Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENGANTAR HUKUM BISNIS


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menjelaskan secara harfiah
2. Mampu menjelaskan secara Yuridis/hokum
3. Mampu memahami dasar penggunaan hokum bisnis

B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok orang yang menghasilkan sebuah sistem semi
tertutup (atau semi terbuka) pada mana sebagian besar unteraksi artinya antara
individu iindividu yang berada pada grup tadi. Kata masyarakat sendiri berakar dari
istilah dalam bahasa Arab, musyarak lebih absraknya, sebuah masyarakat
merupakan jaringan hubungan-korelasi antara entitas entitas

2. PENGERTIAN MASYARAKAT DALAM SUDUT PANDANG


PARA AHLI
Pengertian rakayat menurut Peter. L.Berger adalah suatu bagian yang menghasikan
kesatuan korelasi anatra manusia yang nersifat luas Marx berpendapat bahwa
pengertian rakyat adalah korelasi irit pada hal produksi atau konsumsi dari kekuatan
produksi hemat mirip teknik dan karya.

3. PENGELOMPOKAN MASYARAKAT
Masyarakat bisa dikelompokkan menurut mansyur fakit adalah sebuah ras, suku dan
ketrunannya selain itu rakyat juga mampu dibedakan dari mata pencarian pada
daerahya, berdasarkan paraa pakar, lewat pekerjaan nya warga bisa dibagi menjadi
warga pemburu, m,asyarakat agraris, masyarakat patroral nomadis serta masyarakat
peradaban.

4. CIRI CIRI MASYARAKAT


Berbicara mengenai cirri cirri masyarakat , maka dapat di paparkan menegnai cirri
ciri masyarakat sebagi berikut
a. Ciri cirri masyarakat harus hidup berkelompok
b. Cirri cirri masyarakat ialah yang melahirkan kebudayaan
c. Masyarakat yaitu mengalami perubahan
d. Masyarakat manusia yang berinteraksi
e. Ciri cirri masyarakat yaitu terdapat kepemimpinan
f. Ciri ciri masyarakat yaitu adanya startifikasi sosial

5. PENERTIAN HUKUM
Hukum adalah suatu sistem yang di buat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar tingkah laku manusia terkontrol. Hukum adalah aspek terpenting
dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.

6. TUJUAN HUKUM

Tujuan hokum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketemtraman,


kedamaian kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan masyarakat.

7. JENIS JENIS HUKUM DI INDONESIA

a. Hukum privat (hukum sipil)


b. Hukum public
1. Hukum tata Negara
2. Hukum administrasi Negara
3. Hukum pidana
4. Hukum internasional

Macam macam pembagian hukum

1. Hukum undang undang


2. Hukum adat
3. Hukum traktat
4. Hukum jurisprudensi
5. Hukum doktrin
6. Hukum tertulis7
7. Hukum tidak tertulis
BAB II
HUKUM KONTRAK [ PERJANJIAN]
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian


Hukum dalam konteks Bisnis dalam praktik Ekonomi
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hukum dari realita kontrak
sebagai pintu gerbang hukum bisnis

B. URAIAN MATERI

1. PENDAHULUAN
Dalam hukum Indonesia konsep kontrak dicantumkam dalam kitab Undang Undang
hukum perdata (KUH Perdata) sekilas, Dalam pasal 1233 KUH Perdata di sebutkan
bahwa tiap tiap perikatan dilahirkan dari ;
a. Perjanjian; dan
b. Undang undang
Kontrak dalam hukum Indonesia yaitu burgerlijk wetboek (BW) disebut
overeenkomst yang apabila di terjemahkan dalam bahasa Indonesia, berarti
perjanjian ,

2. ASAS ASAS HUKUM KONTRAK


Dalam hukum kontrak dikenal beberapa asas, di antara nya sebagai berikut:
a. Asas konsensualisme
b. Asas kebebasan berkontrak
c. Asas mengikatnya kontrak
d. Asas itikad baik
e. Akibat keadaan memaksa absolute
3. SYARAT SAHNYA KONTRAK
a. Kesepakatan
b. Kecakapan
c. Hal tertentu
d. Sebab dan hal

4. UNSUR UNSUR KONTRAK DALAM HUKUM INDONESIA


a. Unsure esensial
b. Unsur naturalia
c. Unsure aktidentalia
d. Akibat hukum suatu kontrak

