalan 27 28,13
Pulsa/ Kuota 20 20,83
Sekolah 14 14,58
Total 96 100
Sumber: Angket pra-penelitian (data diolah)
Perilaku konsumtif masyarakat modern sekarang ini
Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa alokasi penggunaan lebih condong ke dalam emosional motif, konsumsi
uang saku siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Cirebon digunakan untuk membentuk identitas diri yang pada
adalah untuk makan/jajan (36,46%), belanja/jalan- akhirnya membentuk suatu gaya hidup pada
jalan (28,13%), pulsa/kuota (20,83%), dan sekolah kelompok status tertentu. Perilaku konsumtif
(14,58%). Jadi pengeluaran terbesar dari penggunaan tercermin dalam perilaku konsumen.
uang saku adalah untuk makan/jajan 36,46% dan Menurut Kotler dan Keller (2008) faktor-faktor
belanja/jalan-jalan 28,13%, sedangkan untuk yang mempengaruhi perilaku konsumsi diantaranya
keperluan sekolah hanya sebagian kecil anggaran, yaitu gaya hidup dan kelompok acuan (keluarga,
sehingga terlihat bahwa siswa SMA Negeri 2 Kota teman, tetangga, dan rekan kerja). Gaya hidup
Cirebon tidak menggunakan skala prioritas dalam merupakan dasar dari perilaku manusia. Sedangkan,
melakukan konsumsi. Apalagi lokasi SMA Negeri 2 Hawkins dalam Setiadi (2002) mendefinisikan bahwa
kota Cirebon yang sangat berdekatan dengan gaya hidup adalah pola hidup yang berhubungan
beberapa pusat perbelanjaan atau mall sehingga dengan uang dan waktu yang dilaksanakan oleh
siswa dapat dengan mudah untuk belanja/jalan-jalan seseorang dan berhubungan dengan keputusan.
ke pusat perbelanjaan tersebut. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan
Berdasarkan fenomena tersebut akibatnya langkah selanjutnya adalah tindakan. Selama manusia
perilaku konsumsi remaja sekarang umumnya masih hidup, tentu manusia memiliki gaya hidup yang
dipengaruhi perilaku konsumtif, yaitu perilaku berbeda-beda.
seorang konsumen dimana timbulnya keinginan Gaya hidup yang dimiliki oleh seseorang juga
untuk membeli barang-barang yang kurang dapat menunjukkan tingkat prestise yang mereka
dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan pribadi. miliki di mata masyarakat. Gaya hidup yang dimiliki
oleh seseorang berkaitan dengan perilaku konsumen
95 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

terutama dalam keputusan membeli suatu produk. lain yang juga menentukan perilaku konsumsi siswa
Keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen adalah kelompok referensi. Berdasarkan observasi,
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, kelompok referensi (acuan) memiliki pengaruh yang
pekerjaan, situasi ekonomi (penghasilan), gaya hidup sangat penting dalam perilaku konsumsi siswa, jika
serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Selain itu, salah satu siswa dalam kelompok persahabatan
Lamb dan Hair (2001) mengemukakan bahwa faktor belanja di kantin maka siswa lain dalam kelompok
budaya, sosial, individu, dan faktor psikologi juga persahabatan tersebut akan pergi seluruhnya. Selain
mempengaruhi pengambilan keputusan membeli itu siswa cenderung meminta pertimbangan
konsumen. temannya dalam pemilihan barang atau jasa. Semakin
Banyak faktor yang mempengaruhi gaya hidup kuat hubungan dalam suatu kelompok, akan
yang dimiliki seseorang. Faktor-faktor tersebut berdampak juga pada perilaku konsumsi individu.
adalah faktor lingkungan (keluarga dan teman), Terpengaruh tidaknya individu dengan teman
tingkat penghasilan, budaya, tingkat pendidikan, dan sebaya tergantung pada persepsi individu terhadap
hobi yang sama. Pergaulan dengan teman sebaya juga kelompoknya, sebab persepsi individu terhadap
ikut berperan dalam perilaku konsumen. Teman kelompok sebayanya akan menentukan keputusan
sebaya adalah lingkungan kedua setelah keluarga yang diambil nantinya. Laursen (2005) menandaskan
yang berpengaruh bagi kehidupan individu. Hal ini bahwa teman sebaya merupakan faktor yang sangat
sejalan dengan pendapat Peter dan Olson (dalam berpengaruh terhadap kehidupan pada masa-masa
Hadija, 2013) yang menyatakan bahwa selain ibu dan remaja. Aktivitas pertemanan mereka juga tidak
ayah, keputusan pembelian pada anak-anak dan hanya melalui pertemuan secara fisik tetapi juga
orang dewasa keduanya sangat dipengaruhi oleh melalui jejaring sosial media, misalnya melalui
teman sebaya. Shaffer (2005), mendefinisikan teman facebook, twitter, instagram, whatsapp, line, dan
sebaya atau peer group sebagai kelompok yang lebih sebagainya. Melalui jejaring sosial media mereka
memberikan pengaruh dalam memilih cara dapat menjalin pertemanan dan saling berbagi
berpakaian, hobi, perkumpulan (club), dan kegiatan- informasi, bahkan transaksi bisnis seperti yang
kegiatan sosial lainnya. dikenal sebagai bisnis online.
Remaja sering dihadapkan pada penerimaan Menurut penelitian Ioanas dan Stoica (2014),
atau penolakan teman sebaya di dalam pergaulan. jaringan sosial memiliki peran dalam mempengaruhi
Untuk menghindari penolakan teman sebaya, maka perilaku konsumen dalam lingkungan virtual,
remaja cenderung mengikuti hal-hal yang sama terutama ketika tingkat paparan dari pesan dan
dengan kelompok sebaya agar diterima dengan baik hubungan dibuat antara berbagai informasi yang
di dalam kelompok sebaya (Mappiare, 1982), diberikan dan konsumen yang akan membuat
misalnya apabila salah satu teman membeli produk keputusan pembelian. Apabila salah satu anggota
atau barang tertentu, maka teman yang lain juga ikut- telah memiliki barang-barang tersebut, mereka sering
ikutan membeli. kali menjadi sumber informasi bagi anggota lainnya.
Hoyer dan MacInnis (2010) juga menjelaskan Dengan mempelajari ilmu ekonomi,
bahwa ada kecenderungan bagi seorang individu diharapkan siswa dapat memiliki pemahaman dan
untuk berperilaku sebagaimana kelompoknya penguasaan terhadap konsep-konsep dasar ekonomi
berperilaku yang disebut dengan konformitas. atau yang disebut dengan literasi ekonomi. Literasi
Konformitas terhadap pengaruh teman sebaya dapat ekonomi menurut NCEE, adalah suatu kondisi yang
berdampak positif dan negatif. Perilaku negatif ini menggambarkan seseorang dapat memahami
karena para remaja mungkin menyesuaikan diri permasalahan dasar ekonomi secara baik, sehingga
dengan tujuan menghindari untuk menjadi berbeda dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan benar.
dari teman-temannya karena itu akan terlihat aneh, Jadi literasi ekonomi sebagai salah satu alat indikator
meskipun perilaku yang mereka tiru terkadang kompetensi pengetahuan ekonomi yang
beresiko atau tidak sesuai dengan norma dan aturan, mempengaruhi kehidupan di segala bidang.
misalnya tindakan merokok, minum-minuman keras, Oleh sebab itulah masyarakat hendaknya
dan sebagainya. Menurut temuan Gardner (1983), mengerti dan paham tentang ilmu ekonomi (literasi
remaja lebih cenderung ke arah pengambilan ekonomi). Seperti yang dikatakan oleh Marsh (2009)
keputusan dan perilaku beresiko daripada orang bahwa sebagai individu, setiap siswa perlu
dewasa dan pengaruh teman sebaya memegang mengembangkan pemahaman dasar tentang prinsip-
peranan penting dalam menjelaskan perilaku prinsip ekonomi, dan bagaimana menerapkannya
beresiko selama masa remaja. pada tingkat individu, lokal, nasional dan global,
Hal ini sesuai dengan penelitian yang bertindak rasional saat membuat keputusan finansial
dilakukan Aprilia, dkk. (2014), penelitian Juliana pribadi, mempengaruhi orang lain untuk melakukan
(2013), dan Kusniawati dan Kurniawan (2016). Faktor hal yang sama, menghargai kompleksitas pembuatan
Iskandar1, Rahmayanti2 96
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

