Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PUMPING STUDENT UNTUK

MENGETAHUI POTENSI PESERTA DIDIK PADA SUBTEMA PERJUANGAN


PARA PAHLAWAN DI KELAS IV SD NEGERI DELES

¹Nur Chafidhoh, 2Muhamad Afandi, 3Sari Yustiana


¹chafiananda@gmail.com, 2mafandi@unissula.ac.id, 3sariyustiana@unissula.ac.id
1
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang,
2
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang,
3
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
ABSTRAK
Chafidhoh, N. 2020. Analisis Penggunaan Model Pumping Student Untuk
Mengetahui Potensi Peserta Didik Pada Subtema Perjuangan Para Pahlawan Di Kelas
IV SD Negeri Deles. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan
Agung Semarang. Pembimbing I: Muhamad Afandi, S.Pd., M.Pd., Pembimbing II: Sari
Yustiana, S.Pd.,M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran


pumping student dan untuk mengetahui hasil penggunaan model pembelajaran pumping
student dalam mengetahui potensi peserta didik klelas IV SD Negeri Deles 01 Batang
Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Deles yang berjumlah 35 siswa. Pengambilan
data menggunakan triangulasi data yaitu triangulasi sumber berupa guru dan siswa kelas
IV serta triangulasi teknik berupa angket dan wawancara yang kemudian pada analisis
data menggunakan data reduksi, verifikasi, dan display data. Hasil dari penelitian ini
adalah model Pumping Student untuk mengetahui potensi siswa di kelas IV SD,
Memompa Semangat Belajar, Temukan Mimpi-mimpi, dan Berusaha Memahami Diri
Sendiri. Selanjutnya semua kecerdasan ditemukan dengan menggunakan model
Pumping Student, yang terdiri dari kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika,
kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal,
dan kecerdasan intrapersonal. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu model
pembelajaran pumping student dapat mengetahui potensi siswa.

Kata Kunci : Potensi Siswa, Pumping Student, Subtema Perjuangan Para


Pahlawan.

PENDAHULUAN proses pembelajaran hanya berjalan satu


Proses belajar sering kali masih arah, dimana guru menjadi satu-satunya
menggunakan paradigma lama yakni sumber belajar. Dalam proses seperti ini
dapat mengurangi motivasi peserta dikembangkan oleh guru untuk
didik dalam belajar dan cenderung tidak menunjang berkembangnya kemampuan
tertarik pada proses pembelajaran. berpikir divergen.
Selain itu proses pembelajaran satu arah Komala (2017: 183) menyatakan
dapat mengurangi kreativitas peserta bahwa potensi adalah “kemampuan
didik dalam pelaksanaan proses belajar yang mempunyai kemungkinan untuk
mengajar. Hal ini mengakibatkan dikembangkan, kekuatan, kesanggupan
peserta didik mengalami kesulitan dan daya”. Berpotensi artinya memiliki
mendalami materi yang diberikan oleh potensi. Sementara itu menurut Yunita
guru. Oleh karena itu guru memiliki (2015: 145) mengemukakan bahwa
peran penting dalam upaya potensi atau potencial adalah “the
meningkatkan kualitas pembelajaran di ability or strength of one's self either
dalam kelas. that has not yet been realized or that
Guna meningkatkan kualitas has been realized, but has not been fully
pembelajaran, guru dapat melakukan seen or used to the maximum by
pembelajaran yang inovatif dengan someone”.
