Kelompok 7 :
Keperawatan 4B
ALIFAH PADANG
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR
ISI........................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
A. LATAR BELAKANG............................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)
A. PENGERTIAN........................................................................................2
B. PROSES PRAKTIK TEORI...................................................................4
C. PANDANGAN PARA AHLI.................................................................6
D. TUJUAN..................................................................................................9
E. INDIKASI...............................................................................................11
F. TEKNIK TERAPI...................................................................................12
A. KESIMPULAN....................................................................................14
B. SARAN................................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron Beck dan
berkaitan dengan terapi rasional emotif dari Albert Ellis. Terapi kognitif akan
lebih bermanfaat jika digabung dengan pendekatan perilaku. Kemudian terapi ini
di disatukan dan dikenal dengan terapi perilaku kognitif (cognitive behavior
therapy). Terapi ini memperlakukan individu sebagai agen yang berpikir positif
dan berinteraksi dengan dunianya.
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur,
aktif, derektif dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi berbagai hambatan
dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi. Terapi ini didasarkan pada
teori bahwa afek (keadaan emosi, perasaan) dan tindakan seseorang sebagaian
besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut membentu dunianya. Pikiran
manusia memberi gambaran tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya.
Gejala perilaku yang berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi
pikiran, misalnya, seorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan
mengalami hal-hal yang tidak enak pada dirinya.
Dalam hal seperti ini, terapi kognitif dipergunakan untuk mengidentifikasi,
memperbaiki gejala prilaku dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari
aspek kongnitifnya yang ada. Terapi dengan pendekatan kognitif mengajar pasien
atau klien agar berpikir lebih realistis dan sesuai sehingga dengan demikian akan
menghilangkan atau mengurangi gejala yang berlebihan.
B. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui apa itu terapi kognitif dan perilaku dan bisa
menerapkannnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur,
aktif, direktif dan berjangkan waktu singkat, untuk menghadapi berbagai
hambatan dalam kepribadian, misalnya ansietas atau depresi. Terapi kognitif
digunakan untuk mengidentifikasi, memperbaiki gejala perilaku yang malasuai,
dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitif yang
ada.Terapis dengan pendekatan kognitif mengajarkan pasien atau klien agar
berpikir lebih realistik gejala yang berkelainan yang ada.
Terapi kognitif di indikasikan kepada klien dengan depresi (ringan sampai
sedang), gangguan panic dan gangguan cemas menyeluruh atau kecemasan,
indiividu yang mengalami stress emosional, gangguan obsesif kompulsif
(obsesessive compulsive disorder) yang sering terjadi pada orang dewasa dan
memiliki respon terhadap terapi perilaku dan antidepresan – jarang terjadi pada
awal masa anak-anak, meskipun kompulsi terisolasi sering terjadi, gangguan fobia
(misalnya agoraphobia, fobia social, fobia spesifik), gangguan stress pascatrauma
(post traumatic stress disorder), gangguan makan (anoreksia nervosa), gangguan
mood, gangguan psikoseksual, mengurangi kemungkinan kekambuhan
berikutnya.
Beberapa teknik dalam terapi kognitif yaitu teknik restrukturisasi kongnisi
(restructuring cognitive), teknik penemuan fakta-fakta (questioning the evidence),
teknik penemuan alternatif (examing alternatives), dekatastropik
(decatastrophizing), reframing, thought stopping, learning new behavior with
modeling, membentuk pola (shaping), token economy, role play, social skill
training, anversion theraphy, contingency contracting.
B. Saran
Sebagai mahasiswa dan calon tenaga medis kita mampu menerapkan
mekanisme koping dengan menggunakan terapi kognitif kepada klien sehingga
jumlah kasus penderita gangguan jiwa di Indonesia dapat menurun.
DAFTAR PUSTAKA