keputusan ekonomi dan mengerti keputusan Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat
ekonomi yang dibuat. Mereka dapat mengelola memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan
urusan pribadi karena mampu membuat keputusan pengembangan ilmu pengetahuan, serta
yang masuk akal mengenai isu-isu kebijakan publik. memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan
Ini memberikan dasar siswa terlibat dengan ekonomi, mengenai pengaruh gaya hidup, teman sebaya, dan
sosial, masalah lingkungan dan politik dan untuk literasi ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa.
mempertimbangkan dampak ekonomi pada diri Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat
sendiri dan orang lain. memberikan gambaran serta informasi mengenai
Literasi ekonomi (economic literacy) pengaruh gaya hidup, teman sebaya, dan literasi
merupakan tolak ukur seberapa jauh seseorang ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa SMA
menyadari tentang adanya kekuatan yang sangat Negeri 2 Kota Cirebon khususnya dan masyarakat
berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. kabupaten Cirebon umumnya. Selain itu juga dapat
Salah satu cara untuk dikatakan memiliki tingkat memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam
literasi ekonomi yang tinggi adalah dengan belajar hal ini guru ekonomi untuk dapat meningkatkan
tentang ekonomi. Pengertian dan pemahaman akan literasi ekonomi siswa sebagai lifetools untuk masa
ilmu ekonomi diperoleh dengan cara belajar. Belajar depan mereka mencapai kesejahteraan yang pada
bisa dimana saja, kapan saja, tidak harus terikat akhirnya mampu meningkatkan pendapatan daerah.
dengan sektor formal (belajar di sekolah) tetapi bisa
juga diperoleh dari sektor informal seperti kursus, 3. METODE PENELITIAN
pelatihan, lingkungan, pergaulan sosial maupun dari Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka
orang tua. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Tinggi rendahnya tingkat pemahaman metode survey yang bersifat korelasional dan
terhadap dasar-dasar ekonomi berarti juga didukung dengan studi kepustakaan. Metode survey
menunjukkan tinggi rendahnya literasi ekonomi. Hal menurut Sugiyono (2015:12), yaitu “metode survey
ini sejalan dengan hasil penelitian Yanti, dkk. (2014) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
yang menemukan bahwa secara parsial penguasaan tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti
konsep ekonomi berpengaruh terhadap pola perilaku melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
konsumsi siswa. Jika siswa memiliki pengetahuan misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test,
dasar ekonomi yang baik, maka perilaku ekonominya wawancara terstruktur dan sebagainya.”
akan semakin baik, dengan demikian akan semakin Jenis data penelitian yang dipakai adalah data
rasional pula pola perilaku konsumsinya, misalnya kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menurut
dalam membelanjakan uang saku siswa sehari-hari. Sugiyono (2015:14), yaitu “metode penelitian
Menurut Mathews (1999), bahwa manfaat kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
mempelajari literasi ekonomi yakni antara lain yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
menjadi penabung. Bahkan menurut pendapat Sina untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
(2012) bahwa akibat dari pemahaman literasi teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
ekonomi yang tidak memadai akan tampak dari secara random, pengumpulan data menggunakan
bagaimana seseorang mengalami kesalahan ketika instrument penelitian, analisis data bersifat
membuat keputusan pembelanjaan, fenomena lain kuantitatiif/statistik dengan tujuan untuk menguji
masih menurutnya adalah rendahnya spirit hipotesis yang telah ditetapkan.”
masyarakat Indonesia untuk menabung dan Sugiyono (2010:14) juga menjelaskan bahwa
kebiasaan belanja yang berlebihan sehingga sulit “data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
untuk menjadi konsumen yang cerdas. atau data kualitatif yang diangkakan.” Sehingga
Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2012), penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori
pendidikan suatu proses yang mengakibatkan melalui pengukuran variable-variabel penelitian
terjadinya perubahan-perubahan dalam bertingkah dengan angka dan melakukan analisis dengan
laku. Dengan kata lain, orang yang dianggap belajar prosedur statistik. Penelitian ini termasuk dalam
adalah orang yang menunjukkan perubahan tingkah penelitian deskriptif-kuantitatif regresional karena
laku dalam hidupnya, yaitu mengambil keputusan bertujuan untuk menemukan pengaruh dua variabel
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang penelitian yaitu veriabel independen terhadap
dianggap masuk akal atau memiliki kecakapan hidup variabel dependen.
sesuai dengan kaidah-kaidah kehidupan yang Populasi untuk penelitian ini adalah siswa
diperolehnya di dunia pendidikan. Generasi baru Kelas XI SMAN 2 Kota Cirebon sebanyak 411 siswa.
memiliki sikap hidup dalam menghadapi kehidupan Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2015:117),
masa kini dalam proses perubahan dan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
pembaharuan. obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
97 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian.
untuk dipelajari dan kemudian ditarik Pengumpulan data diperlukan untuk menguji
kesimpulannya.” Karena jumlah populasi yang anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan
banyak, maka penulis menggunakan sampel sebagai data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data
bagian dari populasi. Sedangkan, penetapan jumlah yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampel minimal digunakan rumus Slovin sebagai komunikasi yaitu cara mengumpulkan data melalui
berikut : kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul
𝑁
𝑛= data dengan sumber data. Dalam pelaksanaannya,
1+𝑁(𝑒)2 Sumber: Umar (2005)
pengumpulan data dilakukan dengan teknik
dimana :
komunikasi tidak langsung yaitu teknik pengumpul
n = ukuran sampel
data dengan menggunakan angket atau kuesioner
N = ukuran populasi
sebagai alatnya.
e = tingkat kesalahan yang bias ditoleransi.
Angket (kuesioner) adalah daftar yang
(e=0,05)
berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu
besarnya sampel yang diambil berdasarkan
masalah atau bidang yang diteliti (Rianse, 2008).
hasil perhitungan adalah :
411 Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
𝑛= 2 berstruktur atau kuesioner tertutup. Menurut
1+411(0,05)
411
𝑛= Ridwan (2008), angket tertutup adalah angket yang
1+411(0,0025)
411 memilih satu jawaban yang sesuai dengan
𝑛= karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda
1+1,0275
411
𝑛= silang (x) atau tanda checklist (√). Variabel yang diukur
2,0275
𝑛 = 202,71 (dibulatkan menjadi 203) dengan kuesioner adalah variabel gaya hidup (X1),
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka kelompok teman sebaya (X2), literasi ekonomi (X3),
ditetapkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 203 dan perilaku konsumsi (Y).
orang. Selain itu, teknik sampling yang digunakan
adalah teknik sampling proportionate random 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
sampling. Sedangkan penentuan sampel per kelas
digunakan rumus: Deskripsi Variabel Penelitian
jumlah populasi di bagian Deskripsi variabel didasarkan kepada skor rata-rata
x jumlah sampel
jumlah seluruh populasi jawaban responden terhadap kuesioner. Berikut ini
Pengumpulan data dengan teknik tertentu hasil analisis deskripsi variabel dapat dilihat pada
sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan Tabel 2:
hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat

Tabel 2. Deskriptif Variabel


Variabel N Minimum Maximum Sum Mean
Gaya Hidup (X1) 203 20 79 10.586 52,15
Kelompok Teman Sebaya (X2) 203 22 93 10.721 52,81
Literasi Ekonomi (X3) 203 22 81 11.404 56,18
Perilaku Konsumsi (Y) 203 19 72 9.840 48,47

Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa jumlah untuk variabel Teman Sebaya adalah sebanyak 19
skor variabel gaya hidup (variabel X1) adalah sebesar butir item dan responden sebanyak 203 siswa, maka
10586,00 jumlah N sebanyak 203 siswa, banyaknya diperoleh nilai ideal sebesar 19x5x203=19.285.
bulir kuesioner untuk variabel gaya hidup adalah Dengan demikian besarnya nilai variabel Teman
sebanyak 18 bulir item dan responden sebanyak 203 Sebaya adalah (10.721/19.285) x 100% = 55,59%;
siswa, maka diperoleh nilai ideal sebesar dengan rata-rata skor sebesar 52,81 (mean). Hal ini
18x5x203=18.270. Dengan demikian besarnya nilai menunjukan bahwa teman sebaya (variabel X2) siswa
variabel Gaya Hidup adalah (10.586/18.270) x 100% = kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon berada di dalam
57,94%, dengan rata-rata skor sebesar 52,15 (mean). kategori sedang.
Hal ini menunjukan bahwa gaya hidup (variabel X1) Jumlah skor variabel literasi ekonomi (variabel X3)
siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Cirebon berada di adalah sebesar 11404,00 dengan jumlahn siswa
dalam kategori sedang. sebanyak 203 siswa, Dengan demikian besarnya nilai
Jumlah skor variabel teman sebaya (variabel X2) variabel literasi ekonomi adalah (11404/203) x 100%
adalah sebesar 10721,00, banyaknya butir kuesioner = 56,18%; dengan rata-rata skor sebesar 56,18
Iskandar1, Rahmayanti2 98
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

