Anda di halaman 1dari 12

Accelerat ing t he world's research.

2. Distributed system
LENY ARYANTI

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Implement asi Met ode Model View Cont roller Menggunakan Framework Code Ignit er dalam Pe…
Dudi Rahmadiansyah

PENELIT IAN T ERAPAN SWADANA RANCANG BANGUN SIST EM INFORMASI PENILAIAN ANGKA KREDIT (S…
Prayit no Prayit no

Sist em Aplikasi Pelayanan Rest oran Terint egrasi Berbasis Android


Abdhi Abdillah Amin
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

Implementasi Metode Model View Controller Menggunakan Framework


Code Igniter dalam Pengembangan Aplikasi Manajemen Depo Petikemas
pada Unit Usaha Belawan Logistics Center

Dudi Rahmadiansyah, Dedy Irwan


Dosen Sekolah Tinggi Teknik Harapan

Abstrak Salah satu model proses bisnis yang memiliki


dinamika yang cepat dalam hal perubahan dan
variasi kebutuhan proses dan penyajian informasi
adalah depo peti kemas. Unit Usaha Belawan
Dalam pengembangan sistem informasi, fokus Logistics Center sebagai salah satu unit usaha di
utama tidak hanya pada proses bisnis dan fitur bawah PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
yang harus dimiliki oleh sistem, tetapi juga merupakan sebuah depo petikemas yang memiliki
bagaimana aplikasi sistem tersebut mampu kompleksitas proses bisnis karena terkait dengan
mengantisipasi dinamika proses bisnis itu sendiri. kontrak dan kebutuhan para Pelanggannya yang
Salah satu metode yang memungkinkan untuk menuntut privasi proses dan penyajian informasi.
dijadikan solusi adalah Model View Controller Di samping itu, dinamika persaingan bisnis depo
(MVC) yang diimplementasikan dalam suatu petikemas juga membutuhkan adaptasi yang cepat
framework pemrograman. Metode MVC membagi dari proses bisnis agar bisa unggul dalam
lapisan aplikasi menjadi Model, View dan persaingan bisnis tersebut.
Controller yang memiliki fungsi khusus secara Karena itu, dibutuhkan suatu metode
mandiri, namun saling terkait dalam membentuk pengembangan aplikasi yang memungkinkan untuk
suatu aplikasi. Untuk mengimplementasikan metode melakukan penyusunan dan pemeliharaan aplikasi
MVC ini, digunakan framework pemrograman dengan cepat dan mudah. Metode yang
berbasis php bernama CodeIgniter (CI) yang telah memungkinkan untuk itu adalah membagi aplikasi
terbukti mudah dan fleksibel dalam penggunaannya ke dalam suatu kerangka kerja yang disebut Model
dan akan digunakan dalam mengembangkan View Controller (MVC). MVC merupakan salah
aplikasi manajemen Depo Petikemas pada Unit satu arsitektur aplikasi yang memisahkan
Usaha Belawan Logistics Center. antarmuka/tampilan (user interface), data, dan
proses sehingga memungkinkan untuk melakukan
1. Pendahuluan pengembangan atau pemeliharaan aplikasi secara
lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan
Dalam pengembangan dan pemeliharaan karena pengembang/programmer dapat lebih
sistem informasi khususnya pada elemen aplikasi berkonsentrasi pada proses bisnis dan melakukan
yang mendukung sistem tersebut, sering kali isolasi pengembangan/pemeliharaan hanya pada
mengalami kesulitan dalam penambahan, komponen-komponen aplikasi yang terkait dengan
perubahan atau pengurangan modul dan proses bisnis yang dimaksud.
fungsionalitas aplikasi. Kadang-kadang hal ini Metode ini diimplementasikan dalam sebuah
dapat berakibat pada perubahan besar dan bersifat aplikasi yang disebut Aplikasi Manajemen Depo
mendasar dari aplikasi yang dipelihara tersebut. Petikemas. Aplikasi tersebut didesain berbasiskan
Hal ini tidak dapat terhidarkan karena adanya media web dan dikembangkan dengan
perubahan-perubahan dalam proses bisnis itu menggunakan perangkat-perangkat lunak sebagai
sendiri yang menuntut penyesuaian aplikasi dengan berikut :
cepat dan tepat. Karena itu, perlu digunakan suatu 1. Sistem Operasi MS-Windows XP atau Linux.
metode yang dapat digunakan dalam 2. Bahasa script php versi 5.3.1.
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi secara 3. Database MySQL versi 5.1.41
efektif dan efisien sehingga sistem analis dan 4. Framework CodeIgniter versi 2.0.2
pemrogram (programmer) dapat lebih
berkonsentrasi pada permasalahan yang harus
dipecahkan dengan meminimalkan analisa
algoritma program.