melibatkan peserta didik di dalam kelas Penelitian ini dilakukan di SD
sehingga akan tercipta suasana Negeri 01 Deles yang merupakan salah
pembelajaran yang dapat dinikmati oleh satu sekolah dasar yang berada di
peserta didik. Proses pembelajaran Kabupaten Batang yang berdiri selama
tersebut diharapkan akan mampu 62 tahun yang berada di desa Deles
memunculkan potensi peserta didik. Kecamatan Bawang Kabupaten Batang
Menurut Fika (2016: 52) potensi Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan
peserta didik adalah kemampuan atau yang dilakukan diketahui bahwa pada
kapasitas dan karakteristik suatu pembelajaran tematik menunjukkan
indicidu berkaitan dnegan sumber daya adanya kelemahan. Hal ini ditunjukkan
manusia yang dapat dikembangkan atau peserta didik pada kelas IV SD Negeri
menunjang berkembangnya kemampuan 01 Deles yang belum mencapai nilai
berpikir divergen. Oleh karena itu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
potensi peserta didik sebagai yang ditetapkan sekolah. Dari data
kemampuan awal yang dapat tersebut ternyata selama proses belajar
mengajar peserta didik lebih banyak Guna mencapai kondisi yang
menerima penggunaan metode ceramah demikian maka perlu adanya fasilitator
atau pemberian tugas dalam proses yaitu guru yang memiliki kemampuan
pembelajaran. Sehingga peserta didik untuk menciptakan situasi belajar yang
merasa tidak memiliki motivasi dalam melibatkan peserta didik secara aktif
mengikuti pembelajaran tersebut dan sekaligus membangun motivasi peserta
pada akhirnya potensi siswa dapat didik dalam belajar. Salah satu model
ditingkatkan. pembelajaran tematik yang mampu
Damanik (2014: 17) meningkatkan potensi peserta didik
mengungkapkan bahwa pengembangan adalah pumping student. Menurut Sari
potensi peserta didik sebagaimana (2018: 56) Pumping Student merupakan
dimaksud dalam tujuan pendidikan suatu cara untuk memudahkan peserta
nasional secara sistemik kurikuler didik dalam belajar melalui pedekatan
diupayakan melalui kegiatan memahami serta mengoptimalkan
ekstrakurikuler, intrakurikuler, dan kemampuan yang dimiliki masing-
kokurikuler. masing peserta didik sehingga dapat
Guna mengetahui dan mendukung proses belajar baik di
meningkatkan potensi anak dalam sekolah maupun di luar sekolah.
penelitian ini, maka diperlukan model Aslan (2017: 978) menyatakan
pembelajaran tematik, model ini bahwa model pembelajaran pumping
diharapkan menjadi salah satu alternatif student merupakan cara guru untuk
dalam mengatualisasi beragam potensi memberikan motivasi kepada peserta
yang dimiliki siswa. Risnawati didik dengan menanamkan nilai-nilai
(2014:117) menjelaskan bahwa pola karakter sehingga menjadi kebiasaan
tematik adalah mengintegrasikan dan menjadi perilaku dalam
seluruh aspek pembelajaran peserta kehidupannya sehari-hari.
didik yang meliputi pengetahuan, Sejalan dengan pendapat Ramli
ketrampilan, kreativitas dan sikap (2016: 2) yang menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan pumping student adalah memompa
tema tertentu. peserta didik untuk mengoptimalkan
seluruh potensi yang dimilikinya.
Aslan (2017: 979) menyatakan Penelitian ini menggunakan
tujuan dari pumping student adalah pendekatan kualitatif karena data yang
mencoba menyadarkan kembali para disajikan berupa kata-kata. Dilihat dari
siswa akan fitrahnya sebagai makhluk permasalahan yang diteliti, penelitian
Tuhan yang semnpurna, suci, bermoral, ini menggunakan penelitian deskriptif.
dan berpikir serta bekerja keras Penelitian ini berlokasi di SDN
sehingga menjadi manusia yang Deles 01 Kecamatan Bawan Kabupaten
memiliki kesadaran yang bernilai. Batang. Kelas yang diteliti yaitu kelas
Penelitian ini bertujuan untuk IV yang berjumlah 35 peserta didik di
mengetahui untuk mengetahui SDN Deles 01.
penggunaan model pembelajaran Sumber data dalam penelitian ini
pumping student oleh peserta didik serta meliputi; informan yang terdiri dari
mengetahui hasil penggunaan model guru dan peserta didik kjelas IV SDN
pembelajaran pumping student dalam Deles 01; dokumen yang dianalisis
mengetahui potensi peserta didik klelas peneliti berbentuk tulisan, gambar/foto,
IV SD Negeri Deles 01 Batang Jawa rekaman audio hasil wawancara, dan
Tengah. observasi selama proses pembelajaran
Penerapan pembelajaran yang dihasilkan sendiri oleh peneliti
pumping student sebelumnya pernah pada saat observasi; dan perilaku dalam
dilakukan oleh Sulaiman (2015:1) yang pembelajaran yang meliputi perilaku
berjudul “Pumping Student Motivation guru yang diteliti meliputi kemampuan
Di SMA Ibnu Hajar Boarding School merencanakan, melaksanakan, dan
Depok (Best Practice)” mendapatkan menilai pembelajaran menggunakan
hasil bahwa penyebaran angket evaluasi model pumping student serta perilaku
proses belajar mengajar mata pelajaran peserta didik yang diteliti adalah
Biologi kepada peserta didik, aktivitas peserta didik dalam
didapatkan hasil meningkatnya motivasi pembelajaran menggunakan model
dan keaktifan peserta didik sebesar 46% pumping student.
