u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 143/Pid.B-LH/2019/PN Klk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Kuala Kapuas Kelas II yang mengadili perkara pidana
pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dibawah ini dalam perkara Terdakwa :
do
gu
Nama lengkap : MUHAMAD PUNDING JAHARI Bin JAHARI
(Alm);
In
A
Tempat lahir : Jabiren;
Umur atau tanggal lahir : 53 tahun / 07 Agustus 1965;
ah
lik
Jenis kelamin : Laki-Laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : UPT Anjir Pulang Pisau Rt. 001 Rw. 000
am
ub
Kelurahan Anjir Pulang Pisau Kecamatan
Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau
ep
Propinsi Kalimantan Tengah;
k
Agama : Islam;
ah
Pekerjaan : Petani;
R
si
Terdakwa dalam perkara ini tidak dilakukan penahanan;
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasihat Hukumnya yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
LH/2019/PN Klk tertanggal 24 Juni 2019, tentang penetapan Hari Sidang dalam
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Telah mendengar keterangan Saksi-Saksi, Ahli-Ahli, dan Terdakwa, serta
si
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Telah mendengar tuntutan pidana Penuntut Umum Reg. Perk. No. : PDM-
ne
ng
60/Eku.2/Kpuas/0719 tertanggal 11 September 2019, yang pada pokoknya
menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus:
1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD PUNDING. J Bin JAHARI (Alm) terbukti
do
gu
secara sah dan meyakinkan bersalah “secara tidak sah yang mengerjakan,
menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai lahan perkebunan”
In
A
sebagaimana diatur dalam Pasal 107 huruf (a) Jo Pasal 55 huruf (a) UU RI
No.39 tahun 2014 tentang Perkebunan , dalam dakwaan Jaksa Penuntut
ah
lik
Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MUHAMAD PUNDING. J Bin JAHARI
(Alm) dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan
am
ub
dengan perintah terdakwa segera ditahan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
ep
- 1 (satu) unit Excavator PC 200, Merk Komatsu PC200, warna kuning;
k
si
pekerjaan persiapan lahan kebun sawit, dengan nomor :
CLD/019/VIII/2018, tanggal 1 Agustus 2018 antara Sdr. TIMBUL SINAGA
ne
ng
do
gu
lik
ub
- 1 (satu) buah gunting pemotong kabel warna hijau dengan pegangan dililit
karet warna hitam;
ka
4. Menetapkan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
ah
rupiah);
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim agar terhadap diri Terdakwa
si
dijatuhi putusan sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD PUNDING JAHARI Bin JAHARI (Alm) tidak
ne
ng
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan dalam surat dakwaan Penuntut Umum;
2. Membebaskan Terdakwa karena itu dari dakwaan (vrijspraak) atau setidak-
do
gu
tidaknya menyatakan Terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum
(onslag van recht vervolging);
In
A
3. Memulihkan segala hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan serta harkat
dan martabatnya;
ah
lik
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan tertulis dari Penasihat Hukum
Terdakwa tersebut, Penuntut Umum menyatakan tetap telah mengajukan Jawaban
am
ub
atas pembelaan tersebut (replik) secara tertulis tertanggal 24 September 2019
yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya semula, dan Penasihat
ep
Hukum Terdakwa secara tertulis menyampaikan tanggapan (duplik) tertanggal 01
k
Oktober 2019;
ah
si
dakwaan telah melakukan tin dak pidana sebagaimana diuraikan dalam Surat
Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara : PDM-60/Euh.1/06/2019 tertanggal
ne
ng
do
gu
hari, tanggal dan bulan yang sudah tidak dapat diingat lagi oleh terdakwa di
pertengahan tahun 2012 sampai dengan akhir tahun 2018, atau setidak-tidaknya
In
diwaktu lain di pertengahan tahun 2012 sampai dengan akhir tahun 2018,
A
lik
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kuala Kapuas, dilarang
secara tidak sah yang mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau
m
ub
- Bahwa pada awalnya pada pertengahan tahun 2012 sampai dengan akhir
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mandomai Kecamatan Kapuas Barat sejak tahun 2012 sampai tahun 2014
si
dengan harga yang bervariasi mulai dengan harga terendah senilai
Rp.2.000.000 (dua juta rupiah) dan sampai harga tertinggi senilai
ne
ng
Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah), dimana terdakwa membayar lahan
atau tanah di kelurahan Mandomai dengan luas kurang lebih 1.300 (seribu tiga
ratus) hektar tersebut menggunakan uang terdakwa sendiri dengan total
do
gu
pembayaran atau ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000.000 (Lima Miliyar Rupiah);
- Bahwa terdakwa dalam melakukan kegiatan perkebunan kelapa sawit tersebu t
In
A
dimulai pada tanggal yang sudah tidak dapat dapat diingat lagi oleh terdakwa
pada bulan Februari 2013 berupa Bloking keliling dengan menggunakan alat
ah
lik
berat, kemudian pada tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi oleh
terdakwa pada bulan September 2013 pada saat kegiatan Bloking akan
selesai terdakwa bertemu dengan saksi TIMBUL SINAGA dimana saat itu
am
ub
terjadi pembicaraan tentang kerja sama dibidang perkebunan kelapa sawit
yaitu rencana bagi hasil akan tetapi belum disetujui nominalnya antara
ep
terdakwa dan saksi TIMBUL SINAGA dan kemudian saksi TIMBUL SINAGA
k
saat ini dimana uang atau modal yang dikeluarkan oleh saksi TIMBUL SINAGA
R
si
sekitar Rp.12.000.000.000 (Dua Belas Miliyar Rupiah) untuk kegiatan kebun
kelapa sawit yang dikelola oleh terdakwa dimana uang atau modal dari saksi
ne
ng
do
gu
lik
sudah tidak dapat diingat lagi oleh terdakwa pada bulan Maret 2016
penanaman kelapa sawit dimulai semua di wilayah Kelurahan Mandomai,
m
ub
saksi TIMBUL SINAGA di wilayah Kapuas Barat kurang lebih seluas 1.300
ep
(seribu tiga ratus) Hektar, dimana sampai sekarang kegiatan perkebunan yang
ah
terdakwa kerjakan berupa penanaman seluas kurang lebih 278 (dua ratus
R
tujuh puluh delapan) Hektar, pembibitan seluas kurang lebih 4 (empat ) Hektar,
es
dan yang sudah dilakukan Land Clearing seluas kurang lebih 50 (lima puluh)
M
ng
Hektar;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalam melakukan pengerjaan dan kegiatan perkebunan kelapa sawit
si
milik saksi TIMBUL SINAGA tersebut terdakwa menggunakan sarana atau alat
berupa 2 (dua) unit alat berat Excavator KOMATSU PC 200 milik saksi
ne
ng
TIMBUL SINAGA, 1 (satu) unit alat berat Excavator KOMATSU PC 200 milik
saksi HARSON yang disewa dari Dinas Pekerjaan Umum Palangkaraya, 4
(empat) unit alat berat Excavator HATCHI PC 200 milik sdr OSIS yang kontrak
do
gu
kerjanya melalui terdakwa sendiri;
- Bahwa Karyawan atau pekerja yang ikut membantu terdakwa dalam
In
A
pengerjaan dan kegiatan perkebunan kelapa sawit milik saksi TIMBUL
SINAGA di Kelurahan Mandomai antara lain 1 (satu) Manager sdr.DEDI, 1
ah
lik
(satu) asisten kebun / kepala kebun saksi MARTIN SITANGGANG, 1 (satu)
Mandor Pembibitan saksi RUDY, 1 (satu) Mandor Land Clearing/(LC) sdr.
SYAHYAGO, 1 (satu) Mandor perawatan sdr RUDI, dan 15 (lima belas)
am
ub
Karyawan perawatan, 4 (empat) orang karyawan pembibitan, 6 (enam) orang
tenaga borongan yang bekerja dibagian penanaman, 2 (dua) orang security,
ep
dan 2 (dua) orang Penjaga keamanan yang kesemuannya karyawan/pekerja di
k
- Bahwa lahan atau tanah di kelurahan Mandomai milik terdakwa dan saksi
R
si
TIMBUL SINAGA tersebut sampai dengan saat ini belum memiliki perijinan
apapun, baik itu Izin Usaha Perkebunan (IUP) ataupun Surat Tanda Daftar
ne
ng
Budidaya (STDB) dan tidak berbadan hukum, bahwa dasar terdakwa dapat
melakukan kegiatan dan pengerjaan lahan di kelurahan Mandomai tersebut
do
gu
SPPT, 8 (delapan) SPPT dibuat ditahun 2005, 3 (tiga) SPPT dibuat pada tahun
2012, dan sebanyak 598 (lima ratus sebilan puluh delapan) SPPT dibuat
ah
lik
ditahun 2015 jadi yang kesemuannya dengan total luas 1.300 (seribu tiga
ratus) hektar;
m
ub
Perkebunan;
ep
sudah mengerti akan maksud dari dakwaan itu, dan Terdakwa maupun Pen asihat
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa atas nota keberatan / eksepsi Penasihat Hukum
si
Terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan pendapatnya tertanggal 09
Juli 2019;
ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keberatan/eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa,
Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela Nomor 143/Pid.B-LH/2019/PN Klk
tertanggal 18 Juli 2019, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
do
gu
1. Menolak Keberatan / Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa untuk seluruhnya;
2. Memerintahkan pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa dilanjutkan;
In
A
3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dakwaan tersebut di
ah
lik
atas, Penuntut Umum telah menghadirkan 8 (delapan) orang Saksi dan 3 (tiga)
orang Ahli dalam persidangan, yang masing-masing memberikan keterangan
sebagai berikut :
am
ub
1. Saksi Ir. TIMBUL SINAGA Bin SAHALA SINAGA, M.Hum., di bawah janji
yang pada pokoknya menerangkan :
ep
- Bahwa yang Saksi ketahui sehubung perkara Terdakwa yang dilaporkan
k
si
setelah diberitahu oleh Terdakwa karena antara Saksi dan Terdakwa bermitra
atau kerja sama melakukan budidaya perkebunan bersama sama masyarakat;
ne
ng
- Bahwa kerja sama antara Saksi dan Terdakwa untuk melakukan budidaya
perkebunan tersebut, awal pertemuan dan kerjasamanya untuk melakukan
do
gu
tempat Terdakwa;
- Bahwa Terdakwa tidak memiliki perkebunan dan juga bukan seorang
ah
lik
pengusaha, Terdakwa adalah petani biasa dan Saksi juga tidak memiliki
perusahaan, intinya antara Saksi dan Sdr. Terdakwa bekerjasama untuk
m
ub
- Bahwa yang mengelola atau mengkoordinir selama ini adalah Terdakwa sejak
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan dilakukan ganti rugi oleh Terdakwa,
si
dan pemiliknya tersebut juga bekerja atau sebagai pekerja di perkebunan
tersebut;
ne
ng
- Bahwa selama ini Terdakwa ada mempunyai tempat / kantor serta karyawan,
dan Saksi pernah turun ke lapangan;
- Bahwa untuk izin perkebunan tidak ada untuk budidaya perkebunan tersebu t,
do
gu
tetapi untuk kelompok tani sudah terbentuk;
- Bahwa alat yang dipergunakan untuk melakukan aktifitas pembukaan lahan
In
A
adalah alat berat Excavator sebanyak 2 (dua) unit yang disewa oleh Terdakwa,
tetapi Saksi tidak mengetahui disewa dimana;
ah
lik
- Bahwa yang Saksi ketahui untuk ganti rugi yang dilakukan Terdakwa dengan
areal 1.300 (seribu tiga ratus) hektar tersebut adalah sebanyak 608 buah Surat
Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan dilakukan secara bertahap sejak
am
ub
tahun2012-2015;
- Bahwa sebelum adanya pengakuan dari PT. Kapuas Sawit Sejahtera pada
ep
September 2018, semua lahan dikuasai oleh Terdakwa sebagaimana Su rat
k
mediasi oleh aparat, PT. Kapuas Sawit Sejahtera tidak memiliki Surat
R
si
Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) terhadap lahan yang diganti rugi oleh
Terdakwa;
ne
ng
- Bahwa sepengetahuan Saksi, areal seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar
tersebut belum keseluruhan ditanami sawit, areal yang sudah ditanami sawit
do
gu
baru seluas 400 (empat ratus) hektar, sementara sisanya ada yang diserobot
dan dirusak oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
In
- Bahwa terkait legalitas atas lahan masyarakat yang di bebaskan sejak 2013
A
berupa Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT), dan tidak ada pihak-pihak
yang keberatan hingga dilakukannya Land Clearing dari tahun 2013 s/d tah u n
ah
lik
ub
dan kalau untuk budidaya dilakukan pendaftaran yaitu Surat Tanda Daftar
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sepengetahuan Saksi, yang bisa membuat pengakuan adalah badan
si
usaha yang mempunyai Hak Guna Usaha (HGU);
- Bahwa Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan surat-surat yang
ne
ng
pernah Saksi lihat masih terdapat atas nama pemilik asal sekitar 28 (dua puluh
delapan) Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan lahan yang sudah
diganti-rugi, pemiliknyapun dibawa kerjasama untuk mengerjakan lahan
do
gu
tersebut sehingga para pekerja yang ikut hampir 99.9% adalah warga sekitar
dan pemilik lahan;
In
A
- Bahwa luas lahan yang sudah ditanami sawit sekitar 400 (empat ratus) hektar,
akan tetapi belum menghasilkan;
ah
lik
- Bahwa antara Saksi dan Terdakwa pada saat menyerahkan sejumlah uang
Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) tidak ada melakukan suatu perjanjian,
dan melakukan kerja sama tersebut secara lisan;
am
ub
- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2010 karena pada waktu itu
ada perkebunan PT. Graha Inti Jaya yang rencananya membuka Plasma
ep
1.300 (seribu tiga ratus) hektar tetapi hasil tidak maksimal dan masyarakat
k
- Bahwa lahan masyarakat yang telah diganti rugi oleh Terdakwa semula ada
R
si
tanaman di atasnya seperti pohon sengon dan ada juga persawahan milik
masyarakat;
ne
ng
- Bahwa uang Saksi dan uang Sdr. Terdakwa juga ada dalam kerjasama
tersebut;
do
gu
- Bahwa pada saat adanya permasalahan dengan PT. Kapuas Sawit Sejahtera,
Saksi tidak ada bertemu dengan pimpinan PT. Kapuas Sawit Sejahtera
In
tersebut;
A
- Bahwa pada saat Saksi awal bertemu dengan Terdakwa, tidak ada bentuk
kerjasama yang disepakati ataupun yan g direncanakan;
ah
lik
- Bahwa pada saat ada permasalahan antara PT. Kapuas Sawit Sejahtera
dengan Terdakwa tersebut, Saksi tidak ada di lokasi pada saat ada
m
ub
- Bahwa terkait masalah lain Terdakwa untuk mengelola lahan tersebut tidak
ep
- Bahwa lahan yang dibebaskan tidak atas nama Terdakwa dan masih atas
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ganti rugi dilakukan dengan jual beli antara Terdakwa dan masyarakat
si
dengan harga perhektar secara cash dengan bukti kwitansi, tetapi tidak melalui
notaris dan balik nama melalui notaris Saksi tidak tahu;
ne
ng
- Bahwa Saksi tidak pernah melihat secara langsung tentang ganti rugi yang
dilakukan Terdakwa, Saksi hanya menerima laporan saja dari Terdakwa dan
Saksi melihat kwintansi dan juga pernah melihat ke lokasi;
do
-
gu
Bahwa luas lahan yang diakui oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera di atas lahan
yang telah dilakukan ganti rugi oleh Terdakwa adalah seluas 400 (empat ratus)
In
A
hektar dan yang dirusak sekitar 50 (lima puluh) hektar, dimana ganti rugi
kepada masyarakat sejak tahun 2012 dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera tidak
ah
lik
ada pada waktu itu;
- Bahwa setelah menerima laporan dari Sdr. Terdakwa dan menanyakan
masalah tersebut, sepengetahuan Saksi ada Terdakwa menghubungi
am
ub
Kecamatan setempat yang mengatakan kalau PT. Kapuas Sawit Sejahtera
juga mengklaim kalau ada memiliki lain arahan dari Bupati Kapuas;
ep
- Bahwa masyarakat yang menerima ganti rugi dan sebagai pekerja di lahan
k
tersebut marah karena mereka sebagai pemilik lahan tersebut dan juga
ah
si
- Bahwa penanaman sawit di atas lahan tersebut dilakukan sejak tahun 2 014 di
atas lahan seluas 400 (empat ratus) hektar, dan tidak ada warga masyarakat
ne
ng
do
gu
lik
ub
masih sebagai Lurah di Kelurahan Mandomai sejak tahun 2014 – Mei 2019;
ep
- Bahwa yang Saksi ketahui pada tahun 2015, Terdakwa bersama dengan
ah
yang telah dilakukan ganti rugi (jual beli) oleh Terdakwa, dan dari pihak PT.
