Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN INDIVIDU

MAHASISWA KKN-REGULER TAHUN 2019


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DESA/KELURAHAN: MALINO
KECAMATAN : TOMMO
KABUPATEN : MAMUJU

NAMA : PATIMAH
NIM : B0216333
FAKULTAS/PRODI :ILMU KESEHATAN /KEPERAWATAN

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA


(P2KKN)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAN PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN PM)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU
MAHASISWA KKN-REGULER TAHUN 2019
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DESA/KELURAHAN : MALINO
KECAMATAN : TOMMO
KABUPATEN : MAMUJU
NAMA : PATIMAH
NIM : B0216333
FAKULTAS/PRODI : ILMU KESEHATAN/KEPERAWATAN
Mamuju,27Agustus 2019

Mengetahui :
Kepala Desa/kelurahan, Koordinator Desa/kelurahan

MUH. IDRIS HASAN RESKI SAPUTRA


NIM : D0116305

Menyetujui:
Supervisor,

PAHRUDDIN.M SIP.M.SI

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT.
yang telah memberikan kesehatan, ketenangan, ilmu yang bermanfaat, dan nikmat tak
terbilang yang membuat kami dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di desa
Polewali kecamatan bambalamotu kabupaten pasangkayu sekaligus telah menyelesaikan
laporan akhir mahasiswa KKN ini. Semoga rasa syukur ini melahirkan nikmat
kepuasaan kepada kita semua.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad. Shalawat kepada junjungan kita Muhammad


Sallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau telah membebaskan kita dari belenggu kebodohan
dan mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu.

Kuliah Kerja Nyata adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (satu) Fakultas ilmu sosial dan politik
universitas sulawesi barat.

Dalam pelaksanaan KKN ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran
dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan
dengan baik.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin, MS selaku Rektor Universitas Sulawesi Barat
beserta pihak LPPM Universitas Sulawesi Barat yang telah memberikan
pembekalan sebelum pemberangkatan serta telah berupaya keras di dalam
peleksanaan KKN-PPM ini.
2. Bapak Dr.Ir Abdul Kadir paloloang.selaku Kepala P2KKN LPPM & PM
Universitas Sulawesi Barat.
3. Bapak Pahruddin M.SIP,MSi selaku Supervisor yang tiada henti–hentinya
memberikan bimbingan dan bantuan selama kegiatan KKN-REGULER
berlangsung.

iii
4. Bpk. Muhammad Idris Hasan selaku Kepala desa yang telah mendampingi serta
memberikan arahan selama KKN REGULER berlangsung..
5. Bpk Yunus dan Ibu Suma selaku orang tua angkat kami dan telah menyayangi kami
selama KKN-REGULER berlangsung.
6. Bapak kepala dusun Simbar, Desa Malino, Kecamatan Tommo, Kabupaten M
amuju yang telah bersedia menerima dan membantu kami dalam melaksanakan
KKN-REGULER Unsulbar.
7. Tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang telah bersedia menerima dan
membantu kami dalam melaksanakan KKN-REGULER sampai selesai.
8. Dan semua pihak yang telah membantu tanpa sempat disebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh mencapai
kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Wassalam, terima kasih.

Malino ,25 Agustus 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Lembar judul........................................................................................................i

Lembar pengesahan.............................................................................................ii

Kata pengantar.....................................................................................................iii

Daftar isi...............................................................................................................iv

Daftar gambar......................................................................................................v

Lampiran-lampiran………………………………………………………………vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Falsafah Kuliah Kerja Nyata (KKN).............................................................2
1.3 Pengertian KKN.............................................................................................5
1.4 Tujuan dan Sasaran KKN..............................................................................6
1.5 Lokasi KKN...................................................................................................10
1.6 Waktu Pelaksanaan........................................................................................10

BAB II GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

2.1 Kondisi Geografis..........................................................................................11

2.2 Kondisi Demografi.........................................................................................12

BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah.......................................................................................17

