MODUL
KELAS VIII/II
Senam dapat diartikan sebagi setiap bentuk pembelajaran fisik yang disusun secara
sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih danterencana untuk mencapai
tujuan tertentu. Dari arti itu, kita dapat melihat bahwaolahraga senam mempunyai sistematika
tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti daya tahan, kekuatan,
kelenturan, koordinasi, ataubisa juga diperluas untuk membentuk prestasi, membentuk tubuh
yang idealdan memelihara kesehatan.
Senam adalah kegiatan utama yang paling bermanfaat untuk mengembangkan komponen
fisik dan kemampuan gerak. Melalui berbagai kegiatannya, kamu akan berkembang daya
tahan otot, kekuatan, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.
Amati dan peragakan gerakan guling depan dari sikap awal jongkok berikut ini.
Gambar 6.1 Aktivitas pembelajaran gerakan guling depan dari sikap awal
jongkok
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan
guling depan dari sikap awalan jongkok, kemudian bandingkan hasil pengamatanmu dengan
cara berikut:
Amati dan peragakan gerakan guling depan dari sikap berdiri berikut ini.
1) Sikap awal berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua telapak tangandi atas matras
selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm.
2) Bengkokkan kedua tangan, lalu letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat
sampai dagu menempel bagian dada.
3) Selanjutnya dengan berguling ke depan, yaitu saat panggul menyentuh matras lipat
kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok.
Gambar 6.2 Cara melakukan gerakan guling depan dari sikap berdiri
1) Sikap awal dalam posisi jongkok, kedua tangan ditekuk dan telapak tangandi atas
bahu menghadap ke atas dan kaki sedikit rapat.
2) Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang.
3) Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan siap menolak.
4) Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan
menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapatmendarat di atas matras,
ke sikap jongkok
Amati peragaan cara melakukan variasi-variasi gerakan guling belakang berikut ini.
Gambar 6.5 Aktivitas pembelajaran cara melakukan variasi gerakan guling ke
belakang
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan
variasi guling ke belakang, kemudian bandingkan hasil pengamatanmudengan cara berikut:
Guling lenting adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau
setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Amati dan peragakan gerakan guling lenting berikut ini.
1) Sikap awal
a) Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus.Letakkan
kedua tangan di lantai kira-kira satu langkah dari kaki.
b) Kemudian letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambilsikap
guling depan.
c) Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
2) Sikap pelaksanaannya
a) Ketika posisi untuk guling depan telah tercapai, segera gulingkan badanke depan.
b) Saat badan sudah berada di atas kepala, kedua kaki dari belakang segeradilecutkan
ke depan lurus dibantu oleh kedua tangan menolak pada lantai.
c) Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan. untuk memberikan dorongan
sehingga badan terangkat
3) Sikap akhir
a) Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat.
b) Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus.
c) Gerakan akhir adalah berdiri tegak
Penilaian Pelajaran 6
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling
benar. Kerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
8. Saat badan sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan ke depan lurus
dibantu oleh kedua tangan mendorong badan dengan menekan lantai, merupakan
pelaksanaan gerakan . . . .
a. guling ke depan b. guling ke belakang
c. guling lenting d. meroda
9. Sikap permulaan guling lenting adalah . . . .
a. telungkup b. jongkok
c. miring/tidur d. berdiri tegak
10. Sikap akhir guling lenting adalah . . . .
a. telungkup b. jongkok
c. miring/tidur d. berdiri tegak
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! Kerjakandi rumah dan
kumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Tugas Kelompok
1. Buatlah salah satu tugas (membuat kliping dan gambar-gambar atlet senam lantai baik nasional
maupun dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya) secara berkelompok. Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku,
majalah, koran, internet, atau sumber lainnya. Tugas tersebut dikerjakan pada kertas HVS dan
dijilid dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir materi senam lantai.
2. Buatlah salah satu tugas makalah tentang senam lantai secara berkelompok. Untuk membantu
dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah,
koran, internet, atau sumber lainnya. Tugas tersebut dikerjakan pada kertas HVS dan dijilid
dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir materi senam lantai.
A. Pengertian dan Asal-Usul Aktivitas Gerak Berirama
Senam irama atau disebut juga aktivitas gerak berirama adalah gerakan senam yang dilakukan
dalam irama musik, atau pembelajaran bebas yangdilakukan secara berirama. Aktivitas gerak
berirama dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Alat
yang sering digunakan adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi dan sebagainya.
Secara prinsip antara senam biasa dengan senam irama tidak ada perbedaan,hanya saja pada
senam irama ditambahkan irama (ritme). Tekanan yang harus diberikan pada senam irama ialah:
irama, kelentukan tubuh dan kontinuitas gerakan.
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912. Senam pertama kali masuk ke
Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Masuknya senam inibersamaan dengan ditetapkannya
pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib disekolah-sekolah.
Senam yang diperkenalkan pertama kali adalah senam sistem Jerman.Pada tahun 1916, sistem
ini digantikan sistem Swedia (yang menekankan pada gerak). Sistem ini dibawa dan diperkenalkan
oleh seorang perwira kesehatan dariangkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H.F. Minkema.
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang
berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan
masyarakat diganti oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus
dilaksanakandi sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai.
Senam irama termasuk ke dalam jenis olahraga senam umum karena memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: (1) Mudah diikuti, (2) Tidak membutuhkan biaya yang mahal, (3) Diiringi musik atau
nyanyian, (4) Melibatkan banyak peserta, dan (5) Bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Pada bab ini kamu akan mempelajari aktivitas pembelajaran gerak langkah kaki, gerakan
ayunan lengan, dan gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan. Bentuk-bentuk aktivitas
pembelajaran tersebut adalah berikut ini.
B. Aktivitas Pembelajaran Gerak Langkah Kaki Berirama
Amati dan peragakan gerakan langkah keseimbangan aktivitas gerak berirama berikut ini.
Berdiri dengan sikap tegak rileks.
Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan.
Hitungan 2: kaki kanan menyusul melangkah ke depan.
Ketika tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kiri mundur diikuti kakikanan mundur merapat.
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan langkah
keseimbangan aktivitas gerak berirama, kemudian bandingkan hasil pengamatanmu dengan cara
berikut:
Senam irama adalah gerakan senam yang disesuaikan dengan irama yang mengiringinya.
Dalam senam irama, gerakan senam dilakukan dengan mengikuti irama.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan kebelakang dan
ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.
a. Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan lurus ke
depan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
c. Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Gambar 7.12 Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang dan ke
depan
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan
ayunan satu lengan ke belakang dan ke depan aktivitas gerak berirama,kemudian bandingkan
hasil pengamatanmu dengan cara berikut:
1) Merasakan gerakan yang kamu lakukan.
2) Membandingkan gerakan yang kamu lakukan dengan hasil pengamatan dangerakan
mana yang paling mudah kamu lakukan.
3) Menanyakan atau mendiskusikan dengan guru atau teman bila ada kesulitan.
2. Aktivitas 2: gerakan ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua lengan kebelakang dan
ke depan aktivitas gerak berirama berikut ini.
a. Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan..
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
c. Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Gambar 7.13 Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan
ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan aktivitas gerak berirama,kemudian bandingkan
hasil pengamatanmu dengan cara berikut:
Aktivitas pembelajaran 5 gerakan ayunan satu lengan horizontal kekiri dan ke kanan
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan horizontal ke
kiri dan ke kanan aktivitas gerak berirama berikut ini.
a. Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula)
5) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
c. Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Gambar 7.16 Aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan horizontal ke kiri
dan ke kanan
Diskusikan hasil pengamatanmu, baik dengan teman maupun guru. Lakukan gerakan
ayunan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan aktivitas gerak berirama, kemudian
bandingkan hasil pengamatanmu dengan cara berikut:
Ada dua macam posisi tubuh renang gaya dada pada saat meluncur atau saat kedua
tangan lurus ke depan, yaitu : menurut versi Amerika Utara dan versiEropa Timur.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan posisi badan renang gaya
dada berikut ini.
Gambar 8.1 Aktivitas pembelajaran gerakan posisi badan renang gaya dada
Gerakan kaki (kicking) renang gaya dada saat ini cenderung membentuk gerakan
kaki dolphin (whip kick), dimana pada saat istirahat, yaitu fase ketika kedua tungkai kaki
bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu
dilakukan pergelangan kedua kaki diputar mengarah ke luar hingga membentuk sudut
± 50°. Kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerakan menginjak dan diakhiri
dengan menendang sehingga keduakaki bertemu lurus di belakang.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan renang gaya dada berikut ini.
a) Diawali sikap berdiri pada kolam dangkal pegang papan pelampung dengankedua
tangan di depan dada.
b) Luruskan kedua kaki ke belakang hingga badan terapung di atas permukaan air.
c) Lakukan gerakan kaki renang gaya dada berulang-ulang.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerak dasar kaki di tempat adalah
berikut ini.
a) Posisi telungkup, kedua kaki lurus ke belakang dan kedua tangan memegangparit
kolam.
b) Kemudian tarik kedua kaki secara serentak mendekati pinggul hingga lutut
membentuk sudut dan kedua paha agak membuka.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan lengan renang gaya dada
adalah berikut ini.
a) Berdiri pada kolam dangkal, dipinggir kolam, kedua paha mengepit papan
pelampung.
b) Luruskan kedua lengan ke depan dan kedua kaki ke belakang hingga badan
terapung di atas permukaan air.
c) Lakukan gerakan tangan renang gaya dada berulang-ulang
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban
paling benar. Kerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! Kerjakan di rumah dan
kumpulkan pada pertemuan berikutnya!
Tugas Kelompok
1. Buatlah salah satu tugas (membuat kliping dan gambar-gambar atlet renang gaya dada
baik nasional maupun dunia yang meliputi: riwayat singkat pribadi dan prestasinya)
secara berkelompok. Untuk membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat
diperkaya melalui informasi melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya. Tugas tersebut dikerjakan pada kertas HVS dan dijilid dan dikumpulkan pada
pertemuan terakhir materi aktivitas air.
2. Buatlah salah satu tugas makalah tentang renang gaya dada secara berkelompok.Untuk
membantu dalam mengerjakan tugas tersebut, dapat diperkaya melalui informasi
melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya. Tugas tersebut dikerjakan
pada kertas HVS dan dijilid dan dikumpulkan pada pertemuan terakhir materi
aktivitas air.
Hakikat Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah setiap gerak yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi.
Aktivitas fisik ini debedakan menjadi tiga bagian yaitu : aktivitas fisik kategori
ringan, aktivitas fisik kategori sedang, aktivitas fisik kategori berat. Kamu bisa
memulai aktivitas fisik ini sesuai dengan tinkatan usia kamu, sebelum kamu
melakukan aktivitas fisik ini pastiklan tubuh kamu dalam kondisi sehat, sehingga
kamu bisa melakukan aktivitas fisik berat sekalipun.
Pada jenis aktivitas fisik diatas diantaranya adalah berjalan kaki, menyapu,
mencucui piring, berlari kecil, jalan sehat dan mencuci baju.
Berbagai jenis aktivitas fisik tersebut adalah untuk menjaga kesehatan fisik, mental
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehatdan bugar setiap hari. Perlu
kamu sadari, kekurangan aktivitas fisik dapat menimbulkan penyakit kronis.
Dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin setiap hari atau tiga kali dalam
seminggu akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuhmu, sehingga hal
ini juga berpengaruh terhadap pola pikir dalam hidup sehat yang akan membawa
energi positif bagi tubuh kamu.
Dalam aktivitas fisik, ada tiga tingkatan fisik yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan tubuh.
1.Aktivitas Ringan
Pada aktivitas ini, aktivitas yang hanya memerlukan tenaga yang ringan dan
biasanya menyebabkan perubahan dalam pernafasan atau ketahanan. Aktivitas
ini brsifat untuk ketahanan (endurance), yang dapat membantu jantung, paru-paru,
otot dan sistem sirkulasi darah agar tetap sehat dan membuat tubuh kita agar lebih
bertenaga.
Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30
menit dengan pengulangan 4-7 hari dalam satu minggu.
