Tugas Uas Marni Swasti
Tugas Uas Marni Swasti
Dosen Pengampu :
Dr. Nahor Murani Hutapea, M. Pd
Disusun Oleh :
Marni Swasti (1910247023)
Penulis
Marni Swasti
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ...............................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari filsafat adalah menemukan pemahaman dan
tindakan yang sesuai. Filsafat erat kaitannya dengan ilmu, karena bagaimana
pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk dapat dipahami kemudian
direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. Tanpa pemahaman, ilmu tidak
akan mungkin dapat dikuasai.
Matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat,
dibandingkan ilmu lainnya. Alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk
mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. Ada juga yang
beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang
ada. Filsafat matematika pada dasarnya adalah pemikiran relatif terhadap
matematika. Matematika menjadi suatu pokok soal yang dipertimbangkan
secara cermat dan dengan penuh perhatian. Banyak filsuf telah menggunakan
matematika untuk membangun teori pengetahuan dan penalaran yang
dihasilkan dengan memanfaatkan bukti-bukti matematika dianggap telah dapat
menghasilkan suatu pencapaian yang memuaskan. Matematika telah menjadi
sumber inspirasi yang utama bagi para filsuf untuk mengembangkan
epistemologi dan metafisik.
Dalam matematika itu sendiri terdapat banyak cabang-cabang ilmu
matematika, salah satunya Geometri. Geometri merupakan salah satu cabang
dari matematika yang memuat konsep mengenai titik, garis, bidang, dan benda-
benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara
satu dengan yang lain. Selain itu, pada konteks kehidupan sehari-hari, hal-hal
yang terkait dengan geometri pun seringkali dijumpai oleh siswa, misalnya
melalui bentuk papan tulis, atap rumah, jendela, pintu, danbenda lainnya yang
mengandung unsur dari geometri.
Salah satu topik dalam geometri yang dipelajari oleh siswa di jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah mengenai dimensi tiga. Materi dimensi
1
tiga yang diajarkan tersebut meliputi konsep kedudukan titik, garis, dan bidang
dalam ruang dimensi tiga; jarak dari titik ke garis dan jarak dari titik ke bidang
dalam ruang dimensi tiga; serta besar sudut antara garis dan bidang dan antara
dua bidang dalam ruang dimensi tiga.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana biografi Euclid?
2. Bagaiaman sejarah penemuan dan perkembangan titik, garis dan bidang?
3. Seperti apa definisi, aksioma dan teorema Euclid tentang titik, garis dan
bidang?
4. Bagaimana materi dimensi tiga dipelajari di sekolah?
5. Apa saja manfaat mempelejari dimensi tiga dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengenal siapa Euclid.
2. Mengetahui dan memahami sejarah penemuan dan perkembangan titik,
garis dan bidang.
3. Mengetahui dan memahami definisi, aksioma dan teorema Euclid tentang
titik, garis dan bidang.
4. Mengetahui dan memahami materi dimensi tiga dipelajari di sekolah.
5. Mengetahui dan memahami manfaat mempelejari dimensi tiga dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Euclid
3
saja sudah mampu menyisihkan semua textbook yang pernah dibikin orang
sebelumnya dan yang tak pernah digubris lagi. Aslinya ditulis dalam bahasa
Yunani, kemudian buku The Elements itu diterjemahkan ke dalam pelbagai
bahasa. Terbitan pertama muncul tahun 1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan
mesin cetak oleh Gutenberg. Sejak penemuan mesin itu dicetak dan diterbitkanlah
dalam beribu-ribu edisi yang beragam corak. Sebagai alat pelatih logika pikiran
manusia, buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua karya
Aristoteles tentang logika. Buku itu merupakan contoh yang komplit sekitar
struktur deduktif dan sekaligus merupakan buah pikir yang menakjubkan dari
semua hasil inovasi otak manusia.
Buku karya Euclid menjadi faktor penting bagi pertumbuhan ilmu
pengetahuan modern. Hal ini terlihat dari begitu kentalnya pengaruh Euclid
terhadap karya-karya ilmuwan modern seperti Newton, Galileo dan Nicholaus
Copernicus. Rasionalisme yang dipelopori tokoh-tokoh Yunani, bersamaan
dengan pengetahuan matematika yang diwariskan Yunani kepada Eropa secara
jelas mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat di Eropa. Walaupun Cina terkenal dengan teknologinya yang jauh lebih
maju disbanding Eropa, namun tidak ada karya pengetahuan dengan struktur
matematika teoritis sebaik yang dipunyai Eropa . Orang-orang Cina menguasai
pengetahuan luas tentang ilmu geometri praktis, tetapi pengetahuan geometri
mereka tak pernah dirumuskan dalam suatu skema yang mengandung kesimpulan.
4
teori tentang kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang yang hingga kini
masih digunakan dengan hampir tanpa perubahan yang prinsip. Euclid menulis 13
jilid buku tentang geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma
(pernyataan pernyataan sederhana) dan membangun dalil tentang geometri
berdasarkan aksioma-aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclid adalah, ”Ada
satu dan hanya satu garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik”.
Buku-buku karangannya menjadi hasil karya penting dan menjadi acuan dalam
pembelajaran Ilmu Geometri.
Titik, garis, dan bidang merupakan suatu bentuk yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lain. Titik merupakan objek imajinatif yang tidak
mempunyai panjang, lebar dan tinggi, serta tidak mempunyai luas dan volume.
Titik dapat dikatakan sebagai objek tak terdimensi atau berdimensi nol. Titik
(point) digambarkan dengan noktah yang kecil yang dilambangkan dengan (.) dan
nama titiknya biasa disimbolkan dengan huruf besar. Titik juga merupakan
perwujudan benda. benda yang kelihatan kecil jika dipandang dari kejauhan.
Gedung-gedung yang tinggi dipandang dari kejauhan akan terlihat (sesuai dengan
jara, Pandang) kecil sekali bahkan seperti sebuah titik, bumi juga akan berbentuk
seperti titik jika bumi dilihat di luar angkasa, begitu juga planet. planet, bintang-
bintang, dan matahari yang berada di luar angkasa terlihat hanyalah sebuah titik.
Titik-titik yang berkumpul memanjang, membentuk garis dan objek satu
dimensi. Garis (line) merupakan kumpulan atau himpunan titik-titik yang
diperpanjang. Garis tidak memiliki batas ke kanan dan ke kiri, oleh karena itu
garis cukup digambarkan dengan wakilnya saja. Pada dasarnya, dalam dunia nyata
tidak didapatkan garis lurus, karena garis sebenarnya tidak pernah lurus. Jika
ditarik garis lurus antara satu kota dengan kota yang lain,maka yakin dan percaya
bahwa garis yang ditarik tersebut bukanlah garis lurus. Alasannya karena bumi
tempat manusia tinggal berbentuk bulat maka semakin panjang garis yang ditarik
atau diukur maka memungkinkan bahwa yang dimaksud bukanlah garis lurus,
kecuali kita meluruskan pernyataan bahwa yang dimaksud adalah menentukan
jarak terpendek antara satu kota ke kota yang lain. Garis yang menyapu ke
samping membentuk permukaan atau 24 bidang, objek berdimensi dua.
5
Pythagoras dan Euclid telah membahas persoalan jarak antara dua titik dan
garis lurus 25 abad yang silam. Jarak dua titik merupakan panjang garis lurus
yang menghubungkan kedua titik tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa garis
tidak selalu lurus, melainkan bengkok atau lengkung. Sedangkan bidang, dalam
hal ini adalah bidang yang berdimensi dua memiliki panjang dan lebar. Sebuah
bidang memiliki luas yang tidak terbatas. Dalam geometri, sebuah bidang cukup
digambar wakilnya saja yaitu suatu daerah terbatas yang terletak pada bidang.
Banyak sekali contoh-contoh yang berkaitan dengan bidang yang dua dimensi
dalam kehidupan sehari-hari, misalkan selembar kertas, papan tulis, daratan
permukaan tanah, dan lain sebagainya. Jika kita memperhatikan dataran
permukaan tanah yang terbentang begitu luas, maka kita akan memahami bahwa
bidang memiliki luas yang tidak terbatas. Oleh karena itu, diperlukan 25 batasan
yang jelas untuk menentukan berapa luas dari bidang rata tersebut dengan
menentukan panjang dan lebarnya.
C. Definisi, Aksioma dan Teorema Euclid Tentang Titik, Garis dan Bidang
Euclid’s elements merupakan risalah yang terdiri dari 13 buku. Ini
merupakan kumpulan definisi, postulat (aksioma), dalil (teorema dan konstruksi),
dan bukti matematika dari dalil-dalil. Tiga belas buku mencangkup geometri
Euclid (buku 1-6 dan 11-13) dan teori bilangan.(buku 7- 10). Namun, definisi,
postulat dan proposisi Euclid yang dibahas pada makalah ini hanyalah yang
berkaitan dengan titik, garis dan bidang.
Buku 1
Definisi-definisi tentang Titik, Garis dan Bidang
1. Definisi-Definisi Definisi 1: Titik adalah sesuatu yang tidak punya bagian
(sesuatu yang punya posisi tetapi tidak punya dimensi).
2. Definisi 2: Garis adalah sesuatu yang punya panjang tetapi tidak punya lebar.
3. Definisi 3: Ujung-ujung suatu garis adalah titik.
4. Definisi 4: Garis lurus adalah garis yang terletak secara rata dengan titik-titik
pada dirinya.
5. Definisi 5: Bidang adalah sesuatu yang hanya mempunyai panjang dan lebar.
6
6. Definisi 6: Sisi-sisi dari bidang berupa garis.
7. Definisi 7: Bidang datar adalah bidang yang terletak secara rata dengan garis-
garis lurus pada dirinya.
8. Definisi 10: Ketika garis lurus berdiri pada sebuah garis lurus dan
membentuk sudut berdekatan yang besarnya sama, masing-masing sudut
tersebut adalah sudut siku-siku, dan garis yang berdiri dikatakan tegak lurus
dengan garis kurus tempatnya berdiri.
Postulat-postulat tentang Titik, Garis, dan Bidang
1. Postulat 1: Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus.
2. Postulat 2: Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi garis
lurus.
3. Postulat 3: Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis lingkaran.
4. Postulat 5: Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat
sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis
tersebut jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu dipihak tempat kedua
sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
Proposisi-Proposisi tentang Titik, Garis dan Bidang
1. Proposisi 3: Jika diberikan dua garis lurus dengan panjang berbeda, maka
garis lurus yang lebih panjang dapat dipotong sehingga panjangnya sama
dengan garis lurus yang lebih pendek.
2. Proposisi 10: Garis lurus terbatas dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama
panjang Proposisi 11 Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik pada
garis lurus tersebut, maka melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus yang
tegak lurus pada garis lurus yang diberikan.
3. Proposisi 12: Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik di luar garis
lurus tersebut, maka melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus yang tegak
lurus pada garis lurus yang di berikan.
4. Proposisi 13: Jika sebuah garis lurus berdiri pada sebuah garis lurus, maka
akan membentuk dua sudut siku siku atau sudut yang jumlahnya sama dengan
dua sudut siku siku.
7
5. Proposisi 14: Diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik pada garis
tersebut, jika dua daris lurus melalui titik tersebut dan membentuk sudut yang
besarnya sama dengan dua kali sudut siku-siku, maka kedua garis lurus
tersebut segaris.
6. Proposisi 15: Jika dua buah garis lurus berpotongan, maka akan terbentuk dua
sudut bertolak belakang yang besarnya sama.
Akibat : jika dua buah garis lurus berpotongan, maka sudut-sudut pada titik
potong tersebut jumlahnya sama dengan empat sudut siku siku.
7. Proposisi 28: Jika sebuah garis lurus memotong dua garis lurus dan
membentuk sudut eksterior sama dengan sudut interior yang tidak bersisian
(sehadap), atau jumlah sudut interiornya sama dengan dua sudut siku-siku,
maka kedua garis lurus yang dipotong tersebut sejajar.
8. Proposisi 29: Jika sebuah garis lurus memotong dua garis lurus yang sejajar
dan membentuk sudut dalam berseberangan yang sama besar, maka sudut
eksterior sama dengan sudut interior yang tidak bersisian (sehadap), dan
jumlah sudut interiornya sama dengan dua sudut siku-siku.
9. Proposisi 30: Jika dua buah garis lurus sejajar dengan sebuah garis lurus,
maka kedua garis lurus tersebut sejajar satu sama lain.
10. Proposisi 31: Melalui sebuah titk di luar garis lurus dapat dibuat garis lurus
yang sejajar dengan garis lurus tersebut.
11. Proposisi 33: Garis lurus yang terkait dengan ujung-ujung garis lurus yang
sejajar dan sama panjang juga sejajar dan sama panjang.
8
1. Unsur-unsur Bangun Ruang
Beberapa istilah dalam menggambar bangun ruang,
antara lain:
a. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah suatu tempat untuk
menggambar.
b. Bidang Frontal
Bidang gambar yang sejajar dengan bidang gambar.
Bidang ABFE dan DCHG adalah frontal. Keistimewaan bidang frontal
adalah ukuran dan bentuk sama dengan bentuk dan ukuran sebenarnya.
c. Garis frontal
Garis yang terletak pada bidang frontal. Contoh garis frontal
AE , BF , CG , DH , AB , EF , GH , dan CD .
d. Garis ortogonal
Garis yang tegak lurus pada bidang frontal misalnya AD , BC , EH , dan FG.
e. Sudut surut (sudut menyisi)
Sudut dalam gambar ruang yang besarnya ditentukan oleh garis frontal
horisontal ke kanan dengan garis ortogonal ke belakang. Pada gambar di atas
sudut surutnya ∠ BAD dan ∠ FEH. Sudut - sudut itu sebenarnya 90 °, tetapi
dalam gambar ruang dilukis kurang dari 90 ° atau lebih dari 90 ° .
f. Perbandingan Ortogonal (perbandingan proyeksi)
Perbandingan antara panjang garis ortogonal yang digambar dengan panjang
garis ortogonal yang sebenarnya.
Panjang AD di gambar
Perbandingan ortogonal=
Panjang AD yang sebenarnya
9
Irisan antara bidang dan bangun ruang merupakan bangun datar yang dibatasi
oleh garis-garis potong antara bidang itu dengan bidang sisi dari bangun
ruang yang bersangkutan serta membagi dua bangun ruang itu.
Ada 2 cara untuk menggambar bangun ruang yaitu :
1) Sumbu afinitas
2) Titik potong diagonal irisan
10
Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya
satu sama lain. Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai
berikut :
Kedudukan titik terhadap garis
11
Kedudukan Garis Terhadap Bidang
12
c. Dua bidang saling berimpit
Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada
bidang α juga terletak pada bidang β atau setiap titik yang terletak pada
bidang β juga terletak pada bidang α.
13
bidang, dan biasanya dilambangkan dengan tanda aksen (‘). Berikut di bawah ini
adalah bentuk-bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu bidang.
14
4. Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke Bidang
Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek
dan bernilai positif.
a. Jarak antara titik dan titik
Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.
15
c. Jarak antara titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang αadalah panjang ruas garis AA’. Dengan
titik A ’ merupakan proyeksi titik A pada bidang α. Karena AA ’ ⊥ a dan AA ’ ⊥ b
maka hasilnya adalah AA ’ ⊥ bidang α
16
b. Jarak dua garis sejajar
Pada gambar di atas mencari jarak antara 2 garis yang sejajar yaitu EH
dengan BC, karena kedua garis itu sejajar maka dapat dibuat sebuah bidang
yang melalui kedua garis itu, jarak kedua garis itu adalah garis BE atau CH.
c. Jarak garis dan bidang yang sejajar
17
c. Jarak dua bidang yang sejajar
Jarak antara bidang αdan β
yang sejajar dalah jarak
sebarang titik A pada
bidang α dan A 'pada bidang
, dimana adalah
β A'
18
4. Jarak dalam ruang sangat berhubungan erat dengan bidang teknik bangunan.
5. Dapat menentukan jarak dua buah bola.
6. Dapat menentukan jarak antara dua bagian gedung yang satu dengan lainnya
agar dapat ditentukan misalnya kebutuhan kabel untuk keperluan tertentu.
7. Dapat menentukan jarak antara kabel jaringan arus kuat yang melintasi
bangunan-bangunan agar medan listrik tidak mengganggu penghuninya
maupun alat-alat elektronik di dalamnya.
8. Dokter bedah dapat menentukan letak dan jarak antara tumor di dalam batok
kepala di luar selaput otak di belakang lintasan syaraf-syaraf agar arah
pembedahannya tepat.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Euclid merupakan seorang matematikawan yang hidup sekitar tahun 300
SM di Alexandria dan sering disebut sebagai ”Bapak Geometri”. Dialah yang
mengungkapkan bahwa: garis adalah 1 dimensi yaitu garis itu sendiri, dan
bangun ruang adalah 3 dimensi yaitu panjang lebar tinggi, serta tidak ada bangun
geometri 4 dimensi. Dalam bukunya ”The Elements”, ia menyatakan 5 postulat
yang menjadi landasan dari semua teorema yang ditemukannya. Postulat dan
teorema yang beliau ungkapkan merupakan landasan teori tentang kedudukan
titik, garis, dan bidang dalam ruang yang hingga kini masih digunakan dengan
hampir tanpa perubahan yang prinsip. Euclid menulis 13 jilid buku tentang
geometri. Dalam buku-bukunya ia menyatakan aksioma (pernyataan pernyataan
sederhana) dan membangun dalil tentang geometri berdasarkan aksioma-
aksioma tersebut. Contoh dari aksioma Euclid adalah, ”Ada satu dan hanya satu
garis lurus, di mana garis lurus tersebut melewati dua titik”.
Dimensi tiga merupakan bangun dengan ukuran yang terdiri atas
panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi tiga juga sering disebut juga dengan bangun
ruang. Materi dimensi tiga yang diajarkan pada Kelas XII SMA yaitu berkaitan
dengan: 1) istilah-istilah pada bangun ruang yang meliputi: bidang gambar,
bidang frontal, garis frontal, garis ortogonal, sudut surut (sudut menyisi),
perbandingan ortogonal (perbandingan proyeksi), irisan suatu bidang dengan
bangun ruang, 2) elemen-elemen bangun ruang yang meliputi: titik, garis dan
bidang, 3) suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau
kedudukannya satu sama lain. Kedudukan ini mempunyai syarat-syarat khusus
yaitu : kedudukan titik terhadap garis, kedudukan titik terhadap bidang,
kedudukan garis terhadap bidang dan kedudukan bidang terhadap bidang lain, 4)
20
proyeksi titik dan garis pada bidang, 5) jarak titik terhadap titik, titik terhadap
garis dan titik terhadap bidang, 6) jarak dari garis ke garis, garis ke bidang dan
bidang ke bidang lainnya.
Mempelajari dimensi tiga sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya yaitu: 1) dapat menentukan jarak antar dua benda, 2) dapat digunakan
untuk membuktikan kebenaran suatu persamaan, 3) dapat digunakan untuk
menurunkan persamaan suatu besaran dari besaran-besaran yang
mempengaruhinya, 4) dapat membantu Dokter menentukan letak dan jarak antara
tumor di dalam batok kepala di luar selaput otak di belakang lintasan syaraf-syaraf
agar arah pembedahannya tepat, dll.
B. Saran
Dalam pokok bahasan Dimensi Tiga ini siswa diharapkan memahami
sejarah serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam Dimensi Tiga (Kedudukan titik,
garis dan bidang dalam bangun ruang) ini serta memahami menentukan jarak
antar titik, jarak titk ke garis dan jarak titik ke bidang. Makalah ini dapat
digunakan sebagai salah satu sumber bacaan untuk siswa. Selain itu makalah ini
dapat menjadi acuan untuk pemakalah berikutnya dalam pembuatan makalah yang
lebih baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2018. Buku Siswa Matematika Kelas XII SMA Edisi Revisi 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
___________. 2018. Buku Guru Matematika Kelas XII SMA Edisi Revisi 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Krismanto. 2008. Pembelajaran Sudut dan Jarak dalam Ruang Dimensi Tiga..
Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Solikin, Agus. 2017. Konsep Kesejajaran Garis Dalam Geometri Euclid Dan
Geometri Riemann Serta Aplikasinya Dalam Kajian Ilmu Falak. Journal of
Mathematics Education, Science and Technology: Vol. 2, No. 2, Desember
2017. Hal. 243 – 254
22
23