“Tapi, Seokjin aku merasa sangat berdosa meninggalkanmu padahal apa yang aku punya saat
ini semuanya berkat kau “
Seokjin tertawa terbahak mendengar apa yang Yoongi katakan.
“Ya ampun Yoongi, kenapa kau begitu kaku sih. Kalau bukan karna kau punya usaha kedai
kopi ini kita mau makan apa selama ini? Uang warisan orang tuaku akan habis begitu saja
kalau aku yang memakainya karena aku tidak bisa melakukan apa-apa. Semua ini juga berkat
kau Yoongi. Justru aku yang harus berterima kasih. Jadi, lakukan apa yang kau inginkan
Yoongi. Yah, mungkin masih akan merepotkanmu nantinya tapi aku akan berusaha untuk
mandiri. Aku khan sudah dewasa juga. Lagipula ada Namu yang akan menemaniku disini.
Iya khan Namu?” Seolah mengerti apa yang dikatakan tuannya Namu menggonggong
mengiyakan.
Yoongi