Anda di halaman 1dari 7

SISTEMATIKA LAPORAN

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Perencanaan Bangunan
Pengolahan Air Minum ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini
adalah untuk merencanakan pembangunan pengolahan air minum, sebagai salah satu syarat
untuk kelulusan mata kuluah Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, khususnya kepada dosen mata kuliah PBPAM,
Bapak Diki Surya Irawan serta kepada keluarga dan teman - teman seperjuangan yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis sadar dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan demi penulisan yang lebih baik untuk yang akan datang. Dan
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN (maksimal 3 halaman)

1.1. Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu
jika kebutuhan akan air belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar
terhadap kesehatan maupun sosial. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk
maka kebutuhan air dengan sendirinya akan meningkat. Peningkatan ini diiringi pula
dengan peningkatan masalah yang berhubungan dengan kualitas air baku yang dapat 
digunakan sebagai sumber air bersih.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun
air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang
sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak
diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi
dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika
ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
diminum. Standar kualitas air minum menurut harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.20 Tahun1990. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi
standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung
dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan. Untuk mendapatkan air bersih
yang layak dan aman untuk dikonsumsi (terutama untuk air minum) perlu adanya suatu
proses dari air baku menjadi air yang layak digunakan, selalu melalui suatu pengolahan
yang bertujuan memperbaiki kualitas air.
Pengolahan air bisa dimulai dengan menggunakan system yang sederhana dan
dapat juga dengan pengolahan yang lengkap, sesuai dengan tingkat kebutuhan yang
diperlukan tergantung dari kualitas badan air yang akan diolah. Semakin rendah kualitas
air maka semakin berat pengolahan yang dibutuhkan.
Keberhasilan proses pengolahan air berkaitan dengan pemilihan unit proses dan
unit operasi yang akan dipakai dengan mempertimbangkan proses-proses yang terjadi
pada pengolahan fisik, kimia dan biologi.
Dengan mengetahui kriteria perencanaan dan perancangan dari suatu
bangunan pengolahan air maka tujuan yang hendak dicapai untuk mendapatkan air bersih 
yang baikaman dan layak (terutama untuk pemenuhan kebutuhan air minum) dari segi
investasi danoperasi dapat tercapai.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan tugas ini adalah agar mahasiswa mengetahui
permasalahan yang ditimbulkan dan pemecahannya di lapangan pekerjaan pada
umumnya dan mampu merencanakan suatu bangunan pengolahan air minum pada
khususnya. Sedangkan tujuan disusunnya laporan ini adalah agar:
1. Mampu mengenal prinsip dasar dan memahami tata cara penyusunan dalam
merencanakan suatu sistem bangunan pengolahan air minum.
2. Mampu melakukan perhitungan dan mengambil keputusan berdasarkan
perhitungan yang ada dalam suatu perencanaan.
3. Mampu membuat perencanaan sistem bangunan air minum

1.3. Ruang Lingkup


Dalam merencanakan unit - unit dalam bangunan pengolahan air
minum, diperlukan pertahapan tertentu sebagai berikut :
1. Mendisain suatu Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) … sesuai tahapan-tahapan
pembuatan suatu disain IPA yang lazim serta modifikasi dan perkembangan tahun-
tahun terakhir yang mengambil air dari Sungai ….
2. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum (PBPAM) ini berdasarkan pemilihan
teknologi pengolahan air minum yang sangat dipengaruhi oleh kualitas air baku
yang berasal dari Sungai …, di samping standar kualitas air minum yang
 ingin dicapai. Untuk Perencanaannya meliputi :
1) Rencana dasar terdiri dari :
a. Kebutuhan air agar dapat didesain kapasitas instalasi pengolahan air
minumsehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. 
b. Membangun instalasi air minum secara bertahap sesuai dengan
meningkatnya penduduk.
c. Analisis kualitas air baku, dengan mengetahui parameter-parameter
dalam air bersih dan juga kegunaan tiap parameter.
d. Alternatif dan pemilihan unit operasi dan unit proses BPAM,
denganmenentukan jenis pengolahan yang tepat serta ekonomis.
2) Rencana detail terdiri dari Maksud, tujuan, fungsi, criteria
perencanaan, perhitungan unit operasi dan unit proses BPAM serta perhitunga
n hidrolis dan penggunaan bahan kimia.
3) Rencana gambar desain meliputi tampak atas, potongan memanjang
danmelintang, detail, 3 dimensi dan gambar profil hidrolis.
3. Dasar-dasar teori yang secara langsung mendukung perencanaan dan perhitungan
harusdiuraikan secara jelas tapi ringkas disertai dengan sumber pustaka selain itu
jugamenggunakan tabulasi yang ada.
4. Lokasi penempatan IPA pada daerah relatif datar dengan luas yang memadai
hingganakhir tahun perencanaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA (maksimal 7 hal, minimal 3 pustaka)

