DEPARTEMEN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK D
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, kasih dann karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “PENGKAJIAN DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN” pembuatan makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari Dosen pembimbing demi kesempurnaan makalah ini dan untuk memenuhi
kebutuhan dalam bidang keperawatan.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyusun makalah ini .
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Terorganisir
Manajemen keperawatan harus terorganisir dan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan. Prinsip
pengorganisasian antara lain : pembagian tugas, koordinasi, kesatuan
komando, tanggung jawab dan wewenang yang sesuai, hubungan staf dan lini
serta rentang pengawasan dan kendali. dalam keperawatan pengorganisasian
pelayanan keperawtan dilaaksanakan dengan cara :
a. Fungsional/ penugasan, yaitu pembagian tugas untuk perawat yang
dilakukan oleh kepala ruang masing – masing perawat mempunyai
tugas khusus.
b. Alokasi pasien (kasus), yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan
untuk beberapa pasien ataupun satu pasien dilakukan oleh perawat
yang sama.
c. Perawatan tim/grup tim perawat, yaitu sekelompok perawat merawat
sekelompok pasien, dipimpin oleh perawat yang mempunyai kualifikasi
pendidikan dan berpengalaman (Registred Nurse), adalah ketua tim dan
anggota tim.
d. Pelayanan keperawatan utama, yaitu pengorganisasian pelayanan
keperawatan untuk satu perawat primer (Primary Nurse) yang
bertanggung jawab dari pasien masuk sampai pulang.
2.1.3 Fungsi manajemen keperawatan
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan suatu cara atau metode yang digunakan
untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu kegiatan. Dengan
perencanaan diharapkan hasil akhir dapat terwujud dan tidak melenceng
dari harapan awal. Perencanaan yang baik sangat bermanfaat untuk
mempercepat proses mendapatkan hasil yang diinginkan.
Perencanaan meliputi :
a. Perencanaan jangka pendek (target waktu dalam minggu/bulan)
b. Perencanaan jangka menengah (periode dalam satu tahun)
c. Perencanaan jangka panjang (untuk tahun mendatang).
Dalam bidang keperawatan, perencanaan berfungsi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan merawat pasien sehingga pasien
menjadi puas dan dapat memperbaiki pelayanan dalam merawat pasien
sehingga pasien menjadi puas dan dapat memperbaiki pandangan
masyarakat terhadap perawat.
2. Organisasi/ Organication
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
pengertian secara statis dan pengertian secara dinamis. Jika dilihat secara
statis, organisasi merupakan suatu wadah kegiatan sekelompok yang
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.Adapun ciri-ciri organisasi,
antara lain adalah :
a. Terdiri atas sekelompok orang
b. Ada kegiatan yang berbeda akan tetapi saling berkaitan
c. Setiap anggota mempunyai sumbangan usaha
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
e. Adanya suatu tujuan.
3. Ketenagaan /staffing
Dalam keperawatan ketenagaan adalah pemilihan,pelatihan,memotivasi
dan mempertahankan personil dalam organisasi.staf perawat merupakan
tantangan konstan untuk falilitas perawatan kesehatan. Sebelum pemilihan
karyawan seseorang harus membuat analisa pekerjaan tertentu, yang di
butuhkan dalam organisasi sehinga kemudian dapat muncul pemelihan
personil.
4. Penggerak / Actuating
Menurut Douglas, actuating adalah pengeluaran penugasan, instruksi
yang memungkinkan pekerja memahami apa yang diharapkan dari klien dan
pedoman serta pandangan pekerja sehingga ia dapat berperan secara efektif
dan efisien untuk mencapai objektif organisasi. Untuk memaksimalkan
pelaksanaan pekerjaan oleh staf, seorang manajer harus melakukan upaya-
upaya sebagai berikut:
2. Proses
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
3. Output
a. Hasil/kualitas pemberian asuhan dan pengembangan staf
b. Penelitian untuk menindaklanjuti hasil
4. Control
a. Penyususnan anggaran yang professional
b. Evaluasi penampilan kerja perawat
c. Pembuatan prosedur sesuai standar
5. Mekanisme atau umpan balik
a. Laporan keuangan
b. Audit keperawatan
c. Survei kendali mutu
d. Penempilan kerja perawat
6.Unsur –unsur manajemen M1-M5
1. MAN M1(sumber daya manusia)
2.