5. BERAKHIRNYA SUATU KONTRAK


Disebutkan dalam KUH Perdata tentang berakhirnya perikatan diantaranya yaitu:
a. Karena pembayaran
b. Karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau
penitipan
c. Karena pembeharuan hutang (Novasi)
d. Skarena perjumpaan hutang atau kompensasi
e. Karena pencampuran utang (Konfuaio)
f. Karena pembebasan utang
g. Karena musnahnya barang yang terutang
h. Karena batal atau pembatalan
i. Karena berlakunya syarat batal
j. Karena lewarnya waktu
BAB III
BADAN USAHA /HUKUM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian hukum
bisnis dalam konteks badan usaha dalam praktik ekonomi
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hukum dari realita badan usaha
sebagia bentuk dan wujud bisnis

B. URAIAN MATERI
1. PENDAHULIUAN
Dalam menjalankan suatu kegiatan bisnis para pelaku usaha harus memerlukan
wadah atau tempat untuk menjalankan aktivitas bisnis yang mereka jalani, hal ini
penting karena menyangkut kredebilitas mereka di mata fatner usaha mereka bahkan
juga dimata pelanggan. Adapun pengertian usaha adalah suatu tindakan, perbuatan
atau kegiatan dibidang perekonomian yang dilalkukan pengusahan dengan tujuan
mencari keuntungan.

2. PENGERTIAN BADAN USAHA DAN BADAN HUKUM


badan usaha merupakan yurudis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau ke untungan bdan hukum merupakan entitas.

3. FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN JENIS BADAN


USAHA
a. Tipe dari usahanaya, misalnya seperti: perkebunan, industry, perdagangan dan
lain lain
b. Luas dari jangkauan pemakaian yang dicapai
c. Modal yang diperlukan untuk memulai usaha
d. Sistem pengawasan yang di kehendaki
e. Tinggi dan rendahnya resiko yang nantinya akan dihadapi
f. Jangka waktu izin oprasional yang diberikan oleh pemerintah
g. Keuntungan yang dicancang

4. PERBEDAAN BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN


Perbedaan badan usaha dengan perusahaan yaitu badan usaha memakai kesatuan
yuridis maksudnya menggunakan aspek hukum yang harus di penuhi untuk mencapi
tujuannya, sedangkan perusahaan merupakan satu kesatuan faktor produksi yang
melakukan kegiatan kegiatatan produksi untuk dapat menghasilkan barang ataupun
jasa.

5. USAHA BERBADAN HUKUM DAN NON BERBADAN


HUKUM
Pembagian usaha dalam melakukan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia di kelompokkan menjadi
dua bagian besar, yaitu badan usaha berbadan hukum dan badan usaha tidak
nerbadan hukum

6. JENIS JENIS USAHA DI INDONESIA


a. BUMN Merupakan usaha milik Negara.
1. Perusahaan perseroan
b. BUMS (Badan usaha milik swasta)
1. Firma (Fa)
2. CV (Commanditaire vennotschap)
3. PT (perseroan terbatas)
BAB IV
TUJUAAN UMUM TENTANG PENANAMAN MODAL
ASING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian
hukum bisnis dalam konteks penanaman modal asing kedalam negeri yang
terjadi dalam praktik ekonomi
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hokum dari realita era
penanaman modal asing sebagai tentang modern sebagai bentuk dari
persaingan global
B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN INVESTASI ASING
a. Investasi asing langsung
b. Investasi asing tidak langsung
2. BENTUK KERJASAMA DAN BIDANG USAHA
INVESTASI ASING
a. Bentuk kerjasama investasi asing
Dalam membangun sebuah usaha dengan bemitra dengan WNA prosedur
yang dilakukan
Perjanjian ini di tandatangani oleh orang asing dan warga Negara
Indonesia
b. Bidang usaha investasi asing
1. Bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal
2. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan untuk penanaman
modal

3. PERBEDAAN INVESTASI AING LANGSUNG DENGAN


TIDAK LANGSUNG
a. Investasi langung
dalam konteks undang undang investasi No 25 tahun 2007, definisi
investasi langsung, investasi di lakukan langsung baik melalui pendirian
usaha patungan dan mitra local.

b. Investasi tidak langsung


1. Dalam arti lebih luas pasar modal di atur oleh seluruh sistem
keuangan.
2. Dalam jangka menengah pasar modal adalah semua pasar dan
lembaga yang terorganisir yang mencakup tanda kredit.
3. Ada pasar uang yang terorganisir dalam arti sempit.
4. PROSEDUR PENANAMAN MODAL ASING DAN
MASALAH YANG DIHADAPI
a. Stabilitas politik, yang sampai sekrang menunjukkan stabilitas yang
stabil.
b. Kebijakan yang secara konsisten diadopsi pemerintah untuk
merangsang iklim investasi, dan deregulasi serta langkah langkah
birokrasi
c. Memberikan keringanan pajak khusus daerah tertentu
d. Ketersediaan berbagai sumber daya alam di Indonesia
e. Ketersediaan sumber daya manusia yang komplektif.
5. PERKEMBANGAN HUKUM PENANAMAN MODAL
DI INDONESIA
a. Kebijakan umum penanaman modal
b. Bentuk bentuk badan usaha
c. Aspek kelembagaan
d. Hokum dan kebijkan pokok dibidang penanaman modal di Indonesia
e. Mekanisme penanaman modal
f. Perlindungan hokum terhadapkegiatan penanaman modal
BAB V
HUKUM PERBANKAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian
hukum bisnis dalam konteks hokum PErbanka kedalam praktik global dalam
praktik ekonomi
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hokum dari realita hokum
perbankan sebagai tentang modern sebagai bentuk dari persaingan global

B. URAIAN MATERI
1. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Saat ini bankdan lembaga ke uangan merupakan salah satu pelaku terpenting
dalam perekonomian sebuah Negara. Masyarakat maupun kalangan
industry/usaha sangan membutuhkan jasa bank dan lembaga keuangan lainnya,
untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya.
sumber sumber dana bank
simpanan giro
simpanan tabungan
simpanan deposito
2. HUKUM PERBANKAN
a. Dasar dasar perbankan
b. Kedudukan pelaku dibidang perbankan
c. Kaidah kaidah yang secara khusus memerhatikan kepentingan umum.
d. Kaidah kaidah yang menyangkut struktur organisasi yang mendukung
kebijakan ekonomi dan monoter pemerintah
e. Keterangan satu sam alain nya dan ketentuan kaidah kaidah hokum
tersebut sehingga tidak mungkin berdiri sendiri.

3. JASA JASA PERBANKAN


a. Pengiriman uang salah satu jasa perbankan
b. Inkaso sebagai salah satu jasa perbankan
c. Kliring sebagai salah satu jasa dari perbankan
d. Bank garasi
e. Kotak pengaman simpanan
f. Kartu kredit
g. Perdagangan valuta asibg
h. Kustodion
i. Letter of credit dalam transaksi perdagangan
BAB VI
HUKUM PENGANGKUTAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian
hukum bisnis dalam konteks hukum pengangkutan sebagai factor penunjang
dalam bisnis
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hokum dari realita hukum
pengangkutan sebagai tentang modern sebagai bentuk dari persaingan global

B. URAIAN MATERI
1. PENGERTIAN PENGANGKUTAN DAN HUKUM
PENGANGKUTAN
Menurut Abdul Kadir Muhammad dalam defenisi pengangkutan aspek aspeknya
meliputi:
a. Pelaku yaitu orang yang melakukan pengangkutan berupa badan perusahaan
berupa pengangkutan
b. Alat pengangkutan yaitu alat yang di gunakan untuk menyelenggarakan
pengangkutan seperti kendaraan bermotor
c. Barang yaitu muatan yang di angkut
d. Perbuatan yaitu kegiatan pengangkutan barang atau orang sejenak pemuatan
sampai penurunan di tempat tujuan
e. Tujuan pengangkutan yaitu sampai di tempat tujuan yang di tentukan dengan
selamat