(mean). Hal ini menunjukan bahwa literasi ekonomi Negeri 2 Kota Cirebon berada di dalam kategori
(variabel X3) siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cirebon sedang.
berada di dalam kategori sedang.
Sedangkan, jumlah skor variabel perilaku Uji Normalitas
konsumsi (variabel Y) adalah sebesar 9840,00 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
banyaknya bulir kuesioner untuk variabel Perilaku data dari masing-masing variabel berdistribusi normal
Konsumsi adalah sebanyak 18 bulir item dan atau tidak. Dalam pengujian normalitas ini akan
responden sebanyak 203 siswa, maka diperoleh nilai digunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
ideal sebesar 18x5x203=18.270. Dengan demikian dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Adapun
besarnya nilai variabel Perilaku Konsumsi adalah perhitungan uji normalitas pada penelitian ini akan
(9840/18270) x 100% = 53,86%; dengan rata-rata skor menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics
sebesar 48,47 (mean). Hal ini menunjukan bahwa 23, yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3:
perilaku konsumsi (variabel Y) siswa kelas XI SMA

Tabel 3. Hasil uji normalitas

Teman Sebaya Literasi Ekonomi Perilaku Konsumsi


Gaya Hidup (X1)
(X2) (X3) (Y)

Kolmogorov-Smirnov Z ,951 ,983 ,954 1,009

Asymp. Sig. (2-tailed) ,110 ,289 ,323 ,261


a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 3, pada kolom variabel gaya 0,323. Persyaratan data disebut normal jika nilai
hidup (variabel X1) diperoleh nilai Kolmogorov- probabilitas atau p > 0,05. Dikarenakan nilai p > 0,05
Smirnov Z sebesar 0,951 dengan probabilitas (Asymp. atau 0,323 > 0,05, maka data variabel X3 (literasi
Sig. (2-tailed) sebesar 0,110. Persyaratan data disebut ekonomi) pada 203 sampel adalah normal atau
normal jika nilai probabilitas atau p > 0,05. memenuhi prasyarat uji normalitas.
Dikarenakan nilai p > 0,05 atau 0,110 > 0,05, maka Pada kolom variabel Y (perilaku konsumsi)
data variabel X1 (gaya hidup) pada 203 sampel adalah diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,009
normal atau memenuhi prasyarat uji normalitas. dengan probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
Pada kolom variabel X2 (teman sebaya) 0,261. Persyaratan data disebut normal jika nilai
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,983 probabilitas atau p > 0,05. Dikarenakan nilai p > 0,05
dengan probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar atau 0,261 > 0,05, maka data variabel Y (perilaku
0,289. Persyaratan data disebut normal jika nilai konsumsi) pada 203 sampel adalah normal atau
probabilitas atau p > 0,05. Dikarenakan nilai p > 0,05 memenuhi prasyarat uji normalitas.
atau 0,289 > 0,05, maka data variabel X2 (teman
sebaya) pada 203 sampel adalah normal atau Uji Autokorelasi
memenuhi prasyarat uji normalitas. Hasil perhitungan uji autokorelasi menggunakan
Pada kolom variabel X3 (literasi ekonomi) program SPSS for Windows Versi 23 terlihat seperti
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,954 Tabel 4:
dengan probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

Tabel 4. Hasil uji autokorelasi


Model Durbin-Watson
1 1,788

Berdasarkan Tabel 4 hasil uji autokorelasi


berdasarkan perhitungan menggunakan program Uji multikolinieritas
SPSS for Windows Versi 23, diperoleh nilai DW Hasil perhitungan uji multikolinieritas menggunakan
sebesar 1,788, jika disesuaikan dengan tabel program SPSS for Windows Versi 23 terlihat seperti
klasifikasi nilai DW, maka nilai tersebut terletak Tabel 5:
antara 1,55 – 2,46 yang menunjukkan bahwa tidak
ada autokorelasi.
99 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas


Collinearity Statistics
Variabel
Tolerance VIF
Gaya Hidup (X1) 0,957 1,045
Teman Sebaya (X2) 0,987 1,013
Literasi Ekonomi (X3) 0,969 1,032

Analisis jalur
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil Analisis yang digunakan yaitu analisis jalur (path
perhitungan menggunakan program SPSS for analysis) dengan model dan persamaan struktural
Windows Versi 23, diperoleh nilai VIF (Variance serta diagram dikomposisi, adapun analisis data
Inflation Factor) untuk variabel X1 (gaya hidup) yang dilakukan menggunakan bantuan program
adalah sebesar 1,045, variabel X2 (teman sebaya) SPSS for Windows Versi 23.
sebesar 1,013 dan variabel X3 (literasi ekonomi)
sebesar 1,032. Nilai-nilai VIF menunjukan VIF < 10, Model siklus I
maka dapat dikatakan tidak terdapat Pengaruh gaya hidup (variabel X1) dan teman
Multikolinieritas. sebaya (variabel X2) terhadap literasi ekonomi
(variabel X3) dapat dilihat pada Tabel 6:

Tabel 6. Hasil Pengujian Koefisien Jalur X1 dan X2 Terhadap X3 Model Siklus I


Nilai Uji F Nilai Uji t
Variabel R R Square Beta
(Sig) (Sig)
1521,312
Model Siklus I 0,969a 0,938 - -
(,000b)
52,262
Gaya Hidup (X1) - - - 0,958
(0,000)
Kelompok Teman 2,00
- - - 0,370
Sebaya (X2) (0,047)

Besarnya hasil pengujian diperoleh nilai koefisien pengujian nilai thit = 52,262, (ρ = 0,000) artinya hasil
determinasi R2 = 0,938. Berarti bahwa besarnya uji hipotesis signifikan karena nilai propabilitas 0,000
pengaruh variabel gaya hidup dan teman sebaya < 0,05, artinya hipotesis 1 : terdapat pengaruh antara
terhadap literasi ekonomi sebesar 93,8%. Maka dapat gaya hidup terhadap literasi ekonomi gagal ditolak,
disimpulkan bahwa sebesar 93,8% variabel literasi maka gaya hidup (X1) berpengaruh positif terhadap
ekonomi dipengaruhi oleh variabel gaya hidup dan literasi ekonomi (X3), semakin rasional gaya hidup
variabel teman sebaya, sedangkan sisanya sebesar (X1), maka semakin tinggi literasi ekonomi (X3).
6,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti Besarnya pengaruh gaya hidup (X1) terhadap literasi
(selain variabel gaya hidup dan teman sebaya). ekonomi (X3) diperoleh nilai BETA (β) sebesar 0,958
Selanjutnya untuk mengetahui koefesien eror (ρx3ε1) = atau 91,78% yang berarti bahwa, gaya hidup
√1–0.938 =√0.062 sehingga diproleh nilai ρx3ε1= 0,249. mempunyai pengaruh parsial yang sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan yang terhadap literasi ekonomi.
ditunjukan tabel di atas, maka dapat diketahui
pengaruh secara parsial atau besarnya koefisien jalur Pengujian Pengaruh Langsung Teman Sebaya
antara antara gaya hidup (variabel X1) dan kelompok Terhadap Literasi Ekonomi
teman sebaya (variabel X2) terhadap literasi ekonomi Koefisien jalur teman sebaya (X2) terhadap literasi
(variabel X3) sebagai berikut: ekonomi (X3) berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil
pengujian nilai thit = 2,002 (ρ = 0,047) artinya hasil uji
Pengujian Pengaruh Langsung Gaya Hidup Terhadap hipotesis signifikan karena nilai propabilitas 0,047 <
Literasi Ekonomi 0,05, artinya hipotesis 2 : terdapat pengaruh antara
Koefisien jalur gaya hidup (X1) terhadap literasi teman sebaya terhadap literasi ekonomi gagal
ekonomi (X3) berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil ditolak, maka teman sebaya (X2) berpengaruh positif
Iskandar1, Rahmayanti2 100
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

terhadap literasi ekonomi (X3), semakin kondusif Persamaan Struktural:


lingkungan teman sebaya (X2) maka literasi ekonomi X3 = ρx3x1.X1 + ρx3x2.X2 + ρx3ε1.ε1
(X3) akan semakin meningkat. Besarnya pengaruh X3 = 0.958.X1 + 0.037.X2 +0.249 ε1
kelompok teman sebaya (X2) terhadap literasi Jika nilai-nilai nilai ρx3x1=0.958, ρx3x2=0.037 dan
ekonomi (X3) diperoleh nilai BETA (β) sebesar 0,037 ρx3ε1= 0.249 disubstitusi ke diagram jalur, maka dapat
atau 0,13% artinya kelompok teman sebaya digambarkan seperti Gambar 1 dan hasil analisis X3 =
berpengaruh secara parsial sangat rendah terhadap f(X1; X2) dapat diringkas dalam Tabel 7:
literasi ekonomi. Jika nilai ρx3x1=0.958, ρx3x2=0.037 dan
ρx3ε1= 0,249 disubstitusi ke persamaan struktural,
maka dapat diperoleh:
ε1 = 0,249
0,958

X1 0,037

X3

X2

Gambar 1. Diagram jalur X1 dan X2 terhadap X3 model siklus I

Tabel 7. Rangkuman Hasil Perhitungan Model Siklus I

Pengaruh Kausal Nilai Uji-t Nilai Uji-F


Pengaruh Variabel
Langsung Tidak Langsung Total (sig) (sig)
52,262
X1 terhadap X3 0,958 - 0,958
(0,000) 1521,31
2,002 (0,000)
X2 terhadap X3 0,037 - 0,037
(0,047)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktural 0,938 sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain
di atas, dapat diketahui bahwa: 1) Besarnya koefisien yang tidak diamati yaitu sebesar 0,062.
jalur gaya hidup terhadap literasi ekonomi adalah
0,958 atau berpengaruh tinggi; 2) Besarnya koefisien Model Silus II
jalur teman sebaya terhadap literasi ekonomi adalah Pengaruh gaya hidup (variabel X1), teman sebaya
0,37 atau berpengaruh rendah; dan 3) Besarnya (variabel X2) dan literasi ekonomi (variabel X3)
pengaruh gaya hidup dan teman sebaya terhadap terhadap perilaku konsumsi (variabel Y) dapat dilihat
perilaku konsumsi secara langsung adalah R2 x3x1x2= pada Tabel 8:

Tabel 8. Hasil pengujian koefisien jalur X1, X2, dan X3 terhadap Y model siklus II
Nilai Uji F Nilai Uji t
Variabel R R Square Beta
(Sig) (Sig)
125,918
Model Siklus II ,809a 0,655 - -
(,000b)
1,989
Gaya Hidup (X1) - - - 0,331
(0,048)
Kelompok Teman 14,433
- - - 0,633
Sebaya (X2) (0,000)
3,892
Literasi Ekonomi (X3) - - - 0,653
(0,000)
101 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