3.2 Pemecahan masalah.......................................................................................18

BAB IV KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

4.1 Program Kerja Kelompok..............................................................................20

4.2 Program Kerja Individu.................................................................................20

4.3 Hasil Pelaksanaan Program Kerja..................................................................21

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan....................................................................................................29

v
5.2 Saran..............................................................................................................29

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Foto-Foto Kegiatan
2. Format 1
3. Format 2
4. Jurnal
5. Catatan Supervisor / Satgas KKN Unsulbar
6. Bukti Pembayaran Biaya Hidup Mahasiswa KKN Unsulbar

vi
DAFTAR GAMBAR

1. PENERIMAAN MAHASISWA KKN UNSULBAR GEL.XIII


TAHUN 2019
2. OBSERVASI
3. SEMINAR DESA
4. MELAKUKAN BAKSOS
5. PRAKTEK MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR
6. PRAKTEK MENGAJAR DI TPA
7. SOSIALISASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN
BENAR
8. POSYANDU BALITA
9. UPACARA 17 AGUSTUS
10.LOMBA 17 AGUSTUS

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kuliah kerja nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai
calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya disamping diruang
kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbangkan pengetahuan dan ilmu
yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan
melaksanakan pembangunan didalam kehidupan bermasyarakat.
Dari berbagai bukti pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan telah memeberikan bukti-bukti serta memperkaya akan arti dan peran
mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik didalam berbagai aspek kegiatan
pembangunan. Tiga universitas pada tahun 1971 yaitu: Universitas Gajah Mada (UGM),
Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Andalas (UNAND), pada awalnya
melaksanakan kegiatan yang merupakan proyek perintis yang dikenal dengan nama
“Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat”. Makna dan arti penting yang terkandung
dari kegiatan tersebut semakin dipertegas setelah presiden RI pada Dies Natalis UGM
Februari 1972 menyatakan antara lain: “agar setiap mahasiswa belajar di Desa dalam
jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan,
memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya”.
Dirjen Pendidikan Tinggi akhirnya berkesimpulan untuk mengembangkan suatu
kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi secara
nasional, dengan melaksanakan seminar nasional di Yogyakarta pada tanggal 17-18
November 1972 yang membahas proyek perintis “Pengabdian Kepada Masyarakat”
yang diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari tiga universitas perintis ditambah dengan
sepuluh perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik 1973/ 1974, dan disepakati
kegiatan tersebut diberi nama “Kuliah Kerja Nyata”.
Dengan demikian pertama kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun
akademik 1973/ 1974 oleh 13 perguruan tinggi, kemudian tahun 1974/ 1975 diperluas

1
menjadi 15 perguruan tinggi, tahun 1975/ 1976 menjadi 29 perguruan tinggi. Sejak
tahun 1976/1977 semua perguruan tinggi negeri dan sebagian besar perguruna tinggi
swasta telah menyelenggarakan KKN.
Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai
hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN diperguruan tinggi
negeri, secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses
belajar naik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan
masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan. Karena itu, KKN sebagai bagian dari
kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program S1, yang pada hakekatnya merupakan
program perguruan tinggi di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 yang dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan-
kegiatan pendidikan dan pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat secara
interdisipliner.
Bertitik tolak dari pengalaman yang dilaksanakan oleh beberapa perguruan
tinggi yang telah lama melaksanakan program KKN, KKN dapat dibagi dalam beberapa
bentuk antara lain KKN Reguler (umum), KKN-RE dan juga KKN Profesi dan KKN
Kemitraan, yang dalam pelaksanaannya dapat berupa kegiatan kuliah kerja lapangan,
kuliah kerja usaha, kuliah magang, dan kegiatan lainnya. Namun demikian, dengan usia
UNSULBAR yang masih muda maka pelaksaan KKN bagi mahasiswa S1 UNSULBAR
yang dikembangkan untuk pertama kalinya ini dalam bentuk pelaksaan dan
persyaratannya adalah KKN Reguler.
1.2 FALSAFAH KULIAH KERJA NYATA (KKN)

KKN dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara


filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenanya KKN adalah bagian
integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan idiil secara
filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola piker dan pola tindakan
dalam setiap proses penyelenggaraan KKN (apapun bentuknya), yang pada gilirannya
akan membedakannya dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN. Sekurang-

2
kurangnya KKN harus mengandung tujuh aspek yang bernilai fundamental dan
berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya,
yaitu:
1.2.1 Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma Pendidikan
dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam satu
kegiatan.
Pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum
pendidikan tinggi Strata Satu (S1), tidak berdiri dan sendiri dan tidak terpisahkan dari
tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum semua ini kurikulum bahkan
sebagai penambah ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar
yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat,
pengetahuan teori dapat dipercaya dengan pengalaman di lapangan, dan mematangkan
kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial
kemasyarakat.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/ menganalisis,
menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan yang dihadapi, lalu mengambil
keputusan untuk pemecahan dari berbagai alternatif yang ada dari data kondisi dan
situasi wilayah kerja dan kemampuannya.
Pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah,
melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS
tersebut.
1.2.2 Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola pikir
interdisipliner dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan melalui KKN dilandasi
oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu
mempunyai kaitan satu dengan yang lain, sehingga menjadi rumit. Dengan demikian
pendekatan monodisiplin menjadi kurang efektif, sehingga usaha pemecahan masalah

3
nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner
merupakan pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukkan KKN bertolak dari
permasalahan nyata dari masyarakat, yang disekati dengan menggunakan segala ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah, sedang, atau akan dipelajarinya.
Karenanya, KKN mempunyai falsafah dan tujuan yang berbeda dengan PKL,
KKM, KKL, PBL, ataupun praktek umum mahasiswa lainnya, yang selalu bertolak dari
dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya, meskipun bersifat ilmiah
tetapi cenderung bersifat sempit.
1.2.3 Lintas Sektoral

Melalui KKN pola pikir sektoral ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini dilandasi
oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah di dalam kehidupan masyarakat selalu
mempunyai kaitan antara yang satu dengan lainnya. Karena setiap lokasi atau wilayah
KKN mempunyai Penanggung jawab pembangunan secara moral, yang biasanya
bersifat sektoral, walaupun KKN meninggalkan pola berfikir sektoral, namun kerjasama
dengan pejabat-pejabat serta kelembagaan di lokasi atau wilayah KKN harus tetap
terjalin dengan baik, bahkan mutlak dipelukan.
1.2.4 Dimensi yang Luas dan Pragmatis

Modal ber-KKN bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara formal di
perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahun, pengalaman dan intelegensia yang
dimiliki oleh masing-masing mahasiswa, dengan kata lain semua yang dikerjakan
mahasiswa malalui KKN harus berdimensi luas, namun relevan dengan upaya
memajukan masyarakat dan secara nyata berguna bagi masyarakat.
1.2.5 Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif (Partipasional)
Aspek keterlibatan masyarakat pada umumnya dan kelompok masyarakat
lainnya secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN pada hakekatnya adalah
membantu dalam memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat
mampu memecahkan masalah-masalah tersebut secara mandiri. Untuk itu, harus selalu
terjalin yang baik serta keterlibatan yang aktif di antar mahasiswa dan masyarakat dari
sejak proses pengumpulan data dan informasi, analisis situasi, identifikasi dan

4
perumusan masalah, memilih alternatif pemecahan masalah, perumusan program dan
rencana kerja, serta pelaksanaan dan evaluasi hasilnya.
1.2.6 Berkelanjutan dan Berkembang
Semua kegiatan/ program kerja yang dilaksanakan merupakan program yang
berkesinambungan dan bisa dilanjutkan oleh masyarakat bersama pemerintah daerah
maupun untuk pengembangan oleh siapa saja yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan/program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN.
1.2.7 Bertumpu pada Sumber Daya Lokal
Untuk lebih mengenanya sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka
pemanfaatan sumberdaya lokal yang dimiliki sangat menunjukkan setiap kegiatan dan
pelaksanaan program KKN. Disamping itu dengan bertumpu pada sumberdaya lokal,
maka kegiatan KKN tidak manjadi beban bagi masyarakat dan dapat lebih memudahkan
pelaksanaan setiap kegiatan KKN.

1.3 PENGERTIAN KKN

KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman


belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat diluar kampus, dan
secara langsung mengindentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan
yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya menigkatkan
isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih
besar pada pendidikan tinggi.
KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud
meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan
pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang
relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam
masyarakat.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus
merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu

5
tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya sendiri, yang akan
sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.
1.4 TUJUAN DAN SASARAN KKN
1.4.1 Tujuan KKN

KKN adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama untuk memberikan


pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus
sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki
arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga
pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan
melakukan interaksi sosial kemasyarakatan di luar kelas dan membantu masyarakat
serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan
pembangunan di lokasi masing-masing.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan
merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi terjadi
keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara
perguruna tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa bahwa peranan
perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
menjadi lebih nyata.
Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah:
a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan
Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setipa mahasiswa yang ber-KKN,
seperti pangalaman belajar mengenai potensi desa dan masyarakat, membuat
rencana pembangunan desa, berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat,
menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun
dana masyarakat.
b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa.

6
Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat menghapus isu yang
selama ini dilontarkan sebagai kritik terhadap perguruan tinggi. Artinya para
sarjana yang pernah mengikuti/ menjadi peserta KKN, akan lebih siap dan
matang dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader pembangunan.
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri.
Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat sangat esensial bagi
pembangunan.Pengalaman mengajarkan bahwa meningkatkan dinamika
masyarakat merupakan bagian dari pembangunan yang tidak mudah. Namun
pengalaman juga membuktikan bahwa para mahasiswa tidak saja berpotensi,
tetapi juga berkemampuan IPTEKS untuk menggerakkan masyarakat dalam
pembangunan. Keberhasilan di bidang ini akan memberikan dampak positif
berantai, baik pada diri pribadi mahasiswa, maupun masyarakat, dan
pembangunan pada umumnya.
d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat
Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat,
serta dibangun untuk memenuhi masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Karenanya perguruan tinggi harus banyak terlihat dengan masalah-
masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui kegiatan KKN tujuan didirikannya
perguruan tinggi ini akan dapat dipenuhi.
1.4.2 Sasaran KKN

Pada dasarnya mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat


bersama pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Masing-masing akan memperoleh
manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
a. Mahasiswa
1) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan
kerjasama antar sektor.

7
2) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan
ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksaanan pembangunan.
3) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
4) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk
keseluruhan dari masalah pembanguan dan perkembangan masyarakat.
5) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan salah secara
pragmatis ilmiah.
6) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara
interdisipliner atau antar sektor.
7) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
8) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan
sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakatnya.
9) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan,
dan memecahkan masalah secara langsung, akan menumbuhkan sifat
profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti
peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
b. Masyarakat dan Pemerintahan Daerah/ Institusi
1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
3) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan.
4) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan didalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

8
5) Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan
program dan proyek pembangunan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
c. Perguruan Tinggi
1) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu yang ada di perguruan tinggi
dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
2) Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai
masalah untuk pengembangan penelitian.
3) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan
IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,
sehingga IPTEKS yang amalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
4) Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
1.4.3 Manfaat KKN

Manfaat yang dapat diproleh mahasiswa dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
adalah :
a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku
kuliah langsung kepada masyarakat.
b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat
sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan pertanian apa yang ada
di masyarakat.
c. Mahasiswa dapat melihat secara langsung dan jelas permasalahan apayang biasa
timbul dalam masyarakat.

9
d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan
intansi terkait untuk membangun partisipasi dalam pelaksanaan kegiataan.
e. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesamaanggota
kelompok serta masyarakat.
1.5 LOKASI KKN

Lokasi tempat KKN-REGULER Tahun 2019 Universitas Sulawesi Barat yaitu


di Desa malino, Kecamatan tommo, Kabupaten mamuju.

1.6 WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan KKN-REGULER Tahun 2019 Universitas Sulawesi Barat


yaitu pada tanggal 16 Juli sampai 24 Agustus 2019..

