Abstrak
.
Penelitian Tentang Aplikasi Auto Dispense Sebagai Alat Bantu Membudayakan Minum Air Mineral
Delapan Gelas Sehari. ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih sehat dalam menjaga tubuh apalagi
untuk orang yg sibuk sangat jarang meminum air putih. Untuk mengetahui cara pembuatan aplikasi
Auto Dispenser dan mengetahui cara kerja Auto Dispenser sangatlah mudah dikarenakan Aplikasi ini
ditujukan untuk membantu masyarakat dalam membudayakan minum air mineral delapan gelas sehari.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menciptakan hidup sehat dikalangan masyarakat moderen.
Auto Dispenser merupakan aplikasi yang tepat karena proses penginstalan aplikasinya tidak rumit.
Selain itu cara kerja dan pengoperasian aplikasi ini sangat mudah dan dapat digunakan oleh seluruh
kalangan masyarakat..
I. PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Baik untuk keperluan sehari-hari maupun
sebagai penghilang rasa haus atau dahaga. Sebanyak 75% dari sel dalam tubuh tersusun atas air. Selain itu
pada kondisi normal, konsentrasi air dalam darah sebesar 94%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
betapa pentingnya air bagi tubuh manusia. Ketika seseorang mengalami dehidrasi atau kekurangan air, hal
itu akan menimbulkan banyak masalah kesehatan. Mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang
mematikan. Oleh karena itu para pakar kesehatan sepakat untuk menyarankan tiap harinya seseorang
harus minum minimal 2 liter air mineral atau sekitar 8 gelas. Hal itu berdasarkan akumulasi air yang
dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah air yang dimaksud adalah air mineral. Sedangkan minuman lainya seperti
jus, kopi, teh, dan susu masih belum cukup untuk menghidrasi tubuh manusia. Tetapi sebagian besar
masyarakat masih belum menerapkan pola hidup sehat dengan minum air sebanyak 8 gelas sehari. [1]
Semakin berkembangnya teknologi, kini sudah banyak media masa yang memaparkan betapa
pentingnya air dalam tubuh. Mulai dari internet, koran, majalah, buku dan televisi telah menampilkan
anjuran untuk minum air 2 liter sehari. Namun upaya itu masih belum berhasil untuk membudayakan pola
hidup sehat ini. Hal itu disebabkan karena masih belum adanya piranti yang dapat mengingatkan setiap
saat untuk minum air. Disisi lain, segala aktivitas dan kesibukan seseorang dapat mempengaruhi hal ini
terjadi. Dengan adanya aktivitas yang padat dapat menyebabkan seseorang lupa untuk teratur minum air.
Tak terkecuali seorang pelajar. Berdasarkan pengalaman dari peneliti sendiri, kami masih merasa perlu
diingatkan untuk teratur minum air. Namun tidak setiap saat dapat diingatkan oleh orang lain.
1
juga berbeda-beda tergantung usia. Organ-organ lainnya pun mengandung cairan seperti otot kira-kira
mengandung 75% air dan tulang kira-kira mempunyai kandungan air sebanyak 22%. [3]
Pada orang dewasa disarankan mengkonsumsi air sebanyak 230 ml per hari atau sekitar 8 gelas per
hari. Selain air putih, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh sekitar 20%. Cairan dari
makanan dapat diperoleh dari buah-buahan atau sayur-sayuran, contohnya bayam atau semangka
memiliki kandungan air sekitar 90%. Air diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh
seperti keringat dan air seni. Banyak sekali manfaat air yang diberikan untuk makhluk hidup, dengan
minum air secukupnya tubuh akan selau segar dan kesehatan akan terjaga. [1], [4]
Dari sudut pandang biologi, air dapat memunculkan reaksi untuk melakukan replikasi pada senyawa
organik. Air merupakan zat pelarut yang penting bagi makhluk hidup dan juga bagian penting dalam
proses metabilosme. Air juga dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis
menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan
digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara. [5], [6]
Manusia mungkin lebih kuat bertahan dengan kekurangan makanan daripada kekurangan air, sebab
jika jumlah air dalam tubuh menurun maka fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan akan lebih
mudah terserang virus, bakteri, dan lain-lain. Namun tubuh manusia memiliki mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan dan pengeluaran air. Rasa haus pada manusia merupakan
mekanisme normal dalam mempertahankan asupan cairan dalam tubuh. Pengeluaran air pada manusia
seperti pada air seni dan keringat bisa mencapai sekitar 1 liter per hari tergantung suhu udara disekitar
lingkungan. Jika jumlah tinja yang dikeluarkan, normalnya sekitar 50g sampai 400g per hari, kandungan
air di dalamnya sekitar 60% sampai 90% bobot tinja atau sekitar 50 ml sampai 60 ml air sehari.
Sedangkan cairan yang dikeluarkan oleh pernafasan dalam sehari bisa mencapai maksimum 1 liter, jika
pada orang yang sedang mengalami demam maka kandungan air pada pernafasan meningkat dan
sebaliknya, jumlah air yang di hirup melalui pernafasan berkurang akibat rendahnya kelembapan udara
disekitarnya. [7]
Berdasarkan komposisinya, air terbagi menjadi dua macam, yaitu air murni dan air tak murni.
Kandungan dalam air murni hanya mengandung dua atom H (Hydrogen) dan satu aton O (Oksigen), atau
bisa disebut juga dengan H2O. Air tak murni mengandung bermacam-macam kandungan mineral,
biasanya air dari alam termasuk air tak murni. Untuk mendapatkan air murni bisa dilakukan dengan cara
menyuling, maka air murni bisa juga disebut air suling. Tetapi jika dilihat dari tingkat kesehatannya maka
ada air bersih dan air kotor. Air bersih merupakan air yang bebas dari bahan-bahan berbahaya atau bebas
dari kuman dan penyakit. Air kotor merupakan air yang banyak mengandung kotoran seperti kuman,
lumpur, atau bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan seperti air pembuangan dari limbah pabrik yang
mengandung berbagai macam bahan kimia atau bahan-bahan pencemar lainnya. [8]
Air memiliki sifat-sifat umum sebagai berikut :
1. Selalu datar permukaannya jika tenang
2. Memiliki gaya tekan ke segala arah
3. Dapat melarutkan zat-zat tertentu
4. Memiliki massa jenis satu
5. Dapat berubah wujud akibat perubahan linkungan
Komposisi air dalam organ tubuh kita yaitu :
manusia membutuh kan air ½ once untuk setiap pound berat badan kita. Jika dihitung dalam kilogram
maka 1 kg = 2,20462262 pound dan 1 pound = 16 once, contoh :
berat badan 50kg, 16 x 50% = 8 atau setara dengan 8 gelas perharinya
berat badan 60 kg, 16 x 60% = 9,6 atau setara dengan 10 gelas perharinya
berat badan 70 kg, 16 x 70% = 11,2 atau kira-kira 11 gelas perharinya
Adapun manfaat dari menkonsumsi air putih dan pengaruh yang bisa dijadikan acuan saat
mengkonsumsi air minum yaitu :
1. Dapat memperlancar sistem pencernaan. Dengan Mengkonsumsi air secara teratur atau dalam
jumlah cukup setiap hari maka dapat memperlancar sistem pencernaan sehingga terhindar dari
masalah pencernaan seperti maag atau sembelit. [1]
2
2. Dapat membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker dan juga mencegah
penyakit batu ginjal dan hati. [1]
3. Sebagai perawat kecantikan, karena tubuh akan menyerap air kedalam kulit jika kekurangan air
maka kulit akan kering dan berkerut. [1]
4. Meningkatkan Hormon Testosteron untuk kesuburan pada pria dan hormon Estrogen untuk
wanita. [1]
5. Dapat menyehatkan jantung
6. Dapat menguruskan badan karena air bersifat menghilangkan kotoran didalam tubuh dengan cara
mengeluarkannya lewat urine
7. Membuat tubuh menjadi bugar
8. Sebagai penyeimbang dalam tubuh
Jika tubuh kekurangan air atau terkena dehidrasi pada umumnya ditandai dengan rasa haus, tetapi
rasa haus bukan tidak harus dijadikan patokan bahwa tubuh terkena dehidrasi. Ada banyak ciri-ciri bahwa
tubuh sedang terkena dehidrasi contohnya :
1. Mulut terasa kering atau lidah menjadi bengkak. Sebagian besar mengira bahwa mulut kering
atau lidah bengkak merupakan gejala sariawan padahal bisa saja karena tubuh kekurangan cairan
2. Badan gerah atau terasa kepanasan. Jika badan terasa kepasan atau gerah maka tubuh akan
mengeluarkan keringat supaya suhu tubuh menjadi stabil, karena kandungan keringat sebagian
besar adalah air. Jika mengalami dehidrasi tubuh akan berhenti mengeluarkan keringat dan
badan akan terasa kepanasan
3. Tubuh lesu atau mudah lelah bisa jadi karena faktor dehidrasi, karena dehidrasi kronis akan
membuat dan tekanan darah turun dan akan membuat pasokan okseigen ke darah ikut menurun.
