Tn. Asep, laki-laki, 20 tahun,Petani, datang ke poli mata karena mata kiri terasa
kabur, sakit dan merah. Dua minggu yang lalu mata kiri penderita tertusuk daun padi.
Mata berair-air dan tidak ada kabur dan mata tampak merah. Ia tidak berobat untuk
keluhan ini dan hanya diberi obat tetes mata yang dijual bebas di warung.
Satu minggu yang lalu timbul gejal mata silau, berair-air, sulit membuka kelopak
mata dan pada bagian hitam di permukaan bola mata timbul bintik putih dan mata mulai
terasa kabur. Tiga hari yang lalu penderita merasa bintik putih semakin melebar,
penderita berobat ke dokter mata dan dianjurkan dirawat di RS. Penderita selama ini
memakai kacamata minus mata kiri dan kanan sejak 2 tahun yang lalu, tetapi jarang
dipakai.
Pemeriksaan Fisik
Mata
OS : VOS 4/60 Pinhole tidak ada kemajuan, mixinjeksi, secret putih kekuningan (+),
blefarospasme, infiltrate dan ulkus kornea (+) diameter 3 mm terletak disentral
OD : VOD 6/12 dengan spheris -0,50 Silindris -0,50 Axis 900 menjadi 6/6
ANALISIS MASALAH
b. Apa penyebab dan mekanisme mata kiri terasa kabur, sakit dan merah?
c. Apa penyebab dan mekanisme pada bagian hitam dipermukaan bola mata timbul
bintik putih?
a. OS : VOS 4/60 Pinhole tidak ada kemajuan, mixinjeksi, secret putih kekuningan
(+), blefarospasme, infiltrate dan ulkus kornea (+) diameter 3 mm terletak disentra
b. OD : VOD 6/12 dengan spheris -0,50 Silindris -0,50 Axis 900 menjadi 6/6
11. Apa komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada kasus ini ?
IV. HIPOTESIS
Tn. Asep, ♂, 20 tahun, mengeluh mata kiri teras kabur, sakit, dan merah karena
menderita ulkus kornea disertai kelainan refraksi VOD miopicus astigmatism compound.
V. KERANGKA KONSEP
VOD 6/12
VOS 4/60
Spheris -0,50
Tn. Asep, ♂, 20 tahun pinhole tidak
Silindris -0,50
ada kemajuan
Axis 90o
Jawab :
Palpebrae
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian
belakang ditutupi selaput lendir tarsusyang disebut conjunntiva tarsal. Gangguan
penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata sehingga terjadi
keratitis et lagoftalmos.
Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosus berasal dari rima orbita
merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.
Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita padaseluruh
lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang merupakan
jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20
pada kelopak bawah).
Cornea
1. Epitel
Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yangsaling
tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan selgepeng. Pada sel basal
sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini ter dorong ke depan menjadi lapis
sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan
erat dengan selbasal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui
desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air,
elektrolit, dan glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran
basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan
erosi rekuren. Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
2. Membran Bowman
3. Stroma
Terdiri atas lamel yang merupakan susunan colagen yang sejajar satu
dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratursedang di bagian
perifer serat colagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat colagen memakan
waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratocyte merupakan sel
stroma cornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat colagen stroma.
Didugakeratocyte membentuk bahan dasar dan serat colagen dalam perkembangan
embrio atau sesudah trauma.
4. Membran Descement
5. Endotel
Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada
akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya
regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.
Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem
pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema
cornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi. Cornea merupakan bagian
mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan
sinar terkuat dilakukan oleh cornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan
sinar masuk cornea dilakukan oleh cornea.
Glandul Lacrimalis
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bolamata.
Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,
duktus nasolakrimal, meatus inferior.
Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akanmasuk ke
dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrimal. Bila pungtumlakrimal tidak
menyinggung bola mata, maka air mata akan keluar melaluimargo palpebra yang
disebut epifora. Epifora juga akan terjadi akibatpengeluaran air mata yang
berlebihan dari kelenjar lakrimal.
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → inflamasi menyebar ke kornea → infiltrasi kornea → stroma dan
mebran bowman mudah rusak → penipisan pada kornea → kornea keruh → mata
kabur
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → inflamasi menyebar ke kornea → infiltrasi kornea → stroma dan
mebran bowman mudah rusak → gangguan pada NC.V-1 → mata sakit
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → dinflamasi
pada konjungtiva → vaskularisasi konjungtiva ↑ → vasodilatasi → mata merah
Jawab :
Umur : Pada semua umur dapat terjadi, tidak ada referensi yang mengatakan
bahwa umur lebih muda lebih rentan mengalami keluhan ini dan juga
sebaliknya.
Pekerjaan (petani) : Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang banyak dalam
bergerak sehingga beresiko besar
2. Dua minggu yang lalu mata kiri penderita tertusuk daun padi sehingga mata
berair-air, tidak ada kabur, mata tampak merah dan hanya diberi obat tetes
mata yang dijual bebas di warung
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → secret ↑ → mata berair-air
Jawab :
3. Obat midriatikum
golongan simpatomimetik dan antimuskarunik
4. Obat miotikum
betaxolol dan piokorpin
5. Obat glaucoma
a. brenzolamide
b. timolol maleate
c. betaxolol HCl d. latonoprost
Jawab :
Tidak memberikan dampak yang dapat memperbaiki keadaan mata, obat tetes mata
yang digunakan hanya sebagai pembersih, efek antialergi dan anti iritasi, bukan
sebagai anti virus atau anti microba. Bisa jadi mengandung anti virus atau anti
microba namun dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga pengobatan tidak adekuat
Jawab :
1. Jangan lakukan penekanan langsung terutama bila bola mata juga mengalami
cedera
2. Bila ada benda tertanam di mata atau ada luka sayat, jangan berusaha untuk
membersihkan
6. Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang cedera, karena
pergerakan mata merupakan pergerakan yang simultan kiri dan kanan. Pada
korban yang sadar ini harus dilakukan terlebih dahulu
7. Pada korban yang tidak sadar, sebelum ditutup kelopak mata harus ditutup untuk
mencegah bola mata menjadi kering yang bisa berakibat kebutaan
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → inflamasi menyebar ke kornea → infiltrasi kornea → stroma dan
mebran bowman mudah rusak → penipisan pada kornea → cahaya tidak dapat di
terima dan diteruskan dengan baik → fotofobia
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → inflamasi menyebar ke kornea → infiltrasi kornea → stroma dan
mebran bowman mudah rusak → gangguan pada NC.V-1 → sulit membuka kelopak
mata
c. Apa penyebab dan mekanisme pada bagian hitam dipermukaan bola mata timbul
bintik putih ?
Jawab :
Mata kiri tertusuk daun padi (factor resiko) → Infeksi mikroorganisme → inflamasi
pada konjungtiva → inflamasi menyebar ke kornea → infiltrasi kornea oleh sel sel
radang dan secret → bintik putih di kornea
4. Tiga hari yang lalu penderita merasa bintik putih semakin melebar, penderita
berobat ke dokter mata dan dianjurkan dirawat di RS.
Jawab :
Karena masih terjadi infeksi sehingga infiltrasi terus berlangsung akibatnya bintik
putih tersebut semakin lama semakin melebar.
b. Apa indikasi rawat di Rumah Sakit pada kasus ini?
Jawab :
- Mata kabur
- Perdarahn
- Perporasi
5. Penderita selama ini memakai kacamata minus mata kiri dan kanan sejak 2
tahun yang lalu, tetapi jarang dipakai.
Jawab :
1. Miopia
Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga cahaya terfokus di depan
retina. Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak jauh
terlihat kabur. Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali
ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun. Antara usia 13-19
tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin
memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan.
2. Hiperopia
Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak dekat
(misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada retina.
Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur. Hiperopia juga
diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan.
Sejalan dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia
semakin berkurang.
3. Astigmata
Kornea yang normal berbentuk bundar dan licin, seperti halnya bola basket.
Pada astigmata, kornea lebih melengkung ke satu arah, berbentuk oval.
Astigmata menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak dekat
maupun jarak jauh. Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di
rumah kaca, dimana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar atau terlalu
kurus. Astigmata bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun
hiperopia.
4. Presbiopia
Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga bentuknya bisa
berubah-ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek jauh. Setelah berusia
40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat dengan mudah merubah
bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca pada jarak dekat. Hal ini
merupakan suatu keadaan yang normal, yang disebut dengan
presbiopia. Presbiopia bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hiperopia
maupun astigmata.
Jawab :
Kelainan pada anatomi bola mata diameter anteroposterior terlalu besar atau kekuatan
media refraksi terlalu kuat bayangan fokus jatuh di depan retina miopia
Jawab :
Bisa memperparah miopia yang di deritanya (perkembangan progresif) dan juga bisa
menyebabkan astigmatismus serta keungkinan kecil dapat menyebabkan exoptalmus
dan strabismus.
a. OS
Infiltrat kornea → telah terjadi proses peradangan yang agak lama sehingga
substansi yang seharusnya tidak ada pada jaringan kornea menjadi ada
b. OD
VOD 6/12 dengan spheris -0,50 Silindris -0,50 Axis 900 menjadi 6/6 →
miopicus astigmatism compound
Jawab :
PENJELASAN
Ulkus Streptokokus : Khas sebagai ulcus yang menjalar dari tepi ke arah
tengah kornea (serpinginous). Ulkus bewarna kuning keabu-abuan
berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung. Ulkus cepat
menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin
yang dihasilkan oleh streptokok pneumonia
Ulkus Pseudomonas : Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral
kornea. ulkus sentral ini dapat menyebar ke samping dan ke dalam
kornea. Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea
dalam waktu 48 jam. gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu
dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan. Kadang-kadang
bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik mata depan dapat terlihat
hipopion yang banyak.
Ulkus Kornea Herpes Zoster : Biasanya diawali rasa sakit pada kulit
dengan perasaan lesu. Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya
gejala kulit. Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra,
konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel
dan stroma. Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda
dengan dendrit herpes simplex. Dendrit herpes zoster berwarna abu-abu
kotor dengan fluoresin yang lemah. Kornea hipestesi tetapi dengan rasa
sakit keadaan yang berat pada kornea biasanya disertai dengan infeksi
sekunder.
Ulkus Kornea Herpes simplex : Infeksi primer yang diberikan oleh virus
herpes simplex dapat terjadi tanpa gejala klinik. Biasanya gejala dini
dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu
dataran sel di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau
bintang infiltrasi. terdapat hipertesi pada kornea secara lokal kemudian
menyeluruh. Terdapat pembesaran kelenjar preaurikel. Bentuk dendrit
herpes simplex kecil, ulceratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan
benjolan diujungnya
1. Ulkus Marginal
Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin. Bentuk simpel berbentuk
ulkus superfisial yang berwarna abu-abu dan terdapat pada infeksi
stafilococcus, toksit atau alergi dan gangguan sistemik pada influenza
disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lain-lain. Yang berbentuk
cincin atau multiple dan biasanya lateral. Ditemukan pada penderita
leukemia akut, sistemik lupus eritromatosis dan lain-lain.
2. Ulkus Mooren
3. Ring Ulcer
Jawab :
Kultur
Pewarnaan gram ulkus kornea fungi
Pewarnaan gram ulkus kornea herpes simplex
Pewarnaan gram ulkus kornea herpes zoster
Pewarnaan gram ulkus kornea bakteri
Pewarnaan gram lkus kornea akantamoeba
Jawab :
1. Infeksi
Infeksi virus
Ulkus kornea oleh virus herpes simplex cukup sering dijumpai. Bentuk
khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel-vesikel kecil dilapisan epitel yang
bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus dapat juga terjadi pada bentuk
disiform bila mengalami nekrosis di bagian sentral. Infeksi virus lainnya
varicella-zoster, variola, vacinia (jarang).
Acanthamoeba
2. Noninfeksi
Sindrom Sjorgen
Defisiensi vitamin A
Obat-obatan
Pajanan (exposure)
Neurotropik
Granulomatosa wagener
Rheumathoid arthritis
Jawab :
Epipora
Infiltrasi
pada kornea
Mata Sakit
Stroma dan Membran Gangguan pada
Bowman mudah rusak N.V-1
Sulit membuka
kelopak mata
cahaya tidak dapat di
Penipisan pada kornea terima dan diteruskan
dengan baik
Kornea Keruh
Fotofobia
Mata Kabur
Ulkus kornea adalah keadan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis
mata agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea. Pengobatan pada ulkus
kornea tergantung penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung
antibiotik, anti virus, anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi peradangan
dengann steroid. Pasien dirawat bila mengancam perforasi, pasien tidak dapat
memberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat dan perlunya obat sistemik.
B. Penatalaksanaan medis
1. Pengobatan konstitusi
2. Pengobatan lokal
o Analgetik
o Antibiotik
o Anti jamur
o Anti Viral
1. Kauterisasi
Iris reposisi
3. Keratoplasti
Jawab :
5) Lindungi mata dari segala benda yang mungkin bisa masuk kedalam mata
6) Jika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata tidak bisa menutup
sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan basah
7) Jika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan cara memakai dan
merawat lensa tersebut.
Jawab :
- Prolaps iris
- Sikatrik kornea
- Katarak
- Glaukoma sekunder
Jawab :
DUBIA ad Malam
Tingkat kemampuan 3
Jawab
“ayo kita bersama-sama taburi hati kita dengan firman2 Allah yang menjanjikan
bahwa barang siapa yang menjaga dirinya dari perbuatan yang Allah haramkan,
maka Allah akan mengaruniai kecintaan kepada hamba-Nya itu. Ayo jagalah
pandangan kita agar terjaga dengan baik dan akan membuat kita merasakan
manisnya iman dan lezatnya beribadah. Subhanallah.”