Anda di halaman 1dari 20

STUDI KASUS INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. S


DENGAN ANEMIA DI KAMAR 07- BANGSAL ANNA
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN

OLEH :
MATHILDE MEO
NIM : 113063J20118

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN.S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ANEMIA
DI RUANG 07- BANGSAL ANNA
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I (KMB I)

DI SUSUN OLEH:
MATHILDE MEO
113063J210118

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN PRESEPTOR

Asuhan Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah I Pada Tn.S Dengan Diagnosa Medis
ANEMIA di Ruang 07 Bangsal Anna Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin disusun oleh :
Nama : Mathilde Meo
NIM : 113063J20118.
Laporan Asuhan Keperawatan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Preseptor Akademik dan
Preseptor Klinik.

Banjarmasin, April 2021

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

( Sr.Margaretha Rosa SPC,BSN,MAN) (Chrisnawati BSN,MASN)

Mengetahui,

Kaprodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Suaka Insan Banjarmasin

(Sr. Margaretha Martini, SPC, BSN, MSN)


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BERDASARKAN
11 POLA FUNGSIONAL DARI GORDON
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN
2021

A.PENGKAJIAN
1.Identitas Pasien
Nama Klien : Tn.S
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : No.7- Bansal Anna
Tgl. MRS : 25 April 2021
No.RM : 0308521
Tgl. Pengkajian : 12 April 2021
2. Riwayat Penyakit:
a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan badanya terasa lemas,nyeri ulu hati,pusing
dan nafsu makan tidak ada serta mual dan muntah.
b. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan penyakit yang ia derita ini sudah
berjalan 2 tahun dan diawali dengan badan lemas,nafsu makan
menurun,pusing,mual dan muntah serta mata berkunag-kunang tapi sedikit.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan pernah menderita penyakit asam
urat jika pasien makan kacang-kacangan.
d. Riwayat penyakit keluarga: Pasien mengatakan penyakit yang ia derita ini sama
juga dengan ibunya

Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Istri pasien merupakan anak
semata wayang.Mereka memiliki tiga anak, kedua anak laki-lakinya telah menikah dan punya
rumah sendiri. Dan kini tinggal anak wanita dan mereka bertiga tinggal bersama- sama.

e.Riwayat Sosial: Pasien dan keluarga dalam hubungan sosial dengan orang lain baik, aktif
dalam kelompok pengajian, aktif di lingkungan sekitarnya jika ada tetangga yang
mengalami kedukaan dan pasien sering menjadi mediator ketika ada tetangga yang
berselisih paham.

3.Pemeriksaan Fisik:

No AREA FISIK HASIL PEMERIKSAAN FISIK ANALISA


1. KEPALA I : Inspeksi : Pada daerah kepala Penurunan O2 ke
tampak simetris, pertumbuhan jaringan
rambut merata dan tampak sudah
memutih, keadaan kulit kepala
bersih,kepala pusing tampak dari
2. MATA
wajah pasien yang meringis.
Normal
P : Palpasi : Tidak ada benjolan dan
tidak ada nyeri
3. HIDUNG
tekan.Konjungtiva anemis
Tanda-tanda Anemis
I : Inspeksi : Mata masih bisa melihat
dengan baik, tidak anemis, pupil

4. TELINGA bulat, sclera dan konjungtiva tidak


anemis. Normal
I : Inspeksi: Hidung masih bisa
mencium, tidak ada polip, tidak
5. MULUT ada kotoran.
P: Palpasi :Tidak ada nyeri tekan. Normal

Telinga: Inspeksi : Bentuk simetris,


tidak ada serumen, dapat
6. LEHER mendengar dengan baik.
Normal
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Mulut:Inspeksi : Bibir pucat,Mulut
dapat makan makanan lunak dengan
baik namun pelan.
7. DADA

I: Inspeksi :Leher: bentuk simetris, Tanda dan

tidak ada kelenjar tyroid, tidak ada gejala anemia

kelenjar getah bening dan tidak ada


nyeri telan.
8. ABDOMEN
P : Palpasi:Leher: tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada nyeri telan.
Normal