pada semester genap tahun pelajaran Teknik pengumpulan data yang
2013/2014. dilakukan peneliti dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN ada tiga macam. Teknik pengumpulan
data terdiri dari wawancara mendalam, 1. Penerapan Model Pumping Student
observasi, dan dokumentasi. di Kelas IV SDN Deles
Teknik analisis data yang
Penerapan model pembelajaran
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pumping Student di kelas IV SD Negeri
menggunakan langkah-langkah seperti
Deles 01 dilakukan melalui serangkaian
yang dikemukakan oleh Burhan Bungin
kegiatan dalam pembelajaran. Rincian
dalam Sugiyono (2013: 56) yaitu
kegiatan pembelajaran dengan
pengumpulan data, reduksi data, display
menggunakan model pembelajaran
data, verifikasi dan penegasan
Pumping Student adalah sebagai
eksimpulan.
berikut:
Selanjutnya pengujiam
a. Memompa Semangat Belajar
keabsahan data meliputi credibility,
Hal pertama yang dilakukan
triangulasi sumber, dependability, dan
oleh guru dalam sintaks model Pumping
confirmability.
Student adalah memompa semangat
Penelitian ini dilakukan selama
belajar siswa. Dalam pembelajaran,
3 bulan, dimulai ketika melakukan
guru menerapkan pembelajaran dengan
pengumpulan data awal pada bulan
melibatkan siswa secara aktif. Di usia
Desember 2019 sampai dengan selesai
siswa sekolah dasar tentu kehidupan
pada bulan Maret 2020.
mereka sepenuhnya hanya dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan kegiatan menulis, belajar,
Hasil Penelitian
berpetualang, menciptakan hal baru,
Penelitian ini dilakukan pada subyek
menyelesaikan masalah maupun
siswa kelas IV SDN Deles yang
mendesain hal-hal sederhana. Ketika
berjumlah 35 siswa dengan
berada di sekolah, peneliti beranggapan
menggunakan model pembelajaran
bahwa jangan pernah menjadikan siswa
Pumping Student. Penerapan model
sebagai peserta pasif di kelas. Hal ini
pumping student terdiri dari 3 sintaks
menyebabkan dapat menurunkan minat
yaitu memompa semangat belajar siswa,
dan mengurangi rasa keingintahuan
temukan mimpi-mimpi, dan berusaha
siswa. Banyak hal yang dilakukan oleh
memahami diri sendiri.
peneliti selama pembelajaran, salah satu
yang dilakukan dalam memompa dirinya dan menjadi dirinya sendiri
semangat belajar siswa adalah dengan dalam proses pembelajaran.
cara melakukan apersepsi. Apersepsi Dalam proses pembelajaran,
yang dilakukan oleh guru diawal peneliti menemukan beberapa siswa
pembelajaran dapat mempengaruhi yang memiliki sifat pemalu dan tidak
keberlangsungan pembelajaran siswa sedikit siswa yang memiliki sifat berani
dalam satu pertemuan maupun dan percaya diri. Begitupun juga
pertemuan selanjutnya. terdapat siswa yang cepat menangkap
b. Temukan Mimpi-mimpi materi yang dipelajari dan ada juga
Pada tahap ini, siswa diminta yang kurang tanggap dalam menangkap
untuk mengikuti pembelajaran guna materi yang dipelajari. Semua itu adalah
mengetahui mimpi-mimpi mereka. kemampuan dari masing-masing siswa
Melalui kegiatan pembelajaran ini, yang tidak bisa dipaksakan oleh
maka selanjutnya siswa dimuinta untuk peneliti. Dalam sintaks berusaha
menuliskan mimpi-mimpinya atau cita- memahami diri sendiri, peneliti
citanya berkaitan dengan tema meminta siswa untuk berdiskusi dan
pahlawan yang telah mereka pelajari. menyampaikan hasil diskusi dalam
Misalnya siswa diminta pembelajaran sehingga terlihat siswa
menuliskan nilai-nilai perjuangan atau yang cakap dan tidak cakap, siswa
peninggalan lainnya dari para raja yang pemalu dan pemberani, serta siswa yang
mempengaruhi masyarakat atau daerah sungguh-sungguh dan tidak.