Besarnya hasil pengujian di atas pada model teman sebaya terhadap perilaku konsumsi gagal
summary diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) ditolak maka, teman sebaya (X2) berpengaruh positif
sebesar 0,655. Berarti bahwa besarnya pengaruh terhadap perilaku konsumsi (Y), semakin kondusif
variabel gaya hidup (X1), teman sebaya (X2), dan pengaruh kelompok teman sebaya (X2) semakin
literasi ekonomi (X3) terhadap perilaku konsumsi (Y) rasional pula perilaku konsumsi (Y). Besarnya
yaitu sebesar 65,5% dan sisanya 34,5% dipengaruhi pengaruh kelompok teman sebaya (X2) terhadap
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Selanjutnya untuk perilaku konsumsi (Y) diperoleh nilai BETA (β) sebesar
mengetahui koefesien eror (ρYε2) = √1–0.655 =√0 0,633 atau sebesar 40,07% yang berarti bahwa
sehingga diproleh nilai ρYε2= 0,587. Jadi, pengaruh kelompok teman sebaya secara parsial berpengaruh
secara parsial atau besarnya koefisien jalur antara sedang terhadap perilaku konsumsi.
antara gaya hidup (variabel X1), teman sebaya
(variabel X2) dan literasi ekonomi (variabel X3) Pengaruh Literasi Ekonomi Terhadap Perilaku
terhadap perilaku konsumsi (variabel Y) sebagai Konsumsi
berikut: Koefisien jalur literasi ekonomi (X3) terhadap perilaku
konsumsi (Y) berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi pengujian nilai thit = 3,892 (ρ = 0,000) artinya hasil uji
Koefisien jalur gaya hidup (X1) terhadap perilaku hipotesis signifikan karena nilai propabilitas 0,00 <
konsumsi (Y) berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil 0,05, artinya hipotesis 5 : terdapat pengaruh antara
pengujian nilai thit = 1,989, (ρ = 0,0486) artinya hasil literasi ekonomi terhadap perilaku konsumsi gagal
uji hipotesis signifikan karena nilai propabilitas 0,048 ditolak maka, literasi ekonomi (X3) berpengaruh
< 0,05, artinya hipotesis 3 : terdapat pengaruh antara positif terhadap perilaku konsumsi (Y), semakin tinggi
gaya hidup terhadap perilaku konsumsi gagal ditolak literasi ekonomi (X3) semakin rasional pula perilaku
maka, gaya hidup (X1) berpengaruh positif terhadap ekonomi (Y). Besarnya pengaruh literasi ekonomi (X3)
perilaku konsumsi (Y), semakin rasional gaya hidup terhadap perilaku konsumsi (Y) diperoleh nilai BETA
(X1) semakin rasional pula perilaku konsumsi (Y). (β) sebesar 0,653 atau sebesar 42,648% yang berarti
Besarnya pengaruh gaya hidup (X1) terhadap perilaku bahwa literasi ekonomi secara parsial berpengaruh
konsumsi (Y) diperoleh nilai BETA (β) sebesar 0,331 sedang terhadap perilaku konsumsi.
atau 10,96% yang berarti bahwa gaya hidup Berdasarkan proposisi diatas maka gaya hidup
berpengaruh parsial rendah terhadap perilaku (X1), teman sebaya (X2) dan literasi ekonomi (X3)
konsumsi. mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku
konsumsi (Y). Adapun persamaan strukturalnya
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap adalah:
perilaku konsumsi Y = pYX1.X1 + pYX2.X2+ pYX3.X3 + pYε2. ε2
Koefisien jalur teman sebaya (X2) terhadap perilaku Y = 0,331 X1 + 0,633X2 + 0,653X3 + 0,587ε2
konsumsi (Y) berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil Dari hasil analisis perhitungan di atas, dapat
pengujian nilai thit = 14,433, (ρ = 0,000) artinya hasil digambarkan seperti Gambar 2 dan hasil analisis Y =
uji hipotesis signifikan karena nilai propabilitas 0,000 f(X1; X2; X3) dapat diringkas pada Tabel 9:
< 0,05, artinya hipotesis 4 : terdapat pengaruh antara

X1 ɛ2=0,587

0,653
X3
X1X1 Y
X1X1

X2
Gambar 2. Diagram Jalur X1, X2, X3 Terhadap Y Model Siklus II

Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Model Siklus II

Pengaruh Kausal Nilai Uji-t Nilai Uji-F


Iskandar1, Rahmayanti2 102
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

Pengaruh Antar Tidak Langsung (sig) (sig)


Langsung Total
Variabel (Melalui X3)
0,216
X1 terhadap Y 0,331 0,547 1,989
(0,331 X 0,653)
0,413 125,918
X2 terhadap Y 0,633 1,046 14,433 (0,000)
(0,633 X 0,653)
X3 terhadap Y 0,653 - 0,653 3,892

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur adalah 0,413 atau berpengaruh sedang; 6) Besarnya
structural di atas, dapat diketahui bahwa: 1) Besarnya pengaruh total teman sebaya terhadap perilaku
pengaruh langsung gaya hidup terhadap perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi adalah 1,046 atau
konsumsi adalah 0,331 atau berpengaruh rendah; 2) berpengaruh tinggi; 7) Besarnya koefisien jalur literasi
Besarnya pengaruh tidak langsung gaya hidup ekonomi terhadap perilaku konsumsi secara langsung
terhadap perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi adalah 0,653 atau berpengaruh sedang; dan 8)
adalah sebesar 0,216 atau berpengaruh rendah; 3) Besarnya pengaruh gaya hidup, teman sebaya
Besarnya pengaruh total gaya hidup terhadap terhadap perilaku konsumsi secara langsung adalah
perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi adalah R2 yxi= 0,655 atau 65,50% sedangkan sisanya
0,547 atau berpengaruh rendah; 4) Besarnya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diamati yaitu
pengaruh langsung teman sebaya terhadap perilaku sebesar 0,345 atau 34,5%.
konsumsi adalah 0,633 atau berpengaruh sedang; 5) Diagram hubungan kausal empiris dari hasil
Besarnya pengaruh tidak langsung teman sebaya pengujian selengkapnya dapat digambarkan dalam
terhadap perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi Gambar 3 dan Tabel 10:

ɛ2=0,249
ɛ2=0,587
X1

0,653
X3
0,633 Y
X2 X1X1
X1X1 X1X1
Gambar 3. Struktur hubungan
X1X1 kausal antar variabel

Tabel 10. Rangkuman hasil perhitungan model siklus III

Pengaruh Kausal
Pengaruh Antar
Tidak Langsung
Variabel Langsung Total
(Melalui X3)
X1 terhadap X3 0,958 - 0,958
X2 terhadap X3 0,037 - 0,037

0,216
X1 terhadap Y 0,331 0,547
(0,331 X 0,653)

0,413
X2 terhadap Y 0,633 1,046
(0,633 X 0,653)
X3 terhadap Y 0,653 - 0,653

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 10, dapat


disimpulkan bahwa: 1) Besarnya pengaruh langsung
gaya hidup terhadap literasi ekonomi adalah 0,958
atau berpengaruh tinggi; 2) Besarnya pengaruh
langsung teman sebaya terhadap literasi ekonomi
adalah 0,037 atau berpengaruh rendah; 3) Besarnya
pengaruh langsung gaya hidup terhadap perilaku
103 Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis - Vol 9 No 2 September 2018

konsumsi adalah 0,331 atau berpengaruh rendah; 4) berarti bahwa kelompok teman sebaya secara parsial
Besarnya pengaruh tidak langsung gaya hidup berpengaruh sedang terhadap perilaku konsumsi.
terhadap perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi Sementara itu, pengaruh antara literasi
adalah sebesar 0,216 atau berpengaruh rendah; 5) ekonomi terhadap perilaku konsumsi gagal ditolak
Besarnya pengaruh total gaya hidup terhadap maka, literasi ekonomi berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi adalah perilaku konsumsi, semakin tinggi literasi ekonomi
0,547 atau berpengaruh rendah; 6) Besarnya semakin rasional pula perilaku ekonomi. Besarnya
pengaruh langsung teman sebaya terhadap perilaku pengaruh literasi ekonomi terhadap perilaku
konsumsi adalah 0,633 atau berpengaruh sedang; 7) konsumsi diperoleh nilai BETA (β) sebesar 0,653 atau
Besarnya pengaruh tidak langsung teman sebaya sebesar 42,648% yang berarti bahwa literasi ekonomi
terhadap perilaku konsumsi melalui literasi ekonomi secara parsial berpengaruh sedang terhadap perilaku
adalah 0,413 atau berpengaruh rendah; 8) Besarnya konsumsi.
pengaruh total teman sebaya terhadap perilaku
konsumsi melalui literasi ekonomi adalah 1,046 atau 6. REKOMENDASI
berpengaruh tinggi; dan 9) Besarnya koefisien jalur
literasi ekonomi terhadap perilaku konsumsi secara Berdasarkan uraian pembahasan penelitian yang
langsung adalah 0,653 atau berpengaruh sedang. telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka
penulis ajukan beberapa rekomendasi. Pertama,
5. KESIMPULAN dalam rangka menanamkan perilaku konsumsi siswa
yang rasional (sederhana) diharapkan siswa
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang menanamkan gaya hidup yang rasional (sederhana).
telah dilakukan, terdapat pengaruh antara gaya hidup Untuk dapat membiasakan pola hidup sederhana
terhadap literasi ekonomi gagal ditolak, maka gaya kepada siswa sejak dini, maka gaya hidup siswa harus
hidup berpengaruh positif terhadap literasi ekonomi, disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. Sikap
artinya semakin rasional gaya hidup, maka semakin atau gaya hidup ini mementingkan pemenuhan
tinggi literasi ekonomi. Besarnya pengaruh gaya kebuhuhan utama seperti makanan bergizi,
hidup terhadap literasi ekonomi diperoleh nilai BETA perlengkapan dan peralatan sekolah, dan menabung.
(β) sebesar 0,958 atau 91,78% yang berarti bahwa, Selain itu siswa harus memiliki pemahaman dasar
gaya hidup mempunyai pengaruh parsial yang tinggi ekonomi atau literasi ekonomi, seperti pemahaman
terhadap literasi ekonomi. Selain itu, pengaruh antara mengenai kepemilikan baik uang maupun barang,
teman sebaya terhadap literasi ekonomi gagal pemahaman tentang fungsi uang, membiasakan
ditolak, maka teman sebaya berpengaruh positif menabung, membiasakan berbagi, menggunakan
terhadap literasi ekonomi, semakin kondusif benda/alat secara bijaksana, kreatif mencari
lingkungan teman sebaya maka literasi ekonomi akan alternatif pengganti, menyesuaikan keinginan dan
semakin meningkat. Besarnya pengaruh kelompok kemampuan, membedakan keinginan dan
teman sebaya terhadap literasi ekonomi diperoleh kebutuhan, membuat target keinginan, dan mengajak
nilai BETA (β) sebesar 0,037 atau 0,13% artinya anak ke bank.
kelompok teman sebaya berpengaruh rendah Kedua, dalam rangka menanamkan perilaku
terhadap literasi ekonomi. konsumsi siswa yang rasional (sederhana) diharapkan
Adapun pengaruh antara gaya hidup terhadap peran orang tua dan guru memberikan pemahaman
perilaku konsumsi gagal ditolak maka, gaya hidup bahwa memiliki teman bisa membuat siswa tumbuh
berpengaruh positif terhadap perilaku konsumsi, dan berkembang. Teman juga memiliki peran besar
semakin rasional gaya hidup semakin rasional pula dalam perkembangan dan kepribadian siswa.
perilaku konsumsi. Besarnya pengaruh gaya hidup Sehingga sangatlah penting untuk memilih teman
terhadap perilaku konsumsi diperoleh nilai BETA (β) yang dapat mengajak siswa menjadi pribadi yang
sebesar 0,331 atau 10,96% yang berarti bahwa gaya lebih baik, bukan malah sebaliknya. Agar pergaulan
hidup berpengaruh rendah terhadap perilaku siswa berarah ke hal-hal yang positif. Tidak
konsumsi. Sedangkan, pengaruh antara teman melenceng dari peraturan agama maupun hukum.
sebaya terhadap perilaku konsumsi gagal ditolak Maka pilihlah teman denga kritis dan bijak sana.
maka, teman sebaya berpengaruh positif terhadap Ketiga, karena penelitian ini terbatas pada
perilaku konsumsi, semakin kondusif pengaruh variabel gaya hidup, kelompok teman sebaya dan
kelompok teman sebaya semakin rasional pula literasi ekonomi serta belum menggunakan variabel
perilaku konsumsi. Besarnya pengaruh kelompok lain yang mempengaruhi perilaku konsumsi siswa,
teman sebaya terhadap perilaku konsumsi diperoleh maka perlu penelitian lebih lanjut yang mengungkap
nilai BETA (β) sebesar 0,633 atau sebesar 40,07% yang faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku
Iskandar1, Rahmayanti2 104
Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Teman Sebaya, dan Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi

konsumsi siswa yang rasional secara mendalam Peter, J. P., & Olson, J. C. (2000). Consumer behavior:
dengan cakupan penelitian yang lebih luas. Perilaku konsumen dan strategi pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
6. DAFTAR PUSTAKA Peter, J. P., & Olson, J. C. (2013). Perilaku konsumen
Aprilia, W. (2014). Resiliensi dan dukungan sosial dan strategi pemasaran (1st ed.).
pada orang tua tunggal: Studi kasus pada ibu Setiadi, N. J. (2002). Perilaku konsumen: Konsep dan
tunggal di Samarinda. Jurnal Psikologi implikasi. Jakarta: Prenada Media.
UNMUL, 1(3), 268-279. Shaffer, D. R. (2005). Social and personality
Arsyad, A. (2012). Media pembelajaran. Jakarta: PT. development. Belmont, CA:
Raja Grafindo Persada. Thomson/Wadsworth.
Budiwati, N. (2010). Analisis literasi ekonomi dan Sina, P. G. (2012). Analisis literasi ekonomi. Jurnal
perilaku konsumen: Survey pada guru SMA di Economia, 8(2).
kota Bandung. Unpubislhed Disertation. Smith, A. (1976). An inquiry into the nature and
SPsUniversitas Pendidikan Indonesia. causes of the wealth of nations. In R. H.
Gardner, J. E. (1983). The turbulent teens: Campbell & A. S. Skinner (Eds.), The glasgow
Understanding, helping, surviving. Los edition of the works and correspondence of
Angeles, California: Sorento Press. Adam Smith, 2. Oxford University Press:
Hadija, L. (2013). Pengaruh teman sebaya dan Liberty Fund.
prestasi belajar ekonomi pada perilaku Sugiyono, S. (2015). Metode penelitian kombinasi.
konsumsi siswa SMA Khadijah Surabaya. Jurnal Bandung: Alfabeta.
Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, 1(2). Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian pendidikan
Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, D. L. (2009). kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Consumer behavior: Building marketing Alfabeta.
strategy (11th ed.). New York: The McGrawHill Yanti, S, Maksum, J. H., & Asriati, N. (2014). Pengaruh
Companies, Inc. penguasaan konsep ekonomi dan status sosial
Hoyer, W. D. & MacInnis, D. J. (2010). Consumer ekonomi orang tua terhadap pola perilaku
behavior (5th ed.). South-Western: pre-Press, konsumsi siswa. Unpublished Thesis. Magister
PMG. Pendidikan Ekonomi. Universitas Tanjungpura
Ioanas, E., & Stoica, I. (2014). Social media and its Pontianak.
impact on consumers behavior. International
Journal of Economic Practices and Theories,
4(2), 38-52.
Juliana, J. (2013). Pengaruh literasi ekonomi terhadap
perlikau konsumsi mahasiswa pendidikan
ekonomi. Published Thesis. FKIP UNTAN.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen
pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusniawati, M., & Kurniawan, R. Y. (2016). Pengaruh
status sosial ekonomi orang tua dan literasi
ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa
kelas X IPS di SMA Negeri 2 Tuban. Jurnal
Pendidikan Ekonomi (JUPE), 4(3).
Lamb, C. W., & Hair, J. F. (2001). Pemasaran (1st ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Laursen, E. K. (2005). Rather than fixing kids - build
positive peer cultures: Reclaiming children and
youth. ProQuest Education Journals, 14(3),
137-142.
Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya:
Usaha Nasional.
Marsh, C. J. (2009). Key concepts for understanding
curriculum. Chipperman: CPI Antony Rowe.
Mathews, L. G. (1999). Promoting economic literacy:
Ideas for your classroom. Asheville: All rights
reserved.

Anda mungkin juga menyukai