Jurnal Marni Yang Telah Dipublish
Jurnal Marni Yang Telah Dipublish
Abstrak: Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa SMP masih
rendah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan komunikasi
matematis siswa pada materi pola dan barisan bilangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 9 siswa kelas VIIIB MTS Nurul Bilad, Rokan Hilir tahun pelajaran
2019/2020 berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Hasil
penelitian yang diperoleh yaitu kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan tinggi sudah baik,
ditandai dengan terpenuhinya semua indikator yaitu: 1) menggunakan bahasa sendiri untuk menjelaskan solusi
dari suatu gambar, 2) menjelaskan solusi dari permasalahan matematika dalam bentuk gambar, 3) menyatakan
masalah sehari-hari ke dalam model matematika. Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan
sedang masih dalam kategori cukup karena siswa hanya memenuhi indikator menggunakan bahasa sendiri untuk
menjelaskan solusi dari suatu gambar, dan menyatakan masalah sehari-hari ke dalam model matematika.
Sedangkan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan rendah masih dalam kategori kurang baik
karena hanya mampu memenuhi indikator menggunakan bahasa sendiri untuk menjelaskan solusi dari suatu
gambar.
Kata Kunci: kemampuan komunikasi matematis, pola dan barisan bilangan
Abstract: The previous research show that the mathematical communication skills of junior high school students
are still low. This research has aims to analyze and description students' mathematical abilities communication
on patterns and rows of number. This research is qualitative descriptive. The subjects are 9 students of the MTS
Nurul Bilad class, Rokan Hilir 2019/2020 with high, moderate, and low ability. Data collection techniques
use written test. The results are the mathematical communication skills of high-ability students are already good,
marked by the achievement of all indicators: use own language to explain the solutions of a picture, explain the
solution of the problem mathematics in the form picture, stating the problem or every day in the mathematical
model Mathematical communication skills of moderately capable students are still in the category enough because
students can reach indicators use own language to explain the solutions of a picture and stating the problem or
every day in the mathematical model. Mathematical communication skills of low-ability students are still in the
unfavorable category because only reach indicator use own language to explain the solutions of a picture
Keywords: mathematical communication capabilities, patterns and row of number
Cara Sitasi: Swasti, M., Maimunah, M., Roza, Y. (2020). Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa kelas
VIII SMP pada materi pola dan barisan bilangan. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 169-182.
https://doi.org/10.33654/math.v6i2.956
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 171 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....
Sriwahyuni et al. (2019) yang dilakukan di diagram ke dalam ide matematika tergolong
SMP Padalarang yang menunjukkan bahwa masih rendah. Sementara, itu kategori KKM
kategori KKM siswa SMP masih tergolong siswa dalam menjelaskan ide, situasi, tulisan
sangat rendah, 20 dari 31 siswa diantaranya dengan benda nyata, gambar, grafik dan
memperoleh skor kemampuan komunikasi aljabar tergolong sedang. Sedangkan, kategori
matematis 65. Hal ini diperkuat dengan hasil persentase KKM siswa dalam menyatakan
penelitian Ahmad & Nasution (2018) yaitu peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol
persentase KKM siswa berkategori tinggi matematika juga tergolong masih rendah.
sebesar 22,5%, persentase KKM siswa Kategori KKM siswa dalam membuat model
berkategori sedang sebesar 37,5% dan 40% dari suatu situasi melalui tulisan, benda-benda
persentase KKM siswa berkategori rendah. konkret, gambar, grafik, dan metode-metode
Hasil penelitian Purba et al. (2020) yang aljabar serta kemampuan komunikasi
dilakukan di salah satu SMP di Pekanbaru matematis siswa dalam menjelaskan dan
menunjukkan bahwa “kemampuan membuat pertanyaan tentang matematika yang
komunikasi matematis siswa yang telah dipelajari juga tergolong masih rendah.
berkemampuan tinggi sudah baik dimana Salah satu materi SMP di kelas VIII
siswa sudah memenuhi semua indikator KKM adalah materi Pola dan Barisan Bilangan. Pola
yaitu: 1) mendefinisikan dan merancang dan Barisan Bilangan menjadi salah satu
kembali ide-ide matematis untuk materi yang menuntut siswa untuk bisa
menyelesaikan masalah melalui tulisan, 2) mengkomunikasikan kemampuan komunikasi
menghubungkan benda nyata gambar dan matematis dengan cara mengungkapkan secara
diagram untuk menyelesaikan masalah secara tertulis tentang ide/pendapat dengan tepat. Hal
tulisan dan lisan, 3) menggunakan istilah- ini didukung dengan hasil penelitian
istilah matematika untuk menyelesaikan sebelumnya yang mengungkapkan bahwa
masalah kontekstual. Sementara itu, materi pola dan barisan bilangan merupakan
kemampuan komunikasi matematis siswa salah satu materi matematika SMP dalam
berkemampuan sedang masih dalam kategori kurikulum 2013 yang menggunakan pola
cukup dimana siswa hanya mampu memenuhi sebagai dugaan penyelesaian masalah dan
indikator mendefinisikan, merancang kembali mengeksplorasi kemampuan komunikasi
ide matematis dan menghubungkan benda matematis siswa (Juliant & Noviartati, 2016).
nyata untuk menyelesaikan masalah. Hasil penelitian Juliant & Noviartati (2016)
Sedangkan kemampuan komunikasi juga menunjukkan bahwa persentase
matematis siswa berkemampuan rendah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
tergolong ke dalam kategori kurang baik esai komunikasi matematis pada materi pola
dimana siswa hanya mampu memenuhi bilangan sebesar 34%. Penelitian terdahulu
indikator mendefinisikan dan merancang belum mengkaji tentang KKM siswa jika
kembali ide matematis untuk menyelesaikan ditinjau dari kemampuan matematika siswa
masalah”. (tinggi, sedang dan rendah) dan hanya fokus
Hasil penelitian Aminah et al. (2018) menganalisis kesalahan yang dilakukan siswa
juga sejalan dengan hasil penelitian dalam menjawab soal komunikasi matematis
sebelumnya yaitu kategori KKM siswa dalam pada materi pola bilangan, oleh karena itu pada
menghubungkan benda nyata, gambar dan penelitian ini, peneliti lebih fokus mengkaji
bagaimana kategori KKM tertulis siswa kelas Dalam penelitian ini pengambilan
VIII MTS Rokan Hilir pada materi pola dan sampel berdasarkan nilai ulangan matematika
barisan bilangan. siswa dan hasil wawancara dengan guru
matematika untuk menentukan siswa yang
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Metode Penelitian
Sehingga dari 18 siswa terpilih 9 subjek
Penelitian ini merupakan penelitian jenis penelitian yang terdiri dari 3 siswa
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan
menganalisis dan mendeskripsikan sedang dan 3 siswa berkemampuan rendah.
kemampuan komunikasi matematis (KKM) Instrumen penelitian ini menggunakan lembar
siswa SMP pada materi pola dan barisan tes KKM materi pola dan barisan bilangan
bilangan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas yang disusun dan dirancang oleh peneliti dan
VIII MTS Nurul Bilad, Rokan Hilir semester sudah divalidasi oleh beberapa ahli. Rubrik
genap tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian Penskoran KKM tertulis yang digunakan pada
dengan pendekatan kualitatif tidak penelitian ini adalah dengan menggunakan
menggunakan populasi dan sampel yang skor 0-4. Skor 0 apabila jawaban siswa tidak
banyak sehingga pengambilan sampel ada, skor 1 apabila jawaban siswa ada tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan tidak sesuai dengan kriteria indikator, skor 2
penelitian. apabila jawaban siswa benar tetapi tidak sesuai
dengan sebagian besar kriteria indikator, skor
3 apabila jawaban siswa benar, sesuai dengan
1. Menentukan tempat dan
waktu penelitian kriteria indikator tetapi ada sedikit kesalahan
Persiapan
2. Menyusun dan membuat jawaban, sedangkan skor 4 apabila jawaban
soal tes KKM materi pola
dan barisan bilangan terdiri
siswa benar dan sesuai dengan kriteria
3 soal, masing-masing soal indikator tanpa ada kesalahan.
memuat 1 indikator KKM Teknik pengumpulan data dalam
yang berbeda
penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis
1. Memberikan soal tes dan wawancara. Teknik tes KKM tertulis yang
KKM kepada 9 siswa yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal
telah ditetapkan sebagai matematika uraian terdiri dari 3 soal dengan
Pelaksanaan subjek penelitian
2. Mengoreksi hasil pekerjaan masing-masing mengukur 1 indikator KKM
siswa berbeda yang sebelumnya sudah disesuaikan
antara materi dengan indikator, tingkat
1. Menganalisis hasil tes
2. Melakukan wawancara kesulitan siswa dalam mengerjakan soal.
dengan siswa Indikator KKM yang diukur dalam penelitian
3. Mengklasifikasikan data
dan mengelompokkan ini adalah 1) menggunakan bahasa sendiri
berdasarkan kategori untuk menjelaskan solusi dari suatu gambar, 2)
kemampuan siswa (tinggi, menjelaskan solusi dari permasalahan
sedang dan rendah) dan
Analisis indikator KKM matematika dalam bentuk gambar, 3)
4. Menarik kesimpulan dari menyatakan masalah sehari-hari ke dalam
data yang diperoleh
model matematika.
Bagan 1. Prosedur pelaksanaan Penelitian
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 173 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....
Dalam mengkategorikan KKM siswa dan tidak satu pun siswa berkemampuan
(ditinjau dari siswa berkemampuan tinggi, sedang yang memenuhi indikator 2.1 dengan
sedang dan rendah), peneliti mengelompokkan kategori cukup. Sedangkan siswa
ke dalam tiga kategori yaitu baik, kurang dan berkemampuan rendah hanya memenuhi
cukup. KKM siswa dikatakan baik apabila indikator 1.1 dengan kategori kurang baik,
siswa memenuhi semua indikator KKM dan namun Sw-08 belum memenuhi indikator 1.1.
KKM siswa dikatakan cukup apabila hanya Peneliti mengecek dan menganalisis jawaban 9
memenuhi dua indikator KKM. sementara itu, siswa dalam menyelesaikan soal materi pola
KKM siswa dikatakan kurang baik apabila dan barisan bilangan untuk memperoleh
siswa hanya mampu memenuhi satu indikator temuan hasil penelitian tentang KKM kelas
KKM. Prosedur penelitian yang peneliti VIII MTS Nurul Bilad. Adapun temuan hasil
lakukan dapat dilihat pada Bagan 1. penelitian ini adalah sebagai berikut.
Indikator KKM (1.1) yaitu menggunakan
bahasa sendiri untuk menjelaskan solusi dari
Hasil Penelitian dan Pembahasan
suatu gambar dengan indikator soal ” disajikan
gambar pola batang korek api yang disusun
Hasil membentuk 4 buah pola segitiga, kemudian
Hasil dalam penelitian ini diperoleh dari siswa diinstruksikan menentukan banyaknya
analisis lembar hasil tes siswa pada materi pola segitiga sama sisi dengan ukuran satu satuan
bilangan. Berdasarkan analisis hasil tes siswa pada pola ke 5 dan 20”.
dalam menyelesaikan soal pola dan barisan Berdasarkan tinjauan dari indikator
bilangan dapat diperoleh hasil KKM siswa KKM (1.1) didapatkan temuan penelitian
yang dapat dilihat pada Tabel 1. bahwa Sw-01, Sw-02 dan Sw-03 yang
Tabel. 1 Kategori KKM Siswa
Indikator KKM Kemampuan Kemampuan Kemampuan
Tinggi Sedang Rendah
Sw- Sw- Sw- Sw- Sw- Sw- Sw- Sw- Sw-
01 02 03 04 05 06 07 08 09
1.1 Menggunakan bahasa sendiri untuk
√
menjelaskan solusi dari suatu gambar √ √ √ √ √ √ − √
2.1 Menjelaskan solusi dari suatu
permasalahan matematika dalam √ √ √
bentuk gambar
− − − − − −
3.1 Menyatakan masalah sehari-hari ke
dalam model matematika √ √ √ √ √ √ − − −
Kategori Baik Cukup Kurang baik
berkemampuan tinggi dapat memahami
Tabel 1 memberikan informasi tentang permasalahan dengan baik. Jawaban salah
kategori KKM siswa yang berkemampuan satu siswa berkemampuan tinggi dapat dilihat
tinggi, sedang dan rendah. Siswa pada Gambar 1.
berkemampuan tinggi dapat memenuhi semua
indikator KKM dengan kategori baik.
Sementara itu, siswa berkemampuan sedang
sudah mampu memenuhi indikator 1.1 dan 3.1
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 175 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....
diperoleh temuan bahwa siswa berkemampuan jumlah segitiga adalah 9, tetapi Sw-08 hanya
rendah dapat memahami permasalahan dengan memperoleh 6 segitiga sampai dan begitu pada
baik. Siswa mampu membaca gambar yang pola ke 4 Sw-08 mengabaikan lagi 6 segitiga
disajikan dalam soal kemudian di tengah, sehingga seharusnya ada 16 segitiga,
menginterpretasikannya ke dalam tulisan tetapi Sw-08 hanya memperoleh 10 segitiga.
dengan bahasa sendiri yaitu berupa suatu Hal ini menyebabkan Sw-08 salah menentukan
barisan. Setelah itu menyatakan ke dalam pola ke 20, karena dari awal pola segitiga yang
suatu barisan, siswa berkemampuan rendah diperoleh Sw-08 tidak sesuai dengan yang
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut diminta soal. Sehingga dapat disimpulkan
yaitu menentukan banyaknya segitiga sama bahwa siswa kelompok rendah secara umum
sisi dengan ukuran satu satuan yang terbentuk sudah mampu menggunakan bahasa sendiri
pada pola ke-5 dan 20. Namun Sw-08 belum untuk menjelaskan solusi dari suatu gambar
dapat memahami permasalahan dengan baik. namun masih ada yang kurang tepat.
Jawaban Sw-08 dapat dilihat pada gambar 3 Indikator KKM (2.1) yaitu menjelaskan
berikut. solusi dari suatu permasalahan matematika
dalam bentuk gambar dengan soal ”Pak Evan
membuat beberapa desain kolam berbentuk
persegi. Tiap-tiap kolam dikelilingi oleh ubin
pembatas berwarna putih yang juga berbentuk
persegi. Sementara bagian dalam kolam (pada
area penampung air) diberi ubin berwarna biru.
Apabila bagian dalam kolam dipasang 1 ubin
biru maka akan ada 8 ubin warna putih yang
mengelilinginya. Sementara itu, apabila bagian
dalam kolam dipasang 4 ubin biru maka akan
ada 12 ubin putih yang menjadi pembatas di
Gambar. 3 Jawaban Sw-08 Berkemampuan Rendah sekelilingnya. Begitu juga dengan bagian
terhadap Indikator KKM 1.1 dalam kolam yang dipasang 9 ubin biru maka
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa Sw-08 akan dikelilingi oleh ubin putih pembatas
melakukan kesalahan dalam memahami soal sebanyak 16 ubin. a) Buatlah sketsa dari
yaitu siswa salah menafsirkan gambar dan ilustrasi di atas di lembar jawabanmu!, b)
menyebabkan siswa salah dalam menulis Temukanlah pola dari hasil sketsa yang telah
barisan yang terbentuk dari pola segitiga yang kamu buat!, c) Jika kolam renang terbentuk
ada pada gambar. Dari hasil wawancara dari 10.000 ubin biru, maka berapakah banyak
dengan Sw-08 diperoleh penyebab Sw-08 ubin putih yang mengelilingi kolam tersebut?”.
menjawab seperti gambar 3 tersebut yaitu Sw- Berdasarkan tinjauan dari indikator KKM
08 beranggapan pada pola ke 2 segitiga yang (2.1) didapatkan temuan penelitian yaitu siswa
di tengah diabaikan, sehingga seharusnya berkemampuan tinggi dapat memahami
jumlah segitiga pada pola ke 2 adalah 4, tetapi permasalahan dari soal, namun belum bisa
Sw-08 hanya mendapatkan 3. Begitu juga pada menjelaskan solusi dari suatu permasalahan
pola segitiga yang ketiga siswa mengabaikan matematika dalam bentuk gambar dengan
lagi 3 segitiga di tengah, sehingga seharusnya lengkap. Terdapat kekurangan dari jawaban
siswa dalam membuat sketsa atau gambar sedangkan Sw-04 dan Sw-05 salah dalam
untuk menyelesaikan permasalahan. Jawaban menjawab. Jawaban siswa berkemampuan
siswa berkemampuan tinggi dapat dilihat dari sedang dapat dilihat pada gambar 5 berikut.
gambar 4 berikut.
Gambar. 4 Jawaban Sw-03 Berkemampuan Tinggi Gambar. 5 Jawaban Sw-05 Berkemampuan Sedang
terhadap Indikator KKM 2.1 terhadap Indikator KKM 2.1
Gambar 4 memperlihatkan bahwa Sw-03 Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat
sudah mampu menyelesaikan permasalahan, bahwa Sw-05 berkemampuan sedang belum
namun belum bisa membuat sketsa dengan bisa membuat sketsa dari permasalahan pada
benar dan menuliskan pola yang diperoleh dari soal. Dari hasil wawancara dengan Sw-05
gambar, akan tetapi Sw-03 langsung diperoleh penyebab Sw-05 menjawab seperti
menjawab soal dengan menentukan langsung gambar 5 tersebut adalah karena Sw-05 tidak
banyak ubin putih ketika ubin biru berjumlah bisa memahami dan menafsirkan soal sehingga
10.000. Dari lembar jawaban juga terlihat Sw- siswa tidak bisa menginterpretasikan soal ke
03 kurang mengkomunikasikan jawabannya dalam bentuk gambar yang menyebabkan Sw-
yaitu tidak menuliskan diketahui dan 05 mencoba menjawab tanpa menggunakan
ditanyakan soal. Dari hasil wawancara dengan sketsa seperti gambar 5, namun karena tidak
Sw-03 diperoleh penyebab Sw-03 menjawab tahu rumus apa yang digunakan, sehingga Sw-
seperti gambar 4 tersebut adalah karena Sw-03 05 menjawab dengan menggunakan rumus
beranggapan tidak penting menuliskan pola persegi panjang untuk menentukan
diketahui dan ditanya serta tidak perlu jumlah ubin putih ketika ubin biru berjumlah
membuat sketsa dan pola pada lembar 10.000. Dapat disimpulkan siswa
jawaban, jika tanpa sketsa dan pola ia sudah berkemampuan sedang belum mampu
bisa menentukan penyelesaian soal tersebut. menjelaskan solusi dari suatu permasalahan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa matematika dalam bentuk gambar dengan
berkemampuan tinggi sudah mampu benar dan lengkap.
menjelaskan solusi dari suatu permasalahan Berdasarkan tinjauan siswa
matematika dalam bentuk gambar dengan baik berkemampuan rendah terhadap indikator
namun masih kurang lengkap. KKM (2.1) diperoleh temuan bahwa siswa
Berdasarkan tinjauan siswa berkemampuan rendah belum memenuhi
berkemampuan sedang terhadap indikator indikator (2.1). Sw-09 tidak menjawab,
KKM (2.1) diperoleh temuan bahwa siswa sedangkan jawaban Sw-07 dan Sw-08 tidak
berkemampuan sedang belum memenuhi bisa menjawab dengan benar. Jawaban siswa
indikator (2.1) Sw-06 tidak menjawab,
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 177 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....
berkemampuan rendah dapat dilihat pada Jawaban salah satu siswa berkemampuan
gambar 6 berikut. tinggi dapat dilihat pada gambar 7 berikut.
soal dengan baik, yaitu siswa menuliskan menjawab seperti gambar 8 tersebut yaitu
yang diketahui dari soal, banyak baris kursi Sw-04 menganggap yang penting itu dapat
dinyatakan dengan = 30, banyak kursi menentukan hasil akhir dari permintaan soal,
pada baris I dinyatakan dengan = 20, sehingga tidak perlu menuliskan diketahui,
banyak kursi pada baris II dinyatakan dengan ditanya dan membuat model matematikanya.
= 24, banyak kursi pada baris III Penyebab Sw-04 melakukan kesalahan
dinyatakan dengan = 28, selisih tiap dalam menggunakan operasi penjumlahan
baris dinyatakan dengan = 4. Setelah dan perkalian karena Sw-04 tidak berhati-
menuliskan yang diketahui, kemudian siswa hati. Secara umum dapat disimpulkan bahwa
menuliskan apa yang ditanyakan pada soal siswa berkemampuan sedang mampu
yaitu banyak kursi pada baris ke30 menyatakan masalah sehari-hari ke dalam
dinyatakan dengan . Setelah siswa model matematika, namun masih kurang
menyatakan permasalahan ke dalam model lengkap dan benar.
matematika, kemudian siswa menuliskan Berdasarkan tinjauan siswa
langkah penyelesaian dengan benar dan berkemampuan rendah terhadap indikator
lengkap. Namun, Sw-04 kurang baik dalam KKM (3.1) diperoleh temuan bahwa Sw-07,
menyatakan masalah dari soal ke dalam Sw-08 dan Sw-09 belum dapat memahami
model matematika. Jawaban Sw-04 dapat permasalahan soal dengan baik dan
dilihat pada gambar 8 berikut. menyatakan masalah dalam soal ke dalam
model matematika. Sw-07 tidak menjawab
dan Sw-08, Sw-09 tidak menjawab dengan
benar. Jawaban siswa berkemampuan rendah
dapat dilihat pada gambar 9 berikut.
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 179 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....
dan benar serta tidak menyatakan masalah sehari-hari ke dalam model matematika. Hal
tersebut ke dalam model matematika, ini juga didukung dengan hasil penelitian
sehingga menyebabkan Sw-08 tidak (Purba, J., Maimunah., Roza, 2020) dan
mendapatkan informasi yang jelas untuk (Arifin et al., 2016) bahwa “siswa
menyelesaikan soal tersebut. Secara umum berkemampuan sedang mampu memenuhi dua
dapat disimpulkan bahwa siswa indikator KKM dengan kategori cukup”.
berkemampuan rendah belum mampu Kekurangan siswa berkemampuan sedang
menyatakan masalah sehari-hari ke dalam dalam mengkomunikasikan gagasan
model matematika dengan benar dan matematikanya adalah kurang memahami soal
lengkap. dan tidak menuliskan langkah-langkah
penyelesaian secara lengkap.
Pembahasan Sedangkan KKM siswa berkemampuan
rendah masih dalam kategori kurang baik
Berdasarkan tabel 1 dan hasil analisis
karena hanya memenuhi indikator
KKM siswa MTS Kelas VIII Nurul Bilad,
menggunakan bahasa sendiri untuk
Rokan Hilir pada materi pola dan barisan
menjelaskan solusi dari suatu gambar. Hal ini
bilangan diperoleh informasi bahwa KKM
didukung dengan hasil penelitian (Purba, J.,
siswa berkemampuan tinggi sudah baik yang
Maimunah., Roza, 2020) dan (Arifin et al.,
ditandai dengan terpenuhinya semua
2016) bahwa “siswa berkemampuan rendah
indikator yaitu: 1) menggunakan bahasa
hanya mampu memenuhi satu indikator KKM
sendiri untuk menjelaskan solusi dari suatu
dengan kategori kurang baik”. Kekurangan
gambar, 2) menjelaskan solusi dari
siswa berkemampuan rendah dalam
permasalahan matematika dalam bentuk
mengkomunikasikan gagasan matematikanya
gambar, 3) menyatakan masalah sehari-hari
adalah tidak memahami soal, tidak tahu
ke dalam model matematika. Hal ini
konsep dan tidak menuliskan langkah
didukung dengan hasil penelitian (Purba, J.,
penyelesaian dengan lengkap.
Maimunah., Roza, 2020) dan (Arifin et al.,
2016) bahwa “ siswa berkemampuan tinggi
cenderung memenuhi semua indikator KKM Simpulan dan Saran
dengan kategori baik”. Namun, kekurangan
siswa berkemampuan tinggi dalam Simpulan
mengkomunikasikan gagasan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
matematikanya adalah siswa berkemampuan
disimpulkan bahwa KKM siswa
tinggi tidak biasa menuliskan langkah-
berkemampuan tinggi dikategorikan baik yang
langkah penyelesaian secara lengkap. Tidak
ditandai dengan terpenuhinya semua indikator
menuliskan diketahui dan ditanya, dan
KKM, yaitu): 1) menggunakan bahasa sendiri
langsung menjawab.
untuk menjelaskan solusi dari suatu gambar, 2)
KKM siswa berkemampuan sedang
menjelaskan solusi dari suatu permasalahan
masih dalam kategori cukup karena siswa
matematika dalam bentuk gambar, 3)
hanya memenuhi indikator 1) menggunakan
menyatakan masalah sehari-hari ke dalam
bahasa sendiri untuk menjelaskan solusi dari
model matematika. KKM siswa
suatu gambar, dan, 2) menyatakan masalah
berkemampuan sedang masih dalam kategori
cukup karena hanya memenuhi dua indikator Astuti, A., & Leonard. (2012). Peran
KKM, yaitu: 1) menggunakan bahasa sendiri Kemampuan Komunikasi Matematika
untuk menjelaskan solusi dari suatu gambar, Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa. Formatif, 2(2), 102–110.
dan 2) menyatakan masalah ke dalam model
matematika. Sedangkan KKM siswa Budianti, A., & Jubaedah, D. S. (2018).
berkemampuan rendah masih dalam kategori Analisis Kemampuan Komunikasi
kurang baik karena hanya memenuhi satu Matematik Siswa di SMPN 10 Cimahi
indikator yaitu menggunakan bahasa sendiri pada Materi Lingkaran. Jurnal
untuk menjelaskan solusi dari suatu gambar. Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 2(2), 20–28.
https://doi.org/10.31004/cendekia.v2i2.4
Saran 8
Saran di dalam penelitian ini adalah 1)
Dewi, I. (2014). Profil Keakuratan
perlu adanya model atau strategi pembelajaran Komunikasi Matematis Mahasiswa Calon
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi Guru Ditinjau Dari Perbedaan Jender.
matematis siswa SMP, 2) perlu adanya Jurnal Didaktik Matematika, 01(02), 01–
penelitian tindak lanjut untuk melihat 12.
penyebab masih rendahnya kemampuan https://doi.org/10.24815/jdm.v1i2.2055
komunikasi matematis siswa di SMP dan
Eka, K., Lestari, Yudhanegara, M. R. (2017).
hambatan komunikasi matematis siswa Penelitian Pendidikan Matematika (Anna
berdasarkan tingkat kemampuan matematika (ed.); 2nd ed., p. 83). PT Refika, Aditama,
siswa. Bandung.
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 181 Vol. 6 No. 2, Mei - Agustus 2020
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ....