Anda di halaman 1dari 20

MODUL BK KELAS 8

Oleh : Devi Rahmawati.,S.Pd


KONTRAK BELAJAR

1. Anak-anak hadir tepat waktu lewat dari 5 menit tidak di


ijinkan bergabung saat pembelajaran
2. Anak-anak berpakaian rapi dan sopan
3. Anak-anak selalu mengucapkan salam saat zoom
4. Anak-anak jika tidak hadir pelajaran wajib ijin ke guru mapel
5. Guru wajib mengabsen anak-anak tiap hari
6. Anak-anak selalu aktif dan bersemangat
7. Bobot penilaian tugas 30 uts 30 uas 40
8. Siswa yang tidak hadir tanpa keterangan selama 3 hari akan
di laporkan kepada wali kelas untuk di tindak lanjuti
9. Buku catatan di periksa setiap PTM sebulan 2 kali
10. Guru melakukan pembelajaran dengan video dan game
MATERI BK KELAS 8

1. Pengertian Kecerdasan Emosi


2. Mengenal Macam-macam Emosi
3. Cara meningkatkan Kecerdasan Emosi
4. Pengertian dan manfaat bersyukur
5. Sebab tidak bersyukur dan dampak tidak bersyukur
6. Mengenal Tipe Gaya Belajar
7. Mengenal ciri-ciri gaya belajar
8. Strategi belajar efektif dan efisien
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
10. Prosedur dan teknik menggambar komik
11. Menggambar komik dengan berbagai teknik
KECERDASAN EMOSI
1. PENGERTIAN KECERDASAN EMOSI

Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap
bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah
akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.
Membahas soal emosi maka sangat kait eratannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana
merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi,
mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri,
empati dan kecakapan sosial. Keterampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain
misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina
hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri
positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk menenali perasaan diri sendiri, perasaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik
pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.

Kecerdasan Emosisonal atau Emotional Quotient (EQ) semakin perlu dicermati karena
kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksnya kehidupan manusia membawa dampak yang
buruk terhadap kehidupan emosional individu, hasil survey Daniel Goleman menunjukkan
kecenderungan yang sama di seluruh dunia, bahwa generasi sekarang lebih banyak mengalami
kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Mereka lebih kesepian dan penurung, lebih
beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak
(impulsif dan regresif).

EQ atau kecerdasan emosional itu tumbuh, dipupuk, dipelajari melalui proses belajar dan
direspons melalui pengalaman hidup sejak seseorang lahir hingga meninggal. Pertumbuhan dan
perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun
masyarakat.

Menurut Daniel Goleman, ada beberapa kemampuan yang menyebabkan seseorang mempunyai
EQ tinggi. Kemampuan tersebut adalah :

a. Kemampuan memahami atau mengenali emosi diri, yaitu kesadaran diri untuk mengenali
perasaan apada waktu perasaan itu terjadi.
b. Kemampuan mengelola emosi, yaitu mampu menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan tepat.
c. Kemampuan memotivasi diri, yaitu kemampuan untuk menata emosi untuk mencapai tujuan,
selalu meyakinkan diri sendiri, bergairah dan antusias.
d. Kemampuan mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan untuk dapat berempati terhadap
orang lain.
e. Kemampuan untuk membina hubungan, yaitu kemampuan untuk dapat menularkan perasaan
positif kepada orang lain.
Seseorang yang secara emosi tidak cerdas biasanya :

a. Bersifat agresif.
b. Cenderung berpikir negatif.
c. Malas dan lebih suka melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri secara berlebihan.
d. Lebih mementingkan diri sendiri (egois).
e. Tidak mampu menentukan tujuan.
f. Cepat cemas dan depresi.
g. Menarik diri dari pergaulan.
h. Suka memanfaatkan kelemahan orang lain.
i. Tidak sopan.
j. Kurang percaya diri.
Seseorang yang secara emosi bermasalah tentu akan sulit untuk mempelajari sesuatu. Remaja
yang pemarah, cepat stress dan depresi biasanya malas untuk membuka diri dan menerima
pengalaman belajar baru.

Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotient (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan


perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan
mengendalikannya. Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang
membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang
menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.

Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan,
tetapi juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut. Dapat melihat diri sendiri seperti
orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu
kita rasakan juga.

Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:

a. Memahami emosi-emosi sendiri


b. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
c. Memotivasi diri sendiri
d. Memahami emosi-emosi orang lain
e. Mampu membina hubungan sosial

Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas dapat
dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang cerdas secara
emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh orang-orang yang
cerdas secara emosi :

a. Mengatasi stress

Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat dialami oleh siapa saja.
Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak,
tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari
dan menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali.
Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.

b. Mengendalikan Dorongan Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya saat itu juga”.
Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau
kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan
emosi penuh dengan perhitungan.

c. Mengelola Suasana Hati

Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi. Mereka akan cepat
kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan tahu cara menenangkan diri.

d. Memotivasi Diri

Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang
mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri sendiri antara lain dengan banyak
membaca buku atau artikel-artikel positif, “selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri
dan sebagainya.

e. Memahami Orang Lain

Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal terpenting dalam kecerdasan
emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati. Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata
orang lain. Ini berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain. Memahami
perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita. Keuntungan dari memahami orang lain
adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk
berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.

f. Kemampuan Sosial

Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai kemampuan sosial
dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang rasa terhadap orang lain ynag
berbeda dengan dirinya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang
lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.

2. PENGENDALIAN DIRI

Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik
direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri
tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai
cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-
caranya :

Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan.


Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun
yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak
membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan
asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-
rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral
dan agama?

Cara kedua Pengendalian diri dengan menggunakan kesadaran, Menghilangkan pikiran atau
perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau
perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan
perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau
kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba
kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi
marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.

Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan. Saat
kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih
belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip
moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus
satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri?
Lakukan cara ketiga!

Cara ketiga yaitu dengan Melakukan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan,
mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan.
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:

a. Apa sih untungnya saya marah?


b. Apakah benar reaksi saya seperti ini?
c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya rusak,
kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan mampu
mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita
nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir
secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun
Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik,
turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari
bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu
sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana dan
bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris
adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan
respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara
kelima.

Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya
bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa
satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi
dan persepsi kita. Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film
di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi
akan mereda.
Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :

1) Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering
menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia
sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan terus berkobar.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah menjadi
kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk bermain game akan
sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu sering
bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam hal-hal
negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan diri.

Contoh Sikap dan Perilaku Pengendalian Diri :


1. Dalam Keluarga
• Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
• Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
• Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
1. Dalam Masyarakat
• Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
• Saling menghormati dan menghargai orang lain
• Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
• Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
2. Dalam Lingkungan Sekolah
• Patuh dan taat pada peraturan di sekolah
• Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
• Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran pelajar serta perbuatan
tercela
• Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan gengsian

Manfaat Pengendalian Diri


Tanpa disadari, meskipun terlihat sederhana, namun upaya-upaya untuk mengendalikan
tersebut mampu menuai banyak manfaat apabila kita berhasil untuk mengendalikan diri. Manfaat
yang diperoleh dari keberhasilan seseorang dalam mengendalikan dirinya antara lain
1. Kita jadi mampu untuk meningkatkan kesabaran. Dengan kesabaran, dapat meningkatkan
komunikasi positif dilingkungan masyarakat sehingga di peroleh suasana tenang.
2. Akan lebih dapat menimbangkan pencukupan kebutuhan hidup yang sesuai dengan
kemampuan diri dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang di berikan oleh Tuhan
3. Dapat mengurangi rasa gelisah, cemas, iri dan tidak puas yang dapat terjadi pada semua
tingkatan.
BERSYUKUR

1. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan kadang
juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan. Bersyukurlah atas
kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas,
panca indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif
didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh dengan
kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang
dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya
penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak
orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan memiliki
wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum itu manambah
kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar,
sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah
beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki watak pemarah.

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur

Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :

a. Hidup Menderita

Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan untuk
berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan kesusahan,suka
mengeluh dan menyelahkan takdir.

b. Hidup menjadi selalu sial

Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri sendiri
(Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih banyak mendapat
kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.

c. Mudah terserang penyakit

Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur dengan
keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri, akibatnya
kekebalan tubuh.
d. Di akhirat di siksa oleh Allah

Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah aku berikan
kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah akuberikan kepada kalian, dan
jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih." ayat itu
menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa siksaan
yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.

3. Sebab-sebab kurang bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :

a. Lalai dari nikmat Allah.


Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik nikmat yang umum
maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat


Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami hakikat nikmat. Dia
tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak mengetahui hakikat nikmat.

c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya


Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang diberi
kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan kepadanya. Sehingga dia pun
kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang diberikannya adalah
sedikit.

d. Melupakan masa lalu


Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan sempit. Dia hidup
pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah harta,
penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia
kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya
sekarang agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.
TIPE GAYA BELAJAR

Pengertian belajar menurut para ahli

James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah Proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, nilai dan sikap.

R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar

Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :

• Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).
• Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.
• Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan.
• Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus
melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan,
perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan sesuatu smart
(cerdik)

Tentang Gaya Belajar

Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan
memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya
belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka Kamu akan dapat
menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat
untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi
sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga sebagai alat untuk
menyerap informasi yang masuk. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan
dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang
sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau
praktik langsung.

Modalitas Belajar dan Ciri-cirinya

Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu. Karena itu, ciptakanlah
suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai. Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena
terkait dengan modalitas belajar.

Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual seperti poster,
akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif dalam belajar.

Jika Anda memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau suasana yang tenang
tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk membantu Anda lebih berkonsentrasi.

Jika Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan sebelum belajar. Bahkan,
sekadar melompat-lompat di ruang belajar dapat membantu Anda berkonsentrasi dalam belajar.

Setiap modalitas memiliki ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut sebagai berikut :

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual

1. Rapi dan teratur


2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan seringkali minta bantuan
orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap waspada sebelum secara
mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau proyek
14. Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Belajar dengan gambar, diagram dan peta
b. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
c. Gunakan video, gambar-gambar berwarna
d. Membuat pengelompokan

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial

1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja


2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
9. Lebih suka seni musik daripada seni lukis
10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong
bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Membaca dengan suara / cerita
b. Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan
c. Diskusi, berdebat, wawancara
d. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya

Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Kinestetik

1. Berbicara dengan perlahan


2. Menanggapi perhatian fisik
3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
7. Belajar melalui manipulasi dan praktik
8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh
11. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Melakukan Praktek
b. Mengamati demo / contoh konkret
c. Drama, permainan, aktivitas lapangan
d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle
e. Menggunakan gerak dalam belajar
BELAJAR EFEKTIF & EFISIEN

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker
belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui
penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti
luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui
suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak
yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk
mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit
melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan
baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan
perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan
belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor
Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :

1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka
akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba
terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-
paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka
akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan,
kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat
tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu
merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa
juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir
saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.

4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang.
Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia
disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia
tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai
kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah
jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat
terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa
ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang
dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus
menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu
dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar
tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan
dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu
/ suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ;
Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik
adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya :
Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi
tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya
seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah
keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal
maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :

1. Sarana dan Prasarana


Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan
di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-
buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan
sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan
individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya
adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam
menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan
mana yang tidak.
Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu
sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu
diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut.
Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara
ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh
dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena kita
tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga
butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku,
transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas
meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada
guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil
berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji
berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus
tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu
atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang
belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan
teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People,
memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.

1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.


Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu,
sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya

2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.


Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain
mendikte kamu apa yang penting.

3) Kerjakan dahulu mana yang penting.


Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.

4) Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition"
(persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia
sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk
melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas

5) Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.


Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.

6) Cari solusi yang lebih baik.


Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang
bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman,
kelompok belajar

7) Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.


Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide
yang cemerlang.

Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:


10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan
PROSEDUR MEMBUAT KOMIK

Komik merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan melalui gambar. Di dalam komik,
selain gambar terdapat juga dialog. Ada kesatuan utuh antara bahasa gambar dengan bahas
kata. Pada komik juga menampilkan tokoh dan karakter.
A. Konsep Menggambar Komik.
Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Komik
sering juga disebut dengan cerita bergambar. Komik dibuat dalam dalam berbagai macam
ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada komik yang dibuat dengan cerita dalam bentuk buku
tetapi ada juga yang dibuat dengan cerita pendek atau hanya selembar kertas saja. Menggambar
komik memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam membangun karakter dan tokoh dalam
cerita. Seorang komikus juga dituntut terampil dalam penggunaan media dan bahan yang
digunakan. Komik sering digambar diatas berbagai macam kertas dengan menggunakan pena
hitam atau pensil berwarna. Ciri utama dari komik mempunyai sifat menarik perhatian mata,
sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca.
Komik memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan
gambar. Untuk itu, dalam menggambar komik ada kesatuan utuh antara gambar yang
ditampilkan dengan kata yang ditulis. Pada komik, kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin
tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.
B. Syarat Menggambar Komik.
Untuk menggambar komik dibutuhkan beberapa syarat antara lain kemampuan dalam
menggambar dan menyusun kata – kata. Selain kemampuan tersebut, ada beberapa langkah
yang harus dilalui dalam menggambar komik. Langkah – langkah itu antara lain sebagai
berikut :
1. Menentukan Topik dan Tujuan.
Sebelum menggambar komik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema.
Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, tema tentang kejujuran,
persahabatan, lingkungan alam semesta. berdasarkan tema tersebut kemudian pikirkan bentuk
visualisasinya dan kata yang digunakan untuk memperkuat gambar visual tersebut. Perhatikan
contoh tema atau topic pada gambar komik berikut.

2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat.


Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya. Untuk itu, pilih kata yang
singkat tetapi berkesan disertai gambar pendukungnya agar saat membaca kata maupun kalimat
pada komik orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Untuk itu,
buatlah kalimat yang mudah dicerna agar mudah dimengerti pembaca. Dengan kata yang
mudah diingat, pesan yang ditulis oleh pembuat komik bisa tersampaikan dengan baik. Buatlah
kalimat yang jelas serta menarik perhatian orang untuk melakukan membaca komik tersebut.
3. Menggunakan Gambar.
komik selain menggunakan kata atau kalimat juga disertai dengan gambar. Penggunaan gambar
sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan
kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan. Penggunaan
gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin
dibuat. Pada komik sebaiknya dengan menggunakan warna – warna yang mencolok sehingga
mengundang perhatian orang untuk membaca narasi komik.
4. Menggunakan Media yang Tepat.
Penggunaan media dalam menggambar komik dapat disesuaikan dengan media yang
digunakan. Jika komik tersebut berupa buku dapat merupakan satu kesatuan cerita utuh tetapi
dapat pula merupakan kumpulan cerita pendek. Jika komik hanya merupakan cerita pendek
dapat menggunakan hanya selembar kertas. Gambar komik tergantung dari panjang atau
pendeknya cerita. Saat sekarang ini, penggunaan media dalam menggambar komik sangat
beragam. Ada juga komik yang sudah dibuat secara digital.
Menggambar komik dapat dilakukan tidak hanya menggunakan peralatan dan bahan seperti
membuat gambar atau lukisan tetapi juga dapat menggunakan alat bantu computer.
Menggambar komik dengan menggunakan alat bantu computer memudahkan dalam
berekspresi karena jika terjadi kesalahan dapat segera diganti. Hal ini berbeda jika menggambar
komik masih menggunakan dengan teknik menggambar ada kesalahan sulit untuk melakukan
perbaikan (revisi). Menggambar komik unsur utama yang penting adalah pesan yang ingin
disampaikan baru kemudian unsur keindahan.
C. Bahan dan Alat Menggambar Komik.
Untuk membuat gambar komik dengan teknik menggambar tanpa alat bantu computer
(manual) tetap memerlukan alat dan bahan. Pada prinsipnya kebutuhan membuat komik hampir
sama dengan kebutuhan menggambar atau melukis. Sebelum melakukan aktivitas menggambar
perlu menyediakan peralatannya. Ada beberapa peralatan yang perlu disediakan
diantaranya seperti terdapat di bawah ini :
1. Kertas Gambar.
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu – abu atau coklat)
dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan
dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang, HVS, Kuarto dan karton.
2. Pensil Menggambar.
Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pensil dengan tanda “H”
Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis.
b. Pensil dengan tanda “B”.
Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat.
Pensil H dan Pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya. Pensil H
dan Pensil B diberi tanda angka untuk membedakan jenisnya.
a. Pensil B.
Makin besar angkanya, makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya.
b. Pensil H.
Makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil goresannya.
3. Pensil Warna.
Pensil warna memiliki variasi warna yang banyak menghasilkan warna lembut. Peserta didik
bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian
warna dari arah gelap berlanjut kea rah lebih terang atau sebaliknya.
4. Penggaris.
Banyak ragam dan bentuk penggaris yang digunakan pada proses pembuatan komik sesuai
kebutuhan pembuat komik, antara lain penggaris mika, penggaris siku, busur maupun
penggaris mistar. Penggaris berfungsi membentuk garis yang dibutuhkan untuk membuat strip
– strip kolom pada komik.

Anda mungkin juga menyukai