Dasar Akustik 001
Dasar Akustik 001
+ +
Tekanan udara dalam
0 kondisi seimbang
t
- - Periode (T)
Tekanan udara max ketika
-p terjadi perenggangan
c
pemampatan pemampatan
perenggangan perenggangan f
Variable Gelombang Suara
• Tekanan Suara :
Penyimpangan tekanan atmosfir yang terjadi akibat adanya
gelombang suara di udara. Diukur dalam satuan Pascal (Pa)
• Frekuensi :
Jumlah osilasi (satu siklus perapatan dan perenggangan) yang terjadi
pada partikel-partikel udara dalam setiap detik. Diukur dalam satuan
Herzt (Hz)
Dimana :
p(t) = tekanan akustik
p = Amplitudo max. dari fungsi tekanan akustik
Disederhanakan :
2 p2 p
pt dan prms
t 2 2
Intensitas Suara
W I .dS
s
W 4 π r2 . I atau
2
W 4
2
prms r 2
r
o co
W = Daya suara
S = Luas permukaan propagasi
Hubungan Daya dan Intensitas Suara
Inverse Square Law
2
W W I1 r2
I1 dan I 2
4 r12 4 r22 I2 r
1
r = jarak A = luas permukaan
Skala dB
Permukaan bola Permukaan 1/2 bola Permukaan 1/4 bola Permukaan 1/8 bola
(sumber titik (sumber titik diatas (sumber titik pada (sumber titik di sudut
pada posisi permukaan keras) garis pertemuan dua pertemuan tiga
bebas) permukaan keras) permukaan keras)
2 r 2
W I 4r W I 2r 2 W I r 2 W I
2
2
4r
W I dimana Q = faktor arah
Q
Hubungan Tingkat tekanan Suara, Tingkat Intensitas, dan
Tingkat Daya Suara
2 2
4r
dan
prms
W I I
Q 0 c0
LW LI 20 log r 11
LW LP 20 log r 10 log Q 11
Pada pengukuran, besaran yang didapatkan adalah Lp LW dihitung
Rangkaian Pembobot
Metode Intensitas :
I I1 I 2 I n
Lp
I LP
LP LI maka anti log 10 10
I0 10
LP 1 LP 2 LP n
10 10
I total 10 10 ..... 10 10
LP n
L10P1 LP 2
LP total 10 log 10 10 10 ..... 10 10
Penjumlahan deciBel
Metode Nomogram
Contoh : 75 dB 80 dB
Selisih : 5 dB
ditambahkan : 1.2 dB pada nilai yang lebih besar
Total : 81.2 dB
PENJUMLAHAN deciBel
S1
r1
Lp1 = 60 dB
Lp2 = 60 dB
r2
Lp3 = 60 dB
S2 r3
S3
Lptotal = 10 log ( 1060/10 + 1060/10 + 1060/10 ) = 65 dB
PROPAGASI SUARA DALAM RUANG TERTUTUP
Selubung Ruangan
Sumber Suara
Radiasi Suara dari titik Sumber dan Penerima
Suara pantul
titik S sumber
Suara langsung
titik P penerima
X
E D0 S X
mengingat
W E
I dan W
S t
S
kerapatan energi maka :
suara langsung = Do X
I D0 atau I D0 c 0
arah propagasi t
gelombang suara
sedangkan
WQ WQ
D0 I
4 r 2 c0 4 r 2
DR DR
elemen luas S
r
permukaan
pantul dr dS
(dinding, lantai,
ceiling) komponen suara datang
ke dinding yang berasal dari
y energi suara pantul elemen
dinding lainnya
r sin
x
dE DR dV dimana dV dS dr dS r 2 sin d d
dan
dE dr dr maka : dW DR c0 dS
dW DR dS dan c0
dt dt dt
dV
dV
S cos
S S
radiasi suara dari sumber yang sampai ke permukaan S berasal dari radiasi bola dengan
luas 4 r2 dI pada permukaan S :
D c S
2
2 DR c0
Wi R 0 2 r
2
sin cos d d Wi S
4 r 0 0
4
Energi suara datang yang diserap oleh dinding :
DR c0
Wa W atau Wa
4
S untuk seluruh permukaan (dinding) ruangan
DR c0 1 S1 2 S 2 ........ n S n
Wa S dimana
4 S1 S 2 ....... S n
maka total energi suara yang dipantulkan kembali kedalam ruangan adalah :
DR c0
W 1 4
S
maka kerapatan energi suara pantul yang tiba pada
titik pengamatan P
DR
4W 1 Jika R
S maka
c0 S 1
4W
DR
c0 R
Kerapatan Energi Suara Total
Kerapatan Energi Suara Total pada titik P menjadi :
2
W 4 Q prms
D D0 DR D sedangkan D
atau
c0 R 4 r
2
0 c02
maka :
2 4 Q 4 Q
prms W 0 c0 2
LP LW 10 log 2
R 4 r R 4 r
4 Q 4
(a). Jika dinding ruangan cukup reflektif R 4 r 2 maka LP LW 10 log
R
Q 4
(b). Jika dinding ruangan sangat menyerap 4 r 2
maka L L 10 log Q
R P W 2
4 r
Waktu Dengung
• Waktu Dengung :
Waktu yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut untuk
meluruhkan energi suara sebesar 60 dB, dihitung
tepat setelah sumber suara dimatikan.
