Distributed System With Cover Page v2
Distributed System With Cover Page v2
2. Distributed system
LENY ARYANTI
Implement asi Met ode Model View Cont roller Menggunakan Framework Code Ignit er dalam Pe…
Dudi Rahmadiansyah
PENELIT IAN T ERAPAN SWADANA RANCANG BANGUN SIST EM INFORMASI PENILAIAN ANGKA KREDIT (S…
Prayit no Prayit no
Distributed System 2-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
2. Metode MVC
Model View Controller (MVC) adalah sebuah
sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi
dengan memisahkan data dari tampilan dan cara
memprosesnya. MVC diperkenalkan pertama sekali
oleh para peneliti di XEROC PARAC yang bekerja
untuk pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk
pada tahun 1970 – 1980. Gambar 1. Konsep MVC
Metode MVC membagi aplikasi menjadi tiga
bagian yaitu : Di dalam aplikasi berbasis web dikenal
1. Model, berfungsi sebagai pengelola perilaku beberapa jenis MVC, yaitu :
dan data pada domain aplikasi, melakukan 1. Server Side MVC dimana seluruh proses bisnis
tanggapan terhadap permintaan informasi dan dilakukan pada sisi server.
merespons instruksi untuk merubah suatu 2. Campuran Server Side dan Client Side MVC,
kondisi (state). dimana proses dilakukan di sisi client dan sisi
2. View, menerjemahkan informasi yang berasal server, bisa menggunakan atau tidak
dari model ke dalam sebuah bentuk yang sesuai menggunakan model dalam koneksi ke server
untuk berinteraksi dengan user. Biasanya dan biasanya memiliki kompleksitas yang
berupa satu atau lebih elemen antarmuka user. tinggi.
3. Controller, menerima masukan dari user dan 3. Rich Internet Application (RIA), disebut juga
memicu respons dengan membuat pemanggilan Fat Client, merupakan aplikasi web yang
ke objek-objek model. memiliki kemampuan dan fungsi yang mirip
Kelebihan-kelebihan metode MVC adalah aplikasi desktop, memiliki bagian yang
sebagai berikut : mengambil data sendiri (MVC tersendiri) dan
1. Bagian model memberikan penempatan detil hanya bagian model yang ada di bagian server.
data yang terpisah dan tidak disebar di dalam
keseluruhan aplikasi sehingga meningkatkan
kecepatan dan fleksibilitas dalam proses
pemeliharaan aplikasi.
2. Pemisahan model juga membuat objek model
dapat digunakan oleh aplikasi lain dengan
kebutuhan yang sama (reuse)
3. Pemisahan view memudahkan
perakitan/integrasi dengan komponen aplikasi
lainnya tanpa harus memperhatikan detil
proses. Desainer hanya berkonsentrasi pada
bentuk dan tampilan antarmuka pemakai (user
interface).
4. Penggunaan Controller memungkinkan untuk Gambar 2. Prinsip Kerja Metode MVC
perubahan proses tanpa harus mengganggu
antarmuka pemakai. Detil proses 3. Framework CodeIgniter
disembunyikan oleh Controller sehingga tidak
mengganggu presentasi ke user maupun Framework adalah abstraksi di dalam sebuah
pengelolaan data/informasi (manajemen perangkat lunak yang menyediakan fungsi yang
database). generic sehingga dapat dirubah oleh kode yang
Di samping kelebihan-kelebihan, di atas, dibuat user sehingga dapat menyediakan perangkat
metode MVC juga memiliki kekurangan, yaitu : lunak untuk aplikasi tertentu.
1. Peningkatan kompleksitas aplikasi karena Metode MVC adalah sebuah arsitektur yang
arsitektur aplikasi yang terbagi menjadi tiga dapat diimplementasikan secara bebas dengan atau
bagian. tanpa bahasa pemrograman berorientasi objek.
