Anda di halaman 1dari 6

D

I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA KELOMPOK:

1.NUR ADZMI

2.LISDA GUFRAN
3.GUNA DAMAYANTI
4.NUR ASIA
5.SARFINA
6.TERESIA
7.RIKARNI

Faktor Penyebab, Pendorong, dan Penghambat Perubahan Sosial


Perubahan sosial selalu terjadi setiap saat dalam masyarakat seiring dengan
berjalannya waktu, setiap perubahan selalu membawa dampak yang positif dan
negatif dalam kehidupannya.Berikut ini akan dijelaskan beberapa faktor yang bisa
menyebabkan dan mendorong, serta menghambat terjadinya perubahan dalam
masyarakat kita.Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
sosial yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri atau disebut faktor internal dan faktor yang bersumber dari luar
masyarakat atau faktor eksternal.

a. Faktor internal
Faktor internal atau sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri adalah
sebagai berikut.

1) Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam


struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Lembaga system hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan, di mana
orang mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, dan bagi
hasil, yang sebelumnya tidak dikenal.Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan
karena berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain
(misalnya transmigrasi). Perpindahan penduduk tersebut mungkin mengakibatkan
kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja, stratifikasi sosial dan lain-lain,
yang memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2) Penemuan-penemuan baru

Adanya penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya perubahan. Proses penemuan


baru disebut inovasi. Penemuan baru yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention.

Discovery adalah penemuan


dari suatu unsur kebudayaan
yang baru, baik yang berupa
suatu alat baru, ataupun yang
berupa suatu ide yang baru,
yang diciptakan oleh seorang
individu atau suatu rangkaian
ciptaan-ciptaan dari individu-
individu dalam masyarakat
yang bersangkutan.Invention adalah penemuan baru yang sudah diakui, diterima, serta
diterapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, discovery baru menjadi invention kalau
masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru
itu.Pendorong bagi individu-individu untuk mencari penemuan-penemuan baru,
antara lain:

a) kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaan,


b) kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan,

c) perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

3) Pertentangan (conflict)

Adanya pertentangan (conflict) dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya


perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi antara orang perorangan,
orang perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

4) Terjadinya pemberontakan atau re masyarakat itu sendvolusi


di dalam tubuhiri

Perubahan dapat terjadi karena adanya pemberontakan oleh kekuatan-kekuatan dalam


masyarakat terhadap kondisi yang telah mapan. Sebagai contoh adalah adanya
Revolusi Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah yang
tertindas terhadap kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenang-wenang.

b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat itu. Faktor
eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai
berikut.

1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang


ada di sekitar manusia

Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya gempa bumi,
angina topan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan bahwa masyarakat
yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat
tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut.
Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatannya.Seringkali sebab-sebab yang bersumber pada
lingkungan alam fisik, disebabkan oleh tindakan-tindakan dari warga-warga
masyarakat itu sendiri. Misalnya karena penggunaan tanah secara besar-besaran tanpa
memperhitungkan lapisan-lapisan humus tanah tersebut. Penebangan hutan-hutan
yang menyebabkan banjir, hal-hal tersebut dapat mengakibatkan masyarakat yang
bersangkutan terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk menetap di wilayah
yang lain.

2) Peperangan

Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan


yang sangat besar baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakat.
Negara yang menang perang biasanya akan memaksa negara yang kalah untuk tunduk
dan takluk menerima apa yang diinginkan oleh negara pemenang, termasuk juga
menerima kebudayaannya. Sebagai contoh negara Irak yang kalah perang menghadapi
koalisi pimpinan Amerika Serikat harus menerima ketentuan yang diputuskan oleh
Amerika yaitu memaksakan penerapan sistem demokrasi menggantikan sistem yang
telah berlaku sebelumnya.

3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat menyebabkan terjadinya


perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua
masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal-balik,
artinya masing-masing masyarakat memengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga
menerima pengaruh dari masyarakat yang lain. Bahkan terkadang bisa menimbulkan
pertentangan-pertentangan nonfisik (cultural animosity).Dalam proses pertemuan
kebudayaan tersebut, tidak selalu akan terjadi saling pengaruh memengaruhi, namun
kadangkala kedua kebudayaan tersebut yang seimbang tarafnya saling menolak. Hal
itu kemungkinan disebabkan karena dalam masa-masa yang lalu pernah terjadi
pertentangan fisik yang kemudian dilanjutkan dengan pertentangan-pertentangan
nonfisik antara kedua masyarakat tersebut.Dalam kaitannya dengan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain, dikenal istilah-istilah sebagai berikut.

a) Akulturasi (cultural contact), yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan


dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang lambat laun unsur kebudayaan asing
tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak
menghilangkan ciri kebudayaan lama.

b) Difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain,
dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.

Manusia dapat menghimpun pengetahuan baru dari hasil penemuan-penemuan.

Tipe difusi:

(1) Difusi intra masyarakat, dipengaruhi oleh:

(a) pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat,

(b) ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi (untuk diterima/ditolak),

(c) unsur yang berlawanan dengan fungsi unsur lama akan ditolak,

(d) kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan,

(e) ada tidaknya batasan dari pemerintah.

(2) Difusi antarmasyarakat, dipengaruhi oleh:

(a) kontak antarmasyarakat tersebut,

(b) kemampuan mendemonstrasikan,

(c) kegunaan,
(d) menyaingi unsur lama/mendukung,

(e) peran penemu dan penyebarannya,

(f) pemaksaan.

c) Penetrasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga


merusak kebudayaan lama yang didatangi.

d) lnvasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan


setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.

e) Asimilasi, yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap


kebudayaan setempat. Dengan asimilasi, kedua kelompok baik asli maupun pendatang
lebur dalam satu kesatuan kebudayaan.

f) Hibridisasi, yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan


campuran antara orang asing dengan penduduk setempat.

g) Milenarisme, yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat


golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama mendenita dalam
kedudukan sosial yang rendah.

h) Adaptasi, yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme
pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh hingkungan pada
organisme (penyesuaian dua arah).

i) lmitasi, yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang
ditiru.

Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dapat pula ditinjau dari sisi lain, yaitu
factor teknologis, faktor kepemimpinan, faktor ideologis, faktor geografis, dan faktor
demografis.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial


Faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan sosial adalah sebagai berikut.

a. Kontak dengan kebudayaan lain.

b. Sistem pendidikan formal yang maju.

c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.

d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang bukan


merupakan delik.

e. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat (open stratification).


f. Penduduk yang heterogen.

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

h. Orientasi ke masa depan.

i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial


Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan-perubahan (resistance to
change), antara lain sebagai berikut.

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing serta sikap yang tertutup.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

h. Adat atau kebiasaan.

¡. Nilai pasrah dalam hidup.

Anda mungkin juga menyukai