I: Inspeksi: bentuk simetris, ada


pergerakan selama proses
pernapasan.
P: Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. GENITALIA dan tidak ada tumor
DAN ANUS A : Auskultasi : Dada, suara
pernapasan baik, tidak ada ronchi Normal
dan wheezing.
10. EKSTREMITAS I : Inspeksi Abdomen: bentuk
ATAS simetris, tidak ada pembesaran
vena, tidak ada tumor dan tidak ada
pemebesaran lien maupun limpa.
A: Auskultasi :Abdomen, bising usus
Hemipharese
normal.
11. EKSTREMITAS Dekstra
P: Palpasi :Tidak ada nyeri tekan dan
BAWAH
tidak ada tumor serta tidak ada
pemebesaran lien maupun limpa.
P; Perkusi:tidak kembung.
Hemipharese
Dekstra
I: Inspeksi : terpasang alat bantu
panpers, warna agak coklat dan
tidak ada kelainan.
I : Inspeksi:Tidak ada nyeri tekan
dan tidak ada massa atau tumor.
Ekstremitas atas : Tangan kiri pasien
terpasang infus RL 20 TPM

I: Inspeksi: kaki kiri pasien dapat


digerakan secara aktif.
P : Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

4. 11 Pola Gordon:
a. Persepsi terhadap kesehatan dan manajenmen terhadap kesehatan :
Jika ada anggota keluarga yang sakit seluruh anggota keluarga turut prihatin dan
segera mengantarnya ke tempat pelayanan kesehatan.

b.Pola Aktivitas dan Latihan:

NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


1 Makan dan minum 2
2 Mandi 2
3 Berpakaian/berdandan 2
4 Toileting 4 3
5 Berpindah 2
6 Berjalan 3
7 Naik tangga 3

Ket :
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = tidak mampu
Alat bantu : Tidak ada alat bantu yang dipakai pasien.
c.Pola Istrahat dan Tidur:
NO Kegiatan SMRS MRS
1 Tidur siang Pasien tidak biasa beristrahat Pasien dapat tidur karena situasi
dikarenakan pasien bekerja sebagai dan kondisi RS yang baik
wiraswasta yang bekerja dari pagi walaupun ada bunyia- bunyian.
sampai malam.
2 Tidur Jam 22.00 s/d 05.00 Jam 21.00- 06.00. Pasien nyenyak
malam Nyenyak, karena seharaian bekerja. dengan situasi RS yang
mendukung.
3 Kebiasaan Bercerita sama istri dan anak Mendengarkan cerita istri dan anak
sebelum semata wayang tentang pekerjaan yang setia menjaganya dan kadang
tidur seharian. pasien menonton TV.
4 Kesulitan Tidak Ada Tidak Ada
tidur Ket : Tidur Nyenyak Ket : Tidur Nyenyak.

d.Pola Nutrisi:
NO Keterangan SMRS MRS
1 Jenis makanan/diet Tidak ada Makanan lunak
2 Frekuensi 3x sehari 3x sehari
3 Porsi yang dihabiskan 1 piring 3/4 piring
4 Komposisi Menu Ikan , Nasi lunak, sayur Porsi makan yang disiapkan
dan buah RS
5 Pantangan Tidak ada Makanan RS

6 Nafsu makan Normal Sedikit Berkurang


7 BB dalam 2 minggu terakhir 50 kilo gram Tidak ditimbang
8 Sukar menelan Tidak Terganggu akibat tidak ada
selera makan dan nyeri ulu
hati.

e.Pola Eliminasi:

NO SMRS MRS
Buang Air Besar (BAB) :

1 Frekuensi 2x/hari 1x/hari


2 Warna Coklat Coklat
3 Kesulitan Tidak Tidak
BAB
Selama pasien di RS pasien makan makanan yang lunak yang disiapkan RS.

4 Buang Air Normal Normal ke kamar mandi


Kecil (BAK):