Jika pasokan oksigen ke darah kurang maka otot, fungsi saraf dan organ tubuh akan bekerja
lambat sehingga membuat tubuh mejadi lelah
4. Kepala terasa pusing bisa merupakan faktor dari dehidrasi, jika terlalu lama akan menyebabkan
pingsan
5. Jika tidur cukup tetapi mudah mengantuk, ini bisa disebabkan karena dehidrasi
6. Mata kering karena kurangnya air mata bisa juga disebabkan oleh dehidrasi karena kurangnya air
di dalam tubuh maka produksi air mata berkurang
7. Kulit yang kurang elastis. Jika kita mencubit kulit kita normal nya bentuk kulit akan kembali
seperti semula dengan cepat tetapi jika tubuh dehidrasi setelah kita mencubit, proses
pengembaliannya akan menjadi lambat
8. Warna pada urine berwarna kuning atau kemerahan dan berbau menyengat adalah salah satu
faktor yang disebabkan oleh dehidrasi karena ginjal akan menghemat pengeluaran air sehingga
warna dari urine akan berwarna kuning atau kemerahan
9. Susah buang air besar biasanya disebabkan karena kurangnya asupan serat, selain kurangnya
asupan serat susah buang air besar bisa disebabkan karena kurangnya air karena air menjadi
pelumas usus dan organ tubuh lain yang berhubungan saat buang air besar
10. Otot kram disebabkan oleh aliran darah yang kurang stabil, bila tubuh dehidrasi aliran darah
tidak akan stabil karena fungsi air adalah untuk menjaga kestabilan aliran darah
11. Jantung sering berdebar disebabkan karena tidak stabilnya aliran darah
12. Menurunnya konsentrasi disebabkan karena kurangnya oksigen pada otak, oksigen dialirkan ke
otak melalui darah, jika aliran darah kurang lancar maka oksigen yang di salurkan ke otak akan
menurun dan menyebabkan turunnya konsentrasi. [1]
2.1. Jumlah Kebutuhan Air dalam Tubuh
Pada kondisi normal rata-rata orang dewasa kekurangan delapan gelas air setiap hari. Namun faktor
usia, berat badan, kondisi lingkungan, dan aktivitas tubuh dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan air
3
dalam tubuh. Berikut merupakan klasifikasi jumlah kebutuhan air pada kondisi tertentu. Kebutuhan cairan
pada anak dan bayi berbeda dengan orang dewasa. Hal itu disampaikan oleh dr. Sundung O. Pardede,
SpA dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Kecepatan siklus air pada bayi juga sangat tinggi
yaitu sekitar 5 kali lebih besar tiap kilo gram berat badan dibanding orang dewasa. Oleh karena bayi dan
anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Untuk menghitung kebutuhan air
pada bayi dapat menggunakan rumus Darrow. [9]
BB < 10 kg = 1 hari : 100 ml x kgBB
BB 10-20 kg = 1hari : 1000 + [50 ml x (kgBB - 10 kg)]
BB > 20 kg = 1 hari : 1500 ml [(20 ml x (kgBB - 20 kg)]
Pada orang dewasa, cara menghitung kebutuhan cairan tubuh menurut PERDOKI (Persatuan Dokter
Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia) berdasarkan berat badan adalah : setiap 10 kg pertama
membutuhkan 1 liter air, 10 kg kedua membutuhkan 500 ml air, dan tiap kilogram sisanya butuh 20 ml air
. Wanita hamil dan menyusui memerlukan tambahan asupan air tiap harinya. Seperti yang disampaikan
dr. Budi Iman Santoso, SpOG ketua departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM bahwa dehidrasi
ringan baik yang akut atau kronik dapat menyebabkan sejumlah gangguan tubuh selama kehamilan.
Menurut The Institute of Medicine, konsumsi air pada ibu menyusui perlu diperbanyak. Disarankan untuk
mengkonsumsi 3,1 liter air atau setara dengan 13 gelas sehari. Saran umum adalah minum segelas air
setiap makan dan setiap selesai menyusui. [10]
Terdapat perubahan fungsi fisiologi tubuh pada lansia, diantaranya penurunan volume air tubuh total
dan penurunan kemampuan pemekatan urin. Dr.dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH dari Divisi Ginjal
Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI mengatakan asupan air optimal pada kelompok usia
ini adalah 1 liter sehari. Selain itu kepekaan rasa haus pada lansia mengalami penurunan, sehingga
diperlukan perhatian lebih dari anggota keluarga agar lansia tidak mengalami dehidrasi. Bagi penderita
gangguan ginjal akut, volume asupan cairan yang diperbolehkan adalah sebanyak volume urin sehari
ditambah dengan volume air yang menguap dari kulit. Ditetapkan sejumlah 500 ml air yang harus
dikonsumsi setiap harinya [11]. Perbedaan jumlah asupan air yang diperlukan tiap harinya, seperti yang
dipaparkan di atas berfungsi sebagai acuan pada aplikasi Auto Dispenser. Sehingga jumlah air yang
disarankan untuk dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan asupan air pada pengguna alat ini.
2.2. Pembagian Waktu Minum Air
Setiap dua puluh empat jam, tubuh mendaur ulang empat puluh ribu gelas air untuk memelihara
fungsi-fungsi fisiologi normalnya. Dalam pola metabolisme air serta proses daur ulang air dan tergantung
pada kondisi lingkungan, tubuh menjadi kekurangan sekitar enam sampai sepuluh gelas air setiap hari.
Kekurangan ini harus dipasok ke tubuh setiap hari. Tubuh menggunakan air setara dengan enam sampai
delapan gelas dari jumlah totalnya untuk fungsi-fungsi yang esensial. Tubuh membutuhkan air rata-rata
lebih dari setengah beratnya perhari minimal delapan sampai sepuluh gelas. Air harus diminum dalam
bagian-bagian sebanyak 250 sampai 300 ml yang disebar di sepanjang hari [1].
Terapi menggunakan air sudah dilakukan dibeberapa negara maju [1]. Para ahli pengobatan di Jerman
seperti Vincenz Priesnitz dan Pastor Sebastian Kneipp, mereka membuat terapi dengan cara memasukan
pasien kedalam bak berisi air hangat agar berkeringat. Setelah itu pasien dipindahkan ke bak berisi air
dingin kemudian pasien diminta berjalan-jalan sebentar agar berkeringat. Dengan pertukaran suhu dari
panas ke dingin inilah yang menadi kunci rahasia para ahli pengobatan di Jerman. Berikut adalah terapi
dengan menggunakan air. [1]
1. Ketika bangun tidur di pagi hari, minumlah air minimal sebanyak 1,5 liter kira-kira 5 sampai 6
gelas
2. Setelah itu cuci muka. Hal yang penting bahwa jangan minum atau makan apapun saat satu jam
sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air tadi
3. Jika tidak kuat minum sebanyak 1,5 liter air pada pagi hari boleh dengan cara minum 4 gelas
dahulu setelah 2 menit kemudian sisanya diminum
Metode tersebut adalah terapi baik untuk orang yang mempunya penyakit maupun orang yang sehat.
dengan metode ini penyakit seperti TBC, penyakit paru-paru, sembelit, kencing manis, tekanan darah,
asam urat besar kemungkinannya untuk sembuh
Waktu yang spesifik dalam pembagian untuk minum air di sepanjang hari dapat mengikuti anjuran
sebagai berikut :
1. Air harus diminum sebelum makan besar. Waktu yang optimal adalah 30 menit sebelum makan.
Hal ini akan menyiapkan saluran pencernaan.
4
2. Air harus diminum kapanpun ketika merasakan haus, bahkan ditengah makan.
3. Air harus diminum dua setengah jam sesudah makan untuk menyelesaikan proses pencernaan dan
memperbaiki dehidrasi yang disebabkan oleh proses pemecahan makanan.
4. Air harus diminum pada pagi hari setelah bangun tidur untuk memperbaiki dehidrasi yang
disebabkan selama tidur panjang.
5. Air harus diminum sebelum olahraga untuk menyediakan cairan yang akan dikeluarkan sebagai
keringat.
6. Air harus diminum oleh orang yang sembelit dan tidak cukup makan buah dan sayur. Dua sampai
tiga gelas di pagi hari akan berfungsi sebagai pencahar yang paling efektif.
