Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN TERTUSUK BINATANG


DAN KARANG LAUT (P3K PANTAI)”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Gusti Barlia, S.Kep.M.Pd.

Disusun Oleh:

Adinda restita putri


Devfi Anggraini
Febbie indah triana
Lukman Mulia Ramadhan
Nurul Wahdah
Trieka wahyuni
Ridho luthfi
Zikri Nurhidayat

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PONTIANAK PRODI D-III KEPERAWATAN SINGKAWANG

TAHUN 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang dihadapi oleh
para wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut. Disamping itu resiko karena sifat
alamiah laut seperti arus, pasang surut, ombak, suhu air laut, kondisi didasar laut dan jenis
pekerjaan/kegiatan yang dilaukan dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut. Salah
satu trauma di laut yaitu tertusuk binatang laut atau karang laut.

Untuk mencegah terjadinya serangan binatang laut berbahaya kita harus mengetahui
jenis binatang laut berbahaya diperairan tersebut, pola hidupnya, pola perilakunya saat mau
menyerang manusia, serta jenis alat pelindung diri yang tepat.

Pertolongan pertama yang tepat serta terapi definitif sedini mungkin dan mengatasi
kedaruratan akibat trauma (perdarahaan, syok, reaksi antigen-antibody) dan kecepatan
evakuasi kefasilitas medis terdekat sangat menentukan kehidupan korban

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan di pantai ?

2. Apa saja hewan berbahaya yang dapat menusuk manusia ketika berada di pantai ?

3. Bagaimana pertolongan pertama saat tertusuk binatang laut atau karang laut ?
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu menjelaskan makalah dan asuhan keperawatan pertolongan pertama pada


pasien tertusuk binatang dan karang laut

2. Tujuan Khusus

Menjelaskan konsep dasar ,dan menjelaskan asuhan keperawatan pertolongan pertama


pada pasien tertusuk binatang dan karang laut.

D. Manfaat Penulisan

1. Mendapatkan pengetahuan tentang pertolongan pertama.

2. Mendapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pertolongan pertama pada pasien


tertusuk binatang dan karang laut
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Laut

Banyak sekali binatang laut yang memiliki bisa atau racun, dari racun yang tingkat
rendah atau tidak begitu berbahaya yang biasanya hanya berakibat sesaat maupun racun
golongan tingkat sangat berbahaya. Jenis-jenis binatang laut yang beraneka ragam seperti
halnya aneka ragam hewan yang hidup di darat mempunyai perbedaan. Kontak dengan
binatang laut dapat menyebabkan luka tertusuk (biasanya pada tangan dan kaki) reaksinya
dapat berupa racun.

Racun ini bervariasi tergantung pada sensitivitas dan ketahanan seseorang juga keganasan
serta jumlah racun yang terkontak.

B. Jenis-Jenis Binatang Darat Yang Berbahaya dan Pertolongan Pertamanya

1. Kelabang

Gigitan kelabang meninggalkan bekas berupa sepasang luka, dan menyebabkan


pembengkakan, rasa sakit dan kemerahan di sekitar tempat luka. Rasa terbakar, pegal dan
sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.

a. Pertolongan Pertama:

1) Kompres dingin dan dicuci dengan obat antisepti.

2) Kalau ada, cuci bekas gigitan dengan larutan pekat garam inggris

3) Berikan obat pelawan rasa sakit

4) Apabila penderita gelisah segera bawa ke dokter.


2. Kucing dan Anjing

Sebuah penelitian menyebutkan, kucing dapat menginjeksi bakteri lebih jauh ke dalam
sendi dan jaringan tubuh, yang merupakan tempat sempurna bagi potensi berkembangnya
infeksi. Tindakan cepat untuk segera melakukan pengobatan pasca gigitan kucing pun
menjadi hal yang sangat dianjurkan. Begitu pula jika tergigit anjing.

a. Berikut ini adalah langkah-langkah pertolongan pertama jika tergigit kucing atau anjing :

1) Bersihkan luka dengan sabun mandi sampai benar-benar dirasa bersih. Hal ini bertujuan
untuk membersihkan luka dari kuman dan bakteri yang mungkin saja menempel pada luka

2) Selanjutnya bersihkan luka dengan Alkohol dengan cara diusap-usapkan dan digosok-
gosokan sambil ditekan-tekan. Agar lebih udah melakukannya, anda bisa menggunakan media
tisu atau kapas. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman dan bakteri yang ada pada luka.

