Anda di halaman 1dari 2

Bidan ini korupsi dana persalinan

buat biayai kehidupan sehari-hari

Ilustrasi Dokter dan Pasien. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman


3,5 tahun penjara terhadap Triasih Wahyu Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai
verifikator program Jaminan Persalinan Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Blora, Jawa
Tengah. Triasih terbukti menyalahgunakan kesempatan ketika menjadi verifikator
program Jampersal sehingga menguntungkan dirinya sendiri.
Seperti dilansir Antara, dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang,
Selasa (8/9), Hakim Ketua Suprapti juga menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 100
juta yang jika tidak dibayar maka akan diganti dengan hukuman kurungan selama dua
bulan.

Hakim juga mewajibkan terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara yang
besarnya Rp 695,5 juta. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 18
Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,"
katanya Suprapto, Selasa (8/9).
Suprapti menjelaskan, dalam tindakannya guna menguntungkan diri sendiri, diketahui
Triasih mengambil sebagian dana Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk program
Jampersal pada tahun 2013 lalu.

"Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima kucuran dana untuk
program Jampersal yang besarnya mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana tersebut, sekitar
Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan terdakwa,"
tuturnya.

Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana yang digelapkannya tersebut digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas putusan hakim tersebut, terdakwa Triasih
menyatakan menerima hukuman yang dijatuhkan kepada diriny

Anda mungkin juga menyukai