A. Manajemen asuhan keperawatan professional
Terdapat beberapa metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu model
keperawatan tim, model keperawatan fungsional, keperawatan tim primer dan
metode kasus.
2.1.3.1 Model keperawatan fungsional
Metode pemberian asuhan keperawatan dimana setiap tim atau
perawat merawat satu atau beberapa pasien pada saat dinas dan pada hari
berikutnya tidak dijamin dirawat oleh perawat yang sama. Keuntungan perawat
fungsional adalah dapat menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang singkat.
Kelebihan perawat fungsional adalah manajemen klasik yang meningkatkan
efisiensi, pembagian tugas yang jelas, pengawasan yang baik dan perawat senior
dapat menyibukkan diri dengan tugas manajerial. Kelemahan perawat fungsional
yaitu keperawatan fungsional membagi asuhan keperawatan, persepsi perawat
cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan keterampilan membuat
hubungan perawat dengan pasien sulit terbentuk (Nursalam, 2017).
2.1.3.2 Model keperawatan tim
Model keperawatan tim adalah sebuah metode dimana setiap pemberian
asuhan keperawatan pada pasien yang di pimpin oleh perawat professional yang
terdiri dariperawat professional (register ners) perawat praktis yang mendapat ijin,
dan pembantu perawat. Keuntungan keperawatan tim adalah keperawatan yang
melibatkan semua anggota tim dalam perencanaan asuhan keperawatan pasien,
memungkinkan semua tim berkomunikasi dalam penyelesaian konflik sehingga
mudah diatasi dan keperawatan tim memberikan perawatan terbaik pada biaya
rendah. Kelemahan keperawatan tim adalah dapat menimbulkan fragmentasi
keperawatan bila konsepnya tidak di implementasikan dengan total, keterbatasan
tenaga kesehatan membuang kebutuhan pasien tidak terpenuhi dan keperawatan tim
sulit untuk menentukan waktu untuk konferensi tim (Nursalam, 2017).
2.1.3.3 Model perawat primer
Keperawatan tim primer merupakan metode penugasan yang paling dipuji
dan digunakan saat ini karena metode ini merupakan perluasan dari prinsip
desentralisasi wewenang, dimana keputusan tentang proses keperawatan dipusatkan
pada individu perawat fungsional. Perawat primer dipusatkan untuk merawat
kebutuhan total pasien dalam waktu 24 jam selama tinggal dirumah sakit
(Nursalam, 2017).
2.1.3.4 Model kasus
Manajemen kasus merupakan suatu sistem pemberian perawatan pasien
yang berfokus pada pencapaian hasil dalam kerangka waktu. Metode ini
memfokuskan pada seluruh episode penyakit, meliputi semua lingkungan dimana
pasien menerima perawatan. Metode ini meliputi praktik kolaboratif yang
gilirannya melibatkan kelompok profesional perawat yang kolaboratif untuk
memindahkan pasien melalui sistem.
3 Model keperawatan tim kasus
Model keperawatan tim kasus sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan
konsep - konsep sebagai berikut:
1. Ketua tim mampu menentukan prioritas kebutuhan asuhan keperawatan
klien, merencanakan, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Selain itu harus mampu memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan filosofi keperawatan.
2. Komunikasi yang efektif diperlukan untuk kelanjutan asuhan
keperawatan. Dengan demikian pencatatan rencana keperawatan untuk
setiap klien harus selalu tepat waktu dan asuhan keperawatan selalu dinilai
kembali untuk validitasnya.
3. Ketua tim harus menggunakan semua teknik manajemen dan
kepemimpinan.
4. Pelaksanaan keperawatan tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku.
5. Peran dan Fungsi Perawat pada Metode Tim kasus
Pada metode tim kasus ini tugas dan tanggung jawab dilaksanakan
asuhan keperawatan dibedakan atas tugas dan tanggung jawab kepala ruang,
ketua tim, PA.