2.1. Kebutuhan Air

Hal yang menjadi perhatian yang berkaitan dengan kuantitas air bersih adalah
mengenai pemakaian dan kebutuhan air. Pemakaian air bertitik tolak dari jumlah air yang
terpakai dansistem yang ada walau bagaimanapun kondisinya. Pemakaian air dapat
terbatas oleh karenaterbatasnya air yang tersedia pada sistem yang dipunyai dan belum
tentu sesuai dengankebutuhannya.Pengertian kebutuhan air adalah jumlah air yang
diperlukan secara wajar untukkeperluan pokok manusia dan kegiatan-kegiatan lainnya
yang memerlukan air. Kebutuhan airmenentukan besaran sistem dan ditetapkan
berdasarkan pengalaman pengalaman dan pemakaian air (Chatib, 1996:15).
Kebutuhan air bersih berbeda antara kota yang satu dengan kota yang lainnya.
Adapunfaktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air bersih menurut Linsey and
Franzini (1986)adalah :
1. Iklim
2. Ciri-ciri penduduk
3. Masalah lingkungan hidup
4. Keberadaan industri dan perdagangan
5. Iuran air dan meteran
6. Ukuran kota
Berdasarkan standar WHO, jumlah minimal kebutuhan air adalah 60
l/jiwa/hari(Chatib,1996:19). Kebutuhan ini akan meningkat sampai tercapai pemenuhan
kebutuhan yangmemuaskan atau sampai harga air membatasi pemakaian. Menurut
Departemen Kesehatan,standar keperluan air per orang per hari adalah sebesar 150 liter
per hari seperti yang dapatdilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Keperluan Air Per Orang Per Hari


(Standar Departemen Kesehatan)
Keperluan Air yang dipakai
Minum 2,0 Liter
Memasak 14,5 Liter
Mandi 20 Liter
Cuci pakaian 13 Liter
Air wudhu 15 Liter
Air untuk kebersihan rumah 32 Liter
Air untuk menyiram 11 Liter
Air untuk menyuci kendaraan 22,5 Liter
Air untuk keperluan lain-lain 20 Liter
Total 150 Liter

2.2. Kualitas Air Baku

Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan


bakterinyamenurutSK.Dirjen PPM dan PLP No. 1/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK
PKATahun2000/2001,dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagaiberikut :
1. Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total koliform kurang dari 50.
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum.
2. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung koliform 51-100mg/l.
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasiair,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertanaman.
3. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung koliform 101-1000mg/l.
Airyang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, 
peternakan,mengairi pertanaman.
4. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung koliform 1001-
2400mg/l.Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman.
5. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung koliform
lebih2400mg/l.
Air baku yang berkualitas harus memenuhi syarat -  syarat yang mencakup sifat
– sifat fisika dan kimia air. Syarat ini harus sesuai dengan standar yang telah
dikeluarkan oleh Depatemen Kesehatan sesuai dengan SK Menkes RI No.
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawas Kualitas Air Minum.

2.3. Proses Pengolahan Air


BAB III RENCANA DASAR (maksimal 15 halaman)

3.1. Kebutuhan Air

3.2. Pentahapan BPAM danRencanaKapasitas Unit

3.3. AnalisisKualitas Air Baku

3.4. AlternatifdanPemilihan Unit Operasidan Unit Proses BPAM

3.5. Diagram Skema BPAM

3.6. BangunanPenunjang

BAB IV RENCANA DETAIL (maksimal 50 halaman)

4.1. Maksud, TujuandanFungsi Unit Operasidan Unit Proses BPAM

4.2. KriteriaPerencanaan Unit Operasidan Unit Proses BPAM

4.3. Perhitungan Unit Operasidan Unit Proses BPAM

4.4. PerhitunganHidrolis

4.5. PenggunaanBahan Kimia

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN GAMBAR

TampakAtas, PotonganMemanjangdanMelintang, Detail, 3 Dimensi

ProfilHidrolis

Lay-Out

Anda mungkin juga menyukai