Oleh :
Pembimbing :
dr. Yuli Amuntiarini, Sp.A., M.Kes
REFERAT
Judul:
SINDROMA METABOLIK PADA ANAK
Oleh:
Ayu Permata Sari, S. Ked
712020060
Telah dilaksanakan pada bulan April 2021 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Kesehatan Ibu dan Anak di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Referat yang berjudul
“Sindroma Metabolik Pada Anak” sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
1. dr. Yuli Amuntiarini, Sp.A., M.Kes selaku pembimbing Kepaniteraan
Klinik Senior di bagian Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang, yang telah memberikan masukan, arahan,
serta bimbingan dalam penyelesaian referat ini.
2. Rekan-rekan co-assistensi bantuan dan kerja samanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan referat ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi semua dan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran. Semoga selalu dalam lindungan
Allah SWT. Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Maksud dan Tujuan……….………………………………………………. . 2
1.3 Manfaat. …………………………………………………………………... 2
1.3.1 Manfaat teoritis.. …………………………………………………….. 2
1.3.2 Manfaat praktisi……………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi……………………………………………………………….. ........ 4
2.2 Epidemiologi……………………………………………………………….. 5
2.3 Etiologi……………………………………………………………….. ........ 6
2.4 Faktor Risiko……………………………………………………………….. 6
2.5 Patofisiologi…………………………………………………………….. .... 7
2.6 Gejala Klinis …………………………………………………………......... 9
2.7 Diagnosis……………………………………………………….. ................. 10
2.8 Tatalaksana……………………………………………………………….... 13
2.9 Komplikasi……………………………………………………………… .... 19
2.10 Prognosis……………………………………………………………… ..... 20
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 20
3.2 Saran……………………………………………………………….............. 20
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 21
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Etiologi sindroma metabolik pada anak masih belum diketahui pasti. Akan
tetapi, suatu hipotesis menyatakan bahwa penyebab primer dari sindroma
metabolik pada anak adalah resistensi insulin.1 Ada banyak macam-macam
faktor risiko terjadinya sindroma metabolik pada anak seperti riwayat
1
2
3. Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
1) Bagi Institusi
Diharapkan referat ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan
dan sebagai tambahan referensi dalam bidang ilmu kesehatan
anak terutama mengenai Sindroma Metabolik Pada Anak
2) Bagi Akademik
Diharapkan referat ini dapat dijadikan landasan untuk penulisan
karya ilmiah selanjutnya.
3
2.1. Definisi
Sindroma metabolik merupakan kelainan metabolik kompleks yang
diakibatkan oleh peningkatan obesitas. Komponen utama sindroma
metabolik antara lain terdiri dari dislipdemia, peningkatan tekanan darah
dan peningkatan kadar glukosa plasma. Sindroma metabolik merupakan
kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung terhadap
terjadinya penyakit kardiovaskular.1
Sindroma metabolik pada anak merupakan masalah kesehatan yang
sedang berkembang terutama di negara maju dan angka kejadiannya juga
berkembang pesat di negara berkembang. Sindroma metabolik ini sendiri
adalah obesitas dengan peningkatan rasio ukuran pinggang-pinggul,
dislipidemia, resistensi insulin, hipertensi dan penyakit hati berlemak non-
alkohol (NAFLD). 2
4
5
Diabetes HbA1c>6,5%,
Mellitus gula darah puasa >126mg/dL,
gula darah 2 jam setelah makan
>200mg/dL
Dislipidemia Trigliserid >130 mg/dL,
LDL >130mg/dL
Total kolestrol >200mg/dL
HDL <40 mg/dL
NHDL kolestrol >145 mg/dL
NAFDL >25 U/L (laki-laki)
>22 U/L (perempuan)
2.2. Epidemiologi
Prevalensi sindroma metabolik pada anak-anak maupun remaja
terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan proporsi
penduduk dengan obesitas terus meningkat. Anak-anak dengan sindroma
metabolik memiliki peningkatan risiko sindroma metabolik saat dewasa,
dan kemungkinan peningkatan risiko diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit
kardiovaskular.3 Angka kejadian obesitas dan overweight pada anak secara
global meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun
2010. Kecenderungan ini diperkirakan akan mencapai 9,1% atau 60 juta di
tahun 2020.4 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian
Kesehatan, secara nasional menunjukkan bahwa masalah overweight dan
obesitas pada umur 5-12 tahun berturut-turut 10,8% dan 8,8% dimana hal
ini sudah mendekati perkiraan angka dunia di tahun 2020. 10
6
2.3. Etiologi
Etiologi sindroma metabolik belum diketahui pasti. Akan tetapi,
suatu hipotesis menyatakan bahwa penyebab primer dari sindroma
metabolik adalah resistensi insulin.1
Menurut pendapatt Tenebaum penyebab sindroma metabolik
adalah:1
2.5. Patofisiologi
Tiga mekanisme patogenetik yang saling berhubungan pada
perkembangan sindroma metabolik adalah obesitas dengan jaringan
adiposa berlebih, resistensi insulin dan faktor independen lainnya
termasuk molekul bioaktif yang berasal dari hati, vaskular, dan
imunologis yang menjadi perantara komponen tertentu dari sindroma
metabolik. Keadaan proinflamasi dan perubahan hormonal adalah
kontributor lainnya. 2
Resistensi insulin tetap menjadi mekanisme patogenetik yang
mendasari berbagai gambaran klinis sindroma metabolik. Pada anak-anak
obesitas, jaringan adiposa lebih resisten terhadap insulin dibandingkan
dengan populasi anak normal. Dengan tidak adanya aksi insulin
menyebabkan pelepasan asam lemak non-esterifikasi ke dalam darah
kadarnya meningkat. Hal ini kemudian menyebabkan penumpukan lemak
abnormal di otot dan hati. Ini adalah salah satu mekanisme yang
ditunjukkan untuk penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) yang
terlihat pada anak-anak. Selain itu, pada anak-anak obesitas terjadi
peningkatan produksi sitokin proinflamasi dan inhibitor aktivator
plasminogen oleh jaringan adiposa dan pada saat yang sama produksi
adipokin jumlahnya berkurang. 2
Akumulasi lipid ektopik di otot dan hati di sisi lain juga
mempengaruhi resistensi insulin dan dislipidemia. Lemak tubuh bagian
atas termasuk lemak subkutan perut dan lemak visceral berkorelasi lebih
kuat dengan resistensi insulin dan sindroma metabolik. Hal ini juga
nantinya akan menyebabkan lebih rentan melepaskan asam lemak non-
esterifikasi ke dalam darah. Pada saat yang sama, insulin memiliki
beberapa efek pada reabsorpsi natrium dan sistem saraf simpatis, yang
dipertahankan bahkan pada anak-anak dengan resistensi insulin. 2
8
2.7. Diagnosis
Kriteria sindroma metabolik yang digunakan pada anak sesuai Tabel 2.
2.8. Tatalaksana
2.8.1 Terapi Non-Farmakologi
Intervensi gaya hidup adalah langkah pertama dalam pengobatan
anak dengan sindroma metabolik. Sebuah studi observasi prospektif
dilakukan pada 1.388 anak kelebihan berat badan, dengan usia rata-rata
11,4 ± 0,1 tahun, menunjukkan bahwa penurunan BMI sebesar 0,25 atau
lebih, baik secara signifikan dapat menurunkan kadar trigliserida dan
kolesterol HDL serta dapat menurunkan risiko hipertensi. Intervensi gaya
hidup dapat dilakukan dengan aktivitas fisik yang benar, pola makan yang
yang benar serta modifikasi perilaku.13
1. Aktivitas fisik yang benar
Pada anak dengan usia 6-12 tahun atau usia sekolah lebih tepat
untuk memulai aktivitas fisik seperti bersepeda, berenang, menari,
karate, senam, sepak bolam dan basket. Sedangkan untuk anak usia
lebih dari 10 tahun lebih menyukai olahraga dalam bentuk kelompok.