5 Frekuensi 4-5x/hari 3-4x/hari


6 Jumlah Tidak dihitung Tidak dihitung
7 Warna Kuning Kuning
8 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
Selama di RS pasien BAK dan BAB dilakukanya sendiri ke kamar mandi.

f.Pola Kognitif dan Perceptual:


Pasien mengerti akan penyakitnya karena disebabkan oleh pola makan yang kurang
teratur dan turunan dari kelurganya
g. Pola Konsep diri:
1.Identitas diri : pasien mengatakan, pasien mampu mengenali dirinya sebagai seorang
kepala keluarga dengan 3 anak, walaupun duanya sudah menikah dan tinggal bersama istri
dan anak-anaknya.
2. Gambaran diri : pasien mengatakan kalau dirinya sakit memerlukan pertolongan dari
petugas kesehatan.
3. Ideal diri : Pasien dan keluarga ingin segera sembuh dan pulang dan dapat berkumpul
dengan keluarganya.
4. Pasien tidak merasa minder dengan keadaan sakit yang sekarang dan selalu
bekerjasama dengan perawat yang merawatnya.
5. Peran diri : Selama ini pasien berperan sebagai kepala keluarga bagi keluarganya.
h. Pola Koping :
Pasien mengatakan selama ini jika ada masalah selalu diceritakan dengan anak dan istrinya
dan tidak disimpan sendirian.
i.Pola seksualitas – reproduksi : Tidak dikaji.
j. Pola Peran – hubungan:
Pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dan mengenal lingkunganya dengan baik,
pasien ramah dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya,pasien adalah ketua kelompok
pengajian yang selalu terlibat dalam kelompok ngajinya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan:
Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rajin sholat 5 waktu dan tampak selalu berdoa
bersama anak dan istri di RS atas kesembuhanya.

B.PROSEDUR DIAGNOSTIK:
N Hari/Tgl Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan Analis
O Pemeriksaan a

1. 25/4-2021 1.Kimia Darah:


Gula darah 153 <180 Mg/dl Normal
sewaktu
SGOT 29 <37 u/l Normal
SGPT 19 <40 u/l Normal
Protein Total 6,3 6,4-8,3 gr/dl Normal
Albumin 3,8 3,5-5,0 gr/dl Rendah
Globulin 4,5 gr/dl Normal
Ureum 36 15-39 Mg/dl Normal
Creatinin 19 0.9-1.3 Mg/dl Tinggi
2.Elektrolit:
Natrium 139 135-245 Umol/L Normal
Kalium 4,0 3,5-5,0 Umol/L Normal
CalsiumArsenazo 9,8 8,6-10,3 mg/dl Normal
Chlorida 102 96-103 Umol/L Normal
3.Rapid Test Negativ Negativ Negativ Negativ
4.Darah Lengkap:
Hemoglobin 10.3 14-16 Gr/dl Rendah
Hematokrit 32,3 40-48 % Rendah
Trombosit 152.000 150.000-400.000 /ul Normal
Eritrosit 3.540.000 4.500.000-5.500.000 Juta/ul Rendah
5.PCR COVID: Negativ

B.Therapy/ Pengobatan:
Nama Obat Dosis& Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Jalur

Travensis 3x8 Untuk mencegah Tidak boleh -.Nyeri dada.


jam/ dan menurunkan diberikan kepada
IV reaksi mual dan pasien dengan -Bradikardia.
muntah. penyakit hati, -Hipotensi.
wanita
menyusui,ibu -Aritmia.
hamil,dan wanita
yang sedang -Hipoksia
menggunakan alat
kontrasepsi.

Rativol 2x1 gr Untuk Obat ini digunakan 1. Gangguan jantung:


IV meningkatkan pada pasien yang Bradikardia atau
aliran darah dan yang mengalami takikardia.
oksigen ke otak dan 2. Sakit perut dan diare.
trauma otak atau
merangsang fungsi 3. Pusing dan sakit
saraf pada otak. infark,untuk kepala.
rehabitasi pada 4. Ruam pada kulit.
ektremitas dan 5. Hipotensi.
digunakan pada
pasien yang
mengalami
kelemahan tubuh

Fucohelis. 2x1 Untuk Belum ada 1. Diare.


Capsul meningkatkan kontaindikasi yang
kadar darah akibat dilaporkan, karena
anemia dan untuk jenis obat ini
memelihara terbuat dari ikan
kesehatan lambung. gabus.proses
persalinan.
.
Neurosanbe 2x1 Apl Untuk mengatasi Belum ada Belum ada
anemia akibat kontraindikasi .
devisiensi Vitamin yang
B1,Vitamin B6 dan dilaporkan..
Vitamin B 12.
RL 20 tpm Dehidrasi atau Hipernatremia 1. Ruam kulit
kehilangan cairan
tubuh saat 2. Pembengkakan mata
mengalami cedera. 3. Batuk Pilek
4. Kesulitan bernapas
5. Demam
Sakit kepala
pernatremia

I. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah

1. Ds : Pasien mengatakan badan Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Transportasi


lemas dan pusing. O2 ke
Jaringan
DO: Pasien lemah, ADL dibantu
menurun
perawat dan keluarga,pasien
terbaring di tempat tidur,pasien
pucta dan tangan kiri terpasang RL
20 TPM
Hb : 10,3 gr/dl
Ht : 32,3 %
Eritrosit : 3.540.000 juta/ul

2. Ds : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Kurangnya


-Pasien mengatakan nafsu Dari Kebutuhan Tubuh pemasukan
makan menurun nutrisi
-Pasien mengatkan porsi makan akibat
tidak dihabiskan. penyakit
Do : anemia
-Konjungtiva anemis
-TD:130/70
-Nadi 62x/menit
-Pernapasan: 20x/menit
-Temperatur 36oC
-Nyeri tekan pada lambung

3. Ds : Intoleran Aktivitas Kelelahan

Pasien mengatakan badanya


terasa lemas, pusing dan mata
berkunang-kunang.

Do:
Pasien mempunyai riwayat
penyakit anemia 2 tahun yang
lalu.
Pasien terbaring ditempat tidur
dan aktivitas pasien dibantu
oleh perawat dan keluarga.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan transportasi O2
ke jaringan menurun.
2. Resiko kurangnya kebutuhan nurisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurangnya pemasukan yang diakibatkan proses penyakit.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal : 25 April, 2021
Nama/Usia : Tn. S/ 60 thn
Ruangan : 07/Bangsal Anna

Diagnosa 1 : Resiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan transportasi O2


ke jaringan menurun
.

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
. KEPERAWATAN
TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL IMPLE
(SDKI)
KRITERIA (SIKI)
HASIL (SLKI)

1 Resiko tinggi Setelah dilakukan Intervensi Intervensi Utama : Implemen


gangguan perfusi tindakan Utama: a. Dapat Intervens
keperawatan a. Dukungan meningkatkan a. Menduk
jaringan berhubungan
selama 1x24 jam ambulasi kemampuan ambula
dengan transportasi O2 diharapkan b. Dukungan pasien untuk b. Menduk
ke jaringan menurun. adanya mobilisasi mobilisasi mobilis
peningkatan Intervensi b. Untuk Implemen
Ds : Pasien mengatakan
perfusi jaringan Pendukung: meningkatkan Intervens
badan lemas dan pusing. yang adekuat a. Monitor Tanda- mobilisasi fisik Pendukun
DO: Pasien lemah, ADL dengan kriteria tanda vital klien a. Memon
dibantu perawat dan hasil: tanda-tanda b. Manajemen Intervensi tanda v
Vital dalam batas program latihan Pendukung: b. Meman
keluarga,pasien
normal,Hb, Ht c. Tinggikan a. Untuk program
terbaring di tempat dan Eritrosit kepala 15 – 30 mengetahui c. Mengaj
tidur,pasien pucat dan dalam batas derajat. keadekuatan teknik
normal. d. Kaji adanya perfusi jaringan seperti:
tangan kiri terpasang RL
keluhan nyeri dan membantu pasien
20 TPM dada. menentukan membu
Hb : 10,3 gr/dl e. Kolaborasi intervensi. menont
Ht : 32,3 % dalam b. Untuk yang bi
1) Eritrosit : pengawasan meningkatkan pasien r
3.540.000 hasil aktivitas ADL d. Mengka
juta/ul2 : 97% pemeriksaan klien nyeri da
TTV: TD: laboratorium. c. Untuk e. Memba
140/90,Nadi: f. Berikan meningkatkan laborato
92x/menit.Suhu: 37,4 oksigen ekspansi paru dan pasien
oC,SPO2: tambahan memaksimalkan meberik
93x/menit,R: sesuai indikasi. kebutuhan sesuai
22x/menit. oksigenasi. dokter
Tangan kiri terpasang d. Untuk mengetahui perawa
infus RL 20 TPM adanya gangguan f.Memberi
jantung 2 LP
peningkatan nasaalcanu
kompesasi curah
jantung.
e. Mengidentifikasi
kebutuhan
pengobatan yang
diberikan kepada
pasien.
f. Memaksimalkan
transportasi
oksigen ke
jaringan.