dimana mereka tinggal. Siswa 2. Penggunaan Model Pumping
menuliskan cita-cita mereka setelah Student dalam Mengetahui Potensi
mengetahui nilai-nilai perjuangan para Siswa
raja. a. Kecerdasan Linguistik
c. Berusaha Memahami Diri Sendiri Hasil wawancara dan angket
Langkah yang ketiga dalam siswa pada kecerdasan linguistik dengan
model Pumping Student adalah lima aspek yaitu suka menuliskan cita-
berusaha memahami diri sendiri. Dalam cita serta pengalaman keseharian, suka
hal ini siswa diminta untuk menerima membaca, pernah memberikan masukan
dan kritikan kepada orang lain, suka
mendengarkan cerita, dan suka Berdasarkan hasil data
berbicara. penelitian pada kecerdasan logika
Berdasarkan penelitian siswa matematika, siswa yang memiliki
yang memiliki kecerdasan linguistik kecerdasan logika matematika aspek
aspek suka menuliskan cita-cita serta mampu membandingkan informasi
pengalaman kesehariannya adalah S1, matematika dengan pengalamannya
S2, S6, S7, S8, S15, S20, S27, S28. adalah S32 dan S33. Siswa yang
Siswa yang memiliki kecerdasan memiliki kecerdasan logika matematika
linguistik aspek suka membaca adalah aspek mampu melakukan perhitungan
S1, S6, S8, S15, S16, S20, S23, S24, adalah S9, S11, S13, S16, S17, S18,
S25, S26, S27, S28, S33, dan S34. S19, S20, S21, S28, S31, S32, S33, S34,
Siswa yang memiliki kecerdasan dan S35. Siswa yang memiliki
linguistik pernah memberikan masukan kecerdasan logika matematika aspek
dan kritikan kepada orang lain adalah mampu menggunakan penalaran dalam
S9, S21, dan S28. Siswa yang memiliki memecahkan soal matematika adalah
kecerdasan linguistik aspek suka S6, S7, S9, S13, S16, S17, S18, S21,
mendengarkan cerita adalah S3, S4, S5, S23, S24, S25, S26, S28, S31, S32, S33,
S6, S7, S9, S12, S13, S14, S15, S16, S34, dan S35.
S17, S18, S21, S23, S24, S25, S26, S28, c. Kecerdasan Spasial
S31, S32, S33, S34, S35. Siswa yang
Hasil wawancara dan angket
memiliki kecerdasan linguistik suka
siswa pada kecerdasan spasial dengan
bercerita adalah S3, S18, dan S35.
dua aspek yaitu menggambar lambang
b. Kecerdasan Logika Matematika
sila dalam Pancasila dan bermain
Hasil wawancara dan angket
puzzle.
siswa pada kecerdasan logika
Berdasarkan hasil penelitian,
matematika dengan empat aspek yaitu
siswa yang memiliki kecerdasan spasial
membuat klasifikasi atau pemilihan
aspek menggambar lambang sila dalam
informasi, mampu membandingkan
pancasila adalah S1, S2, S3, S4, S5, S6,
informasi, mampu melakukan
S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13, S14,
perhitungan, dan mampu menggunakan
S15, S16, S17, S18, S19, S23, S24, S25,
penalaran.
S26, dan S27. Siswa yang memiliki
kecerdasan spasial aspek bermain S6, S7, S9, S12, S13, S14, S15, S16,
puzzle adalah S1, S5, S6, S8, S13, S18, S17, S18, S21, S23, S24, S25, S26, S28,
S19, S20, S21, S22, S23, dan S24. S31, S32, S33, S34, dan S35. Siswa
d. Kecerdasan Kinestetik yang memiliki kecerdasan kinestetik
Hasil wawancara dan angket berdiri dengan satu kaki lebih lama
siswa pada kecerdasan kinestetik adalah S3, S18, S29, dan S35.
dengan lima aspek yaitu senang e. Kecerdasan Musik
berolahraga atau bergerak, Hasil wawancara dan angket
mempraktikkan penanganan luka siswa pada kecerdasan musik dengan 3
memar, menyentuh benda-benda yang aspek yaitu memainkan alat musik,
dilihat, menirukan gerakan orang lain, bernyanyi sesuai tinggi rendah nada,
berdiri dengan satu kaki lebih lama. dan mengingat irama lagu.
Berdasarkan hasil data Berdasarkan data hasil
penelitian terkait kecerdasan kinestetik, penelitian terkait kecerdasan musik,
maka dapat disimpulkan bahwa siswa dapat disimpulkan bahwa siswa yang
yang memiliki kecerdasan kinestetik memiliki kecerdasan musik aspek
aspek senang berolahraga adalah S1, mampu memainkan alat musik adalah
S2, S6, S7, S8, S15, S20, S22, S23, S6, S7, S8, S15, S20, S22, S23, S24,
S24, S25, S26, S27, S28, S30, S31, S32, S30, S31, S32, S33, S34, dan S35.
S33, S34, dan S35. Siswa yang Siswa yang memiliki kecerdasan musik
memiliki kecerdasan kinestetik aspek aspek bernyanyi sesuai tinggi dan
mempraktikkan penanganan terhadap rendah nada adalah S1, S6, S8, S15,
luka memar adalah S1, S6, S8, S15, S16, S20, S23, S24, S25, S26, S27, S28,
S16, S20, S33, dan S34. Siswa yang S29, S30, S31, S33, dan S34. Siswa
memiliki kecerdasan kinestetik aspek yang memiliki kecerdasan musik aspek
suka menyentuh benda yang dilihat mengingat irama lagu adalah S1, S2,
adalah S9, S12, S13, S14, S15, S16, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S12, S13,
S17, S21, S28, S31, S32, S33, S34, dan S14, S15, S16, S17, S21, S22, S23, S24,
S35. Siswa yang memiliki kecerdasan S28, S31, S32, S33, S34, dan S35.
kinestetik aspek suka menirukan f. Kecerdasan Interpersonal
gerakan orang lain adalah S3, S4, S5,
Hasil wawancara dan angket S17, S18, S21, S23, S24, S25, S26, S28,
siswa pada kecerdasan interpersonal S31, S32, S33, S34, dan S35. Siswa
dengan lima aspek yaitu memiliki yang memiliki kecerdasan interpersonal
banyak teman, suka berkomunikasi aspek tidak pemalu adalah S2, S4, S6,
dengan orang lain, mudah bersosialisasi, S10, S11, S12, S19, S20, S33, dan S34.
mengenal pribadi teman, dan pemalu. g. Kecerdasan Intrapersonal
Berdasarkan hasil penelitian Hasil wawancara dan angket
terkait kecerdasan interpersonal, dapat siswa pada kecerdasan intrapersonal
disimpulkan bahwa siswa yang dengan empat aspek yaitu mengenal diri
memiliki kecerdasan interpersonal sendiri, mengetahui kelebihan dan
aspek memiliki banyak teman adalah kekurangan diri sendiri, melakukan
S1, S2, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, banyak hal secara mandiri, dan mampu
S13, S15, S17, S18, S19, S20, S21, S22, mengendalikan emosi ketika marah.
S23, S24, S25, S26, S27, S28, S29, S30, Berdasarkan hasil data
S31, S32, S33, S34, dan S35. Siswa penelitian terkait kecerdasan
yang memiliki kecerdasan interpersonal intrapersonal, maka dapat disimpulkan
aspek suka berkomunikasi dengan orang bahwa siswa yang memiliki kecerdasan
lain adalah S1, S6, S8, S9, S10, S11, intrapersonal aspek menegtahui
S12, S13, S14, S15, S16, S17, S18, S19, kelebihan dan kekurangan diri sendiri
S20, S23, S24, S25, S26, S27, S28, S29, adalah S1, S2, S3, S4, S5, S6, S8, S9,
S30, S31, S32, S33, S34. Siswa yang S10, S11, S12, S13, S14, S15, S16, S17,
memiliki kecerdasan interpersonal S18, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S25,
aspek mudah bersosialisasi adalah S1, S26, S27, S28, S29, S30, S31, S32, S33,
S2, S3, S4, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S34. Siswa yang memiliki kecerdasan
S12, S13, S14, S15, S16, S17, S18, S19, intrapersonal aspek melakukan banyak
S20, S21, S24, S25, S26, S27, S28, S29, hal secara mandiri adalah S1, S2, S3,
S30, S31, S32, S33, S34, dan S35. S4, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S13,
Siswa yang memiliki kecerdasan S14, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S21,
interpersonal aspek mengenal pribadi S22, S23, S24, S25, S26, S27, S28, S29,
satu-satu teman di kelas adalah S3, S4, S30, S33, S34, S35. Siswa yang
S6, S7, S9, S12, S13, S14, S15, S16, diketahui memiliki kecerdasan
intrapersonal aspek mengendalikan dengan berbagai teknik dan cara,
emosi ketika marah adalah S3, S4, S6, diantaranya adalah dengan cara
S7, S8, S9, S12, S13, S14, S15, S16, memanfaatkan benda-benda konkret,
S17, S18, S19, S20, S23, S24, S25, S26, video pembelajaran, maupun gambar
S28, S29, S30, S31, S32, S33, S34, dan yang terkait dengan materi yang akan
S35. dipelajari.
Diskusi Hasil Penelitian b. Temukan Mimpi-mimpi
1. Penerapan Model Pumping Student Dalam sintaks ini, siswa diminta
di Kelas IV SDN Deles untuk menuliskan hal yang bisa
a. Memompa Semangat Belajar dicontoh atau diteladani dari tokoh
pahlawan Ki Hajar Dewantara
Banyak hal yang dilakukan oleh
kemudian disampaikan ke teman
peneliti selama pembelajaran, salah satu
sekelasnya. Selanjutnya guru meminta
yang dilakukan dalam memompa
siswa untuk membaca bahan ajar. Siswa
semangat belajar siswa adalah dengan
mengamati sebuah gambar yang
cara melakukan apersepsi.
terdapat dalam buku. Siswa menggali
Apersepsi dipercaya dapat
informasi terkait gambar yang telah
membangkitkan minat siswa dalam
mereka amati. Siswa bersama guru
pembelajaran. Sebagaimana yang
bertanya jawab terkait dengan informasi
dikemukakan oleh Munif (2011: 77)
yang dapat diolah dari gambar yang
bahwa menit-menit pertama dalam
telah diamati. Siswa dengan bimbingan
proses belajar adalah waktu yang sangat
guru membentuk sebuah kelompok
penting untuk satu jam pembelajaran
secara heterogen. Siswa bersama-sama
berikutnya, pada menit-menit pertama
membaca teks bacaan yang berjudul
itulah kegiatan apersepsi dapat
“Raja Purnawarman”. Siswa bersama
dilaksanakan.
guru bertanya jawaban terkait dengan
Apersepsi dilakukan dengan
informasi yang terdapat dalam teks
menyampaikan materi yang telah
bacaan. Siswa kembali mengamati
diajarkan sebelumnya dan terkait
gambar dan membaca bahan ajar terkait
dengan materi yang akan dipelajari pada
dengan kerajaan masa Hindu, Buddha,
pertemuan hari itu. Guna menarik minat
dan Islam serta peninggalannya. Siswa
siswa, maka apersepsi dapat dilakukan
memperhatikan penjelasan dari guru 2. Penggunaan Model Pumping
bahwa peninggalan bukan hanya benda Student dalam Mengetahui Potensi
bersejarah saja, tetapi juga pemikiran Siswa
atau nilai-nilai yang bisa mempengaruhi a. Kecerdasan Linguistik
hidup masyarakat. Siswa bersama guru Siswa yang tercatat memiliki
bertanya jawab tentang contoh sikap kecenderungan pada kecerdasan
kepahlawanan dari raja-raja pada masa linguistik adalah S1, S2, S3, S4, S5, S9,
Hindu, Buddha, dan Islam. S16, S18, S20, S21, dan S35. Dikatakan
Selama proses pembelajaran, mereka memiliki kecenderungan di
siswa nampak antusias dalam kecerdasan linguistik karena siswa-
mengikutinya. Siswa menuliskan seluuh siswa tersebut memiliki minat dan hobi
cita-citanya secara mandiri pada lembar pada sesuatu yang berkaitan dengan
kerja siswa. kosakata dan bahasa. Mereka suka
c. Berusaha Memahami Diri Sendiri menulis dan hasil tulisannya runtut,
Dalam sintaks ini, perwakilan suka membaca untuk menambah
dari masing-masing kelompok wawasan, suka mendengarkan cerita
menyampaikan hasil kelompoknya untuk menambah wawasan pula, suka
didepan kelas. Siswa atau kelompok memberikan kritikan dan masukan demi
yang lain menanggapi. Siswa kebaikan, serta suka bercerita karena
melakukan percobaan terkait dengan memiliki perbendaharaan kata yang
sifat cahaya sesuai dengan prosedur cukup banyak. Sejalan dengan yang
dalam buku siswa. Siswa bersama dikemukakan oleh Karina (2016: 229)
teman kelompoknya mencatat hasil bahwa siswa yang memiliki kecerdasan
percobaan. Perwakilan dari masing- linguistik yang baik memiliki
masing kelompok menyampaikan hasil keteram[ilan-keterampilan untuk
kelompoknya didepan kelas. Siswa atau menulis dengan kreatif, mengarang,
kelompok yang lain menanggapi. suatu cerita atau menuturkan lelucon,
mudah menghafal nama, tempat, dan
hal-hal kecil, serta memiliki kosakata
yang luas untuk siswa seusianya.
b. Kecerdasan Logika Matematika
Siswa yang tercatat memiliki Siswa yang tercatat memiliki
kecenderungan pada kecerdasan logika kecenderungan pada kecerdasan
matematika adalah S32 dan S33. kinestetik adalah S6, S8, S14, S15, S29,
Mereka terbukti mampu menyelesaikan dan S34. Dikatakan memiliki
soal matematika dengan penalaran, kecerdasan kinestetik karena mereka
mampu membuat klasifikasi dalam memiliki minat dan bakat di bidang
pemecahan masalah, dapat melakukan olahraga, gemar melakukan praktik
berbagai bentuk perhitungan, serta dalam pembelajaran, badannya refleks
dapat menghubungkan soal matematika dalam menyentuh benda-benda yang
dengan pengalamannya. Hal ini disampingnya serta refleks dalam
menunjukkan adanya kecerdasan menirukan gerakan orang lain. Oleh
matematika dalam diri mereka. karena itu, dikatakan memiliki
Sebagaimana yang dikemukakan oleh kecerdasan kinestetik. Sebagaimana
Yaumi (2016: 34) bahwa siswa yang yang dikemukakan oleh Yaumi (2016:
memiliki kecerdasan matematika berarti 35) bahwa siswa yang memiliki
cerdas angka termasuk berpikir kritis kecerdasan kinestetik artinya memiliki
dalam memecahkan persoalan kecerdasan jasmaniah yaitu kemampuan
matematika. untuk menggunakan seluruh bagian
c. Kecerdasan Spasial tubuhnya untuk menyelesaikan masalah
atau berbuat sesuatu.
Siswa yang tercatat memiliki
e. Kecerdasan Musik
kecenderungan pada kecerdasan spasial
Kecenderungan kecerdasan
adalah S11, S23, S24, dan S25. Hal ini
yang dimiliki siswa berbeda-beda.
terbukti dari kecakapan mereka dalam
Siswa yang tercatat memiliki
menggambar sila dalam Pancasila dan
kecenderungan pada kecerdasan musik
bermain puzzle. Siswa yang memiliki
adalah S7, S12, S27, dan S31.
kecakapan menggambar dan
Dikatakan memiliki kecerdasan musik
keterampilan dalam bermain puzzle
karena mereka dapat memainkan alat
menunjukkan bahwa siswa tersebut
musik dengan baik, mampu
memiliki kecerdasan spasial.
menyanyikan lagu dengan tinggi dan
d. Kecerdasan Kinestetik
rendah nada yang pas serta mampu
mengingat irama dari sebuah lagu meski Berdasarkan hasil penelitian
hanya 1 atau 2 kali mendengar. yang telah diuraikan, dapat disimpulkan
f. Kecerdasan Interpersonal bahwa
Siswa yang tercatat memiliki 1. Model Pumping Student mampu
kecenderungan pada kecerdasan mengetahui potensi peserta didik di
interpersonal adalah S10, S13, S17, kelas IV SD Negeri Deles.
S19, dan S26. Dikatakan memiliki 2. Model pembelajaran Pumping
kecerdasan interpersonal karena siswa Student untuk melihat potensi
senang berkomunikasi dan peserta didik yaitu; (1) kecerdasan
bersosialisasi dengan orang lain. linguistik, dalam kecerdasan
g. Kecerdasan Intrapersonal linguistik ditemukan siswa yang
suka menuliskan cita-cita serta
Siswa yang tercatat memiliki
pengalaman keseharian, suka
kecenderungan pada kecerdasan
membaca, pernah memberikan
intrapersonal adalah S28 dan S30.
masukan dan kritikan kepada orang
Dikatakan memiliki kecerdasan
lain, suka mendengarkan cerita, dan
intrapersonal karena mereka sangat tau
suka berbicara; (2) kecerdasan
tentang dirinya.
logika matematika, dalam
Berdasarkan pembahasan
kecerdasan logika matematika
terkait subyek dalam penelitian dengan
ditemukan siswa yang mampu
model Pumping Student maka dapat
membuat klasifikasi atau pemilihan
dikatakan bahwa model Pumping
informasi, mampu membandingkan
Student dapat menggali potensi siswa.
informasi, mampu melakukan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
perhitungan, dan mampu
dari Rofiah (2016: 67) bahwa dari
menggunakan penalaran; (3)
setelah mengikuti pembelajaran dengan
kecerdasan spasial, dalam
menggunakan model Pumping Student
kecerdasan spasial ditemukan siswa
mengalami peningkatan dalam
dengan menggambar lambang sila
kemampuan mulitplenya atau
dalam Pancasila dan bermain
kecerdasan majemuk siswa.
puzzle; (4) kecerdasan kinestetik,
SIMPULAN
dalam kecerdasan kinestetik terdapat
siswa yang senang berolahraga atau Jurnal Muallimuna. 2 (2): 977-
bergerak, mempraktikkan 986.

penanganan luka memar, menyentuh Damanik. (2014). Pramuka


benda-benda yang dilihat, Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah.
Jurnal Ilmu Keolahrgaan. 13 (2):
menirukan gerakan orang lain,
16-21.
berdiri dengan satu kaki lebih lama;
Fika, N., S, Bambang., & Paidi. (2016).
(5) kecerdasan musik, dalam
Kemampuan Berpikir Divergen
kecerdasan musik terdapat siswa Keterampilan Proses Sains Siswa
yang dengan memainkan alat musik, SMA Negeri Kulon Progo
Berdasarkan Potensi Siswa.
bernyanyi sesuai tinggi rendah nada,
Jurnal Pendidikan Biologi. 5 (5):
dan mengingat irama lagu; (6) 51-58.
kecerdasan interpersonal, dalam
Karina, R. (2016). Faktor-faktor yang
kecerdasan interpersonal terdapat Mempengaruhi Kecerdasan
siswa yang dengan memiliki banyak Linguistik. Jurnal Pendidikan
teman, suka berkomunikasi dengan Guru Sekolah Dasar. 2 (1): 227-
236.
orang lain, mudah bersosialisasi,
mengenal pribadi teman, dan Ramli, A. (2016). Pumping Student:
Memompa Prestasi Menjadi Sang
pemalu; dan (7) kecerdasan
Bintang. Tangerang: Kawan
intrapersonal dengan mengenal diri Pustaka.
sendiri, mengetahui kelebihan dan
Risnawati. (2014). Gaya Belajar Kajian
kekurangan diri sendiri, melakukan Teoritik. Yogyakarta: Pustaka
banyak hal secara mandiri, dan Pelajar.
mampu mengendalikan emosi ketika Rofiah, NH. (2016). Menerapkan
marah. Multiple Intelligences dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jurnal Dinamika. 8 (1): 65-76.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan
DAFTAR PUSTAKA
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Aslan. (2017). Pumping Student dalam
Tantangan Pendidikan Abad 21. Sulaiman, M. (2015). Pumping Student
Motivation di SMA Ibnu Hajar
Boarding School (SMA
Ihbs).Depok: (diunduh pada 30
Agustus 2019).

Anda mungkin juga menyukai