Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing :
Gusti Sumarsih, S.Kp, M.Biomed
Ns. Siti Yuliharni, M.Kep, Sp.Kep.Kom
1
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 1
Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Menua adalah suatu proses menghilang nya secara perlahan kemampuan jaringan
untuk meperbaiki dan mempertahankan fungsi normalnya. Sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho,2008)
Pengaruh proses menua dapat menimbul kan berbagai masalah baik secara
biologi, mental, maupun ekonomi. Semakin lanjut usia seseorang, maka kemampuan
fisiknya akan semakin menurun, sehingga dapat mengakibat kan kemunduran pada
peran-peransosialnya (Tamher, 2009). Oleh karenaitu, perlu membantu individu
lansia untuk menjagaharkat dan otonomimaksimal meskipun dalam keadaan
kehilangan fisik, social dan psikologi (Smeltzer,2001)
Sehubungan dengan dilaksanakannya praktek profesi keperawatan secara daring
pada masa pandemi ini, mahasiswa diminta untuk memilih 1 KK binaan yang di di
dalamnya terdapat lansia yang tinggal dalam satu rumah. Proses keperawatan
dilakukan mulai dari pengkajian sampai evaluasi dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Setelah didapatkan KK binaan sesuai kriteria, maka selanjutnya
akan dilakukan kunjungan pertama untuk perkenalan dan meminta persetujuan
keluarga dan lansia untuk dijadikan KK binaan.
Setelah itu dilakukan pemberian informed consent sebagai tanda persetujuan
keluarga unuk dilakukan pembinaan selama 2 minggu. Kemudian melakukan
pengkajian kesehatan, meliputi data umum klien dan kelaurga, pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik terfokus sesuai keluhan klien dalam rangka mengumpulkan data
dasar untuk menegakkan diagnosa keperawatan dan mengatasi masalah keluarga.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum keluarga
b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga
c. Pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik
2
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. A
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. A
2. Rencana Tindakan
a. hubungan terapeutik dengan anggota keluarga
b. Jelaskan tujuan kunjungan kesehatan kepada keluarga
c. Berikan Informed Consent kepada keluarga
d. Kaji data umum keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga serta data
lingkungan
e. Lakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital .
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Wawancara dilakukan langsung dengan Ny. A, dan keluarga, berlangsung di rumah
Ny. A
2. Kriteria Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa
c. Keluarga menyetujui menjadi keluarga binaan
d. Selama wawancara keluarga kooperatif.
3. Kriteria Hasil
a. Didapatkan hasil pengkajian tentang data umum keluarga
b. Didapatkan hasil pengkajian tentang tahap perkembangan dan riwayat keluarga
3
c. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga
d. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
4
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 2
Hari/Tanggal: Selasa, 20 Juni 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Tipe bentuk keluarga ini yaitu Keluarga hidup bersama atau The commune family
adalah keluarga yang terdiri dari ibu dan keluarga anak yang tinngal bersama. Ny.A
mempunyai 4 orang anak yang terdiri dari 3 orang perempuan dan satu laki – laki.
Saat ini Ny. A tinggal bersama anak keduanya yaiutu Ny. N yang mempunyai 3 orang
anak. Komunikasi dan interaksi bersifat terbuka dan berjalan dengan baik antara
sesama anggota keluarga.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa
akan dilaksanakan pertemuan kedua dengan topik melakukan pengkajian tentang
karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas RW, informasi tentang
perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat, struktur keluarga, struktur peran,
nilai dan norma keluarga.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Karakteristik rumah, lingkungan sekitar dan komunitas lingkungan
b. Informasi tentang perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
c. Struktur keluarga
d. Struktur peran
e. Nilai dan norma keluarga
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny. A
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Belum ditemukan diagnose keperawatan pada keluarga Ny. A
2. Rencana tindakan
a. Kaji lebih lanjut data lingkungan keluarga dan komunitas RW
b. Monitor stuktur dan peran keluarga Kegiatan :Kaji struktur dan peran keluarga
5
(menggunakan format pengkajian keperawatan keluarga)
c. Lakukan pengkajian tentang nilai dan norma keluarga
d. Melakukan pemeriksaan TTV keluarga Ny. A
e. Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan
klien.Kegiatan:Kaji upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan.
f. Menetapkan kontrak pertemuan selanjutnya
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Kegiatan wawancara berlangsung dirumah Ny. A
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama wawancara keluarga
kooperatif
3. Kriteria Hasil
a. Didapatkan hasil pengkajian tentang data lingkungan keluarga dan komunitas
lingkungan
b. Didapatkan hasil pengkajian tentang stuktur keluarga dan struktur peran keluarga
c. Didapatkan hasil pengkajian tentang nilai dan norma keluarga
d. Didapatkan hasil pemeriksaan TTV keluarga Ny. A
e. Keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
6
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan ke: 3
Hari /Tanggal : Rabu/ 21 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Pada pertemuan pertama dan kedua telah dilakukan pengkajian, pemeriksaan
fisik dan pengisisan format pengkajian khususnya pada Lansia. Selanjutnya pada
pengkajian hari ke tiga didapatkan data Ny. A mengatakan ia mengalami riwayat
penyakit rematik ± 3 tahun yang lalu yang terkontrol. Dan saat ini Ny. A mengatakan
saat ini ia merasa baik- baik saja, karena saat ini Ny. A meminum obat menahun dari
dokter secara terkontrol. Ny. A mengatakan saat terlalu kelelahan membuat
merasakan nyeri pada dada secara tiba- tiba sehingga membuat aktifitas menurun.
Dan juga Ny. A mengeluh mengalami kesulitan tidur sejak 1 minngu belakangan.
Berdasarkan data yang didapatkan untuk mengatasi gangguan Pola tidur tersebut
membutuhkan perawatan yang komprehensif, dan berdasarkan kontrak waktu yang
disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketiga,
yaitu mahasiswa berencana menegakkan diagnosa dan intervensi dengan melakukan
wawancara lebih mendalam.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut.