Distributed System 2-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

2. Metode MVC
Model View Controller (MVC) adalah sebuah
sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi
dengan memisahkan data dari tampilan dan cara
memprosesnya. MVC diperkenalkan pertama sekali
oleh para peneliti di XEROC PARAC yang bekerja
untuk pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk
pada tahun 1970 – 1980. Gambar 1. Konsep MVC
Metode MVC membagi aplikasi menjadi tiga
bagian yaitu : Di dalam aplikasi berbasis web dikenal
1. Model, berfungsi sebagai pengelola perilaku beberapa jenis MVC, yaitu :
dan data pada domain aplikasi, melakukan 1. Server Side MVC dimana seluruh proses bisnis
tanggapan terhadap permintaan informasi dan dilakukan pada sisi server.
merespons instruksi untuk merubah suatu 2. Campuran Server Side dan Client Side MVC,
kondisi (state). dimana proses dilakukan di sisi client dan sisi
2. View, menerjemahkan informasi yang berasal server, bisa menggunakan atau tidak
dari model ke dalam sebuah bentuk yang sesuai menggunakan model dalam koneksi ke server
untuk berinteraksi dengan user. Biasanya dan biasanya memiliki kompleksitas yang
berupa satu atau lebih elemen antarmuka user. tinggi.
3. Controller, menerima masukan dari user dan 3. Rich Internet Application (RIA), disebut juga
memicu respons dengan membuat pemanggilan Fat Client, merupakan aplikasi web yang
ke objek-objek model. memiliki kemampuan dan fungsi yang mirip
Kelebihan-kelebihan metode MVC adalah aplikasi desktop, memiliki bagian yang
sebagai berikut : mengambil data sendiri (MVC tersendiri) dan
1. Bagian model memberikan penempatan detil hanya bagian model yang ada di bagian server.
data yang terpisah dan tidak disebar di dalam
keseluruhan aplikasi sehingga meningkatkan
kecepatan dan fleksibilitas dalam proses
pemeliharaan aplikasi.
2. Pemisahan model juga membuat objek model
dapat digunakan oleh aplikasi lain dengan
kebutuhan yang sama (reuse)
3. Pemisahan view memudahkan
perakitan/integrasi dengan komponen aplikasi
lainnya tanpa harus memperhatikan detil
proses. Desainer hanya berkonsentrasi pada
bentuk dan tampilan antarmuka pemakai (user
interface).  
4. Penggunaan Controller memungkinkan untuk Gambar 2. Prinsip Kerja Metode MVC
perubahan proses tanpa harus mengganggu
antarmuka pemakai. Detil proses 3. Framework CodeIgniter
disembunyikan oleh Controller sehingga tidak
mengganggu presentasi ke user maupun Framework adalah abstraksi di dalam sebuah
pengelolaan data/informasi (manajemen perangkat lunak yang menyediakan fungsi yang
database). generic sehingga dapat dirubah oleh kode yang
Di samping kelebihan-kelebihan, di atas, dibuat user sehingga dapat menyediakan perangkat
metode MVC juga memiliki kekurangan, yaitu : lunak untuk aplikasi tertentu.
1. Peningkatan kompleksitas aplikasi karena Metode MVC adalah sebuah arsitektur yang
arsitektur aplikasi yang terbagi menjadi tiga dapat diimplementasikan secara bebas dengan atau
bagian. tanpa bahasa pemrograman berorientasi objek.
2. Menimbulkan loosely coupled (komponen Dengan demikian metode MVC dapat
aplikasi yang membuat/mengacu ke komponen diimplementasikan dalam sebuah framework.
lainnya dengan sedikit/tanpa informasi detil CodeIgniter merupakan sebuah framework
dari komponen yang diacu tersebut). pemrograman web dengan menggunakan bahasa
php. Framework ini ditulis dengan menggunakan

2-2 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

bahas php versi 4 dan versi 5 oleh Rick Ellislab karena masih di bawah koordinasi Ellislab, Inc,
yang menjadi CEO Ellislab, Inc. dan dipublikasikan sehingga update core engine-nya lebih lama
dengan lisensi di bawah Apache/BSD Open Source. daripada framework Open Source lainnya.
Jadi CodeIgniter adalah framework php dan Open 4. Sebagai framework Open Source, CodeIgniter
Source. tidak menyediakan dukungan (support) secara
Manfaat yang dapat diambil dengan khusus kecuali melalui forum pengguna.
menggunakan framework CodeIgniter adalah : Sebagai framework yang menganut metode
1. Gratis, sesuai dengan semangat Open Source MVC, framework CodeIgniter juga terbagi menjadi
untuk dapat digunakan dan dikembangkan tiga bagian utama yaitu :
secara bersama-sama. Dapat di-download pada 1. Model, bagian ini berisi kode yang digunakan
alamat http://CodeIgniter.com/downloads/ untuk koneksi dan mengakses database.
secara gratis, bebas digunakan sesuai 2. View, berisi kode-kode HTML dan php yang
persyaratan persetujuan lisensi (lisence digunakan untuk menampilkan informasi ke
agreemen) yang bisa dilihat pada website layar browser. Biasanya berisi kode-kode yang
tersebut di atas. berhubungan dengan format tampilan, misalnya
2. Ditulis dengan menggunakan bahasa php 4 huruf, form, warna, dan lain-lain.
(untuk versi 1.x.x) dan versi 5 (untuk versi 3. Controller, berisi kode-kode script yang
2.x.x) sehingga mendukung pemrograman menjalankan fungsi aturan bisnis aplikasi dan
dengan bahasa php. menjadi perantara antara Model dan View serta
3. Menggunakan metode MVC sebagai prinsip seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk
kerjanya sehingga dapat digunakan untuk memproses permintaan layanan HTTP untuk
mengembangkan aplikasi secara efisien dan ditampilkan dalam halaman web.
dinamis serta lebih memudahkan dalam Prinsip kerja utama framework CodeIgniter
melakukan pemeliharaan aplikasi. terletak pada file index.php yang diletakkan pada
4. Menggunakan URL (Uniform Resource direktori root aplikasi. File ini akan memicu dan
Locator) yang sederhana, bersih, dan SEF mengarahkan permintaan layanan halaman web ke
(Search Engine Friendly). dalam tubuh framework CodeIgniter.
5. Memiliki paket library yang lengkap, Mekanismenya adalah sebagai berikut :
mendukung fungsi-fungsi database, html, web, 1. File index.php bertindak sebagai pengendali
e-mail, session, pagination dan lain-lain. utama yang berfungsi memuat kode script
6. Dokumentasi yang lengkap dan jelas, utama yang berfungsi menjalankan
disertakan dalam website resminya dan dapat CodeIgniter.
di-download bersama-sama dengan framework- 2. Selanjutnya, modul routing berfungsi
nya. menerima permintaan layanan HTTP untuk
7. Komunitas, framework ini didukung oleh menentukan arah eksekusi script yang akan
banyak pengguna dan pengembang, walaupun dilaksanakan.
awalnya dikembangkan oleh Ellislab, Inc. 3. Jika konfigurasi cache tersedia, maka sistem
8. Bersifat portabel dan dapat dijalankan pada langsung mengeksekusi untuk ditampilkan di
berbagai platform yang mendukung bahasa halaman web.
pemrograman php. 4. Permintaan-permintaan layanan HTTP dan
Disamping kelebihan-kelebihan di atas, data-data dari form yang dikirimkan ke server,
framework ini juga memiliki kelemahan-kelemahan akan di-filter dan diamankan oleh modul
yaitu : security.
1. Longgar dalam penerapan aturan MVC, 5. Selanjutnya data dikirmkan ke modul
sehingga pemrograman masih diberikan Controller yang akan mengendalikan akses ke
kesempatan untuk melanggar kaidah-kaidah modul Model, Library, Helper, Plugin, dan
MVC. modul-modul sumber daya lainnya.
2. Tidak mendukung konsep ORM (Object 6. Kemudian Controller akan mengirimkan data
Relational Model) yaitu metode pengaksesan ke modul View untuk ditampilkan ke halaman
database dengan menggunakan relasi antar web. Jika konfigurasi caching diaktifkan, maka
objek sehingga pemrogram tidak perlu sebelum tampilan ini dikirimkan ke web untuk
menuliskan atau mengetahui sintaks bahasa ditampilkan ke browser, maka tampilan ini
SQL. akan di-cache sehingga permintaan yang sama
3. Walaupun dikembangkan oleh komunitas, dapat dilakukan dengan lebih cepat.
namun jumlah pengembangnya tidak sebesar
framework php lainnya seperti CakePHP,

Distributed System 2-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

receiving/delivery dan trucking, serta kegiatan


lainnya yang berkaitan denga pelayanan
penumpukan petikemas. Unit ini dikepalai oleh
seroang General Manager.
Proses pelayanan yang diberikan kepada setiap
Gambar 3. Prinsip kerja Framework CodeIgniter Pelanggan bisa dan memungkinkan untuk berbeda-
beda dan unik untuk setiap Pelanggan. Hal ini
Struktur folder framework CodeIgniter pada didasarkan pada kontrak kerjasama pelayananan
versi-versi mayor berbeda-beda. Hal ini tercermin antara BLC dengan Pelanggannya.
dengan perbedaan struktur yang sangat signifikan Kontrak-kontrak tersebut umumnya berlaku
antara versi 1.x.x dengan versi 2.x.x. Karena dalam satu tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan
pembahasan ini digunakan versi 2.0.2, maka berikut penambahan atau pengurungan tatacara pelayanan.
ini akan dijelaskan struktur folder pada framework Karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat
CodeIgniter versi 2.0.2 seperti ditunjukkan pada dibangun dan dipelihara dengan mudah dan
gambar di bawah ini. membutuhkan waktu yang sesingkat mungkin.
Perubahan-perubahan umumnya terjadi pada
prosedur pelayanan dan tata cara penagihan
pembayaran. Secara garis besar pola utama
pelayanan antara lain :
1. Layanan ditagih setelah selesai satu siklus yang
terdiri dari gate in, layanan CY (Containter
Yard)/penumpukan, dan gateout.
2. Layanan per periode waktu berdasarkan jumlah
petikemas yang selesai dilayani, misalnya
setiap akhir bulan.
3. Layanan per paket (party) petikemas dimana
layanan ditagih jika paket tersebut telah
meninggalkan BLC.
Perbedaan-perbedaan pola layanan di atas
Gambar 4. Struktur Direktori Framework Code masih ditambah lagi kesepakatan-kesepakatan di
Igniter dalam kontrak layanan, yang mencantumkan siapa
yang membayar, dan bagaimana pembayaran
Pada prinsipnya, penggunaan metode MVC di dilakukan. Dalam setiap periode kontrak, aturan-
dalam framework CodeIgniter adalah berupa kelas. aturan ini bisa saja berbeda untuk pelanggan yang
Di dalam folder System terdapat definisi-definisi sama dan kemungkinannya bisa terjadi pada
dari kelas Controller dan Model. Sedangkan view pelanggan lainnya.
adalah murni file yang disisipkan ke dalam fungsi
anggota di dalam pewarisan kelas Controller. 5. Desain dan Implementasi
Untuk membuat aplikasi dengan framework
ini, maka objek-objek pengendali, berupa aturan Aplikasi Manajemen Depo Petikemas adalah
bisnis didefinisikan sebagai objek Controller aplikasi yang digunakan sebagai alat bantu
dengan cara melakukan pewarisan kelas manajemen dalam mengendalikan operasional depo
(inheritance) ke objek Controller. Sedangkan petikemas yang ada pada BLC. Aplikasi tersebut
fungsi-fungsi akses datanya didefinisikan dalam didesain berbasiskan web dengan menggunakan
suatu kelas yang mewarisi (inheritance) kelas bahasa pemrograman php dan database MySQL.
Model. Hal ini dimaksudkan agar kemampuan akses dan
pemeliharaan dapat dilakukan secara lebih
sederhana.
4. Proses Bisnis Penggunaan framework CodeIgniter yang
Belawan Logistics Center (BLC) adalah salah mengacu kepada metode MVC dibutuhkan sebagai
satu unit usaha mandiri yang berada dalam lingkup salah satu metode yang memungkinkan
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero). BLC pengembangan aplikasi berbasis php dapat lebih
mempunyai tugas pokok menyediakan fasilitas dan mudah dan lebih efisien dilakukan dengan cara
peralatan penumpukan petikemas, mengorganisasikan aplikasi ke dalam tiga
menyelenggarakan usaha stuffing, stripping, kelompok besar yaitu proses, akses data, dan
repairing, cleaning, plugging reefer peti kemas, antarmuka pengguna (user interface).

