Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Ayun Supu

NIM : CO1418161

Kelas : A Keperawatan 2018

Tugas : AIK 4

RESUME PENGAJIAN RAMADHAN DENGAN TEMA

“ Krisis perubahan iklim : apa peran pemuda muhammadiyah?”

Moderator : Bapak Arman Sayiu S.pd, M.pd.I

Lampiran Gambar :

Materi Pengantar : Bapak Dr. H Sabara Karim Ngou, M.pd.I

“Menyampaikan bahwa hasil infaq pembangunan mesjid Darul Akram dari sejak hari
petama Ramadhan sampai dengan hari ke 25 Ramadhan dan beliau juga menyampaikan
perkembangan zakat fitrah dan zakat mal melalui bajismu komisi.

Lampiran Gambar :

1. Ceramah oleh DR. Ilyas Daud

Meninjau krisis perubahan iklim dalam aspek pendekatan islam karena kita ketahui
sangat penting pendekatan islam yaitu bisa membangun kesadaran lingkungan khususnya
pada perubahan iklim. Apabila tidak mempunyai kesadaran terutama kesadaran-kesadaran
yang bersifat biologis dihubungkan dengan keimanan maka itu akan susah dilakukan
kesadaran terhadap krisis perubahan iklim apalagi dalam konteks Indonesia. Dalam konteks
Indonesia agama adalah segalanya meskipun terjadi krisis ekonomi yang penting tidak terjadi
krisis dalam agama. Persoalan agama adalah persoalan yang penting dalam Indonesia maka
apabila ingin merubah Indonesia itu yaitu dengan pendekatan agama terutama ketika
mengamalkan dalil-dalil Al-qur’an dan hadist sebagai upaya membangun kesadaran
masyarakat Indonesia khususnya tentang kesadaran lingkungan.

Salah satu peran pemuda muhammadiyah dalam perubahan iklim yaitu mengembangkan
pemikiran keagamaan yang mengkontruksi tafsir pro lingkungan hidup. Kita perlu melakukan
tafsir pro lingkungan hidup karena dalam islam sumbernya adalah Al-qur’an dan hadist. Pola
pikir kaum beragama itu dibentuk oleh text keagamaan khususnya adalah Al-qur’an dan
hadist. Islam berbicara tentang lingkungan bahkan dalam islam dikatakan bahwa merusak
lingkungan itu sama halnya dengan merusak tanda kekuasaan tuhan, tuhan itu
memperkenalkan dirinya melalui alam dan itu juga sudah terdapat dalam Al-qur’an ayat 191.
Beberapa pemikir muslim mengatakan bahwa alam itu adalah wahyu maka ketika menjaga
alam disekitar itu sama halnya dengan menjaga Al-qur’an. Alam atau lingkungan itu juga
merupakan bagian yang harus mendapat sentuhan dari syariat islam. Mengapa kita tidak
boleh merusak lingkungan? Karena alam semesta ini dikatakan dalam Al-qur’an itu adalah
makhluk yang bertasbih kepada Allah. Dikatakan dalam Al-qur’an bahwa semua itu bersujud
kepada Allah maka dari itu kita harus menjaga alam atau lingkungan yang ada disekitar kita
dan harus menyatu dengan alam. Didalam Al-qur’an sendiri disamping kesadaran tentang
melestarikan lingkungan juga ada larangan untuk tidak merusak alam. Kata Rasulullah SAW
barang siapa yang memotong pohon bidarah maka Allah mencelupkan kepalanya dineraka
karena pohon bidarah itu pohon yang sangat dilindungi karena tempat berteduhnya para
musafir, hewan ternak dan makhluk ekosistem lainnya. Kemudian ada juga anjuran dalam
menanam pohon/buah dan ketika dimakan oleh burung, manusia dan makhluk lainnya itu
dianggap sedekah oleh Allah SWT. Jadi islam itu kaya sekali dalam perintah2 untuk menjaga
lingkungan.

Lampiran Gambar :

2. Ceramah oleh bapak Sunanto S.H.I, M.H

Kerusakan alam didunia sampai saat ini sangat luar biasa dan menjadi sangat penting
bagi kita umat manusia dalam mengelolah alam ini. Karena ada juga sifat manusia yang tidak
pernah puas apalagi kerusakan lingkungan bisa jadi apa yang kita alami saat ini karena
murkanya alam juga. Secara umum krisis lingkngan tergambar dalam 3 bentuk kerusakan
yaitu global warning, menipisnya lapisan ozon, hujan asap. Diindonesia juga sudah
mengalami karena eksploitasi yang sangat berlebihan, diindonesia juga luar biasa seperti
adanya musibah banjir juga salah satu akibat dari eksploitasi alam yang berlebihan atau tidak
menempatkan tempat penanam pada tempatnya. Persoalan yang kita hadapi sebenarnya
persoalan manusia dan lingkungan jadi perilaku juga sangat berdampak terhadap lingkungan.
Kesholehan kita juga berakibat buruk terhadap lingkungan karena semakin hilangnya niali-
nilai keagamaan dalam diri kita maka akan berdampak pula pada lingkungan kita. salah satu
fungsi manusia yaitu sebagai penguasa yang dzalim terhadap alam, sedangkan konsep
penjagaan, konsep menyatakan sikap dan mengembangkan/menyempurnakan alam masih
sangat minim. Dalam hal ini apa peran pemuda muhammadiyah dalam perubahan iklim
tersebut yaitu :

 Melakukan pendidikan sadar lingkungan hidup dikalangan pemuda, termasuk


kaum milenial.
 Mengembangkan pemikiran keagamaan yang mengkontruksi tafsir pro
lingkungan hidup.
 Melakukan advokasi terhadap problem kerusakan lingkungan baik ditanah, air,
udara serta flora dan fauna.
 Membela dan mendampingi kaum mustadh’afin yang menjadi korbankorporasi.
 Melakukan kritik dan kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang dipandang
tidak pro terhadap lingkungan hidup.

Lampiran Gambar :

3. Tanya Jawab :
 Pertanyaan kepada DR. Ilyas Daud
1. Menurut bapak tadi bahwa yang hanya takut kepada Allah yang mereka disebut
ulama, mungkin ini yang menyebabkan ulama JT yang sempat viral kenapa kita
hanya takut kepada corona dan tidak takut kepada Allah, apa kriteria tersebut juga
termasuk ulama? Bagaimana menurut pandangan bapak?

Jawaban pemateri :
Pak Qurais shihab mengatakan yang dimaksud dengan ulama adalah itu berkaitan
tentang orang-orang yang mengetahui fenomena alam/lingkungan, menyatu dengan
lingkungan sehingga dia disebut dengan ulama. Kemudian yang kedua dia hanya takut
kepada Allah karena dengan pengetahuannya yang mengantarkan dia takut kepada Allah. Jadi
pengetahuannya dulu yang dibangun kemudian itu yang membuat dia hanya takut kepada
Allah SWT itu yang disebut denga ulama.

2. Eksistensi kehidupan manusia pada dasarnya dilandasi oleh tiga pilar yaitu Allah
sebagai sang pencipta, manusia sebagai khalifah dan alam dan lingkungan
sebagai potensi yang perlu dijaga dan dilestarikan. Menurut ustadz bagaimana
peran pemuda muhammadiyah saat ini khususnya terkait dengan upaya
penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup kita?

Jawaban pemateri :

 Melakukan pendidikan sadar lingkungan hidup dikalangan pemuda, termasuk


kaum milenial.
 Mengembangkan pemikiran keagamaan yang mengkontruksi tafsir pro
lingkungan hidup.
 Melakukan advokasi terhadap problem kerusakan lingkungan baik ditanah, air,
udara serta flora dan fauna.
 Membela dan mendampingi kaum mustadh’afin yang menjadi korban korporasi.
 Melakukan kritik dan kontrol terhadap kebijakan pemerintah yang dipandang
tidak pro terhadap lingkungan hidup.

Disamping melakukan langkah-langkah diatas tidak hanya dilakukan sendiri tetapi harus
dibantu oleh muhammadiyah secara umum. Jadi muhammadiyah adalah gerakan pembaruan
tidak hanya berfokus kepada fikih orientik semata karena fikih orientik itu yang kemudian
membuat kita menjadi kelas dengan organisasi lain, bukan berarti ditinggalkan itu juga
membangun jati diri kita.

3. Bagaimana menyikapi kepada orang yang tidak ada kepedulian terhadap


lingkungan dan sanitasi, mohon penjelasannya?

Jawaban pemateri :

Kesadaran orang terhadap lingkungan itu sangat susah untuk kita melakukan itu,
dalam pengajian seperti ini adalah salah satu upaya untuk mencegah praktek-praktek seperti
itu atau orang-orang tertentu yang tidak memiliki kesadaran menjaga lingkungan. Kalau
dalam islam dia harus diajarkan beberapa pendekatan tentang agama.

 Pertanyaan kepada bapak sunanto S.H.I, M.H


1. Eksploitasi asing terhadap alam Indonesia lebih besar dari pada orang Indonesia
sendiri. Apa langkah kongkrit pemuda muhammadiyah untuk melawan ini? Apa ada
langkah jihad konstitusi melawan ini?

Jawaban pemateri :

Dimuhammadiyah sejak awal sudah punya komitmen yaitu majelis lingkungan


dengan melakukan gerakan-gerakan terhadap orang-orang yang tertindas. Dan kami masih
tetap berkomitmen selalu memperjuangkan nilai kesimpangan dan eksploitasi yang
berlebihan yang dilakukan oleh segelintir orang. Tapi memang bahwa tidak serta merta kita
eksekusi karena tidak ada yang menjulurkan dalam kebijakan bangsa kita dia lolos, masalah
kader kebangsaan juga perlu kita bicarakan karena menjadi sangat penting memiliki
kebijakan.

2. Konsep tentang lingkungan dalam muhammadiyah telah banyak diuraikan dalam


berbagai tulisan oleh para pakar. Akan tetapi kami belum merasakan kebijakan yang
bersifat aplikatif dari pimpinan pusat secara sruktural yang berkaitan dengan
penjagaan lingkungan. Contoh yang pernah dilakukan oleh kementrian agama yaitu
kewajiban calon pengantin menanam 2 batang pohon sebelum akad nikah, walaupun
hingga saat ini kebijakan sudah tidak berlaku lagi. Bagaimana dengan
muhammadiyah yang bersifat aplikatif seperti contoh tadi?

Jawaban pemateri :

Dipimpinan pusat masalah lingkungan adalah majelis dan sudah dilakukan banyak hal
yaitu wakaf-wakaf tanah itu tidak boleh lagi dibangun lagi sekolah muhammadiyah tetapi
membangun lahan-lahan itu sangat penting dan perlu kita dorong, penting kita mengurangi
kebijakan yang disampaikan PT muhammadiyah yaitu tidak lagi membangun bangunan
muhammadiyah tetapi lebih menata lingkungan sekitar sehingga muhammadiyah
mengajarkan satu keseimbangan tidak hanya menuntut orang melakukan keseimbangan tetapi
muhammadiyah juga melakukan keseimbangan.

Pernyataan moderator :

Sebagai kesimpulannya bahwa yang disebut dengan para ulama yang disampaikan oleh
ustadz Ilyas adalah mengetahui fenomena alam atau lingkungan, minimal orang-orang yang
takut kepada Allah SWT dan bisa mentaati apa yang diperintahkan oleh Allah. Kemudian
saling mendukung satu sama lain dalam hal yang positif bukan sekedar teori tetapi kebijakan
itu harus disampaikan apalagi bisa mendukung para kader-kader muhammadiyah pada posisi
yang tepat dalam mengambil kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai