Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Reptilia

A.    Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
struktur bagian morfologi dan anatomi dari kelas reptilia.
B.     Dasar Teori
Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri ditempat yang
kering di tanah. Penandukan  atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga
banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil
dari model cara hewan berjalan reptum (melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut
Herpetology (Maskoeri, 1992).
Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam
adalah Chelonia (kura-kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator).
Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berbah sejak saat itu.
Cangkangnya yang umumnya  keras suatu adaptasi yang melindungi dirinya dari predator. Kadal
adalah reptilian yang paling banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidu saat ini. Sebagian
besar di antaranya berukuran relatf kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup melewati
bencana. Ular sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam
lubang. Saat ini, sebagian besar hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan alligator merupakan
sebagian dari reptilia hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian hidupnya dalam
air, dan menghirup udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999).
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium
dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak
sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan
berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk
mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah
sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang
spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata
yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat
pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia (Irfan, 2010).
Pada anggota lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting
untuk identifikasi. Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenile,
reptil memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi telur
tersebut akan tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Beberapa jenis reptil memiliki
alat pendengaran dan ada yang yang dilengkapi telinga luar atupun tidak. Pada beberapa jenis
lainnya, alat pendengaran tidak berkembang. Mata pada reptil ada yang berkelopak dan ada yang
tidak memiliki kelopak mata. Kelopak mata pada reptil ada yang dapat digerakkan dan ada yang
tidak dapat digerakkan dan ada juga yang berubah menjadi lapisan transparan (Irfan, 2010).
C.    Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah: papan seksi, alat bedah,
toples, pensil warna, jarum pentul dan alat tulis menulis.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah: Tokek (Gecko-gecko), Ular
(Naja sp), Clorofrom , kapas dan tissue.
2.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah:
Hari/tanggal  : Rabu/ 16 Januari 2013
Pukul             : 10.00-12.00 wita
Tempat          : Laboraturium Zoologi Lantai II
                        Fakultas Sains dan Teknologi
                        Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
                        Samata-Gowa
3.      Cara Kerja
a.       Pengamatan Tokek (Gecko gecko)
1.      Mengambil tokek dan memasukkannya ke dalam toples yang berisi clorofrom dan kapas.
2.      Meletakkan tokek pada papan bedah dan melekatkannya dengan menggunakan jarum pentul.
3.      Mengamati struktur bagian morfologi dari tokek.
4.      Menggambar struktur bagian morfologi tokek.
5.      Membedah bagian dalam tokek dengan menggunakan alat bedah dan mengamati sistem
respirasi, reproduksi, pencernaan dan sirkulasi.
6.      Menggambarkan bagian anatomi tubuh tokek.
b.      Pengamatan Ular (Naja sp)
1.      Mengambil ular dan memasukkannya ke dalam toples yang berisi clorofrom dan kapas.
2.      Mengambil ular dan meletakkannya di atas papan seksi dengan bantuan jarum pentul maka
lekatkan bagian tubuh ular pada papan seksi.
3.      Mengamati bagian morfologi dari ular dan menggambarnya.
4.      Membedah bagian dalam ular yang terdiri dari sistem respirasi, reproduksi, pencernaan dan
sirkulasi dengan menggunakan alat bedah.
5.      Menggambarkan bagian tubuh dari ular.

D.    Hasil Pengamatan


1.      Morfologi Tokek (Gecko-gecko)

 
Keterangan:
1)      Mulut                                          10). Digiti
2)      Lubang hidung                           11). Kloaka
3)      Mata berkelopak                         12). Kulit bersisik
4)      Membran tymphani                    13). Kuku
5)      brancium                                     14). Scansor (otot perekat)
6)      Antebrancium                             15). Leher
7)      Digiti                                          16). Cepal
8)      Femur                                         17). Truncus
9)      Crus                                            18). Caudal

2.      Anatomi
Keterangan:
1)      Mulut                                        8). Pankreas
2)      Esophagus                                9). Lambung
3)      Trakea                                       10). Usus halus
4)      Jantung                                     11). Usus besar
5)      Paru-paru                                  12). Ginjal
6)      Hati                                           13). Kloaka
7)      Empedu

3.      Morfologi Ular (Naja sp)

Keterangan:
1)      Mulut (Rima oris)                     5). Badan
2)      Mata (Vicus)                             6). Anus
3)      Kepala (Chepal)                        7). Ekor (Caudal)
4)      Leher
4.      Anatomi
 

Keterangan:
1)     

Faring                                          7). Rektum


2)      Esophagus                                   8). Kloaka
3)      Usus kecil                                   9). Empedu (Vesica fellea)
4)      Usus besar                                   10). Lambung (Ventriculus)
5)      Ginjal                                          11). Hati (Hepar)
6)      Ureter                                          12). Jantung (Cor)
E.     Pembahasan
1.      Tokek (Gecko-gecko)
a.       Morfologi
Tokek atau biasanya di sebut sebagai cicak besar merupakan bagian dari kelas reptilia
yang dari struktur morfologinya terbagi atas bagian kepala (Cepal), badan (Truncus) dan ekor
(Caudal). Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada tokek terdapat bagian mulut.
Mata pada tokek sudah berkelopak sehingga. Terdapat membran tymphani yang dapat digunakan
untuk pendengaran yang sangat akurat. Brancium, antebrancium dan digiti yang merupakan
anggota gerak bagian anterior. Femur, crus dan digiti yang merupakan organ bagian posterior
juga memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pergerakan pada tokek dan dari bagian alat
gerak ini terdapat alat perekat yang di sebut scansor. Scansor ini yang membuat tokek dapat
menempel pada segala bidang baik kasar maupun halus. Kuku pada bagian digiti atau kaki tokek
dapat juga digunakan ketika sedang menaiki pepohonan.
b.      Anatomi
Adapun anatomi yang terdapat dalam tubuh tokek adalah bagian Esophagus, trakea,
jantung, paru-paru, hati, empedu, pankreas, lambung, usus kecil, usus besar, ginjal dan kloaka.
c.       Sistem Respirasi
Sistem respirasi tokek pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara
akan masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga
ketika ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh tokek dan di pakai dalam proses
metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan
dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh tokek akan
dikeluarkan melalui trakea dan berujung pada hidung.
d.      Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada tokek yaitu ganda tertutup yaitu dua kali
melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh
tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya
akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian
akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri
yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan
sel lainnya.
e.       Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dimulai saat tokek akan menelan makanan, makanan yang telah di
telan akan melalui esophagus kemudian sampai pada lambung dengan gaya peristaltik makanan
akan sampai pada lambung. Di dalam lambung akan ada pencernaan secara mekanik dan kimia,
makanan akan di cerna dengan bantuan enzim yang berasal dari pankreas dan juga empedu dari
hasil ekskresi hati. Setelah makanan di cerna dalam lambung, kemudian akan melewati usus
halus dimana akan di serap sari-sari makanan yang terkandung, setelah itu pada usus besar
proses penyerapan air akan dilakukan, dan kemudian sisa-sisa atau ampas makanan akan di
keluarkan melalui kloaka.
f.       Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada reptilia adalah secara internal yaitu terjadi di dalam tubuh
induknya. Setelah proses vertilisasi terjadi maka akan terbentuk telur yang kemudian akan
menetas dan mengeluarkan anaknya. Sistem reproduksi seperti ini yang disebut sebagai
ovovivipar atau bertelur melahirkan. Sedangkan ada beberapa kelas reptil yang reproduksinya
secara ovipar yaitu dengan bertelur, kemudian perkembangan embrionya akan terjadi diluar
tubuh induknya.
2.      Ular (Naja sp)

a.       Morfologi
Adapun morfologi dari tubuh ular adalah mulut yang digunakan untuk mengunyah
makanan. Di dalam mulut terdapat lidah yang bercabang yang biasanya dijulurkan keluar sebagai
alat perasa dan peraba. Dari beberapa spesies ular ada beberapa yang spesies yang dapat
menghasilkan bisa yang mematikan dan adapula yang tidak menghasilkan bisa. Secara morfologi
ular terbagi atas bagian kepala, badan dan ekor dan juga leher yang menjadi penghubung antara
bagian kepala dengan badan. serta ekor yang dapat membantu dalam proses pergerakan ular.
b.      Anatomi
Adapun bagian dari anatomi tubuh ular yaitu faring, rektum, esophagus, kloaka, usus
kecil, empedu (Vesica fellea), usus besar, lambung (Ventriculus), ginjal, hati (Hepar), ureter dan
jantung (Cor).
c.       Sistem Respirasi
Sistem respirasi ular pada saat inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung, yaitu udara akan
masuk melewati lubang hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika
ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh ular dan di pakai dalam proses metabolisme
dan aktivitas tubuh maka dihasilkan karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui
proses ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh ular akan dikeluarkan melalui trakea dan
berujung pada hidung.
d.      Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada ular yaitu ganda tertutup yaitu dua kali
melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh
tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya
akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian
akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri
yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan
sel lainnya.
e.       Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dimulai saat ular menelan makanan, makanan yang telah di telan
akan melalui esophagus kemudian sampai pada lambung dengan gaya peristaltik makanan akan
sampai pada lambung. Di dalam lambung akan ada pencernaan secara mekanik dan kimia,
makanan akan di cerna dengan bantuan enzim yang berasal dari pankreas dan juga empedu dari
hasil ekskresi hati. Setelah makanan di cerna dalam lambung, kemudian akan melewati usus
halus dimana akan di serap sari-sari makanan yang terkandung, setelah itu pada usus besar
proses penyerapan air akan dilakukan, dan kemudian sisa-sisa atau ampas makanan akan di
keluarkan melalui kloaka.
f.       Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada reptilia adalah secara internal yaitu terjadi di dalam tubuh
induknya. Setelah proses vertilisasi terjadi maka akan terbentuk telur yang kemudian akan
menetas dan mengeluarkan anaknya. Sistem reproduksi seperti ini yang disebut sebagai
ovovivipar atau bertelur melahirkan. Sedangkan ada beberapa kelas reptil yang reproduksinya
secara ovipar yaitu dengan bertelur, kemudian perkembangan embrionya akan terjadi diluar
tubuh induknya.
F.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah struktur morfologi
tokek (Gekko gecko), mulut (cavum oris), hidung (nares), mata (visus), membrane timpani, jari-
jari (digity), eksterminitas anterior, abdomen, paha (femur), betis (cruz), eksterminitas posterior,
kloaka dan caudal.untuk anatominya, terdiri atas Jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar),
ginjal (ren), usus (intestinum), rectum dan kloaka. Struktur morfologi dari ular (Naja sp), terdiri
mulut, mata, kepala, leher, badan, anus dan caudal, untuk anatominya terdiri atas faring,
esophagus, ventrikulus (lambung), hepar (hati), intestinum crassum (usus besar), intestinum
tenue (usus halus), pancreas, ren (ginjal) , kloaka, anus, vesica felea (empedu), pulmo (paru-
paru) dan cor (jantun). Untuk bagian anatominya, terdiri atas batang tenggorokan (faring),
kerongkongan (esophagus), jantung (cor), paru-paru (pulmo), hati (hepar), usus (intestinum),
kandung kemih, kloaka, ovary , pancreas dan lambung.
G.    Daftar Pustaka
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya
Campbell. Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga
Fahmi, Irfan. Reptilia. http://irfanfahmi59.blogspot.com/2010/12/pengertian-
reptil.html (22 Januari 2013)

Anda mungkin juga menyukai