2. UNSUR UNSUR PENGANGKUTAN


a. Alat angkutnya itu sendiri
Alat angkut disini bisa diberikan contoh kreta api
b. Fasilitas yang akan dilalui oleh alat pengangkutan
Fasilitas yang akan di lalui oleh pengangkutan misalnya jalan itu sendiri
c. Tempat persiapan pengankutan
Tempat persiapan pengangkutan dapat di berikan contoh misalnya terminal,
pelabuhan, bandara
3. ASPEK ASPEK PENGANGKUTAN
Ada tiga aspek yang harus diketahui
a. Pelaku, yaitu orang yang melakukan pengangkutan
b. Alat pengangkutan yaitu alat yang digunakan untuk menyelenggarakan
pengangkutan
c. Objek pengangkutan, yaitu muatan yang di angkut baik barang maupun
penumpang/orang

4. PERJANJIAN PENGANGKUTAN
Asas asas perjanjian pengangkutan terdiri atas;
a. Asas kebebasan berkontrak
b. Asas pacta sunt servanda

Unsur unsure pengangkutan

a. Perjanjian timbale balik yaitu suatu perjanjian dimana para pihak mempunyai
hak dan kewajiban yang sama
b. Para pihak adalah pengangkut, penumpang, pengirim
c. Objek pengangkut adalah barang dan orang
d. Kewajiban pengangkutan menyelenggarakan pengangkutan dengan selamat
e. Kewajiban pengirimatau penumpang membayar biaya pengangkutan

Pihak pihak pengangkutan teridiri:

a. Pengangkut
b. Pengirim
c. Penerima
BAB VII
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki kemampuan menganalisis penggunaan konsep dasar pengaplikasian hukum
bisnis dalam konteks HAKI dalam upaya perlindungan objek hasil bisnis bernilai
ekonomi
2. Memiliki kemampuan dan memahami fenomena hokum dari realita HAKI sebagai
tentang modern sebagai bentuk dari persaingan global

B. URAIAN MATERI
1. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak kekayaan intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan kepada seseorang atau
sekelompok orang untuk pekerjaan mereka, sederhananya, kekayaan intelektual
termasuk hak cipta, hak paten dan hak merek dagang secara lebih rinci kekayaan
intelektual adalah bagian dari suatu objek

Prinsip-prinsif hak kekayaan intelektual


a. Prinsip ekonomi
b. Perinsip keadilan
c. Prinsip budaya
d. Prrinsip sosial

2. PERLINDUNGAN CIPTAAN
Pasal 40 undang undang nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta telah
memberikan beberapa criteria mengenai hal ciptaan yang diberikan perlindungan
oleh hak cipta sebagai berikut
a. Dalam undang undang ini ciptaan yang dilindungi ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra.
b. Ciptaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1dilindungin sebagai
ciptaan tersendiri dan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan asli
c. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 termasuk
perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum dilakukan
pengumuman tapi sudah di wujudkan dalam bentuk nyata yang
memungkinkan pengandaan penciptaan tersebut.

3. KLASIFIKASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


Dibawah WIPO, hak kekayaan intelektual dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu hak
cipta dan hakn properti industry hak property industry adalah hak yang mengatur
semua property industri terutama yang mengatur penegak hukum, hak property
industry berdasarkan pasal 1883 konversi paris untuk perlindungan property
industry
a. Paten
b. Merek
c. Variates tanaman
d. Rahasia dagang
e. Desain industri
f. Desain tata letak industry terpadu

4. MASA BERLAKU HAK CIPTA


Masalah berlakunya hak cipta tidak sama diantara ciptaan yang satu dengan ciptaan
yang lain karena dipengaruhi oleh sifat ciptaan dari kelompok hak ciptanya, di
Indonesia berdasarkan undang undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta,
jangka berlaku suatu hak cipta sebagai berikut;
a. Masa berlaku hak moral
1. Teta mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan
sehubung dengan pemakaian ciptaan nya untuk umum;
2. Menggunakan nama aslinya atau nama samarannya; dan
3. Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi
ciptaan, modifikasi ciptaan atau hal bersifat merugikan kehormatan atau
dari reputasinya,
b. Masa berlaku hak Ekonomi
1. Perlindungan hak cipta atas ciptaan
2. Dalam hak ciptaan dimiliki oleh 2 (Dua) orang atau lebih, perlindungan
hak cipta berlaku selama hidup penciptanya yang meninggal dunia paling
akhir yang berlangsung selama 70 tahun sesudahnya, perlindungan hak
ciptanya atas ciptaan yang dimilikiatau dipegang badan hokum berlaku
selama 50 tahun sejak pertama kali di umumkan.

Anda mungkin juga menyukai