3) Langkah berikutnya silahkan anda konsumsi antibiotik. Saya kira tidak sulit mencari
antibiotik karena sudah banyak tersedia di apotik-apotik terdekat. Hal ini bertujuan untuk
membasmi virus rabies yang mungkin saja ditularkan oleh kucing dan anjing peliharaan kita
melalui gigitan yang kita alami.

4) Langkah terakhir adalah memberi obat luka pada luka bekas gigitan kucing dan anjing
yang kita alami. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka bekas gigitan
tersebut

.
C. Jenis-Jenis Binatang Laut Yang Berbahaya dan Pertolongan Pertamanya

1. Bulu babi

Bulu babi termasuk filum Echinodermata, bentuk dasar tubuhnya segilima.


Mempunyai lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki
tabung dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga
dapat digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari
lempengan-lempengan yang berhubungan satu sama lain.

Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi dengan duri-duri (Nantji, 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti jarum dan
sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat
digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Bulu babi
berbahaya jika terinjak karena durinya sangat rapuh/ mudah patah dan durinya
mengandung racun.

a. Gejala-gejala tertusuk duri bulu babi :

1) Rasa sakit pada bagian tubuh yang tertusuk

2) Agak sedikit demam atau demam derajat ringan

b. Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk bulu babi,
yang perlu dilakukan adalah :

1) Jangan panik

2) Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan tindakan ABCD
apabila tidak ada tanda-tanda sesak napas atau henti napas dan gangguan sirkulasi

3) Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan (jeruk
lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan pada daerah tubuh yang tertusuk.

4) Keluarkan durinya dan beri antiseptik


5) Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis.

2. Ubur-ubur

Sengatan ubur-ubur adalah gangguan umum untuk perenang dan penyelam.


Dengan tentakel yang berisi ribuan sengatan berduri kecil, ubur-ubur yang ditemukan di
semua samudra dunia berpotensi menyerang manusia. Sengatan ubur-ubur berkisar dari
ringan sampai parah.

Beberapa ubur-ubur yang sangat beracun dan bahkan sengatan kecil dapat
menyebabkan sakit parah dan iritasi, sedangkan ubur-ubur lainnya tidak berbahaya bagi
manusia. Kebanyakan sengatan ubur-ubur dapat dirawat dengan pertolongan pertama,
tapi beberapa jenis sengatan ubur-ubur dapat lebih parah dan memerlukan perawatan
medis. Dalam kasus yang jarang, sengatan ubur-ubur yang luas atau dari spesies tertentu
ubur-ubur dapat mengancam jiwa.

a. Gejala sengatan ubur yang ringan

Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan:

1) Sensasi terbakar

2) Menyakitkan tanda atau garis merah yang berkembang setelah beberapa menit
sampai beberapa jam

3) Gatal

4) Kesemutan dan mati rasa

5) Lepuh

Iritasi ringan hingga sedang di kulit biasanya membaik dalam waktu satu hingga dua
minggu. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda pada kulit mungkin makan waktu satu
sampai dua bulan.

Sengatan ubur-ubur yang parah dapat mempengaruhi seluruh tubuh (reaksi sistemik).
b. Tanda dan gejala sengatan ubur-ubur yang parah

1) Mual

2) Muntah

3) Sakit kepala

4) Kejang otot

5) Kelemahan

6) Kesulitan mengendalikan gerakan otot

7) Pusing

8) Demam

c. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat ubur-ubur
yang perlu dilakukan adalah :

1) Setelah merasakan tersengat ubur-ubur segeralah tentakel dibersihkan dengan cara


dicuci dengan air laut di pantai saat itu juga. Pada saat membersihkan area yang
terkena sengatan ubur-ubur jangan menggosok dengan menggunakan tangan
telanjang, karena terkadang ubur-ubur meninggalkan sisa tentakel pada permukaan
kulit.

2) Segeralah ke bibir pantai untuk mencari pertolongan.

3) lalu bilas daerah sengatan dengan cuka (cairan asam) untuk menetralkan sengatan
di kulit.

4) Kompres daerah yang terkena sengatan ubur-ubur tersebut dengan air panas.

5) Istirahatlah, dan tahanlah rasa sakit yang Anda rasakan.

6) Paling tidak rasa sakit yang berlebihan akan turun setelah kira-kira 1 jam.
7) Untuk meminimalisir, berjemurlah di paparan sinar matahari dan oleskan minyak
yang panas. Misalnya Gandapura atau minyak Cap Kapak.

3. Ular laut

Ular laut adalah salah satu binatang paling berbahaya dan beracun di laut. ular laut
terkadang dapat kita jumpai di pantai yang ada banyak karangnya. Ular laut bersembunyi
di sana untuk mencari mangsa berupa ikan-ikan kecil, namun jika merasa terancam maka
ia akan menggigit kita.

a. Tanda dan Gejala

Gejala utama dari envenomisasi (keracunan akibat patukan ular) bisa muncul
dalam hitungan menit sampai berjam-jam setelah terkena gigitan. Gejala yang timbul
dapat berupa :

1) Kekakuan anggota tubuh

2) Rasa sakit dan kontraksi otot yang disertai kelemahan.

3) Kelumpuhan otot bisa menjalar ke badan dan

4) mengakibatkan kesukaran bernafas akibatnya korban sering panik dan bertindak


kurang wajar.

b. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita digigit ular laut, yang
perlu dilakukan adalah :

1) Menenangkan korban yang cemas;

2) Nilai kondisi pasien, lakukan ABC (Airway, breathing, Circulation)

3) imobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan cara
mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena
pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran
darah dan getah bening; pertimbangkan pressure-immobilisation pada gigitan hindari
gangguan terhadap luka gigitan karena dapat meningkatkan penyerapan bisa dan
menimbulkan pendarahan lokal.

4) Berikan ABU (bila ada)

5) Segera bawa ke Rumah Sakit

4. Ikan Pari

Ikan Pari memiliki duri berbisa di ekornya. Jika tanpa sengaja menginjak ikan
pari, itu akan merespon dengan menyodorkan ekornya ke kaki. Venom dan tulang
belakang fragmen dapat menyebabkan luka menjadi terinfeksi. Daerah yang cedera
tersebut menjadi biru dan hitam. Kerusakan itu terjadi karena adanya injeksi racun dan
kerusakan jaringan, yang mungkin juga terkena infeksi.

a. Tanda dan gejala

Gejala yang ditmbulkan akibat sengatan ikan pari biasanya menyebabkan rasa
sakit, mual, kelemahan, dan pingsan. Dalam kasus yang jarang terjadi, korban mungkin
akan kesulitan bernapas atau bahkan mati.

b. Tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi kasus seperti ini adalah sebagai berikut
:

1) Cuci luka hingga bersih dengan air laut.

2) Ikat kaki yang tersengat dengan pembalut kira-kira 5 cm di atas luka, seperti merawat
luka gigitan ular. Lakukan hal ini sesegera mungkin. Ikat tersebut harus cukup
kencang untuk mencegah penyebaran racun pada jaringan kulit, tetapi jangan sampai
menghalangi aliran darah dalam jaringan di bawah kulit. Untuk mengujinya, selipkan
jari-jari Anda di bawah tali pengikat. Apabila jari-jari tidak dapat masuk, berarti
ikatan tersebut terlalu kencang.

3) Keluarkan sisa-sisa sengat dari dalam luka.


4) Sediakan air hangat untuk meredam bagian kaki yang luka, kemudian rendam sampai
10 jam. Tambahlah air panas untuk mempertahankan suhu air agar tetap sama.
Kondisi ini akan melumpuhkan racun tersebut.

5) Tidak ada obat antiracun untuk luka sengat ini. Jadi segera lah bawa ke Rumah Sakit

5. Moluska “Kerang Kerucut”

Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas tubuh. tubuh mollusca
adalah tripoblastik, bilateral simetri, dan memiliki mantel yang dapat menghasilkan
bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah
(rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah, dan
bekicot. Namun, ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok seperti cumi-cumi,
sotong gurita dan siput telanjang.

Bedasarkan simetri, kaki, cangkang, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas 5 kelas
yaitu:

a. Kelas Amphineura, contohnya Chiton,tubuhnya bilaterla simetris, cangkang terdiri dari 8


kepingan kapur yang mempunnyai banyak-banyak serabut insang yang berlapis-lapis.

b. Kelas Gastropoda, contohnya siput, bekicot dll.

c. Kelas Scaphopoda, cangkang seperti kerucut atau tanduk. Ujung cabang berlubang dan
bermantel.

d. Kelas Chephalopoda, contoh cumi-cumi, gurita, nautilus dan sebagainya. Tubuhnya


bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem saraf
berkembang dipusatkan di kepala.

e. Kelas Pelecypoda, contoh kerang, tiram kepah, remis dan sebagainya.

Biota laut yang satu ini tidak kalah mematikan bagi penyelam jika tersengat
olenya, beberapa hewan ini menyengat dengan menembakkan tombak yang berukuran 25
mm yang dialiri racun mematikan. Hewan ini memiliki motif yang menarik dengan corak
yang bermacam-macam. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menyentuh dan
mengganggunya dan gunakan sarung tangan jika menyelam. Efek yang muncul selain
kematian bisa terkena lumpuh dan gangguan pernapasan.