Data data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah mengevaluasi kembali tentang
kesiapan menerima pendidikan kesehatan yang akan diberikan dan melakukan
pengkajian PSQI Untuk menilai istirahat dan tidur Ny. A
3. Masalah Keperawatan
Gangguan Pola Tidur
B. Proses keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. RencanaTindakan
a. Mendorong kepercayaan diri lansia tentang penyakit dan review informasi yang
7
relevan
b. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe dan pengkajian khusus lansia yang
berhubungan dengan masalah yang dialami lansia
c. Melakukan pengkajian khusus pada lansia
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode : Wawancara,ceramah,diskusi
b. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis
c. Waktu dan tempat : Rabu, 21 Juli 2021, jam 16.00-17.00 wib di rumah Ny. A
C. KriteriaEvaluasi
1. Kriteria Struktur
Tempat dan media sesuai dengan rencana
2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana pada pukul 16.00 – 17.00 WIB, Klien dan
Keluarga selama berinteraksi kooperatif
3. KriteriaHasil
a. Didapatkan hasil pemeriksaan fisik head to toe dan pengkajian khusus lansia
PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index)
b. Didapatkan beberapa data yang dapat menunjang dalam penegakan diagnosa
keperawatan pada lansia
c. Klien dan keluarga bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya
8
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 4
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur, sering
terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu
pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 minggu belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk
ke kamar pukul 22.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila terbangun
pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb. Ny. A
terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3 kali yaitu
pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali. Ny. A
mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun dipagi hari.
Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada siang hari tidur 1
jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) klien
adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa
akan dilaksanakan pertemuan keempat, yaitu intervensi mengenai dukungan tidur
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Keluhan kesehatan yang dirasakan lansia saat ini
b. Pengetahuan lansia tentang masalah kesehatan yang dirasakan
c. Pengetahuan lansia tentang cara perawatan kesehatan di rumah yang bisa
dilakukan mandiri oleh keluarga
d. Masalah keperawatan keluarga
9
e. Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan insomnia dengan melakukan intervensi
dukungan tidur
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria struktur
Wawancara berlangsung dirumah Ny. A
2. Kriteria proses
Waktu yang direncanakan sesuai rencana pada pukul 16.00 – 17.00 WIB, Klien dan
Keluarga selama berinteraksi kooperatif
3. Kriteria Hasil
a. Klien mengetahui tentang masalah kesehatan gangguan tidur yang ia alami
b. Klien dan keluarga dapat mengikuti dengan baik setiap tindakan yang diberikan.
c. Klien bersedia untuk dilakukan pertemuan selanjutnya.
10
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 5
Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan pertama sampai keempat yang telah dilakukan
pengkajian pada keluarga Ny. A telah didapatkan data pemahaman keluarga tentang
upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah gangguan tidur masih kurang
tepat dan cara perawatan insomnia . Pada pertemuan ini telah dilakukan pengkajian
mengenai pemahaman keluarga tentang upaya yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi masalah gangguan pola tidur. Evaluasi hasil pengkajian Ny. A dan keluarga
kurang mengetahui. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Ny. A bahwa akan dilaksanakan pertemuan kelima, yaitu melakukan pengkajian
khusus pada lansia
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan insomnia dengan melakukan intervensi
dukungan tidur
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Wawancara, observasi
2. Media dan Alat : alat tulis
3. Waktu dan Tempat : Jum’at /23 Juli 2021 jam 15.00-16.00 wib
11
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama edukasi
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama edukasi
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A berpartisipasi dalam perencanaan perawatan
b. Ny. A bekerja sama dalam menentukan perawatan
c. Ny. A berpartisipasi dalam keputusan bersama dengan pasien
d. Ny. A berpartisipasi dalam tujuan bersama terkait dalam perawatan
12
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 6
Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan pertama sampai keempat yang telah dilakukan
pengkajian pada keluarga Ny. A telah didapatkan data pemahaman keluarga tentang
upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah gangguan tidur masih kurang
tepat dan cara perawatan insomnia . Pada pertemuan ini telah dilakukan pengkajian
mengenai pemahaman keluarga tentang upaya yang dilakukan keluarga untuk
mengatasi masalah gangguan pola tidur. Evaluasi hasil pengkajian Ny. A dan keluarga
kurang mengetahui. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Ny. A bahwa akan dilaksanakan pertemuan kenam, yaitu melakukan penyuluhan pada
lansia tentang senam otak.
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Melakukan seminar penyuluhan dengan kelompok tentang senam otak.
13
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama penyuluhan
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A mengertikan gerakkan pada senam otak
b. Ny. A akan memperaktekannya senam otak dalam kehidupannya sehari hari
14
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 7
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan kunjungan pertama sampai keempat yang telah dilakukan
pengkajian pada keluarga Ny. A telah didapatkan data pemahaman keluarga tentang
upaya yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah gangguan tidur masih
kurang tepat dan cara perawatan insomnia . Pada pertemuan ini telah dilakukan
pengkajian mengenai pemahaman keluarga tentang upaya yang dilakukan keluarga
untuk mengatasi masalah gangguan pola tidur. Evaluasi hasil pengkajian Ny. A dan
keluarga kurang mengetahui. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati
sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan dilaksanakan pertemuan kelima, yaitu
melakukan implementasi cara perawatan gangguan tidur dan melakukan evaluasi dari
semua intervensi yang sudah diberikan.
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan insomnia dengan melakukan intervensi
dukungan tidur
c. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
15
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Wawancara, observasi
2. Media dan Alat : Lembar balik dan leaflet
3. Waktu dan Tempat : Jum’at /23 Juli 2021 jam 15.00-16.00 wib
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama edukasi
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama edukasi
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A berpartisipasi dalam perencanaan perawatan
b. Ny. A bekerja sama dalam menentukan perawatan
c. Ny. A berpartisipasi dalam keputusan bersama dengan pasien
d. Ny. A berpartisipasi dalam tujuan bersama terkait dalam perawatan
16
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan :8
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Lansia
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
masa hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak
dihadapi kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan
keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki
tidur, sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur,
bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 bulan belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk
ke kamar pukul 21.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny.
A mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air
kecil, terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila
terbangun pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb.
Ny. A terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3
kali yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali.
Ny. A mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun
dipagi hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada
siang hari tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa
akan dilaksanakan pertemuan ke delapan , yaitu intervensi mengenai teknik relaksasi
napas dalam dan melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan.
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
17
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan gangguan tidur dengan melakukan
intervensi nafas dalam
c. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
18
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke: 9
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 bulan belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk ke
kamar pukul 21.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila terbangun
pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb. Ny. A
terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3 kali
yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali. Ny. A
mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun dipagi
hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada siang hari
tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke sembilan , yaitu intervensi mengenai teknik relaksasi benson
dan melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan.
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
19
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan gangguan tidur dengan melakukan
intervensi rileksasi benson
c. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
D. Kriteria Hasil
3. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan.