It/I LP rel
1 0
Sumber ‘off’
Sumber ‘off’
Sumber ‘on’
Sumber ‘on’
10-6 - 60
Ruang B
60 dB
Ruang A
RT60 = 2 sec
RT60 = 3 sec.
Waktu Dengung Ruangan (2)
sumber suara
“off”
SPL [dB]
0
ruang sangat menyerap
ruang menyerap
ruang memantul
sumber suara
“on”
-
60
RT1 t [detik]
RT2
RT3
Rumus Waktu Dengung
D (1 - ) 2
D (1 - )
Kerapatan Energi
Setelah Pantulan
pertama ketiga
D = Kerapatan Energi D (1 - ) 3
Suara Langsung
Setelah pemantulan n kali
Dari Sumber
'
D nt D 1 n
c St c0 S t
n 0
4V kerapatan energi
setelah n kali pantulan :
Dt D 1 4V
c0 S t
p 2
rms t
1 4V
2
prms t 0
c0 S t
LP ( t ) LP ( t 0 )
10 log 1 4V
c0 S T
60
V
2.5 log 1 atau 60 1.086
c0 T
V
S ln 1
sehingga
a S ln 1 1 untuk
c0 = 343 m/dt
RT 0.161
V
a
RT disebut sebagai rumus WAKTU DENGUNG EYRING
Untuk ruangan yang mempunyai koefisien absorpsi suara rata-rata 0.1
ln 1 sehingga V
RT 0.161 detik
S ln 1 S S
Rumus Waktu Dengung SABINE
dimana :
1S1 2 S 2 ...... n S n
S S1 S 2 ..... S n
S1 S 2 ...... S n
Rentang RT musik
Rentang RT wicara
music
speech
V Vad
RT 0.161 V0
S
Mengatur Total Absorpsi Suara S [rayls]
dalam ruangan dengan mempertimbangkan :
Sumber Bising
yang sedang
diukur
Obyek Pengukuran
Ruang Semi-Reverberant
Contoh : Ruang Monitoring Studio Rekaman
Absorber
Diffusor
Contoh Rancangan Akustik Ruang
Class Room
Sport Arena
Home Theater
Rancangan Akustik Sport Halls
Music Auditorium
Stage Design
Contoh Rancangan Akustik Ruang Ibadah
Praying Hall
Diffusing Dome
Contoh Rancangan Akustik Ruang Ibadah
Choir area
Back walls
Transmisi dan Absorpsi Suara
Fenomena Transmisi dan Absorpsi Suara
Berkas suara
diserap Berkas suara
datang
Bahan
Pemantul Suara
Berkas suara Berkas suara
Berkas suara datang
ditransmisikan pantul
Berkas suara
diserap Berkas suara
pantul
Gejala Transmisi Suara
Transmisi melalui bidang batas 2 medium
pr 0, t z2 z1 pt 0, t 2 z2
(1) (2)
pi 0, t z2 z1 pi 0, t z2 z1
wr I r A pr2 z2
jika maka (3) 2
wi I i A pi z1
w It A pt2 z2
jika t maka (4)
wi 2
Ii A pi z1
1. jika z1 z2 maka
4z1 z2 =1
z 2
z1 semua energi suara dipantulkan
(1) & (3) 2 2
z2 z1
z2 z1 2 1 =0
semua energi suara ditransmisikan
4z2 z1 =1
semua energi suara dipantulkan
Transmisi suara melalui bahan
Hukum kontinuitas energi terjadi
pada x=0 dan x=L
medium-3 medium-2 medium-1
x=0
pi
pa pi 0, t pr 0, t pa 0, t pb 0, t
pt
ui 0, t ur 0, t ua 0, t ub 0, t
pb pr
x=L
z 3 = 3c 3 z 2 = 2c 2 z 1 = 1c 1
pa L, t pb L, t pt L, t
x=L x=0
ua L, t ub L, t ut L, t
j t k x
pi x, t Ai e 1 (5)
pi 0, t pr 0, t pa 0, t pb 0, t
pr x, t B r e j t k1x (6)
ui 0, t ur 0, t ua 0, t ub 0, t
j t k x L (9)
pt x, t At e 3
maka diperoleh :
A = amplitudo gelombang yang (10)
Ai B r Aa B b
berpropagasi kearah x-positip
B = amplitudo gelombang yang
z2 Ai B r z1 Aa B b (11)
berpropagasi kearah x-negatip
A, B = amplitudo kompleks Aa e jk2L B b e jk2L At (12)
z3 Aa e jk2L B b e jk 2L z2 At (13)
(11) & (12)
Aa z1 z2 B b z1 z2
eleminasi Br Ai (15)
2z2
Ai
z3 z2 z1 z2 e jk2L z3 z2 z1 z2 e jk 2L
At (18)
4z2 z3
Ai
z
3
z2 z1 z2 e jk2L z3 z2 z1 z2 e jk 2L
At
4z2 z3
At 4z2 z3
Ai z3 z2 z1 z2 e jk2L z3 z2 z1 z2 e jk2L
e jkL j sin kL cos kL
At 2
Ai z1 z1 z2
1 cos k 2L j sin k 2L
z3 z2 z3
At 2
Ai
2 2
z1 2 z1 z2
1 cos k 2L sin2 k 2L
z3 z2 z3
At 2
Ai
2 2
z1 2 z1 z2
1 cos k 2L sin2 k 2L
z3 z2 z3
Jika z1 = z3 atau udara di kedua sisi dan z2z1 atau solid material, maka :
At 2
Ai z2
2
4 cos k 2L sin2 k 2L
2
z1
Untuk udara dan bahan padat, maka :
(1). z1 = 0c0 dan z2 = wcw
(2). Umumnya bahan dapat disebut tipis dibandingkan dengan
panjang delombang suara yang terpendek sehingga
k2L<<1, maka :
cos k2L = 1 dan sin k2L = k2L
At 2
k2
Ai 2 karena c2 cw
w cw
4 k 2L
0c0 mw w L
perpanjangan
hukum massa
Rugi Transmisi, dB
Kendali
kekakuan
resonansi
S
TL L p1 L p 2 10 log
Partition wall a
Pengukuan RT dilakukan
untuk mencari harga a dari
receiving room
V
Amplifier a 0.161
Sound Analyser RT 60
2-channel
Noise generator
Sound Transmission Class (STC)
Sound Transmission Loss, dB
70
To determine STC (Sound Transmission Class)
of the partition wall under test :
60
1. A single unfavourable deviation of the STL
value below the reference contour shall not
50 exceed 8 dB
47
2. The sum of the unfavourable deviations
40 falling below the reference contour shall
not exceed 32 dB
I intensitas suara
a datang ( Ii )
Ii
Koefisien refleksi suara :
intensitas suara
Ir yang dipantulkan ( Ir )
Ii intensitas suara
datang
Koefisien transmisi suara :
It
1
Ii intensitas suara
yang dipantulkan
2. Membran penyerap : lembar bahan solid (tidak porus) yang dipasang dengan
lapisan udara dibagian belakangnya (air space backing). Bergetarnya panil ketika
menerima energi suara serta transfer energi getaran tersebut ke lapisan udara
menyebabkan terjadinya efek penyerapan suara bass trap (low frequency
absorber)
3. Rongga penyerap : rongga udara dengan volume tertentu dapat dirancang
berdasarkan efek resonator Helmholzt. Efek osilasi udara pada bagian leher (neck)
yang terhubung dengan volume udara dalam rongga ketika energi suara
menghasilkan efek penyerapan suara.
1. Penyerapan Suara oleh Bahan Porus dan Serat
Bahan Porus
Energi
suara Ilustrasi ‘penyerapan’
datang energi suara oleh bahan porus
Bahan serat
Energi
suara
datang
Ilustrasi ‘penyerapan’ energi
suara oleh bahan berserat
Mekanisme Penyerapan Energi Suara
Vibrasi skeleton (baca : Kinsler 4th ed. Chapter 8)
bahan softboard
bahan glasswool
atau mineralwool
f [Hz]
2. tergantung pada masa jenis bahan [kg/m3] atau [kg/m2]
Semakin besar masa jenis resistansi terhadap aliran energi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek ini tidak significant
1.2
25 mm lapisan udara
1.0 A
0.8
0.6
penutup 25 mm fiberglass
akustik
0.4
0.2
B
0
SLM
1 1
A 0.161V
T2 T1
Bahan penyerap
suara = 10 m2 nilai T1 & T2 dan V ruang uji A diperoleh
bahan uji untuk setiap f diperoleh
dengan rumus :
mikropon
Sumber
suara
A1 a 1 m A1 A2
atau m sehingga
A2 a 1 m A1 A2
2
2 A1 A2
m sedangkan = 1 - maka
A1 A2
4 A1 A2 harga koefisien absorpsi bahan diperoleh
2 dengan mengukur A1 dan A2
A1 A2
A1 = amplitudo maksimum
gelombang interferensi amplitudo
maksimum incident wave
A2 = amplitudo minimum
gelombang interferensi amplitudo
maksimum reflected wave
Gambar Tabung impedansi
Contoh-contoh
Bass Trap
Diffusor
Absorber
Barrier