BAB III
Dokter PJ Klinik
Koordinator Klinik
Anggota Anggota
TIM TIM
No Klasifikasi Jumlah
1 S1 Keperawatan 1
2 D III 1
7 2 4
7+2+4= 13 orang
8 6 4
8+6+4= 18 orang
6 5 3
TOILET
MEJA DOKTER
TEMPAT ALAT MEDIS
3.3.2
PINTU MASUK Sarana Pra sarana
Berikut
PINTU KELUAR adalah daftar
RUANG Sarana dan Prasarana Klinik Ra Tan Cha
TUNGGU
3.5.1 PeralatanMedis MEJA PERAWAT
N NamaBarangatauAlat Jumla Keterangan
O h PINTU MASUK
PINTU KELUAR
1. TimbanganInjak 1 Ada
2. TimbanganBayi 1 Ada
3. PengukurTinggiBadan 1 Ada
4. TensimeterJarum 2 Ada
5. TensimeterLipat 2 Ada
/duduk
6. Stetoskopanak 2 Ada
7. Stetoskopdewasa 2 Ada
8. Termometer manual - Tidakada
9. Termometer digital 2 Ada
10. Manometer tabung 10 Ada
11. Manometer sentral 5 Ada
12. Suction 1 Ada
13. Nebulizer 1 Ada
14. Infus pump B. brown 1 Ada
15. Ambubagbayi 1 Ada
16. Ambubaganak 1 Ada
17. Senter 3 Ada
18. Tromolbesar 1 Ada
19. BakInstrumen (putih) 1 Ada
20. BakInstrumen 2 Ada
(stainlise)
21. Komtutup 2 Ada
22. Komtanpatutup 2 Ada
23. Bengkok 1 Ada
24. Guntingperban 2 Ada
25. Klem 1 Ada
26. Pinsetanatomidancirugi 4 Ada
s
27. Tongue spatel 3 Ada
28. Kunciinggris - Tidakada
29. Kursiroda 3 Ada
30. Kabellistrikpanjang 2 Ada
31. Tabung O2 transport 1 Ada
32. Troli O2 transport - Tidakada
33. Pengukurpanjangbayi 1 Ada
34. Mesin EKG ada
1 ( belumbisadipakaidikarnakantidakadakert
as)
35. Guntingbiasa 1 Ada
36. Monitor 3 Ada
37. Syring pump 2 Ada
38. Infuse pump 2 Ada
39 Tabung O2 1 Ada
diruangantindakan
HCU Lemariloker 1
3 3
ANAK Termos 1
Sampahinfeksius 1
Sampah non 1
infeksius 1
Timbangkecil 1
Temperaturruangan 1
Tempattisue 1
Tempattidur 8
Lemaripasien 8
Kipasangin 2
4 ASOKA 3 8
Kamarmandi 1
Wastafeel 1
Oksigenruangan 5
Tempattidur 3
Kamarmandi 1
Wastafel 1
5 ASOKA 4 3
Lemaripasien 3
Kipasangin 1
Bantal 3
6 ASOKA 5 4 Tempattidur 4
Wastafal 1
Kamarmandi 1
Bantal 3
Kursi 5
Kipas angina 1
Tempartidur 6
Kamarmandi 1
Wastafel 1
7 ASOKA 6 Kipasangin 1
Kursi 6
Bantal 6
Lemaripasien 6
8 RUANG 1 Bad tindakan 1
TINDAKA
Standarinfus 1
N
AC 1
Kamarmandi 1
Septibox 3
Tempatobatpasien 31
Lemaries 1
Bengkok 1
Troliinjeksi 2
Handscrabe 3
EKG 1
(tidakbisadigunakankertatidak
ada)
1
2
Nebulezer 2
Stetoscopeanak 1
Stetoscopebayi 1
Tensi meter anak
Tempatinstrumenkot 1
or
Tempatisntrumenster 2
il 1
Box darah 1
Timbangbayi
Tabungoksigenruang 1
an
Tabungoksigentransf 1
ort 1
Jam dinging 1
Kulkasobat
Papanpemberitahuan
Spoolhoak 1
Tempat linen 1
Ruang infeksius 1
8
kotor Tempat linen non 1
ifeksius 1
Tempatcucialat 1
Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain
dengan waktu, isi dan strategi yang telah ditentukan. Operan mampu
mengkomunikasikan secara tertulis dan lisan pada staf keperawatan dan tim
kesehatan lain yang memerlukan data klien secara teratur. Operan dilakukan setiap
pergantian shift (100%) pada tanggal 15-16 November 2016.