10
BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI

A. Gambaran desa malino

1. Sejarah desa malino

Desa malino adalah salah satu desa yang ada dikabupaten tommo. Dinamakan

tommo7, karena terdapat 7 suku diantaranya yaitu suku; makassar, bugis ,mandar,

toraja, jawa, NTT, .....

....... Kemudian menjadi “MALINO”

2. Luas Wilayah

Luas Wilayah 15.000m²

3. Batas Wilayah

Desa malino memiliki ketinggian .. m di atas permukaan laut dengan batas batas

sebagai berikut:

 Sebelah selatan berbatasan dengan : Kel. Martajaya dan Desa Gunung sari

 Sebelah barat berbatasan dengan : Desa Pangiang dan Selat makasar

 Sebelah utara berbatasan dengan : Kel. Bambalamotu

 Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Pakawa dan Desa Kalola

4. Jumlah Penduduk

Masyarakat desa malino berjumlah ... KK dengan jumlah penduduknya... Jiwa, dan

penduduknya lebih dominan perempuan dengan jumlah penduduknya sebanyak .....jiwa,

sedangkan laki-laki jumlah penduduknya sebanyak .... jiwa.

11
5. Keadaan Pemerintahan

Desa Malino, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat,

dikepalai oleh seorang kepala desa yang terdiri dari 4 dusun, dengan rincian sebagai

berikut :

- Kepala desa : MUH. IDRIS HASAN

- Sekretaris :

- Bendahara :

1. Kepala dusun Simbar :

2. Kepala dusun :

3. Kepala dusun :

4. Kepala dusun

5. Kepala dusun Mamase :

6. Kondisi alam dan potensi fisik

Selain mata pencaharian petani oleh masyarakat Desa juga sebagian melakukan

aktifitas lain seperti usaha tahu dan tempe, usaha pertokoan/kios yang sampai saat ini

telah mencapai 5 Unit kios/toko. Perkebunan kelapa sawit yang cukup luas

7. Kondisi sosial masyarakat

1. Bidang pendidikan

Lembaga Pendidikan terdiri dari:

- Pendidikan Anak Usia Dini : 1 Unit

- Taman Kanak Kanak : 4 Unit

12
- Sekolah Dasar : 4 Unit

2. Bidang Keagamaan

Jumlah Sarana Ibadah

- Gereja : 3 Unit

- Pura : 1 Unit

- Masjid : 6 Unit

- Mushollah : 5 Unit

3. Bidang Kesehatan

- Puskesmas pembantu : 1 Unit

- Polindes : 1 Unit

- Posyandu : 5 Unit

- Puskesdes : 1 Unit

4. Bidang Kependudukan

Jumlah Kepala Keluarga 863(data tahun 2018) terdiri dari berbagai suku:

- Makasar : 41 Jiwa

- Bugis : 591 Jiwa

- Mandar/ Mamuju : 1.208 Jiwa

- jawa : 417 Jiwa

- Bali : 29 Jiwa

13
- Toraja/Kalumpang : 31Jiwa

- Kaili / Bunggu(suku DA’A) : 717 Jiwa

- Lain-lain :

5. Jumlah penduduk menurut Agama;

- Islam : 2.912 jiwa

- Kristen Protestan : 381 jiwa

- Hindu : 21 jiwa

6. Mata pencaharian penduduk Desa Polewali:

- PNS : 40 Orang

- Peternak : 69 Orang

- Petani dan nelayan : 1.592Orang

- Buruh tani : 439 Orang

- Jasa : 5 Orang

- Wiraswasta : 319 Orang

- Industri : 26 Orang

- Usia Sekolah : 370 Orang

8. Sarana Pemerintahan dan Pasilitas Umum, Aset Desa yang di urus oleh

Desa:

- Pos Ronda : 6 Unit

14
- MCK : 5Unit

- Kantor Desa : 1 Unit

- Kantor BPD : 1 Unit

- Perpustakaan : 2 Unit

8. Sarana transportasi dan Alat Angkut:

- Kendaraan bermotor : 925 Unit

- Kendaraan Roda empat : 36 Unit

- Kendaraan Roda enam :8 Unit

9. Bidang Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan:

- Kebun Kelapa Sawit : 700 Ha

- Kebun Kelapa Dalam : 300 Ha

- Kebun Coklat/Kakao : 200 Ha

- Kolam Ikan : 13 Petak

- Tanaman Tumpang Sari : 50 Ha

10. Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Atas kekompakan dan kerja sama yang baik oleh seluruh Masyarakat Desa

Polewali yang di bantu oleh KAMTIBMAS,BABINSA, BINA Matra dan

Anggota Linmas sehingga sampai hari ini situasi Desa Polewali masih terbilang

aman dan tidak pernah terjadi konflik baik yang bernuansa Syara’ maupun

kenakalan remaja sehingga kehidupan beragama dapat terpelihara dengan baik.

15
BAB III

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

B. IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Reguler ( KKN REGULER ) Universitas
Sulawesi Barat Tahun 2019 berlangsung selama 40 hari, terhitung mulai tanggal 17 Juli
2019 sampai tanggal 25 Agustus 2019 yang berlokasi di Desa Polewali, Kecamatan
Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu
Pada minggu pertama tiba dilokasi KKN, mahasiswa melakukan observasi dan
orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan langsung dengan
masyarakat di desa Polewali. Kegiatan observasi ini dilakukan selama 3 hari dengan
menyusuri sebagian besar wilayah di desa Polewali. Selanjutnya dilakukan penyusunan
rencana program kerja berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan. Setelah itu,
mahasiswa melakukan pertemuan dalam bentuk seminar dengan para aparat pemerintah

16
setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, dan tokoh
pemuda untuk mensosialisasikan program kerja yang telah direncanakan dan disepakati
bersama. Dari seminar Desa tersebut, saran dan masukan dari para tokoh
dipertimbangkan bersama untuk menetapkan program kerja yang akan dikerjakan.
Dari observasi yang telah dilakukan, ditemukan beberapa masalah yang menjadi
perhatian mahasiswa KKN, yaitu :
Program wajib
1. Membantu Mengajar di sekolah Dasar
Identifikasi masalah : kurangnya motivasi siswa dalam belajar dan kurangnya
tenaga pendidik
2. Mengadakan bimbingan belajar terhadap anak usia dini
Identifikasi masalah : karena kurangnya waktu belajar disekolah
Identifikasi masalah : karena kurangnya tenaga didik dalam mengajar anak-anak
3. Melakukan baksos setiap hari sabtu dan minggu disetiap dusun secara bergiliran
Identifikasi masalah : karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan
4. Pengembangan wisata pantai koa-koa
Identifikasi masalah : karena wisata pantai sudah tidak terawat dan kurang layak
untuk di kunjungi.
5. Mengadakan lomba 17-an untuk masyarakat desa polewali
1. Identifikasi masalah : Mengadakan perlombaan dimaksudkan agar bisa saling
mengenal satu sama lain dan mempererat tali silaturahmi.

3.2 PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan beberapa masalah yang telah diprioritaskan diatas, proses
pemecahan masalah dilakukan dengan melalui analisa. Masalah-masalah tersebut
dimasukan dalam rencana program kerja yang terdiri dari tiga bentuk yaitu intervensi
fisik, intervensi non fisik dan Pilihan.
Adapun langkah-langkah yang diambil sebagai alternatif pemecahan masalah di
Desa Polewali, yaitu :

17
 Program Wajib
1. Dengan melaksanakan pengajaran disekolah dasar dimaksudkan untuk
menambah ilmu,pengetahuan,dan menumbuhkan motivasi belajar dikalangan
siswa dan membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
2. Dengan mengadakan kegiatan bimbingan belajar dimaksudkan untuk
menambah wawasan anak usia dini
3. Melakukan baksos dengan ini dimaksudkan untuk lebih terjalinnya kerja sama
degan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
4. Melakukan pembersihan wisata Pantai Koa-Koa dimaksudkan untuk
memperindah tempat wisata agar dapat menarik wisatawan local dan interlokal

18
BAB IV

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

4.1 PROGRAM KERJA KELOMPOK


Berdasarkan rencana program kerja yang dituangkan dalam bentuk program
merupakan kewajiban yang harus diselesaikan selama menjalankan KKN-REGULER
Tahun 2018, maka kegiatan yang dapat kami laksanakan adalah sebagai berikut:
a) Program Kerja Wajib
1) Mengadakan seminar mengenai program kerja
2) Membantu Mengajar di sekolah Dasar
3) Mengadakan bimbingan belajar terhadap anak usia dini
4) Melakukan baksos setiap hari sabtu dan minggu disetiap dusun secara
bergiliran
5) Melakukan pembersihan wisata Pantai Koa-Koa
6) Mengajar mengaji didesa Polewali

4.2 PROGRAM KERJA INDIVIDU


4.2.1 Program Kerja Wajib
1) Mengadakan seminar mengenai program kerja
2) Membantu Mengajar di sekolah Dasar
3) Mengadakan bimbingan belajar terhadap anak usia dini
4) Melakukan baksos setiap hari sabtu dan minggu disetiap dusun secara bergiliran
5) Melakukan pembersihan wisata Pantai Koa-Koa

4.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Adapun program kerja yang dilaksanakan pada KKN-REGULER selama kurang


lebih 40 hari di Desa Polewali Kec.Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu adalah
sebagai berikut :

20
4.3.1 Program Kerja Wajib
a. Seminar
1) Tempat : kantor desa Polewali
2) Waktu Pelaksanaan : Minggu, 21 Juli 2019
3) Tujuan : untuk memaparkan program kerja
4) Sasaran : masyarakat
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana : Pribadi
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung Jawab : KAMALUDDIN
 Mahasiswa yang terlibat :7 Orang(semua peserta KKN Posko Polewali)
 Faktor Pendukung : mendapatkan respon baik dari masyarakat
 Faktor Penghambat :-
 Realisasi : Terlaksana

b. Membantu Mengajar di SMP SATAP


1) Tempat : SMP SATAP Dusun Lelumpang, Desa Polewali
2) Waktu pelaksanaa : Selasa, 23 juli dan selasa, 30 juli 2019
3) Tujuan : membantu guru dalam kegiatan proses belajar
mengajar
4) Sasaran :peserta didik
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana :-
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : SALMA
 Mahasiswa yang terlibat : 7 Orang (semua peserta KKN Posko Polewali)
 Faktor Pendukung :dibantu oleh pendidik dan kepala sekolah .
 Faktor Penghambat :kurangnya fasilitas sarana dan prasarana.
 Realisasi : Terlaksana

21
c. Mengadakan bimbingan belajar komputer anak-anak sd dan smp
1) Tempat : di posko
2) Waktu pelaksanaa : minggu, 28 juli – Rabu, 07 agustus 2019
3) Tujuan : untuk menambah wawasan anak usia dini
4) Sasaran :anak-anak
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana :-
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : KAMALUDDIN
 Mahasiswa yang terlibat : 7 Orang (semua peserta KKN Posko polewali)
 Faktor Pendukung :antusias dari anak-anak
 Faktor Penghambat :kurangnya fasilitas sarana dan prasarana.
Realisasi : Terlaksana
d. Melakukan baksos setiap hari sabtu dan minggu disetiap dusun secara bergiliran
1) Tempat : disetiap dusun
2) Waktu pelaksanaa : setiap hari sabtu dan minggu
3) Tujuan : untuk lebih terjalinnya kerja sama degan
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan
4) Sasaran masyarakat
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana :-
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : NURUL JIHAD T
 Mahasiswa yang terlibat : 7 Orang (semua peserta KKN Posko Polewali)
 Faktor Pendukung :mendapatkan respon baik dari masyarakat
 Faktor Penghambat :-
Realisasi : Terlaksana

22
e. Melakukan pembersihan wisata Pantai Koa-Koa
1) Tempat :di Wisata Pantai Koa-Koa
2) Waktu pelaksanaa : jumat, 26 juli – selasa, 06 agustus 2019
3) Tujuan : untuk memperindah tempat wisata agar dapat
menarik wisatawan local dan interlokal
4) Sasaran :wisatawan
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana :-
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : KAMALUDDIN
 Mahasiswa yang terlibat : 7 Orang (semua peserta KKN Posko Polewali)
 Faktor Pendukung :mendapatkan respon baik dari masyarakat
 Faktor Penghambat :kekurangan dana
Realisasi : Terlaksana
f. Mengajar mengaji di desa polewali
1) Tempat :di mesjid kayumaloa
2) Waktu pelaksanaa :minggu, 28-29 juli 2019
3) Tujuan : untuk melestarikan budaya keislaman
4) Sasaran :anak-anak
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana :-
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : IRAYANTI
 Mahasiswa yang terlibat : 7 Orang (semua peserta KKN Posko Polewali)
 Faktor Pendukung :Mendapatkan respon baik dari adik-adik dan
masyarakat
 Faktor Penghambat :-
Realisasi : Terlaksana

23
g. Mengadakan perlombaan
1) Tempat : lapangang kayumaloa
2) Waktu pelaksanaa : minggu, 18 agustus – 20 agustus 2019
3) Tujuan :agar bisa saling mengenal satu sama lain dan
mempererat tali silaturahmi
4) Sasaran : anak-anak di desa Polewali
5) Hasil : 100%
6) Sumber Dana : Desa dan masyarakat
7) Deskripsi Kegiatan
 Penanggung jawab : INDRAWAN
 Mahasiswa yang terlibat : 7 orang (semua peserta KKN Posko Polewali )
 Faktor Pendukung : mendapatkan antusias dari anak-anak
 Realisasi : Terlaksana

24
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan program kerja kami selama KKN-REGULER yang


bertempat di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan rencana kerja KKN-REGULER Tahun 2019 Universitas Sulawesi


Barat mendapat dukungan yang baik dari pemerintah setempat dan masyarakat.
2. Rencana kerja dalam bidang pendidikan, bidang lingkungan, bidang perlombaan
berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan
kegiatan tersebut.
3. Banyak pengalaman yang bisa didapatkan dari kegiatan KKN-REGULER ini,
suka duka di lokasi menjadi salah satu proses pendewasaan masing-masing
individu.
4. Mengingat bahwa Desa Polewali, kecamatan Bambalamotu merupakan desa
yang bisa dikatakan Lingkungan yang sudah maju dari berbagai aspek maka
sebelumnya kami berpikiran bahwa akan sedikit sulit untuk melaksanakan
program-program yang akan kami bawakan nantinya. Akan tetapi pemerintah
setempat serta seluruh lapisan masyarakat yang ada bisa mendukung serta
mengimbangi berbagai kekurangan-kekurangan yang ada sehingga program
kami dapat terlaksana dengan baik.
5.2 SARAN
5.2.1 Untuk Mahasiswa
a. Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu dan kelompok,
sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar.
b. Setiap individu harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas,
tanggung jawab yang besar, sehingga perlu adanya kesiapan secara fisik, mental,

25
emosional dan dana yang cukup agar KKN tersebut dapat berjalan dengan lancar
dan baik.
c. Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang dimiliki selama KKN dengan
sebaik-baiknya.
5.2.2 Untuk Pemerintahan Desa dan Masyarakat
a. Menghilangkan persepsi bahwa mahasiswa KKN adalah sebagai penyandang
dana (donatur), melainkan sebagai motivator, mediator dan dinamisator.
b. Berpartisipasi akitf dalam setiap kegiatan yang KKN adakan.
c. Meningkatkan semangat dalam mencari ilmu dimanapun, kapanpun, dan kepada
siapapun.
5.2.3 Untuk Pemerintah Daerah
a. Dukungan pihak Pemerintah Daerah terhadap adanya mahasiswa KKN
hendaknya ditingkatkan lagi dalam bentuk bantuan materiil maupun non
materiil.
b. Ada follow up (tindak lanjut) dari Pemerintahan Daerah terhadap beberapa
program-program KKN yang telah diselenggarakan berupa

26
27
24

Anda mungkin juga menyukai