Pembagian waktu minum sesuai data ilmiah yang dianjurkan oleh dokter seperti yang ditulis di atas
akan menjadi pedoman pada aplikasi pengingat minum yang akan dibuat. Sehingga nantinya pola
konsumsi air akan teratur dan hidrasi dalam tubuh terjadi dengan baik .
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakkan dengan serangkaian percobaan.
Penelitian ini berupa percobaan dalam membuat piranti Auto Dispenser sehingga dihasilkan sebuah alat
yang dapat digunakan sesuai tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini. Sasaran penelitian ini adalah
pembuatan piranti yang dapat membantu masyarakat untuk membiasakan minum air secara teratur.
Nantinya piranti ini dapat dijadikan alat untuk membudayakan pola hidup sehat dikalangan masyarakat,
khususnya masyarakat modern yang memiliki aktivitas sanagat padat.
Metode ini dilakukan dengan cara mengkaji literatur, buku, dan makalah studi terdahulu yang relevan
dan sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Data yang diharapkan yaitu tata cara
prosedural yang terdapat pada buku atau literatur lainya. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik deskriptif dan komparasi. Deskriptif berupa penjabaran data-data penelitian
yang diperoleh secara deskriptif yaitu pendeskripsian langkah pembuatan Auto Dispenser berupa tahapan
pembuatan serta pendeskripsian langkah kerja piranti Auto Dispenser. Teknik komparasi dilakukan
dengan membandingkan hasil penggunaan alat ini dengan tidak menggunakan alat ini pada responden.
Referensi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan referensi terkait pentingnya minum air, waktu
yang tepat untuk minum, dan kebutuhan air pada tubuh tiap harinya.
Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS kategori mengkonsumsi air putih dikelompokan menjadi 2
kategori, yaitu kurang jika kurang dari 65% dan cukup jika lebih dari 65%. Penelitian yang dilakukan
oleh Hardinsyah et al. (2009) menunjukan bahwa remaja yang kurang atau memiliki pengetahuan rendah
tentang air minum adalah sebanyak 42,4% sampai dengan 49,7%. Remaja hanya minum air pada saat
terjadi rasa haus saja, dan tidak jarang juga dari mereka yang haus lebih memilih meminum minuman
berasa dibandingkan air putih.
Berdasarkan buku dari Alden H. Harken(2009) yang berjudul Abernathy’s Surgical Secrets bahwa
remaja berusia 24 tahun membutuhkan air minimal 20mL/kg untuk usia 25 sampai dengan 54 tahun
membutukan air minimal 35 mL/kg untuk usia 55 sampai dengan 64 tahun membutuhkan minimal 30
mL/kg dan untuk usia diatas 65 tahun membutuhkan air minimal 25 mL/kg. Dari hasil perhitungan
tersebut akan di konversi ke dalam jumlah target gelas dengan rumus :
Target gelas = target harian/250 mL
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik deskriptif dan komparasi.
Deskriptif berupa penjabaran data-data penelitian yang diperoleh secara deskriptif yaitu pendeskripsian
langkah pembuatan Auto Dispenser berupa tahapan pembuatan serta pendeskripsian langkah kerja piranti
Auto Dispenser. Teknik komparasi dilakukan dengan membandingkan hasil penggunaan alat ini dengan
tidak menggunakan alat ini pada responden.
Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia khususnya remaja, masih belum menerapkan pola hidup sehat dengan
minum air delapan gelas sehari.
2. Kencenderungan aktivitas pada masyarakat yang padat menyebabkan banyak orang lalai untuk
menghidrasi tubuh dengan teratur minum air.
3. Masyarakat sangat membutuhkan alat pengingat untuk minum karena rasa haus tidak dapat
digunakan sebagai indikator awal tubuh kekurangan air.
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Prinsip kerja Auto Dispenser adalah dengan memanfaatkan aplikasi android. Pada aplikasi android
dibuat sebagai aplikasi pengontrol konsumsi air bagi pengguna. Aplikasi ini bekerja untuk memberikan
peringatan pada pengguna agar minum air sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Alarm peringatan
akan muncul pada handphone android untuk mengingatkan. Selain itu pada aplikasi ini juga dilengkapi
dengan fitur-fitur yang berisi informasi tentang kesehatan.
A. Tampilan Software Auto Dispenser
6
Gambar 1.3 Tampilan Keterangan Keberadaan Gelas
4. Bagian 4 : Info Kesehatan. Pada bagian ini menampilkan informasi pada pengguna terkait dengan
pentingnya minum air putih dan menghidrasi tubuh dengan baik. Gambar di atas merupakan salah
satu contoh kalimat yang muncul ketika pengguna belum cukup menghidrasi tubuhnya. Lihat
gambar 1.4.
7
Gambar 2.1 Flowchart Cara Kerja Software
8
keran. Secara otomatis jumlah X akan bertambah menjadi X+i. Proses tersebut akan berjalan sampai
alarm kedelapan, kemudian aplikasi akan memasuki sleep mode yaitu tidak mengingatkan untuk minum
ketika waktu tidur.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan masalah di atas, peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk menciptakan
sebuah piranti pengingat minum air yang dapat membantu agar terwujudnya budaya pola hidup sehat
pada masyarakat. Piranti ini dibuat dalam bentuk aplikasi pada handphone android Di era modern ini
sebagian besar masyarakat sudah menggunakan Smartphone, bahkan tidak lepas dari aktifitas
kesehariannya, maka dari itu dengan dibuatnya Aplikasi Auto Dispenser ini dapat berguna untuk
masyarakat.
Dari penelitian dan pembahasan tentang Aplikasi Auto Dispenser bahwa minum air putih secara
teratur begitu penting bagi kesehatan bagi semua kalangan usia, dengan aktifitas dan kesibukan
masyarakat saat ini tidak menutup kemungkinan akan kurangnya mengkonsumsi air putih, dengan
Aplikasi Auto Dispenser tentunya akan membantu masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan air putih
dalam sehari Dengan fitur Alarm, Aplikasi Auto Dispenser akan mengingatkan untuk minum air pada jam
yang tepat dan fitur Target Minimum masyarakat dapat mengetahui jumlah air yang telah diminum agar
dapat tercipta pola hidup sehat. Diharapkan dengan adanya aplikasi Auto Dispenser ini masyarakat bisa
lebih peduli terhadap pentingnya minum air secara teratur untuk menjaga kesehatan. Untuk kedepanya
diharapkan masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang kuat dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] H. Mentari et al., “Peran penting Air Bagi Tubuh Manusia,” J. Peran. Air, vol. 5, no. 1, pp. 1–7,
2008.
[2] M. Imamudin, “PERANAN AIR DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN (Air Sebagai Sumber
Kehidupan) Mochamad,” El-Hayah, vol. 3, no. 1, pp. 41–45, 2012.
[3] D. Briawan, T. R. Sedayu, and I. Ekayanti, “Kebiasaan Minum dan Asupan Cairan Remaja di
Perkotaan,” J. Gizi Klin. Indones., vol. 8, no. 1, pp. 36–41, 2001.
[4] E. E. Nikmawati, “Pentingnya Air dan Oksigen bagi Kesehatan Tubuh Manusia,” Univ. Pendidik.
Indones., 2008.
[5] S. H. Jafar, A. . Thomas, J. I. Kalangi, and M. T. Lasut, “PENGARUH FREKUENSI
PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus
macrophyllus (Roxb.) Havil),” COCOS, vol. 2, no. 2, 2013.
[6] Aventi, “Penelitian Pengukuran Kadar Air Buah Proses Pengeringan (Drying),” Semin. Nas.
Cendekiawan 2015, vol. 1, no. 1, pp. 12–27, 2015.
[7] William, “Tinjauan Pustaka Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan,” J.
Kedokt. Meditek, vol. 23, no. 61, pp. 69–73, 2017.
[8] D. N. Admadhani, A. H. S. Hajil, and L. D. Susanawati, “Analysis of Water Supply and Water
Demand for Carrying Capacity Assessment ( Case Study of Malang ),” J. Sumber daya alam dan
Lingkung., pp. 13–20, 2013.
[9] I. P. T. P. Sari, “Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Mengkonsumsi Air Mineral Pada
Siswa Kelas IV Di Sd Negeri Keputran A Yogyakarta,” J. Pendidik. Jasm. Indones., vol. 10, no.
2, pp. 55–61, 2014.
[10] D. D. Aprillia and A. Khomsan, “Konsumsi Air Putih, Status Gizi, dan Status Kesehatan
Penghuni Panti Werda di Kabupaten Pacitan,” J. Gizi Pangan, vol. 9, no. 3, pp. 167–172, 2014.
[11] P. Siregar, E. Susalit, R. Wirawan, S. Setiati, and W. Sarwono, “Optimal Water Intake For The
Elderly: Prevention Of Hypotremia,” Med J Indones, vol. 18, pp. 18–25, 2009.
9
10