TUGAS KELOMPOK

FARMAKOLOGI

( RESUME OBAT PSIKOFARMAKA )

Di Susun

Oleh :

KELOMPOK 4

1. Misna Wati Hataul

2. Melyanus.A.kakerissa
3. Nur Raya Sari Mony
4. Lisda Wati Rehalat
5. Jhean.F.E.Serpiela

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

AMBON

2021
 OBAT PSIKOFARMAKA

A. PENGERTIAN

Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem
Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan
untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup pasien. Obat
psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: antipsikosis, anti-depresi, anti-
mania, anti-ansietas, anti-insomnia. Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain:
transquilizer, neuroleptic, antidepressants dan psikomimetika1.

B. Kegunaan
Obat dari golongan ini bekerja dengan mempengaruhi sistim saraf pusat yang bias
mempengaruhi dan mengurangi kecemasan, sehingga bisa menimbulkan ketenangan kerja obat
itu adalah mempengaruhi fungsi motorik dan mental seseorang penderita. Selain itu bisa
mempercepat tidur, sehingga menyerupai tidur alami.

Obat-obat psikofarmaka dinilai aman dalam masa laktasi apabila dosis relatif pada bayi/relative infant
dose (RID) di bawah 10%.[4-7] Obat-obat psikofarmaka yang sering digunakan dalam masa laktasi antara
lain adalah:

1. Antidepresan Trisiklik/Tricyclic Antidepressant (TCA)

TCA diekskresikan ke ASI dalam jumlah yang minimal, sehingga efeknya terhadap bayi
juga minimal.

2. Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI)

SSRI ditemukan dalam kadar sangat rendah dalam ASI dan dinilai aman digunakan
selama laktasi.

3. Benzodiazepine

Data mengenai kemanan benzodiazepine dalam laktasi masih sangat minimal.

Diperkirakan benzodiazepine yang memiliki waktu paruh singkat, seperti lorazepam,
midazolam, dan alprazolam, aman untuk digunakan pada ibu menyusui.

4. Antipsikotik

Data mengenai antipsikotik dalam laktasi sangat minimal. Penggunaan antipsikotik pada
ibu menyusui harus benar-benar mempertimbangkan risiko dan manfaat yang
ditimbulkan.

5. Antipsikotik

Belum terdapat data yang cukup mengenai penggunaan antipsikotik tipikal, tetapi
penggunaannya tidak dikontraindikasikan.
 C. Penggolongan dan Obat Generik

No Obat Penggolongan Generik Indikasi Nama paten Sedian potensi produsen

1. Obbaat psikofarmaka Annttiippssiikkoossiis Haallooppeerriiddool Pssikoossiiss, halusinasi Haloperidol Taabblleet 0,5 mg,1,5 mg, ndofarma
pada skizofrenia, kelainan dan 5 mg.
sikap

Agitasi odomer Tablet 2 mg, 5 mg/tab mersi

psikomotor salut salut selaput,
pada kelainan selaput, 5 mg/ml obat
tingkah laku injeksi, tetes, 5 mg/ml
obat tetes injeksi
klolorrpromaazizin Ganguan sistem saraf Cepezet Tablet 100 mg/tab, mersi
pusat, skizofrenia, Salut selaput dan 25 mg/ml.
psikos akut dan keadaan injeksi
maniak akut,
gangguan perilaku
karena kelambatan
mental

Gangguan sistem saraf Largactil Tablet 25 mg dan100 mg Aventis

yang butuh istirahat,
anastesi pramedikasi
operasi, skizofrenia, sukar
tidur,gangguan
psikomatik.
Klozapin Penderita skizofrenia Clorilex Tablet 25 mg dan 100 mg Mersifarm
yang tidak memberi
respon atau intoleransi
terhadap neuroleptic
2. Antidepresan Amitriplilin Ansietas dan depresi Amitrityline Tablet 25 mg Indofarma

Flouksetin depresi Deproz Kaplet 20 mg sanbe

farma
depresi kalxetin kaplet 10 mg dan Kalbe farma
20 mg
3. Antimania Litium Mania dan hipomania Firmania tablet 200 mg dan Mersi farma
karbonat 400 mg

4. Antiiansietas Diazepam Psikoneurosis dan kejang otot Diazepam Tablet dan injeksi 2 mg dan Indofarma
5 mg/tab, dan
5 mg/ml injeksi
5. Antiinsomnia triazolam Insomnia ringan dan halcion Tablet 0,125 mg dan pharmacia
jangka pendek dan sebagai 0,25 mg
pengobatan insomnia
jangka panjang
6. Antiobesesi dan Klomipranmin Antidepresan dengan efek Anafranil tablet 25 mg alpharma
antikompulsif HCL khusus para pederita panic
attack dan fobia

7. Antipanik Fluvoxamine antidepresam luvox tablet 50 mg dan 100 mg Abbott