ABSTRAK
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun dan megalami beberapa perubahan
fungsi fisiologis yang akan berdampak pada kondisi fisik maupun psikologis diantara stres emosi. Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres emosi dengan kualitas tidur pada lansia di
Balai pelayanan sosial lansia. Metode : Penelitian ini merupakan study deskriptif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 74 orang. Hasil : ada hubungan yang signifikan antara stres emosi
dengan kualitas tidur lansia dengan nilai p value 0,003 (P<0,05). Diskusi : Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian yang serupa, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup lanjut usia.
ABSTRACT
Advanced age is someone who has reached the age of more than 60 years and has several changes in
physiological functions that will have an impact on the physical and psychological conditions between
emotional stress. This research aims to determine the relationship between emotional stress and sleep
quality in the elderly in the elderly social service center. This research is a descriptive correlation study with
a cross sectional approach. The number of samples is 74 people. The result of the research was significant
correlation between emotional stress and elderly sleep quality with a p value of 0.003 (P <0.05) The
research is expected to be able to develop similar research so that it can improve the quality of life of
elderly.
68
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2 Hal 68 - 71, November 2017
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
2006). Menurut Akersted Nilsson, dalam Kompier Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
et al (2012), menyebutkan bahwa stres dan tidur tanggal 3 November 2016 wawancara dengan 8
mempunyai hubungan yang erat. Kualitas tidur lansia, 5 lansia diantaranya mengatakan tidak
yang buruk dapat dikaitkan dengan kesehatan nyenyak tidur, sering terbangun dan tidak bisa
mental seperti stres emosi pada lansia. melanjutkan tidur lagi, lansia tersebut juga
menyampaikan sering tidak dapat mengontrol
Stres emosi merupakan stres yang disebabkan emosi. Dari masalah diatas maka peneliti tertarik
karena gangguan situasi psikologis atau untuk melakukan penelitian dengan judul
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk hubungan antara status kesehatan fisik dan stres
menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, emosi dengan kualitas tidur pada lansia di Balai
sosial budaya atau faktor keagamaan. Individu pelayanan sosial lansia Cepiring Kabupaten
sering menggunakan keadaan emosionalnya untuk Kendal.
mengevaluasi stres. Proses penilaian kognitif
dapat mempengaruhi stres dan pengalaman METODE
emosional. Reaksi emosional terhadap stres yaitu Jenis penelitian ini study deskriptif korelasi,
rasa takut, fobia, kecemasan, depresi, perasaan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 80
sedih dan rasa marah (Suliswati, 2010). Penelitian orang, teknik sampling yang digunakan total
yang dilakukan oleh Ramaita (2010) tentang sampel. Uji hasil data penelitian menggunakan chi
hubungan tingkat stres dengan tingkat insomnia square
pada lansia di panti sosial tresna Werdha Sabai
Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman didapatkan HASIL
hasil ada hubungan yang kuat antara tingkat stres Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
dengan tingkat insomnia dengan nilai p value
0,000 (p<0,05).
Tabel 1
Karakteristik Responden (n= 74)
Umur f %
55-64 tahun 18 24,3
65-69 tahun 17 23,0
> 70 tahun 39 52,7
Jenis kelamin
Laki-laki 14 18,9
Perempuan 60 81,1
Riwayat penyakit
Hipertensi 28 37,8
Dimensia 2 2,7
Diabetes 44 59,5
Riwayat minum obat
Pernah 66 89,2
Tidak pernah 8 10,8
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Stres Emosi Lansia (n=74)
Stres emosi f %
Ringan 44 59,5
Sedang 19 25,7
Berat 11 14,9
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Lansia (n=74)
Kualitas tidur f %
Baik 25 33,8
Buruk 49 66,2
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2, Hal 68 - 71, November 2017
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
70
Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 5 No 2 Hal 68 - 71, November 2017
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
DAFTAR PUSTAKA Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa :
Hidayat. A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Renata
Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika. Ramaita (2010). Hubungan Tingkat Stres dengan
Tingkat Insomnia pada Lansia. Ners Jurnal
Kompier et al. (2012). Tossing and turning- Keperawatan
Insomnia in Relation to occupational
Stress, Rumination, Fatigue, and Well- Silvanasari. (2012). Faktor-faktor yang
Being. Scand J Work Environ Health 2012 Berhubungan dengan Kualitas Tidur yang
Buruk pada Lansia di Desa Wonojati
Manabung (2010) faktor-faktor yang Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.
berhubungan dengan stres piskosoisal Skripsi. Jember; Universitas Jember
lansia di panti sosial tresna werdha Ilomata
Kota Gorontalo Stuart dan Sundeen. (2007). Buku Saku
Keperawatan Jiwa Edisi 4. Jakarta : EGC
Maryam, Siti. (2012). Mengenal Usia Lanjut dan
Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan
pendidikan. Pendekatan kuantitatif
Musfiati (2009) hubungan tingkat stres dengan kualitatif. Bandung : Alfabeta
kualitas tidur lansia di PSTW unit budi
luhur Yogyakarta Suliswati. (2010). Konsep Dasar Keperawatan
Jiwa. Jakarta : EGC
Musfiati (2015) hubungan tingkat stres dengan
kualitas tidur lansia di panti sosial tresna Susenas. (2014). Badan Pusat Statistik dalam
wredha unit budi luhur Yogyakarta Buletin Jendela Data dan Informasi.
Nugroho. W. (2008). Keperawatan Gerontik dan WHO. (2015). Badan Pusat Statistik Republik
Geriatrik. Jakarta:EGC. Indonesia.
Potter dan Perry, (2010). Buku Ajar Fundamental Yuliawati (2011) hubungan antara tingkat stres
Keperawatan : Konsep,. Proses, dan dengan tindak kekerasan pada Caregiver
Lansia dengan Demensia .