2-4 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

Pola pendekatan yang digunakan dalam


menyusun aplikasi di dalam framework CodeIgniter
yang akan diimplemansikan di dalam arsitektur
aplikasi tersebut adalah master dan transaksi.
Master adalah pelaku-pelaku sistem yang akan
diacu oleh transaksi, misalnya pelanggan, alat, jenis
layanan, dan lain-lain. Sedangkan untuk aktifitas
transaksi, dibuatkan kelas-kelas tersendiri.
Solusi utama untuk mengantisipasi perubahan
proses bisnis adalah dengan menerjemahkan proses-
proses bisnis tersebut ke dalam sebuah kelas
controller sehingga masing-masing proses bisnis
akan terbagi ke dalam komponen-komponen yang Gambar 5. Pembagian Kelas pada Controller
mudah dilepas dan dipasang kembali ke dalam
aplikasi atau melakukan isolasi terhadap suatu Pada umumnya, aplikasi harus dapat memenuhi
modul sehingga memudahkan dalam melokalisasi user requirement khususnya untuk user-interface
pemeliharaan. dengan cepat, berbatas waktu dan berbeda-beda
Untuk masing-masing kelas controller yang untuk setiap user. Hal ini disebabkan karena
dibuat, dilengkapi dengan kelas model yang aplikasi harus memenuhi :
berfungsi sebagai penghubung antara proses-proses 1. Proses bisnis yang sesuai dengan kontrak
yang terjadi di kelas controller dengan proses- kerjasama untuk jangka waktu tertentu.
proses yang terjadi pada database. Hal ini 2. Kebutuhan-kebutuhan informasi dan data pada
dimaksudkan agar kelas-kelas controller lebih masing-masing pelanggan.
difungsikan sebagai pengolah aturan-aturan bisnis, 3. Kebutuhan-kebutuhan informasi dan data pada
sedangkan kelas model difungsikan sebagai manajemen.
pengolah fungsi-fungsi akses database. Hal ini juga Permasalahan utama dari aplikasi ini adalah
bermanfaat jika suatu kelas controller ketikdakkonsistenan proses bisnis dan format data
membutuhkan fungsi akses database dari suatu yang harus dilakukan, dibutuhkan dan/atau
kelas controller yang lainnya, maka kelas controller ditampilkan. Hal ini juga mempengaruhi
tersebut cukup memanggil kelas model yang kebutuhan-kebutuhan manajemen dalam hal
dibutuhkannya. pemrosesan dan penyajian informasi yang
Ketergantungan dan hubungan antarkomponen disesuaikan dengan kondisi kontrak kerja yang
(kelas) dilakukan melalui mekanis antar muka berlaku.
dengan memanfaatkan anggota-anggota public dari Untuk mengantisipasi perubahah-perubahan
kelas, sedangkan data-data lokal di dalam kelas kebutuhan yang terjadi, maka bentuk tampilan (user
controller maupun kelas model didefinisikan interface) dibuat dalam file tersendiri, yang akan
dengan ruang lingkup private. dimuat sesuai dengan proses yang
Kelas-kelas controller dan model yang membutuhkannya. Karena perbedaan yang terjadi
memiliki fungsi yang hampir sama tetapi harus kadang-kadang tidak signifikan, maka file-file yang
dimodifikasi sedikit untuk memenuhi kebutuhan berisi format tampilan tersebut diorganisasikan di
suatu proses, maka dibuatkan dalam suatu sub dalam folder-folder tersendiri sesuai dengan
direktori tersendiri di dalam direktori kelas kebutuhannya (untuk kepentingan pelanggan atau
controller atau kelas model. Hal ini bermanfaat kepentingan manajemen) di dalam folder view pada
ketika muncul kebutuhan penyesuaian proses untuk framework. Hal ini untuk memudahkan pencarian
kasus-kasus khusus dan tidak mempengaruhi dan pemeliharaan user interface tersebut.
seluruh fungsi proses yang umum, misalnya hanya Format-format laporan dibuat dalam format
pelanggan PT. A saja yang harus dimodifikasi read only yaitu menggunakan file pdf. Hal ini
untuk proses penumpukan petikemas, sedangkan dimaksudkan agar laporan-laporan dapat dicetak
proses penumpukan petikemas untuk pelanggan PT. sesuai dengan yang ditampilkan tanpa perlu
B tidak terpengaruh. melakukan pemformatan ulang untuk printer.

Distributed System 2-5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

Daftar Pustaka
[1] Anonim, Model-view-controler,
http://en.wikipedia.org/wiki/Model-view-
controller. Diakses pada Desember 2011.
[2] Anonim, MVC,
http://en.wikipedia.org/wiki/Model-view-
controller. Diakses pada Desember 2011.
[3] Basuki, Awan Pribadi, Membangun Web
Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter,
Gambar 6. Arsitektur Aplikasi Lokomedia, Yogyakarta, 2010.
[4] Myer, Thomas, Professional CodeIgniter,
Implementasi aplikasi dilakukan Wrox, USA, 2008.
menggunakan komputer server berbasis IBM [5] Oloan Saut Gurning, ST.MSc, CmarTech,
Xsystem dengan basis prosesor Intel Xeon 5600, MIMarEST, Raja,dan Drs. Eko Hariyadi
RAM 4GB, dengan HD 160 GB yang ditempatkan Budiyanto, Manajemen Bisnis Pelabuhan, APE
pada datacenter PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Publishing, 2007.
dan diakses melalui internet. Terminal client yang [6] Suranto, SE., Manajemen Operasional
dapat mengakses aplikasi ini terdiri dari : Angkutan Laut & Terminal Petikemas Pasca
1. Personal Computer UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran,
2. Mobile Device dengan dukuntan HTML. Gema Ind., Medan, 2011.
Sedangkan untuk perangkat lunaknya antara [7] Wiswakarma, Komang, 9 Langkah Menjadi
lain : Master Framework Codeigniter, Lokomedia,
1. Perangkat lunak Server : Yogyakarta, 2010.
a. Sistem Operasi MS. Windows 2003 Server
b. XAMPP Server versi 1.7.3
2. Perangkat lunak Client :
a. Sistem Operasi MS. Windows 2003 Server,
Sistem Operasi Linux, atau Sistem Operasi
Android
b. Web Browser, misalnya MS Internet
Explorer versi 8 ke atas, Mozilla Firefox
versi 3.5 ke atas, dan lain.

6. Kesimpulan
Dari hasil definisi, desain, dan implementasi
di atas, dapat disimpulkan antara lain :
1. MVC (Model, View, Controller) adalah suatu
metode yang digunakan di dalam arsitektur
aplikasi dengan tujuan meningkatkan
flesibilitas dan kemudahan dalam melakukan
pengembangan serta pemeliharaan aplikasi.
2. Untuk memenuhi kebutuhan waktu
pengembangan minimal dan kemudahan dalam
menggunakan metode MVC dalam aplikasi
Web berbasis , digunakan framework
CodeIgniter sebagai arsitektur aplikasinya.
3. Isolasi dan pengorganisasian kode program di
dalam framework CodeIgniter mempermudah
pemrogram di dalam pengembangan dan
pemeliharaan karena pemrogram akan lebih
berkonsentrasi pada logika aturan bisnis
dengan analisa dan desain kode program yang
lebih sederhana.

2-6 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

Penggunaan Open Source Software (OSS) Untuk Solusi Murah dan


Mudah Implementasi E-Learning Perguruan Tinggi

Muhammad Irwan Padli Nasution


IAIN Sumatera Utara Medan

Abstrak kecenderungan ini, kalau tidak mau maka akan


ketinggalan jaman.
Kebutuhan internet sebagai media untuk Dengan berkembangnya aplikasi pendidikan
mengakses dan bertukar informasi global dalam jarak jauh berbasis internet telah membawa dampak
berbagai bidang telah merubah perilaku dan sangat positif karena tidak akan ada lagi
budaya masyarakat saat kini. Demikian halnya ketergantungan jarak atau lokasi dan waktu yang
dengan konsep dan mekanisme belajar mengajar diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan maupun
(pendidikan) berbasis ICT tidak akan terelakkan pelatihan tersebut. Semua yang diperlukan akan
lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan istilah dapat disediakan secara online dan real time
e-learning telah menjadi suatu kebutuhan dalam sehingga dapat diakses oleh siapapun, kapan saja
pengelolaan pendidikan. Berbagai jenis aplikasi e- dan dimanapun berada.
learning telah banyak beredar di pasaran. Untuk Sebuah perguruan tinggi adalah merupakan
itu diperlukan kebijakan dan pilihan yang tepat satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
dari perguruan tinggi masing-masing untuk Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa,
memilih aplikasi yang sesuai buat institusinya. sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut
Sebagai suatu alternatif pilihan yang mudah dan dosen. Pada beberapa perguruan tinggi di negara-
murah dapat menggunakan Open Source Software negara maju telah memberikan beberapa alternatif
(OSS) untuk implementasi e-learning tersebut. model kegiatan pembelajaran/ perkuliahan kepada
para mahasiswanya.
Kata kunci : e-learning, ICT, open source, Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara
perguruan tinggi fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai
dengan waktu dan aktivitas sehari-hari lainnya. Ada
1. Pendahuluan 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang
dapat dipilih para mahasiswa tersebut, yaitu: (1)
Perkembangan Teknologi Informasi dan sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2)
Komunikasi, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi
dengan istilah Information and Communication melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya
Technologies (ICT), telah memicu globalisasi melalui internet.
adalah merupakan diantara perubahan lingkungan Seiring dengan keluarnya Peraturan
eksternal yang telah membawa dampak sangat Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun
signifikan di dalam bisnis dan perilaku serta budaya 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
masyarakat saat ini. Hal demikian juga terjadi pada pendidikan, sehingga dengan demikian pada setiap
dunia pendidikan. Kebutuhan akan suatu konsep perguruan tinggi di Indonesia untuk saat kini sudah
dan mekanisme belajar mengajar berbasis ICT seharusnya mengimplementasikan e-learning.
menjadi tidak akan terelakkan lagi. Pilihan terhadap berbagai macam aplikasi e-
Konsep yang kemudian terkenal dengan istilah learning dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
e-learning ini telah membawa pengaruh terjadinya kebijakan perguruan tinggi masing-masing.
proses transformasi pendidikan konvensional ke Aplikasi e-learning yang beredar di pasaran
dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) ada 2 jenis yaitu proprietary software dan open
maupun sistemnya. Seiring dengan perkembangan source software. Di tengah gencarnya gerakan
jaman, keberadaan internet pada masa kini telah penegakan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual),
menjadi suatu kebutuhan pokok manusia modern penggunaan open source software merupakan suatu
untuk menghadapi berbagai tantangan pilihan yang tepat. Dengan terbitnya Surat Edaran
perkembangan global. Arus pertukaran informasi Menteri Komunikasi dan Informatika No.
semakin meningkat melalui jaringan internet yang 05/SE/M.KOMINFO/10/2005. Serta dengan adanya
bersifat global dari dan ke seluruh dunia dan surat edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/3/2009
menuntut siapapun untuk dapat beradaptasi dengan

Distributed System 2-7
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

tanggal 30 Maret 2009 yang berisi tentang seluruh g. E-learning adalah keseluruhan variasi internet
instansi pemerintah pusat maupun daerah harus dan teknologi web untuk membuat, mengirim,
sudah menggunakan software legal dan atau open dan memfasilitasi pembelajaran (Robert
source software. Peterson and Piper Jafray).
Adanya aturan-aturan serta surat edaran h. E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan
tentang penggunaan OSS ini cukup memberikan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan
respon yang positif setidaknya pada akhir tahun kapanpun (Arista Knowledge System).
2009 dan setelahnya dilakukan rangkaian-rangkaian Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi
kegiatan sosialiasi serta pelatihan OSS yang yang muncul dapat disimpulkan bahwa sistem atau
dimotori oleh Kementerian RISTEK, KOMINFO, konsep pendidikan yang memanfaatkan ICT dalam
rekan-rekan dari kalangan swasta serta komunitas proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu
OSS, terlihat dibeberapa instansi pemerintah baik di e-learning. Secara sederhana e-learning dapat
pusat maupun daerah menyatakan minat dan siap dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang
untuk melakukan migrasi ke open source software. memanfaatkan teknologi informasi berupa
Keyakinan memilih OSS merupakan langkah nyata komputer yang dilengkapi dengan sarana
untuk lebih mendorong penggunaan dan telekomunikasi (internet atau intranet) dan
pemanfaatan perangkat lunak yang legal. multimedia (grafis, audio, video) sebagai media
utama dalam penyampaian materi dan ada interaksi
2. Pengertian dan Manfaat E-learning antara pengajar (guru/dosen) dengan pembelajar
(siswa/mahasiswa).
E-learning adalah pendekatan pembelajaran Penelitian tentang e-learning sudah dilakukan
melalui perangkat komputer yang tersambung ke orang sejak awal tahun 1990-an sampai sekarang.
internet, dimana peserta didik berupaya Hal ini ditandai dengan berdirinya berbagai badan
memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan atau lembaga yang melakukan penelitian tentang e-
kebutuhannya. E-learning merupakan aplikasi learning. Pada tahun 1988 – 1995 berdiri antara lain
internet yang dapat menghubungkan antara AICC, W3C, Dublin Core, ARIADNE. Tahun 1996
pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang – 1998 berdiri IEEE LTSC, IMS, MERLOT, ADL.
belajar online (Prakoso, 2005). Sedang pada tahun 1999 sampai sekarang berdiri
E-learning ternyata dapat mengatasi badan-badan antara lain CEN/ISSS WS-LT, JTC1
keterbatasan antara pendidik dan peserta didik, SC36, ALIC, OKI, dan CanCore
terutama dalam waktu dan ruang atau lokasi. Manfaat pembelajaran elektronik (e-learning)
Dengan demikian tidak harus berada dalam satu menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf
dimensi waktu dan ruang/tempat yang sama. (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
Beberapa pandangan yang mengarah pada definsi e- a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran
learning dapat dikemukakan sebagai berikut: antara peserta didik dengan dosen atau
a. E-learning adalah konvergensi antara belajar instruktur (enhance interactivity).
dan internet (bank of America securities). b. Memungkinkan terjadinya interaksi
b. E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan pembelajaran darimana dan kapan saja (time
kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi and place flexibility).
internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang
kerja satelit dan pemuasan digital untuk luas (potential to reach a global audience).
keperluan pembelajaran (Ellif Tronsen). d. Mempermudah penyempurnaan dan
c. E-learning adalah mengunakan jalinan kerja penyimpanan materi pembelajaran (easy
teknologi untuk mendisain, mengirim, updating of content as well as archivable
memilih, mengorganisasikan pembelajaran capabilities) dengan pengelolaan kegiatan
(Elliot Masie). pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen
d. E-learning adalah pembelajaran yang dapat dari guru/dosen/instruktur yang akan
terjadi di internet (Cisco System). memantau perkembangan kegiatan belajar para
e. E-learning adalah dinamik, beroperasi pada peserta didiknya dan sekaligus secara teratur
waktu yang nyata, kolaborasi, individu, memotivasi para peserta didiknya.
komprehensif (Greg Priest).
f. E-learning adalah pengiriman sesuatu melalui
3. Perkembangan Aplikasi e-learning
media elektronik termasuk internet, extranet,
satelit broadcast, audio/video tape, televisi E-learning untuk pertama kali diperkenalkan
interaktif, dan cd-rom (Cornelia Weagen). oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis

2-8 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

komputer (computer assisted instruction) dan d. mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada


komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, platform berbasis ‘’web scalable’’
perkembangan e-learning berkembang sejalan e. mendukung portabilitas dan standar
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. f. personalisasi isi (contents) dan memungkinkan
Berikut ini adalah perkembangan e-learning dari penggunaan kembali pengetahuan.
masa ke masa: LMS merupakan sistem untuk mengelola
a. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat
Training) dimana mulai bermunculan aplikasi lunaknya untuk mendistribusikan program melalui
e-learning yang berjalan dalam PC stand alone internet dengan fitur untuk kolaborasi secara
ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi ‘’online’’. Dalam pelatihan korporasi, LMS
materi dalam bentuk tulisan maupun biasanya digunakan untuk mengotomatisasi
multimedia (Video dan Audio) dalam format pencatatan dan pendaftaran karyawan. Dimensi
mov, mpeg-1 atau avi. untuk belajar sistem manajemen meliputi ‘’Students
b. Tahun 1994: Seiring dengan diterimanya CBT self-service’’ (misalnya, registrasi mandiri yang
oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dipimpin instruktur pelatihan), pelatihan alur kerja
dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik (misalnya, pemberitahuan pengguna, persetujuan
dan diproduksi secara masal. manajer, daftar tunggu manajemen), penyediaan
c. Tahun 1997: LMS (Learning Management pembelajaran ‘’online’’ (misalnya, pelatihan
System). Seiring dengan perkembangan berbasis komputer, membaca dan memahami),
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai penilaian ‘’online’’, manajemen pendidikan
terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran
informasi yang dapat diperoleh dengan cepat kolaboratif (misalnya, berbagi aplikasi, diskusi),
mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan dan pelatihan manajemen sumber daya (misalnya,
jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari instruktur, fasilitas, peralatan). LMS juga digunakan
sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS oleh regulasi industri (misalnya jasa keuangan dan
yang makin pesat membuat pemikiran baru biopharma) untuk pelatihan kepatuhan.
untuk mengatasi masalah interoperability antar Mereka juga digunakan oleh institusi
LMS yang satu dengan lainnya secara standar. pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung
Bentuk standar yang muncul misalnya standar program pengajaran di kelas dan menawarkan
yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry kursus untuk populasi yang lebih besar yaitu
CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, seluruh dunia. Beberapa penyedia LMS termasuk
ARIADNE, dsb. "sistem manajemen kinerja" meliputi penilaian
d. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning karyawan, manajemen kompetensi, analisis
berbasis web. Perkembangan LMS menuju keterampilan, perencanaan suksesi, dan penilaian
aplikasi e-learning berbasis web berkembang ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360 derajat).
secara total, baik untuk pembelajar (learner) Teknik modern sekarang menggunakan
maupun administrasi belajar mengajarnya. pembelajaran berbasis kompetensi untuk
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs menemukan kesenjangan belajar dan panduan
informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga materi seleksi pelatihan. Sebagian besar LMS
semakin kaya dengan perpaduan multimedia, berbasis web, dibangun dengan menggunakan
video streaming serta penampilan interaktif berbagai platform pengembangan, seperti
dalam berbagai pilihan format data yang lebih Java/J2EE, Microsoft.NET atau PHP. Mereka
standar dan berukuran kecil. biasanya mempekerjakan penggunaan database
Learning Management System (biasa seperti MySQL, Microsoft SQL Server atau Oracle
disingkat LMS) adalah aplikasi perangkat lunak sebagai ‘’back-end’’. Meskipun sebagian besar
untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, sistem secara komersial dikembangkan dan
pelaporan program pelatihan, kelas dan kegiatan memiliki lisensi perangkat lunak komersial ada
‘’online’’, program pembelajaran elektronik (e- beberapa sistem yang memiliki lisensi ‘’open
learning program), serta isi pelatihan. Sebuah LMS source’’. Beberapa LMS yang berlisensi open
yang kuat dan baik harus dapat melakukan beberapa source antara lain adalah sebagai berikut:
hal berikut: a. Moodle ( http://moodle.org)
a. memusatkan dan mengotomatisasi administrasi b. Claroline ( http://www.claroline.net )
b. menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan c. Dokeos ( http://www.dokeos.com )
‘’self-guided’’ d. Docebo ( http://www.docebo.com )
c. mengumpulkan dan menyampaikan konten e. ATutor ( http://www.atutor.ca )
pembelajaran dengan cepat f. Chamilo ( http://www.chamilo.org )

Distributed System 2-9
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

g. OLAT ( http://www.olat.org ) ukuran file instalasinya juga lebih kecil. LMS ini
h. Sakai ( http://sakaiproject.org ) telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa. Claroline
i. Lams (http://www.lamsinternational.com) memiliki banyak pengguna dan pengembang di
j. Open Elms (http://www.openelms.org) seluruh masyarakat dunia. Penggunaannya di
k. ILIAS ( http://www.ilias.de ) Indonesia juga sudah cukup banyak di sekolah
l. Open ACS ( http://openacs.org ) tinggi maupun universitas. Dirilis di bawah lisensi
m. Open USS (http://openuss.sourceforge.net) open source, platform claroline memungkinkan
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ratusan organisasi dari 93 negara untuk membuat
kebutuhan sehingga aplikasi LMS yang baru juga dan mengelola kursus dan ruang kolaborasi secara
akan terus bertambah. Aplikasi yang sudah ada online. Setiap ruang menyediakan daftar alat yang
akan terus mengalami revisi dan perubahan- memungkinkan guru/dosen untuk:
perubahan. Dengan demikian pada hakekatnya a. Menulis deskripsi mata kuliah
pemilihan LMS harus disesuaikan dengan b. Publikasikan dokumen dalam format apapun
kebutuhan dan business process yang ada di (text, PDF, HTML, video, MP3, dll )
perguruan tinggi masing-masing. Misalnya ada c. Administrasi pada forum publik atau privat
fiturnya yang sederhana, mungkin tidak cukup d. Mengembangkan jalur pembelajaran
sesuai untuk perguruan tinggi yang ingin e. Buat kelompok siswa
menerapkan e-learning secara penuh. Di lain pihak f. Siapkan latihan online
LMS yang kompleks dan fiturnya banyak mungkin g. Mengelola agenda dengan tugas dan tenggat
belum tentu akan sesuai dengan kebutuhan riil di waktu
lapangan. Sebagai contoh IAIN Sumatera Utara h. Publikasi pengumuman (juga dapat dengan e-
memilih menggunakan LMS Claroline untuk mail )
implementasi e-learning perguruan tinggi. Adapun i. Mengusulkan tugas untuk diserahkan secara
beberapa alasan memilih LMS Claroline tersebut, online
adalah sebagai berikut: j. Melihat statistik dari aktivitas penggunaan
a. LMS Claroline merupakan aplikasi berbasis k. Menggunakan wiki untuk menulis dokumen
web dapat diperoleh dengan gratis dan kolaboratif
berlisensi open source pada situs Claroline mampu untuk hosting pada sejumlah
http://www.claroline.net besar pengguna dengan mudah. Aplikasi ini
b. Implementasi LMS Claroline tidak kompatibel dengan lingkungan Linux, Mac dan
membutuhkan hardware dengan kapasitas dan Windows. Claroline didasarkan pada teknologi
kemampuan yang besar serta aplikasinya juga gratis seperti PHP dan MySQL dan menggunakan
cukup ringan standar saat ini seperti SCORM (Sharable Content
c. LMS Claroline dapat diinstall dan mendukung Object Reference Model ) dan IMS / QTI untuk
pada server berbasis linux pertukaran isi. Claroline telah dikembangkan dari
d. LMS Claroline mudah untuk diinstall dan pengalaman pedagogis guru/dosen dan
pengaturan konfigurasinya juga mudah serta kebutuhannya. Ia menawarkan antarmuka intuitif
dapat dikastomisasi sesuai kebutuhan dan jelas ruang administrasinya. Pada platform
e. Mekanisme belajar mengajar antara dosen dan manajemen kegiatan sehari-hari tidak memerlukan
mahasiswa dengan LMS Claroline mudah keahlian teknis yang spesifik. Platform ini cepat
dipahami dipasang dan dengan penggunaan web browser
f. Pemeliharaan sangat mudah dilakukan memungkinkan untuk mengelola berbagai bagian
pengguna terdaftar secara lancar. Untuk
4. Claroline mendapatkan software dan segala petunjuknya
dapat di unduh dengan gratis pada
Claroline adalah LMS (Learning Management http://www.claroline.net/. Pada gambar berikut
System) berlisensi 'open source' berbasis PHP dan adalah contoh penggunaan LMS Claroline pada e-
MySQL yang pada awalnya dikembangkan oleh learning Perguruan Tinggi IAIN Sumatera Utara.
UCL (Universitas Katolik Louvain) di Belgia pada
tahun 2001. Proyek LMS yang dibiayain oleh
Yayasan Louvain ini dikembangkan mengikuti
pengalaman pedagogi dan kebutuhan pengajar.
Sejak tahun 2004 sampai dengan 2007,
CERDECAM turut memberikan sumbangsih
signifikan terhadap pengembangan Claroline.
Claroline memiliki tampilan yang sederhana dan

2-10 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978-602-19837-0-6 

Referensi
[1] Antonius, Aditya Hartanto dan Onno W.
Purbo, E-Learning berbasis PHP dan
MySQL, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002.
[2] Bersin, Josh, Howard, Chris; O'Leonard,
Karen; Mallon, David, Learning Management
Systems 2009, Bersin & Associates, 2009.
Gambar 1. Tampilan E-learning IAIN SU [3] Nasution, Muhammad Irwan Padli,
Penggunaan Open Source Software Untuk
5. Kesimpulan Menghemat Devisa Negara, Buletin Ilmiah
STT Harapan Medan; ISSN:0853-5175; Edisi
Saat kini kebutuhan akses internet sudah dapat 012, hal.67-75, Oktober 2011.
dilakukan dimanapun dengan mudah dan biaya [4] Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori
yang relatif lebih murah sehingga memungkinkan Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal
dengan adanya e-learning dapat ditingkatkan Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
kualitas pembelajaran dan pemerataan pendidikan [5] http://id.wikipedia.org/wiki/Claroline diakses
ke seluruh Indonesia. Penggunaan LMS berlisensi pada tanggal 07 Januari 2012.
open source software sangat direkomendasikan [6] http://www.claroline.net diakses pada tanggal
karena tidak melanggar HAKI, dapat diperoleh 07 Januari 2012.
serta digunakan dengan gratis serta mudah untuk
installasi dan pengelolaannya. Dengan demikian
kebutuhan untuk biaya investasi dan sumber daya
lainnya akan cukup murah. Oleh sebab itu sudah
seharusnya pada setiap perguruan tinggi telah
memiliki sebuah e-learning berbasis internet.

Distributed System 2-11

Anda mungkin juga menyukai