Anda di halaman 1dari 12

FISIOLOGI TUMBUHAN ANALISIS JURNAL

TENTANG
PROSES-PROSES DAN AKTIVASI HIDUP PADA TUMBUHAN

OLEH:
RIFA DESRINA : 1830106047
KELAS : TBIO 5C

DOSEN PENGAMPU:
DWI RINI KURNIA FITRI, M. Si

ASISTEN DOSEN:
ANISA RAHMADIANI
RUSYDIATI SALMI ADDIN
SISTI NURHARIFAH

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2020
ANALISIS JURNAL
No Identitas Jurnal Metode Penelitian Hasil Pembahasan Kesimpulan
1 a. Judul jurnal : Pengujian Aktivitas Screening Fitokimia Ekstrak Berdasarkan hasil
screening fitokimia Antiradikal Bebas Metanol Daun gaharu Ekstrak penelitian yang telah
dan aktivitas Metanol daun gaharu yang dilakukan, maka dapat
antiradikal bebas diperoleh = 200 mg dan berwarna disimpulkan sebagai
ekstrak metanol daun coklat tua. Screening fitokimia berikut :
gaharu (gyrinops dipergunakan pereaksi Wilstater, 1. Ekstrak Metanol
versteegii). pereaksi Bate Smith, NaOH 10% Daun Gaharu
b. Jenis jurnal : jurnal untuk menguji adanya senyawa mengandung
kimia flavonoid. Larutan FeCl3 untuk metabolit sekunder
c. Volume dan menguji adanya senyawa fenol : senyawa fenol,
halaman : 4 (2), : 187- sedangkan pereaksi Leiberman terpenoid dan
192 Burchard dipergunakan untuk flavonoid.
d. Tahun : 2016 menguji adanya steroid. 2. Ekstrak Metanol
e. Penulis : I Made Berdasarkan hasil yang diperoleh Daun Gaharu dapat
Mega dan Dewa Ayu maka ekstrak daun gaharu dikembangkan
Swastini (Gyrinops versteegii) lebih lanjut
f. Subjek penelitian : mengandung senyawa metabolit menjadi senyawa
ekstrak metanol daun sekunder flavonoid, terpenoid dan antiradikal bebas
gaharu (Gyrinops senyawa fenol. Senyawa-senyawa karena mempunyai
versteegii) metabolit sekunder inilah yang % peredaman
diperkirakan mempunyai aktivitas cukup tinggi yaitu
sebagai antiradikal bebas karena 106,32 % (pada 5
gugus-gugus fungsi yang ada menit) dan 111,31
dalam senyawa tersebut seperti % (pada 60 menit)
gugus OH yang dalam pemecahan
heterolitiknya akan menghasilkan
radikal O (O.) dan radikal H (H.).
Radikal-radikal inilah yang
nantinya akan bereaksi secara
radikal dengan DPPH sehingga
dapat meredam panjang
gelombang dari DPPH tersebut.
Aktivitas Antiradikal Bebas
secara Spektroskopi UV-Vis
Besarnya aktivitas antiradikal
bebas diperoleh yaitu %
peredaman = 106,32 % (pada 5
menit) dan 111,31 % (pada 60
menit). Hasil ini menunjukkan
bahwa ekstrak metanol Daun
Gaharu (Gyrinops versteegii)
positif atau aktif sebagai senyawa
antiradikal bebas karena %
peredamannya lebih besar dari
50% Berdasarkan hasil
pengukuran ini maka ekstrak
metanol daun gaharu dapat
dikembangkan selanjutnya
sebagai senyawa antiradikal bebas
atau anti oksidan.
2 a. Judul jurnal : aktivitas metode DPPH Bakteri endofit dimurnikan dan Dari hasil penelitian
antioksidan metabolit yang dibuat dengan dibiakkan menggunakan medium telah berhasil
sekunder bakteri konsentrasi 100 padat Murashige-skoog (MS) diperoleh isolat
endofit akar tanaman ppm dengan pelarut selama 3 hari pada suhu ruang. bakteri endofit yang
Moringa oleifera L methanol p.a. Metabolit sekunder didapatkan bersimbiosis dengan
(Kelor). melalui proses sentrifugasi dengan akar M. oleifera L.
b. Jenis jurnal : Jurnal kecepatan 3000 rpm selama 20 Aktivitas antioksidan
Pendidikan dan Ilmu menit.dari suspensi hasil proses metabolit sekunder
Kimia. fermentasi bakteri menggunakan hasil produksi dari
c. Volume dan medium Nutrient Broth (NB) bakteri endofit
halaman : 1(2) : 80-84 selama 72 jam dengan kecepatan memberikan hasil
d. Tahun : 2017 shaker 170 rpm. Supernatan yang nilai IC50 sebesar
e. Penulis : Zeta didapatkan selanjutnya diekstraksi 315,396 ppm, yang
Kuntari, Sumpono, dengan metode maserasi menunjukkan bahwa
Nurhamidah. menggunakan etil asetat 86 %, , ekstrak metabolit
f. Subjek penelitian : dilanjutkan pemekatan dengan sekunder bakteri
bakteri endofit akar vacuum rotary evaporator pada endofit akar M.
tanaman Moringa suhu 40 oC . Uji aktivitas oleifera L tergolong
oleifera L (Kelor). antioksidan ekstrak dilakukan antioksidan lemah.
dengan menggunakan metode
DPPH (1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil) menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 517 nm dan
asam askorbat sebagai standar.
Hasil u j i D P P H menunjukkan
bahwa aktivitas antioksidan
ekstrak etil asetat bakteri endofit
akar M. oleifera L memiliki nilai
IC50 sebesar 315, 396 ppm.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ekstrak
metabolit sekunder bakteri endofit
akar M. oleifera L tergolong
antioksidan lemah (IC50 > 250
ppm).

3 a. Judul jurnal : Uji metode eksperimen Staphylococcus aureus adalah Pelarut untuk
Efektivitas Ekstrak laboratorium bakteri patogen pada manusia ekstraksi berpengaruh
Sargassum muticum pengujian yang menyebabkan penyakit kulit terhadap hasil
Sebagai Alternatif S.muticum sebagai khususnya bisul. Hampir setiap ekstraksi dan aktivitas
Obat Bisul Akibat antibakteri orang pernah mengalami infeksi antibakteri S. muticum
Aktivitas terhadap yang disebabkan bakteri oleh terhadap S. aureus.
Staphylococcus pertumbuhan Staphylococcus aureus selama Sifat antibakteri
aureus. S.aureus. hidupnya, dari infeksi kulit yang tertinggi terdapat pada
b. Jenis jurnal : Journal kecil sampai infeksi yang tidak ekstrak yang
of Creativity Students bisa disembuhkan. menggunakan pelarut
c. Volume dan Staphylococcus cepat menjadi etanol 96% diikuti
halaman : 1 (1), : 1-9 resisten terhadap beberapa oleh pelarut etil asetat
d. Tahun : 2016 antibiotik, maka dibutuhkan dan n heksana sesuai
e. Penulis : Nikmatul penemuan obat baru. Sumber dengan penurunan
Hidayah, Aisyah antibakteri baru dapat diperoleh polaritas. Maka dapat
Khoirotun Hisan, dari senyawa bioaktif seperti direkomendasikan
Ahmad Solikin, fenol, alkaloid dan flavonoid yang bahwa ekstraksi
Irawati, Dewi banyak terkandung dalam menggunakan etanol
Mustikaningtyas tanaman, salah satunya adalah 96% pada simplisia
f. Subjek penelitian : alga laut jenis Sargassum S.muticum
Uji Efektivitas muticum. Senyawa bioaktif hasil menghasilkan ekstrak
Ekstrak Sargassum metabolisme sekunder yang dapat yang paling besar
muticum dijadikan sebagai antibakteri daya hambatnya
alami dapat diperoleh melalui terhadap bakteri
proses ekstraksi. Proses ekstraksi S.aureus. Konsentrasi
dapat menggunakan 3 jenis hambatan minimum
pelarut dengan tingkat kepolaran ekstrak etanol S.
yang berbeda, yaitu nheksana muticum sebesar 100
(nonpolar), etil asetat (semi polar) mg/mL dengan
dan etanol (polar). Ekstrak S. diameter hambat 2.25
muticum diuji efetivitasnya mm. Sedangkan
sebagai antibakteri dengan konsentrasi hambat
konsentrasi 500, 400, 300, 200 minimum dari ekstrak
dan 100 (mg/mL) kemudian etil asetat adalah
dimasukkan dalam sumuran 7 mm sebesar 100 mg/mL
sebanyak 50 µl yang telah dengan diameter
ditumbuhi S.aureus dan hambat sebesar 1.75
diinkubasi pada 370 C selama 24 mm serta konsentrasi
jam. Pengukuran Luasnya zona hambat minimum
bening merupakan bukti kepekaan ekstrak n-heksana
S.aureus terhadap bahan atau sebesar 100 mg/mL
senyawa antibakteri. Hasil sebesar 1.5 mm.
penelitian ini menunjukkan bahwa Konsentrasi optimal
hasil ekstraksi terbesar terdapat pada ketiga jenis
pada ekstrak dengan pelarut pelarut adalah 500
etanol 96% (2.5%) diikuti etil mg/mL.
asetat (1%) dan n-heksanan
(0.5%). Konsentrasi hambatan
minimum ekstrak etanol S.
muticum sebesar 100 mg/mL
dengan diameter hambat 2 mm.
Sedangkan konsentrasi hambat
minimum dari ekstrak etil asetat
adalah sebesar 100 mg/mL
dengan diameter hambat sebesar 2
mm serta konsentrasi hambat
minimum ekstrak n-heksana
sebesar 100 mg/mL sebesar 1.5
mm. Dapat disimpulkan bahwa
jenis pelarut pada proses ekstraksi
berpengaruh terhadap hasil
ekstraksi dan aktivitas antibakteri
S. muticum. Berdasarkan ketiga
jenis pelarut yang digunakan
ekstrak etanol S. muticum
merupakan ekstrak yang paling
efektif jika dibandingkan ekstrak
etil asetat dan n-heksana.

4 a. Judul jurnal : aktivitas Uji Skrining Isolasi Flavonoid dari Daun Katuk Dari hasil penelitian
antioksidan senyawa Fitokimia Dari hasil skrining pendahuluan yang diperoleh maka
flavonoid dari daun terhadap ekstrak metanol dari dapat diambil
katuk (Sauropus daun katuk bahwa di dalam daun kesimpulan bahwa:
androgunus (L) katuk mengandung senyawa 1. Semakin tinggi
Merr.) flavonoida. Dari hasil analisis konsentrasi sampel
b. Jenis jurnal : Jurnal Spektrum ultra violet visible (UV- yang digunakan
Biologi Sumatera Visibel) flavonoid dari daun katuk maka nilai
c. Volume dan (Sauropus androgunus (L) Merr) absorbansi DPPH
halaman : 1 (1), : 7-10 dalam pelarut methanol semakin menurun,
d. Tahun : 2017 memberikan serapan maksimum ini menunjukkan
e. Penulis : Cut Fatimah pada panjang gelombang 292 nm adanya aktivitas
Zuhra, Juliati Br. yang menunjukkan flavonoid ini antioksidan dari
Tarigan, dan Herlince adalah flavonoid jenis flavanon. sampel.
Sihotang Aktivitas Anti-Radikal Bebas 2. Nilai IC50 yang
f. Subjek penelitian : DPPH Secara Spektrofotometri diperoleh sebesar
daun katuk (Sauropus Pemeriksaan aktivitas anti radikal 80,81, hal ini
androgunus (L) bebas DPPH secara berarti bahwa
Merr.) spektrofotometri dilakukan flavonoid dari daun
dengan mereaksikan sampel katuk (Sauropus
dengan larutan DPPH. androgunus (L)
Pengukuran absorbansi sampel Merr) memiliki
dilakukan pada konsentrasi 4 kemampuan
ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16 ppm sebagai
yang dibandingkan dengan antioksidan yang
kontrol (tanpa penambahan kuat.
sampel) pada waktu 0-30 menit.
Pemeriksaan aktivitas antiradikal
bebas DPPH secara
spektrofotometri dilakukan
dengan mereaksikan sampel
dengan larutan DPPH pada
panjang gelombang 515 nm.
Metode DPPH dipilih karena
sederhana, mudah, cepat dan peka
serta hanya memerlukan sedikit
sampel. Aktivitas diukur dengan
menghitung jumlah pengurangan
intensitas warna ungu DPPH yang
sebanding dengan pengurangan
konsentrasi larutan DPPH.
Peredaman tersebut dihasilkan
oleh bereaksinya molekul Difenil
Pikril Hidrazil dengan atom
hidrogen yang dilepaskan satu
molekul komponen sampel
sehingga terbentuk senyawa
Difenil Pikril Hidrazin dan
menyebabkan terjadinya
peluruhan warna DPPH dari ungu
ke kuning. Dari Gambar 1 dapat
dilihat adanya penurunan nilai
absorbansi DPPH yang diberi
sampel terhadap kontrol pada
setiap kenaikan konsentrasi.
Penurunan nilai absorbansi DPPH
mempunyai arti bahwa telah
terjadinya penangkapan radikal
DPPH oleh sampel. Dengan
penangkapan radikal tersebut
mengakibatkan ikatan rangkap
diazo pada DPPH berkurang
sehingga terjadinya penurunan
absorbansi. Dari data pengukuran
nilai absorbansi pada menit ke-30
dapat dianalisis pengaruh
konsentrasi sampel dengan
persentase inhibisi dimana
peningkatan aktivitas sebanding
dengan bertambahnya konsentrasi.
Ditentukan persamaan regresi dan
untuk selanjutnya dari persamaan
diplotkan aktivitas 50% sehingga
diperoleh harga konsentrasi
efektif (IC50) yaitu sebesar 80,81
ppm. IC50 merupakan bilangan
yang menunjukkan konsentrasi
ekstrak (ppm) yang mampu
menghambat proses oksidasi
sebesar 50%. Semakin kecil nilai
IC50 berarti semakin tinggi
aktvitas antioksidan. Secara
spesifik suatu senyawa dikatakan
sebagai antioksidan sangat kuat
jika nilai IC50 kurang dari 50
ppm, kuat untuk IC50 bernilai
50100 ppm, sedang jika bernilai
100-150 ppm, dan lemah jika nilai
IC50 bernilai 151-200 ppm.
5 a. Judul jurnal : analisis metode Kirby- Endofit dapat diartikan sebagai Berdasarkan hasil
aktivitas dari jamur Bauer mikroba yang hidup berkoloni penelitian yang telah
endofit yang terdapat dalam jaringan internal tumbuhan dilakukan maka dapat
dalam tumbuhan tanpa menyebabkan efek yang diambil beberapa
bakau avicennia merugikan secara langsung pada kesimpulan sebagai
marina di tasik ria tumbuhan tersebut. Organisme berikut.
minahasa endofitik memiliki potensi yang 1. Diperoleh dua
b. Jenis jurnal : Jurnal sangat besar untuk dieksploitasi isolat jamur endofit
Pesisir dan Laut dan menghasilkan produk alami yang diisolasi dari
Tropis baru yang bermanfaat di bidang akar bakau
c. Volume dan kedokteran, pertanian, dan Avicennia marina,
halaman : Volume 1 industri. Pada sisi yang lain yaitu Aspergillus
Nomor 1, : 30-38 kebutuhan terhadap obat-obatan sp. dan
d. Tahun : 2015 baru yang membantu umat Acremonium sp.
e. Penulis : Jimmy manusia melawan pelbagai kedua isolat
Posangi, Robert A. penyakit tidak pernah berhenti, menunjukkan daya
Bara hal ini disebabkan adanya hambat
f. Subjek penelitian : resistensi bakteri, infeksi virus, pertumbuhan
tumbuhan bakau insidensi infeksi jamur, berbagai bakteri uji
Avicennia marina jenis tumor, infeksi parasit dan Staphylococcus
protozoa, di dalam populasi dunia aureus dan
sekarang ini sebagai akibat Escherichia coli.
ketidakmampuan kita untuk 2. Acremonium sp.
mengatasi tidak hanya memiliki aktivitas
problematika kesehatan. Indonesia antibakteri yang
sebagai daerah tropis dengan lebih kuat
keanekaragaman hayati yang dibandingkan
cukup besar, di lain pihak, dengan jamur
perlawanan endofit di ekosistem Aspergillus sp.
daerah tropis melawan organisme terhadap bakteri S.
patogen dan predator cukup besar, aureus, di sisi yang
sumber daya yang terbatas dan lain jamur
tekanan seleksi alam sangat Aspergillus sp.
tinggi. Hal ini menimbulkan menunjukkan
kemungkinan besar bahwa endofit aktivitas
di daerah tropis seperti di negara antibakteri yang
kita merupakan sumber struktur tinggi terhadap
senyawa baru dengan aktivitas bakteri E. coli yang
biologis yang menarik untuk merupakan bakteri
dikembangkan sebagai bahan obat Gram negatif
baru. Penelitian ini merupakan
penelitian untuk mencari kandidat
obat-obatan baru yang difokuskan
pada kandidat bahan obat yang
memiliki potensi antibakteri dan
antikanker. Tumbuhan bakau
Avicennia marina diambil dari
Pantai Tasik Ria. Jamur endofit
diisolasi hingga diperoleh 2 isolat
galur murni Aspergillus sp. dan
Acremonium sp. Kedua isolat
kemudian diuji aktivitasnya
terhadap bakteri patogen
Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli dengan
menggunakan metode ko-
kultivasi. Acremonium sp.
memiliki aktivitas antibakteri
yang lebih kuat dibandingkan
dengan jamur Aspergillus sp.
terhadap bakteri S. aureus,
sedangkan Aspergillus sp.
menunjukkan aktivitas antibakteri
yang tinggi terhadap bakteri E.
coli.

Anda mungkin juga menyukai