Tanda dan gejala yang ditimbulkan yaitu ; edema, iskemia, mati rasa, parastesia di
sekitar luka. Pasrastesia dapat menjalar sampai ke daerah bibir,mulut. Paralisis muscular
lokalisata dapat berkembang menjadi kelemahan atau paralisis generalisata dan berakhir
dengan gagal napas dan kardiopulmonal.

a. Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk kerang
kerucut, yang perlu dilakukan adalah :

1) Jangan panik

2) Perhatikan pernapasan korban

a) Baringkan penderita dengan posisi terlentang

b) Lakukan langkah A (Airway) yaitu bebaskan jalan napas.

c) Jika terjadi henti napas lakukan langkah B (Breathing) yaitu lakukan bantuan
pernapasan denga cara Mouth to Mouth (dari mulut ke mulut).

d) Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation) yaitu pijat jantung luar
bergantian dengan bantuan pernapasan dengan frekuensi 15 kalikompresi jantung : 2
kali hembusan.

3) Lakukan pengisapan lokal dengan menggunakan alat penghisap, seperti pompa vakum
ekstaktor.

4) Pertolongan selanjutnya bawalah ke Rumah Sakit untukmendapatkan perawatan secara


medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan dengan jalan D (Drug fluids),
penggunaan obat-obatan sebagai berikut:

a) Pemberian cairan infus sesuai dengan indikasi.

b) Adrenalin diberikan 0,5-1 mg/IV dapat dihitung 3-5 menit


c) Sulfas atropin, untuk bradikardi dengan dosis 0,04 mg/kg BB atau langsung
diberikan 0,5 mg/IV dapat diulang seperlunya,dosis maksimal 2mg.

d) Pemberian meylon untuk menetralisir asam yang terbentuk dijaringan yang iskemia
akibat henti sirkulasi denga dosis 1mg/kg BB, dilanjutkan 0,5 mg/kgBB 10-15 menit
kemudian. Padahenti napas yang baru terjadi 1-2 menti tidak perlu diberikan meylon.

e) Pemberian Xylocard 50mg IV bolus untuk disritmia, VES (Ventrikel Ekstra


Systole) dan untuk mencegah fibrilasi ventrikel.

5) Pemberian kalsium untuk meningkatkan kontraktilitas myocard digunakan Ca


Glukonas 10 cc larutan 10% bila perlu dapat diulang setiap 10menit.

6) Pemberian kortikosteroid untuk anti inflamasi (oedem), retensi Na, ketahanan


kapiler, dengan dosis 10-20 mg IV

7) Pemberian dopamin untuk vasokonstriksi, dengan dosis dopamin 6-15


meg/kgBB/menit IV (200 mg dopamin dalam 200-500cc D5% dengan kecepatan
tetesan maksimal 20 tpm). Pakailah Dobutamin (Dobuject) sebagai pengganti dopamin
jika heart rate tinggi/cepat.

6. Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )

Binatang kecil ini terdapat dicelah celah karang, dan jika ia merasa terganggu
akan mengeluarkan cincin berwarnba biru pada permukaan badannya. Luka gigitan
biasanya tidak sakit dan kecil. Namun jika dibiarkan akan menyebabkan bisa ( racun )
akan menyebar ke dalam tubuh dan mengakibatkan kelumpuhan yang bisa berujung pada
berhentinya bernafasan.

1). Gurita Cincin Biru ( Blue ringed Octopus )

a. Tanda dan Gejala

1) Kegagalan nafas secara progresif selama 10-15 menit


2) Luka bekas gigitan kecil, tidak terasa nyeri

3) Mungkin berwarna merah & benjolan (tampak seperti melepuh berisi darah)

4) Kehilangan rasa raba (disekitar mulut & leher)

5) Kesulitan menelan, kelumpuhan otot, gangguan penglihatan, inkoordinasi

6) Mual & muntah, pernapasan & denyut nadi berhenti à kematian

b. Tindakan yang harus dilakukan saat pasien terkena gigitan gurita cincin biru ini
adalah :

1) Nilai Airway, Breathing, Circulation

2) Pertolongan dengan nafas buatan selama 6 – 12 jam

3) Pemasangan turniket lebar dan sayatan diatas luka harus segera dilakukan setelah
tempat gigitan ditemukan

4) Sebaiknya korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang terdekat.

7. Scorpionfish and Lionfish (Scorpaena sp dan Pterois antennata)

Scorpionfish dan lionfish memiliki bentuk tubuh yang elegan dengan sirip
memanjang.namun. Pada bagian ujung dari Sirip-sirip keras tersebut terdapat kelenjar
racun, apabila terkena tubuh manusia dapat menyebabkan sakit yang berlangsung selama
6 jam.

a. Langkah–langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tertusuk Scorpionfish
and Lionfish, yang perlu dilakukan adalah :

1) Jangan panik

2) Siram dengan air panas dicampur cuka atau irisan lemon dapat dijadikan sebagai
obat untuk mengurangi rasa sakit.
3) Bawa ke Rumah Sakit segera, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

D. Terumbu Karang

Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan


daratan (land masses) terdapat tiga klasifikasi tipe terumbu karang yang sampai sekarang
masih secara luas dipergunakan. Ketiga tipe tersebut adalah :

1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai
dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai
yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken
(Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.5¬2
km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.
Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai
puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar
atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great
Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan
(Sulawesi Tengah).

3. Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau¬pulau
vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut
Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang
penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate
(Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)

Tipe-tipe terumbu karang, yaitu terumbu karang tepi (kiri), terumbu karang
penghalang (tengah), dan terumbu karang cincin (kanan).

Namun demikian, tidak semua terumbu karang yang ada di Indonesia bisa
digolongkan ke dalam salah satu dari ketiga tipe di atas. Dengan demikian, ada satu
tipe terumbu karang lagi yaitu:

4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat
island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam
kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan
berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh:
Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).

a. Bahaya Karang Laut

Karang laut dapat menimbulkan bahaya jika tertusuk ke dalam tubuh manusia. Di
antaranya:

1. Jika tusukan karang laut menimbulkan luka, maka dapat menimbulkan resiko infeksi.

2. Tusukan karang laut yang masih tertinggal di dalam tubuh manusia jika tidak bisa
keluar, maka dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan kelumpuhan.

3. Jika yang tertusuk itu karang yang memiliki racun, maka racun tersebut dapat
menyebabkan kelumpuhan hingga kematian

b. Penanganan Pertama pada Pasien Tertusuk Karang Laut

Pertolongan pertama luka tertusuk bisa di atasi dengan mengangkat potongan yang
tertinggal dengan sarung tangan atau pingset, lalu rendam bagian terluka dalam air
panas (45 derajat celcius) selama 30-90 menit.Kebanyakan racun adalah protein yang
akan hancur dan melunak oleh panas dan untuk menetralkan racun dapat digunakan
ammonia, tapi jika sulit untuk menemukan amonia, dapat dinetralisir dengan urine yang
juga mengandung ammonia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang dihadapi oleh
para wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut. Disamping itu resiko karena
sifat alamiah laut seperti arus, pasang surut, ombak, suhu air laut, kondisi didasar laut dan
jenis pekerjaan/kegiatan yang dilaukan dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut.
Salah satu trauma di laut yaitu tertusuk binatang laut atau karang laut.

Jenis-jenis binatang laut yang beraneka ragam seperti halnya aneka ragam hewan
yang hidup di darat mempunyai perbedaan. Kontak dengan binatang laut dapat
menyebabkan luka tertusuk (biasanya pada tangan dan kaki) reaksinya dapat berupa
racun.
DAFTAR PUSTAKA

Alkvied, ovick. 2012. Tugas P3K di laut. https://www.scribd.com/doc/178324125/


Tugas-p3k-Di-Laut (diakses tanggal 25 Maret 2015)

http://sosbud.kompasiana.com/2012/07/09/ancaman-bahaya-di-balik-pasir-putih-dan-air-
yang-jernih-470060.html (diakses tanggal 25 Maret 2015)

rahrdini, fitria. 2007. https://www.scribd.com/doc/178324125/hewan-berbahya-di-laut.


(diakses tanggal 25 Maret 2015)

https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2014/01/29/cara-alami-mengatasi-
sengatan-ubur-ubur/ (diakses tanggal 24 April 2015)

http://sehatnesia.com/469/pertolongan-pertama-sengatan-binatang-laut/ (diakses tanggal


24 April 2015)

http://dunialaut.com/2008/11/01/sengatan-biota-laut.html (diakses tanggal 24 April 2015)

http://www.touristpolicebali.info/3/profile/161/pertolongan-pentama-saat-cedera-dilaut/
(diakses tanggal 24 April 2015)

http://intisari-online.com/read/gigitan-kucing-lebih-berbahaya-dari-gigitan-anjing
(diakses tanggal 24 April 2015)

Anda mungkin juga menyukai