Aktivitas fisik sehari-hari dioptimalkan seperti berjalan kaki atau
bersepeda ke sekolah dan mengurangi lama menonton televise atau
bermain games.13
Sebuah penelitian yang melakukan intervensi konseling diet
NCEP II dan olahrga intensitas sedang seperti lari 20 menit ditambah
bulu tangkis, senam, lempar tangkap bola, lari dengan frekuensi 3 kali
seminggu dengan durasi 40 menit selama 12 minggu dapat
menurunkan berat badan sebesar 2,5kg. Diet NCEP II yang dianjurkan
didalam penelitian tersebut terdiri dari lemak <30% total kalori, asam
lemak jenuh <7% total kalori dan kolestrol <200 mg/hari. 13
3. Modifikasi perilaku13
Beberapa cara perubahan perilaku berdasarkan metode food rules
diantaranya adalah:
• Mencatat setiap perkembangan yang dilakukan
• Control terhadap stimulus, seperti saat menonton televise
diusahan jangan makan karena menonton telvisi dapat
mencetuskan untuk makan.
• Belajar mengontrol porsi dan jenis makananan yang
dikonsumsi
• Penghargaan, orang tua dianjurkan untuk memberi
dorongan, pujian terhadap keberhasilan atau perilaku sehat
yang dilakukan anaknya.13
b. Tatalaksana hipertensi4
Pengobatan non-farmakologis:
• Mengubah kebiasaan
• Pengobatan tahap awal hipertensi pada sindrom
metabolik adalah seiring dengan tata laksana
kondisi dasarnya, yaitu penurunan berat badan,
17
Pengobatan farmakologis:
Indikasi pemberian obat hipertensi pada anak:
• Hipertensi simtomatik
• Ada kerusakan organ (retinopati, hipertrofi
ventrikel kiri, proteinuria)
• Hipertensi sekunder
• Diabetes Mellitus
• Hipertensi derajat 1 yang tidak respon
dengan terapi
• Hipertensi derajat 2
c. Metformin
Modifikasi gaya hidup, menurunkan asupan kalori,
dan meningkatkan aktivitas fisik masih merupakan
18
2.9. Komplikasi
Komplikasi dari sindroma metabolik seperti pada table berikut:8
Komplikasi Efek
2.10. Prognosis
Komponen sindroma metabolik dapat mengalami perbaikan
dengan tatalaksana yang memprioritaskan program tatalaksana berat badan
19
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Sindroma metabolik adalah obesitas dengan peningkatan rasio ukuran
pinggang-pinggul, dislipidemia, resistensi insulin, hipertensi dan penyakit
hati berlemak non-alkohol (NAFLD)
2. Etiologi primer dari sindroma metabolik pada anak adalah resistensi
insulin
3. Gejala sindroma metabolik berupa obesitas, dislipidemia, hipertensi,
intoleransi glukosa dan diabetes mellitus tipe 2 serta NAFLD
4. Diagnosis sindroma metabolik ditegakkan dengan adanya obesitas
abdominal yang ditandai dengan lingkar pinggang abnormal serta
ditambah ≥ 2 parameter berikut seperti hipertensi, kadar kolestrol HDL
menurun, kadar trigliserida meningkat, kadar glukosa darah puasa
meningkat.
5. Terapi sindroma metabolik meliputi terapi non-farmakologi dan terapi
farmakologi
6. Komplikasi sindroma metabolik berupa gangguan psikososial, gangguan
sistem kardiovaskular, gangguan metabolik, gangguan sistem saraf pusat
dan gangguan sistem respirasi
3.2. Saran
Adapun perlunya anamnesis yang teliti terhadap riwayat medis pasien,
pemeriksaan fisik dan penunjang yang tepat agar dapat melakukan tatalaksana
yang sesuai dan optimal dan dapat mencegah komplikasi dari Sindroma
Metabolik.
20
DAFTAR PUSTAKA
12. Taylor RW, Jones IE, Williams SM, Goulding A. Evaluation of waist
circumference, waist-to-hip ratio, and the conicity index as screening tools
for high trunk fat mass, as measured by dual-energy X-ray absorptiometry,
in children aged 3-19 y. Am J Clin Nutr. 2000. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov
21
22
13. Unit Kerja dan Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Mteabolik. Rekomendasi
Diagnosis, Tatalaksana dan Pencegahan Obesitas Pada Anak dan Remaja.
2014.