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama penyuluhan
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
4. Kriteria Hasil
a. Ny. A mengertikan gerakkan pada teknik benson
b. Ny. A akan memperaktekannya teknik benson dalam kehidupannya sehari hari
20
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 10
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 bulan belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk ke
kamar pukul 21.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila terbangun
pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb. Ny. A
terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3 kali
yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali. Ny. A
mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun dipagi
hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada siang hari
tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke sepuluh , yaitu intervensi mengenai teknik relaksasi otot
progresif dan melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan.
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
21
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Menjelaskan kepada lansia tentang apa saja yang dapat dilakukan ketika
mengalami masalah gangguan tidur
b. Menjelaskan kepada lansia cara perawatan gangguan tidur dengan melakukan
intervensi rileksasi otot progresif
c. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan.
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama dilakukannya intervensi dan evaluasi
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama dilakukannya intervensi dan evaluasi
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A mengertikan gerakkan pada teknik otot progresif
b. Ny. A akan memperaktekannya teknik otot progresif dalam kehidupannya sehari
hari
22
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 11
Hari/Tanggal : Jum’at, 30 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 bulan belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk ke
kamar pukul 21.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila terbangun
pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb. Ny. A
terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3 kali
yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali. Ny. A
mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun dipagi
hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada siang hari
tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke sebelas , yaitu intervensi mengenai pengarahan kepada klien
untuk menggunakan system fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila tanda dan
gejala yang dialami memberat dan melakukan evaluasi dari semua intervensi yang
sudah diberikan.
23
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Mengarahkan kepada klien untuk menggunakan system fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat apabila tanda dan gejala yang dialami memberat
b. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
c. Mengajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan.
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama melakukan intervensi dan evaluasi
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama malakukan intervensi dan evaluasi
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A mengertikan gerakkan pada teknik benson
b. Ny. A akan memperaktekannya teknik benson dalam kehidupannya sehari hari
24
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan Ke : 12
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Juli 2021
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
hidup menua yang terakhir. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi
kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur). Insomnia merupakan keluhan
tentang kurangnya kualitas tidur yang di sebabkan karena sulit memasuki tidur,
sering terbangun tengah malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun
terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
Hasil pengkajian pada Ny. A didapatkan bahwa klien mengeluh mengalami
kesulitan tidur sejak 1 bulan belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk ke
kamar pukul 21.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila terbangun
pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat tsb. Ny. A
terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya sebanyak 3 kali
yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa tidur kembali. Ny. A
mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar ketika bangun dipagi
hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari, biasanya pada siang hari
tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Ny. A bahwa akan
dilaksanakan pertemuan ke sebelas , yaitu intervensi mengenai pengarahan kepada klien
untuk menggunakan system fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila tanda dan
gejala yang dialami memberat, malakukan terapi aktivitas kelompok tentang
menebak gambar dan melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah
diberikan.
25
2. Masalah keperawatan keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur,
stressor, ketidaknyamanan fisik
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Gangguan Pola Tidur pada lansia berhubungan dengan kurang kontrol tidur, stressor,
ketidaknyamanan fisik
2. Rencana Tindakan
a. Mengarahkan kepada klien untuk menggunakan system fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat apabila tanda dan gejala yang dialami memberat
b. Melakukan evaluasi dari semua intervensi yang sudah diberikan
c. Mengajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
d. Melakukan terapi aktivitas kelompok yaitu menebak gambar
D. Kriteria Hasil
1. Kriteria proses
a. Waktu pelaksanaan sesuai dengan direncanakan.
b. Klien menerima kedatangan mahasiswa.
c. Ny. A berpartisipasi aktif selama TAK
d. Ny. A tidak meninggalkan tempat selama TAK
2. Kriteria Hasil
a. Ny. A mengertikan yang dilakukan selama TAK
b. Ny. A akan memperaktekannya dalam kehidupannya sehari hari
26
PENGKAJIAN KELUARGA
A. DATA UMUM
1. Nama Keluarga : Ny. A
2. Umur : 63 Tahun
3. Alamat dan Telepon : Cendana Mata Airt Tahap 1 no. 3a, Padang
4. Komposisi Keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan
dengan KK
1 Tn. A Laki- Laki Suami 64 tahun SD
2 Ny. A Perempuan Istri 63 tahun SD
3 Ny. P Perempuan Anak 43 tahun SMA
4 Ny. R Perempuan Anak 40 tahun SMA
5 Ny. N Perempuan Anak 35 tahun D3
6 Tn. R Laki - Laki Anak 25 tahun SMA
Genogram
27
5. Tipe keluarga (apakah ada masalah dengan type keluarganya, spt ada cucu yang
bandel)
Tipe bentuk keluarga ini yaitu Keluarga hidup bersama atau The commune
family adalah keluarga yang terdiri dari ibu dan keluarga anak yang tinngal
bersama. Ny.A mempunyai 4 orang anak yang terdiri dari 3 orang perempuan
dan satu laki – laki. Saat ini Ny. A tinggal bersama anak keduanya.
7. Identifikasi Religius
Ny. A beragama Islam serta suami dan anakanya beragama yang sama. Dalam
kesehariannya keluarga Ny. A menjalankan ibadah shalat lima waktu sehari
semalam dengan sholat dirumah. Ny. A mengatakan menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinan agama yang dianutnya. Ny. A mengatakan jika ada waktu
luang ia juga menyempatkan hadir pada acara-acara keagamaan yang ada di
mesjid tempat tinggalnya. Ny. A mengatakan bahwa dirinya dan anggota
28
keluarganya berkeyakinan bahwa segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah
SWT, kita tinggal berusaha dan berdoa meminta pertolongan Allah. Terkait
penyakit yang diderita Ny. A keluarga selalu berdoa untu kesehatannya karena
menurut keluarga semua penyakit datang karena kehendak ALLAH dan dapat
hilang juga atas kehendakNya.
29
5. Riwata Keluarga Inti
Ny. A menikah dengan Tn. A memiliki 4 orang anak yaitu Ny. P usia 43
tahun, Ny. R usia 40 tahun, Ny. 35 tahun dan Tn.R 25 tahun dan semua anak
sudah menikah. Ny. A mengatakan ke 4 anaknya dilahirkan secara normal dan
imunisasi lengkap. Saat ini Ny. A tinggal bersama anak kedua nya.
a. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini
Dalam keluarganya Ny. A mengatakan anaknya tidak ada yang
menderita penyakit serius. Saat ini Ny. A memiliki riwayat penyakit Rematik
± 3 tahun yang lalu Ny. A mengatakan dalam 3 bulan terakhir terkadang
ketika ia menggalami lelahan dapat menimbulkan rasa nyeri pada kakinya
sehingga membuat aktifitas menurun dan dia mengontrol penyakitnya ke
bidan terdekat. Saat ini Ny. A mengkonsumsi beberapa obat yang telah
diresepkan oleh bidan yaitu NSDA, kortikosteroid.
b. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. A mengatakan kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Ny. A
mengatakan kedua orang tuanya tidak ada menderita penyakit seperti
hipertensi, jantung, DM , dll.
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Ny. A adalah rumah semi permanen dengan lantai keramik
milik sendiri yang memiliki 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu, ruang keluarga, ruang
dapur yang terdapat di belakang rumah, dan satu kamar mandi. Ventilasi dan
penerangan rumah cukup baik, cahaya matahari dapat langsung masuk ke rumah
dan kamar. Pada saat pengkajian, terlihat kondisi rumah bersih, lantai rumah
keramik, dapur terlihat bersih, dan teras rumah rapi.
Sumber air minum dari galon yang dibeli dan kebutuhan air yang lain
bersumber dari air . Kamar mandi dan WC digabung dalam satu ruangan,
pembuangan MCK melalui septik tank yang terbuat dari semen berbentuk kolam
yang ditimbun dibelakang rumah. Limbah rumah dan sampah Ny.A dibakar di
belakang rumah.
30
2. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
Keluarga Ny. A tinggal dalam wilayah yang padat penduduk. Hubungan Ny.
A dengan komunitas di sekitar tempat tinggal nya cukup baik. Interaksi dan
komunikasi dalam komunitas berjalan dengan baik. Di lingkungan sekitar
masyarakat sering berkumpul pada sore hari, bercengkrama dan bercerita untuk
mengisi waktu luang. Rumah penduduk juga beraneka ragam, namun rata-rata
rumah penduduk telah permanen, perkarangan rumah berbatas dengan jalan kecil.
Di sekitar lingkungan tempat tinggal Ny. A terdapat warung, puskemas, posyandu,
mesjid, musholla. Namun pada saat covid saat ini fasilitas umum hanya di gunakan
oleh penduduk sekitar dan tidak diperbolehkan untuk orang luar menggunakannya.
Karakteristik komunitas di tempat tinggal Ny. A adalah masyarakat terbuka yang
selalu berinteraksi satu sama lain. Tinggal dalam area padat penghuni dan setiap
rumah saling berdempetan, maka interaksi antara penduduk sangat baik. Keluarga
Ny. A mengatakan selama ini tetangga lingkungan rumahnya memiliki kebiasaan
jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit atau terkena musibah mereka
menjenguk dan apabila ada tetangga menyelenggarakan hajatan mereka saling
bantu-membantu.
3. Mobilitas Geografis Keluarga Asosiasi
Keluarga Ny. A merupakan penduduk pendatang karena Ny. A asli
batusangkar. Alat transportasi yang digunakan keluarga adalah sepeda motor
untuk bepergian serta untuk pergi kepasar.
4. Transaksi Keluarga dengan Komunitas
Ny. A tinggal bersama anak dan cucunya. sering berkumpul dengan anak,
menantu dan cucunya pada waktu malam hari saat menonton TV bersama.
Interaksi Ny. A dengan masyakat baik. Ny. A berintekasi dan berkomunikasi
dengan tetangga dan masyarakat disekitar tempat tinggalnya. Ny. A mengatakan ia
terkadang mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Terkadang mengikuti majelis taklim ataupun posyandu lansia Ny. A mengatakan
menerima jika ada yang melakukan kunjungan kerumah seperti dari pihak
puskesmas maupun kunjungan lainnya. Ny. A mengatakan senang dengan adanya
transportasi umum yang dikomunitasnya. Hal tersebut mempermudah akses
anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu. Walaupun keluarga jarang
menggunakan transportasi umum tersebut.
31
5. Sistem pendukung keluarga
Ny.A mengatakan dalam keluarganya, antara suami dan istri saling
menyayangi dan mendukung. Jika ada masalah maka akan dicari jalan keluar
secara bersama-sama satu sama lain.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga Ny. A berjalan dua arah dan saling memuaskan kedua
belah pihak. Masalah diselesaikan dengan cara musyawarah dengan melibatkan
semua anggota keluarga. Yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn.
R suami dari anak Ny. A yaitu Ny. N, setiap anggota keluarga dapat
mengeluarkan pendapat dan dapat menerima pendapat orang lain.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang kendali dalam keluarga adalah Tn.R, keputusan diambil secara
demokrasi dan musyawarah bersama anggota keluarga.
3. Struktur Peran
Ny. A sebagai ibu untuk anak - anaknya dan sebagai nenek untuk cucunya ,
Ny. A mengatakan tidak ada terjadi konflik peran dalam keluarga
4. Nilai dan Norma Keluarga
Ny. A mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarganya. Keluarga Ny. A
berpegang pada nilai dan norma adat dan agama Islam. Aturan yang berlaku di
keluarga merujuk pada norma masyarakat. Pendidikan juga dianggap penting
dalam keluarga. Pendidikan diperlukan dalam mencapai karir. Nilai kesehatan
juga penting bagi keluarga untuk dapat menjalankan kegiatan sehari-hari.
E. FUNGSI AFEKTIF
Ny. A selalu memberi perhatian dan kasih sayang kepada anak dan cucunya.
Ny. A mempunyai gambaran diri yang baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga
yang akrab dan harmonis. Ny. A berserta anak dan cucunya saling membantu dan
mendukung satu sama lain, menghormati dan menghargai satu sama lainnya.
Hubungan Ny. A dengan anak dan cucunya sangat dekat. Apabila ada salah satu
anggota keluarga yang mempunyai masalah maka yang anggota keluarga lainnya akan
membantu sebisa mungkin. Keluarga Ny. A saling mendukung, menghormati,
32
menghargai satu sama lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini. Hal
ini terlihat dari hubungan keluarga yang akrab, harmonis, dan hangat.
F. FUNGSIONAL SOSIALISASI
Ny. A mengatakan membesarkan anak-anaknya berdasarkan pada nilai agama,
adat dan budaya yang berlaku di Minang Kabau. Ny. A menanam ajaran agama pada
anak-anaknya sejak dari kecil seperti menghormati orang tua dan yang lebih tua. Ny.
A mengatakan tidak pernah menghukum anak dengan membentak ataupun memukul
anak-anak. Ny. A juga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bersosialisasi dengan
keluarga besar dan masyarakat sekitarnya. Anak-anaknya juga diikutsertakan dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari anak. Ny. A
mengatakan bahwa interaksi keluarganya baik. Menjaga hubungan baik dengan
tetangga mereka, jika ada tetangga yang sakit, pesta dan meninggal dunia Ny. A
menjenguk dan kadang ikut peran serta membantu tetangganya. Ny. A juga
menyesuaikan dengan nilai- nilai agama, adat dan budaya yang berasal dari keluarga.
Ny. A juga mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Ny. A dengan tetangga- tetangganya juga saling berbagi satu sama lain.
33
3. Status kesehatan dan kerentanan penyakit yang dirasakan keluarga
Ny. A mengatakan ia mengalami riwayat penyakit rematik ± 3 tahun yang
lalu yang terkontrol. Sebelumnya Ny. A tidak tau penyakit apa yang dideritanya.
Ny. A mengatakan beranggapan sebelumnya sebelum mengetahui penyakitnya
terasa seperti nyeri pada kaki, akan tetapi Ny. A mengatakan apabila terasa nyeri
pada kaki pergi berobat ke bidan atau kinik dokter. Dan saat ini Ny. A mengatakan
saat ini ia merasa baik-baik saja, karena saat ini Ny. A meminum obat dari dokter
secara terkontrol. Ny. A mengatakan saat terlalu kelelahan membuat merasakan
nyeri pada kaki secara tiba-tiba sehingga membuat aktifitas menurun dan juga Ny.
A mengatakan sering terbangun pada malam hari karna nyeri yang tiba-tiba
dirasakan.
4. Praktek diet keluarga
Ny. A mengatakan biasanya keluarga mengkonsumsi makanan yang biasa
dimakan adalah nasi, lauk pauk seperti ikan, telur, tempe, daging ayam. Keluarga
mengatakan makanan Ny. A sama dengan keluarga yang lain. Ny. A juga sering
minum teh jahe setiap paginya. Ny. A mengatakan dalam hal perencanaan, belanja
dan persiapan makanan di dalam rumah tangga diatur oleh Ny. N. Makanan
setelah dimasak diletakkan di lemari tempat sambal masakan menggunakan lemari
kaca dan jika ada keluarga yang makan mengambil sendiri
5. Kebiasaan tidur dan istirahat
Ny. A mengatakan dalam kebutuhan tidur dan istirahat tidak ada aturan dalam
keluarga jam berapa tidur, jika mengantuk maka tidur didalam kamar yang
disediakan. Istirahat siang jarang dilakukan. Ny. A mengeluh mengalami kesulitan
tidur sejak 1 minggu belakangan. Ny. A mengatakan tidur malam ia masuk ke
kamar pukul 22.00 WIB untuk tidur, dan 1 jam setelah itu baru bisa tertidur. Ny. A
mengatakan tidur malam sering terbangun pada malam hari, untuk buang air kecil,
terkadang Ny. A 2-3 kali buang air kecil pada malam hari biasanya apabila
terbangun pada malam hari Ny. A ia sholat Tahjud, dan tidur lagi setelah sholat
tsb. Ny. A terkadang mengatakan sering terbangun di malam hari, biasanya
sebanyak 3 kali yaitu pada jam 00.00, 02.00, dan jam 04.00 pagi, dan tidak bisa
tidur kembali. Ny. A mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan merasa tidak segar
ketika bangun dipagi hari. Ny. A mengatakan ia sangat mengantuk di siang hari,
biasanya pada siang hari tidur 1 jam. Hasil pengkajian istirahat dan tidur/
34
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) klien adalah 14 yang artinya klien
memiliki kualitas tidur yang buruk
6. Aktivitas dan rekreasi fisik
Keluarga Ny. A mengatakan sebelumnya tidak ada olahraga khusus
7. Praktik obat terapeutik dan penenang, alkohol, dan tembakau dalam keluarga
Pada keluarga Ny. A tidak ada anggota keluarganya yang mengonsumsi.
Dalam melakukan aktivitas setiap pagi Ny. A hanya mengonsumsi teh .Ny. A
mengatakan untuk obat keluarga kadang–kadang mengkonsumsi obat yang dijual
diwarung dan obat-obat tradisional.
8. Peran keluarga dalam perawatan diri
Ny. A mengatakan untuk pencegahan penyakit biasanya keluarga mengatasi
dengan banyak minum air putih dan minum obat. Pengambilan keputusan tentang
kesehatan adalah Ny. N yang merupakan anaknya . Jika ada anggota kelurga yang
sakit saling mendukung agar cepat sehat.
9. Tindakan pencegahan berbasis medis
Menurut Ny. A sehat adalah keadaan tidak sakit dan bisa melakukan aktivitas
sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit kepala,
sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain- lain. Status imunisasi pada anak – anaknya
Ny. A mengatakan imunisasi anaknya lengkap. Untuk Kebersihan gigi dan mulut
keluarga ada gosok gigi tapi saat mandi saja.
10. Terapi komplementer dan alternative
Ny. A mengatakan keluarganya sering mengkonsumsi obat warung saat tidak
enak badan (demam, sakit kepala) dan pergi berurut ketukang urut ketika ada
anggota keluarganya yang sakit. saat ini Ny. A meminum obat ramtik secara
terkontrol yang telah diresepkan oleh dokter.
11. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. A mengatakan hanya dirinya yang mengalami riwayat penyakit rematik
sedangkan keluarga lainnya tidak ada keluarganya yang memiliki penyakit
keturunan seperti hipertensi, Diabetes Melitus, dll.
35
H. STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA
1. Stessor, Kekuatan dan Persepsi Keluarga
Dalam kesehatan Ny. A stress jangka pendek keluarga mangatakan yang
menjadi masalahnya saat ini adalah nyeri tiba-tiba pada dadanya. Menurut Ny. A
nyeri tersebut akibat kelelahan beraktifitasnya.Dalam mengurangi stressor
keluarga mencari tahu penyebab, pencegahan dan ingin melakukan pemeriksaan
kesehatan Ny. A dan memperhatikan makanan, obat-obatan yang dikonsumsi serta
jam istirahat Ny. A
2. Strategi Koping Keluarga
Strategi koping yang digunakan keluarga Ny. A adalah strategi koping yang
fungsional. Ny. A mengatakan jika mengalami masalah ia biasanya langsung
menceritakan kepada anak-anaknya dan diselesaikan bersama dengan cara
bermusyawarah dengan keluarganya. Ny. A mengatakan dapat menerima keadaan
apa adanya dan sampai saat ini keluarga baik-baik saja, cukup harmonis dan
mampu memenuhi kebutuhan keluarga dengan penghasilan yang ada. Keluarga
Ny. A mengupayakan pengobatan, pencegahan, dan perawatan kesehatan terhadap
Ny. A.
3. Adaptasi Keluarga
Keluarga selalu menggunakan pendekatan adaptif dan edukatif jika anaknya
mengalami keterlambatan ataupun tidak sesuai target yang diharapkan. Tidak ada koping
yang tidak sesuai terjadi pada keluarga. Jika ada masalah, keluarga jarang bahkan hampir
tidak pernah melakukan kekerasan seperti pemukulan, membentak, jarang ada masalah
yang menimbulkan kekacauan besar dalam keluarga. Ny. A mengatakan ia selalu
mengatasi masalah dengan bersikap demokratis dan berdiskusi dengan anak-anak nya
36
I. PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan Ny. A Ny. N Tn. R Nn. A
Fisik
1 TTV TD: 120/90 mmHg TD: 110/80 mmHg TD: 100/80 mmHg TD:120/80 mmHg
N: 90 x/i N: 88 x/i N: 85 x/i N: 80 x/i
P: 22x/mnt P: 23x/i P: 18 x/i P: 20 x/i
S: 360C S: 36,30C S: 36, 50C S: 35,70C
Kondisi Kesadaran compos Kesadaran Kesadaran Kesadaran
Umum mentis compos mentis compos mentis compos mentis
Kondisi umum Kondisi umum Kondisi umum Kondisi umum
baik baik baik baik
BB : 62 kg BB : 41 Kg BB : 65 Kg BB : 27 Kg
TB :150Cm TB : 150 Cm TB: 160 Cm TB: 123 Cm
3 Kepala Rambut putih Rambut hitam Rambut hitam da Rambut hitam da
beruban dan panjang n pendek n panjang
Mata konjungtiva Mata konjungtiva Mata konjungtiva Mata konjungtiva
tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak anemis
Hidung tidak ada Hidung tidak ada Hidung tidak ada Hidung tidak ada
sumbatan sumbatan sumbatan sumbatan
Telinga bersih, Telinga bersih, Telinga bersih, Telinga bersih,
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
Bibir lembab Bibir pucat Bibir lembab Bibir lembab
Mulut tidak ada Mulut tidak ada Mulut tidak ada Mulut tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
Gigi belakang dan Gigi masih Gigi bersih Lidah merah
terdapat karies bagus, hanya muda
berlubang di gigi Gigi bersih
belakang dan
terdapat karies.
4 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembenkakan pembenkakan
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
5 Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris terlihat simetris
37
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menggunakan otot menggunakan menggunakan menggunakan
bantu nafas otot bantu nafas otot bantu nafas otot bantu nafas
Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
6 Abdomen Perut tampak Perut tampak Perut tidak Perut tidak
membuncit sedikit membuncit membuncit
Tidak teraba ada membuncit Tidak ada Tidak ada
benjolan Tidak ada benjolan benjolan
Bising usus (+) benjolan Bising usus (+) Bising usus (+)
Bising usus (+)
7 Genitalia Tidak ada gatal dan Tidak ada gatal dan Tidak ada gata Tidak ada gatal
keputihan keputihan dan keputihan
8 Ekstremitas Terdapat edema Tidak terdapat Tidak ada edema Tidak ada
pada kaki edema pada kaki Turgor kulit baik edema
Turgor kulit baik Turgor kulit baik CRT <2 detik Turgor kulit
Nyeri pada kaki CRT <2 detik baik
CRT <2 detik CRT <2 detik
38
ANALISA DATA KEPERAWATAN GERONTIK
39
04.00 pagi, dan tidak bisa tidur
kembali, sehingga ia terjaga
sampai pagi
Ny. A mengatakan biasanya ia
terjaga di malam hari karena ke
kamar mandi, untuk buang air
kecil.
40
dan kurang dari kebutuhan
41
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
42
Keluhan 5
istirahat (Menurun)
tidak b. Teknik Relaksasi Latihan Nafas Dalam
cukup Definisi : Tindakan yang dilakukan kepada klien
dengan cara melakukan nafas dalam, untuk
mengurangi stress, mengurangi intensitas nyeri,
menurunkan kecemasan dan memperbaiki
gangguan tidur
Observasi
Identifikasi tempat yang tenang dan
nyaman
Identifikasi pengetahuan klien mengenai
teknik relaksasi
Terapeutik
Atur lingkungan agar tidak ada gangguan
saat terapi
Berikan posisi bersandar pada kursi atau
posisi lainnya yang nyaman
Beri waktu mengungkapkan perasaan
tentang terapi
Edukasi
Anjurkan melakukan relaksasi 10-15 kali
dalam satu hari
Anjurkan memakai pakaian yang nyaman
dan tidak sempit
Anjurkan pasien tetap relaks dan tenang
Anjurkan klien menarik nafas dalam
43
melalui hidung dengan hitungan 1,2,3
Anjurkan klien menahan nafas sekitar 5-
10 detik
Anjurkan hembuskan nafas melalui
mulut secara perlahan-lahan
Kemamp 5
uan
( Meningkat)
beraktivit
as
44
b. Tingkat Keletihan
Defenisi : Kapasitas kerja fisik dan
mental yang tidak pulih dengan
istirahat menurun dengan Kriteria
Hasil :
Verbalisasi 5
kepulihan (meningkat)
energy
Tenaga 5
(meningkat)
Kemampuan 5
melakukan (meningkat)
aktivitas
rutin
Motivasi 5
(meningkat)
Verbalisasi 5
lelah (Menurun)
45
Lesu 5 Anjurkan mengulangi kgiatan yang sama
(Menurun)
c. Teknik Relaksasi Otot Progresif
Pola istirahat 5 Defenisi : Menggunakan teknik penegangan dan
(Membaik) peregangan otot untuk meredakan ketegangan
otot, ansietas, nyeri serta meningkatkan
kenyamanan,konsentrasi dan kebugaran.
Tindakan
Observasi
Identifikasi tempat yang tenang dan nyaman
Monitor secara berkala untuk memastikan
otot rileks
Terapeutik
Atur lingkungan agar tidak ada gangguan saat
terapi
Berikan posisi bersandar pada kursi atau
posisi lainnya yang nyaman
Hentikan sesi relaksasi secara bertahap
Beri waktu mengungkapkan perasaan tentang
terapi
Edukasi
Anjurkan memakai pakaian yang nyaman
dan tidak sempit
Anjurkan melakukan relaksasi otot rahang
Anjurkan menegangkan otot selama 5
sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk
46
merilekskan otot 20-30 detik, masing-
masing 8 sampai 16 kali
47
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
Kunjungan 1
48
Kunjungan Ke 2
49
Kunjungan Ke 3
50
Kunjungan ke 4
51
Kunjungan Ke 5
52
Kunjungan ke 6
53
- Penyebab 5. Keluhan istirahat tidak cukup
- Tanda dan gejala menurun dari 5 menjadi 4
- Pengobatan (farmakologis dan non
farmakologis)
Kunjungan ke 7
54
- Menjelaskan kepada klien dan keluarga 5. Keluhan istirahat tidak
mengenai teknik relaksasi : Latihan Nafas cukup menurun dari 4
dalam menjadi 3
- Pengertian
- Tujuan
- Manfaat
- Demontrasikan dan latih teknik nafas dalam
- Menganjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
55
Kunjungan ke 8
56
6. Menjelaskan kepada klien dan keluarga menurun dari 3 menjadi 2
mengenai teknik relaksasi : Latihan releksasi
benson
• Pengertian
• Tujuan
• Manfaat
• Prosedur
• Demontrasikan dan latih teknik rileksasi benson
• Menganjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
57
Kunjungan Ke : 9
58
mengenai teknik relaksasi : Latihan releksasi
otot progresif
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Prosedur
e. Demontrasikan dan latih teknik rileksasi
otot progresif
f. Menganjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
59
Kunjungan ke : 10
60
kehidupan sehari-hari
Kinjungan ke : 11
61
7. Melakukan Terapi Aktivitas Kelompok
( Menebak Gambar)
8. Intervensi dilanjutkan secara mandiri oleh
klien dan keluarga
62
FORM FULL The Mini Nutritional Assessment
64
Total nilai skrining dan Indikasi nilai malnutrisi ≥ : nutrisi baik 25,5 (Nutrisi
pengkajian (nilai Baik)
17-23,5: dalam resiko malnutrisi
maksimal30)
< 17 : malnutrisi
Pertanyaan Yes No
1. Secara umum apakah anda merasa puas dengan hidup anda ? 1
65
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan hobi? 1
3. Apakah anda merasa hidup ini kosong ? 1
4. Apakah anda sering merasa bosan? 1
5. Apakah anda memiliki harapan tentang masa depan? 1
6. Apakah anda merasa terganggu dengan pikiran yang tidak 1
dapat keluar dari kepala anda ?
7. Apakah anda merasa bersemangat hampir sepanjang waktu? 1
8. Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan menimpa 1
anda ?
9. Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu? 1
10. Apakah anda sering merasa tidak ada yang menolong? 1
11. Apakah anda sering merasa kurang istirahat dan lemah? 1
12. Apakah anda lebih menyukai berada di rumah, dari pada pergi 1
keluar dan melakukan hal-hal baru?
13. Apakah anda sering merasa khawatir dengan masa depan 1
14. Apakah anda merasa memiliki lebih banyak masalah mengenai 1
daya ingat dibandingkan sebelumnya?
15. Menurut anda apakah saat ini hidup terasa menyenangkan? 1
16. Apakah anda sering merasa bersedih 1
17. Apakah anda merasa tidak berharga dengan cara anda sekang? 1
18. Apakah anda khawatir terhadap hidup anda? 1
19. Apakah anda merasa hidup ini sangat menarik? 1
20. Apakah berat untuk anda untuk memulai pada hal yang baru? 1
21. Apakah anda merasa penuh dengan energy? 1
22. Apakah anda merasa situasi sekarang tidak adaharapan? 1
23. Apakah anda merasa semua orang lebih beruntung dari pada 1
anda?
24. Apakah anda sering merasa kecewa berlebihan karena hal 1
kecil?
25. Apakah anda sering merasa ingin menangis? 1
26. Apakah anda memiliki masalah dalam hal berkonsentrasi? 1
27. Apakah anda menikmati bangun pada pagi hari? 1
28. Apakah anda lebih suka menghindari pergaulan social? 1
29. Mudah bagi anda untuk menbuat keputusan? 1
30. Apakah pikiran anda sejelas/ sejernih dahulu? 1
66
2 Diagnosa sekunder, apakah lansia memiliki lebih Tidak 0
dari satu penyakit? Ya 15 …15…….
3 Alat bantu jalan;
- Bed rest/dibantuperawat 0 30
- Kruk/tongkat/walker 15
- Berpegangan pada benda-benda disekitar 30
(kursi,lemari,meja) ………….
4 Terapi intravena; apakah saat ini lansia terpasang Tidak 0 0
………….
infus? Ya 25
5 Gaya berjalan/ cara berpindah
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0 0
bergeraksendiri)
- Lemah (tidakbertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal(pincang,diseret) 15 ………….
6 Status mental
- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0 0
INSTRUKSI :
3. Dalam sebulan terakhir, jam berapa bapak/ibu biasanya bangun pagi ?..jam
05.00......
4. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam jam) bapak/ibu merasa tidur
dimalam hari ? (Ini mungkin berbeda dari jumlah jam yang bapak/ibu habiskan di
tidur seperti....
b. Terbangun ditengah √
malam atau dini hari
c. Terbangun untuk ke √
kamar mandi
g. Merasa kepanasan √
i. Merasa nyeri √
Sangat
68
baik
Cukup
baik
Cukup
buruk
Sangat buruk
2. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu menggunakan obat-obatan untuk
membantu tertidur ?
Tidak pernah
Tidak pernah
seminggu
4. Dalam sebulan terakhir, seberapa besar antusias bapak/ibu dalam menyelesaikan
69
masalah
Banyak
bermasal
ah
no.1
Skor 3
= (......) apabila > 85% maka
skor =0
75-84% maka skor =1
65-74% maka skor = 2
<65% maka skor =3
2) Penilaian gangguan tidur, pertanyaan no. 5b-5j (2-0=0)
Jawaban respondenSkor
Tidak pernah = 0
Kurang dari 1 kali dalam
seminggu = 1√ 1 – 2 kali dalam
seminggu = 1 3 kali atau lebih dalam seminggu
= 0
Penjumlahan skor no.5b + 5c+ 5d +5e + 5f + 5g+ 5h + 5i + 5j = 10
skor 2
Apabila hasil penjumlahan skor 0 maka skor akhir = 0
1 -9 maka skor
akhir
= 1 10 – 18 maka skor
= 2√
19-27 maka skor =3
70
3) Penilaian penggunaan obat bantu tidur,
Tidak pernah =0 0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3
4) Penilaian gangguan aktivitas sehari-hari, pertanyaan
71
Sangat baik maka skor =0
Cukup baik maka skor =1√
72
MMSE (Mini Mental Status Exam)
73
3 REGISTRASI 3 3 Sebutkan3objek(olehpemeriksa)1
detik untuk mengatakan masing-
masing objek, kemudian tanyakan
kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)
- Objek : kursi
- Objek : meja
- Objek : baju
4 PERHATIAN 5 4 Minta klien untuk memulai dari
DAN angka 100 kemudian dikurangi 7
KALKULASI sampai 5 kali
- 93
- 86
- 79
- 72
- 65
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulangi ke 3
objek pada nomor 3(registrasi) tadi,
bila benar 1 poin untuk masing-
masingobjek
6 BAHASA 9 6 Tunjukan pada klien 1 benda dan
tanyakan namanya pada klien
( missal jam tangan atau pensil)
74
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut ini yang terdiri dari
3 langkah: “ambil kertas ditangan
anda, lipat 2 dan taruh dilantai”.
- Ambilkertas
- Lipatdua
- Taruhdilantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut ( bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 poin)
- Tulis satukalimat
- Menyalingambar
Copying :minta klien untuk
mengcopy gambar dibawah. Nilai 1
point jika seluruh 10 sisi ada dan 2
pentagon saling berpotongan
membentuk sebuah gambar 4 sisi
TOTAL NILAI 30 26
Interpretasi nilai:
>23 : aspek kognitif dari ungsi
mental baik 18-22 : kerusakan
aspek fungsi mentalringan
<17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mentalberat
75
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Tekhnik Rileksasi Benson
Waktu : 20 menit
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021
Jam : 10.30 – 11:00 WIB
Tempat : Rumah klien
Penyuluh : Ranny Patria Yolandiani
A. Tujuan Intruksional Umum
D. Metode
1. Ceramah
2. Demontrasi
3. Diskusi/ tanya jawab
E. Seeting Tempat
Klien Penyuluh
F. Media
- Ppt
- Leaflet
76
G. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Metode Media Waktu
1 Pembukaan Ceramah Lisan 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan
d. Melakukan kontrak waktu
dengan klien
2 Kegiatan Inti - Ceramah - Lisan 10 menit
- Menampilk
a. Menjelaskan pengertian - Diskusi
an PPT
relaksasi benson - Leaflet
b. Menjelaskan tujuan dan
manfaat relaksasi benson
c. Menjelaskan langkah-
langkah teknik relaksasi
benson
d. Mendemonstrasikan teknik
relaksasi benson
77
3 Penutup - Ceramah - Lisan 5 menit
a. Memberikan kesempatan - Diskusi
kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan
pasien dan keluarga
c. Melakukan evaluasi tentang
materi yang disampaikan
d. Menyampaikan kesimpulan
e. Salam penutup
H. Evaluasi
Prosedur : Langsung
Bentuk pertanyaan : Lisan
78
MATERI
A. Definisi Relaksasi
Relaksasi adalah suatu jenis terapi untuk penanganan kegiatan mental dan
menjauhkan tubuh dan pikiran dari rangsangan luar untuk mempersiapkan tercapainya
hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang dapat dicapai dengan
metode hypnosis, meditasi yoga, dan bentuk latihan-latihan yang ada hubungannya
dengan penjajakan pikiran. Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon
relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan
kesejah teraan lebih tinggi .
79
Autogenic relaxation merupakan jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh
individu bersangkutan. Cara seperti ini dilakukan dengan mengabungkan imajinasi
visual dan dengan menarik nafas secara perlahan. Salah satunya ialah :
2) Tujuan
Martha (2018) menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi benson diantaranya :
a) meningkatkan ventilasi alveoli
b) memelihara pertukaran gas,
c) mencegah atelektasi paru,
d) meningkatkan efesiensi batuk,
e) mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan serta menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolic.
80
a) Ketentraman hati, Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
b) Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
c) Detak jantung lebih rendah, Mengurangi tekanan darah
d) Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit
e) Tidur lelap
f) Kesehatan mental menjadi lebih baik
g) Daya ingat lebih baik
h) Meningkatkan daya berpikir logis
i) Meningkatkan kreativitas
j) Meningkatkan keyakinan
k) Meningkatkan daya kemauan
l) Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain
81
TERAPI Apa itu Terapi Apa saja Tujuan
RELAKSASI Relaksasi Benson Relaksasi
Benson??
BENSON
Ketentraman hati, Berkurangnya
Relaksasi Benson yaitu rasa cemas, khawatir dan gelisah
suatu terapi untuk Tekanan dan ketegangan jiwa
menghilangkan nyeri, menjadi rendah
Mengurangi tekanan darah
insomnia (tidak bisa Ketahanan yang lebih besar
tidur) atau kecemasan. terhadap penyakit
Tidur lelap
Kesehatan mental menjadi lebih
baik
Ranny Patria Yolandiani Daya ingat lebih baik
2041312112
Kelompok F Meningkatkandayaberpikir logis
Meningkatkan kreativitas
Profesi Keperawatan Meningkatkan keyakinan
Universitas Andalas
2021
82
83
A. Apa saja Macam – Macam
Relaksasi : LANJUTANNNN
1. Relaksasi Nafas Dalam
……
menahan napas sekitar 1-2 detik dan disusul
dengan menghembuskan napas melalui bibir
dengan bentuk mulut seperti orang meniup 4. Menarik nafas dalam melalui
hidung, dan jaga mulut tetap
tertutup, hitungan sampai 3
tahan
3. Relaksasi Otot
Teknik dapat dilakukan dengan meletakkan kepala
diantara kedua lutut (kira kira selama 5 detik dan
merebahkan badan ke belakang secara berlahan
selama 30 detik, sikap ini dilakukan terus secara 6. Membaca kalimat – kalimat
berulang sambil merasakan perubahan pada otot
otot tubuh sambil menarik nafas dalam. sesuai keyakinan, misalnya jika
2. Tutup mata dan kendurkan
beragama Islam
otot-otot membaca istighfar
84
PPT
85
86
87
88
89
90
Dokumentasi Supervisi (Rabu, 28 Juli 2021)
91
Dokumentasi TAK (Sabtu, 31 Juli 2021)
92