Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN BANDAR

UDARA

Page 1
SISTEM PENERBANGAN

Page 2
• Sistem bandar udara terbagi menjadi dua yaitu land side dan air
side.

• Sistem bandar udara dari sisi darat terdiri dari sistem jalan
penghubung (jalan masuk bandara), lapangan parkir, dan bangunan
terminal.

• Sedangkan sistem bandar udara dari sisi udara terdiri dari taxiway,
holding pad, exit taxiway, runway, terminal angkasa, dan jalur
penerbangan di angkasa ( Horonjeff dan McKelvey, 1993 ).

Page 3
Syarat Geometrik Aerodrome yaitu:

• Efisien dalam operasional

• Fleksibel

• Potensial untuk pertumbuhan yang akan


datang

• Memenuhi tingkat keselamatan


Page 4
Konfigurasi Bandar Udara

• Konfigurasi bandar udara adalah jumlah dan arah orientasi dari landasan serta
penempatan bangunan terminal termasuk lapangan parkirnya yang relatif terhadap
landasan pacu.

• Jumlah landasan bergantung pada volume lalu lintas dan orientasi landasan, tergantung
pada arah angin dominan yang bertiup, tetapi kadang juga bergantung pada luas tanah
yang tersedia bagi pengembangan.

• Karena orientasi utama dalam bandar udara adalah landasan pacu (runway), maka
penempatan landasan hubung (Taxiway) pun harus benar-benar tepat sehingga lokasinya
memberi kemudahan dalam melayani penumpang.

• Orientasi yang paling penting dalam perencanaan bandar udara adalah Landasan pacu
(Runway, landasan hubung (Taxiway) dan tempat parkir ( Apron ).

Page 5
• Dalam mendesain perencanaan geometrik aerodrome
ada dua standarisasi yang sangat berpengaruh yaitu
International Civil Aviation Organization (ICAO) Annex
14 dan Federal Aviation Administration (FAA) USA.

• ICAO dan FAA telah membuat persyaratan bagi sebuah


bandar udara baru dengan tujuan agar terdapat
keseragaman dalam hal kriteria perencanaan bandar
udara.
Page 6
Standar geometrik menurut ICAO

Page 7
• Wing span adalah lebar bentang sayap utama pesawat dari ujung paling
kanan sampai ujung paling kiri.

• Outer Main Gear Wheel Spain(OMG) adalah jarak antara roda utama
sebelah kanan dan roda utama sebelah kiri.

Lebar lintasan pacu dalam persamaan berikut ini:

WR = TM + 2C

WR : lebar landasan pacu

TM : outer main gear

C : lebar daerah bebas halangan (clearance) antara roda utama paling


luar dengan ujung pinggir landasan

Page 8
Standar geometrik menurut FAA

Page 9
• Dalam perencanaan geometrik bandar
udara, FAA membagi dua kelompok yaitu:
1. Pengangkutan Udara (Air Carrier)
2. Pesawat Umum (General Aviation)

Page 10
Taxiway

• Merupakan bagian sisi darat dari


aerodrome yang dipergunakan pesawat
untuk berpindah dari runway ke apron
atau sebaliknya.
• Fungsi utama taxiway adalah sebagai
jalan keluar masuk pesawat dari landasan
pacu ke bangunan terminal dan
sebaliknya.

Page 11
Desain Geometrik Taxiway

Page 12
Tabel Wheel Clearance

Page 13
Lebar Taxiway

Page 14
• Kemiringan dan jarak pandang pesawat
• Exit taxiway, fungsinya yaitu menekan
sekecil mungkin waktu penggunaan
landasan oleh pesawat mendarat.
• High Speed Exit Taxiway, exit taxiway
yang mempunyai sudut 30º disebut high
speed exit taxiway.

Page 15
High Speed Exit Taxiway

Page 16
Lokasi Exit Taxiway tergantung dari :

• Campuran jenis pesawat


• Kecepatan saat mendarat
• Kecepatan saat keluar runway
• Dekselerasi pesawat
• Jumlah exit
• Lokasi runway terhadap terminal

Page 17
Untuk menentukan jarak dari threshold ke exit
taxiway perlu memperhatikan :

• Kecepatan waktu menyentuh landasan


(touchdown)
• Kecepatan awal waktu sampai titik
perpotongan garis singgung antara
landasan dan taxiway
• Jarak dari threshold sampai ke touchdown
• Jarak dari touchdown ke titik perpotongan
garis singgung antara landasan dan
taxiway
Page 18
Holding Bay

Ukuran holding bay tergantung pada:


• Jumlah dan posisi pesawat yang akan dilayani
• Tipe pesawat yang akan dilayani
• Cara pesawat masuk dan meninggalkan holding
bay

Lokasi holding bay harus ada pada daerah kritis


yaitu sekitar instalasi instrument landing system
(ILS).

Page 19
Apron
• Merupakan suatu area pada aerodrome untuk pemberhentian
pesawat.
• Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan apron yaitu:
1. Konfigurasi bangunan terminal.
2. Ramalan kebutuhan parkir.
3. Dimensi pesawat, berat, dan jari-jari belok.
4. Konfigurasi parkir pesawat.
5. Wing tip clearance.
6. Efek jet blast.
7. Instalasi hidran BBM dll.
8. Kebutuhan jalan apron.
9. Kemiringan apron.
10. Marking Apron.
Page 20
• Data-data yang diperlukan dalam
perencanaan apron:
1. Panjang pesawat rencana
2. Lebar pesawat
3. Clearance
4. Safety factor
5. Area Kosong

Page 21
• Luas Gate = D x L
D: clearance + wingspan
L: SF x panjang pesawat
• Luas Apron
= (jumlah gate x luas gate) + area kosong.

Page 22
• Terminal merupakan wilayah pertemuan
antara lalu lintas udara dan bagian-bagian
lain dari airport. Terminal meliputi fasilitas.
1. Passenger Handling
2. Cargo Handling
3. Maintenance
4. Airport Administration
• Ukuran gate tergantung pada ukuran
pesawat dan jenis parkir pesawat.
Page 23
• Imaginary Surfaces, digunakan untuk menentukan
apakah suatu objek dapat dianggap sebagai penghalang
(obstacle) terhadap navigasi udara.
• Metode approach saat pesawat landing dibedakan atas:
1. VFR
2. IFR
• IFR dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Non Precision Instrument
2. Precision Instrument

Page 24
• Berikut merupakan jenis-jenis permukaan
imaginer:
1. Primary Surface
2. Horizontal Surface
3. Conical Surface
4. Approach Surface
5. Transitional Surface

Page 25
• Obstacle limitation menurut ICAO yaitu:
– Outher Horizontal Surface
– Conical Surface
– Inner Horizontal Surface
– Approach Surface
– Inner Approach Surface
– Transisional Surface
– Inner Transisional Surface
– Balked Landing Surface
– Take-off Climb Page 26

Anda mungkin juga menyukai