TUGAS SARJANA
Oleh :
PRAYOGO CHANDRA
NIM : 140403053
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2019
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi reguler strata satu, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul untuk tugas sarjana ini adalah
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, maka penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan masukan yang membangun demi kesempurnaan laporan tugas
sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, perpustakaan
Puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untukmerasakan dan
Dalam penulisan tugas sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi
kasihkepada:
1. Ibu Dr. Meilita T. Sembiring, ST, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini.
2. Bapak Buchari, ST, M.Kes selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini
3. Ir. Mangara M. Tambunan M,Sc selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan,
Sarjana ini.
4. Kedua Orang Tua yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moral maupun
ini.
Eddy, Kak Neneng, Bu Aniaty dan KakMia, terimakasih atas bantuannya dalam hal
7. Saudara penulis Iskandar S.H. dan saudara Robinson S.Akun. dan saudari
Khairiansyah Nst. diPT. XYZ. yang telah banyak memberi tawa canda,
10. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak mungkin disebutkan satu
per satu, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas kalian semua, Amin.
Kata Kunci :Reliability, MTTF, MVSM, Current State Map, Future State Map.
BAB HALAMAN
ABSTRAK ........................................................................................... iv
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
BAB HALAMAN
........................................................................................ V-18
6.3. Analisis Nilai Keandalan Mesin Kritis pada jadwal Perawatan.. VI-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL HALAMAN
5.3. Data Interval Kerusakan Kritis Mesin (Hari Ke-) ........................... V-4
1 ....................................................................................................... V-14
TABEL HALAMAN
5.13. Aktivitas Non Value Addeed Mesin Creeper Future State Map ..... V-28
GAMBAR HALAMAN
GAMBAR HALAMAN
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
tindakan yang dilakukan untuk menjaga kondisi suatu barang baik untuk menjaga
kondisi seperti semula atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa
diterima.Secara alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak
produk akhir berdasarkan jumlah pesanan yang diperoleh dari data permintaan
perusahaan.
Adapun mesin yang di gunakan dalam proses produksi dapat dilihat pada Tabel
1.1.
ahli dan faktor perawatan lainnya akan mengakibatkan hilangnya waktu produksi
serta hilangnya kesempatan untuk mendapatkan produk jadi. Hal inilah yang
Maintenance (RCM) digunakan pada turbin angin. Hasil dari keandalan mesin
atau peralatan mesin turbin angin dapat menghindari kerusakan mesin secara tiba-
tiba dan menjaga reliabilitas mesin tetap pada tingkat yang di harapkan dengan
menerapkan jadwal perawatan mesin atau peralatan mesin secara berkala dan
terjadwal.
menit.
(Value Stream Map) khususnya pada bagian produk jadi untuk mengurangi
kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah (non value added) dan memberikan
usulan untuk mengurangi Mean Maintenance Lead Time (MMLT) sehingga pada
Future VSM berhasil menunjukkan menurunnya nilai tambah non value added
yang terdapat pada PT. XYZ. adalah tingginya tingkat downtime mesin-mesin
yang ada di PT. XYZ. yang menyebabkan produksi terhenti sehingga diperlukan
berikut:
(MVSM).
dan jadwal perawatan mesin agar proses produksi dapat menjadi lebih lancar.
mesin.
4. Hasil penjadwalan usulan dimulai dari data yang di terima yaitu bulan oktober
1. Proses produksi berjalan dengan baik tanpa ada kegiatan yang menghambat
3. Seluruh data yang diperoleh dari perusahaan maupun dari sumber lainnya
dianggap benar
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam Bab
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
PT. XYZ. , lokasi perusahaan, daerah pemasaran, proses produksi, dan organisasi
manajemen perusahaan
penelitian, baik data primer maupun data sekunder, serta bagaimana data-data
permasalahan tersebut.
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan masalah dalam penelitian.
PT. XYZ. didirikan pada tahun 2004 berdasarkan Akta Pendirian tanggal
22 April 2004 dibuat oleh notaris Tjong Deddy Iskandar, SH dengan Akta
Pendirian No. 25 Anggaran Dasar dan telah memperoleh pengesahan dari menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan tanggal 30 Juni 2004
Nomor C-16418 tahun 2004. PT. XYZ. bertempat di Jl. Suryadi Kelurahan
Utara.
Lokasi kantor
pemasaran yang
ada di Medan
Lokasi pabrik PT
Sentang Raya
Indonesia
rubber yang mana bahan bakunya adalah bahan olah karet atau getah lateks.
mencapai 80% dan sebagian kecil (20%) juga dipasarkan di dalam negeri terutama
di daerah sekitaran Provinsi Sumatera Utara. Hasil produksi yang diekspor dikirim
orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait
pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara saru orang
dimana tugas dan tanggung jawab berjalan secara vertikal menurut garis lurus
antara atasan dan bawahan serta saling mengawasi dan memberikan saran antara
staf yang satu dengan staf yang lainnya yang berguna untuk kejelasan informasi
b. Hari Jumat :
c. Hari Sabtu :
sebagai berikut:
Parameter Nilai
Berat Produk 35 kg
Hardness (Kekenyalan
31-35 H
Produk)
menggunakan sumber-sumber yang ada seperti manusia, mesin, material dan uang
produksi crumb rubber ini membutuhkan bahan baku, bahan penolong, bahan
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan crumb rubber pada PT.
XYZ. terdiri dari tigajenis yang satu sama lainnya saling membutuhkan dalam
proses produksi dan ikut dalam proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian
akhir produk. Komposisi bahan penolong ini lebih sedikit dibandingkan dengan
bahan baku. Bahan penolong yang digunakan untuk pembuatan produk crumb
rubber di PT. XYZ. adalah air dari sungai Bah Bolon, Perdagangan. Air di sini
2. Pallet dan Metal Based, digunakan sebagai pelapis produk agar mudah ketika
diangkut ke truk.
2.5.2. MesinProduksi
menjadi blanket.
(nonkaret).
3. Gergaji, berfungsi untuk memotong bokar dan crumb rubber. Gergaji yang
sebanyak 10 unit.
berikut.
dalam karet seperti kayu, plastik, dan batu pasir untuk kemudian dibersihkan.
2. Karet yang telah dipotong kemudian dibawa ke kanal untuk dicuci. Setelah
rotary bucket.
3. Karet yang telah dicacah dibawa ke mesin rotary screen untuk proses
pencucian.
6. Lalu karet masuk ke mesin hammer mill untuk proses pencacahan dan dibawa
10. Setelah dicacah, karet akan dicuci di dalam mesin turning tank-4. Pencucian
untuk proses basah berakhir di mesin ini. Karet akan benar-benar bersih dan
11. Setelah dicuci, karet akan dibawa ke mesin creeper-3 menggunakan belt
12. Blanket dibawa menggunakan belt conveyor dan digiling kembali di mesin
15. Blanket kemudian digulung dan dibawa ke KGA (Kamar Gantung Asap)
16. Setelah blanket kering, blanket akan diturunkan dan dibawa ke mesin
17. Setelah itu, crumb akan dimasukkan ke dalam troli dan dibawa ke mesin
18. Kemudian crumb yang telah kering tersebut akan ditimbang dengan berat 35
x 70 x 20 cm.
electric dan conveyor ball manual sambil dibersihkan jika ada kontaminasi
20. Setelah di-packing, produk akan ditimbang seberat 35 kg. Jika berlebih maka
conveyor ball manual untuk melihat apakah ada kontaminasi dari metal yang
2.5.5. Utilitas
Unit pendukung proses (utilitas) yang ada di PT. XYZ. adalah sebagai
berikut.
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan Air yang berfungsi sebagai penyedia air
3. Unit Penyediaan Bahan Bakar yang berfungsi menyediakan bahan bakar untuk
4. Unit Penyediaan Listrik yang berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk mesin-
mesin yang digunakan dalam proses produksi maupun penerangan. Listrik diperoleh
dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan apabila PLN mengalami gangguan.
5. Unit Pengolahan Limbah yang berfungsi untuk mengolah limbah padat dan cair.
Safety & fire protection yang ada di PT. XYZ. adalah sebagai berikut.
1. Peraturan untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) pada pekerja yang
b. Sepatu Boot
d. Kacamata Las
f. Earplug
3. Penyediaan alat pemadam api (APAR) di lantai produksi dan bagian kantor.
komponen mesin yang rusak dan sudah tidak terpakai lagi. Waste treatment
untuk limbah padat adalah dengan membuat gudang B3 dan sebagian lagi
dijual, seperti material yang terbuat dari besi dan oli-oli bekas.
2. Limbah cair yang dihasilkan adalah air bekas pencucian karet yang sangat
bau dan kotor. Waste treatment limbah cair ini adalah dengan melakukan
pencucian sudah di-filter dan dinyatakan tidak bau dan berbahaya, maka air
sistem pengupahan yang dibayarkan sekali sebulan sesuai dengan gaji pokok
kepada tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung dan upah per setengah
5. Memberikan seragam kerja dan berbagai APD (Alat Pelindung Diri) kepada
setiap karyawan.
7. BPJS Ketenagakerjaan.
8. Perumahan dinas.
umum yaitu:
3. ATM
4. Mushola Al-furqon
5. Lampu Jalan
LANDASAN TEORI
3.1. Perawatan 1
mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam kegiatan produksi dari suatu
perusahaan.
2
Pemeliharaan pabrik dan peralatan dalam tatanan kerja yang baik
serta kerja yang efektif dan efisien. Perawatan pada umumnya dilihat
dalam aktivitas usaha lain, yaitu manusia (man), mesin (machine), bahan
baku (material), cara (method), dan uang (money) yang sering disebut
sebagai 5 M.
1
A.S. Corder. Teknik Manajemen Pemeliharaan.Jakarta. Erlangga. 1997. h.1-7.
2
R. Manzini, et al. Maintenance for Industrial Systems (London : Springer, 2010), p. 65.
1. Memperpanjang kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,
fungsionalnya.
a. Mencegah kerusakan
1. Pembersihan
2. Penggantian
3. Pemerikasaan
b. Mendeteksi kerusakan
1. Pengujian
2. Percobaan
3. Penelitian
dilakukan berdasarkan kondisi tertentu dari suatu komponen atau sistem, yang
Disebut juga sebagai no schedule maintenance karena dilakukan jika tidak ada
tindakan pencegahan yang efektif dan efisien yang dapat dilakukan, jika
berguna untuk:
setelah perbaikan.
3
Besterfield, H. Dale. Quality Control. College of Engineering Southern Illinois University.
sesuai besarnya nilai dan gambarkan dalam grafik kolom. Penyebab dengan
nilai lebih besar terletak di sisi kiri, kecuali ”dan lain-lain” terletak di paling
kanan.
pada bagian atas grafik kolom dimulai dengan nilai yang terbesar dan di
4
Kapur, K.C., and Lamberson, L.R., Reliability in Engineering Design, John Wiley & Sons, New
York, 1977. p.
Terkait dengan reliability suatu sistem terdapat hal yang perlu diperhatikan
mestinya.
tertentu.
selang waktu (0,∞). Variabel waktu kerusakan X1, X2, X3,…., dari
ty
∫ f ( x)dx
tx
Sehingga probabilitas terjadinya kerusakan antara to dan tz adalah:
tz
∫ f (t )dt
to
2. Fungsi Distribusi Kumulatif
dimana:
f (t)=dtd F (t)
= ∫bf (t )dt
a
3. Fungsi Keandalan
P (x ≤ t) = F(t), t ≥ 0
sebagai berikut:
R(t) = 1 – F(t)
= 1 – P(x ≤ t)
5
Kapur, K.C, and Lamberson, L.R. Opcit, pp. 9-10.
∞ =∞
0 =0
rata-rata (λ)adalah :
Sejumlah mesin yang sama jika dioperasikan dalam kondisi yang berbeda
sama juga jika dioperasikan dalam kondisi yang sama akan memiliki
F(t)= Φt−µ σ
R(t)=1− Φt−µ σ
MTTF = µ
µ = rata-rata
σ = standar deviasi
2. Distribusi lognormal
material.
F(t)= Φln(x)−µσ
R(t)=1− Φln(x)−µσ
3. Distribusi Eksponensial
mesin atau peralatan yang menyebabkan mesin terhenti. Dalam hal ini
kata lain distribusi ini memiliki kelajuan yang konstan terhadap waktu.
kegagalan (konstan).
f (t)= λ e−λt
t>0
F(t)=1−e−λt
c. Fungsi Keandalan
R(t)= e−λt
h(t)= λ
MTTF = 1/λ
4. Distribusi Weibull
(time to failure) dari suatu sistem fisika. Ilustrasi yang khas, misalnya
c. Fungsi Keandalan
kegagalan.
yaitu:
adalah:
F(t)=i−0,3
n +0,4
2. Index of Fit 7
6
Kapur, K.C, and Lamberson, L.R. Opcit, pp. 31
7
R. Manzini, et al. Opcit, p. 146
a. Distribusi Normal
- Xi = ti
b. Distribusi Lognormal
- i = ln ti
- Yi = Zi = Ф-1 (F(ti))
c. Distribusi Eksponensial
- Xi = ti
- Yi = ln(1/1-F(ti))
d. Distribusi Weibull
- Xi = ln ti
- Yi = ln ln(1/1-F(ti))
3.5.5.2.Estimasi Parameter
parameter adalah:
a. Distribusi Normal
c. Distribusi Lognormal
d. Distribusi Weibull
tβ
F(t)=1−exp− /α
dalam waktu yang relatif singkat. Jika terjadi suatu kerusakan, model ini
perawatan pencegahan.
8
Jardine, A.K.S. Opcit, pp. 49-58
M (tp)=MTTF
1−R
(tp)
kriteria
tersebut. Salah satu representasi visual tersebut adalah Bar Chart yang
dikembangkan oleh Henry Gaantt tahun 1900, sehingga Bar Chart juga
disebut sebagai Gantt Chart . Chart ini terdiri dari dua koordinat aksis,
dimana satu aksis mempresentasikan waktu yang telah dilalui dan aksis
9
Nasution Hakim Arman. Manajemen Industri. (Penerbit Andi Yogyakarta, 2006). p. 343
lain dimulai.
maupun satu grup produk dari sumber yang sama untuk melewati aliran-
aliran utama, mulai dari raw material hingga sampai ke tangan konsumen.
ditinjau dari segi value stream berartibekerja dalam satu lingkup gambar
sepotong-sepotong 10.
3.9.1. Pendahuluan
sebuah proses yang mudah dipahami. Hal ini juga semakin memudahkan
Hingga saat ini, telah diidentifikasi dan di-review ada 7 jenis teknik
10
Rother, M dan Shook, J, Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda,2003, The Lean
Enterprise Institute, Inc, pp. 3-6
11
Kannan, Soundararajan, et. al. Developing A Maintenance Value Stream Map.
(http://www.iienet.org/uploadedFiles/IIE/Community/Technical_Societies_and_Divisions/Lean/Lean_details_pages/Ka
nnan4-07.pdf)
analysis (Hines, Rich dan Jones, 1997), dan physical structure mapping
(Hinesdan Rich, 1997). Namun, tidak satu pun dari ketujuh teknik tersebut
dimana:
Oleh karena itu, value added time dan non value added time
ini adalah uraian terhadap tujuh kategori kerangka kerja yang digunakan
dalam MVSM:
a. Equipment breakdown
proses produksi.
b. Proses
c. Aliran fisik
d. Aliran informasi
semakin lama.
e. Kotak data
Di setiap simbol proses terdapat kotak data yang berisi data mengenai
simbol tersebut.
f. Delay
dua proses. Delay merupakan jenis kegiatan non value added yang dapat
g. Timeline
Timeline menggambarkan dua jenis waktu, yaitu value added time dan non
valueadded time.
METODOLOGI PENELITIAN
Utara.
komponen/mesinuntuk diperbaikiketikaterjadikerusakanmendadak
b. Downtime
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh
variabel yang telah diidentifikasi yang penting dan menjadi fondasi dalam
Gambar 4.1.
Waktu Perbaikan
Preventif Perencanaan Perawatan Mesin
Downtime
Identifikasi Masalah
1. Breakdown mesin di perusahaan
2. Perusahaan menjalankan sistem corrective
maintanance untuk proses perbaikan mesin
Perumusan Masalah
1. Masih besarnya nilai breakdown pada sistem perawatan aktual, sehingga
proses produksi belum berjalan dengan optimal
2. Sistem perawatan pada perusahaan saaat ini belum memperhatikan konsep
Reliability Engineering.
Penetapan Tujuan
1. Mengenali jenis mesin kritis
2. Menentukan jadwal pergantian komponen dengan metode Reliability
Engineering berdasarkan kriteria MTTF
3. Meningkatkan Maintanance Efficiency dengan mengurangi kegiatan non
value added
Pengolahan Data
1. Pengujian pola distribusi, parameter dan nilai MTTF untuk melihat
jadwal pergantian komponen dengan menggunakan metode Reliability
Engineering
2. Pembentukan Current State Map dan Future State Map untuk melihat
besar perbandingan nilai maintanance efficiency dengan menggunakan
metode Maintanance Value Stream Mapping
SELESAI
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi terhadap objek
narasumber terpilih.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
catatan dari perusahaan atau informasi dari laporan perusahaan seperti data
kerusakan mesin.
berikut :
tujuan penelitian.
kritis.
diterapkan.
Setelah membuat current state map, maka langkah terakhir dalam MVSM
adalah membuat future state map dari hasil penggambaran. Untuk mengeliminasi
kegiatan yang non value added agar mampu mengoptimalkan perawatan pada
mesin.
tujuan dari penelitian. Selain dari kesimpulan, diberikan juga saran yang
historis di PT. XYZ. . Data historis kerusakan mesin kritis selama Oktober 2017 –
pendekatan 80%-20% pada gambar diatas dapat diketahui bahwa mesin yang
menggunakan metode Least Square Curve Fitting yaitu berdasarkan nilai Index of
1. Mesin Creeper 1
a. Distribusi Normal
data.
N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah
17,
= (1 – 0,3)/(17+0,4)
= 0,0402
c. Menghitung nilai Yi
Rumus: Yi = Ф(Z)
Yi = Ф(Z)
Yi = Ф(0,0402) = -1,7480
Ti2 = (98)2
= 9604
Yi2 = (-1,7480)2
= 3,0556
f. Menghitung nilai Ti x Yi
Ti x Yi = (98 x -1,7480)
= -171,3064
Tabel 5.4. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Normal Mesin Creeper
dari data ke-1 sampai data ke-17, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dimana
= 269,4708
= (17)(170820) – (1704)2
= 324,0000
= (17)(14,1554) – (0)2
= 240,6422
b. Distribusi Lognormal
data.
N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah
17,
= (1 – 0,3)/(17+0,4)
= 0,0402
c. Menghitung nilai Yi
Rumus: Yi = Ф(Z)
Yi = Ф(Z)
Yi = Ф(0,0427) = -1,7480
Ti2 = (4,5850)2
= 21,0219
Yi2 = (-1,7480)2
= 3,0556
g. Menghitung nilai Ti x Yi
= -8,0146
Creeper 1
Creeper 1 (Lanjutan)
lognormal dari data ke-1 sampai data ke-17, maka dilakukan perhitungan Index of
= 2,6905
= (17)(360,8903) – (78,3269)2
= 0,0323
= 240,6422
c. Distribusi Eksponensial
data.
N = Jumlah Data
17,
= (1 – 0,3)/(17+0,4)
= 0,0402
c. Menghitung nilai Yi
= -0,0411
Ti2 = (98)2
= 9604
Yi2 = (-0,0411)2
= 0,0017
f. Menghitung nilai Ti x Yi
Ti x Yi = (98 x -0,0411)
= -4,0240
Creeper 1
MesinCreeper 1 (Lanjutan)
eksponensial dari data ke-1 sampai data ke-17, maka dilakukan perhitungan Index
= -229,0040
= (17)(170820) – (1704)2
= (17)(27,5491) – (-16,1719)2
= 206,8048
4. Distribusi Weibull
data.
N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah
17,
= (1 – 0,3)/(17+0,4)
= 0,0402
d. Menghitung nilai Yi
= -3,1927
Ti2 = (4,5850)2
= 21,0219
Yi2 = (-3,1927)2
= 10,1932
g. Menghitung nilai Ti x Yi
Ti x Yi = (4,5850 x -3,1927)
= -14,6384
dari data ke-1 sampai data ke-17, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dimana
= 3,3045
= (17)(360,8903) – (78,3269)2
= 0,0323
= (17)(26,4987) – (-9,1845)2
= 366,1225
Dari hasil Index of Fit seperti diatas didapat, maka distribusi yang terpilih
perhitungan Index of Fit untuk mesin Creeper 2, mesin Creeper 3, mesin Creeper
menghitung parameter dan nilai Mean Time To Failure (MTTF) untuk setiap
mesin. Pola distribusi kerusakan setiap kritis mesin dapat dilihat pada Tabel 5.9.
1. Mesin Creeper 1
Tabel 5.9. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF adalah:
a. Menghitung nilai b
∑𝑁𝑁 𝑁𝑁
𝑖𝑖−1 𝑇𝑇𝑖𝑖 ∑𝑖𝑖−1 𝑌𝑌𝑖𝑖
∑𝑁𝑁
𝑖𝑖=1 𝑇𝑇𝑖𝑖 𝑌𝑌𝑖𝑖 − 𝑁𝑁
𝑏𝑏 = = 0,8317
2 ∑𝑁𝑁
𝑖𝑖−1 𝑇𝑇𝑖𝑖
2
∑𝑁𝑁
𝑖𝑖−1 𝑇𝑇𝑖𝑖 − 𝑁𝑁
b. Menghitung nilai a
∑𝑁𝑁
𝑖𝑖−1 𝑌𝑌𝑖𝑖 ∑𝑁𝑁
𝑖𝑖−1 𝑇𝑇𝑖𝑖
𝑎𝑎 = − 𝑏𝑏 = −83,3657
𝑁𝑁 𝑁𝑁
d. Menghitung nilai μ
μ = -a . σ = 100,2353
Dengan cara dan langkah yang sama rekapitulasi hasil nilai perhitungan
(Mean Time To Failure) MTTF jadwal interval penggantian mesin kritis adalah
sebagai berikut:
MTTF (Hari
No Mesin
Ke-)
1 Creeper 1 101
2 Creeper 2 101
3 Creeper 3 107
4 Creeper 4 113
5 Creeper 5 111
keandalan mesin pada saat dilakukan jadwal perawatan mesin yang diusulkan.
masing – masing mesin. Perhitungan nilai keandalan setiap mesin adalah sebagai
berikut:
1. Mesin Creeper 1
:μ = 101,2353
:σ = 1,2024
sebesar 0,5776.
(reliability) pada jadwal interval penggantian dapat dilihat pada Tabel 5.11.
diterapkan pada current state map merupakan urutan aktivitas aktual yang
dilakukan jika terjadi kerusakan. Data mengenai waktu rata – rata seperti nilai
MTTO, MTTR dan MTTY didapatkan dari hasil wawancara dengan bagian
dilakukan jika terjadi kerusakan pada mesin sehingga terjadi delay yang
cukup lama.
mesin yang rusak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai
daya lainnya tidak tersedia maka proses perbaikan tidak dapat segera
tugasnya. Namun kondisi aktual saat ini masih belum optimal karena
masih sering terjadi delay akibat kerusakan yang tidak dapat diprediksi.
Dari hasil penggambaran current state map didapatkan total waktu non
value added sebesar 10 jam dan total waktu value added sebesar 5 jam.
5 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
= = 33,33 %
15 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Current state map aktivitas perawatan mesin dapat dilihat pada Gambar
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
2 jam 3 jam
0,5 jam 1,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
15 jam
5 jam
9 jam 1 jam
5 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
2 jam 2 jam
4 jam
8 Jam 1 jam
4 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
15 jam
5 jam
9 jam 1 jam
5 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
14 jam
5 jam
8 jam 1 jam
5 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
3 jam 3 jam
0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
14 jam
4 jam
9 jam 1 jam
4 jam
Waktu
NO Aktifitas Keterangan
(jam)
Terjadinya kerusakan atau perlunya dilakukan perawatan
1 Equipment Breakdown - pada satu mesin/peralatan yang dapat mempengaruhi
proses produksi.
Operator pengguna mesin/peralatan mengkoordinasikan
2 Komunikasi Masalah 0,5
masalah kerusakan ke operator perawatan/perbaikan
Aktivitas perawatan tertunda karena operator perawatan
Delay karena tidak adanya yang tidak berada ditempat pada waktu operator
3 2
operator perawatan penggunamesin/peralatan menyampaikan kondisi
equipment breakdown.
Identifikasi hal – hal yang menyebabkan terhentinya
4 Identifiaksi Masalah 1,5
mesin/peralatan yang digunakan
Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam
melakukan proses perawtan atau perbaikan seperti: alat-
5 Identifikasi sumber daya 0,5
alat (obeng, tang, palu, dll), spare parts, operator dan
yang lainnya
Delay terjadi karena tidak tersedianya komponen yang
Delay tidak tersedianya
6 3 dibutuhkan meskipun informasi yang telah diterima oleh
komponen mesin
operator perawatan
7 Mengalokasikan sumber daya 0,5 Mempersiapkan sumber daya yang telah diidentifikasi
Mempersiapkan pekerjaan yang
8 1 Menyusun rencana kerja
akan dilakukan
Waktu yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
Menjalankan mesin/peralatan mesin/peralatan dapat digunakan kembali setelah
9 1
setelah diperbaiki kegiatan setelah kegiatan perawatan mesin/peralatan
dilakukan
Dari Tabel 5.12. dapat dilihat masih terdapat aktivitas yang seharusnya
dapat dieliminasi seperti delay karena tidak adanya operator dan delay karena
Data mengenai waktu rata-rata seperti MMTO, MTTR dan MTTY didapat
dari hasil wawancara dengan bagian maintenance mengenai tahap perbaikan yang
state map, maka langkah terakhir dalam MVSM adalah membuat future state
map. Dari hasil penggambaran future state map didapatkan total waktu non value
added sebesar 5 jam dan waktu value added sebesar 5 jam. Maka nilai
5 jam
= =50,00 %
10 jam
Future state map aktivitas Mesin Creeperdapat dilihat pada Gambar 5.3.
mesin, sedangkan aktivitas lainnya tidak memberikan nilai tambah. Aktivitas non
value added pada perbaikan/perawatan Mesin Creeper 1 dapat dilihat pada Tabel
5.13.
Waktu
NO Aktifitas Keterangan
(jam)
Terjadinya kerusakan atau perlunya dilakukan
Equipment
1 - perawatan pada satu mesin/peralatan yang dapat
Breakdown
mempengaruhi proses produksi.
Operator pengguna mesin/peralatan
Komunikasi
2 0,5 mengkoordinasikan masalah kerusakan ke operator
Masalah
perawatan/perbaikan
Identifikasi hal – hal yang menyebabkan terhentinya
3 Identifiaksi Masalah 1,5
mesin/peralatan yang digunakan
Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam
Identifikasi sumber melakukan proses perawtan atau perbaikan seperti:
4 0,5
daya alat-alat (obeng, tang, palu, dll), spare parts,
operator dan yang lainnya
Mengalokasikan Mempersiapkan sumber daya yang telah
5 0,5
sumber daya diidentifikasi
Mempersiapkan
6 pekerjaan yang akan 1 Menyusun rencana kerja
dilakukan
Waktu yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
Menjalankan
mesin/peralatan dapat digunakan kembali setelah
7 mesin/peralatan 1
kegiatan setelah kegiatan perawatan mesin/peralatan
setelah diperbaiki
dilakukan
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0 jam
0,5 jam 1,5 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
10 jam
5 jam
4 jam 1 jam
5 jam
% maintenance Efficiency 50 %
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0 jam
0,5 jam 1 jam 1,5 jam 1,5 jam 1,5 jam 1 jam
11 jam
4 jam
6 jam 1 jam
4 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0 jam
5 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0 jam
0,5 jam 0,5 jam 0,25 jam 0,25 jam 0,5 jam 1 jam
8,5 jam
5 jam
Identikasi Masalah Identifikasi Sumber Daya Mengalokasikan Sumber Menjalankan mesin peralaytan
Melakukan Perawatan /perbaikan
Komunikasikan daya setelah diperbaiki
Mempersiapkan
Masalah pekerjaan yang
akan dilakukan
0 jam
0,25 jam 0,25 jam 0,5 jam 0,5 jam 1 jam 1 jam
7,5 Jam
4 jam
dilihat terdapat perbedaan yang signifikan, dimana pada future state map
activities) telah berkurang. Perbandingan antara nilai current state map dengan
future state map untuk Mesin Creeper 1 dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Table 5.14. Perbandingan Current State Map dengan Future State MapMesin
Kritis
Mesin Creeper1
Future State Map
No Kategori Current State Map (jam)
(jam)
1 MTTO 9 4
2 MTTR 5 5
3 MTTY 1 1
4 MMLT (MTTO+ MTTR+ MTTY) 15 10
Non Value Added Time (MTTO +
5 10 5
MTTY)
6 Value Added Time (MTTR) 5 5
% Maintenance Efficiency(Value Added
7 33,33 % 50,00 %
Time/MMLT)
Mesin Creeper 2
1 MTTO 8 6
2 MTTR 4 4
3 MTTY 1 1
4 MMLT (MTTO+ MTTR+ MTTY) 13 11
Non Value Added Time (MTTO +
5 9 7
MTTY)
6 Value Added Time (MTTR) 4 4
% Maintenance Efficiency(Value Added
7 30,77 % 36,36 %
Time/MMLT)
Mesin Creeper3
1 MTTO 9 3,5
2 MTTR 5 5
3 MTTY 1 1
4 MMLT (MTTO+ MTTR+ MTTY) 15 9,5
Table 5.15. Perbandingan Current State Map dengan Future State MapMesin
Kritis (Lanjutan)
Mesin Creeper4
1 MTTO 8 2,5
2 MTTR 5 5
3 MTTY 1 1
4 MMLT (MTTO+ MTTR+ MTTY) 14 8,5
Non Value Added Time (MTTO +
5 9 3,5
MTTY)
6 Value Added Time (MTTR) 5 5
% Maintenance Efficiency(Value Added
7 35,71 % 58,82 %
Time/MMLT)
Mesin Creeper5
1 MTTO 9 2,5
2 MTTR 4 4
3 MTTY 1 1
4 MMLT (MTTO+ MTTR+ MTTY) 14 7,5
Non Value Added Time (MTTO +
5 10 3,5
MTTY)
6 Value Added Time (MTTR) 4 4
% Maintenance Efficiency(Value Added
7 28,57 % 53,33 %
Time/MMLT)
Mesin – mesin yang digunakan untuk proses produksi pada PT. XYZ.
Mill, Creeper, Vortex Pump, Pusher Trolly, Blower, Exs Fan, Hydroulick Press,
makadidapatkanmesin yang
menjadiprioritaspembahasandenganfrekuensikerusakanterbesaradalahCreeper 1,
Perawatanmesinusulanadalahdenganmelakukanpenggantiankomponenmesi
yangdilakukanadalahdenganmelakukanpengujianpoladistribusiterhadapsetiapmesi
menjadijadwalperawatan mesin.
Poladistribusikerusakanmesindiujidenganmenggunakandistribusi normal,
lognormal, eksponensialdanweibull.
kerusakantiapmesin.
Creeper 1adalah 101 hari, mesin Creeper 2adalah 101 hari, mesin Creeper
3adalah 107hari, mesin Creeper 4adalah 113 hari dan mesin Creeper 5adalah 111
perawatanpadasaatberoperasiselama101hariuntukmesin Creeper
jadwal usulan perawatan mesin di mulai dari tanggal 1 oktober 2018 dengan
= 10 januari 2019
= 10 januari 2019
= 16 januari 2019
= 22 januari 2019
= 20 januari 2019
diusulkandigunakanuntukmengetahuibesarnilaikeandalanmesinpadasaatdilakukanj
haripenggunaannnyaadalahsebesar0,5776haliniberartipadaharike 101
haripenggunaannnyaadalahsebesar0,2947.
untuksetiapmesin.
memilikipeningkatanefisiensidari28,57% menjadi53,33 %.
7.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada BAB VI maka diambil
1. Jadwalperawatanmesindenganpenggantiankomponenkritisuntukmesin
3adalah 107hari, mesin Creeper 4adalah 113 hari dan mesin Creeper 5adalah
111 hari. Sehingga di dapatkan jadwal usulan mesin dapat di lihat pada
haripenggunaannnyaadalahsebesar0,5776haliniberartipadaharike 101
haripenggunaannnyaadalahsebesar0,2947.
menghasilkannilaipersentasemaintenance efficiencyuntukmesinmeningkat.
7.2. Saran
sudahdirancangdenganmetodereliability
engineeringmakaperusahaanperlumembentuktimmaintenancepada
terusmenerusterhadappelaksanaanpemeliharaan yang
dapatdipertahankanatauditingkatkan.
3.
Denganadanyapenelitianinidiharapkandapatmenjadipedomanuntuk
dengan baik.
University.
Kapur, K.C., and Lamberson, L.R., Reliability in Engineering Design, John Wiley
2006). p. 343
Rohani Jafri Mods. Production line analysis via value stream mapping: a lean
Rother, M dan Shook, J, Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value