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi. Pre-conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Post-conference adalah diskusi
tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pada
tanggal 15-16 November 2016, pelaksanaan operan di ruang Anyelir yaitu sebagai
berikut :
1. Pre dan post conference digabung dengan operan
2. Tim yang akan menerima operan shift membawa kertas catatan
3. Setelah operan di nurse station perawat dinas sebelumnya memperkenalan diri
perawat penerima operan kepada pasien untuk jaga selanjutnya
4. Timbang terima sudah dilakukan dengan cukup baik (PP melaporkan identitas
pasien, keluhan utama, dan intervensi yang sudah dilakukan maupun rencana
intervensi selanjutnya) tetapi intervensi masih bersifat umum tidak
berdasarkan MK dan MK masih jarang disebutkan saat operan, banyak
terfokus pada tindakan medis
3.4.3 Ronde keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan:
a. Persiapan
Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
Pemberian inform concent kepada klien/ keluarga.
b. Pelaksaan
Menjelaskan tentang pasien oleh perawat pelaksana dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yg
akan atau telah dilaksanakan & memilih prioritas yg perlu didiskusikan.
Mendiskusikan antar perawat tentang kasus tersebut.
Memberikan justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala
ruangan tentang masalah pasien serta tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
c. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada pasien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
Pengelolaan logistik dan obat
Dokter visite
Resep obat dicatat perawat dalam lembar pencatatan dan diserahkan ke Apotek
3.4.6 Dokumentasi
Model dokumentasi keperawatan yang digunakan diruang Mawar yaitu
mengimplentasikan cara pendokumentasian dengan model nic noc. Format
pendokumentasian sudah ada serta sebagian besar perawat diruangan mengerti
cara pengisiannya. Perawat diruangan seluruhnya beranggapan bahwa
dokumentasi yang telah dibuat dapat membantu dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Setelah melakukan tindakan keperawatan seluruh perawat
diruangan langsung melakukan pendokumentasian. Sebagian besar perawat
diruangan mengatakan bahwa pendokumentasian tidak menyita banyak waktu
dalam melakukan asuhan keperawatan.
3.5.1 Keuangan M4 (Money)
Menurut hasil wawancara Kepala ruang dilibatkan dalam enyususnan
anggaran, dengan Menyusun RAB (rencana anggaran belaja) setiap awal tahun
sesuai dengan kebutuhan klinik untuk perawatan pasien untuk penganggaran dan
kebutuhan ruangan sudah mencukupi dan tidak ada kesulitan dalam pencairan
anggaran. jenis pembayaran pasien adalah pembayaran umum dan masing-masing
tindakan sudah sesuai dengan jenis tindakan yang dilakukan di ruangan.
3.5.2 Tarif Tindakan Keperawatan
No Tindakan Tarif
1 Injeksi Obat (IV,IM,SC) 25,000
2 Observasi bedside monitor 18,000
3 Observasi Intensif (tanpa alat) 10,500
4 Resusitasi Cairan(pada dehidrasi berat/syok 37,000
hipovolemik)
5 Pemeriksaan TTV pasien perhari 9,000
6 Perbed 10,000
7 Pemberian Oksigenasi 16,000
8 Nebulizer 20.000
9 Oksigenasi Nasal/jam 40,000
10 Seka/Mandikan Pasien 9,000
11 Pasang Infus 30,000
12 Lepas Infus 7,000
3.6 M5 Marketing (Termasuk Mutu)
3.5.1 Keselamatan Pasien
a. Angka kejadian jatuh
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan Tidak ada kejadian pasien jatuh
b. Angka kejadian Flebiitis
Harisil wawancara dengan kepala ruangan Ada 1 % angka kejadiannya yang
flebiitis
c. Kesalahan pengobatan
Tidak ada Kejadian kesalahan memberikan obat di klinik ratancha UNITRI
Malang
d. Angka kejadian Dekubitus
Kepala ruangan mengatakan Angka kejadian dikubitus tidak ada
3.5.2 Kepuasan Pasien
Tingkat kepuasan pasien di klinik ratancha unitri sangat baik karena
pelayanannya bagus
3.5.3 Kenyamanan mengurangi nyeri
kenyamanan mengurangi nyeri dilakukan dengan memberikan tehnik relaksasi
kepada pasien untuk pasien yang mengalami nyeri
Kecemasan
Kepala ruangan mengatakan Untuk mengurangi kecemasan klien Dengan
menjelaskan prosedur tidakan yang akan dilakukan kepada pasien
Perawatan diri pasien
Pasien diklasikasikan untuk tingkat ketergantungan pasien. Dan perawatan diri sesuai
dengan tingkat ketergantungan pasien apakah pasien asuk dalam klasifikasi total care, pastial
care atau minimal care.
DAFTAR PUSTAKA