2.Aktifitas Sedang
Aktivitas ini membutuhkan tenaga yang intens dan dilakukan dengan terus
menerus, gerkan otot yang berirama atau kelenturan. Aktivitas fisik ini bersifat
untuk kelenturan sehingga dapat membantu pergerakan dengan mudah,
mempertahankan otot tubuh tetap lemas dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk
mendapatkan kelenturan, maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit
dengan pengulangan 4- 7 hari dalam satu minggu.
3.Aktivitas berat
Pada aktivitas ini khusus dilakukan untuk orang dewasa, tidak untuk dilakukan
pada masa pertumbuhan, karena dapat mengakibatkan kerusakan pada postur
tubuh. memang tidak akan mempengaruhi pada kesehatan tubuh, akan tetapi
akan merusak keindahan tubuh pada masa pertumbuhan.
1. Push-up.
2. Naik turun tangga.
3. Angkat beban.
4. Melakukan olahraga terstruktur dan terukur Gym.
Sebelum kamu melakukan aktivitas fisik di atas, kamu perlu memahami usia dan
kekuatan fisik yang ada pada diri kamu. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam
melakukan aktivitas fisik yang akan dibasah di bawah ini.
Pada aktivitas fisik remaja sampai dewasa semakin meningkat sampai mencapai
usia maksimal 25-30 tahun, yang kemudian akan mengalami penurunan kapasitas
fungsional pada seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8%-1% per tahun, akan tetapi
bila kamu rajin berolahraga penurunan ini dapat diatasi sehingga dapat di
minimalisir penurunannya.
2.Faktor Kelamin
Aktivitas fisik remaja laki-laki hampir sama dengan remaja perempuan sampai
masa pubertas pada laki-laki terjadi.
3.Pola Makan
Pada kelainan tubuh ini berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur
tubuh, obesitas, hemoglobin atau sel darah dan sel otot, Apabila ada kelainan
pada tubuh seperti yang dijelaskan maka akan mempengaruhi aktivitas fisik yang
akan kamu lakukan. Seperti halnya kekurangan sel darah merah, maka orang
tersebut tidak diperbolehkan untuk melakukan olahraga yang berat, obesitas juga
menjadikan kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik.
Kenali faktor pada tubuh kamu sebelum melakukan aktivitas fisik, sehingga kamu
tidak cemas akan melaukukan aktivitas fisik setelah kamu memahami faktor yang
telah dijelaskan diatas.
Manfaat olahraga bagi kesehatan, seperti olahraga jalan kaki, olahraga renang,
olahraga bersepeda, olahraga seoak bola, olahraga lari atau gerak senam aerobik
dapat membantu mencegah sejumlah kondisi jangka panjang. Olahraga aerobik
adalah segala sesuatu yang melibatkan otot-otot tubuh bergerak berulangkali,
seperti berlari, berenang atau senam.
Beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan setelah kamu melakukan aktivitas
fisik secara rutin dan teratur :
Itu lah manfaat yang dapat kamu rasakan setelah melakukan aktivitas fisik secara
teratur, selain mendapatkan kebigaran kamu juga tercegah dari berbagai penyakit
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
( P3K)
PertolonganPertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan
kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban
dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada
korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau
penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Ada pun prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang diperlukan terhadap korban
namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
A. PRINSIP DASAR
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut
diantaranya:
Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang. berfikir panjang bila
kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah
aman atau masih dalam bahaya.
Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan.
Pergunakanlah sumber daya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda
bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban,
tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau
pertolongan tambahan oleh pihak lain.
B. Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber
kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban.
Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih
mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara
tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
2. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan
pernafasan bantuan.
3. Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3 sampai 5 menit.
Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian
ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan
luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
4. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain.
Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala
lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang
dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.
5. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.. Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum
dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan
6. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan,.
Setiap pemberian pemberian pertolongan pada kecelakaan secara terinci tentu berbeda, tergantung pada
jeniskecelakaan yang terjadi, jenis dan bentuk cidera serta situasi dan kondisi korban. Namun pada dasarnya
pertolongan pertama pada kecelakaan harus dilakukan secara sistematis berdasar kepada DR CAB ,yaitu :
1) Pastikan Keadaan Aman untuk Menolong
Sebelum menolong korban, sebaiknya anda memastikan bahwa lokasi benar-benar aman bagi anda sebagi
penolong, orang-orang di sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri. Periksalah segala sesuatu yang dapat
yang mengancam keselamatan. Gunakan pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker untuk
mencegah faktor risiko infeksi menular. Jangan mengambil risiko untuk menjadi korban berikutnya.
2) Response (Respon)
Pastikan Kondisi Kesadaran Korban. Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika Anda
kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban
perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga korban). Jika korban
masih tidak ada respon, segara panggil bantuan medis, dan lakukan tahap selanjutnya, karena anda masih
mempunyai waktu untuk menunggu bantuan medis datang.
3) Compression (Tekanan pada Dada)
Setelah memastikan korban tidak memberi respon dan sudah memanggil bantuan medis, lakukan kompresi dada
yang biasa di kenal RJP (Resusitasi Jantung Paru-paru) atau disebut CPR (Cardio Pulmonary Resutation).
Melakukan RJP yang benar adalah dengan meletakkan korban pada permukaan datar dan keras. Adapun langkah-
langkah dalam melakukan RJP pada korban dewasa adalah :
Berlutut di samping korban.
Tentukan posisi kompresi dada, dengan menemukan titik tengah pertemuan tulang iga dada korban
Setelah menemukan titik kompresi, tempatkan tumit tangan anda pada titik tersebut, dengan satu tangan
lagi diatasnya.
Posisikan tangan anda tegak lurus dan jaga agar tetap tegak lurus pada saat melakukan kompresi, dan lalu
tekan dada korban.
Berikan 30 kali kompresi dada, lakukan dengan cepat dan pertahankan kecepatannya.
Berikan kompresi dengan kedalaman 2 inchi (5 cm).
4) Airway (Jalan Nafas)
Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan metode Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah
untuk membuka jalan nafas korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi
jalan nafas. Cara melakukan metodeHead-tilt chin-lift yaitu :
Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan Anda yang lain dibawah dagu
korban
Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala korban mendongak keatas dan
mulut korban terbuka.
5) Breathing (Bernafas)
Setelah jalan nafas terbuka,ju lanjutkan dengan pemberian 2 kali nafas bantuan dari mulut ke mulut. Perhatikan
membusungnya dada korban untuk memastikan Volume tidal. Volume tidal adalah jumlah udara yang dihirup
dan dihembuskan setiap kali bernafas, dimana volume tidal normal sesorang adalah 350-400ml. Adapun cara
memberikan nafas bantuan sebagai berikut :
– Pastikan jalan nafas korban masih dalan posisi terbuka dengan metode Head-tilt chin-lift sebelumnya.
– Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang bocor melalui hidung, ambil nafas dengan
normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin pada mulut korban dan tiupkan nafas Anda melalui mulut.
Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali napas bantuan, sampai ada respon dari
korban atau sampai bantuan medis tiba. Perlu diketahui, bahwa otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4
menit terutama saat diketahui jantung seseorang berhenti. Itu artinya Anda hanya punya waktu kurang dari 4
menit untuk melakukan RJP atau CPR pada korban.
B. DEHIDRASI
yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan
tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca).
Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu
panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi:
Dehidrasi ringan :
Defisit cairan 5% dari berat badan
Penderita merasa haus
Denyut nadi lebih dari 90x/menit
Dehidrasi sedang:
Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
Nadi lebih dari 90x/menit
Nadi lemah
Sangat haus
Dehidrasi berat :
Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
Hipotensi
Mata cekung
Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
Kejang-kejang
Penanganan:
Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
mengganti elektrolit yang lemah
Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
Memberantas penyebabny
Rutinlah minum jangan tunggu haus.
C. ASMA YAITU PENYEMPITAN/GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN.
Gejala :
Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
Terdengar suara nafas tambahan
Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
Irama nafas tidak teratur
Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
Penanganan :
Tenangkan korban
Bawa ketempat yang luas dan sejuk
Posisikan ½ duduk
Atur nafas
Beri oksigen (bantu) bila diperlukan