3. Diagnosa II : Resiko kurangnya kebutuhan nurisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan kurangnya pemasukan yang diakibatkan proses
penyakit.

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
. KEPERAWATAN
TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL IMPLEMEN
(SDKI)
KRITERIA (SIKI)
HASIL (SLKI)

2 Resiko kurangnya Setelah Intervensi Intervensi Utama : Implementasi


dilakukan Utama: a. Dapat Intervensi Utam
kebutuhan nurisi
tindakan a. Manajemen meningkatkan a. Memanajeme
kurang dari kebutuhan keperawatan
kebutuhan kebutuhan nutrisi kebutuhan
selama 1 x24
tubuh berhubungan nutrisi. pasien. pasien oleh C
jam,
dengan kurangnya diharapkan b. Kolaborasi b. Pemberian diet instalasi gizi.
kebutuhan dengan ahli dapat b. Mengkolabor
pemasukan yang
nutrisi pasien gizi. meningkatkan pemberian
diakibatkan proses terpenuhi Intervensi asupan nutrisi pasien
dengan kriteria Pendukung: pasien yang mengajak
penyakit yang ditandai
hasil: pasien
a. Kaji asupan adekuat. agar
dengan: dapat makan
porsi makan nutrisi Intervensi menghabiska
DS: Pasien pasien. Pendukung: makan
dihabiskan.
mengatakan nafsu b. Kaji a. Dapat disiapkan ole
makan menurun. masukan menentukan Intervensi
makanan intervensi yang Implementasi
DO;
yang tepat.. Pendukung:
Porsi makan tidak dimakan b. Untuk a. Mengkaji
dihabiskan. pasien. mengawasi dan nutrisi pasien
c. Anjurkan mencegah b. Menkaji
pasien agar penurunan BB yang dimak
makan dan efektivitas pasien.
sedikit tapi intervensi nutrisi. c. Menganjurka
sering dan c. Memenuhi untuk makan
makan kebutuhan nutrisi tapi sering.
makanan pasien dan d. Meminta
kesukaan mencegah adanya pasien dan
pasien nyeri lambung agar sebelu
diantara yang berulang. sesudah
waktu makan d.Mengurangi mebersihkan
pasien. pertumbuhan terlebih
d. Anjurkan bakteri dan dengan b
pasien agar meningkatkan nafsu pakai air hang
sebelum dan makan. e.Memberika
sesudah sesuai
makan dokter pada
mebersihkan 09.30 tang
mulut April puku
terlebih WITA di
dahulu. e.Meningkatkan perawat sen
e. Manajemen efektivitas program bertugas.
medikasi: pengobatan dan
Berikan obat sumber diet nutrisi
sesuai yang dibutuhkan.
indikasi.

Diagnosa III : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.


NO DIAGNOSA PERENCANAAN
. KEPERAWATAN
TUJUAN & INTERVENSI (SIKI) RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
(SDKI)
KRITERIA HASIL
(SLKI)

3 Intoleransi Setelah dilakukan Intervensi Utama: Intervensi Utama : Implementasi S: - Pasien


aktivitas tindakan a. Dukungan a. Membuat pasien Intervensi Utama : mengatakan
berhubungan keperawatan perawatan kulit merasa nyaman, a.Mendukung dapat
dengan
selamA 1x24 jam pasien. karena ada yang pola perawatan beraktivitas
kelemahan tubuh
yang ditandai diharapkan pasien b. Edukasi mendukung untuk kulit pasien dan dengan baik
dengan: dapat aktivitas/mobilisa perawatan memberitahuka walaupun
mempertahankan si pasien. kulitnya. n cara-cara secara
DS: keutuhan kulitnya b. Untuk perawatn kulit bertahab
dengan kriteria memberikan pasien yang misalnya
Pasien
hasil : pengetahuan benar seperti: duduk
mengatakan
Adanya kepada pasien Jika selesai ditempat
badanya terasa
peningkatan dan keluerga mandi kulit tidur,miring
lemas, pusing dan
toleransi aktivitas tentang pola pasien diberi kiri dan
mata berkunang-
yang maksimal. aktiviatas/mobilis lotion,minyak kana jika
kunang.
Tidak terjadi asi pasien. kayu putih atau tidur, dan
Do: kerusakan kulit. bedak dan dapat ke
Pasien mempunyai menepuk- kamar
riwayat penyakit nepuk sedikit. mandi
anemia 2 tahun b. Memberik didampingi
yang lalu. an edukasi anak.
Pasien terbaring kepada pasien O:Kulit pasien
ditempat tidur dan untuk tetap tetap merah
aktivitas pasien melakukan dan tidak ada
dibantu oleh aktivitas dan tanda- tanda
perawat dan Intervensi Rasionalisasi mobilitas yang perlukaan,pas
keluarga. Pendukung: Intervensi cukup ien dapat
a.Kaji kemampuan Pendukung: Implementasi duduk di
ADL pasien. a. Untuk Intervensi tempat tidur.
b.Manajemen menentukan Pendukung:
lingkungan intervensi yang a. Mengkaji TTV:
sekitarnya. tepat bagi pasien. kemampuan  TD :
c.Anjurkan pasien b. Memberikan ADL pasien. 120/70
untuk istrahat bila lingkungan yang b. Memanajemen mmhg
mengalami aman dan nyaman lingkungan  HR : 68x/
kelelahan bagi pasien dapat pasien supaya menit
d.Anjurkan pasien mempercepat pasien dapat
 RR : 20x/
untuk melakukan proses bermobilisai
menit
aktivitas penyembuhan dengan
 Suhu:36
semampunya saja. pasien. bebas,aman dan
ᵒC
c. Meningkatkan nyaman
 Sp02:95 %
istrahat untuk c. Menganjurkan
Menurunkan pasien agar dapat A: Toleransi
kebutuhan istrahat jika lelah aktivitas
oksigen tubuh dan setelah pasien dapat
menurunkan mobilisasi. teratasi
regangan paruh d. Menganjurkan sebagian.
dan jantung. pasien untuk
d. Dapat melakukan P: Lanjutkan
memperbaiki aktiviatas sesuai intervensi
tonus otot dan kemampuan.
(Tanggal 26
meningkatkan . April
harga diri pasien. (Tanggal 25 20201,Pukul 13.
April,Pukul 08. 30 30 WITA).
WITA).
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental

Keperawatan Edisi.7. Jakarta: Salemba Medika.

TIM POKJA SDKI,SIKI,SLKI DPP PPNI. (2018). Standar

Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi.1, Cetakan.3.

Jakarta: DPP PPNI.

TIM POKJA SDKI,SIKI,SLKI DPP PPNI. (2018). Standar

Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi.1, Cetakan.2.

Jakarta: DPP PPNI.

TIM POKJA SDKI,SIKI,SLKI DPP PPNI. (2019). Standar

Luaran Keperawatan Indonesia Edisi.1, Cetakan.2.

Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai