Anda di halaman 1dari 12

Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye

Muhammad Adli Wafi


1164050106
RESENSI MATERI
KAMPANYE
Indikator :
1. Pengertian kampanye
2. Ruang lingkup kampanye
3. Model² kampanye

A. PENGERTIAN KAMPANYE MENURUT PARA AHLI

Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang arti kata kampanye diantaranya yaitu:

1. Menurut Rogers Dan Storey

Memberi pengertian kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana


dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakuan secara
berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

2. Menurut Pfau Dan Parrot

Upaya perubahan yang dilakukan kampanye selalu terkait dengan aspek pengetahuan,
sikap, dan prilaku. Dalam aspek pengetahuan diharapkan akan munculnya kesadaran, berubahnya
keyakinan atau meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang isu tertentu, yang kemudian
adanya perubahan dalam ranah sikap. Pada tahap akhir dari tujuannya yaitu mengubah prilaku
masyarakat secara konkret berupa tindakan yang bersifat insidental maupun berkelanjutan.

3. Menurut Rajasundarman

“A campaigns is acoordinated use of different methods of communication aimed at


focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat
diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi
dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu
berikut pemecahannya).

Merujuk pada definisi ini maka setiap aktifitas kampanye komunikasi setidaknya harus
mengandung 4 hal yaitu:

1
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
1. Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak
2. Jumlah khalayak sasaran yang besar.
3. Biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.

4. Menurut Imawan

Pengertian kampanye ialah upaya persuasif yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang kepada orang lain agar sepaham terhadap ide atau gagasan yang ditawarkan.

5. Menurut Rachmadi

Pengertian kampanye ialah kegiatan yang terorganisir secara sistematis untuk mendorong
masyarakat melakukan sesuatu yang diinginkan dengan memanfaatkan media tertentu agar tetap
sasaran dan disertai dengan evaluasi.

6. Menurut Drs. Antar Venus, M.A

Menurut Antar Venus arti kampanye ialah upaya yang ditujukan untuk menciptakan
perubahan dan dampak tertentu dalam kehidupan bermasyarakat yang dilakukan dalam kurun
waktu tertentu.

7. Menurut Kotler Dan Roberto

Definisi kampanye ialah upaya yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang untuk
menamakan ide, sikap, perilaku yang diinginkan oleh pelaku kampanye.

8. Menurut Cangara

Pengertian kampanye ialah aktivitas komunikasi yang dilakukan untuk mempengaruhi


masyarakat agar memiliki wawasan terhadap perilaku yang menjadi keinginan pemberi informasi.

9. Menurut Snyder (Gudykunst & Mody, 2002)

“A communication campaigns is an organized communication activity, directed at a


particular audience, for a particular period of time, to achieve a particular goal” (Kampanye
komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisasi yang diarahkan pada khalayak
tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu)

2
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
10. Menurut Undang-Undang “UU”

Menurut UU Pasal 1 ayat 26 No. 10 tahun 2008 pengertian kampanye ialah kegiatan yang
dilakukan oleh peserta pemilu untuk menyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi
dan program yang ditawarkan oleh calon peserta Pemilu.

B. PENGERTIAN KAMPANYE

Kampanye adalah serangkaian usaha dan tindakan komunikasi yang terencana untuk
mendapatkan dukungan dari sejumlah besar khalayak yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang secara terorganisir dalam suatu proses pengambilan keputusan dan dilakukan secara
berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Orang sering mempersamakan kampanye dengan
propaganda. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena keduanya memang merupakan wujud tindakan
komunikasi yang terencana dan sama-sama ditujukan untuk mempengaruhi khalayak.

Kampanye dan propaganda juga sama-sama menggunkan berbagai saluran komunikasi untuk
menyampaikan gagasan-gagasan mereka. Jadi pada kenyataanya memang ada beberapa kemiripan
diantara kedua konsep tersebut. Pada dasarnya tak ada yang berbeda antara kampanye dan
propaganda. Kalau pun, kemudian keduanya tampak berbeda, itu karena pendekatan dan metoda yang
dipakainya. Kampanye kerap dinilai lebih bersifat persuasif karena disertai bujukan dan iming-iming.
Sementara propaganda, sekalipun dasarnya sangat persuasif, kerap disertai tekanan berupa penonjolan
dari dampak buruk yang bisa terjadi jika massa tak bertindak seperti apa yang dipropagandakan.

Sekadar menyamakan persepsi, persuasi yang dimaksud tak lain adalah usaha yang disadari
untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang melalui transmisi pesan. Propaganda sendiri,
biasa digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif
dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara
psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu.Selain itu istilah
propaganda telah dikenal terlebih dahulu dan memiliki konotasi yang negatif sementara istilah
kampanye baru memasyarakat pada tujuh puluh tahun terakhir serta memiliki citra postif dan
akademis.

Lalu kampanye itu sendiri apa? Secara harfiah, kampanye berarti gerakan (tindakan) serentak
(untuk melawan, mengadakan aksi, dsb). Dikatakan juga sebagai kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan untuk mendapat dukungan

3
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
massa pemilih dalam suatu pemungutan suara. Kampanye dalam arti sempit bertujuan meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audince) untuk merebut perhatian serta
menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau
organisasi (corporate activities) agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat
melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu tertentu yang
berkelanjutan.

Tetapi sejak fenomena kampanye menjadi perhatian ilmuwan dan praktisi komunikasi di tahun
1940-an telah muncul sekitar 20 definisi tentang kampanye. Definisi tersebut merentang dari yang
menenkankan aspek pesan, aspek pengorganisasian tindakan hingga yang memfokuskan pada efek.
Dari semua definisi yang ada, batasan yang disampaikan Rogers dan storey dalam tulisan mereka
yang bertajuk communication campaigns (Berger & Chaffe, 1987) adalah yang paling lengkap dan
sesuai dengan tujuan kampanye itu sendiri.

Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau
kelompok yang dilakukan secara terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau
dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar
khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu

Beberapa ahli komunikasi mengakui bahwa definisi yang diberikan Rogers dan Storey adalah
yang paling popular dan dapat diterima dikalangan ilmuwan komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder,
2002; Klingemann & Rommele, 2002). Hal ini didasarkan kepada dua alasan. Pertama, definisi
tersebut secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi, dan
alasan kedua adalah bahwa definisi tersebut dapat mencakup keseluruhan proses dan fenomena
praktik kampanye yang terjadi dilapangan.

C. RUANG LINGKUP KAMPANYE

Ruang lingkup diperlukan agar kampanye tetap fokus dan mendapatkan hasil maksimal.
Menetukan ruang lingkup dapat menggunakan cara segmentasi dan targeting. Segmentasi. penting,
karena sebelum menentukan strategi untuk membidik target sasaran, kita perlu melihat dulu segmen-
segmen yang ada.

4
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
Ada dua saluran utama komunikasi kampanye yang dapat diperiksa saat melakukan penelitian
komunikasi kampanye pemilu:
 komunikasi kampanye pemilu yang dikendalikan partai
 komunikasi kampanye pemilu yang tidak terkendali partai.

Komunikasi kampanye yang dikontrol partai mengacu pada "upaya komunikasi yang
terencana dan terkoordinasi oleh kandidat [atau] partai", yang mencakup, misalnya, iklan partai di
koran atau televisi serta situs web atau blog milik partai. Berdasarkan umpan balik yang dikumpulkan
dari jajak pendapat atau pemantauan media tentang komunikasi yang dikendalikan partai, partai dan
kandidat terus-menerus menyesuaikan strategi komunikasi mereka.
Berbeda dengan pesan yang dikendalikan partai, liputan media tentang kampanye pemilu -
baik di surat kabar, televisi, atau online - tidak dikontrol partai. Komunikasi yang tidak terkontrol
partai dapat dikendalikan oleh jurnalis atau tidak dikendalikan oleh jurnalis. Penelitian terhadap
artikel surat kabar dan laporan televisi yang tidak dikendalikan partai dan dikendalikan oleh jurnalis
tentang pemilu dapat mendeteksi intervensionisme jurnalistik , yang memengaruhi - baik disengaja
atau tidak - para pemilih . Komunikasi yang tidak terkontrol oleh partai dan jurnalis mengacu pada
komunikasi sehari-hari tentang topik terkait pemilu oleh para pemilih. Seringkali berbeda dengan
media nasional, sarjana ilmu politik berusaha mengumpulkan data jangka panjang dan penelitian
tentang dampak masalah politik dan pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS, menghasilkan
artikel mendalam yang memecah masalah tersebut.
Saluran komunikasi kampanye pemilu ketiga mengacu pada kendali bersama tentang
komunikasi terkait pemilu antara aktor politik dan aktor media, yaitu gabungan dari dua jalur
komunikasi utama. Komunikasi kampanye yang sebagian dikontrol oleh partai dan sebagian lagi
tidak dikontrol oleh partai mengacu pada debat pemimpin yang disiarkan televisi tentang kampanye
atau acara bincang-bincang, di mana kandidat atau anggota partai ditanyai oleh jurnalis atau aktor
media.
Terlepas dari komunikasi kampanye pemilu yang dikontrol partai dan tidak terkontrol partai,
sikap dan perilaku para pemilih dapat diperiksa dalam penelitian kampanye pemilu . Orientasi pemilih
dapat dianalisis dengan melihat, misalnya, pada "penggunaan internet oleh pemilih untuk informasi
pemilu".

5
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
D. TUJUAN KAMPANYE

Mengacu pada pengertian kampanye diatas, maka kegiatan komunikasi di dalam kampanye
harus dilakukan secara tersusun dan terlembaga. Lembaga tersebut bisa dari pemerintah, pihak swasta
atau dari lembaga swadaya masyarakat. Jika pada praktiknya kampanye memiliki tujuan yang
beragam tergantung tujuan lembaga itu sendiri. Namun secara umum tujuan kampanye ialah untuk
menggugah isu tertentu dengan menyampaikan informasi produk atau gagasan/ide yang
dikampanyekan sehingga masyarakat menyukai, simpati, peduli atau bepihak kepada yang melakukan
kampanye.

Beberapa contoh kampanye yang ada di masyarakat ialah:

1. Ajakan untuk menyumbang dana bagi korban bencana alam.


2. Anjuran pemerintah untuk melakukan imunisasi bagi anak.
3. Ajakan sekelompok orang pada masyarakat untuk memilih calon gubernur tertentu.
4. Anjuran seorang atlit untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan makanan suplemen
tertentu.
5. Dan lain-lain.

E. BENTUK DAN JENIS KAMPANYE

Pada praktiknya ada beberapa bentuk dan jenis kampanye, namun pada umumnya kegiatan
kampanye dilakukan dengan slogan, pembicaraan, media cetak, simbol-simbol, siaran rekaman
berbentuk suara dan gambar. Palaksanaan kampanye juga dilakukan melalui media internet dalam
rangka pencitraan yang nantinya berkembang menjadi upaya persamaan sebuah gagasan atau isu suatu
kelompok kepada masyarakat dengan harapan mendapatkan tanggapan.

a. Jenis Kampanye Berdasarkan Orientasinya


1. Product Oriented Campaigns

Ini merupakan kampanye yang berorientasi pada produk. Jenis kampanye ini
umumnya dilakukan dalam lingkungan bisnis komersil. Kampanye ini bertujuan untuk
membangun citra positif terhadap produk yang diperkenalkan ke masyarakat.

2. Candidate Oriented Campaigns

6
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
Ini merupakan kampanye yang berorientasi pada kandidat. Kampanye ini biasanya
memiliki latar belakang hasrat untuk kepentingan politik, misalnya kampanye Pemilu,
kampanye Pilkada.

3. Ideologically or Cause Oriented Campaigns

Kampanye ini berorientasi pada tujuan-tujuan khusus yang sifanya sosial. Seperti
yang pernah dijelaskan oleh Kotler, kampanye perubahan sosial bertujuan untuk menangani
berbagai masalah sosial dengan perubahan pandangan, sikap dan perilaku masyarakat.
Contohnya: kampanye imunisasi, kampanye ASI, kampanye Donor Darah, kampanye
Keluarga Berencana “KB”.

b. Jenis Kampanye Berdasarkan Isinya

Ada beberapa macam kampanye yang bisa dibedakan dari isinya diantaranya ialah:

1. Kampanye Positif

Kampanye yang berisi pengenalan tentang produk atau seseorang yang


dikampanyekan, pada umumnya informasi yang disampaikan tentang hal-hal baik saja.

2. Kampanye Negatif

Kampanye negatif biasanya dilakukan oleh kompetitor dimana isi kampanyenya


menyampaikan tentang kekurangan produk atau seseorang. Pada umumnya kampanye negatif
ini berdasarkan data dan fakta yang sudah terjadi sebelumnya.

3. Kampanye Hitam

Kampanye hitam ialah kampanye yang bertujuan untuk membunuh karakter seseorang
atau produk yang menjadi kompetitor. Namun, informasi yang disampaikan dalam kampanye
hitam ialah fitnah, kebohongan atau tuduhan tanpa bukti.

F. JENIS KAMPANYE

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) N0. 35 Tahun 2004 tentang Kampanye Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden mengatur semua jenis atau bentuk kampanye. Ada 9 jenis
kampanye, yaitu:

7
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
1. Debat publik / debat terbuka antar calon
2. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan
3. Pemasangan alat peraga di tempat umum
4. Penyebaran bahan kampanye kepada umum
5. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
6. Penyiaran melalui radio dan atau televise
7. Pertemuan Terbatas
8. Rapat umum
9. Tatap muka dan dialog

G. MEDIA KAMPANYE

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya ada banyak bentuk dan jenis kampanye. Semua
bentuk dan jenis kampanye ini membutuhkan media kampanye sebagai corong untuk menyampaikan
imformasi kepada masyarakat.

Beberapa media kampanye yang umum digunakan ialah:

1. Media Elektronik “televisi, radio”.


2. Media Cetak “koran, tabloid, majalah”.
3. Media Komunikasi Kelompok “pameran, seminar, diskusi panel”.
4. Media Luar-Ruangan “poster, banner, billboard, papan nama”.
5. Media Digital “Website, sosial media, email, aplikasi chatting dan lain-lain”.

H. MODEL-MODEL KAMPANYE
Beberapa model kampanye yang akan diuraikan disini meliputi : Model komponensial
kampanye, model kampanye Ostergaard, the Five Functional Stages Development Model, The
Communicative Functions Model, Model kampanye Nowak dan Warneryd, dan The Diffusion of
Innovations Model.
1. Model komponensial kampanye
Model ini mengambil komponen-komponen pokok yang terdapat dalam suatu
proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan kampanye. Unsur-unsur yang terdapat di
8
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
dalamnya meliputi : sumber kampanye, saluran, pesan, penerima kampanye, efek dan
umpan balik. Model ini lebih mudah diidentifikasi menggunakan pendekatan transmisi
(transmission approach) ketimbang interaction approach. Alasannya adalah kampanye
merupakan kegiatan komunikasi yang direncanakan, bersifat purposive (bertujuan), dan
sedikit membuka peluang untuk saling bertukar informasi dengan khalayak (interactive).
Dalam model kampanye di atas digambarkan bahwa sumber (campaign makers)
memiliki peran yang dominan. Ia secara aktif mengonstruksi pesan yang ditujukan untuk
menciptakan perubahan pada diri khalayak (campaign receivers). Pesan-pesan tersebut
disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi seperti media massa, media tradisonal
atau saluran personal.
2. Model Kampanye Ostergaard
Menurut Ostergaard, sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan sosial
yang tidak didukung oleh temuan-temuan ilmiah tidaklah layak untuk dilaksanakan.
Alasannya, karena program semacam itu tidak akan menimbulkan efek apapun dalam
menanggulangi masalah sosial yang dihadapi. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan
sumber kampanye adalah mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. Contoh
permasalahan : tingginya tingkat kecelakaan, rendahnya minat baca dan rendahnya
keterwakilan wanita di DPR.
Dari contoh-contoh identifikasi masalah di atas kemudian dicari hubungan sebab-
akibat dengan fakta-fakta yang ada. Misalnya tingginya tingkat kecelakaan yang ada
disebabkan tingginya kecepatan pengemudi dalam menjalankan kendaraan. Kita harus
memastikan bahwa analisis sebab akibat yang dilakukan adalah benar, baik secara nalar
maupun menurut temuan-temuan ilmiah. Bila dari analisis ini diyakini bahwa masalah
tersebut dapat dikurangi lewat pelaksanaan kampanye maka kegiatan kampanye perlu
dilaksanakan.
Bila kenyataannya demikian, maka kita dapat memasuki tahap kedua yakni
pengelolaan kampanye yang dimulai dari perancangan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Dalam tahap ini, lagi-lagi riset perlu dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik
khalayak sasaran untuk dapat merumuskan pesan, actor kampanye, saluran hingga teknis
pelaksanaan kampanye yang sesuai.
3. The Five Functional Stages Development Model

9
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
Fokus model ini adalah pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada pertukaran
pesan antara campaigner dan campaignee.
Tahap identifikasi, merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dengan
mudah dapat dikenali oleh khalayak. Hal-hal yang umum digunakan sebagai identitas
kampanye diantaranya symbol, warna, lagu atau jingle, seragam dan slogan.
Tahap berikutnya adalah legitimasi. Dalam kampanye politik, legitimasi diperoleh
ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislative, atau seorang
kandidat presiden memperoleh dukungan yang kuat dalam polling yang dilakukan
lembaga independen. Pada kampanye produk, legitimasi seringkali ditunjukkan melalui
testimony atau pengakuan konsumen tentang keunggulan produk tertentu.
Tahap ketiga adalah partisipasi, tahap ini dalam praktiknya relative sulit dibedakan
dengan tahap legitimasi karena ketika seorang kandidat, produk atau gagasan
mendapatkan legitimasi, pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipatif mengalir
dari khalayak. Tahap keempat adalah penetrasi, pada tahap ini seorang kandidat sebuah
produk atau sebuah gagasan telah hadir dan mendapat tempat di hati masyarakat. Seorang
juru kampanye misalnya, telah berhasil menarik simpati masyarakat dan meyakinkan
mereka bahwa ia adalah kandidat terbaik dari sekian yang ada.sebuah produk
telahmenguasai sekian persen dari pangsa pasar yang ada.
Terakhir adalah tahap distribusi, pada tahap ini tujuan kampanye pada umumnya
telah tercapai. Kandidat politik telah mendapatkan kekuasaan yang mereka cari ataupun
juga sebuah produk sudah dibeli masyarakat.
4. The Communicative Functions Model
Model ini diterapkan untuk jenis Candidate oriented campaigns.
5. Model kampanye Nowak dan Warneryd
Menurut McQuail & Windahl (1993) model kampanye Nowak dan Warneryd
merupakan salah satu contoh model tradisional kampanye. Pada model ini proses
kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang
diinginkan. Yang perlu diperhatikan dari model ini adalah masing-masing elemennya
saling berhubungan. Pada model Nowak dan Warneryd ini terdapat tujuh elemen
kampanye yang harus diperhatikan, yakni :
a. Intended Effect. Efek yang hendak dicapai harus dirumuskan dengan jelas.

10
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
b. Competiting communication. Potensi gangguan dari kampanye yang bertolak
belakang perlu diperhitungkan.
c. Communication object. Objek kampanye biasanya dipusatkan pada satu hal saja,
karena untuk objek yang berbeda menghendaki metode komunikasi yang berbeda.
d. Target population & receiving group. Kelompok penerima dan populasi target dapat
diklasifikasikan menurut sulit atau mudahnya mereka dijangkau oleh pesan
kampanye.
e. Tha channel. Saluran yang digunakan dapat bermacam-macam tergantung
karakteristik kelompok penerima dan jenis pesan kampanye.
f. The message. Pesan dapat dibentuk sesuai dengankarakteristik kelompok yang
menerimanya.
g. The communicator/ sender. Komunikator harus memiliki kredibilitas dimata penerima
pesannya.
6. The Diffusion of Innovations Model
Model difusi inovasi ini umumnya diterapkan dalam kampanye periklanan dan
kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial. Penggagasnya adalah Everett M.
Rogers. Dalam model ini Rogers menggambarkan adanya empat tahap yang akan terjadi
ketika proses kampanye berlangsung (Larson, 1993).
Tahap pertama adalah tahap informasi. Khalayak diterpa informasi tentang produk
atau gagasan yang dianggap baru. Ketika khalayak tergerak mencari tahu dan mendapati
bahwa produk tersebut menarik minat mereka maka dimulailah tahap kedua yakni
persuasi. Tahap ketiga adalahmembuat keputusan untuk mencoba, yang didahului oleh
proses menimbang-nimbang tentang berbagai aspek produk tersebut. Tahap terakhir,
adalah tahap konfirmasi atau reevaluasi. Tahap ini hanya akan terjadi bila orang telah
mencoba produk atau gagasan yang ditawarkan.
Dalam model difusi inovasi ini tahap keempat menempati posisi yang sangat
strategis karena akan menentukan apakah seseorang akan menjadi pengguna yang loyal
atau sebaiknya.

11
Tugas Semester Pendek Mata Kuliah Kampanye
Muhammad Adli Wafi
1164050106
Referensi :
2, Dosen Pendidikan. Dosen Pendidikan. 6 Juli 2020. https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-
kampanye/ (diakses September 2, 2020).

http://staffnew.uny.ac.id/. t.thn.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198606242015042003/pendidikan/KAMPANYE_APA%20DAN%20
UNTUK%20APA.pdf (diakses September 2, 2020).

https://en.wikipedia.org. t.thn.
https://en.wikipedia.org/wiki/Research_strategies_of_election_campaign_communication_researc
h (diakses September 2, 2020).

Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis


dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media

12

Anda mungkin juga menyukai