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikeluarkan Bupati Kapuas di atas lahan yang digarap dan dikelola Terdakwa
si
termasuk dalam izin arahan milik PT. Kapuas Sawit Sejahtera tersebut;
- Bahwa yang Saksi lakukan atas adanya permasalahan tersebut, ada dilakukan
ne
ng
pertemuan dengan masyarakat dan mereka menjelaskan lahan tersebut
dimiliki oleh Terdakwa dimana pembebasan lahan seluas 1.300 (seribu tiga
ratus) hektar yang terbagi beberapa handel, dan Terdakwa sudah memblok
do
gu
lahan tersebut, lahan masyarakat yang sudah dijual belikan kepada Terdakwa;
- Bahwa pada saat melakukan ganti rugi terhadap lahan milik masyarakat
In
A
tersebut, Saksi selaku Lurah di Kelurahan Mandomai tidak dilibatkan dalam hal
ganti rugi / jual beli lahan masyarakat yang dilakukan Terdakwa tersebut;
ah
lik
- Bahwa Terdakwa memiliki Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) atas
nama masyarakat tersebut sejak tahun 2015, Terdakwa bekerja sama dengan
masyarakat untuk mengelola kebun sawit yang sebagian sudah mulai
am
ub
dilakukan Terdakwa bersama masyarakat;
- Bahwa Saksi tidak tahu, selain dengan masyarakat apakah Terdakwa juga ada
ep
kerjasama dengan pihak lain atau tidak;
k
- Bahwa untuk izin Terdakwa atas pengelolaan tersebut Saksi tidak tahu dan
ah
tidak memahami, karena lahan yang telah diganti rugi Terdakwa semuanya
R
si
rata-rata milik teman-teman Terdakwa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa ganti rugi yang diberikan Terdakwa
ne
ng
do
gu
yaitu PT. Wira Usahatama Lestari dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera, dan izin
mereka peroleh dari Bupati Kapuas sedan gkan di Kelurahan tidak ada lain;
In
- Bahwa sepengetahuan Saksi, diatas lahan yang telah diganti rugi Terdakwa /
A
lokasi budidaya sebagian sudah ada ditanami sawit, akan tetapi belum ada
hasil dan mereka pada tahun 2019 baru memiliki kelompok tani;
ah
lik
- Bahwa Saksi sejak bulan Mei 2019 tidak lagi menjabat sebagai Lurah di
Kelurahan Mandomai lagi;
m
ub
- Bahwa pada saat sebagai Lurah, Saksi tidak mengetahui mengenai legalitas
lahan tersebut karena mekanisme permohonan dilanjutkan ke perizinan
ka
Kabupaten Kapuas;
ep
- Bahwa yang Saksi lakukan sejak mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh
es
Terdakwa tersebut, Saksi hanya melihat saja kegiatan tersebut dan Saksi ada
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terbentuklah 2 (dua) kelompok tani karena kelompok tani merupakan langkah
si
awal atau dasar untuk mengurus perizinan berkaitan dengan lahan yang
dimiliki oleh Terdakwa;
ne
ng
- Bahwa adanya sengketa antara PT. Kapuas Sawit Sejahtera dengan
Terdakwa, Saksi sebagai aparat di Desa tersebut memberikan arahan dan
menyarankan agar tidak terjadi tumpang tindih di antara lahan mereka karena
do
gu
izin arahan bukan berarti serta merta sebagai pemilik lahan;
- Bahwa ada dilakukan pertemuan atau mediasi di tingkat Tripika, yang dalam
In
A
mediasi tersebut ditetapkan agar tidak ada aktifitas di atas lahan yang kena
sengketa, akan tetap tidak diindahkan dan tetap menggarap lahan tersebut;
ah
lik
- Bahwa pada saat mediasi sudah mengetah ui kalau Terdakwa tidak memiliki
legalitas perizinan, sedangkan PT. Kapuas Sawit Sejahtera ada izin lokasi dan
izin arahan;
am
ub
- Bahwa pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera tidak pernah meminta kepada pih ak
Desa terhadap lokasi yang tumpang tindih dengan milik Sdr. Terdakwa
ep
tersebut;
k
melepaskan Hak Atas Tanahnya kepada PT. Kapuas Sawit Sejahtera adalah
R
si
Sdr. ALAN dan Sdr. SURIYAN;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, selama ini tidak ada masalah atas Surat
ne
ng
Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) tanah warga yang dijual dan digan ti ru gi
oleh Terdakwa, sedangkan sebelum dijual di atas lahan mereka ada yang
do
gu
berkebun sengon;
- Bahwa yang Saksi ketahui tanah yang telah dilakukan ganti rugi oleh
In
Terdakwa dan juga PT. Kapuas Sawit Sejahtera adalah tanah milik
A
lik
ub
- Bahwa untuk masalah Izin / SIUP, Saksi tidak mengetahui karena izin itu dari
Dinas Perizinan Terpadu Kapuas;
ka
- Bahwa di lahan tersebut ada tanaman sawitnya, dan ada aktifitas alat berat
ep
juga;
ah
- Bahwa Saksi tidak mengetahui dalam kelompok tani berapa luas lahannya;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi kenal dengan saudara Sdr. Nadi dan Sdr. Apong yang masih
si
warga masyarakat wilayah Saksi;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui lokasi ataupun berapa banyak tanah milik Sdr.
ne
ng
Nadi;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui dan tidak pernah dilibatkan dalam penggantian
rugi yang dilakukan oleh Terdakwa dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
do
-
gu
Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pembebasan atas lahan milik warga
oleh Terdakwa tersebut tidak ada masalah, dan diketahui adanya masalah
In
A
setelah PT. Kapuas Sawit Sejahtera melakukan penggarapan di atas lahan
yang telah diganti rugi oleh Terdakwa yang juga diganti rugi oleh PT. Kapuas
ah
lik
Sawit Sejahtera;
- Bahwa pada saat mediasi Sdr. Nadi mengaku menjual lahan hanya kepada
PT. Kapuas Sawit Sejahtera dan Saksi juga tidak mengetahui letak lahan
am
ub
yang dijual kepada PT. Kapuas Sawit Sejahtera dan kepada Terdakwa
tersebut, yang saya dengar lahan tersebut tumpang tindih;
ep
- Bahwa Saksi tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada Sdr. Nadi;
k
adanya PT. Kapuas Sawit Sejahtera masuk, dan telah didaftarkan di Balai
R
si
Tani Kapuas Barat;
- Bahwa yang Saksi dengar, Terdakwa ada bekerjasama dengan pihak lain
ne
ng
do
gu
3. Saksi RIYANTO Bin GIMIN (Alm), dibawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan :
ah
lik
- Bahwa yang Saksi ketahui dalam perkara Terdakwa ini terkait masalah
sengketa tanah Terdakwa;
m
ub
Excavator tersebut sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) per hektar;
es
- Bahwa luas keseluruhan lahan yang dikerjakan Saksi tidak tahu, namu n yan g
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang digunakan adalah milik Dinas PU Kota Palangka Raya yang disewa oleh
si
Sdr. NURHADI selama 1 (satu) bulan dengan sewa Rp. 1.400.000,- (satu juta
empat ratus ribu rupiah) perharinya;
ne
ng
- Bahwa lahan yang Saksi kerjakan dengan menggunakan Excavator tersebut,
katanya milik perkebunan tersebut Sdr. Timbul Sinaga;
- Bahwa sebagai operator operasional ada 3 (tiga) orang dan pada saat
do
gu
kejadian Saksi tidak ada di lokasi;
- Bahwa Saksi masih ingat dengan kejadian pada bulan September 2018;
In
A
- Bahwa setahu Saksi, di lokasi itu ada tanaman sawitnya;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui tentang masalah antara Terdakwa dengan PT.
ah
lik
Kapuas Sawit Sejahtera;
- Bahwa Saksi mengetahui penahanan alat berat Excavator oleh pihak
kepolisian, tetapi Saksi saat itu tidak ada di lokasi;
am
ub
- Bahwa alat berat yang Saksi pergunakan adalah Excavator milik Dinas PU
Kota Palangkaraya, dengan Merk KOMATSU;
ep
- Bahwa setahu Saksi, alat berat tersebut dibawa Kepolres Kapuas;
k
- Bahwa yang menyewa alat berat itu Sdr. NURHADI, bukan karyawan
ah
Terdakwa, dan Saksi tidak pernah bertemu dengan Terdakwa karena yang
R
si
standby di lokasi adalah Sdr. NURHADI dan Sdr. MUSTOFA;
- Bahwa Saksi masuk ke lokasi lahan tersebut melalui gerbang PT. Graha Inti
ne
ng
do
gu
Sdr. NURHADI;
- Bahwa upah Saksi juga sudah dibayarkan oleh Sdr. NURHADI;
In
- Bahwa sepengetahuan Saksi, alat berat tersebut boleh disewakan dan atas
A
izin dari Kabit dan Kadis, dan uang sewa untuk perbaikan alat tersebut;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
ah
lik
ub
- Bahwa yang Saksi ketahui dalam perkara tersebut yaitu antara Terdakwa
ep
- Bahwa Saksi sudah lama kenal dengan Terdakwa dan Saksi bekerja dengan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa tugas Saksi melakukan pengawasan di lokasi baik yang ada tanaman
si
sawit ataupun tidak, dan Saksi menerima upah sebesar Rp. 4.000.000, (empat
juta rupiah) perbulannya;
ne
ng
- Bahwa letak lokasi perkebunan milik Terdakwa tersebut di Kelurahan
Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat;
- Bahwa luas lahan yang dikelola oleh Terdakwa sebesar 1.300 (seribu tiga
do
gu
ratus) hektar, dan pekerjanya ada 30 (tiga puluh) orang;
- Bahwa lahan yang sudah ditanami sawit di lokasi tersebut ada sekitar 400
In
A
(empat ratus) hektar yang izin masih tahap penggarapan;
- Bahwa yang Saksi ketahui, penggarapan atau penanaman dilakukan sejak
ah
lik
tahun 2016, tetapi sawit belum ada menghasilkan;
- Bahwa Terdakwa tidak mempunyai perusahaan , dan untuk Budidaya juga
tidak ada izin dan yang ada itu adalah kelompok tani saja;
am
ub
- Bahwa Saksi tidak kenal dan mengetahui pekerjaan orang bernama TIMBUL
SINAGA;
ep
- Bahwa Saksi mengetahui kedatangan pihak Polres Kapuas yang datang ke
k
- Bahwa untuk mediasi dalam perkara tersebut Saksi tidak ikut, hanya
R
si
diberitahukan oleh Terdakwa, dan Saksi juga tidak paham dengan mediasi
tersebut;
ne
ng
- Bahwa setelah adanya mediasi antara Terdakwa dan PT. Kapuas Sawit
Sejahtera tidak ada penyelesaian, dan tidak ada juga teguran dari Pemerintah
do
gu
Daerah atau Polres dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera tetap melakukan
aktifitasnya;
In
- Bahwa Saksi sudah pernah dilaporkan kepada instansi terkait, akan tetapi
A
tidak ada tanggapan dari PT. Kapuas Sawit Sejahtera, walaupun dari
Kementerian Hukum dan HAM menyatakan agar PT. Kapuas Sawit Sejahtera
ah
lik
ub
tanaman sawit sekitar 300 (tiga ratu) hektar dan hingga 400 (empat ratus)
hektar di tahun 2018 tersebut;
ka
- Bahwa Saksi pernah bergabung dengan PT. Astra dalam hal perkebunan akan
ep
- Bahwa awal Saksi bergabung waktu itu Saksi sendiri yang datang ke
R
Terdakwa, dan sejak tahun 2017 Saksi bergabung dan di lahan tersebut sudah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa ada membentuk kelompok tani, dan hal tersebut Saksi juga
si
yang menyarankan agar membentuk kelompok tani tersebut;
- Bahwa Saksi kenal Sdr. NADI sebagai pemilik lahan dan juga ikut sebagai
ne
ng
kelompok tani;
- Bahwa sepengetahuan Sakis, yang digarap PT. Kapuas Sawit Sejahtera
diantaranya di Handil Sei Bilu, Handil Simpang Pinang, Handil Sei Garan tu ng,
do
gu
Handil Sei Jangkit, Handil Saka Tampak, Handil Sei Tampak, Handil Simpang
Pakahum, Handil Simpang Bunut, Handil Saka Asin dan Handil Sei
In
A
Sanggalang;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
ah
lik
Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi yang diberikan tersebut benar
dan Terdakwa tidak keberatan;
am
ub
5. Saksi RUDY I.R. Alias RUDY ISHAK Alias PAK LINDA Bin ISHAK Alm,
ep
dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan :
k
- Bahwa Saksi ikut bekerja dengan Terdakwa yang semula sebagai pengantar
ah
si
dengan gaji 2,6 juta / bulan dan Saksi digaji oleh Martin Sitanggang;
- Bahwa letak lahan yang dilakukan pembibitan yang Saksi awasi berada di
ne
ng
Desa Mandomai, dan pekerja lain yang ikut bekerja ada 8 (delapan) orang dan
jumlah pekerja Terdakwa ada 30 (tiga puluh) orang;
do
gu
- Bahwa Saksi masuk bergabung dengan Terdakwa tersebut pada tahu n 2013;
- Bahwa Saksi tidak memiliki lahan di lokasi tersebut;
In
- Bahwa pembibitan dilakukan sejak tahun 2017, tetapi Saksi tidak mengetahui
A
lik
ub
hektar, tetapi tidak semua ditanami sawit dan yang ditanami baru 400 (empat
ratus) hektar;
ka
- Bahwa Saksi tidak tahu berapa luas lahan yang digarap PT. KAPUAS SAWIT
ep
SEJAHTERA;
ah
- Bahwa Saksi tidak mengetahui masalah lain yang dimiliki oleh Terdakwa, dan
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa yang bekerja dengan Terdakwa semua orang yang memiliki lahan,
si
kecuali Saksi dan Sdr. Martin Sitanggang;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
ne
ng
Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi yang diberikan tersebut benar
dan Terdakwa tidak keberatan;
6. Saksi SUGIARTO, SP Bin TUGIMAN, dibawah sumpah yang pada pokoknya
do
gu
menerangkan :
- Bahwa Saksi diminta menjadi saksi dalam perkara ini sehubungan Terdakwa
In
A
yang melakukan penggarapan di atas lahan milik PT. KAPUAS SAWIT
SEJAHTERA;
ah
lik
- Bahwa Saksi bekerja di PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA sebagai projeck
manager;
- Bahwa sepengetahuan Saksi, PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA sejak
am
ub
tahun 2014 mempunyai izin arahan izin lokasi, izin penggarapan (LC /
Land Clearing) dan juga SIUP dari pemerintahan daerah tahun 2018,
ep
untuk penggarapan sudah dimulai tahun 2016 hingga pembibitan;
k
- Bahwa Terdakwa tidak memilki izin atas lahan yang digarapnya dan Sdr.
ah
si
- Bahwa yang melaporkan masalah Terdakwa ke Polres Kapuas adalah Saksi
sendiri tahun 2019 ini;
ne
ng
do
gu
KAPUAS SAWIT SEJAHTERA yang memiliki izin arahan, dan pihak Polres
juga mengamankan alat berat (excavator) yang ada di lahan tersebut;
In
- Bahwa Saksi tidak mengetahui luas lahan yang digarap oleh Sdr. Terdakwa
A
tersebut;
- Bahwa yang Saksi ketahui tentang perizinan PT. KAPUAS SAWIT
ah
lik
SEJAHTERA yaitu izin yang di miliki oleh PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA
berarti tidak ada lagi izin untuk yang lain ;
m
ub
melakukan sosialisasi;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang diinventarisir PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA dan Terdakwa
si
melakukan penanaman pada tahun 2016;
- Bahwa Saksi tidak pernah menerima panggilan / undangan dari Kementerian
ne
ng
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui adanya hasil mediasi yang dilakukan unsur
Tripika;
do
-
gu
Bahwa Saksi tidak mengetahui alas hak yang dimiliki oleh PT. KAPUAS
SAWIT SEJAHTERA, begitu juga dengan masalah Undang-Undang
In
A
Perkebunan Saksi kurang mengetahui, PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA
boleh menggarap karena mempunyai izin Land Clearing (LC);
ah
lik
- Bahwa tugas Saksi di PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA adalah sosialisasi
untuk pembukaan lahan dan pengawasan terhadap kerja alat berat di lokasi
PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA;
am
ub
- Bahwa pada tahun 2016 Saksi ke lokasi lahan milik Terdakwa melihat
pembibitan dan kegiatan tersebut berada dalam izin lokasi dari PT.
ep
KAPUAS SAWIT SEJAHTERA sebagaimana izin lokasi;
k
- Bahwa Saksi lupa kapan akta pendirian PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA
ah
tersebut;
R
si
- Bahwa sepengetahuan Saksi, letak lokasi lahan yang dimiliki oleh PT.
