Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

TANGGAL: 10 OKTOBER 2020

Nama Pasien : Ny.W

Ruang :-

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien : klien terlihat lesu, klien selalu menunjukkan
ekspresi tidak berdaya dan tidak berguna
b. Diagnosa keperawatan jiwa : Harga diri rendah kronis
c. Tujuan :
1) Kognitif, klien mampu:
- Mengenal aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
- Menilai aspek positif dan kemampuan yang dapat dilakukan
- Memilih aspek positif dan kemampuan yang ingin dilakukan
2) Psikomotor, klien mampu:
- Melakukan aspek positif dan kemampuan yang dipilih
- Berperilaku aktif
- Menceritakan keberhasilan pada orang lain
3) Afektif, klien mampu:
- Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
- Menghargai kemampuan diri
- Meningkatkan harga diri
d. Tindakan keperawatan :
- Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki
klien
- Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki dan
dapat digunakan
- Bantu klien memilih aspek positif yang akan dilatih
- Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang
positif
- Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan klien dengan baik
- Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilannya
- Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan
- Bantu klien menilai manfaat latihan
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi
a. Salam Terapeutik: “Assalamualaikum. Selamat pagi ibu. Saya perawat Herdian
atau biasa dipanggil perawat Dian. Saya mahasiswa Profesi Ners Keperawatan
Untan. Hari ini saya dinas dari jam 7 pagi- 2 sore. Kalau boleh tau nama ibu siapa
ya bu? Ibu lebih senang dipanggil apa ?”
b. Evaluasi/Validasi: “Ibu gimana keadaannya hari ini ? apa yang ibu rasakan?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana, kalau kita ngobrol tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah Ibu W lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat Ibu W lakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih
satu kegiatan untuk kita latih. Tujuannya agar kondisi ibu menjadi lebih baik
lagi dan ibu tidak merasakan perasaan negatif seperti yang sekarang ibu
rasakan. Bagaimana menurut Ibu W?”
 Tempat : ”Ibu merasa nyaman kalau kita ngobrol dimana bu? Bagaimana
kalau di ruang tamu saja bu?
 Waktu : “Kita ngobrolnya 30 menit gimana bu? apakah ibu mau ?”
Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)

a. Penyebab: “apa peristiwa yang menyebabkan ibu tidak ingin keluar rumah?”
b. Tanda dan gejala: “apa yang ibu rasakan akibat peristiwa itu? apakah didalam
kehidupan ibu Wang dapat ibu banggakan? Apakah kelebihan yang ibu miliki?”
c. Akibat: “apakah ibu mengetahui akibat jika ibu tidak keluar rumah? Apakah ibu
merasa kehidupan ibu lebih baik atau sebaliknya?”
d. Tindakan: “Ibu W, apa saja kegiatan yang ibu senangi? Bagus, apa lagi? Saya
buat daftarnya ya bu. Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci
piring? Wah, bagus sekali. Cukup banyak kemampuan dan kegiatan yang  Ibu W
miliki “.

”Ibu W, dari kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah?yang kedua? sampai
5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang
masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”

”Sekarang, coba Ibu W pilih satu kegiatan  yang masih bisa dikerjakan di rumah


sakit ini atau yang paling ibu senangi”.

“Setelah ibu memilih satu kegiatan yang paling ibu sukai, gimana kalau kita coba
praktekan, gimana bu? Kalau ibu mau, saya siapin dulu peralatan yang mau ibu
gunakan. Sebentar ya bu saya ambilkan dulu.”

“Wah ibu hebat sekali masih sangat aktif dalam melakukan kegiatan ini. Kegiatan
ini bisa ibu lakukan setiap hari supaya ibu bisa lebih bersemangat dan bisa selalu
menggali aspek positif yang ada dalam diri ibu.”
Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi klien (subyektif): “Bagaimana perasaan Ibu W setelah ngobrol
dan latihan kegiatan yang ibu senangi?”
 Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement): “apakah ibu bisa
menyebutkan apa saja latihan kita hari ini dan apa tujuannya?” “baik ibu
bagus sekali ya”

b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan): ”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu W
mau berapa kali sehari melakukan kegiatan ini? Bagus, dua kali yaitu pagi-
pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat jam berapa?”

c. Kontrak yang akan datang


 Topik: “Besok pagi  kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu W
masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain
kegiatan yang barusan kita lakukan? Ya bagus, kalau begitu kita akan
latihan kegiatan yang barusan ibu sebutkan.”
 Waktu: “besok jam 8 pagi kita ngobrolnya selama 30 menit lagi ya ibu ?
 Tempat : “kita lakukan disini lagi ya bu, menit gimana menurut ibu ?

Anda mungkin juga menyukai