2. Menimbulkan loosely coupled (komponen Dengan demikian metode MVC dapat
aplikasi yang membuat/mengacu ke komponen diimplementasikan dalam sebuah framework.
lainnya dengan sedikit/tanpa informasi detil CodeIgniter merupakan sebuah framework
dari komponen yang diacu tersebut). pemrograman web dengan menggunakan bahasa
php. Framework ini ditulis dengan menggunakan
2-2 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
bahas php versi 4 dan versi 5 oleh Rick Ellislab karena masih di bawah koordinasi Ellislab, Inc,
yang menjadi CEO Ellislab, Inc. dan dipublikasikan sehingga update core engine-nya lebih lama
dengan lisensi di bawah Apache/BSD Open Source. daripada framework Open Source lainnya.
Jadi CodeIgniter adalah framework php dan Open 4. Sebagai framework Open Source, CodeIgniter
Source. tidak menyediakan dukungan (support) secara
Manfaat yang dapat diambil dengan khusus kecuali melalui forum pengguna.
menggunakan framework CodeIgniter adalah : Sebagai framework yang menganut metode
1. Gratis, sesuai dengan semangat Open Source MVC, framework CodeIgniter juga terbagi menjadi
untuk dapat digunakan dan dikembangkan tiga bagian utama yaitu :
secara bersama-sama. Dapat di-download pada 1. Model, bagian ini berisi kode yang digunakan
alamat http://CodeIgniter.com/downloads/ untuk koneksi dan mengakses database.
secara gratis, bebas digunakan sesuai 2. View, berisi kode-kode HTML dan php yang
persyaratan persetujuan lisensi (lisence digunakan untuk menampilkan informasi ke
agreemen) yang bisa dilihat pada website layar browser. Biasanya berisi kode-kode yang
tersebut di atas. berhubungan dengan format tampilan, misalnya
2. Ditulis dengan menggunakan bahasa php 4 huruf, form, warna, dan lain-lain.
(untuk versi 1.x.x) dan versi 5 (untuk versi 3. Controller, berisi kode-kode script yang
2.x.x) sehingga mendukung pemrograman menjalankan fungsi aturan bisnis aplikasi dan
dengan bahasa php. menjadi perantara antara Model dan View serta
3. Menggunakan metode MVC sebagai prinsip seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk
kerjanya sehingga dapat digunakan untuk memproses permintaan layanan HTTP untuk
mengembangkan aplikasi secara efisien dan ditampilkan dalam halaman web.
dinamis serta lebih memudahkan dalam Prinsip kerja utama framework CodeIgniter
melakukan pemeliharaan aplikasi. terletak pada file index.php yang diletakkan pada
4. Menggunakan URL (Uniform Resource direktori root aplikasi. File ini akan memicu dan
Locator) yang sederhana, bersih, dan SEF mengarahkan permintaan layanan halaman web ke
(Search Engine Friendly). dalam tubuh framework CodeIgniter.
5. Memiliki paket library yang lengkap, Mekanismenya adalah sebagai berikut :
mendukung fungsi-fungsi database, html, web, 1. File index.php bertindak sebagai pengendali
e-mail, session, pagination dan lain-lain. utama yang berfungsi memuat kode script
6. Dokumentasi yang lengkap dan jelas, utama yang berfungsi menjalankan
disertakan dalam website resminya dan dapat CodeIgniter.
di-download bersama-sama dengan framework- 2. Selanjutnya, modul routing berfungsi
nya. menerima permintaan layanan HTTP untuk
7. Komunitas, framework ini didukung oleh menentukan arah eksekusi script yang akan
banyak pengguna dan pengembang, walaupun dilaksanakan.
awalnya dikembangkan oleh Ellislab, Inc. 3. Jika konfigurasi cache tersedia, maka sistem
8. Bersifat portabel dan dapat dijalankan pada langsung mengeksekusi untuk ditampilkan di
berbagai platform yang mendukung bahasa halaman web.
pemrograman php. 4. Permintaan-permintaan layanan HTTP dan
Disamping kelebihan-kelebihan di atas, data-data dari form yang dikirimkan ke server,
framework ini juga memiliki kelemahan-kelemahan akan di-filter dan diamankan oleh modul
yaitu : security.
1. Longgar dalam penerapan aturan MVC, 5. Selanjutnya data dikirmkan ke modul
sehingga pemrograman masih diberikan Controller yang akan mengendalikan akses ke
kesempatan untuk melanggar kaidah-kaidah modul Model, Library, Helper, Plugin, dan
MVC. modul-modul sumber daya lainnya.
2. Tidak mendukung konsep ORM (Object 6. Kemudian Controller akan mengirimkan data
Relational Model) yaitu metode pengaksesan ke modul View untuk ditampilkan ke halaman
database dengan menggunakan relasi antar web. Jika konfigurasi caching diaktifkan, maka
objek sehingga pemrogram tidak perlu sebelum tampilan ini dikirimkan ke web untuk
menuliskan atau mengetahui sintaks bahasa ditampilkan ke browser, maka tampilan ini
SQL. akan di-cache sehingga permintaan yang sama
3. Walaupun dikembangkan oleh komunitas, dapat dilakukan dengan lebih cepat.
namun jumlah pengembangnya tidak sebesar
framework php lainnya seperti CakePHP,
Distributed System 2-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
2-4 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
Distributed System 2-5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
Daftar Pustaka
[1] Anonim, Model-view-controler,
http://en.wikipedia.org/wiki/Model-view-
controller. Diakses pada Desember 2011.
[2] Anonim, MVC,
http://en.wikipedia.org/wiki/Model-view-
controller. Diakses pada Desember 2011.
[3] Basuki, Awan Pribadi, Membangun Web
Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter,
Gambar 6. Arsitektur Aplikasi Lokomedia, Yogyakarta, 2010.
[4] Myer, Thomas, Professional CodeIgniter,
Implementasi aplikasi dilakukan Wrox, USA, 2008.
menggunakan komputer server berbasis IBM [5] Oloan Saut Gurning, ST.MSc, CmarTech,
Xsystem dengan basis prosesor Intel Xeon 5600, MIMarEST, Raja,dan Drs. Eko Hariyadi
RAM 4GB, dengan HD 160 GB yang ditempatkan Budiyanto, Manajemen Bisnis Pelabuhan, APE
pada datacenter PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Publishing, 2007.
dan diakses melalui internet. Terminal client yang [6] Suranto, SE., Manajemen Operasional
dapat mengakses aplikasi ini terdiri dari : Angkutan Laut & Terminal Petikemas Pasca
1. Personal Computer UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran,
2. Mobile Device dengan dukuntan HTML. Gema Ind., Medan, 2011.
Sedangkan untuk perangkat lunaknya antara [7] Wiswakarma, Komang, 9 Langkah Menjadi
lain : Master Framework Codeigniter, Lokomedia,
1. Perangkat lunak Server : Yogyakarta, 2010.
a. Sistem Operasi MS. Windows 2003 Server
b. XAMPP Server versi 1.7.3
2. Perangkat lunak Client :
a. Sistem Operasi MS. Windows 2003 Server,
Sistem Operasi Linux, atau Sistem Operasi
Android
b. Web Browser, misalnya MS Internet
Explorer versi 8 ke atas, Mozilla Firefox
versi 3.5 ke atas, dan lain.
6. Kesimpulan
Dari hasil definisi, desain, dan implementasi
di atas, dapat disimpulkan antara lain :
1. MVC (Model, View, Controller) adalah suatu
metode yang digunakan di dalam arsitektur
aplikasi dengan tujuan meningkatkan
flesibilitas dan kemudahan dalam melakukan
pengembangan serta pemeliharaan aplikasi.