KAPUAS SAWIT SEJAHTERA berada di Kelurahan Mandomai dan letak
ne
ng
lahan pembibitan milik Terdakwa seluas 400 (empat ratus) hektar juga di
Kelurahan Mandomai (Sei. Garantung);
do
gu
- Bahwa Saksi kenal dengan Sayago dan Istrinya adalah yang menjual lahannya
dengan PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA yang pada waktu itu dilakukan di
In
kantor PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA;
A
- Bahwa luas lahan yang telah di bebaskan Saksi lupa, dan untuk pembebasan
lahan di Sei Garantung juga melibatkan Sdr. Sayago;
ah
lik
- Bahwa saudara Sdr. Sayago tersebut katanya Kepala Handel Sei Garantung;
- Bahwa sepengetahuan Saksi luasan untuk Izin Arahan/ lokasi 7.904 (tujuh ribu
m
ub
sembian ratus empat) Hektar, Izin Usaha Perkebunan 4.500 (empat ribu lima
ratus) hektar kemudian untuk IUP 4.562,49 (empat ribu lima ratus enam puluh
ka
- Bahwa berdasarkan IUP seluas 4.562,49 (empat ribu lima ratus enam puluh
ah
dua koma empat puluh sembilan) hektar tersebut belum seluruhnya dilakukan
R
dilakukan pembebasan itu seluas 3.500 (tiga ribu lima ratus) hektar;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui dan juga tidak pernah membaca surat dari
si
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut;
- Bahwa benar, sepengetahuan Saksi lahan yang digarap Sdr. Terdakwa
ne
ng
termasuk dalam area 3.500 (tiga ribu lima ratus) hektar tersebut;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi yang diberikan tersebut benar
do
gu
dan Terdakwa tidak keberatan;
7. Saksi YANIR, S.Sos Bin NUEL MASNU, dibawah janji yang pada pokoknya
In
A
menerangkan :
- Bahwa Saksi mengetahui lahan milik PT. Kapuas Sawit Sejahtera dan juga
ah
lik
mengetahui pembelian lahan dari PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
- Bahwa Saksi mengetahui karena Saksi sebagai Kepala Desa Anjir Kelampan
sejak tahun 2015 sampai sekarang;
am
ub
- Bahwa luas lahan PT. Kapuas Sawit Sejahtera yang berada di wilayah Anjir
Kelampan seluas 200 hektar untuk perkebunan sawit, dan Saksi juga
ep
mengetahui tentang izin yang dimiliki oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
k
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah ada lahan milik Sdr. Terdakwa di wilayah An jir
ah
si
pembebasan lahan;
- Bahwa Saksi mengetahui PT. Kapuas Sawit Sejahtera membeli atau
ne
ng
mengganti rugi lahan terhadap warga karena Surat Keterangan Tanah yang
dibebaskan dibuat oleh Saksi selaku Kepala Desa, dan Saksi kenal dengan
do
gu
warga yang menjual lahannya kepada PT. Kapuas Sawit Sejahtera tersebut;
- Bahwa yang mengeluarkan SPPT (surat pernyataan pemilik tanah) milik PT.
In
Kapuas Sawit Sejahtera adalah Kepala Desa (Saksi sendiri);
A
- Bahwa Terdakwa tidak pernah mengajukan izin untuk pembukaan lahan dan
pembebasan lahan tersebut;
ah
lik
ub
- Bahwa untuk kegiatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi tidak melihat secara
langsung akan tetapi Saksi melihat ada kegiatan disana karena Saksi sering
ka
lewat saat ke lahan milik Saksi yang berdekatan dengan lahan Terdakwa;
ep
- Bahwa kegiatan yang Saksi lihat berupa kegiatan Land Clearing (LC) tetapi
ah
Sejahtera;
M
ng
- Bahwa Saksi tidak mengetahui peristiwa pada bulan September 2018 tersebut;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa untuk melakukan pembukaan lahan dan pembebasan lahan minimal
si
melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, yang nantinya akan dilakukan
sosialisasi kepada warga masyarakat;
ne
ng
- Bahwa luas lahan yang digarap oleh Terdakwa secara pasti Saksi tidak
mengetahui, tetapi Saksi hanya mendengar luas lahan yang digarap Terdakwa
dan juga dari pengakuan Terdakwa seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar
do
gu
termasuk di anjir kelampan seluas 200 (dua ratus) hektar;
- Bahwa setiap ada perusahaan yang masuk di wilayah tersebut akan di
In
A
sosialisasikan kepada warga masyarakat;
- Bahwa proses pembuatan SPPT (Surat Pernyataan Pemilikan Tanah) PT.
ah
lik
Kapuas Sawit Sejahtera dilakukan bertahap dari tahun 2015 sampai tahun
2018;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui saat dilakukannya mediasi antara Sdr.
am
ub
Terdakwa dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera, hingga PT. Kapuas Sawit
Sejahtera melaporkan Terdakwa kepihak kepolisian;
ep
- Bahwa sepengetahuan Saksi, tidak ada warga yang keberatan atas ganti rugi
k
lahan tersebut;
ah
si
diantaranya Ketua Handel Sdr. Atay’
- Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Sdr. Atay juga menjual kepada PT.
ne
ng
do
gu
Sawit Sejahter;
- Bahwa Saksi melihat kegiatan Terdakwa menggarap lahannya itu sebelum
ah
lik
ub
Desa, dan sosialisasi untuk pembebasan lahan dulu Saksi juga tidak tah u dan
menurut Saksi kalau ada pihak perusahaan yang melakukan kegiatan terlebih
ka
- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang lebih dahulu menggarap ataupun
ah
- Bahwa Saksi pernah melihat atau mengetahui tentang izin perkebunan PT.
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa tidak ada Terdakwa melibatkan Saksi pada saat melakukan balik
si
nama atas SPPT (Surat Pernyataan Pemilikan Tanah) yang dimiliki;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
ne
ng
Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi yang diberikan tersebut benar
dan Terdakwa tidak keberatan;
8. Saksi HARSON, S.Hut Als Bapak KEVIN Bin GINTER SIMER (Alm),
do
gu
dibawah janji yang pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa Saksi memberikan keterangan sehubungan perkara Terdakwa yang
In
A
katanya tentang lahan yang Saksi garap / kerjakan;
- Bahwa Saksi bekerja mengerjakan lahan bersama Sdr. Nurhadi dilahan milik
ah
lik
Sdr. Ir. Timbul Sinaga, dengan menggunakan Excavator yang didatangkan
oleh Sdr. Nurhadi yang katanya disewa dari Dinas Pekerjaan Umum Kota
Palangka Raya;
am
ub
- Bahwa luas lahan yang Saksi kerjakan sebagaimana kontrak luas la h an yan g
dibuka 200 (dua ratus) hektar dengan biaya Rp. 4.500.000,- (empat juta lima
ep
ratus ribu rupiah) perhektar, dan telah dibayar seluas 20 (dua puluh) Hektar,
k
si
- Bahwa lahan seluas 20 (dua puluh) hektar tersebut dikerjakan selama 2 (dua)
minggu dan dikerjakan hingga malam hari;
ne
ng
- Bahwa pekerjaan tersebut ditawarkan oleh Sdr. Edi Sucipto yang beliau
sebagai Lurah Mandomai, Saksi hanya pernah mendengar nama Terdakwa
do
gu
lik
- Bahwa Saksi tidak pernah bertemu Terdakwa di lokasi yang pembukaan lahan
dilakukan;
m
ub
- Bahwa Saksi ke lokasi pada bulan Agustus 2018, di lokasi itu ada camp dan
bibit sawit yang ditunjukan oleh Sdr. Edy;
ka
- Bahwa pada saat Excavator dibawa oleh Anggota Polres Kapuas tersebut
ep
Saksi tidak ada di lokasi, dan menurut info yang Saksi terima alat berat beru pa
ah
Excavator tersebut dibawa karena lahan yang digarap seluas 20 (dua puluh)
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Saksi melakukan pembukaan lahan pengerjaannya dilakukan sekitar
R
bulan Juli – Agustus 2018, dan di sekitar Lokasi tidak ada aktifitas yang sama
si
dari pihak lain;
ne
ng
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada dasarnya
Terdakwa memberikan pendapat keterangan Saksi yang diberikan tersebut benar
dan Terdakwa tidak keberatan;
do
gu Menimbang, bahwa didalam persidangan, Penuntut Umum juga telah
mengajukan 1 (satu) orang Ahli dari ASN (Kementerian Pertanian Republik
In
A
Indonesia), yang bernama KISWANDHONO, SH.,MH. Bin SOEKISNO
TIRTOSUGONDO, dibawah sumpah telah memberikan pendapatnya sebagai
ah
lik
berikut :
- Bahwa Ahli sudah pernah memberikan keterangan sebagai Ahli sebelumnya;
- Bahwa Ahli bertugas pada Kemeterian Pertanian sejak tahun 2002 sampai
am
ub
sekarang di Jakarta;
- Bahwa dalam perkara Terdakwa ini yang akan Ahli jelaskan adalah keterkaitan
ep
perijinan yang ada di Kementerian yang itu Perijinan Perkebunan yang termuat
k
- Bahwa dalam Pasal 1 butir (3) UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan,
R
si
yang dimaksud Usaha Perkebunan adalah usaha yang menghasilkan baran g
dan/atau jasa Perkebunan;
ne
ng
- Bahwa maksud dan tujuan Ijin Usaha Perkebunan merupakan salah satu
syarat atau dasar bagi perusahaan perkebunan untuk melakukan usaha
do
gu
perkebunan;
- Bahwa bentuk perijinan yang harus dimiliki oleh pelaku usaha perkebunan
In
kelapa sawit, yaitu : Ijin Usaha Perkebunan yang terdiri dari 3 (tiga) jenis,
A
yaitu:
a. Ijin Usaha Perkebunan Budidaya (hanya kebunnya saja);
ah
lik
ub
dalam Pasal 21, Pasal 22 dan Pasal 23 Peraturan Menteri Pertanian Nomor
ep
- Bahwa kriteria minimal bagi pelaku usaha perkebunan yang wajib memiliki ijin
R
sawit) :
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. IUP-B : wajib dimiliki pelaku usaha perkebunan ketika lahan yang
si
dikelolanya 25 (dua puluh lima) hektar atau lebih Pasal 8 jo Pasal 17 ayat
(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 98/Permentan/OT.140/9/2013
ne
ng
Tahun 2013;
b. IUP-P : wajib dimiliki pelaku usaha perkebunan ketika pengolahan atau
pabriknya dapat mengolah 5 (lima) ton TBS per-jam Pasal 9 Peraturan
do
gu Menteri Pertanian Nomor : 98/Permentan/OT.140/9/2013 Tahun 2013;
c. IUP : wajib dimiliki pelaku usaha perkebunan sesuai Pasal 10 ayat (2) Jo
In
A
Pasal 17 Ayat (2) Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
98/Permentan/OT.140/9/2013 Tahun 2013;
ah
lik
- Bahwa Jenis Usaha Perkebunan diatur dalam Pasal 41 Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan;
- Bahwa Ijin yang diperlukan untuk seseorang melakukan usaha perkebunan
am
ub
kelapa sawit, yaitu IUP-B : wajib dimiliki pelaku usaha perkebunan ketika lahan
yang dikelolanya 25 (dua puluh lima) hektar atau lebih Pasal 8 jo Pasal 17 aya t
ep
(1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 98/Permentan/OT.140/9/2013 Tahun
k
2013;
ah
- Bahwa untuk lahan yang dikelola lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, yang
R
si
mengajukan harus berupa badan hukum / perusahaan, tidak diperbolehkan
perseorangan hal ini diatur dalam Pasal 21 Peraturan Menteri Pertanian
ne
ng
do
gu
lahan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar menurut Ahli tidak diperbolehkan,
karena sesuai Lampiran II Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
In
98/Permentan/OT.140/9/2013 Tahun 2013 jika luas lahannya lebih dari 25
A
(dua puluh lima) hektar wajib memiliki Ijin Usaha Perkebunan Budidaya atau
IUP-B;
ah
lik
ub
- Bahwa sanksi jika seorang pekebun tidak memiliki IUP-B, diatur dalam Pasal
ah
- Bahwa ada kerugian negara karena sebuah perusahaan tidak memiliki ijin
es
dalam melakukan usaha perkebunan, yaitu tidak ada pemasukan Negara dari
M
ng
pajak;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa ada kerugian bagi masyarakat karena sebuah perusahaan tidak
si
memiliki ijin dalam melakukan usaha perkebunan;
- Bahwa Undang-Undang No 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan memang
ne
ng
tidak menyebutkan secara rinci apa makna “secara tidak sah” menurut Pasal
107, karena klausul atau frase “secara tidak sah” bersifat “umum/general”, jadi
salah satunya yaitu tidak memiliki ijin;
do
-
gu
Bahwa Pasal 107 UU No 39/2014 tentang Perkebunan, Subjek Hukum juga
berlaku kepada Perorangan, karena Pasal 107 UU No. 39/2014 tentang
In
A
Perkebunan dalam pengertian “setiap orang” terdapat pada Pasal 1 butir 15
UU No. 39/2014 yaitu ‘Setiap orang adalah perseorangan atau korporasi, baik
ah
lik
- Bahwa frase “secara tidak sah” dalam Pasal 107 UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan dimaknai juga karena tidak memiliki alas hak atas tanah, karena
am
ub
hal ini terkait juga dengan Pasal 42 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan yaitu
“kegiatan usaha budidaya Tanaman Perkebunan dan/atau usaha Pengolahan
ep
Hasil Perkebunan sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) hanya dapat
k
si
- Bahwa frase “secara tidak sah” dalam pasal 107 UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan dimaknai juga dengan melakukan Usaha Perkebunan di atas
ne
ng
lahan milik orang lain, karena hal ini terkait dengan Pasal 42 UU No. 39/2014
tentang Perkebunan yaitu selain wajib memiliki izin, juga wajib memiliki hak
do
gu
atas tanah;
- Bahwa unsur dalam Pasal 107 butir ‘a’, ‘b’, ‘c’, dan ‘d’ UU No. 39/2014 tentan g
Perkebunan bersifat bisa kumulatif atau alternatif, karena ada frase “dan” dan
In
A
lik
ub
39/2014 selama 5 (lima) tahun, atau dengan kata lain jika masih memiliki ijin
ah
maka setiap orang wajib mengurus alas hak atas tanah dan sebaliknya, dan
R
diberi batas waktu sampai 17 Oktober 2019, ketika sudah 17 Oktober 2019
es
maka setiap orang wajib memiliki “alas hak atas tanah” juga “izin usaha
M
ng
perkebunan”;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa terhadap Pasal 114 ayat (2) UU No. 39/2014 tentang Perkebunan yang
si
menjadi subjek adalah korporasi, untuk subjek yang perseorangan jika tidak
memiliki STD-B (Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya),
ne
ng
maka untuk STD-B ditekankan kepada pemerintah daerah sebagai pemberi
izin dan bukan kewajiban Pekebun, jadi pemerintah daerah yang harus aktif
mendata pekebun dan memberikan STD-B. Jadi kalau pekebun tidak wajib
do
gu
memenuhi ketentuan Pasal 114 ayat (2) UU No. 39/2014 tentang Perkebunan;
- Bahwa pekebun memang tidak diberi toleransi, karena Pasal 114 ayat (2) UU
In
A
No. 39/2014 subjeknya hanya korporasi dan untuk STD-B pekebun diberikan
oleh pemerintah daerah sebagai pemberi izin dan perlu Ahli tekankan bahwa
ah
lik
STD-B bukan merupakan salah satu Izin Usaha Perkebu nan, sesuai pasal 7
Peraturan Menteri Pertanian No 98/Permentan/OT.140/9/2013 yaitu “Perizinan
Usaha Perkebunan terdiri atas IUP-B, IUP-P dan IUP”;
am
ub
- Bahwa pekebun yang melakukan usaha perkebunan dibawah 25 (dua puluh
lima) hektar dan tidak memiliki STD-B tidak bisa dijerat pidana dengan
ep
menggunakan Pasal 107 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan, karena seperti
k
usaha perkebunan;
R
si
- Bahwa untuk ijin penebangan seperti dalam Pasal 107 UU No. 39/2014
tentang Perkebunan tidak diatur lebih lanjut, karena bukan merupakan
ne
ng
do
gu
pertanyaan tersebut;
- Bahwa menurut pendapat Ahli bahwa Pasal 107 huruf a Jo Pasal 55 huruf a
ah
lik
UU No. 39/2014 tentang Perkebu nan masih berlaku, hanya saja ada
pengecualian untuk masyarakat hukum adat yang telah memenuhi persyaratan
m
ub
perkebunan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, maka masyarakat atau
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pekebun tersebut harus memiliki badan hukum, supaya dapat mengajukan
si
permohonan ijin usaha perkebunan;
- Bahwa yang dapat menjadi subjek hukum didalam Pasal 107 UU No. 39/2014
ne
ng
tentang Perkebunan dijelaskan dalam Pasal 1 butir 15 UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan yaitu “setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi,
baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum”;
do
-
gu
Bahwa unsur dalam Pasal 107 butir a UU No. 39/2014 tentang Perkebunan,
bisa bersifat kumulatif karena ada frase “dan” dan bisa juga alternatif karena
In
A
atau frase “atau”;
- Bahwa jika perseorangan tidak diperkenankan untuk mengajukan izin seperti
ah
lik
dimaksud, karena di dalam Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 menegaskan “Usaha Budidaya Tanaman
Perkebunan sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf a dengan luas
am
ub
kurang dari 25 (dua puluh lima) hektar dilakukan pendaftaran oleh
Bupati/Walikota;
ep
- Bahwa menurut Sdr. Saksi Ahli pemakn aan “Lahan Perkebunan” tersebut
k
apakah lahan yang sudah menjadi perkebunan atau lahan yang akan dijadikan
ah
perkebunan, hal ini diatur di dalam Pasal 1 butir 7 UU No. 39/2014 tentang
R
si
Perkebunan, yaitu “Lahan Perkebunan adalah bidang tanah yang digunakan
untuk Usaha Perkebunan”;
ne
ng
- Bahwa ada perbedaan antara Pasal 107 butir a UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan dan Pasal 107 butir b UU No. 39/2014 tentang Perkebunan, yaitu
do
gu
lik
ub
- Bahwa terkait ganti rugi /Imbalan tersebut terdapat di dalam penjelasan dari
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa jika dilakukan perseorangan, maka “kepemilikan saham” dapat berupa
si
bagi hasil;
- Bahwa menurut Ahli terkait Pasal 107 huruf a Jo Pasal 55 huruf a UU No.
ne
ng
39/2014 tentang Perkebunan dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi
tanggal 24 Agustus 2015 Nomor 138/PUU-XIII/2015 telah dikecualikan bagi
masyarakat hukum adat, ketika masyarakat hukum adat ini memiliki lahan
do
gu
perkebunan dengan luas diatas 25 (dua puluh lima) hektar kemudian dibagi -
bagi kepada anggota masyarakat hukum adat tersebut sehingga setiap
In
A
orangnya memiliki lahan perkebunan yang tidak lebih dari 25 (dua pulu h lim a)
hektar, maka tidak dapat dipidana karena melanggar pasal 107 huruf a Jo
ah
lik
pasal 55 huruf a UU No. 39/2014 tentang Perkebunan tersebut sepanjang
masyarakat hukum adat tersebut telah memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 31/PUU-V/2007;
am
ub
- Bahwa masyarakat hukum adat tersebut harus memohonkan izin usaha
perkebunannya, jika tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, maka tidak
ep
perlu izin, namun hanya STD-B saja;
k
si
dasar adalah Pasal 116 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan;
- Bahwa dalam Pasal 1 angka 3 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan, frase
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa Ahli mengetahui diminta menjadi Saksi Ahli dalam perkara ini, karena
diceritakan oleh Penyidik bahwa Terdakwa melakukan kegiatan usaha
ka
orang lain untuk “mengerjakan” sesuai frase di dalam Pasal 107 huruf a dan b
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ahli bahwa dalam KBBI “mengerjakan” mengandung makna “melakukan;
R
melaksanakan; menjalankan; berbuat sesuatu” jadi menurut Ahli
si
“menyuruh” juga dapat termasuk dalam “mengerjakan” sehingga yang
ne
ng
menyuruh maupun yang disuruh dapat dipidana;
- Bahwa yang dimaksud “memanen” dan/atau “memungut” seperti dalam pasal
107 huruf d UU No. 39/2014 tentang Perkebunan, adalah “memanen” dan/atau
do
gu
“memungut” seperti dalam pasal 107 huruf d UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan yaitu memetik hasil perkebunan tersebut ketika sudah dalam
In
A
masa panen perkebunan tersebut;
- Bahwa selama perkebunan tersebut adalah milik orang lain, maka pencuri juga
ah
lik
perkebunan ketika mengambil hasil dari perkebunan orang lain tersebut;
- Bahwa yang dimaksud “melakukan penebangan tanaman dalam kawasan
am
ub
Perkebunan” seperti dalam pasal 107 huruf c UU No. 39/2014 tentang
Perkebunan, yaitu didalam KBBI “penebangan” diartikan proses, cara,
ep
perbuatan menebang. Jadi setiap orang tidak boleh melakukan penebangan
k
tanaman dalam kawasan Perkebunan secara tidak sah atau dilakukan oleh
ah
orang lain yang tidak memiliki hak atas kawasan perkebunan tersebut;
R
si
- Bahwa Pasal 107 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan dapat diterapkan pada
orang yang melakukan pemortalan terhadap Lahan Perkebunan, karena
ne
ng
do
gu
lik
bahwa dalam Pasal 107 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan ini merupakan
langkah terkahir supaya masyarakat tertib dalam melakukan usaha
m
ub
perkebunan;
Menimbang, bahwa atas keterangan Ahli tersebut di atas, Terdakwa
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
S.Hut.,MP. Bin KEON SINAR, dibawah sumpah telah memberikan pendapatnya
si
sebagai berikut :
- Bahwa Ahli sebelumnya sudah pernah memberkan keterangan sebagai Ahli;
ne
ng
- Bahwa Ahli bekerja sebagai PNS (Kabid. Penyelenggaraan Pelayanan
Perijinan dan Non Perijinan) pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kapuas;
do
-
gu
Bahwa dalam hal ini akan menerangkan dalam keahlian Ahli dalam hal
Perijinan Usaha Perkebunan;
In
A
- Bahwa perijinan yang dimaksud di dalam UU No. 39/2014 tentang
Perkebunandi dalam UU No. 39/2014 tentang Perkebunan ada 3 (tiga) jenis
ah
lik
Perijinan yaitu :
a. Ijin Usaha Perkebunan atau IUP;
b. Ijin Usaha Perkebunan Budidaya atau IUP-B;
am
ub
c. Ijin Usaha Perkebunan Pengolahan atau IUP-P;
- Bahwa pengaturan tentang Perijinan dalam hal perkebunan , diatur didalam
ep
peraturan perundang-undangan, yaitu UU No. 39/2014 tentang Perkebunan ,
k
si
- Bahwa perijinan yang juga terkait luasan lahan, diatur di dalam Pasal 5 ayat
(1) Permentan No 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perijinan
ne
ng
Usaha Perkebunan mengatur tentang luasan yang kurang dari 25 (dua puluh
lima) hektar cukup dengan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk
do
gu
lik
orang, baik yang tidak berbadan hukum maupun yang berbadan hukum;
- Bahwa setiap orang yang tidak berbadan hukum, boleh diberikan ijin usaha
m
ub
perkebunan;
- Bahwa proses permohonan penerbitan perijinannya jika dilakukan orang yan g
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mendisposisi kepada Kantor Dinas terkait untuk urusan teknis, sehingga
si
diketahui perijinan apa saja yang harus dimiliki;
- Bahwa didalam Permentan Nomor : 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang
ne
ng
Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan itu mengatur lebih dari 25 (dua puluh
lima) hektar, dengan kata lain jika seseorang melakukan budidaya tanaman
perkebunan dengan luasan 30 (tiga puluh) hektar atau 50 (lima puluh) hektar
do
gu
juga dikatakan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar. Sedangkan di Pemerintah
Daerah tersebut pasti ada sebuah regulasi atau pertimbangan teknis, di dalam
In
A
pertimbangan-pertimbangan terebut dilakukan kajian-kajian apakah seseorang
tersebut layak atau tidak untuk diberikan ijin usaha perkebunan;
ah
lik
- Bahwa seseorang yang melakukan usaha perkebunan lebih dari 400 (empat
ratus) hektar dan dalam melakukan kegiatannya seolah-olah seperti korporasi,
ada karyawannya, ada memiliki alat berat dan lain sebagainya, maka hal itu
am
ub
tidak boleh, karena sesuai Pasal 8 Permentan No
98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan
ep
mengatur tentang luasan yang lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar wajib
k
si
perkebunannya sudah lebih dari 400 (empat ratus) hektar;
- Baha ketika usaha perkebunan tersebut lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar
ne
ng
tersebut dilakukan perorangan, maka kerugian negara dapat berupa tidak ada
pemasukan negara dari segi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ijin
do
gu
lokasi, sedangkan dari segi masyarakat karena tidak memiliki ijin lingkungan
tentunya seseorang tersebut tidak layak untuk mengelola lingkungan yang
In
mana di dalam setiap usaha perkebunan pasti memiliki dampak negatif
A
lik
ub
berupa Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD -B),
ep
namun selama Ahli bekerja dan menjadi Ahli Perijinan, Ahli belum pernah
ah
menemui orang perorangan yang tidak berbadan hukum diberikan Ijin Usaha
R
Perkebunan;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diberlakukan, sebelumnya telah ada Peraturan Menteri Pertanian terkait
si
Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan pada tahun 2007, dimana Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 ini tidak jauh berbeda
ne
ng
dari peraturan menteri pertanian nomor 26/2007, termasuk pengaturan luasan
lahan perkebunan;
- Bahwa sepengetahuan Ahli, Pemerintah Daerah berperan aktif dalam
do
gu
memberikan STD-B kepada pekebun yang melakukan usaha perkebunan yang
mana luasan lahannya kurang dari 25 (dua puluh lima) hektar hanya
In
A
memberikan Surat Tanda Daftar untuk Budidaya atau STD-B ketika pekebun
menyampaikan permohonannya kepada kami, dengan kata lain Pemerintah
ah
lik
Daerah dalam hal pemberian STD-B berlaku pasif, karena menunggu pekebun
mengajukan permohonan untuk diberikan STD-B;
- Bahwa Ahli akan menjelaskan seseorang yang memiliki lahan perkebunan
am
ub
lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar wajib memiliki Ijin Usaha Perkebunan,
karena di dalam suatu Ijin Usaha Perkebunan tersebut telah dipersyaratkan
ep
seluruh aspek terkait Usaha Perkebunan. Dan terkait dapatkah seseorang
k
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ahli tidak memiliki kompetensi untuk
R
si
menjelaskan hal tersebut;
- Bahwa jika seseorang tidak memenuhi persyaratan administrasi ijin usaha
ne
ng
do
gu
lik
ub
perkebunan yang sudah berupa kebun secara nyata karena sudah ada
ep
tanamannya;
ah
- Bahwa seseorang yang memiliki lahan 1.000 (seribu) hektar sedangkan yang
R
dikelola untuk menjadi kebun masih dibawah 25 (dua puluh lima) hektar
es
tersebut, tidak wajib memiliki IUP karena masih di bawah 25 (dua puluh lima)
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hektar, terkecuali kebunnya sudah lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar maka
si
wajib memiliki IUP;
- Bahwa didalam Pasal 1 butir 3 UU No. 39/2014 tentang Perkebunan “Usaha
ne
ng
Perkebunan adalah usaha yang menghasilkan barang dan/atau jasa
Perkebunan”. Menurut Sdr. Saksi Ahli, frase “menghasilkan” tersebut tidak
harus menghasilkan materil terlebih dahulu, karena Pasal 41 ayat 2 UU.
do
gu
No 39/2014 tentang Perkebunan menjelaskan kegiatan usaha budidaya
dimulai dari kegiatan pratanam, penanaman, pemeliharaan tanaman,
In
A
pemanenan dan sortasi. Jadi tidak harus menghasilkan secara materil
terlebih dahulu baru dikatakan “menghasilkan”;
ah
lik
- Bahwa jika ada seseorang sebagai pemodal/pemberi modal kepada pekebun
untuk usaha perkebunan, maka hal itu menjadi satu kesatuan dengan pekebun
itu sendiri dalam hal melakukan “Usaha Perkebunan untuk menghasilkan
am
ub
barang dan/atau jasa perkebunan , atau dapat dikatakan juga sebagai
pekebun;
ep
- Bahwa menurut Ahli, yang dimaksud Masyarakat Hukum Adat seperti yang
k
si
memelihara nilai-nilai adat istiadatnya dan masih terpelihara sampai sekaran g
dan diakui oleh Negara;
ne
ng
do
gu
lik
ub
tahu;
- Bahwa tidak ada luasan maksimal yang dipersyaratkan untuk sebuah
ka
perkebunan, dan untuk kelompok tani tersebut Ahli tidak tahu berapa maksimal
ah
usaha perkebunan;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yaitu jika luas lahan perkebunannya dibawah 25 (dua puluh lima) untuk
si
mendapatkan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD -
B), pemohon setelah memiliki perkebunan dengan luas dibawah 25 (dua puluh
ne
ng
lima) hektar baru dapat mengajukan permohonan, karena sifatnya adalah
perkebunan milik masyarakat, jadi setelah ada perkebunannya baru bermohon
untuk diberikan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD -
do
gu
B). sedangkan untuk lahan diatas 25 (dua puluh lima) hektar wajib bermohon
untuk diterbitkan Ijin Usaha Perkebunan (IUP) terlebih dahulu, setelah memiliki
In
A
Ijin Usaha Perkebunan baru diperbolehkan untuk melakukan aktivitas Usaha
Perkebunan;
ah
lik
- Bahwa pada Pasal 107 huruf (a) UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan
terdapat frase “Lahan Perkebun an”, dan didalam Pasal 107 huruf (c) UU RI
No. 39/2014 tentang Perkebunan terdapat frase “Kawasan Perkebunan”.
am
ub
Menurut Saksi Ahli, perbedaan dari frase tersebut yaitu “Lahan Perkebunan”
adalah lahan yang sudah memiliki legalitas atas kepemilikan lahan untu k
ep
perkebunan tersebut, sedangkan frase “Kawasan Perkebunan” yang terdapat
k
dalam Pasal 107 huruf (c) UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan adalah
ah
si
dalam bentuk litigasi atau perpetaan bahwa lahan tersebut ditetapkan sebagai
kawasan perkebunan, dan belum tentu kawasan perkebunan memili atau
ne
ng
do
gu
lima) hektar lagi dan bermohon untuk diterbit Surat Tanda Daftar Usaha
Perkebunan untuk Budidaya (STD-B) yang kedua kalinya untuk lahan yang
ah
lik
ub
- Bahwa yang wajib mengajukan atau bermohon untuk dapat diterbitkan Surat
ah
Perkebunan yang luas lahannya dibawah 25 (dua puluh lima) hektar jika
es
Usaha Perkebunan tersebut dilakukan oleh Pemilik Modal dan Pemilik Lahan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lima) hektar, dan dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih dan ada yang
si
bertindak sebagai Pemilik Modal dan ada juga yang bertindak sebagai Pemilik
Lahan, maka yang mengajukan permohonan untuk diterbitkan Surat Tanda
ne
ng
Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B) bisa Pemilik Modal
dan/atau Pemilik Lahan;
- Bahwa terhadap lahan perkebunan milik masyarakat yang hanya memiliki
do
gu
Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan tidak memiliki Surat Tanda
Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B), kemudian diterbitkanlah
In
A
Ijin Usaha Perkebunan untuk korporasi, jika terkait dengan Ijin Usaha
Perkebunan, selama tidak ada tercatat di lahan tersebut tentang Ijin Usaha
ah
lik
Perkebunan berarti di lahan tersebut dianggap belum dan/atau tidak ada
usaha perkebunan baik itu milik orang perorangan maupun milik korporasi.
Jika hal itu terkait dengan status kepemilikan tanah saya tidak berkompeten
am
ub
untuk menjelaskannya karena hal itu seharusnya dipertan yakan kepada Ahli
Pertanahan;
ep
- Bahwa dalam Pasal 1 angka (15) UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan
k
dijelaskan. “Setiap Orang adalah orang perseoran gan atau korporasi, baik
ah
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum”. Menurut Saksi
R
si
Ahli diperbolehkan orang perseorangan tersebut melakukan Usaha
Perkebunan;
ne
ng
- Bahwa tidak pernah selama Ahli bekerja dan menjadi Ahli di bidang Perijinan
Usaha Perkebunan memberikan Ijin Usaha Perkebunan kepada orang
do
gu
perseorangan yang tidak berbadan hukum, karena menurut Peraturan Men teri
Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perijinan
In
Usaha Perkebunan yang dapat mengajukan Ijin Usaha Perkebunan adalah
A
lik
ub
terdapat frase “Lahan Perkebunan” dan di Pasal 107 huruf (b) UU RI No.
ep
Saksi Ahli, perbedaan dari frase tersebut untuk frase “Lahan Perkebunan”
R
adalah lahan yang sudah memiliki legalitas atas kepemilikan lahan untuk
es
ng
dalam Pasal 107 huruf (b) UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan adalah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lahan yang merupakan tanah masyarakat atau tanah hak ulayat masyarakat
si
hukum adat yang keberadaannya sudah ditetapkan oleh negara sebagai tanah
adat;
ne
ng
- Bahwa Ahli mencontohkan sebuah kasus untuk Pasal 107 huruf (a) UU RI No.
39/2014 tentang Perkebunan, yaitu ada suatu korporasi yang berbadan hukum
yang bergerak di bidang perkebunan, dan korporasi tersebut sudah
do
gu
mengantongi Ijin Usaha Perkebunan, tiba-tiba ada seseorang dan/atau
sekelompok orang “mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau
In
A
menguasai Lahan Perkebunan” di lokasi yang sama dimana Ijin Usaha
Perkebunan tersebut diberikan;
ah
lik
- Bahwa menurut Ahli, pada point (5) dapat dipersamakan dengan orang yang
menguasai tanah milik orang lain dengan tanpa ijin dari pemilik sah tanah
tersebut;
am
ub
Menimbang, bahwa atas keterangan Ahli tersebut di atas, Terdakwa
menyatakan tidak paham mengenai peraturan -peraturan yang dikemukakan
ep
tersebut, dan tidak keberatan;
k
mengajukan 1 (satu) orang Ahli dari PNS pada Kantor Pertanahan Kabupaten
R
si
Kapuas, yang bernama JAHOLONG SIMAMORA, SH., MH. Alias JAHOLONG
Bin MORHAN SIMAMORA (Alm), dibawah janji telah memberikan pendapatnya
ne
ng
sebagai berikut :
- Bahwa dalam perkara ini ada hubungannya dengan pekerjaan Ahli;
do
gu
lik
ub
namun untuk PT. Kapuas Sawit Sejahtera ada diberikan ijin arahan dan ijin
ep
lokasi;
ah
pemberian ijin usaha perkebunan, karena untuk pemberian ijin tersebut su dah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sepengetahuan Ahli, sangat dimungkinkan terjadi tumpang tindih
si
antara ijin usaha perkebunan dan kepemilikan lahan orang lain yang bukan
pemohon ijin usaha perkebunan;
ne
ng
- Bahwa ketika pemohon ijin arahan dan/atau pemohon ijin lokasi bermohon,
bisa saja didalam ijin lokasi tersebut terdapat Sertifikat Hak Milik dan/atau Hak
Ulayat, kemudian ketika dari ijin arahan dan/atau ijin lokasi tadi akan
do
gu
ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha, maka akan turun ke lokasi
Tim dari Badan Pertanahan Nasional untuk melakukan pengukuran secara
In
A
terperinci. Dan terhadap lahan atau bidang tanah yang telah memiliki alas h ak
atas tanah tersebut akan dikeluarkan dari bagian Sertifikat Hak Guna Usaha;
ah
lik
- Bahwa benar, penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha juga tergantung dari
luasan lahan atau bidang tanah yang telah dibebaskan oleh pemegang ijin
arahan dan/atau ijin lokasi;
am
ub
- Bahwa ijin lokasi bukan merupakan bukti kepemilikan atas tanah, karena
ijin lokasi masih harus ditingkatkan ke Sertifikat Hak Guna Usaha, dan
ep
korporasi mempunyai kewajiban mengganti rugi jika diatas ijin lokasi
k
si
- Bahwa PT. Kapuas Sawit Sejahtera pada saat ini belum ada memiliki Sertifikat
Hak Guna Usaha walaupun sekarang PT. Kapuas Sawit Sejahtera telah
ne
ng
do
gu
perkebunan tersebut pada awalnya pemohon dalam hal ini adalah korporasi
diberikan ijin arahan lokasi, dan didalam pemberian ijin arahan lokasi tersebu t
In
Badan Pertanahan Nasional berperan sebagai Tim yang dibentuk oleh Bu pati
A
lik
ub
- Bahwa perbedaan Sertifikat Hak Guna Usaha adalah merupakan bukti Hak
ah
Atas Tanah, jadi ketika korporasi sudah memiliki Sertifikat Hak Guna Usaha
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Sertifikat Hak Guna Usaha dapat diterbitkan, jika masih terdapat
si
keberatan dari masyarakat atas lahan atau bidang tanah tersebut, namun
terhadap lahan atau bidang tanah yang masih terdapat masalah akan
ne
ng
dikeluarkan dari total luasan yang terdapat di dalam Sertifikat Hak Guna Usaha
tersebut;
- Bahwa terhadap korporasi yang terus mengerjakan lahan atau bidang tanah
do
gu
sedangkan korporasi tersebut hanya mengantongi ijin lokasi dan belum
memiliki Sertifikat Hak Guna Usaha, maka Ahli akan menjelaskan terkait
In
A
Sertifikat Hak Guna Usaha, dan dalam hal ini luasan yang akan terdapat di
dalam Sertifikat Hak Guna Usaha adalah sejumlah luasan yang telah
ah
lik
dibebaskan korporasi tersebut sesuai ijin lokasi yang dimilikinya. Sedangkan
untuk sebuah korporasi yang terus mengerjakan lahan atau bidang tanah
sedangkan korporasi tersebut hanya mengantongi ijin lokasi Ahli tidak memiliki
am
ub
kompetensi untuk menjelaskannya;
- Bahwa menurut Ahli terkait permasalahan lahan atau bidang tanah tersebut
ep
sebaiknya korporasi tersebut harus menghargai hak-hak masyarakat atas
k
lahan atau bidang tanah dimaksud, walaupun telah memiliki ijin lokasi, karen a
ah
pada dasarnya ijin lokasi bukan merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah;
R
si
Menimbang, bahwa atas keterangan Ahli tersebut di atas, Terdakwa
menyatakan tidak paham mengenai peraturan -peraturan yang dikemukakan
ne
ng
do
gu
- Bahwa Terdakwa tidak memiliki sebuah perusahaan atau badan hukum lain;
- Bahwa Terdakwa mendapatkan modal untuk membeli lahan atau melakukan
ah
lik
ub
karyawan dan/atau orang lain yang membantu, yaitu orang yang lahannya
ep
(satu juta lima ratus ribu rupiah) sampai dengan 2.000.000,- (dua juta rupiah);
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa luas lahan perkebunan yang dimiliki oleh Terdakwa sekitar 1.300
si
(seribu tiga ratus) hektar, yang terletak di Kelurahan Mandomai;
- Bahwa luas lahan perkebunan Terdakwa yang sudah ditanami kelapa sawit
ne
ng
sekitar 400 (empat ratus) hektar;
- Bahwa ada orang yang membantu Terdakwa mengelola pembibitan kelapa
sawit di lokasi lahan perkebunan Terdakwa, termasuk juga sebagian orang
do
gu
yang tanahnya sudah Terdakwa ganti rugi;
- Bahwa Terdakwa sendiri yang melakukan pembukaan lahan / land clearing di
In
A
lahan perkebunan kelapa sawit Terdakwa dengan menggunakan alat berat
excavator PC 200 sebanyak 2 (dua) unit;
ah
lik
- Bahwa alat berat excavator PC 200 sebanyak 2 (dua) unit yang Terdakwa
maksud adalah bukan termasuk alat berat excavator PC 200 yang Terdakwa
sewa dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangkaraya, yang Terdakwa
am
ub
gunakan waktu membuka lahan / land clearing adalah milik Terdakwa sen diri,
sedangkan yang milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangkaraya tersebut
ep
Terdakwa tidak tahu menahu, karena setahu Terdakwa alat berat tersebut
k
- Bahwa dari salah satu orang yang membantu Terdakwa mengelola lahan
R
si
perkebunan kepala sawit tersebut tidak ada yang memiliki keahlian di bidang
lingkungan;
ne
ng
do
gu
Pernyataan Pemilikan Tanah atas nama masyarakat serta kwitansi ganti rugi
lahan tersebut;
ah
lik
ub
perundang-udangan;
ah
kelapa sawit tersebut sekitar 20 s/d 30 orang, dan membantu Terdakwa dalam
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menebas, ada yang menjadi bagian menanam dan ada juga yang men jadi
si
bagian kepala lapangan atau mandor;
- Bahwa dari usaha budidaya kelapa sawit tersebut Terdakwa sudah belum ada
ne
ng
melakukan pemanenan dan dijual;
- Bahwa Terdakwa dalam mengelola perkebunan kelapa sawit tersebut tidak
ada menggunakan bahan kimia atau pertisida atau pupuk kimia;
do
-
gu
Bahwa cara Terdakwa bisa memiliki lahan seluas 1.300 (seribu tiga ratus)
hektar tersebut dengan membeli atau mengganti rugi dari masyarakat secara
In
A
bertahap yang dimulai dari tahun 2012 s/d tahun 2014 dan langsung dibloking
sebagai batas;
ah
lik
- Bahwa cara Terdakwa memperoleh bibit kelapa sawit yang Terdakwa tanam
tersebut ada orang yang membantu di kebun dalam hal menanam/membuat
bibit tanaman kelapa sawit;
am
ub
- Bahwa Terdakwa tidak ada meminta ijin atau melaporkan kegiatan perkebunan
kelapa sawit tersebut kepada Kepala Desa khususnya di Desa Anjir Kelampan,
ep
namun Kepala Desa Anjir Kelampan tahu kegiatan Terdakwa;
k
si
- Bahwa dalam melakukan kegiatan perkebunan kelapa sawit terebut Terdakwa
tidak ada membayar pajak;
ne
ng
do
gu
(seribu tiga ratus) hektar tersebut, seluas 400 (empat ratus) hektar yang sudah
ditanami tanaman kelapa sawit tersebut berada di Kelurahan Man domai;
ah
lik
ub
seluas 400 (empat ratus) hektar tersebut secara bertahap, sehingga sampai
ep
- Bahwa kondisi lahan perkebunan kelapa sawit Terdakwa seluas 900 (sembilan
R
ratus) hektar yang merupakan sisa dari lahan sejumlah 1.300 (seribu tiga
es
ratus) hektar dengan yang sudah ditanami tanaman kelapa sawit tersebut
M
ng
pada waktu antara tahun 2014 s/d tahun 2015 masih berupa hutan atau semak
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
belukar, dan sekarang sudah diserobot oleh pihak lain yaitu PT. Kapuas Sawit
si
Sejahtera;
- Bahwa lahan perkebunan kelapa sawit milik Terdakwa seluas 400 (empat
ne
ng
ratus) hektar yang sudah Terdakwa tanami dengan tanamanan kelapa sawit
tersebut masih Terdakwa kuasai, walaupun ada sekitar lebih kurang 60
(enam puluh) hektar yang diserobot atau dibersihkan/land clearing oleh
do
gu
pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
- Bahwa Terdakwa mengganti rugi lahan milik Terdakwa kepada masyarakat
In
A
dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) sampai dengan Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per hektar,
ah
lik
tergantung kondisi lahan atau tanah milik masyarakat yang Terdakwa ganti
rugi;
- Bahwa pada tahun 2012 ketika Terdakwa mulai mengelola lahan perkebunan
am
ub
kelapa sawit tersebut, tidak ada gangguan atau halangan atau komplain dari
pihak lain;
ep
- Bahwa pada tahun 2012 tersebut belum ada atau tidak ada gangguan dari
k
pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera, baru sekitar tahun 2016 baru muncul
ah
si
- Bahwa metode atau cara Terdakwa membayar gaji/upah orang yang
dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit milik Terdakwa tersebut dengan
ne
ng
do
gu
- Bahwa lahan perkebunan yang 1.300 (seribu tiga ratus) hektar milik Sdr.
Terdakwa tersebut masih dikuasai atau dikelola oleh Terdakwa sampai
In
sekarang;
A
lik
tahun 2012 alas hak yang dimiliki masyarakat atas lahan yang telah Terdakwa
ganti rugi ada berupa Surat Pernyataan Pemilikan Tanah, dan banyak juga
m
ub
tanah, Terdakwa meminta kepada masyarakat yang lahannya akan diganti rugi
ep
untuk mengurus alas hak atas tanah langsung kepada Kelurahan Man domai /
ah
Pemerintah Desa, setelah ada alas hak atas tanah tersebut, kemudian
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa benar, Surat Pernyataan Pemilikan Tanah An. Baharudin, Ku wung, dll
si
(yang ditunjukkan) merupakan salah satu alas hak atas tanah yang Terdakwa
telah ganti rugi;
ne
ng
- Bahwa Terdakwa lupa pastinya jumlah Surat Pernyataan Pemilikan Tanah
yang Terdakwa ganti rugi, namun seingat Terdakwa ada sekitar 600 (enam
ratus) bundel Surat Pernyataan Pemilikan Tanah dengan total luas
do
gu
keseluruhan sekitar 1.300 (seribu tiga ratus) hektar;
- Bahwa tanah yang Surat Pernyataan Pemilikan Tanah telah ditunjukkan
In
A
kepada Terdakwa tersebut berada di Kelurahan Mandomai;
- Bahwa ada perjanjian lainnya, selain perjanjian ganti rugi atas tanah tersebut,
ah
lik
namun hanya berupa secara lisan, yaitu Terdakwa ajak mereka/masyarakat
untuk bersama-sama mengelola tanah tersebut untuk perkebunan kelapa
sawit;
am
ub
- Bahwa waktu itu belum ada bentuk nyatanya dari Terdakwa mengajak
mereka/masyarakat yang tanahnya sudah Terdakwa ganti rugi tersebut,
ep
namun sekarang Terdakwa mulai membentuk kelompok tani yang
k
- Bahwa benar, orang-orang yang bernama Ainus Zariah, Rano dan Kuwung
R
si
tersebut merupakan pemilik lahan yang telah Terdakwa ganti rugi yang juga
merupakan anggota kelompok tani yang Terdakwa bentuk (ditunjukkan Daftar
ne
ng
do
gu
Terdakwa tersebut PT. Kapuas Sawit Sejahtera mau terus menggarap lahan
tersebut, namun Terdakwa melarangnya;
In
- Bahwa ada upaya lain yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
A
antara Terdakwa dengan PT. Kapuas Sawit Sejahtera pada waktu itu, dan
mediasi tersebut dilakukan di tingkat Kelurahan, di tingkat Kecamatan bah kan
ah
lik
di tingkat Kabupaten, namun tidak terjadi titik temu atau perdamaian antara
Terdakwa dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera, serta karena seringnya dilakukan
m
ub
- Bahwa upaya penyelesaian masalah dalam bentuk mediasi seperti ini yang
ep
- Bahwa rekomendasi atau anjuran dari hasil mediasi tersebut tidak ada, karen a
es
dari pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera bersikeras dengan alasan “kami
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Terdakwa atau masyarakat di tempat Terdakwa tinggal tidak pernah
si
mendapat sosialisasi dari Pemerintah Daerah tentang perijinan dalam
perkebunan kelapa sawit, baik dari Pemerintah Daerah ataupun pihak lain;
ne
ng
- Bahwa pada tahun antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014,
Terdakwa belum ada melakukan aktifitas perkebunan kelapa sawit di atas
lahan seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar tersebut, karena pada tahun
do
gu
2012 sampai dengan tahun 2014 Terdakwa hanya melakukan proses ganti
rugi atas tanah yang sebelumnya milik masyarakat;
In
A
- Bahwa pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, Terdakwa tidak tah u PT.
Kapuas Sawit Sejahtera ada juga melakukan proses ganti rugi kepada
ah
lik
masyarakat terhadap lahan seluas 1.300 (seribu tiga ratus) milik Terdakwa
bersebut, namun pada tahun 2016 ada pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera
yang diwakili Sdr. Edy dan Sdr. Sapri bersama dengan Kepala Desa Anjir
am
ub
Kelampan yaitu Sdr. Yanir ada datang kepada Terdakwa, dan menyampaikan
bahwa tidak akan mengganggu lahan yang sudah Terdakwa ganti rugi;
ep
- Bahwa pada saat itu Terdakwa tidak berinisiatif untuk memanggil PT. Kapuas
k
Sawit Sejahtera untuk menemuri Terdakwa, dan PT. Kapuas Sawit Sejahtera
ah
yang diwakili Sdr. Edy dan Sdr. Sapri yang datang menemui Terdakwa
R
si
dirumah kediaman Terdakwa;
- Bahwa tidak seluruh orang yang membantu Terdakwa mengelola perkebu n an
ne
ng
kelapa sawit tersebut yang juga merupakan orang yang memiliki tanah di atas
lahan yang telah Terdakwa ganti rugi, namun hampir keseluruhan oran g yan g
do
gu
pihak yang berwenang atas penyerobotan yang dilakukan PT. Kapuas Sawit
Sejahtera terhadap lahan milik Terdakwa tersebut ke Kepolisian Sektor
ah
lik
ub
- Bahwa alasan Terdakwa ketika menggarap tanah seluas lebih dari 25 (dua
ep
terkait perijinan tersebut, dan Terdakwa hanya mengetahui memiliki lahan dan
es
Terdakwa jadikan kebun kelapa sawit, namun Terdakwa juga berniat untuk
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mentaati peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
si
setelah mendapatkan hasil dari kebun kelapa sawit tersebut;
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat
ne
ng
perkebunan kelapa sawit yang tidak memiliki ijin, karena yang Terdakwa tahu
hanya menanam pohon kelapa sawit saja;
- Bahwa dengan hasil yang akan diperoleh dari perkebunan kelapa sawit
do
gu
tersebut, hasilnya untuk Terdakwa, dan dibagi juga untuk anggota kelompok
tani dan orang yang telah menginvestasikan uangnya untuk mengelola kebu n
In
A
kelapa sawit tersebut;
- Bahwa dalam melakukan aktifitas perkebunan kelapa sawit tersebut Terdakwa
ah
lik
tidak ada membentuk suatu badan usaha;
- Bahwa waktu Terdakwa membeli tanah tersebut Pemerintah Desa
mengetahuinya, namun terkait perijinan Terdakwa tidak punya;
am
ub
- Bahwa cara Terdakwa untuk mengantisipasi terjadi kebakaran terhadap lah an
perkebunan kelapa sawit milik Terdakwa tersebut, Terdakwa ada membuat
ep
Menara Pandang dan Sumur Pompa Air dengan Mesin Pompa Air untuk
k
si
perkebunan kelapa sawit tersebut sudah banyak, mungkin sampai sekarang
sudah sekitar lebih kurang Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);
ne
ng
do
gu
Timbul Sinaga;
- Bahwa bentuk kerjasama antara Terdakwa dengan Sdr. Ir. Timbul Sinaga
In
kalau kerjasama secara tertulis tidak ada, hanya kesepakatan waktu tahun
A
2015 ketika Ir. Timbul Sinaga berkunjung ke kebun kelapa sawit milik
Terdalwa, dan menyatakan berkeinginan untuk mengivestasikan uangnya
ah
lik
ub
Timbul Sinaga, karena Terdakwa hanya menyediakan lahan dan Sdr. Ir.
Timbul Sinaga mencairkan sendiri uangnya untuk membiayai pengelolaan
ka
- Bahwa besaran pembagian antara Terdakwa dengan Ir. Timbul Sinaga ten tang
ah
hasil kebun kelapa sawit tersebut akan bagi ketika sudah panen, dan terkait
R
lebih lanjut;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa awalmula perkenalannya, Ir. Timbul Sinaga datang dari Jakarta datan g
si
menemui Terdakwa, mungkin Ir. Timbul Sinaga mengetahui Terdalwa dari Sdr.
Hasim dan/atau Sdr. Aryo karena Sdr. Hasim dan/atau Sdr. Aryo ketika ingin
ne
ng
membeli tanah untuk perkebunan selalu menemui Terdalwa, mungkin dari
situlah Ir. Timbul Sinaga datang dari Jakarta menemui Terdakwa dan
bekerjasama mengelola kebun kelapa sawit tersebut;
do
-
gu
Bahwa luasan tanah Terdakwa yang diserobot oleh PT. Kapuas Sawit
Sejahtera lebih kurang sekitar 500 (lima ratus) hektar;
In
A
- Bahwa 500 (lima ratus) hektar tersebut bukan merupakan keseluruhan
dari lahan seluas 400 (empat ratus) hektar yang sudah Terdakwa tanami
ah
lik
kelapa sawit, tapi merupakan lahan dari 900 (sembilan ratus) hektar yang
belum Terdakwa tanami;
- Bahwa sepengetahuan Terdakwa, PT. Kapuas Sawit Sejahtera mulai
am
ub
menggarap lahan di areal tanah milik Terdakwa sekitar tahun 2018, namun
Terdakwa lupa kapan pastinya;
ep
- Bahwa dari lahan seluas 400 (empat ratus) hektar yang sudah Terdakwa
k
tanami kelapa sawit tersebut, ada yang dirusak oleh PT. Kapuas Sawit
ah
si
hektar;
- Bahwa ketika PT. Kapuas Sawit Sejahtera masuk dan menggarap tanah yang
ne
ng
do
gu
- Bahwa dari pertemuan Terdakwa dengan pihak PT. Kapuas Sawit Sejahtera
pada saat itu, intinya Terdakwa menyampaikan bahwa lahan seluas 1.300
ah
lik
(seribu tiga ratus) hektar ini milik Terdakwa, silahkan PT. Kapuas Sawit
Sejahtera mencari lahan yang lain dan jangan menyerobot lahan milik
m
ub
Terdakwa;
- Bahwa tanggapan PT. Kapuas Sawit Sejahtera terhadap keberatan Terdakwa
ka
tersebut hanya menjawab bahwa mereka atas dasar perintah manajemen PT.
ep
- Bahwa pada saat itu Terdakwa berbicara dengan Sdr. Sugiarto, dan
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa pada saat itu PT. Kapuas Sawit Sejahtera tidak berhenti melakukan
si
aktifitasnya, dan masih terus melakukan aktifitasnya;
- Bahwa Terdakwa pernah atau ada mendatangi ke Kantor PT. Kapuas Sawit
ne
ng
Sejahtera sebanyak sekitar 3 (tiga) kali, dan Terdakwa bertemu dengan Sdr.
Edy kemudian dengan Sdr. Sapri lalu yang terakhir Terdakwa bertemu dengan
Sdr. Sugiarto;
do
-
gu
Bahwa Terdakwa pernah menanyakan apa dasar PT. Kapuas Sawit Sejahtera
dalam menggarap lahan tersebut, dan dijawab atas dasar perintah manajemen
In
A
dan tidak bisa dihalang-halangi;
- Bahwa pada saat itu Terdakwa tidak pernah ditunjukkan PT. Kapuas Sawit
ah
lik
Sejahtera memiliki perijinan baik itu Ijin Arahan atau Ijin Usaha Perkebunan
atau sejenisnya, namun Terdakwa pernah mendengar PT. Kapuas Sawit
Sejahtera memiliki Ijin;
am
ub
- Bahwa yang Terdakwa dengar, PT. Kapuas Sawit Sejahtera memiliki Ijin
Arahan dan Ijin Usaha Perkebunan;
ep
- Bahwa Terdakwa tidak pernah atau tidak ada mencari tahu kebenaran ijin -ijin
k
- Bahwa Terdakwa tidak berusaha mencari tahu kebenaran ijin -ijin yang dimiliki
R
si
oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera, karena ada mediasi;
- Bahwa pada saat dilakukan mediasi, Terdakwa bertemu dengan PT. Kapuas
ne
ng
Sawit Sejahtera, namun tetap tidak diperlihatkan kepada Terdakwa terkait ijin -
ijin yang dimiliki oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
do
gu
lik
ub
- Bahwa tidak ada yang dibahas atau dibicarakan dalam kegiatan mediasi yang
Terdakwa maksud tersebut, karena itulah dari beberapa kali pertemuan
ka
Sawit Sejahtera juga tidak pernah hadir dalam kegiatan mediasi tersebut;
ah
- Bahwa yang memiliki ide atau saran untuk menyarankan kepada Terdakwa
R
membuat kelompok tani dan mengurus perijinan perkebunan kelapa sawit atas
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
begini, sebaiknya membuat kelompok tani, lalu Terdakwa buatlah kelompok
si
tani tersebut;
- Bahwa benar, Terdakwa membuat kelompok tani tersebut setelah lahan
ne
ng
perkebunan kelapa sawit Terdakwa yang menurut Terdakwa telah diserobot
oleh PT. Kapuas Sawit Sejahtera;
- Bahwa lahan secara keseluruhan yang seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar
do
gu
tersebutlah yang akan Terdakwa buat menjadi kelompok-kelompok tani;
- Bahwa terhadap kelompok-kelompok tani tersebut juga akan Terdakwa
In
A
buatkan ijin-ijinnya, sepanjang dipandang Pemerintah itu benar dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
ah
lik
- Bahwa Terdakwa tidak dapat menyebutkan (belum tahu) peraturan perundang-
undangan mana yang mengatur tentang kelompok tani seperti yang Terdakwa
maksud tersebut;
am
ub
- Bahwa Terdakwa yang berprofesi sebagai pekebun belum melakukan perijinan
seperti yang Terdakwa maksud, terhadap kebun-kebun yang lain milik
ep
Terdakwa, karena Terdakwa hanya membeli lahan dari masyarakat;
k
si
berkebun kelapa sawit;
- Bahwa Terdakwa mengetahui dalam membuat perkebunan kelapa sawit yang
ne
ng
dikelola secara perorangan tidak boleh lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar
dalam waktu yang tidak terlalu lama yaitu baru sekitar tahun 2019 ini saja;
do
gu
lik
maksud tersebut;
- Bahwa dalam hal memperoleh lahan seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar
m
ub
- Bahwa sampai saat ini Terdakwa tidak pernah ditunjukkan tentang ijin -ijin yang
ep
- Bahwa lahan yang menurut Terdakwa telah diserobot oleh PT. Kapuas Sawit
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berprinsip bahwa Terdakwa yang lebih dulu mengelola lahan seluas 1.300
si
(seribu tiga ratus) hektar tersebut;
- Bahwa Terdakwa mengenali barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan;
ne
ng
Menimbang, bahwa didalam persidangan, Penasihat Hukum Terdakwa telah
mengajukan 1 (satu) orang Ahli yang meringankan (Ade Charge), yang
bernama DR. SADINO, SH.,MH, dari Biro Konsultasi Hukum dan Kebijakan
do
gu
Kehutanan (BKH-2K), dibawah sumpah telah memberikan pendapatnya sebagai
berikut :
In
A
- Bahwa pemaknaan Pasal 107 UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan adalah
pengaturan tentang sanksi pidana, yang mana terkait dengan Pasal 55 UU RI
ah
lik
No 39/2014 tentang Perkebunan dimana seseorang baik petani atau pekebu n
dan/atau korporasi yang melakukan kegiatan di atas Lahan Perkebunan milik
orang lain yang sudah ada kebunnya;
am
ub
- Bahwa pemaknaan Pasal 107 UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan den gan
Pasal 17 ayat (1) UU RI No. 18/2004 tentang Perkebunan adalah tidak sama,
ep
karena UU RI No. 18/2004 tentang Perkebunan telah diganti dengan UU RI No
k
- Bahwa memaknai frase “Lahan Perkebunan” yang terdapat di dalam Pasal 107
R
si
UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan, tentunya kita harus melihat pengertian
yang terdapat pada Pasal 1 angka 7 “Lahan Perkebunan adalah bidang Tanah
ne
ng
do
gu
belukar dan seterusnya, untuk itu kita harus kembali pada makna Pasal 55 UU
RI No. 39/2014 tentang Perkebunan “Setiap orang dilarang secara tidak sah :
In
a. mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai Lahan
A
Perkebunan”, jadi kalau berbicara tentang hal ini, jika sudah ada Lahan
Perkebunan dan orang mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau
ah
lik
menguasai itulah yang dilarang. Kalau misalkan tadi semak belukar pun
bagaimana dengan statusnya...?, apakah di tanah tersebut sudah terdapat
m
ub
perkebunan milik orang lain ataukah tanah tersebut adalah hak milik orang
lain. Sedangkan Lahan Perkebunan itu sendiri juga dibedakan, yaitu ada yan g
ka
sudah ditanami dan ada juga yang belum ditanami. Kalau lahan tersebut
ep
belum ditanami kita harus memandang dari status tanahnya, apakah sudah
ah
ada hak milik atas tanah berupa sertifikat, ataukah hak orang lain yang hanya
R
berupa Ijin Lokasi dan/atau Ijin Usaha Perkebunan. Karena hal tersebut akan
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
masyarakat atau Tanah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dengan maksud
R
untuk Usaha Perkebunan”, kemudian Pasal 107 huruf c UU RI No 39/2014
si
tentang Perkebunan “melakukan penebangan tanaman dalam kawasan
ne
ng
Perkebunan”, atau Pasal 107 huruf d UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan
“memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan”. Jadi dalam Pasal 107
huruf b UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan sudah jelas bahwa yang
do
gu
dimaksud “Lahan Perkebunan” adalah Lahan Perkebunan milik orang lain;
- Bahwa memaknai “secara tidak sah” dalam frase dalam Pasal 107 huruf b UU
In
A
RI No 39/2014 tentang Perkebunan ini adalah ketika seseorang mengerjakan,
menggunakan, menduduki, menguasai, melakukan penebangan tanaman,
ah
lik
memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan di lahan orang lain;
- Bahwa frase “secara tidak sah” dalam Pasal 107 huruf b UU RI No 39/2014
tentang Perkebunan tidak dapat dimaknai dengan mengerjakan,
am
ub
menggunakan, menduduki, menguasai, melakukan penebangan tanaman,
memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan tanpa Ijin, karena
ep
pemaknaan “secara tidak sah” adalah mengerjakan, menggunakan,
k
memungut Hasil Perkebunan milik orang lain, sedangkan tanpa Ijin dimaknai
R
si
dengan seseorang yang bekerja atau berkebun tanpa Ijin;
- Bahwa menurut Ahli pemaknaan “bekerja atau berkebun tanpa Ijin” tersebut
ne
ng
apakah bekerja atau berkebun tanpa Ijin dari pemilik tanah ataukah bekerja
atau berkebun tanpa Ijin dari Pemerintah dalam hal ini ada degradasi, karena
do
gu
Pasalnya berbeda, kalau “bekerja atau berkebun tanpa Ijin” kita harus
menundukan diri pada UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, makanya kita
In
harus mengurus Ijin Usaha Perkebunan. Kalau Korporasi, ijinya adalah Ijin
A
lik
memiliki Hak Atas Tanah. Kemudian jika masyarakat maka kita harus
memandang dari status Lahan Perkebunannya. Misalkan jika berupa koperasi
m
ub
Perkebunan dan punya Ijin Usaha Perkebunan. Akan tetapi jika masyarakat
ep
dan dia tidak menundukan diri pada UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan,
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkebunan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, maka dari itu di dalam UU RI
si
No. 39/2014 tentang Perkebunan dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perijinan Usaha Perkebunan,
ne
ng
jika lahannya tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar maka tidak punya Ijin
Usaha Perkebunan. Di dalam peraturan perundang-udanganpun tidak pern ah
diatur untuk orang perorangan yang dapat diberikan Ijin Usaha Perkebunan,
do
gu
akan tetapi bila lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar maka harus punya Ijin
Usaha Perkebunan;
In
A
- Bahwa ketika seseorang yang memiliki usaha perkebunan tanpa ijin dan
luasan lahannya lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, apakah dapat dikenakan
ah
lik
sanksi pidana sesuai pasal 107 UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, maka
seseorang tadi tetap berhak, namun dia berkebun tanpa Ijin Usaha
Perkebunan. Karena Pasal 107 UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan
am
ub
tersebut mengatur tentang sanksi pidana bagi setiap orang yang
“mengerjakan, menggunakan, menduduki, menguasai, melakukan
ep
penebangan tanaman, memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan” di
k
Lahan Perkebunan milik orang lain. Kalau tentang sanksi pidana terkait
ah
perijinan, hal tersebut diatur di dalam Pasal 105 UU RI No. 39/2014 tentang
R
si
Perkebunan;
- Bahwa menurut Ahli, Peraturan Menteri Pertanian Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ub
apa yang diatur oleh peraturan menteri tersebut tidak ada diatur di dalam
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa orang perorangan boleh menguasai perkebunan di atas 25 (du a pu lu h
si
lima) hektar, karena didalam Undang Undang tidak ada larangannya;
- Bahwa keuntungan yang diperoleh Negara dari Perijinan Usaha Perkebunan
ne
ng
secara administrasi belum atau tidak ada keuntungan yang diperoleh Negara
dari Perijinan Usaha Perkebunan, terkecuali sudah sampai pada pemberian
Hak Atas Tanah berupa Sertifikat Hak Guna Usaha;
do
-
gu
Bahwa penjelasan Ahli terkait Pasal 1 angka 9 UU RI No. 39/2014 tentang
Perkebunan, dalam Pasal 1 angka 9 UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan
In
A
berbunyi “Pekebun adalah orang perseorangan warga negara Indonesia yan g
melakukan Usaha Perkebunan dengan skala usaha tidak mencapai skala
ah
tertentu”. Skala tertentu dalam hal ini yaitu yang tidak mencapai lebih dari 25
lik
(dua puluh lima) hektar;
- Bahwa yang dimaksud dengan pekebun yang menundukan diri pada UU RI
am
ub
No. 39/2014 tentang Perkebunan, jika pekebun tersebut memiliki lahan
perkebunan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar, dia harus mengurus Ijin
ep
Usaha Perkebunan, tetapi jika pekebun tersebut terdiri dari beberapa pekebu n
k
yang menjadi satu walaupun lahan perkebunannya lebih dari 25 (dua puluh
ah
lima) hektar dia tidak harus mengurus Ijin Usaha Perkebunan karena lahan
R
si
tersebut dimiliki oleh beberapa orang dan bukan dimiliki oleh 1 (satu) orang
saja;
ne
ng
do
gu
jika Sertifikat Hak Milik tersebut atas nama 1 (satu) orang, maka pekebun
tersebut harus tunduk pada UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan;
ah
lik
ub
Desa dan ternyata luasannya lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar maka haru s
tunduk pada UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, yaitu mengurus Ijin
ka
Usaha Perkebunan;
ep
- Bahwa siapa yang harus mengurus Ijin Usaha Perkebunan tersebut, apakah
ah
pengelola atau pemilik lahan tersebut yang harus mengurus Ijin Usaha
R
Perkebunan, maka sebenarnya harus jelas dulu siapa pemilik lahan tersebut,
es
karena kalau hanya Surat Pernyataan Pemilikan Tanah (SPPT) dan belum
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sertifikat Hak Milik terlebih dahulu. Dan Sertifikat Hak Milik jelas tidak boleh
si
lebih dari 2 (dua) hektar, jadi harus atas nama beberapa orang pekebun. Dan
jika sudah merupakan Sertifikat Hak Milik, kemudian pengelola bertindak
ne
ng
sebagai kolektor lahan perkebunan dan alas hak atas tanah tersebut masih
atas nama masing-masing pekebun, maka pengelola disini tidak tunduk pada
UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, karena lahan perkebunan tersebut
do
gu
dimiliki oleh beberapa pekebun. Dan jika lahan tersebut dimiliki oleh 1 (satu)
orang pekebun, maka dia harus berubah menjadi badan hukum dan status
In
A
Sertifikat Hak Milik tadi diturunkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha, karen a
badan hukum tidak boleh memiliki Sertifikat Hak Milik;
ah
lik
- Bahwa untuk pekebun yang mengelola lahan perkebunan lebih dari 25 (dua
puluh lima) hektar, yang harus dudahulukan, apakah mengurus Ijin Usaha
Perkebunan atau menanam tanaman perkebunan baru mengurus Ijin Usaha
am
ub
Perkebunan sesuai pengalaman empiris Ahli, biasanya pekebun hanya
mengelola lahan di bawah 25 (dua puluh lima) hektar kemudian bermohon
ep
untuk diterbitkan Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan Budidaya (STD-B),
k
baru membuat lahan perkebunan lagi dibawah 25 (dua puluh lima) hektar dan
ah
si
(STD-B) lagi, begitu seterusnya;
- Bahwa orang perorangan maupun korporasi harus memiliki Ijin Usaha
ne
ng
Perkebunan, untuk orang perorangan harus memiliki STD-B atau STD-P dan
hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Milik, dan untuk korporasi harus memiliki
do
gu
IUP-B, IUP-P dan/atau IUP serta hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna
Usaha;
In
- Bahwa Ahli berpendapat diperbolehkan orang perorangan melakukan usaha
A
perkebunan dengan luas lahan lebih dari 25 (dua puluh lima) hektar tan pa Ijin
Usaha Perkebunan, karena di dalam peraturan perundang-undangan RI tidak
ah
lik
ub
Usaha Perkebunan;
- Bahwa ketika kita melakukan usaha perkebunan dengan luas lahan lebih dari
ka
25 (dua puluh lima) hektar wajib memiliki Ijin Usaha Perkebunan, hal tersebut
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa untuk orang perorangan alas haknya adalah Sertifikat Hak Milik, jika
si
korporasi alas haknya adalah Sertifikat Hak Guna Usaha;
- Bahwa Ijin Usaha Perkebunan bukan merupakan alas hak untuk korporasi
ne
ng
dapat mengelola lahan perkebunan, Ijin Usaha Perkebunan bukan merupakan
alas hak untuk mengelola lahan perkebunan;
- Bahwa korporasi yang sudah memiliki Ijin Usaha Perkebunan, untuk
do
gu
persiapan diperbolehkan mulai mengelola lahan perkebunan;
- Bahwa Korporasi baru diperbolehkan untuk menanam tanaman perkebunan
In
A
ketika sudah mengantongi Sertifikat Hak Guna Usaha, hal tersebut diatur di
dalam Pasal 42 UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan “Kegiatan usaha
ah
lik
budidaya Tanaman Perkebunan dan/atau Pengelolaan Hasil Perkebunan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh
Perusahaan Perkebunan apabila telah mendapatkan hak atas tan ah dan /atau
am
ub
Izin Usaha Perkebunan”, namun pasal tersebut telah dibatalkan dengan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 138/PUU-XIII/2015 tanggal 27 Oktober
ep
2016, sehingga berbunyi demikian “Kegiatan usaha budidaya Tanaman
k
dalam Pasal 41 ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan
R
si
apabila telah mendapatkan hak atas tanah dan Izin Usaha Perkebunan”;
- Bahwa alas hak atas tanah untuk korporasi adalah Sertifikat Hak Guna
ne
ng
do
gu
mengatur tentang alas hak atas tanah terdapat di dalam UU RI No. 5/1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
In
- Bahwa di dalam UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, untuk menentukan
A
lik
ub
menundukan diri dengan hukum perjanjian), dan kemitraan (ini seperti plasma,
R
dimana pekebun bisa berdiri sendiri dan/atau menjadi satu kesatuan dengan
es
korporasi);
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa menurut Ahli, pekebun dengan kemitraan tersebut tidak harus
si
berbadan hukum;
- Bahwa sanksi yang dapat diberikan kepada pekebun adalah sanksi
ne
ng
administratif. Bagaimana Pemerintah Daerah dalam memberikan sanksi
administratif tersebut ketika ada pekebun yang tidak memiliki Surat Tanda
Daftar Usaha Perkebunan Budidaya (STD-B) akan tetapi terus melakukan
do
gu
usaha perkebunan, seharusnya Pemerintah Daerah bisa lebih pro-aktif dalam
melakukan pendaftaran usaha perkebunan milik pekebun, dan membuat
In
A
peraturan sendiri terkait permasalahan tersebut misalnya berupa Peraturan
Daerah;
ah
lik
- Bahwa di Kabupaten Kapuas ini tidak ada Peraturan Daerah untuk mengatur
permasalahan tersebut;
- Bahwa sanksi terhadap korporasi yang berbadan hukum, ketika baru memiliki
am
ub
Ijin Usaha Perkebunan dan belum memiliki Sertifikat Hak Guna Usaha, akan
tetapi telah melakukan penanaman tanaman perkebunan di lahan perkebunan,
ep
terlebih dahulu Ahli akan jelaskan tentang UU RI No. 39/2014 tentang
k
si
39/2014 tentang Perkebunan “Kegiatan usaha budidaya Tanaman Perkebunan
dan/atau Pengelolaan Hasil Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ne
ng
41 ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan apabila telah
mendapatkan hak atas tanah dan/atau Izin Usaha Perkebunan”, namu n pasal
do
gu
lik
tanah dan Izin Usaha Perkebunan”, jadi sebelum ada Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor : 138/PUU-XIII/2015 tanggal 27 Oktober 2016 tersebut
m
ub
hukum harus mengantongi Ijin Usaha Perkebunan dan Sertifikat Hak Guna
R
Usaha;
es
- Bahwa terhadap lahan perkebunan yang sudah dikuasai oleh masyarakat dan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
korporasi tertentu, maka yang berhak mengelola lahan perkebunan tersebut
si
kalau itu terjadi sebelum adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :
138/PUU-XIII/2015 tanggal 27 Oktober 2016, maka harus ditentukan terlebih
ne
ng
dahulu tentang siapa pemegang hak atas tanah yang dijadikan lahan
perkebunan tersebut melalui gugatan;
- Bahwa yang menjadi dasar diajukannya Uji Materil Pasal 107 UU RI No
do
gu
39/2014 tentang Perkebunan, karena menurut para pekebun bahwa Pasal 107
UU RI No 39/2014 tentang Perkebunan dianggap sama dengan Pasal 46 UU
In
A
RI No. 18/2004 tentang Perkebunan, maka dari itu secara prinsip yang dapat
dikenakan kepada orang yang tidak memiliki hak atas lahan perkebunan
ah
lik
tersebut;
- Bahwa benar, dapat diartikan Pasal 107 UU RI No. 39/2014 tentang
Perkebunan, bahwa pemaknaan “secara tidak sah” tersebut bukan karena
am
ub
seseorang tidak memiliki Ijin Usaha Perkebunan, karena kalau seseorang
melanggar UU RI No. 39/2014 tentang Perkebunan, yan g terkait Ijin Usaha
ep
Perkebunan, penerapannya adalah Pasal 105 UU RI No. 39/2014 tentang
k
si
barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit Excavator PC 200, Merk Komatsu PC200, warna kuning;
ne
ng
do
gu
lahan kebun sawit, Nomor : Kosong, tanggal 12 September 2018, antara Sdr.
HARSON sebagai pemegang kontrak pembukaan lahan dengan Sdr.
ah
lik
ub
- 4 (empat) Buah buku merk OKEY, yang isinya catatan kegiatan perkebunan
kelapa sawit;
ka
- 1 (satu) buah gunting pemotong kabel warna hijau dengan pegangan dililit
ep
kebenarannya oleh Terdakwa dan Para Saksi serta telah disita menurut hukum,
es
sehingga barang-barang bukti tersebut dapat dipakai sebagai barang bukti dalam
M
ng
persidangan;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi, yang dihubungkan
si
dengan keterangan Terdakwa dan barang bukti yang saling bersesuaian satu
dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
ne
ng
- Bahwa pada hari dan bulan yang Terdakwa sudah lupa sejak tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 Terdakwa telah mendapatkan lahan seluas 1.300
(seribu tiga ratus) hektar yang didapatnya dengan cara membeli atau
do
gu
mengganti rugi dari lahan milik masyarakat secara bertahap yang terletak di
Kelurahan Mandomai, dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 1.500.000,-
In
A
(satu juta lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 15.000.000,- (lima belas
juta rupiah) per hektar, tergantung kondisi lahan atau tanah milik masyarakat
ah
lik
yang diganti rugi;
- Bahwa kemudian sekitar tahun 2014 sampai dengan sekarang dari seluas
1.300 (seribu tiga ratus) hektar tersebut seluas 400 (empat ratus) hektar
am
ub
yang terletak di Kelurahan Mandomai telah Terdakwa tanami tanaman
kelapa sawit yang dilakukannya dengan cara Terdakwa mempekerjakan
ep
karyawan termasuk juga mempekerjakan pemilik lahan yang tanahnya sudah
k
- Bahwa sejak tahun 2012 ketika Terdakwa mulai mengelola lahan perkebu nan
R
si
kelapa sawit tersebut, tidak ada gangguan atau halangan atau komplain dari
pihak lain, dan baru sekitar tahun 2016 baru muncul masalah dengan PT.
ne
ng
do
gu
izin arahan izin lokasi, izin penggarapan (LC / Land Clearing), dan juga
SIUP dari pemerintahan daerah tahun 2018, untuk penggarapan sudah
In
dimulai tahun 2016 hingga pembibitan, untuk luasan Izin Arahan/ lokasi
A
7.904 (tujuh ribu sembian ratus empat) Hektar, Izin Usaha Perkebunan 4.500
(empat ribu lima ratus) hektar, kemudian untuk IUP 4.562,49 (empat ribu lima
ah
lik
ub
dua koma empat puluh sembilan) hektar tersebut belum seluruhnya dilakukan
pembebasan oleh PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA, dan yang telah
ka
dilakukan pembebasan itu seluas 3.500 (tiga ribu lima ratus) hektar, dan lah an
ep
yang digarap Terdakwa termasuk dalam area 3.500 (tiga ribu lima ratus)
ah
hektar tersebut;
R
- Bahwa letak lokasi lahan yang dimiliki oleh PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seluas 400 (empat ratus) hektar juga di Kelurahan Mandomai (Sei.
si
Garantung);
- Bahwa Terdakwa dalam melakukan budidaya perkebunan kelapa sawit
ne
ng
tersebut tidak ada memiliki suatu ijin dari Pemerintah Daerah, juga tidak ada
memiliki “Ijin Usaha Perkebunan”, dan pada tanggal 25 April 2019 Terdakwa
telah membentuk Kelompok Tani untuk usaha budidaya perkebunan kelapa
do
gu
sawit yang dilakukannya;
- Bahwa bentuk kerjasama antara Terdakwa dengan Sdr. Ir. Timbul Sinaga
In
A
kalau kerjasama secara tertulis tidak ada, hanya kesepakatan waktu tahun
2015 ketika Ir. Timbul Sinaga berkunjung ke kebun kelapa sawit milik
ah
lik
Terdakwa, dan menyatakan berkeinginan untuk mengivestasikan uangnya
dalam perkebunan kelapa sawit tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 182 ayat (4) Undang-Undang Nomor
am
ub
8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dasar Hakim untuk bermusyawarah
mengambil putusan adalah Surat Dakwaan dan fakta-fakta hukum yang terungkap
ep
dalam persidangan, karenanya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
k
si
Umum;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan tindak
ne
ng
do
gu
Menimbang, bahwa Terdakwa oleh penuntut umum didakwa dengan ben tuk
dakwaan Tunggal, yaitu melanggar Pasal 107 huruf (a) Jo Pasal 55 huruf (a) UU
In
RI Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan, dan sebagaimana diketahui
A
lik
ub
maupun yang tidak berbadan hukum, dan dalam hubungannya dengan perkara ini,
M
ng
yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah orang yang bernama MUHAMAD
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUNDING JAHARI Bin JAHARI (Alm) yang dihadapkan sebagai pelaku atau
si
subyek hukum dari tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum, yang
kebenaran identitasnya telah diakui oleh Terdakwa sendiri dan dibenarkan oleh
ne
ng
para saksi, disamping itu pula diketahui selama pemeriksaan di persidangan
Terdakwa dapat dengan baik menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
kepadanya dan Terdakwa juga dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani,
do
gu
karenanya Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf untuk tidak
dapat dipidananya Terdakwa, sehingga berdasarkan fakta tersebut unsur “setiap
In
A
orang” telah terpenuhi menurut hukum;
Ad. 2. Unsur “secara tidak sah mengerjakan, menggunakan, menduduki,
ah
lik
dan/atau menguasai Lahan Perkebunan”;
Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa elemen unsur yang bersifat
alternatif, sehingga apabila salah satu elemen dari unsur tersebut terbukti, maka
am
ub
terpenuhilah apa yang dikehendaki oleh unsur tersebut.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Lahan Perkebunan berdasarkan
ep
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
k
si
tentang Perkebunan, tidak memberikan penjelasan mengenai apa yang dimaksu d
dengan mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan atau menguasai, namun
ne
ng
do
gu
lik
pengertian tindak pidana, yaitu suatu perbuatan yang dilakukan manusia yang
dapat bertanggung jawab, yang mana perbuatan tersebut dilarang atau
m
ub
pidana yang bertentangan dengan hukum atau bertentan gan dengan kehendak
ah
orang lain;
R
Menimbang, bahwa dalam persidangan terungkap fakta hukum pada hari dan
es
bulan yang Terdakwa sudah lupa sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
M
ng
Terdakwa telah mendapatkan lahan seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar yang
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didapatnya dengan cara membeli atau mengganti rugi dari lahan milik masyarakat
si
secara bertahap yang terletak di Kelurahan Mandomai, dengan harga bervariasi
mulai dari Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp.
ne
ng
15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per hektar, tergantung kondisi lahan atau
tanah milik masyarakat yang diganti rugi; Kemudian sekitar tahun 2014 sampai
dengan sekarang dari seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar tersebut seluas 400
do
gu
(empat ratus) hektar yang terletak di Kelurahan Mandomai telah Terdakwa
tanami tanaman kelapa sawit yang dilakukannya dengan cara Terdakwa
In
A
mempekerjakan karyawan termasuk juga mempekerjakan pemilik lahan yang
tanahnya sudah diganti rugi dan memberikan gaji/upah;
ah
lik
Menimbang, bahwa dalam persidangan juga terungkap fakta hukum PT.
KAPUAS SAWIT SEJAHTERA sejak tahun 2014 telah mempunyai izin arahan
izin lokasi, izin penggarapan (LC / Land Clearing), dan juga SIUP dari
am
ub
pemerintahan daerah tahun 2018, untuk penggarapan sudah dimulai tahun
2016 hingga pembibitan, untuk luasan Izin Arahan/ lokasi 7.904 (tujuh ribu
ep
sembian ratus empat) Hektar, Izin Usaha Perkebunan 4.500 (empat ribu lima
k
ratus) hektar, kemudian untuk IUP 4.562,49 (empat ribu lima ratus enam puluh dua
ah
si
Menimbang, bahwa sejak tahun 2012 ketika Terdakwa mulai mengelola lahan
perkebunan kelapa sawit tersebut, tidak ada gangguan atau halangan atau
ne
ng
komplain dari pihak lain, dan baru sekitar tahun 2016 baru muncul masalah
dengan PT. Kapuas Sawit Sejahtera; Dan letak lokasi lahan yang dimiliki oleh PT.
do
gu
perkebunan kelapa sawit tersebut tidak ada memiliki suatu ijin dari Pemerintah
Daerah, juga tidak ada memiliki “Ijin Usaha Perkebunan”, dan pada tanggal 25
ah
lik
April 2019 Terdakwa telah membentuk Kelompok Tani untuk usaha budidaya
perkebunan kelapa sawit yang dilakukannya;
m
ub
Menimbang, bahwa dari uraian fakta hukum di atas terlihat jelas Terdakwa
yang dari tahun 2012 telah mendapatkan lahan, selanjutnya pada sekitar tahun
ka
2014 sampai dengan sekarang dari seluas 1.300 (seribu tiga ratus) hektar lahan
ep
yang didapatkannya tersebut seluas 400 (empat ratus) hektar yang terletak di
ah
Kelurahan Mandomai telah ditanami tanaman kelapa sawit, setelah itu PT.
R
KAPUAS SAWIT SEJAHTERA yang sejak tahun 2014 telah mempunyai izin
es
arahan izin lokasi, izin penggarapan (LC / Land Clearing), dan juga SIUP dari
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang dimulai pada tahun 2016 hingga pembibitan. Dan letak lokasi lahan yang
si
dimiliki oleh PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA yang berada di Kelurahan
Mandomai tersebut dengan letak lahan yang dilakukan pembibitan dan
ne
ng
penanaman sawit oleh Terdakwa seluas 400 (empat ratus) hektar juga di
Kelurahan Mandomai (Sei. Garantung), sehingga dari uraian fakta tersebut Majelis
Hakim berpendapat bahwa meskipun Terdakwa yang terlebih dahulu mendapatkan
do
gu
lahan sejak tahun 2012 dan melakukan aktivitas perkebunan pada tahun 2014
sampai dengan sekarang, namun pada saat bersamaan pada tahun 2014 tersebu t
In
A
PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA telah mempunyai izin arahan izin lokasi, izin
penggarapan (LC / Land Clearing), dan juga SIUP dari pemerintahan daerah tahun
ah
lik
2018 yang artinya pada tahun tersebut PT. KAPUAS SAWIT SEJAHTERA telah
berhak dan diperbolehkan untuk persiapan memulai mengelola lahan perkebunan ,
dan pendapat Majelis Hakim ini bersesuaian dengan keterangan Ahli ade charge
am
ub
yang bernama DR. SADINO, SH.,MH yang mengemukakan pendapatnya dalam
persidangan bahwa korporasi yang sudah memiliki Ijin Usaha Perkebunan, untuk
ep
persiapan diperbolehkan mulai mengelola lahan perkebunan;
k
Menimbang, bahwa dengan dimilikinya ijin yang dimiliki PT. KAPUAS SAWIT
ah
SEJAHTERA berupa izin arahan izin lokasi, izin penggarapan (LC / Land
R
si
Clearing), dan juga SIUP (Surat Ijin Usaha Perkebunan) dari pemerintahan daerah,
dan perbuatan Terdakwa yang dilakukan dari tahun 2014 sampai dengan sekarang
ne
ng
do
gu
pada tanggal 25 April 2019, disamping itu pula dalam keterangannya Terdakwa
ketika perolehan lahan tersebut dari masyarakat yang ternyata banyak yang tidak
In
memiliki alas hak atas tanah yang dibelinya, maka sudah jelas bahwa perbuatan
A
lik
ub
SEJAHTERA;
ah
Dengan demikian cukup beralasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan unsur ini
R
ng
seluruh unsur yang dikehendaki oleh Pasal 107 huruf (a) Jo Pasal 55 huruf (a)
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
UU RI Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan telah terpenuhi, karenanya
si
Majelis Hakim berkesimpulan Terdakwa telah melakukan perbuatan sebagaimana
didakwakan kepadanya dalam dakwaan Tunggal Penuntut Umum;
ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena dalam pertimbangan unsur pasal yan g
didakwakan di atas sudah dinyatakan terpenuhi menurut hukum, maka terhadap
pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa terkait perbuatan Terdakwa yang
do
gu
tidak dapat dikenakan pidana karena hanya melanggar sanksi administrasi dan
pembelaan lainnya, dengan sudah dipertimbangkan di atas maka sudah tidak
In
A
relevan lagi dengan pembuktian unsur-unsur dalam perkara ini, sehingga sudah
sepatutnya pembelaan tersebut kesampingkan ;
ah
lik
Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh dipersidangan Majelis
Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan pertanggungjawaban
pidana terhadap diri Terdakwa baik itu merupakan alasan pembenar maupun
am
ub
alasan pemaaf. Dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan Terdakwa mampu
bertanggungjawab;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggungjawab, maka
k
si
Hakim untuk menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “secara tidak sah mengerjakan dan
ne
ng
do
gu
melakukan tindak pidana, maka berdasarkan pasal 193 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Terdakwa haruslah dijatuhi
In
pidana sesuai dengan kadar kesalahannya. Dan agar pidana yang akan dijatuhkan
A
kelak memenuhi rasa keadilan baik bagi Terdakwa maupun korbannya, maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang
ah
lik
ub
persidangan;
R
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa tidak dilakukan
es
ng
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana tidak
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dapat diterapkan pada diri Terdakwa dan tidak terdapat alasan yang cukup untuk
si
merintahkan supaya Terdakwa tersebut ditahan sebagaimana Pasal 193 ayat (2)
huruf “a” Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
ne
ng
maka Majelis Hakim tidak perlu menetapkan status Terdakwa dalam tahanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 46 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8
tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, apabila perkara sudah diputus, maka
do
gu
benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada mereka yang disebut
dalam putusan, kecuali jika menurut putusan hakim benda itu dirampas untuk
In
A
Negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusak sampai tidak dapat digunakan lagi
atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara
ah
lik
lain, sehingga terhadap barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit Excavator PC 200, Merk Komatsu PC200, warna kuning;
Oleh karena sudah tidak diperlukan lagi sebagai barang bukti baik dalam perkara
am
ub
ini maupun dalam perkara lain, disamping itu kegunaan barang bukti tersebut
masih sangat dibutuhkan oleh pemiliknya, maka terhadap barang bukti tersebut
ep
dikembalikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan Tengah;
k
si
Agustus 2018 antara Sdr. TIMBUL SINAGA sebagai pemilik perkebunan
dengan Sdr. HARSON;
ne
ng
do
gu
- 4 (empat) Buah buku merk OKEY, yang isinya catatan kegiatan perkebunan
kelapa sawit;
ah
lik
Oleh karena sudah tidak diperlukan lagi sebagai barang bukti baik dalam perkara
ini maupun dalam perkara lain, dan barang bukti tersebut melekat dengan berkas
m
ub
perkara, maka terhadap barang bukti tersebu t tetap terlampir dalam berkas
perkara;
ka
- 1 (satu) buah gunting pemotong kabel warna hijau dengan pegangan dililit
ep
dipergunakan lagi untuk melakukan kejahatan, maka perlu ditetapkan barang bukti
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dan
si
dijatuhi pidana dimana sebelumnya ia tidak meminta untuk dibebaskan dari
pembayaran biaya perkara, maka berdasarkan Pasal 222 ayat (1) Undang-Undang
ne
ng
Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, kepada Terdakwa haruslah
dibebankan untuk membayar biaya perkara yang besarnya ditentukan dalam amar
putusan ini;
do
gu Mengingat Pasal 107 huruf (a) Jo Pasal 55 huruf (a) UU RI Nomor 39
tahun 2014 tentang Perkebunan, dan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor
In
A
8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta pasal-pasal lain dari peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan perkara ini;
ah
lik
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa MUHAMAD PUNDING JAHARI Bin JAHARI (Alm)
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidan a
am
ub
“secara tidak sah mengerjakan dan menguasai Lahan Perkebunan”
sebagaimana dalam dakwaan Tunggal;
ep
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan
k
si
- 1 (satu) unit Excavator PC 200, Merk Komatsu PC200, warna kuning;
dikembalikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan
ne
ng
Tengah;
- 14 (empat belas) lembar fotocopy surat perjanjian penunjukan jasa
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
si
Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri
ne
ng
Kuala Kapuas Kelas II pada hari KAMIS tanggal 10 OKTOBER 2019 oleh PUTU
ENDRU SONATA, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, EMNA AULIA, S.H.
dan AGUSTINUS HERWINDU WICAKSONO, S.H., masing-masing sebagai
do
gu
Hakim Anggota Majelis, putusan tersebut diucapkan pada hari SELASA tanggal 15
OKTOBER 2019 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketu a
In
A
Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut,
dengan dibantu oleh Hj. YUHANA SARI YASMINI, S.H., Panitera Pengganti pada
ah
lik
Pengadilan Negeri Kuala Kapuas Kelas II, dihadiri oleh SUPRITSON, S.H.,
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kapuas, dan Terdakwa dengan
didampingi Penasihat Hukumnya;
am
ub
Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis
ep
k
si
(AGUSTINUS HERWINDU WICAKSONO , S.H.)
Panitera Pengganti
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62