Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
TIU: Pada akhir kuliah mahasiswa diharapkan dapat mengetahui maksud dan
tujuan kuliah Teknologi Bahan I dan mengetahui berbagai macam
bahan teknik.
1
1.2 Pertambangan di Indonesia
Negara tercinta Indonesia ini, kaya akan bahan galian atau mineral,
disebut juga bahan tambang. Perkembangan sektor pertambangan di
Indonesia, di luar industri minyak memberikan harapan yang cukup baik.
Namun perlu pengelolaan yang bijak agar tidak merusak lingkungan.
Beberapa tambang yang dimilki Indonesia antara lain:
Aspal Alam
Aspal alam berbeda dari aspal turunan minyak bumi (aspal minyak).
Batuan beraspal langsung diperoleh dari dalam tanah, disebut aspal alam
ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara sejak sebelum Perang Dunia
II, ditemukan tahun 1926 oleh seorang geolog Belanda bernama Hetzel.
Semua terletak pada jalur bersesar yang terbentang dari Teluk Lawele di
timur laut hingga Teluk Sampolawa di barat daya. Tambang ini diusahakan
selain PT Perusahaan Aspal Negara, kemudian BUMN PT Sarana Karya dan
selanjutnya beberapa perusahaan swata.
Aspal Buton dapat diolah menjadi aspal cair sehingga memiliki kualitas
seperti aspal minyak. Jika diolah menjadi aspal butiran, kualitasnya masih
rendah, sehingga hanya digunakan untuk jalan kelas rendah. Cadangan aspal
di pulau Buton diperkirakan sekitar 650 juta ton, apabila ditambang 1 juta ton
tiap tahun, maka akan habis dalam waktu 650 tahun.
Batubara
Batu bara adalah batu yang dapat terbakar, merupakan bahan bakar
fosil, terbentuk dari endapan. Batuan organik yang terdiri dari unsur utama,
yaitu karbon, hidrogen dan oksigen, serta unsur yang lain, misalnya sulfur.
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah berubah oleh pengaruh
kombinasi dari tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk
2
lapisan batuan. Batu bara yang berumur tua akan menjadi antrasit, atau kokas
alam.
Tambang batubara yang sudah lama bekerja, yaitu di Ombilin Sumatera
Barat dan di Bukit Asam Sumatera Selatan. Sekarang telah bermunculan
tambang batu bara di daerah Kalimantan Timur. Namun produksinya
diekspor, belum diolah menjadi kokas, gas dan ter atau produk-produk
turunannya.
Bauksit
3
emas di daerah Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, dan di Sumbawa Provinsi
Nusa Tenggara Barat oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Penambangan emas
di berbagai daerah dilakukan oleh masyarakat setempat secara tradisional
dengan cara sederhana, antara lain di Sungai Tahi Ite, Kecamatan Mataosu,
Kabupaten Bombana, sekitar 230 km Selatan Kota Kendari, Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Manggan
Nikel
Pasir Besi
Pasir besi sekitar tahun 1975 dihasilkan oleh PT. (Persero) Aneka
Tambang dari penggaliannya di dua tempat pantai selatan Jawa yaitu Cilacap
4
Provinsi Jawa Tengah dan Pelabuhan Ratu Provinsi Jawa Barat. Sekarang
sudah tidak beroperasi.
Bijih Tembaga
Bijih Timah
Kasiterit adalah bijih timah oksida (SnO2) yang paling banyak diolah,
selain itu ada bijih stanit (Cu2FeSnS4). Bijih timah adalah salah satu
komoditas mineral tertua yang ditambang di Indonesia. Bijih itu ditambang di
beberapa pulau dan laut di dekat: Bangka, Belitung, Singkep, Karimun-
Kundur dan di daerah Bangkinang di daratan Sumatera. Penambangnya
adalah PT.Timah (Persero) Tbk , dan beberapa perusahaan swasta lainnya.
5
1.3 Pembagian Bahan Teknik
Bahan Teknik
Besi Tempa
Thermo Plastik Selulose
Baja Karbon
Thermo Setting Keramik
Besi Cor
- Wolfram - Emas
Logam Murni Logam Murni - Molibden - Perak
- Cobalt - Platina
Fe, Cu, Ni, Pb Al, Zn, Mg, Ti
- Perunggu - Duraluminium
- Kuningan - Silumin
- Baja tahan karat - Babbit
- dan lain-lain - dan lain-lain
6
1.4 Ringkasan
Jawaban
Dengan mempelajari Teknologi Bahan akan memperoleh pengetahuan
dasar tentang teknologi bahan, mulai dari pengolahan bahan baku atau bijih
hingga menjadi barang jadi maupun setengah jadi dan mengenal sifat-sifat
kelemahan dan keunggulan, perlakuan bahan dan penggunaannya dalam
rekayasa permesinan khususnya. Dengan demikian pemilihan bahan
disesuaikan dengan sifat bahan dan penggunaannya sehingga konstruksi aman
dan tidak boros. Kegagalan konstruksi bisa terjadi akibat pemilihan bahan
yang tidak tepat.
1.6 Soal/Pertanyaan
7
II. BIJIH-BIJIH
Bijih secara umum adalah bahan yang diperoleh dari hasil penambangan
yang biasanya masih berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan.
Bijih merupakan bakalan (bahan dasar) logam, sehingga masih diperlukan
proses pengolahan yang panjang.
Bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih
bercampur dengan bahan ikutan (tailing). Prosentase berat dari unsur-unsur
yang terkandung didalam bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah
dari mana bijih tersebut diperoleh.
Logam yang terdapat pada bijih biasannya masih dalam keadaan terikat
dengan unsur-unsur lain, membentuk senyawa, yaitu : (1) oksida, contohnya :
Fe, Mn, Cr, Sn, (2) karbonat, contohnya : Zn, Cu, Fe, (3) sulfida contohnya :
Pb, Zn, Cu. Sebelum diproses lebih lanjut (proses metalurgi) dilakukan
terhadap bijih, maka terlebih dahulu bijih tersebut mengalami pengerjaan
awal, antara lain dengan cara pemecahan, pengayakan, pencucian dan
pemilihan. Jika bijih berupa pasir ada kalanya dilakukan penggumpalan
(dijadikan briket).
8
2.1.1 Pemecahan bijih
9
Gambar 2.1 Pemecah Rahang (Jaw Crusher)
10
dengan penampang ± 60 mm banyak mengandung pasir dan tanah liat,
maka bijih tersebut terlebih dahulu dicuci dengan menggunakan air.
Pencucian dilakukan dengan mencelupkan bijih yang telah dimasukkan
saringan (semacam keranjang) ke dalam saluran air yang mengalir deras,
sambil menaik turunkan keranjang maka pasir, tanah liat dan lumpur yang
melekat pada bijih dapat larut terbawa oleh air yang mengalir.
11
sehingga akan diperoleh bijih dengan prosentase atau kadar logam yang lebih
tinggi (concentrate) yang siap diproses secara metalurgi.
Pembenahan bijih sangat penting dalam proses metalurgi karena
dengan proses ini dapat mengurangi biaya, dan menyederhanakan pengerjaan
lebih lanjut. Dibawah ini diberikan cara-cara yang biasa digunakan untuk
pemisahan bijih yang berkadar tinggi dari bahan ikutan:
1) Bijih yang berharga dipilih/disortir antara lain berdasarkan warna dan
bentuk bijihnya. Pemilihan ini biasanya dilakukan pada permukaan yang
datar atau pada konveyor sortir.
2) Pemisahan berdasarkan perbedaan kekerasan/kerapuhan bijih-bijih.
3) Pemisahan berdasarkan sifat gesekan bijih-bijih. Dalam hal ini bijih-bijih
diluncurkan pada bidang miring, sehingga bahan-bahan yang koefisien
geseknya lebih rendah akan meluncur lebih cepat.
4) Pemisahan secara elektrostatik, yaitu pemisahan bijih berdasarkan
konduktivitas listriknya, kapasitas dan sifat-sifat kelistrikannya.
5) Pemisahan secara magnetis, bahan tambang dipisahkan berdasarkan
perbedaan sifat magnetiknya, ditunjukkan dalam Gambar 2.9.
12
6) Pemisahan berdasarkan gravitasi, bijih dibedakan berdasarkan kecepatan
tenggelam atau jatuhnya bijih tersebut dalam suatu cairan atau udara.
7) Pemisahan dengan menggunakan suatu medium cairan, dalam hal ini akan
terdapat bijih yang mengapung dan yang tenggelam tergantung pada masa
jenis bijih dan masa jenis medium yang digunakan. Medium yang biasa
digunakan antara lain adalah berupa cairan organik atau larutan-larutan.
8) Flotasi atau pengapungan, bijih yang sudah berbentuk bubuk dengan
bantuan peniupan udara terhadap bijih tersebut.
2.1.5 Pemanggangan
13
Pemanggangan dilakukan di dalam sebuah sebuah dapur pemanggang,
ditunjukkan dalam Gambar 2.10. Bijih-bijih dipanaskan tetapi tidak sampai
lebur, hal ini dilakukan dengan jalan memasukkan atau menghembuskan
udara panas yang berlebihan melalui lubang-lubang udara. Air yang
terkandung dalam bijih akan cepat menjadi uap dan jika bijih banyak
mengandung belerang maka akan segera bereaksi menjadi gas SO2 yang
ditampung.
2.2.1 Pirometalurgi
14
bijih sebelum dikerjakan lebih lanjut, misalnya untuk menghilangkan gas dan
kelembaban. Dalam proses pemanggangan dapat terjadi reduksi, oksidasi,
klorisasi, sulfatisasi dan lain-lain.
Keadaan bijih diantara temperature pemanggangan dan temperature
peleburan disebut sintering. Dalam hal ini permukaan bijih sudah mencair,
jika didinginkan kembali bagian yang sudah mencair akan memadat dan
bersatu dengan partikel-partikel lain yang belum cair. Tujuan sintering ini
adalah untuk merubah bijih yang dipecah terlalu kecil atau halus menjadi
gumpalan yang lebih besar.
Pada destilasi, bijih dilebur hingga logam atau senyawanya dijadikan
gas dan terpisah dari logam yang sukar terbentuk gas yang terdapat pada
bijih tersebut. Gas logam kemudian didinginkan hingga terjadi pengembunan,
sehingga didapat cairan logam dan dibiarkan membeku hingga mendingin.
2.2.2 Hidrometalurgi
2.3 Ringkasan
15
pengambilan atau pemurnian logam dari bijihnya, yaitu pirometalurgi disebut
proses panas/kering dan hidrometalurgi adalah proses basah.
Jawaban:
Bijih adalah suatu bahan pelikan atau mineral yang diperoleh dari
penambangan yang merupakan bakalan/calon logam. Apabila diproses lebih
lanjut maka diperoleh logam yang diinginkan. Bijih biasanya berbentuk
senyawa dan bercampur dengan unsur pengotor atau ikutan (tailing).
Senyawa bijih dapat berupa:
- oksida contohnnya Fe2O3,MnO
- sulfida contohnya PbS, ZnS
- karbonat contohnya FeCO3, CuCO3
2.5. Soal-soal/Pertanyaan
16