2. Untuk memenuhi kebutuhan waktu
pengembangan minimal dan kemudahan dalam
menggunakan metode MVC dalam aplikasi
Web berbasis , digunakan framework
CodeIgniter sebagai arsitektur aplikasinya.
3. Isolasi dan pengorganisasian kode program di
dalam framework CodeIgniter mempermudah
pemrogram di dalam pengembangan dan
pemeliharaan karena pemrogram akan lebih
berkonsentrasi pada logika aturan bisnis
dengan analisa dan desain kode program yang
lebih sederhana.
2-6 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
Distributed System 2-7
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
tanggal 30 Maret 2009 yang berisi tentang seluruh g. E-learning adalah keseluruhan variasi internet
instansi pemerintah pusat maupun daerah harus dan teknologi web untuk membuat, mengirim,
sudah menggunakan software legal dan atau open dan memfasilitasi pembelajaran (Robert
source software. Peterson and Piper Jafray).
Adanya aturan-aturan serta surat edaran h. E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan
tentang penggunaan OSS ini cukup memberikan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan
respon yang positif setidaknya pada akhir tahun kapanpun (Arista Knowledge System).
2009 dan setelahnya dilakukan rangkaian-rangkaian Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi
kegiatan sosialiasi serta pelatihan OSS yang yang muncul dapat disimpulkan bahwa sistem atau
dimotori oleh Kementerian RISTEK, KOMINFO, konsep pendidikan yang memanfaatkan ICT dalam
rekan-rekan dari kalangan swasta serta komunitas proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu
OSS, terlihat dibeberapa instansi pemerintah baik di e-learning. Secara sederhana e-learning dapat
pusat maupun daerah menyatakan minat dan siap dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang
untuk melakukan migrasi ke open source software. memanfaatkan teknologi informasi berupa
Keyakinan memilih OSS merupakan langkah nyata komputer yang dilengkapi dengan sarana
untuk lebih mendorong penggunaan dan telekomunikasi (internet atau intranet) dan
pemanfaatan perangkat lunak yang legal. multimedia (grafis, audio, video) sebagai media
utama dalam penyampaian materi dan ada interaksi
2. Pengertian dan Manfaat E-learning antara pengajar (guru/dosen) dengan pembelajar
(siswa/mahasiswa).
E-learning adalah pendekatan pembelajaran Penelitian tentang e-learning sudah dilakukan
melalui perangkat komputer yang tersambung ke orang sejak awal tahun 1990-an sampai sekarang.
internet, dimana peserta didik berupaya Hal ini ditandai dengan berdirinya berbagai badan
memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan atau lembaga yang melakukan penelitian tentang e-
kebutuhannya. E-learning merupakan aplikasi learning. Pada tahun 1988 – 1995 berdiri antara lain
internet yang dapat menghubungkan antara AICC, W3C, Dublin Core, ARIADNE. Tahun 1996
pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang – 1998 berdiri IEEE LTSC, IMS, MERLOT, ADL.
belajar online (Prakoso, 2005). Sedang pada tahun 1999 sampai sekarang berdiri
E-learning ternyata dapat mengatasi badan-badan antara lain CEN/ISSS WS-LT, JTC1
keterbatasan antara pendidik dan peserta didik, SC36, ALIC, OKI, dan CanCore
terutama dalam waktu dan ruang atau lokasi. Manfaat pembelajaran elektronik (e-learning)
Dengan demikian tidak harus berada dalam satu menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf
dimensi waktu dan ruang/tempat yang sama. (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
Beberapa pandangan yang mengarah pada definsi e- a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran
learning dapat dikemukakan sebagai berikut: antara peserta didik dengan dosen atau
a. E-learning adalah konvergensi antara belajar instruktur (enhance interactivity).
dan internet (bank of America securities). b. Memungkinkan terjadinya interaksi
b. E-learning menggunakan kekuatan dan jalinan pembelajaran darimana dan kapan saja (time
kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi and place flexibility).
internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang
kerja satelit dan pemuasan digital untuk luas (potential to reach a global audience).
keperluan pembelajaran (Ellif Tronsen). d. Mempermudah penyempurnaan dan
c. E-learning adalah mengunakan jalinan kerja penyimpanan materi pembelajaran (easy
teknologi untuk mendisain, mengirim, updating of content as well as archivable
memilih, mengorganisasikan pembelajaran capabilities) dengan pengelolaan kegiatan
(Elliot Masie). pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen
d. E-learning adalah pembelajaran yang dapat dari guru/dosen/instruktur yang akan
terjadi di internet (Cisco System). memantau perkembangan kegiatan belajar para
e. E-learning adalah dinamik, beroperasi pada peserta didiknya dan sekaligus secara teratur
waktu yang nyata, kolaborasi, individu, memotivasi para peserta didiknya.
komprehensif (Greg Priest).
f. E-learning adalah pengiriman sesuatu melalui
3. Perkembangan Aplikasi e-learning
media elektronik termasuk internet, extranet,
satelit broadcast, audio/video tape, televisi E-learning untuk pertama kali diperkenalkan
interaktif, dan cd-rom (Cornelia Weagen). oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis
2-8 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
Distributed System 2-9
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
g. OLAT ( http://www.olat.org ) ukuran file instalasinya juga lebih kecil. LMS ini
h. Sakai ( http://sakaiproject.org ) telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa. Claroline
i. Lams (http://www.lamsinternational.com) memiliki banyak pengguna dan pengembang di
j. Open Elms (http://www.openelms.org) seluruh masyarakat dunia. Penggunaannya di
k. ILIAS ( http://www.ilias.de ) Indonesia juga sudah cukup banyak di sekolah
l. Open ACS ( http://openacs.org ) tinggi maupun universitas. Dirilis di bawah lisensi
m. Open USS (http://openuss.sourceforge.net) open source, platform claroline memungkinkan
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ratusan organisasi dari 93 negara untuk membuat
kebutuhan sehingga aplikasi LMS yang baru juga dan mengelola kursus dan ruang kolaborasi secara
akan terus bertambah. Aplikasi yang sudah ada online. Setiap ruang menyediakan daftar alat yang
akan terus mengalami revisi dan perubahan- memungkinkan guru/dosen untuk:
perubahan. Dengan demikian pada hakekatnya a. Menulis deskripsi mata kuliah
pemilihan LMS harus disesuaikan dengan b. Publikasikan dokumen dalam format apapun
kebutuhan dan business process yang ada di (text, PDF, HTML, video, MP3, dll )
perguruan tinggi masing-masing. Misalnya ada c. Administrasi pada forum publik atau privat
fiturnya yang sederhana, mungkin tidak cukup d. Mengembangkan jalur pembelajaran
sesuai untuk perguruan tinggi yang ingin e. Buat kelompok siswa
menerapkan e-learning secara penuh. Di lain pihak f. Siapkan latihan online
LMS yang kompleks dan fiturnya banyak mungkin g. Mengelola agenda dengan tugas dan tenggat
belum tentu akan sesuai dengan kebutuhan riil di waktu
lapangan. Sebagai contoh IAIN Sumatera Utara h. Publikasi pengumuman (juga dapat dengan e-
memilih menggunakan LMS Claroline untuk mail )
implementasi e-learning perguruan tinggi. Adapun i. Mengusulkan tugas untuk diserahkan secara
beberapa alasan memilih LMS Claroline tersebut, online
adalah sebagai berikut: j. Melihat statistik dari aktivitas penggunaan
a. LMS Claroline merupakan aplikasi berbasis k. Menggunakan wiki untuk menulis dokumen
web dapat diperoleh dengan gratis dan kolaboratif
berlisensi open source pada situs Claroline mampu untuk hosting pada sejumlah
http://www.claroline.net besar pengguna dengan mudah. Aplikasi ini
b. Implementasi LMS Claroline tidak kompatibel dengan lingkungan Linux, Mac dan
membutuhkan hardware dengan kapasitas dan Windows. Claroline didasarkan pada teknologi
kemampuan yang besar serta aplikasinya juga gratis seperti PHP dan MySQL dan menggunakan
cukup ringan standar saat ini seperti SCORM (Sharable Content
c. LMS Claroline dapat diinstall dan mendukung Object Reference Model ) dan IMS / QTI untuk
pada server berbasis linux pertukaran isi. Claroline telah dikembangkan dari
d. LMS Claroline mudah untuk diinstall dan pengalaman pedagogis guru/dosen dan
pengaturan konfigurasinya juga mudah serta kebutuhannya. Ia menawarkan antarmuka intuitif
dapat dikastomisasi sesuai kebutuhan dan jelas ruang administrasinya. Pada platform
e. Mekanisme belajar mengajar antara dosen dan manajemen kegiatan sehari-hari tidak memerlukan
mahasiswa dengan LMS Claroline mudah keahlian teknis yang spesifik. Platform ini cepat
dipahami dipasang dan dengan penggunaan web browser
f. Pemeliharaan sangat mudah dilakukan memungkinkan untuk mengelola berbagai bagian
pengguna terdaftar secara lancar. Untuk
4. Claroline mendapatkan software dan segala petunjuknya
dapat di unduh dengan gratis pada
Claroline adalah LMS (Learning Management http://www.claroline.net/. Pada gambar berikut
System) berlisensi 'open source' berbasis PHP dan adalah contoh penggunaan LMS Claroline pada e-
MySQL yang pada awalnya dikembangkan oleh learning Perguruan Tinggi IAIN Sumatera Utara.
UCL (Universitas Katolik Louvain) di Belgia pada
tahun 2001. Proyek LMS yang dibiayain oleh
Yayasan Louvain ini dikembangkan mengikuti
pengalaman pedagogi dan kebutuhan pengajar.
Sejak tahun 2004 sampai dengan 2007,
CERDECAM turut memberikan sumbangsih
signifikan terhadap pengembangan Claroline.
Claroline memiliki tampilan yang sederhana dan
2-10 Distributed System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012) ISBN 978-602-19837-0-6
Referensi
[1] Antonius, Aditya Hartanto dan Onno W.
Purbo, E-Learning berbasis PHP dan
MySQL, Penerbit PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002.
[2] Bersin, Josh, Howard, Chris; O'Leonard,
Karen; Mallon, David, Learning Management
Systems 2009, Bersin & Associates, 2009.
Gambar 1. Tampilan E-learning IAIN SU [3] Nasution, Muhammad Irwan Padli,
Penggunaan Open Source Software Untuk
5. Kesimpulan Menghemat Devisa Negara, Buletin Ilmiah
STT Harapan Medan; ISSN:0853-5175; Edisi
Saat kini kebutuhan akses internet sudah dapat 012, hal.67-75, Oktober 2011.
dilakukan dimanapun dengan mudah dan biaya [4] Soekartawi, Prinsip Dasar E-Learning: Teori
yang relatif lebih murah sehingga memungkinkan Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal
dengan adanya e-learning dapat ditingkatkan Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
kualitas pembelajaran dan pemerataan pendidikan [5] http://id.wikipedia.org/wiki/Claroline diakses
ke seluruh Indonesia. Penggunaan LMS berlisensi pada tanggal 07 Januari 2012.
open source software sangat direkomendasikan [6] http://www.claroline.net diakses pada tanggal
karena tidak melanggar HAKI, dapat diperoleh 07 Januari 2012.
serta digunakan dengan gratis serta mudah untuk
installasi dan pengelolaannya. Dengan demikian
kebutuhan untuk biaya investasi dan sumber daya
lainnya akan cukup murah. Oleh sebab itu sudah
seharusnya pada setiap perguruan tinggi telah
memiliki sebuah e-learning berbasis internet.
Distributed System 2-11